Andalas University

eSkripsi Universitas Andalas
Not a member yet
    57496 research outputs found

    KARAKTERISTIK TEH CELUP HERBAL BUBUK DAUN PEGAGAN (Centella asiatica L.) DENGAN PENCAMPURAN BUBUK KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.) SEBAGAI MINUMAN FUNGSIONAL

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik teh celup herbal daun pegagan dengan pencampuran bubuk kayu secang. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan pada penelitian ini adalah perbandingan pencampuran bubuk daun pegagan dengan bubuk kayu secang (100%:0%), (95%:5%), (90%:10%), (85%:15%) dan (80%:20%). Data yang diperoleh, dianalisis secara statistika dengan ANOVA (Analysis Of Variance) dan jika berbeda nyata dilanjutkan dengan uji DNMRT (Duncan’s News Multiple Range Test) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pencampuran bubuk kayu secang berpengaruh nyata terhadap kadar air, aktivitas antioksidan DPPH, total polifenol, total bahan larut air, pH, angka lempeng total dan organoleptik (warna) dan tidak berbeda nyata terhadap organoleptik (rasa) dan organoleptik (aroma). Perlakuan terbaik berdasarkan pengamatan fisik, kimia, mikrobiologi dan organoleptik adalah perlakuan E (pencampuran 80%:20%) dengan kadar air 7,78%, aktivitas antioksidan DPPH 52,23%, total polifenol 74,70 mg GAE/gr, total bahan larut air 21,33%, Angka Lempeng Total (ALT) 9,8 x 102 CFU/g, pH 7,24, IC50 62,98 ppm, organoleptik warna 4,35 (suka), rasa 3,70 (suka) dan aroma 4,00 (suka)

    PENGATURAN EUTHANASIA DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA

    Get PDF
    ABSTRAK Euthanasia telah lama menjadi perdebatan dilematis dikalangan masyarakat. Argumentasi mengenai authanasia terbagi menjadi dua sisi bertentangan dimana pembicaranya berputar pada euthanasia dan kaitannya dengan haka asasi manusia. Namun, harus dipahami secara logis bahwa euthanasia bukanlah suatu permasalahan dari sisi perkembangan ilmu pengetahuan, melainkan sebuah konsekuensi dari sebuah progresifitas. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : pertama, Bagaimana pengaturan euthanasia di Indonesia?, kedua, Bagaimana dinamika euthanasia ditinjau dari perspektif Hak Asasi Manusia di Indonesia? Penelitian ini menggunkan metode yuridis normative dengan pendekatan peraturan perundang-undangan (statute approach), jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari studi kepustakaan (library research) pengelolaan dan analisis data dilakukan dengan cara memilih data, kemudian menyederhanakannmya untuk ditarik sebuah kesimpulan. Hasil yang didapat dari data ini adalah sebagai berikut: pertama, pengaturan euthanasia di Indonesia sangat ambigu sebab belum ada regulasi secara eksplisit mengaturnya, sebagian besar hokum yang diberlakukan adalah hokum yang dikat-kaitkan dengan tema euthanasia. Sehingga diberlakukan perhatian lebih dari pemerintah terkait euthanasia dan regulasinya, agar tidak dapat misinterprestasi diantara masyarakat perihal termilogi euthanasia ini: kedua, dinamika euthanasia di Indonesia mengalami flukstuasi yang tidak jelas karna minimnya keberadaan hokum yang mengatur eurthanasia itu sendiri berbeda dengan Belanda dan Belgia dimana legalisasi euthanasia sudah lama diberlakukan, kesulitan ini berada pada pada perbedaan pengaruh agama dalam kehidupan masyarakat, euthanasia masih dipandang sebagai sebuah penyalahan terhadap hak asasi nabusia di Indonesia

    Finite Element Analysis of Strength and Stiffness of Injured and Implanted Thoracolumbar

    Get PDF
    Thoracolumbar is the most often fractured part in the spine. Thoracolumbar fracture results from several axial loading of the spine usually due to fall, vehicle accident, etc. Thoracolumbar fracture can lead to some serious injuries like significant disability, deformity and neurological deficit. Posterior instrumentation with pedicle screw and rods had been the most used method for surgical stabilization. Surgical treatment of thoracolumbar fracture was aimed to decompress the neural tissue, stabilize the columns, which requires rigid fixation. Spinal instrumentation has recent advances over the years and today’s spinal surgeon is well equipped to rigidly fix the spine with the complex cases. Normal, injured and implanted thoracolumbar are modelled in 3D design software and imported to MSC Marc Mentat to simulate with 500 N compressional load and 7.5 N.m moment to analyze the strength and stiffness of the models with comparing the displacement and the von Mises stress in the simulation. There were some significant differences between the displacement of normal, injured and implanted thoracolumbar. The displacement of thoracolumbar increases after injury and make it more unstable, and after implanting the implant, the displacement is decrease and make thoracolumbar more rigid. The von Mises stress of injured thoracolumbar is higher than normal thoracolumbar which high stress happened in fracture L1. After adding the implant, the von Mises stress reduce at fracture L1. Implanting the implant makes the stress higher at the implant especially in pedicle scre

    PEMBANGUNAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN KEBERLANJUTAN BEASISWA SETIAP SEMESTER MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS KOMUNITAS PENERIMA BEASISWA BANK INDONESIA PROVINSI SUMATERA BARAT)

    Get PDF
    Beasiswa Bank Indonesia (BI) adalah salah satu Program Sosial Bank Indonesia yang berupaya untuk berperan aktif dalam peningkatan kualitas masa depan SDM Indonesia. Para penerima beasiswa ini kemudian dibina dalam sebuah komunitas yang dikenal dengan GenBI (Generasi Baru Indonesia). Komunitas ini tersebar di berbagai wilayah, salah satunya di wilayah Sumatera Barat atau yang lebih dikenal dengan GenBI Sumbar. Komunitas GenBI Sumbar ini dipimpin oleh Koordinator Wilayah GenBI Sumbar. Penerima yang terpilih akan mendapatkan beasiswa selama paling lama empat semester (empat kali). Koordinator Wilayah GenBI Sumbar berperan penuh dalam memutuskan keberlanjutan status penerima setiap semesternya setelah dinyatakan lolos menjadi penerima beasiswa. Dalam evaluasinya, Koordinator Wilayah GenBI Sumbar kesulitan dan proses yang dilaksanakan sekarang kurang efektif dan efisien untuk memutuskan siapa saja penerima lama yang masih layak mendapatkan beasiswa setiap semesternya. Koordinator Wilayah GenBI Sumbar cenderung memutuskan hanya melihat melalui poin keaktifan di komunitas saja. Padahal masih ada kriteria lain yang perlu dipertimbangkan. Hal ini terjadi karena begitu banyak penerima dari 8 Universitas di Sumatera Barat yang harus dievaluasi dalam waktu yang cukup singkat. Serta proses pengambilan keputusan tidak terdokumentasikan dengan baik, dan proses pengambilan keputusan tidak diputuskan sesuai kriteria yang ditetapkan. Melihat permasalahan yang terjadi, komunitas GenBI Sumbar perlu memiliki sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat membantu dalam memberikan rekomendasi terkait menentukan penerima beasiswa yang masih berhak mendapatkan beasiswa secara objektif dan akurat. Agar keputusan yang diambil tidak merugikan pihak lain dan keputusan yang diambil lebih dapat dipertanggung jawabkan karena diputuskan sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan. Adapun kriteria yang telah ditetapkan yaitu status keaktifan di komunitas, nilai IPK terakhir, jumlah penerimaan dan Peran dalam kegiatan komunitas serta kegiatan Bank Indonesia. Pembangunan sistem pendukung keputusan ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam penentuan ranking dari setiap alternatif. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah Sistem Pendukung Keputusan penentuan keberlanjutan beasiswa untuk membantu komunitas GenBI Sumbar dalam mempermudah penyeleksian penerima yang masih berhak mendapatkan beasiswa di semester selanjutnya

    HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN RASIO LINGKAR PINGGANG-TINGGI BADAN DENGAN TEKANAN DARAH PADA REMAJA SMA ADABIAH KOTA PADANG

    Get PDF
    Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia. Faktor yang dapat memengaruhi terjadinya hipertensi salah satunya adalah obesitas. Obesitas pada remaja ditandai dengan indeks massa tubuh (IMT) yang berlebih dan rasio lingkar pinggang-tinggi badan (RLPTB) yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dan rasio lingkar pinggang-tinggi badan dengan tekanan darah pada remaja SMA Adabiah Kota Padang. Penelitian dilakukan dengan desain cross sectional menggunakan teknik pengambilan sampel proporsionate stratified random sampling pada 135 responden dengan melakukan pengukuran indeks massa tubuh, rasio lingkar pinggang-tinggi badan dan tekanan darah. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian kepada 135 responden, didapatkan responden terbanyak merupakan remaja kelas X (51.1%), berusia 16 tahun (51.1%), dan berjenis kelamin perempuan (60%). Sebanyak 92 responden (68,1%) memiliki IMT normal, 29 responden (21,5%) IMT lebih, dan 14 responden (10,4%) IMT kurang. Sebanyak 108 responden (80%) memiliki RLPTB normal dan 27 responden (20%) RLPTB tinggi. Hasil uji Chi-Square menunjukan terdapat hubungan bermakna antara indeks massa tubuh dan rasio lingkar pinggang-tinggi badan dengan tekanan darah pada remaja SMA Adabiah Kota Padang dengan p-value masing-masing 0,000 (p<0,05). Obesitas dapat menyebabkan terjadinya hipertensi karena dapat terjadinya peningkatan asam lemak bebas, insulin, leptin, aldosteron dan peningkatan aktivitas renin angiostensin akan menstimulasi peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis yang mengakibatkan naiknya tekanan darah. Kesimpulan pada penelitian ini terdapat hubungan yang bermakna antara indeks massa tubuh dan rasio lingkar pinggang-tinggi badan dengan tekanan darah pada remaja SMA Adabiah Kota Padang

    Pengaruh Kawa Daun Gambir (Uncaria gambir Roxb.) Terhadap Kadar Low Density Lipoprotein (LDL) Serum Tikus Model Diabetes Melitus

    Get PDF
    Kawa daun gambir adalah daun gambir yang dikeringkan dengan tungku dan menghasilkan minuman teh. Daun gambir mengandung senyawa flavonoid, fenolik, steroid, dan tanin yang bekerja sebagai antioksidan, antihiperglikemia, dan menghambat dislipidemia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian kawa daun gambir terhadap kadar low density lipoprotein serum tikus diabetes melitus. Desain penelitian ini adalah true experimental post-test only control group terhadap 36 ekor tikus wistar dibagi menjadi enam kelompok (K-, K+, MET, P1, P2, dan P3). Kelompok K+, MET, P1, P2, dan P3 diinduksi aloksan. Kelompok MET diberikan metformin 500 mg. Kelompok P1, P2, dan P3 diberikan kawa daun gambir dengan dosis 1 gram/100 ml, 2 gram/100 ml, dan 4 gram/100 ml, dan diamati perubahan kadar low density lipoprotein serum selama 4 minggu. Kadar low density lipoprotein didapatkan dengan metode indirek (Friedewald). Analisis data menggunakan One Way ANOVA dan Post-Hoc Least Significant Differences. Rerata kadar low density lipoprotein kelompok K- 37,16 ± 3,03 mg/dL, K+ 59,9 ± 8,91 mg/dL, MET 41,3 ± 6,74 mg/dL, P1 40,6 ± 5,75 mg/dL, P2 38,95 ± 10,15 mg/dL, P3 40,33 ± 7,01 mg/dL. Terdapat perbedaan yang signifikan sebesar 0,000 (p<0,05) antara kelompok K+ dengan P1, P2, P3, dan MET Perubahan kadar low density lipoprotein optimal pada dosis 2 gram/100 ml. Kesimpulan penelitian ini adalah kawa daun gambir dapat menurunkan kadar low density lipoprotein serum tikus diabetes melitus

    KORELASI ANTARA SKOR SEQUENTIAL ORGAN FAILURE ASSESSMENT DENGAN KADAR MAC-2 BINDING PROTEIN GLYCOSYLATION ISOMER SERUM PADA PASIEN SEPSIS ASSOCIATED LIVER DYSFUNCTION

    Get PDF
    Sepsis associated liver dysfunction (SALD) merupakan salah satu komponen kunci multiple organ dysfunction syndrome (MODS), faktor resiko independen untuk disfungsi multiorgan, dikaitkan dengan prognosis yang buruk dan mortalitas akibat sepsis. Skor Sequential Organ Failure Assessment (SOFA) direkomendasikan untuk mengukur derajat disfungsi organ selama sepsis. Biomarker Mac-2 Binding Protein Glycosylation Isomer (M2BPGi) adalah glikobiomarker serologi baru untuk menilai derajat fibrosis hati. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat korelasi antara skor SOFA dengan kadar M2BPGi serum pada pasien SALD. Manfaat pemeriksaan M2BPGi serum pada pasien SALD untuk deteksi dini fibrosis hati akut, sehingga dapat memperbaiki prognosis pasien SALD. Metode Penelitian ini adalah suatu penelitian observational analitik dengan pendekatan cross sectional , dilakukan di instalasi rawat inap RSUP Dr. M. Djamil Padang. Hasil Sebanyak 32 pasien SALD penelitian ini sebagian besar berjenis kelamin laki-laki, dengan rerata berusia tua yaitu 60,47, komorbiditas terbanyak anemia (75%), semua menderita infeksi pada saluran nafas, mayoritas tipe SALD hepatitis hipoksia dengan hasil klinis yang baik. Rerata skor SOFA pada pasien SALD meningkat yaitu 6,78 (±2,94). Kadar M2BPGi serum meningkat pada SALD yaitu 1,37 COI (rentang nilai 0,40-9,98 COI). Kesimpulan Terdapat korelasi positif yang bermakna secara statistik dengan kekuatan korelasi yang lemah antara skor SOFA dengan kadar M2BPGi serum pada pasien SALD. Penelitian ini juga mendapatkan bahwa komponen skor SOFA yang berkorelasi signifikan dengan kadar M2BPGi serum pada pasien SALD adalah jumlah trombosit, skor GCS dan kadar bilirubin

    PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI UNTUK PEMESANAN PENJUALAN PRODUK KERAJINAN SULAM DAN BORDIR BERBASIS WEB PADA UMKM PUTI MUNGKA

    Get PDF
    UMKM Puti Mungka sebagai salah satu usaha yang bergerak di bidang penyedia produk kerajinan yang menerapkan motif sulam dan bordir sebagai dekorasinya. UMKM Puti Mungka menyediakan berbagai produk kerajinan yang menerapkan motif sulam dan bordir seperti bahan kain, jilbab, gaun, outer, hingga tas. Dalam pengelolaannya, UMKM Puti Mungka dapat menerima pesanan sesuai dengan permintaan pelanggan. Dalam proses pemesanan, pelanggan biasanya menghubungi pemilik secara langsung, baik saat bertemu langsung, telepon, atau pesan whatsapp.Pada era globalisasi saat ini yang sudah memanfaatkan pemasaran secara digital, pemilik hanya mengandalkan promosi dari mulut ke mulut sehingga dapat menyebabkan kendala-kendala seperti : zona pemasaran yang tidak berkembang, peluang mendapatkan pelanggan baru tidak bernilai maksimal, dan informasi terbaru seputar produk tidak tersebar dengan baik. Pemilik mengelola data produk dan data pesanan hanya melalui pembukuan manual sehingga dinilai tidak efektif dan efisien sehingga perputaran arus informasi pesanan dan produk akan berjalan lambat dan turut menghambat proses bisnis yang berjalan. Penelitian yang dilakukan penulis memiliki tujuan untuk merancang bangun sebuah sistem informasi pemesanan dan penjualan produk kerajinan yang berbasis website pada UMKM tersebut, sehingga nantinya diharapkan dapat mempercepat dan mempermudah pemilik UMKM Puti Mungka dalam mengelola pesanan dan informasi produk. Penelitian mengggunakan metode pengembangan waterfall serta Framework Laravel yang menggunakan bahasa pemrograman PHP untuk menjadi tools yang akan digunakan selama pembangunan sistem adapun database yang digunakan adalah MySQL. Hasil penelitian ini adalah pembuatan sistem informasi pemesanan dan penjualan produk kerajinan berbasis web pada UMKM Puti Mungka yang dapat membantu proses bisnis menjadi lebih mudah. Kata Kunci : Waterfall, Website, Laravel, Pemesanan, Penjuala

    Analisis Tataniaga Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) Di Nagari Alahan Panjang Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan saluran, fungsi tataniaga dan menganalisis margin tataniaga, farmer’s share dan efisiensi tataniaga tomat dari Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok. Survey terhadap 30 orang petani, yang disampel secara purposive, dan 31 orang pedagang, yang disampel dengan teknil snowball, untuk mengumpulkan data. Kemudian data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Kami memnemukan bahwa ada empat saluran tataniaga tomat dari Nagari Alahan Panjang, yaitu saluran I: petani - pedagang pengecer Tarusan - konsumen, saluran II: petani – pedagang pengumpul – pedagang pengecer Alahan Panjang – konsumen, saluran III: petani – pedagang pengumpul – pedagang besar – pedagang pengecer Solok – konsumen, saluran IV: petani : pedagang pengumpul – pedagang antar daerah – pedagang pengecer Medan – konsumen. Fungsi tataniaga yang dilakukan lembaga tataniaga tomat yaitu fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi fasilitas. Margin tataniaga terkecil terdapat pada saluran I yaitu sebesar Rp2.528,69/kg. Farmer’s Share paling besar juga pada saluran I yaitu sebesar 80,80%, artinya petani mendapatkan bagian yang paling tinggi dari harga yang dibayarkan oleh konsumen. Saluran tataniaga yang paling efisien juga pada saluran I. Hasil ini memperlihatkan bahwa saluran tataniaga yang paling pendek adalah yang terbaik dalam hal margin, farmer’s share dan efisien. Untuk itu, disarankan agar tataniaga tomat diperpendek melalui penguatan kelembagaan pemasaran ditingkat petani dan meningkatkan permintaan pada kawasan terdekat. Pengembangan koperasi petani tomat dan pengembangan industri pengolahan tomat adalah upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki tataniaga tomat ini

    MANAJEMEN RISIKO PRODUKSI DI PABRIK ROTI GANTO

    Get PDF
    Industri pengolahan adalah salah satu sektor yang memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satu jenis industri pengolahan dengan kontribusi yang cukup besar pada perekonomian Indonesia adalah industri makanan. Untuk dapat mempertahankan kelangsungan bisnisnya, penting bagi perusahaan industri makanan untuk memiliki strategi yang kuat dalam menghadapi kompetitor yang sama. Namun kenyataannya, dalam menjalankan bisnis terdapat risiko yang dapat mengganggu keberlangsungan produksi. Hal ini juga terjadi pada salah satu industri makanan yang berada di Kota Padang, Sumatra Barat yaitu Pabrik Roti Ganto. Dalam menjalankan bisnisnya, Pabrik Roti Ganto menghadapi risiko yang dapat menghambat aktivitas bisnis perusahaan baik permsalahan pada pengadaan, produksi, dan retailer. Oleh karena itu, tujuan dilakukan penelitian ini ialah untuk mengidentifikasi risiko serta merancang tindakan mitigasi untuk meminimalisir terjadinya risiko pada produksi roti di Pabrik Roti Gamto. Metode yang digunakan adalah House Of Risk (HOR) dimana metode HOR ini merupakan integrasi antara FMEA dan HOQ. Metode HOR terdiri dari 2 tahap yaitu HOR fase 1 dan HOR fase 2, dimana HOR fase 1 adalah tahap untuk mengidentifikasi dan menentukan risiko yang akan diprioritaskan untuk dirancang usulan mitigasinya berdasarkan ARP (Aggregate Risk Potential), sedangkan HOR fase 2 tahapan dalam menentukan tingkat efektifitas dari mitigasi yang diusulkan. Hasil identifikasi risiko di Pabrik Roti Ganto diperoleh 30 kejadian risiko (risk events) dan 29 penyebab risiko (risk agents). Berdasarkan pengolahan risiko dengan HOR fase 1 diperoleh 9 prioritas risiko menurut nilai ARP (Aggregate Risk Potential) yang akan dirancang usulan mitigasi untuk memanimilisir terjadinya risiko. Kemudian berdasarkan HOR fase 2 diperoleh 10 usulan mitigasi prioritas sesuai dengan tingkat efektifitas bagi perusahaan dalam menerapkan usulan mitigasi tersebut

    45,460

    full texts

    57,496

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    eSkripsi Universitas Andalas is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇