10 research outputs found
PENGARUH ABUSIVE SUPERVISION DAN EMOTIONAL EXHAUSTION TERHADAP CYBERLOAFING DENGAN ORGANIZATIONAL COMMITMENT SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Pada Karyawan Back Office Semen Padang Hospital)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetauhi bagaimana pengaruh dari abusive supervision dan emotional exhaustion terhadap cyberloafing dengan organizational commitment sebagai variabel moderasi pada karyawa back office Semen Padang Hospital. Objek penelitian adalah karyawan back office yang bekerja di Semen Padang Hospital, yang digunakan adalah sebanyak 65 orang yang bekerja sebagai back office di Semen Padang Hospital. Metode yang digunakan dalam penarikan sampel adalah menggunakan simple random sampling, dimana dilakukan secara langsung pada unit sampling, setiap unit sampling, sebagai elemen populasi terkecil mempunyai kesempatan yang sama dijadikan sampel untuk mewakili populasi yang diteliti. Teknik pengumpulan data adalah menggunakan metode survey dengan cara penyebaran kuesioner. Pengelolaan data penelitian dilakukan dengan menggunakan PLS (SmartPLS version 4).
Kata Kunci : abusive supervision, emotional exhaustion, organizational commitment dan abusive cyberloafin
Kontribusi Penerimaan Retribusi Parkir Pada Dinas Perhubungan Kota Padang Terhadap Pendapatan Asli Daerah
Indonesia merupakan negara kesatuan yang menganut asas desentralisasi dalam
penyelenggaraan pemerintahan dengan memberikan kesempatan dan keleluasan
kepada daerah untuk menyelenggarakan otonomi daerah. Sumber keuangan daerah
dalam pelaksanaan desentralisasi terdiri atas pendapatan daerah dan pembiayaan
daerah. Sumber keuangan daerah yang bersumber dari pendapatan daerah diantaranya
yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan
yang Sah. Sumber keuangan daerah yang fundamental, dimiliki dan dikelola oleh
pemerintah daerah yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pendapatan Asli Daerah
(PAD) merupakan penerimaan yang berasal dari daerah itu sendiri yang terdiri dari
Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Laba Perusahaan Milik Daerah, Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah.
.
PAD yang bersumber dari retribusi dimana salah satunya berasal dari retribusi
parkir. Berdasarakan UU Nomor 28 Tahun 2009 Tentang pajak daerah dan retribusi
daerah, ”retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau
pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah
daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan”. Retribusi parkir termasuk dalam
kriteria retribusi jasa umum. Retribusi jasa umum adalah retribusi atas jasa yang
disediakan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan dan
kemanfaatan umum serta dapat dinikmati secara langsung oleh orang pribadi atau
2
badan. Dengan demikian retribusi parkir adalah pembayaran atas penggunaan jasa
pelayanan tempat parkir yang ditentukan oleh pemerintah daerah sesuai ketentuan
Undang – undang yang berlaku. Meskipun penerimaan retribusi yang bukan menjadi
penerimaan utama, namun retribusi parkir juga memiliki peranan, yaitu sebagai salah
satu pendapatan dalam penerimaan retribusi daerah khususnya Pendapatan Asli
Daerah (PAD). Salah satu sumber – sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang
berpengaruh adalah dari sektor jasa perpakiran, sumber – sumber pendapatan asli
daerah seperti yang tertuang dalam undang – undang nomor 32 tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah, prinsip otonomi daerah menggunakan kebijakan tersebut
semaksimal mungkin, yang maksudnya adalah daerah diberikan kewenangan
mengurus dan mengatur semua urusan pemerintah diluar yang menjadi urusan yang
ditetapkan dalam undang – undang ini.
Dalam rangka pembangunan daerah, otonomi daerah dibutuhkan upaya dari
pemerintah daerah dalam menggali dan mengembangkan potensi daerah dalam rangka
memperoleh pendapatan yang sehubungan dengan penyelenggaraan tugas
pemerintahan dan pembangunan daerah. Namun, selama ini retribusi belum dapat
diterima penerimaannya secara optimal. Dengan melihat potensi perolehan retribusi
parkir yang peningkatannya tidak berbanding lurus dengan peningkatan jumlah
kendaran setiap tahunna, pada hasil dari Tugas Akhir ini dapat dilihat bahwa adanya
potensi retribusi parkir yang belum digali secara maksimal oleh Pemerintah Daerah,
harusnya membuat daerah agar lebih berbenah dalam mengelola potensi retribusi
parkir yang ada, terutama pada Dinas Perhubungan yang mengelola retribusi parkir
tersebut
A Wideband Ultrasound Connector Immune to EMI
This paper presents a new frequencyselective connector based on piezoelectric devices that shows high isolation between the cable harness and the circuits inside the electronic unit. A serial transceivers to be used with this connector is presented. The effectiveness of the proposed connector in terms of immunity to conducted EMI is highlighted through experimental tests carried out on a prototype
Improvement of penile erection, sperm count and seminal fructose levels in vivo and nitric oxide release in vitro by ayurvedic herbs
In the present study, the effect of four Vajikaran Rasayana herbs on penile erection, sperm count, seminal fructose content in vivo and nitric oxide (NO) release in vitro was assessed. Lyophilised aqueous extracts of Asparagus racemosus Willd. (AR), Chlorophytum borivilianum Sant. F. (CB), Curculigo orchioides Gaertn. (CO), and Dactylorhiza hatagirea (D. Don) Soo (DH) were orally administered at 100 mg/kg body weight to Wistar strain male albino rats. Penile erection index and sperm count were determined by visual observation; the seminal fructose concentration was measured spectrophotometrically using resorcinol reagent; and NO release was assessed in a mouse macrophage cell line (RAW264) spectrophotometrically using a commercial Griess reagent kit. Penile erection index, sperm count, seminal fructose concentration and in vitro NO release were the parameters measured. A significant effect on the sperm count, seminal fructose content and penile erection index was observed upon treatment with the extracts. The effect of extracts on inducible NO release in vitro directly correlated with the enhanced erectile function in vivo. The aphrodisiac claims attributed to the four Vajikaran Rasayana herbs were tested and a distinctive effect of all extracts tested was observed, with C. borivilianum showing a highly significant response for all parameters measured in vivo and in vitro. The present study also provides a good correlation between the in vivo improvement of penile erection and in vitro NO releasing activity of the extracts. Increase in seminal fructose levels and sperm count further validates the role of these herbs in improving reproductive function