Relations entre le langage des enfants de quatre ans et la qualité éducative des centres de la petite enfance

La présente étude évalue le niveau de qualité éducative de centres de la petite enfance (CPE) à l'aide d'un outil d'observation québécois et d'une sous-échelle de celui-ci créée pour mesurer le soutien langagier offert aux enfants. La sous-échelle créée implique uniquement les énoncés associés au soutien langagier selon leur validité théorique et constitue la contribution principale de l'étude. Cette recherche utilise un devis corrélationnel avec un échantillonnage non probabiliste. Les participants sont 140 enfants de quatre ans (78 filles, 62 garçons) répartis dans 85 CPE de Montréal. Le langage est mesuré à l'aide de l'Échelle d'intelligence Wechsler (WPPSI-III, Wechsler, 2004) et du questionnaire Habiletés socio-conversationnelles de l'enfant (Dubé, 1997). Le niveau de scolarité de la mère est utilisé comme variable de contrôle de l'influence familiale. La qualité éducative est évaluée à l'aide de l'Échelle d'observation de la qualité éducative (ÉOQÉ, Bourgon et Lavallée, 2004) remplie lors d'une visite d'observation au CPE. Des analyses de régressions hiérarchiques sont effectuées pour évaluer la force des associations entre la qualité éducative du soutien langagier et le langage des enfants. Les résultats de ces analyses indiquent que seule la dimension des interactions éducatrice-enfant ressort comme étant associée, modestement, aux mesures de langage des enfants. Le niveau de scolarité de la mère est la variable qui explique le mieux la variance du QI verbal (WPPSI-III, Wechsler, 2004) (17 %) et du score composite de langage (WPPSI-III, Wechsler, 2004) (19 %), alors qu'elle en explique beaucoup moins pour les mesures d' habiletés pragmatiques perçues (Dubé, 1997) (sensibilité envers l'interlocuteur = 7 % et initiative conversationnelle = 7 %). Ces résultats laissent à penser que l'on doit modifier les outils d'observation de la qualité des CPE afin de déceler des associations plus fortes entre ces mesures et le langage de l'enfant. En effet, la qualité éducative globale est une mesure plus générale qui ne semble pas permettre d'obtenir des coefficients de corrélations élevés. Comme ces mesures ne sont pas conçues pour évaluer l'adéquation du milieu à soutenir spécifiquement le développement du langage des enfants, il demeure difficile de déterminer la part d'influence réelle de la qualité des CPE sur cette variable.\ud ______________________________________________________________________________ \ud MOTS-CLÉS DE L’AUTEUR : service de garde, qualité éducative, dimensions de la qualité éducative, langage, habiletés pragmatiques perçue

Studi Komunikasi Artifaktual sebagai Strategi Komunikasi Pemasaran pada Coffee Shop Sans Kafe Islamic Village Tangerang

Di era modern ini, bisnis kafe tidak hanya tentang penyajian makanan dan minuman berkualitas tinggi, tetapi juga tentang menciptakan pengalaman yang unik dan menarik bagi pelanggan. Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah melalui penerapan komunikasi artifaktual dalam bisnis kafe. Komunikasi artifaktual adalah pendekatan komunikasi yang menggunakan objek atau artefak untuk menyampaikan pesan, cerita, dan nilai-nilai tertentu kepada pelanggan. Komunikasi Artifaktual merupakan salah satu bentuk Komunikasi Nonverbal yang menyampaikan makna suatu komunikasi melalui artefak-artefak yang ada dalam suatu ruangan. Artefak yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Dekorasi Ruang, Warna, Pakaian & Aksesoris, Audio & Aroma serta Pencahayaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana artefak-artefak di dalam coffee shop berkontribusi sebagai strategi komunikasi pemasaran Sans Kafe menggunakan komunikasi artifaktual dalam bisnis Coffee Shop yang nantinya dapat meningkatkan daya beli serta citra merek/brand dari Sans Kafe melalui komunikasi artifaktual. Penelitian ini dilakukan di Sans Kafe. Adapun subjek penelitian terdiri dari Owner dan Manajer Sans Kafe serta untuk memberikan penjelasan lebih dalam terkait artefak-artefak yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua orang Ahli Komunikasi Visual. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mendalam dengan metode deskriptif. Hasil dari penellitian ini menunjukkan bahwa dari lima artefak tersebut hanya empat aspek artefak saja yang diyakini bisa mendatangkan pelanggan atau sebagai strategi komunikasi pemasaran dalam bisnis coffee shop. Pakaian & Aksesoris barista Sans Kafe diyakini tidak menjadi hal yang digunakan sebagai strategi komunikasi pemasaran Sans Kafe

Risk to human health related to the presence of perfluoroalkyl substances in food

Acknowledgements: The Panel wishes to thank the following for their support provided to this scientific output as Hearing experts: Klaus Abraham, Esben Budtz-Jørgensen, Tony Fletcher, Philippe Grandjean, Hans Mielke and Hans Rumke and EFSA staff members: Davide Arcella, Marco Binaglia, Petra Gergelova, Elena Rovesti and Marijke Schutte. The Panel wishes to acknowledge all European competent institutions, Member State bodies and other organisations that provided data for this scientific output. The Panel would also like to thank the following authors and co-authors for providing additional information in relation to their respective studies: Berit Granum, Margie M Peden-Adams, Thomas Webster.Peer reviewedPublisher PD

Comparaison d’instruments d’observation de la qualité de services éducatifs de la petite enfance

Cet article théorique présente une analyse comparative des propriétés métrologiques de trois instruments d’observation de la qualité éducative dans leur version préscolaire. En premier lieu, les étapes permettant de développer la validité et la fidélité d’un instrument de mesure sont présentées. Puis, une analyse comparative des trois instruments est proposée au sujet des procédures pour : 1) valider les construits mesurés, 2) valider le contenu des items, 3) valider leur structure interne, et 4) établir leur validité convergente et discriminante. La conclusion aborde les implications de cette analyse au regard de l’observation de la qualité éducative.This paper presents a comparative analysis of the psychometric properties of three preschool educational quality observation scales. After describing the criteria for fidelity and validity of observation scales, three scales are compared, with regards to: 1) construct validity, 2) content validity, 3) internal validity, and 4) convergent and discriminatory validity. The conclusion addresses implications for observing educational quality in childcare settings

Evaluasi Purna Huni Aspek Teknis Ruang Poli Bangunan Puskesmas Gedangan

Sarana pelayanan kesehatan primer yang mencakup wilayah kerja terkecil adalah Puskesmas. Puskesmas Gedangan merupakan puskesmas induk yang berada di Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo. Ruang poli atau pelayanan merupakan ujung tombak unit pelayanan pertama yang berperan penting dalam memenuhi pelayanan utama yang menyediakan pelayanan kesehatan. Hasil observasi menunjukan terdapatnya aspek teknis pada ruang poli yang belum memenuhi standar, maka dibutuhkan penelitian lebih mendalam untuk meninjau kesesuaian aspek teknis pada ruang poli bangunan Puskesmas Gedangan. Evaluasi purna huni bertujuan untuk menilai tingkat kesesuaian antara bangunan dan lingkungan binaan dengan nilai-nilai dan kebutuhan penghuni bangunan, yang dilakukan secara sistematis dan teliti setelah bangunan selesai dibangun dan telah dipakai untuk beberapa waktu. Aspek teknis memiliki peran dan berhubungan erat dengan kebutuhan ruang poli di Puskesmas Gedangan. Aspek teknis ini diacu dan dikomparasikan dari Peraturan Menteri Kesehatan No.43 tahun 2019 tentang Puskesmas. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif, Data primer didapatkan dari wawancara dan observasi arah sirkulasi udara, pendistribusian cahaya, sistem air bersih, sanitasi, dan hygiene, sistem kelistrikan, sistem komunikasi, dan sistem proteksi kebakaran. Pengukuran dilakukan untuk memperoleh data berupa tingkat pencahayaan ruang, suhu ruang, dan tingkat kebisingan ruang. Data sekunder diperoleh dari studi literatur. Hasil analisis dan pembahasan pada penelitian menemukan bahwa tingkat pencahayaan pada seluruh ruang poli telah sesuai, namun jika dilihat dari pendistribusian cahayanya, masih terdapat ruang yang tidak sesuai yaitu ruang pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA/KB), ruang pelayanan imunisasi. Penghawaan pada ruang poli Sebagian besar telah sesuai, namun masih terdapat ruang yang tidak sesuai, yaitu ruang pelayanan TBC dan kusta, dan ruang pelayanan farmasi. Arah sirkulasi udara sebagian besar ruang telah sesuai, namun masih terdapat ruang yang tidak sesuai, yaitu ruang pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA/KB), dan ruang pelayanan imunisasi. Sistem air bersih dan sistem pengolahan limbar cair pada ruang poli bangunan puskesmas gedangan sudah sesuai. Sistem pengolahan limbah padat baik medis dan non medis pada ruang poli bangunan puskesmas gedangan juga dinilai sesuai. Sistem higiene pada ruang poli Sebagian besar telah sesuai, namun masih terdapat ruang yang tidak sesuai yaitu ruang pelayanan imunisasi dan ruang klinik sanitasi. Sistem kelistrikan pada seluruh ruang poli juga dinilai telah sesuai karena seluruhna telah memenuhi standar. Sistem komunikasi di dalam bangunan pada ruang poli puskesmas gedangan dinilai telah sesuai. Sistem proteksi kebakaran yaitu kelengkapan APAR pada ruang poli bangunan puskesmas gedangan dinilai tidak sesuai. Seluruh material bukaan pada ruang (pintu dan jendela) pada seluruh ruang poli dinilai telah sesuai. Tingkat kebisingan pada seluruh ruang poli telah sesuai karena telah memenuhi standar yang ditetapkan

Physico-chemical properties and gestational diabetes predict transplacental transfer and partitioning of perfluoroalkyl substances

International audienceBACKGROUND: Per- and polyfluoroalkyl substances (PFASs) are a growing public health concern. Some longer chain PFASs bioaccumulate and many compounds persist in the environment for long time periods. Recent studies have established their ability to pass through placenta, yet data on the transplacental transfer efficiency and partitioning of short and long chain PFASs in blood matrices are limited.OBJECTIVES:To assess predictors of the partitioning of 17 PFAS compounds detected in the maternal serum, umbilical cord serum and whole cord blood samples from matched mother-newborn pairs from two Faroe Islands cohorts.METHODS: We examined 151 mother-newborn pairs from two successive Faroese birth cohorts. Cord:maternal serum (transplacental transfer) and serum:whole cord blood (blood partitioning) ratios were estimated for 17 PFAS compounds. We also examined the relationships of these ratios with maternal, newborns', and physico-chemical properties using multivariable regression analyses.RESULTS: Moderate to high correlations were observed between maternal and cord serum PFAS concentrations (ρ: 0.41 to 0.95), indicating significant transfer of these compounds from the mother to the fetus. Median transplacental transfer ratios were generally below 1, except for perfluorooctane sulfonamide (FOSA), and ranged between 0.36 for perfluorodecanoate (PFDA) and perfluoroundecanoate (PFUnDA) and 1.21 for FOSA. Most PFASs exhibited a preference to the serum component of the blood, except FOSA and perfluoroheptanoate (PFHpA), with blood partitioning ratios ranging from 0.36 for FOSA to 2.75 for PFUnDA. Both the functional groups and carbon chain length of different PFASs were important predictors of transplacental transfer and blood partitioning. We observed a U-shaped relationship between transplacental transfer ratios and carbon chain length for perfluorocarboxylates and perfluorosulfonates. Importantly, gestational diabetes was also a strong predictor of transplacental transfer ratios, with significantly higher transfer in mothers with gestational diabetes.CONCLUSIONS:Our findings provide a better understanding of the transplacental transfer and blood partitioning of a large number of PFAS compounds. Results elucidate the importance of chemical structure for future risk assessments and choice of appropriate blood matrices for measurement of PFAS compounds

CLASS(e) en observation

CLASS (Classroom Assessment Scoring System) est l’une des grilles d’observation et d’évaluation de la qualité des interactions enseignant-élèves la plus utilisée en Amérique du Nord. Elle investit principalement trois grands domaines : le soutien émotionnel, l’organisation de la classe et l’accompagnement de l’apprentissage, qu’elle décline ensuite en dix dimensions. Un groupe de chercheurs français et québécois ont choisi de transposer cet outil en contexte francophone. Ce numéro rend d’abord compte de cette expérience au travers de recherches conduites toutefois selon des perspectives et des éclairages assez différents. Au delà de l’intérêt des résultats obtenus, les questions méthodologiques et épistémologiques sont clairement abordées. Elles invitent à une position nuancée, en particulier quand sont mobilisées les notions de qualité ou d’évaluation, mises en lien avec celles d’observation et de mesure. Sans doute faut-il retenir de cette livraison de DSE que CLASS est un outil et simplement un outil, présentant des intérêts indéniables pour la recherche sur les interactions en classe, mais qu’il convient toutefois de n’utiliser qu’en préservant la distance critique requise dans toute démarche scientifique