Indonesia University of Education

Repository UPI
Not a member yet
    86095 research outputs found

    PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN FASILITAS PUSKESMAS TERHADAP KEPUASAN PASIEN YANG DIMEDIASI OLEH KUALITAS LAYANAN INFORMASI: Studi Kasus di Puskesmas Cibuntu & Puskesmas Babakan Tarogong

    Get PDF
    Tujuan Penelitan ini untuk menganalisis pengaruh komunikasi interpersonal dan fasilitas fisik terhadap kepuasan pasien yang mediasi oleh kualitas layanan informasi. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah rendahnya indeks kepuasan pasien di Puskemas Cibuntu dan Puskesmas Babakan Tarogong Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitaf deskriptif. Penelitian dilakukan melalui survei terhadap 120 pasien di Puskemas Cibuntu dan Puskesmas Babakan Tarogong Kota Bandung sebagai responden penelitian. Variabel dalam penelitian ini meliputi komunikasi interpersonal, fasilitas puskesmas, kepuasan pasien, dan kualitas layanan informasi, yang diukur dan dioperasionalisasikan menggunakan angket kuesioner menggunakan rating scale. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa komunikasi interpersonal, fasilitas puskesmas, kepuasan pasien, dan kualitas layanan informasi, berada dalam kategori tinggi. Pengujian hipotesis yang dilakukan pada penelitian ini yaitu kepuasan pasien dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh komunikasi interpersonal dan fasilitas fisik melalui kualitas layanan informasi The purpose of this study is to analyze the influence of interpersonal communication and physical facilities on patient satisfaction mediated by the quality of information services. The problem studied in this study is the low patient satisfaction index at the Cibuntu Health Center and the Babakan Tarogong Health Center in Bandung City. The method used in this study is quantitative descriptive. The study was conducted through a survey of 120 patients at the Cibuntu Health Center and the Babakan Tarogong Health Center in Bandung City as research respondents. The variables in this study include interpersonal communication, health center facilities, patient satisfaction, and quality of information services, which are measured and operationalized using a questionnaire using a rating scale. Based on the results of the study, it shows that interpersonal communication, health center facilities, patient satisfaction, and quality of information services are in the high category. Hypothesis testing carried out in this study is that patient satisfaction is positively and significantly influenced by interpersonal communication and physical facilities through the quality of information services

    MODEL INTERNALISASI NILAI KARAKTER RELIGIUS MELALUI PROGRAM SATF DAN RELEVANSINYA DENGAN MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MADRASAH

    Get PDF
    Pendidikan karakter religius di Indonesia menghadapi tantangan, termasuk rendahnya motivasi siswa, kurangnya kolaborasi guru dan orang tua, serta pengaruh lingkungan negatif. Program SATF dan pembelajaran Akidah Akhlak memerlukan evaluasi untuk meningkatkan efektivitasnya dalam membentuk karakter religius siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses internalisasi nilai karakter religius melalui Program SATF (Shiddiq, Amanah, Tabligh, Fathonah) dan relevansinya dengan mata pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Aliyah Assakinah. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi langsung, dan analisis dokumen. Analisis data dilakukan secara tematik untuk mengidentifikasi pola implementasi program. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Program SATF diterapkan secara holistik melalui dimensi kognitif, afektif, dan psikomotorik, menggunakan metode pembelajaran berbasis pengalaman seperti diskusi kelompok, ceramah, kisah, amtsal, hiwar, dan simulasi. Namun, tantangan dalam implementasi masih ditemukan, seperti keterbatasan sumber belajar dan pemahaman konseptual guru. Keselarasan kurikulum Akidah Akhlak dengan nilai SATF terlihat pada pemetaan materi tentang sifat-sifat wajib Allah SWT dan keteladanan Nabi Muhammad SAW, mendukung pembentukan karakter siswa dalam hal kejujuran (Shiddiq), tanggung jawab (Amanah), penyampaian kebaikan (Tabligh), dan kecerdasan intelektual serta spiritual (Fathonah). Program SATF juga selaras dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil'alamin (P5RA), memperkuat kontribusinya terhadap pendidikan karakter nasional. Kesimpulannya, Program SATF memiliki potensi besar untuk membentuk karakter religius siswa, tetapi diperlukan pengembangan modul pembelajaran terpadu, pelatihan intensif bagi guru, evaluasi berkelanjutan, serta penguatan kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat untuk mengoptimalkan implementasinya. Religious character education in Indonesia faces challenges, including low student motivation, insufficient collaboration between teachers and parents, and negative environmental influences. The SATF Program and Akidah Akhlak learning require evaluation to enhance their effectiveness in shaping students' religious character. This study aims to examine the process of internalizing religious character values through the SATF Program (Shiddiq, Amanah, Tabligh, Fathonah) and its relevance to the Akidah Akhlak subject at Madrasah Aliyah Assakinah. A qualitative approach with a case study method was employed. Data were collected through in-depth interviews, direct observations, and document analysis. Thematic analysis was conducted to identify patterns of program implementation. The findings reveal that the SATF Program is implemented holistically through cognitive, affective, and psychomotor dimensions, using experiential learning methods such as group discussions, lectures, storytelling, analogies, dialogues, and simulations. However, challenges in implementation persist, including limited learning resources and teachers' conceptual understanding. The alignment of the Akidah Akhlak curriculum with SATF values is evident in the mapping of materials related to the obligatory attributes of Allah SWT and the exemplary character of Prophet Muhammad SAW, supporting the development of students' honesty (Shiddiq), responsibility (Amanah), communication of good (Tabligh), and intellectual and spiritual intelligence (Fathonah). The SATF Program also aligns with the Profile of Pancasila Students and Rahmatan Lil’alamin (P5RA) Project, strengthening its contribution to national character education. In conclusion, the SATF Program has significant potential to shape students' religious character but requires the development of integrated learning modules, intensive teacher training, continuous evaluation, and strengthened collaboration among schools, families, and communities to optimize its implementation

    PENGARUH PEMANFAATAN ANIMASI MEDIA TIGA DIMENSI PADA MATERI ATMOSFER TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS X SMAN 1 CIPEUNDEUY SUBANG

    Get PDF
    Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan studi dari ilmu sosial dan humaniora yang bertujuan untuk membantu kaum muda dalam mengembangkan kemampuan dalam mengambil keputusan yang terkonfirmasi dan beralasan untuk kebaikan publik sebagai masyarakat yang beragam secara budaya. Mata pelajaran IPS yang berada di sekolah terbagi menjadi beberapa disiplin ilmu, salah satunya adalah geografi. Studi pendahuluan yang telah dilakukan mendapati fenomena bahwa nilai siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada materi atmosfer, maka penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana penggunaan animasi media tiga dimensi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di jenjang Sekolah Menengah Atas. Hasil belajar yang diukur merupakan materi atmosfer dengan terbagi menjadi tiga sub topik yaitu proses terjadinya pembentukan awan, berbagai macam bentuk awan berdasarkan ketinggian, dan jenis-jenis hujan. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan jumlah 30 siswa di setiap kelompok. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa adalah instrumen pilihan ganda yang mencakup pre-test dan post-test. Berdasarkan analisis data yang dilakukan menggunakan uji-t didapati hasil bahwa adanya peningkatan hasil belajar pada sub topik proses terjadinya pembentukan awan, berbagai macam bentuk awan berdasarkan ketinggian, dan jenis-jenis hujan. Dengan demikian penggunaan animasi media tiga dimensi memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi atmosfer. Social Sciences is the study of social sciences and humanities that aims to help young people develop their ability to make confirmed and reasoned decisions for the public good as a culturally diverse society. Social studies subjects in schools are divided into several disciplines, one of which is geography. A preliminary study that has been conducted found the phenomenon that students' scores have not reached the Minimum Completion Criteria (KKM) on the atmosphere material, so this study aims to examine how the use of three-dimensional media animation can improve student learning outcomes in Social Sciences subjects at the Senior High School level. The learning outcome measured is the atmosphere material divided into three sub-topics, namely the process of cloud formation, various forms of clouds based on height, and types of rain. This study uses a quasi-experimental method using an experimental group and a control group with 30 students in each group. The research instrument used to measure student learning achievement is a multiple-choice instrument that includes a pre-test and post-test. Based on the data analysis carried out using the t-test, it was found that there was an increase in learning achievement in the sub-topics of the process of cloud formation, various forms of clouds based on height, and types of rain. Thus, the use of three-dimensional media animation has an influence on student learning achievement in Social Science subject atmosphere

    LATIHAN MEMBACA LANTANG UPAYA PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK SPEECH DELAY DI KELAS 1 SDN SUKABAKTI

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kasus permasalahan seorang siswa kelas 1 SD tempat peneliti latihan mengajar yang mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, sulit mengekspresikan apa yang dirasa, dan sulit mengungkapkan perasaan dalam bentuk lisan. Latihan membaca lantang sudah terbukti dapat membantu merangsang kelancaran berbicara, merangsang ketepatan dalam menguncapkan kata, dan menambah kosa kata. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menggambarkan proses latihan membaca lantang yang diterapkan pada anak speech delay dan mendeskripsikan dampak yang dialami oleh siswa dari latihan tersebut. Jenis penelitian yang dilakukan yaitu studi kasus dengan subjek penelitian seorang anak berusia 7 tahun. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk mengetahui keabsahan data pada penelitian ini, menggunakan teknik validasi datamenggunakan member check kepada guru dan orang tua siswa. Hasil dari penelitian membaca lantang yaitu adanya perubahan keterampilan siswa dalam melafadzkan bunyi β€œL” di setiap kata sehingga siswa lebih mudah dalam memahami isi bacaan. Adapun dampak perubahan dari latihan membaca lantang anak mampu mengucapkan dengan benar huruf β€œL” pada kata β€œdalam”. Dan memperkaya kosa kata pada anak. This research was motivated by the case of a 1st grade elementary school student where the researcher practiced teaching who had difficulty communicating, difficulty expressing what he felt, and difficulty expressing feelings in oral form. Reading aloud practice has been proven to help stimulate fluency in speaking, stimulate accuracy in wording, and increase vocabulary. The purpose of this study is to describe the process of reading aloud practice applied to children with speech delay and describe the impact experienced by students from the exercise. The type of research conducted is a case study with the research subject of a 7-year-old child. The data collection techniques used are observation, interviews, and documentation. To determine the validity of the data in this study, a data validation technique was used using member checks to teachers and parents of students. The result of the reading aloud research is that there is a change in students' skills in pronouncing the "L" sound in each word so that students can more easily understand the content of the reading. The impact of the change from the practice of reading aloud children are able to pronounce correctly the letter "L" in the word "in". And enrich the vocabulary of children

    LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI UNTUK MENGENDALIKAN PRILAKU KONFORMITAS TERHADAP PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

    Get PDF
    Perilaku konformitas pada peserta didik sering terjadi dikarenakan untuk menyesuaikan sikap, keyakinan, atau tindakan mereka agar sesuai dengan norma atau tekanan kelompok sosial. Penelitian ini bertujuan merancang layanan bimbingan pribadi yang membantu peserta didik SMP Negeri 9 Bandung mengendalikan perilaku konformitas, baik normatif maupun informasional. Pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif digunakan untuk mengukur tingkat konformitas di kalangan peserta didik. Penelitian ini melibatkan seluruh peserta didik SMP Negeri 9 Bandung yang berjumlah 916 peserta didik sebagai partisipan, dengan instrumen berupa kuesioner yang dirancang berdasarkan aspek konformitas normatif dan informasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas peserta didik cenderung lebih terpengaruh oleh konformitas informasional, dimana mereka mengikuti pandangan kelompok karena dianggap lebih benar. Sebaliknya, konformitas normatif yang didorong oleh keinginan untuk diterima oleh kelompok, lebih rendah. Layanan bimbingan pribadi dirancang untuk meningkatkan kesadaran diri peserta didik dalam menghadapi pengaruh sosial, membantu mereka dalam mengambil keputusan yang lebih bijaksana, dan mengelola tekanan teman sebaya. Dengan layanan ini, diharapkan peserta didik dapat mengurangi perilaku konformitas yang tidak sehat dan mengadopsi perilaku yang lebih sesuai dengan nilai dan norma sosial yang positif. Conformity behavior in learners often occurs due to adjusting their attitudes, beliefs, or actions to fit social group norms or pressures. This study aims to design a personal guidance service that helps learners of SMP Negeri 9 Bandung control conformity behavior, both normative and informational. A quantitative approach with descriptive methods was used to measure the level of conformity among learners. This study involved all 916 students of SMP Negeri 9 Bandung as participants, with instruments in the form of questionnaires designed based on aspects of normative and informational conformity. The results showed that the majority of learners tend to be more affected by informational conformity, where they follow the group's views because they are considered more correct. In contrast, normative conformity, which is driven by the desire to be accepted by the group, is lower. Personal guidance services are designed to increase learners' self-awareness in dealing with social influences, help them make wiser decisions, and manage peer pressure. With this service, it is hoped that learners can reduce unhealthy conformity behaviors and adopt behaviors that are more in line with positive social values and norms

    IMPLEMENTASI P5 MELALUI KEGIATAN BERKEBUN APOTEK HIDUP DALAM MEMBENTUK DIMENSI GOTONG ROYONG: Studi Kasus Siswa Kelas IV di SD Negeri Bubulak 2

    Get PDF
    Gotong royong merupakan karakter yang penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari karena pada sejatinya manusia merupakan makhluk sosial. Namun, kenyataan dilapangan terdapat beberapa peserta didik yang belum memiliki karakter gotong royong sehingga saat dihadapkan dengan kegiatan berkelompok peserta didik hanya berada dalam kelompok tersebut tanpa adanya kemauan untuk gotong royong dalam menyelesaikan masalah atau tugas yang sedang dihadapinya. Berdasarkan hal tersebut SD Negeri Bubulak 2 melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) berkebun apotek hidup sebagai program yang memfokuskan pada pembentukan dimensi gotong royong melalui praktik nyata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan P5 yang dilakukan melalui kegiatan berkebun apotek hidup dalam membentuk dimensi gotong royong, untuk mengetahui nilai-nilai karakter gotong royong yang tercermin dari setiap kegiatan yang dilaksanakan serta mengetahui peran yang dilakukan sekolah dalam menjalankan program P5 berkebun apotek hidup. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus dengan teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) melalui berkebun apotek hidup di SD Negeri Bubulak 2 ini dilaksanakan dengan tujuan agar dapat meningkatkan karakter gotong royong peserta didik. Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) berkebun apotek hidup terlaksana dengan baik melalui berbagai macam aktivitas kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan, hal ini dikarenakan sekolah melaksanakan perannya dengan sangat baik dalam keberlangsungan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) berkebun apotek hidup yang dilaksanakan secara rutin disetiap minggunya dengan berbagai bentuk kegiatan yang mencangkup banyak nilai-nilai gotong royong yang tercermin disetiap proses pelaksanaannya. Mutual cooperation is an important character to be applied in everyday life because in reality humans are social beings. However, in reality there are some students who do not yet have the character of mutual cooperation so that when faced with group activities, students are only in the group without any desire to work together in solving problems or tasks they are facing. Based on this, Bubulak 2 Elementary School implemented the Pancasila Student Profile Strengthening Project (P5) living pharmacy gardening as a program that focuses on the formation of mutual cooperation dimensions through real practice. This study aims to determine the process of implementing P5 which is carried out through living pharmacy gardening activities in forming mutual cooperation dimensions, to determine the values of mutual cooperation characters reflected in each activity carried out and to determine the role played by schools in running the P5 living pharmacy gardening program. This study uses a qualitative approach and case study method with data collection techniques used in the form of interviews, observations and documentation studies. The results of the study showed that the implementation of the Pancasila Student Profile Strengthening Project (P5) through living pharmacy gardening at Bubulak 2 Elementary School was carried out with the aim of improving the mutual cooperation character of students. The Pancasila Student Profile Strengthening Project (P5) activities of living pharmacy gardening were carried out well through various activities carried out according to the predetermined schedule, this is because the school carries out its role very well in the sustainability of the Pancasila Student Profile Strengthening Project (P5) living pharmacy gardening which is carried out routinely every week with various forms of activities that include many mutual cooperation values that are reflected in each implementation process

    PENGEMBANGAN KOMIDI ALPROF (KOMIK DIGITAL MENGENAL PROFESI) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat belajar siswa kelas IV di SDN Pakuwon I, yang melibatkan 28 siswa. Tujuannya ialah untuk mengembangkan media pembelajaran berupa komik digital guna meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV. Media yang dikembangkan, yang diberi nama Komidi Alprof (Komik Digital Mengenal Profesi), bertujuan untuk memperkenalkan berbagai profesi yang terkait dengan berbagai jenis bentang alam yang relevan dengan kehidupan sehari hari siswa. Metode penelitian yang digunakan yaitu pengembangan (R&D) dengan model ADDIE, serta desain Pre-Eksperimental One-Group Pretest-Posttest Design. Media komik digital yang dikembangkan telah melalui uji kelayakan, dengan hasil validasi dari ahli materi pertama mencapai 92,5%, ahli materi kedua 100%, dan ahli media 91,67%, yang semuanya tergolong dalam kategori β€œSangat Layak”. Dalam uji coba, respons dari kelompok kecil mencapai 84%, kelompok besar memperoleh 85%, dan uji di sekolah sasaran menunjukkan hasil 88%, yang juga dikategorikan sebagai β€œSangat Layak”. Peningkatan minat belajar diukur dengan perhitungan N-Gain, yang menunjukkan rata-rata skor pretest sebesar 46,29% dan posttest sebesar 67,29%, dengan nilai N-Gain sebesar 0,31, yang termasuk dalam kategori β€œSedang”. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa media Komidi Alprof efektif dalam meningkatkan minat belajar siswa pada materi IPS. Dengan demikian, disarankan bagi guru untuk memanfaatkan media ini guna meningkatkan minat belajar siswa, serta mengembangkan media serupa untuk mata pelajaran lainnya. Penelitian lanjutan juga diperlukan untuk mengevaluasi efektivitas media ini dalam berbagai konteks pendidikan.; This study is motivated by the low interest in learning among fourth-grade students at SDN Pakuwon I, involving 28 students. The aim of this research is to develop a digital comic-based learning media to enhance students' learning interest in Social Studies for fourth grade. The developed media, named Komidi Alprof (Komik Digital Mengenal Profesi), aims to introduce various professions related to different types of landforms, relevant to the students' everyday lives. The research method used is development research (R&D) with the ADDIE model, as well as the Pre-Experimental One-Group Pretest-Posttest Design. The digital comic media has undergone feasibility testing, with validation results from the first subject matter expert reaching 92.5%, the second subject matter expert 100%, and the media expert 91.67%, all falling under the β€œVery Feasible” category. In the trials, the response from the small group reached 84%, the large group obtained 85%, and the trial at the target school showed a result of 88%, all categorized as β€œVery Feasible”. The increase in learning interest was measured using the N-Gain calculation, showing an average pretest score of 46.29% and a posttest score of 67.29%, with an N-Gain score of 0.31, categorized as β€œMedium”. The results of this study demonstrate that the Komidi Alprof media is effective in increasing students' learning interest in Social Studies. Therefore, it is recommended that teachers utilize this media to boost students' learning interest and develop similar media for other subjects. Further research is also needed to evaluate the effectiveness of this media in various educational contexts

    PENGARUH LATIHAN SMALL SIDE GAMES DENGAN METODE PYRAMID TERHADAP PENINGKATAN ANAEROBIC ALAKTASID PADA PEMAIN SEPAK BOLA USIAREMAJA(U-17)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek latihan Small-Sided Games(SSG)dengan metode Pyramidterhadap peningkatan kapasitas anaerob alaktasidpada pemain sepak bola Akademi Persib U-17. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatifdengan desain pre-testdan post-test, serta menerapkan Running-Based Anaerobic Sprint Test(RAST)sebagai alat ukur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi latihan yang diberikan memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kecepatan sprint, yang tercermin dari penurunan total waktu sprintdan Fatigue Indexpada sebagian besar peserta. Analisis statistik melalui uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk test menunjukkan bahwa data pre-testmemiliki nilai (p-value = 0.999 > 0.05), sedangkan data post-test memiliki nilai (p-value = 0.221 > 0.05). Karena kedua p-value (Sig.) > 0.05, bahwa data berdistribusi normal. Serta analisis statistik melalui Paired Sample t-Testmengungkapkan adanya perbedaan signifikan antara hasil pre-test dan post-test (p-value = 0.029 < 0.05), yang mengonfirmasi bahwa latihan SSGefektif dalam meningkatkan daya tahan anaerob serta efisiensi energi pemain. Simpulan, metode Small-Sided Games(SSG)direkomendasikan sebagaistrategi pelatihan yang dapat meningkatkan kapasitas anaerob alaktasid dalam pemain sepak bola

    PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TEMA SAMPAH BERMUATAN ESD MENGGUNAKAN METODE 4STMD UNTUK MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR SISTEM PESERTA DIDIK

    Get PDF
    Bahan ajar memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran yang terkait dengan isu lingkungan seperti sampah. Di Indonesia, pembelajaran yang berfokus pada pengembangan keterampilan berpikir sistem masih kurang diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar bermuatan ESD dengan tema sampah, menggunakan metode 4STMD untuk membangun keterampilan berpikir sistem peserta didik. Penelitian ini mengadopsi metode Design and Developmental Research (DDR) tipe 1 yang meliputi tiga fase utama: desain, pengembangan, dan evaluasi (formatif), dengan partisipan peserta didik kelas VII dari SMP Negeri di Kota Padang. Hasil dari tahap desain berupa rancangan bahan ajar yang yang mengintegrasikan berbagai komponen terkait sampah. Metode 4STMD diterapkan melalui empat tahapan: seleksi, strukturisasi, karakterisasi, dan reduksi didaktik. Tahap seleksi menghasilkan 8 indikator berpikir sistem, 22 tujuan pembelajaran dan 41 label konsep, yang kemudian dikembangkan menggunakan 16 buku teks internasional dan 1 buku IPA SMP. Upaya penanggulangan pencemaran sampah berkarakteristik ESD diambil sebagai konteks substansi, sementara keterampilan berpikir sistem menjadi konteks pedagogik. Tahap strukturisasi menghasilkan peta konsep, struktur makro, dan tiga level representasi, yang menyusun materi tentang sampah dari komponen dasar hingga upaya pengelolaan sampah. Dari tahap karakterisasi, diperoleh 4 teks utama yang didasarkan pada reduksi didaktik, dengan penyajian teks secara kualitatif dan penggunaan analogi serta gambar. Evaluasi menunjukkan bahwa bahan ajar ini sangat layak digunakan, dengan skor kelayakan 98% dan keterpahaman 98%, serta menunjukkan potensi dalam membangun keterampilan berpikir sistem peserta didik. Bahan ajar ini dapat diterapkan dalam pembelajaran untuk membangun kemampuan berpikir sistem peserta didik dalam konteks pengelolaan sampah. Teaching materials play a critical role in improving the quality of learning, especially in topics related to environmental issues such as waste. In Indonesia, the focus on developing system thinking skills in education has been insufficient. This study aimed to develop ESD-based teaching materials on the theme of waste, utilizing 4STMD method to foster students' system thinking skills. The research used a Design and Developmental Research (DDR) type 1 methodology, which comprised three main phases: design, development, and formative evaluation. The participants were seventh-grade students from a public junior high school in Padang City, a draft of the teaching materials was created, integrating various components related to waste. The 4STMD method was implemented through four stages: selection, structuring, characterization, and didactic reduction. The selection phase resulted in the identification of eight system thinking indicators, 22 learning objectives, and 41 concept labels, which were developed using 16 international textbooks and one junior high school science textbook. Waste pollution was addressed within the context of ESD, while system thinking skills formed the pedagogical context. The structuring phase produced concept maps, macro structures, and three levels of representation, organizing the waste material from basic components to management strategies. The characterization phase led to the development of four main texts using didactic reduction, supported by analogies and illustrations. In the evaluation phase, the teaching materials received high ratings, with a feasibility score of 98% and an understandability score of 98%. These results indicate the potential of the materials to foster students' system thinking skills

    PERBANDINGAN ANTARA EFEKTIVITAS FOOT MASSAGE DAN SLOW STROKE BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI: Systematic Literature Review

    Get PDF
    Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan global yang membutuhkan pengelolaan efektif. Terapi nonfarmakologis, seperti foot massage dan slow stroke back massage (SSBM), menawarkan alternatif yang aman untuk menurunkan tekanan darah. Tujuan: untuk menelaah dan mensintesis hasil temuan riset yang ada tentang perbandingan keefektivitasan intervensi terapi terapi foot massage dengan terapi SSBM pada pasien yang mengalami hipertensi. Metode: digunakan systematic literature review, dengan kriteria inklusi: diambil jurnal nasional dan internasional yang diterbitkan antara tahun 2019-2024 serta menggunakan database Google schoolar, Pubmed, Cochrane, SienceDirect, artikel yang menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Kemudian artikel yang relavan dilakukan penilaian menggunakan JBI Critical Appraisal. Hasil: Hasil yang didapatkan sebanyak 14 artikel dengan risiko bias rendah. 14 artikel tersebut menunjukkan bahwa baik foot massage maupun SSBM efektif dalam menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien hipertensi. Kesimpulan: foot massage dan slow stroke back massage ini sama-sama efektif menurunkan tekanan darah. Dilihat dari keefektivitasan kedua intervensi ini ditandai dengan hasil penurunan signifikan (p<0,05) yang sama, lalu jika prioritasnya adalah penurunan tekanan darah yang lebih signifikan, foot massage lebih efektif tapi jika prioritasnya adalah durasi sesi yang lebih singkat, slow stroke back massage bisa menjadi pilihan, selain itu foot massage menunjukkan keunggulan dibandingkan slow stroke back massage dari segi jalur modulasi. Kata Kunci: Foot Massage, hipertensi, Slow Back Stroke, tekanan darah, terapi nonfarmakologis   ABSTRACT Hypertension is a global health problem that requires effective management. Nonpharmacological therapies, such as foot massage and slow stroke back massage (SSBM), offer safe alternatives to lower blood pressure. However, the effectiveness of these two therapies still needs to be compared to determine the more optimal intervention. Aim: To review and synthesize existing research findings on the comparative effectiveness of foot massage therapy intervention with SSBM therapy in patients with hypertension. Methods: The method used is systematic literature review, taken from national and international journals published between 2019-2024 and using the Google schoolar database, Pubmed, Cochrane, SienceDirect, articles that use English and Indonesian. Then the relevant articles were assessed using JBI Critical Appraisal. Results: The results obtained were 14 articles with a low risk of bias. The 14 articles showed that both foot massage and SSBM were effective in reducing systolic and diastolic blood pressure in hypertensive patients. Conclusion: There is no difference in effectiveness between foot massage and slow stroke back massage on lowering blood pressure in patients with hypertension. The effectiveness of both interventions is characterized by significant reduction results (p<0.05), If the priority is a more significant decrease in blood pressure, foot massage is more effective but if the priority is a shorter session duration, slow stroke back massage can be an option, and Foot massage shows superiority over slow stroke back massage in terms of modulation pathways. Keywords: Foot Massage, hypertension, Slow Back Stroke, blood pressure, nonpharmacologic therap

    77,012

    full texts

    77,462

    metadata records
    Updated in lastΒ 30Β days.
    Repository UPI is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! πŸ‘‡