22 research outputs found

    Perbandingan hasil belajar siswa pada sistem pencernaan antara menggunakan model Cooperative Learning Tipe GI (Group Investigation) dengan STAD (Student Team Achievement Division): Penelitian di Kelas XI MAN Tanggeung- Cianjur

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pembelajaran biologi yang dilakukan di sebagian besar sekolah masih bersifat konvensional sehingga hasil belajarnya pun kurang optimal. Salah satu usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan menerapkan suatu model pembelajaran. Salah satu model yang dapat dijadikan alternatif adalah cooperative learning tipe GI dan STAD yang menuntut siswa untuk aktif dan bekerja sama dalam kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan model cooperative learning tipe GI dan STAD pada materi sistem pencernaan manusia. Hipotesis penelitiannya adalah hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan yang menggunakan model cooperative learning tipe GI lebih baik daripada hasil belajar siswa yang menggunakan model cooperative learning tipe STAD. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain penelitian Control Group Design. Penelitian dilaksanakan di kelas XI IPA MAN Tanggeung-Cianjur. Sampel yang diambil yaitu kelas XI IPA I menggunakan model cooperative learning tipe GI dengan jumlah siswa 31 orang dan XI IPA II menggunakan model cooperative learning tipe STAD dengan jumlah siswa 31 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, lembar observasi dan angket respon. Analisis data penelitian meliputi uji normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis (uji t), analisis lembar observasi dan analisis angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan model cooperative learning tipe GI diperoleh rata-rata nilai Posttest sebesar 79,84 berkategori baik dengan N-Gain sebesar 0,66 berkualifikasi tinggi, serta hasil rata-rata analisis respon siswa sebesar 4,42 berkualifikasi tinggi. Sedangkan pada kelas yang menggunakan model cooperative learning tipe STAD diperoleh rata-rata nilai Posttest sebesar 77,26 berkategori baik, dengan N-Gain sebesar 0,57 berkualifikasi tinggi, serta hasil rata-rata analisis respon siswa sebesar 4,30 berkualifikasi tinggi. Hasil uji t pada N-Gain kelas GI dan STAD diperoleh thitung 2,46 > ttabel 1,67 pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada pembelajaran sistem pencernaan dengan menggunakan model cooperative learning tipe GI lebih baik daripada menggunakan model cooperative learning tipe STAD dan hipotesis diterima

    Dampak Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (Slptt) terhadap Penerapan Teknologi Ptt pada USAhatani Padi Sawah (Studi Kasus pada Kelompok Tani Trirahayu III di Desa Medanglayang Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Tingkat penerapan teknologi PTT sebelum dan sesudah petani mengikuti SLPTT. (2) Dampak Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) terhadap penerapan teknologi PTT pada USAhatani padi sawah. Jenis Penelitian yang digunakan yaitu penelitian studi kasus. Responden ditentukan secara sensus. Analisis data untuk mengetahui penerapan teknologi sebelum dan sesudah petani mengikuti SLPTT dilakukan secara deskriptif, sedangkan untuk mengetahui dampak Sekolah Lapang Pengelolaan TanamanTerpadu terhadap penerapan teknologi PTT pada USAha tani padi sawah, dianalisis dengan menggunakan statistik non parametric karena datanya bersifat kualitatif (nominal) dengan menggunakan uji tanda.Hasil penelitian menunjukkan :1) Tingkat penerapan teknologi PTT sebelum petani mengikuti SLPTT sebagian besar yaitu sebanyak 18 orang (72%) termasuk kategori rendah, sedangkan setelah mengikuti SLPTT sebagian besar yaitu sebanyak 20 orang (80%) termasuk kategori tinggi.2) Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu mempunyai dampak positif terhadap penerapan teknologi PTT pada USAhatani padi sawah pada kelompok tani Trirahayu III di Desa Medanglayang

    PLASTIK LOW-DENSITY POLYETHYLENE PADA CAMPURAN ASPAL AC-WC

    Get PDF
    The problem of environmental pollution due to the continuous increase in plastic over time is a problem that is being faced worldwide, especially in Indonesia. Plastic is trendy and used in everyday life. One effort to reduce the amount of plastic is to use it as an additive to asphalt mixtures. The plastic in the asphalt mixture is used to coat the aggregate. This study aimed to determine Marshall's characteristics due to adding LDPE (low-density polyethylene) plastic as a substitute for asphalt in the AC-WC mixture. The research was conducted using experimental methods in the laboratory. Various LDPE plastic mixtures used were 0%, 4%, and 6% by weight of asphalt. The results showed that the asphalt mixture added with 4% and 6% LDPE plastic could increase density, flow, VFB, and MQ values. However, for stability values, VIM and VMA asphalt mixtures without LDPE were smaller than asphalt mixtures with 4% and 6% LDPE.Permasalahan pencemaran lingkungan akibat bertambahnya plastik secara terus menerus seiring bertambahnya waktu merupakan permasalahan yang sedang dihadapi seluruh dunia, khususnya di Indonesia. Plastik sangat popular digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu upaya untuk mengurangi jumlah plastik adalah dengan digunakan sebagai bahan tambah pada campuran aspal. Plastik dalam campuran aspal dimanfaatkan untuk melapisi agregat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik Marshall akibat penambahan plastik LDPE (low density polyethylene) sebagai substitusi aspal pada campuran AC-WC. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode eksperimental di laboratorium. Variasi campuran plastik LDPE yang digunakan 0%, 4%, dan 6% dari berat aspal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran aspal yang ditambahkan plastik LDPE 4% dan 6% dapat meningkatkan nilai density, flow, VFB, dan MQ. Namun, untuk nilai stabilitas, VIM, dan VMA campuran aspal tanpa LDPE lebih kecil dibandingkan dengan campuran aspal dengan LDPE 4% dan 6%

    DAMPAK SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SLPTT) TERHADAP PENERAPAN TEKNOLOGI PTT PADA USAHATANI PADI SAWAH (Studi Kasus pada Kelompok tani Trirahayu III di Desa Medanglayang Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Tingkat penerapan teknologi PTT sebelum dan sesudah petani mengikuti SLPTT. (2) Dampak Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) terhadap penerapan teknologi PTT pada usahatani padi sawah. Jenis Penelitian yang digunakan yaitu penelitian studi kasus. Responden ditentukan secara sensus. Analisis data untuk mengetahui penerapan teknologi sebelum dan sesudah petani mengikuti SLPTT dilakukan secara deskriptif, sedangkan untuk mengetahui dampak Sekolah Lapang Pengelolaan TanamanTerpadu terhadap penerapan teknologi PTT pada usaha tani padi sawah, dianalisis dengan menggunakan statistik non parametric karena datanya bersifat kualitatif (nominal) dengan menggunakan uji tanda.Hasil penelitian menunjukkan :1) Tingkat penerapan teknologi PTT sebelum petani mengikuti SLPTT sebagian besar yaitu sebanyak 18 orang (72%) termasuk kategori rendah, sedangkan setelah mengikuti SLPTT sebagian besar yaitu sebanyak 20 orang (80%) termasuk kategori tinggi.2) Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu mempunyai dampak positif terhadap penerapan teknologi PTT pada usahatani padi sawah pada kelompok tani Trirahayu III di Desa Medanglayang.Kata Kunci : Dampak, SLPTT, PTT, Padi, Sawah, Desa, Medanglayang

    Language endangerment and language documentation in Africa

    Get PDF
    Non peer reviewe

    Narrativas de un trayecto mestizo de traducción

    No full text

    Pour une approche d'une variable du plurilinguisme : la conjonction du français et du lingala dans le discours spontané

    No full text
    Sesep N'Sial B.N. Pour une approche d'une variable du plurilinguisme : la conjonction du français et du lingala dans le discours spontané. In: Bulletin du Centre d'étude des plurilinguismes, n°2, mai 1975. pp. 15-33

    Quelques hypothèses pour une définition du métissage linguistique

    No full text
    Sesep N'Sial B.N. Quelques hypothèses pour une définition du métissage linguistique. In: Langage et société, n°9, 1979. Septembre 1979, sous la direction de Pierre Achard . pp. 31-47

    Growth barriers facing South African manufacturing small and medium enterprises

    Get PDF
    M.Com. (Business Management)Abstract: The South African manufacturing SME sector is recognised by many as a key driver of economic growth, employment and wealth creation. Despite the importance of the sector to South Africa’s economic development, the majority of South African manufacturing SME’s experience negative growth and severe losses. These losses include investment capital, property, staff competencies and intellectual capital. The purpose of this research is to identify the barriers that prevent the growth of South African manufacturing SME’s. A mixed research method which is a combination of qualitative and quantitative was used to gather data. A sample size of 8 SME’s was selected via purposive sampling or judgmental sampling techniques for the qualitative phase. The quantitative sample includes 61 manufacturing SME’s located in the industrial area of Randburg, which is located in Strijdom Park. The data was collected using structured questionnaires and semi-structured interviews. The information was analysed with SPSS (Statistical Package for Social Science) as well as applying the content analysis technique to identify barriers to growth facing manufacturing SME’s. The study concludes that there are several internal and external economic, political, social and competitive barriers that prevent the growth and sustainability of the majority of manufacturing SME’s in the Randburg CBD. The lack of access to finance, high taxes and tariffs, and crime are amongst the most common barriers that hamper manufacturing SME’s to grow in this area. The findings also revealed that an increase of government investment in the sector can improve the start-up, growth and competitiveness of the sector. This would enhance job creation significantly, as a high percentage (above 65%) of employment in South Africa comes from the SME sector
    corecore