32 research outputs found

    Perencanaan Sistem Penyangga pada Terowongan Pengelak (Studi kasus pembangunan Bendungan Beringin Sila Utan Kab. Sumbawa)

    Get PDF
    Proses galian menyebabkan batuan di sekitar terowongan Beringin Sila terganggu sehingga diperlukan penopang awal berupa penopang baja. Penelitian ini menggunakan metode empiris yaitu analisis klasifikasi massa batuan dengan sistem Rock Mass Rating (RMR) dan perhitungan matematis tegangan dan kekakuan penyangga baja untuk menetukan faktor keamanan dengan menentukan jarak baja 1,5m, 2m dan 3m. Berdasarkan hasil klasifikasi massa batuan pada sisi inlet dan outlet adalah 37 dan 27 yang termasuk dalam batuan kelas IV yaitu batuan buruk. Faktor keamanan pada kombinasi steel set, shotcrete, dan rockbolt, diperoleh pada sisi inlet sebesar 0,84 pada atap dan 2,03 pada dinding pada jarak spasi 1,5 m, pada jarak spasi 2 m memperoleh faktor aman sebesar 0,81 pada atap dan 1,93 pada dinding, serta pada jarak 3 m sebesar 0,77 pada atap dan 1,84 pada dinding. Hal ini membuktikan bahwa pada atap terowongan masih dalam kriteria tidak aman. Pada sisi outlet mendapatkan faktor aman sebesar 5 pada atap dan 8,56 pada dinding pada jarak spasi 1,5 m, pada jarak spasi 2 m memperoleh faktor aman sebesar 4,74 pada atap dan 8,13 pada dinding, serta pada jarak 3 m sebesar 4,52 pada atap dan 7,75 pada dinding. Sehingga pada sisi outlet pada jarak 3 meter pun masih dikategorikan aman

    PENGARUH PERAN KADERISASI DALAM MEWUJUDKAN GENERASI EMAS : Studi Deskriptif Pada Mahasiswa Perguruan Tinggi Bandung Jawa Barat

    Get PDF
    PENGARUH PERAN KADERISASI DALAM MEWUJUDKAN GENERASI EMAS (Studi deskriptif pada mahasiswa Perguruan Tinggi Bandung Jawa Barat) Jayyid Ahmad Fajar NIM 1902662 ABSTRAK Banyaknya perbedaan-perbedaan bentuk program kaderisasi yang dilaksanakan di Perguruan Tinggi Indonesia menjadi salah satu faktor utama dalam gagalnya menciptakan mahasiswa yang berprestasi. Masih adanya perpeloncoan atau kekerasan dalam kegiatan kaderisasi menjadi rintangan yang sangat sulit untuk mengembangkan skil mahasiswa dalam kegiatan kaderisasi. Berangkat dari permasalahan tersebut menimbulkan pro dan kontra mengenai tujuan kegiatan kaderisasi dilaksanakan, kegiatan kaderisasi seharusnya mampu membantu menciptakan mahasiswa yang siap dalam mewujudkan generasi emas 2045. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh peran kaderisasi dalam mewujudkan generasi emas di Perguruan Tinggi Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket tertutup dengan bantuan Google From yang disebar melalui Instagram dan WhatsApp. Hasil penelitian menunjukan (1) tingkat pemahaman mahasiswa mengenai program kaderisasi termasuk kategori sedang artinya mahasiswa sudah mulai paham mengenai pogram kaderisasi yang benar, landasan hukum mengenai kaderisasi yang sangat mempengaruhi keberlangsungan kegiatan kaderisasi; (2) tidak menemukan faktor penghambat pembentukan mahasiswa berprestasi dalam kegiatan kaderisasi karena kegiatan kaderisasi yang telah dilaksanakan sudah membantu mahasiswa untuk berkembang; (3) pengaruh kaderisasi dalam mewujdukan generasi emas termasuk kedalam kategori sedang yang sangat berhubungan positif, kaderisasi menjadi faktor yang penting dalam mewujudkan generasi emas, karena dalam mewujudkan generasi emas tentunya harus memiliki mahasiswa yang berprestasi, kreatif, komunikatif, kritis, dan juga mampu berkolaborasi dengan siapapun. Hal ini tercipta karena adanya proses kaderisasi yang disenangi oleh mahasiswa serta memiliki program yang dilaksanakan tanpa memberatkan mahasiswa. Implikasi penelitian ini adalah perguruan tinggi mampu mempertahankan kegiatan kaderisasi yang telah dilaksanakan dengan baik, menjaga agar tidak adanya tindak kekerasan dan perpeloncoan dalam kaderisasi, serta terus mengembangkan kegiatan kaderisasi yang mengikuti zaman serta teknologi. Kata Kunci: kaderisasi, generasi emas, prestasi THE INFLUENCE OF THE ROLE OF CADERIZATION IN REALIZING GOLD GENERATION (Descriptive study on students of Bandung University, West Java) Jayyid Ahmad Fajar NIM 1902662 ABSTRACT The many differences in the forms of regeneration programs implemented in Indonesian universities are one of the main factors in the failure to create outstanding students. The existence of hazing or violence in regeneration activities is a very difficult obstacle to developing student skills in regeneration activities. Departing from these problems raises the pros and cons regarding the purpose of regeneration activities carried out, regeneration activities should be able to help create students who are ready to realize the golden generation 2045. The purpose of this study was to determine the effect of the role of regeneration in realizing the golden generation at Bandung University. This study uses a quantitative approach with descriptive methods. The data collection technique used a closed questionnaire with the help of Google From which was distributed via Instagram and WhatsApp. The results showed (1) the level of student understanding of the regeneration program is in the moderate category, meaning that students have begun to understand the correct regeneration program, the legal basis for regeneration which greatly affects the sustainability of regeneration activities; (2) did not find inhibiting factors in the formation of outstanding students in regeneration activities because the regeneration activities that have been carried out have helped students to develop; (3) the influence of regeneration in realizing the golden generation is included in the moderate category which is very positively related, regeneration is an important factor in realizing the golden generation, because in realizing the golden generation of course must have students who are outstanding, creative, communicative, critical, and also able to collaborate with anyone. This is created because of the regeneration process that is liked by students and has a program that is implemented without burdening students. The implication of this research is that universities are able to maintain well-implemented regeneration activities, maintain the absence of violence and hazing in regeneration, and continue to develop regeneration activities that keep up with the times and technology. Keywords: caderization, golden generation, achievemen

    Reducing Sugar Production in Subcritical Water and Enzymatic Hydrolysis Using Plackett-Burman Design and Response Surface Methodology

    Get PDF
    Subcritical water is one method of hydrolysis that can convert coconut husk to produce reducing sugars. However, this method has the disadvantage of producing derivative products such as furfural and phenolic compounds that act as inhibitors. One effective method is the addition of additives to the subcritical water process. The purpose of this study was to determine the effect of adding additives to subcritical water processes and optimizing the operating conditions on the production of reducing sugars. The analysis of reducing sugar was conducted by the dinitrosalicylic acid (DNS) method. Variables used in this study were time, temperature, pressure, water volume, pH, and several types of additives. Plackett-Burman was used for screening significant factors for the production of reducing sugars. The three most affecting factors were further investigated to find out the optimum point using Response Surface Methodology (RSM). The optimum point for subcritical water pretreatment operating conditions was the addition of sodium dodecyl sulfate (SDS) of 0.24 grams, reaction time for 80 minutes, and pH 11 yielding a reducing sugar yield of 22.7%, energy use of 291.3 kJ/g with desirability of 85%. Furfural content of all liquids after pretreatment can be neglected (<2 ppm) because of the effect of surfactant

    STRUKTUR PUISI KERENDAHAN HATI DAN BE THE BEST OF WHATEVER YOU ARE: KAJIAN SASTRA BANDING

    Get PDF
    This research is entitled Structure of Humility Poetry and Be The Best Of Whatever You Are: A Study of Comparative Literature. The purpose of this study is to describe the comparison of the physical structure and inner structure of the poem Humility and Be The Best Of Whatever You Are. This study uses a qualitative descriptive method with data collection techniques documentation on the two poems. The results of the study indicate that there are similarities and differences in the physical structure and inner structure of the two poems. Similarities in physical structure are found in typography, enjabement, rhyme and rhythm, language style, concrete words, and imagery. The similarity of the inner structure is found in the theme, tone, and atmosphere. Meanwhile, the differences in the physical structure are found in the stanzas and lines, punctuation, and diction used. Furthermore, the difference in the inner structure is in the mandat

    Perencanaan rancangan alat penanam jagung

    No full text

    Pengembangan Proses Ramah Lingkungan Melt-Solid Polycondensation Sebagai Metode Sintesis Bioplastik Asam Polilaktat (PLA) Menggunakan Katalis Asan Lewis-Surfaktan Terkombinasi

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk membuat preparasi LASC (Lewis Acid Surfactant-Combined Catalyst) yang merupakan katalis tahan air dengan menggabungkan logam Lewis (Fe3+, Al3+, dan Cu2+) dan surfaktan SDS (Sodium Dodecyl Sulfate) yang selanjutnya dilihat kinerjanya pada produksi PLA (Asam Polilaktat) dan penambahan p-TSA (p-Toluene Sulfonic Acid) sebagai anti-decolorization agent serta penambahan ESBO (epoxidized soybean oil) sebagai branching agent pada metode MSP (Melt-Solid Polycondensation) untuk meningkatkan BM (Berat Molekul) dan elastisitasnya. Tahapan metode diawali dengan (a) preparasi LASC; (b) produksi PLA melalui metode DP (Direct-Polycondensation) dengan penambahan LASC dan p-TSA yang dilakukan pada suhu 160 ºC dan 180 ºC selama 8 jam (20 kPa); (c) tahap MSP untuk meningkatkan BM pada suhu 150 ºC dan waktu selama 15 jam (20 kPa). Katalis dikarakterisasi dengan XRD (X-Ray Powder Diffraction), TGA (Thermogravimetric Analysis), dan FTIR (Fourier-Transform Infrared Spectroscopy). Sedangkan PLA dianalisis menggunakan GPC (Gel Permeation Chromatography), h-NMR (Nuclear Magnetic Resonance), XRD, dan FTIR. Penambahan ¬p-TSA pada proses DP berpengaruh pada penurunan docolorization pada variabel Al(DS)3 [Al(Dodecyl Sulfate)3] dan Fe(DS)3, sementara pada Cu(DS)2 tidak berpengaruh. Hasil terbaik pada penelitian ini, terdapat pada variabel Al(DS)3 pada suhu 180 ºC dengan berat molekul sebesar 74,300 g/mol, tensile strength sebesar 0,52 MPa dan elongation sebesar 40,17%. Tingginya berat molekul dan warna yang baik dari variabel Al(DS)3 dikarenakan sifat oksidatif dari Al yang rendah dan kemampuan penyerapan air yang tinggi. Dimana pada analisa TGA, Al(DS)3 memiliki kehilangan %weight air tertinggi dengan sisa %weight diatas 200 ºC sebesar 63,58%. ================================================================================================================================= This study aims to prepare the preparation of LASC (Lewis Acid Surfactant-Combined Catalyst), which is a water-resistant catalyst by combining Lewis metals (Fe3+, Al3+, and Cu2+) and SDS (Sodium Dodecyl Sulfate) surfactant, which is then examined for its performance in the production of PLA (Polylactic Acid). ) and the addition of p-TSA (p-Toluene Sulfonic Acid) as an anti-decolorization agent and the addition of ESBO (epoxidized soybean oil) as a branching agent in the MSP (Melt-Solid Polycondensation) method to increase Molecular Weight (Molecular Weight) and elasticity. The method steps begin with (a) LASC preparation; (b) production of PLA using the DP (Direct-Polycondensation) method with the addition of LASC and p-TSA which was carried out at 160 ºC and 180 ºC for 8 hours (20 kPa); (c) the MSP step to increase the BM at 150 ºC and a time of 15 hours (20 kPa). The catalysts were characterized by XRD (X-Ray Powder Diffraction), TGA (Thermogravimetric Analysis), and FTIR (Fourier-Transform Infrared Spectroscopy). Meanwhile, PLA was analyzed using GPC (Gel Permeation Chromatography), h-NMR (Nuclear Magnetic Resonance), XRD, and FTIR. The addition of ¬p-TSA in the DP process had an effect on decreasing docolorization of Al(DS)3 [Al(Dodecyl Sulfate)3] and Fe(DS)3, while it had no effect on Cu(DS)2. The best results in this study were found in the variable Al(DS)3 at 180 ºC with a molecular weight of 74.300 g/mol, a tensile strength of 0.52 MPa and an elongation of 40.17%. The high molecular weight and good color of variable Al(DS)3 is due to the low oxidative properties of Al and high water absorption ability. Where in the TGA analysis, Al(DS)3 has the highest % water weight loss with the remaining % weight above 200 ºC of 63.58%

    DIMENSI MAQASID DALAM TAFSIR MARAH LABID (Kajian terhadap Aspek Maqasid dalam Kitab Tafsir Marah Labid Karya Syekh Nawawi al-Bantani)

    No full text
    Diskursus tafsir Al-Qur’an di era modern-kontemporer memiliki satu benang merah yang sama, yaitu menghadirkan tujuan atau Maqasid dari suatu ayat. Demikian, maka salah satu karakter penafsiran di era modern tidak hanya berhenti pada makna leksikal teks ayat, melainkan berusaha mencari makna di balik teks ayat, atau yang dinamakan dengan Maqasid. Kaitannya dengan penafsiran di era modern, khususnya dalam konteks Nusantara, telah hadir Syekh Nawawi yang menulis kitab tafsir fenomenalnya, Marah Labid. Kitab tersebut telah banyak dikaji di pesantren-pesantren di seluruh Indonesia. Walaupun kitab tersebut disejajarkan dengan kitab tafsir era pertengahan, ternyata juga memiliki karakteristik penafsiran era modern karena adanya Maqasid ayat yang dihadirkan. Penafsiran Maqasidi tersebut bisa ditemukan walaupun tidak secara jelas menggunakan terma “Maqasid” maupun dervasinya. Dari sini, penulis tertarik untuk mengelaborasi lebih jauh bagaimana aspek Maqasid dihadirkan dalam kitab tafsir Marah Labid. Penelitian ini akan memfokuskan elaborasi pada ayat-ayat Ahkam surah Al-Baqarah. Penafsiran yang memuat aspek Maqasid akan dibandingkan dengan penafsiran di kitab lain yang secara jelas menguak Maqasid ayat sebagai argumen untuk memperkuat posisi penafsiran Maqasid dalam kitab Marah Labid. Selanjutnya, data-data tersebut penulis analisis melalui konsep Daruriyyat al-Khamsah (Lima Keniscayaan) yang merupakan bagian dari teori Maqasid al-Syari’ah. Daruriyyat al-Khamsah adalah keniscayaan yang mesti ada ketika mengimplementasikan syariat. Sesuai urutannya adalah Hifz al-Din (Memelihara Agama), Hifz al-Nafs (Memelihara Jiwa), Hifz al-‘Aql (Memelihara Akal), Hifz al-Nasl (Memelihara Keturunan), dan Hifz al-Mal (Memelihara Harta). Lalu untuk melihat latar belakang penafisran tersebut, penulis menggunakan Analisis Wacana Van Dijk. Dari analisis yang telah dilakukan, penulis mendapati bahwasanya Syekh Nawawi menghadirkan aspek Maqa>s}id dalam menafsirkan ayat-ayat Ah{ka>m surah Al-Baqarah. Kaitannya dengan H}ifz{ al-Di>n, ia cenderung menjelaskan secara rinci bagaimana ibadah bisa mengantarkan kepada Maqa>s{id takwa. H}ifz} al-Nafs, ia memahami ayat kisas dan perang sebagai sarana untuk mencegah pertumpahan darah. Hifz al-’Aql, ia memberi konsepsi terhadap akal sebagai poros kehidupan, sehingga harus dijaga sebaik mungkin. Hifz al-Nasl, ia menjelaskan hikmah-hikmah dalam menjalani rumah tangga yang semuanya berujung pada kesejahteraan keturunan. Dalam Hifz al-Mal, ia menegaskan bahwa ada manfaat dalam pendokumentasian dan penyaksian dalam transaksi utang piutang, yaitu terjaminnya keamanan harta orang yang meminjamkan utang. Adapun latar belakang penafsiran Maqasidi Syekh Nawawi karena ia memilih Mafatih al-Gaib karya Ar-Razi yang merupakan ulama Maqasid al-Qur’an. Hal ini diperkuat dengan dominasi penafsrian Ar-Razi dalam penjelasan Maqasid ayat dalam tafsir Marah Labid

    The press and publishing

    No full text

    Beyond dhimmihood

    No full text
    corecore