Sepuluh Nopember Institute of Technology

ITS Repository
Not a member yet
    34610 research outputs found

    Analisis Statis pada Variasi Desain Chassis Prototype Green Light Florent

    No full text
    Pada chassis prototype green light florent menjadi fokus penelitian karena pentingnya pengembangan teknologi dan efisiensi energi dalam mengikuti Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE). Chassis merupakan suatu kerangka yang menopang seluruh komponen diatasnya, sehingga chassis harus kuat dan massanya kecil (ringan) untuk meningkatkan efisiensi dari kendaraan. Metode penelitian yang digunakan adalah membuat modifikasi variasi chassis dengan optimasi ukuran dan struktur, kemudian dilakukan analisis elemen menggunakan perangkat lunak simulasi Ansys. Selain itu, penelitian ini juga akan mengeksplorasi penggunaan material full aluminium yang ringan namun kuat dengan. Penelitian ini akan membuat alternatif desain chassis prototype green light florent berjumlah 3 macam kemudian akan dilakukan analisis pembebanan statis. Tujuannya agar mendapatkan massa modifikasi chassis yang lebih ringan dan memiliki struktur yang kuat dan aman dengan parameter yaitu deformasi, stress/tegangan, strain/regangan, dan safety factor. Dalam menentukan hasil akhir penelitian ini menggunakan pembebanan tipe 1 karena simulasi ini mendekati kondisi sebenarnya. Dari hasil analisis dan perhitungan chassis alternatif desain 2 prototype green light florent memiliki massa lebih kecil yaitu sebesar 6,850 kg. Kemudain dari hasil simulasi tegangan maksimumnya 53,813 Mpa lebih kecil dari tegangan ijin nya yaitu 99,880 Mpa. Dan hasil simulasi software nilai deformasi maksimal sebesar 0,308 mm, strain maksimal sebesar 0,000792 dan safety factor sebesar 4,218. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang berharga dalam perancangan chasis mobil prototype hemat energi yang lebih efisien dan berkelanjutan. Temuan penelitian ini dapat digunakan sebagai pengembangan kendaraan hemat energi masa depan, yang akan membantu mengurangi dampak lingkungan dan menghemat sumber daya energi. =================================================================================================================================== The chassis of the green light florent prototype is the focus of research because of the importance of technology development and energy efficiency in participating in the Energy Efficient Car Contest (KMHE). Chassis is a framework that supports all the components above it, so the chassis must be strong and small in mass (light) to increase the efficiency of the vehicle. The research method used is to make modifications to chassis variations by optimizing the size and structure, then conducting elemental analysis using Ansys simulation software. In addition, this research will also explore the use of lightweight but strong full aluminum material. This research will make an alternative design of 3 kinds of florent green light prototype chassis and then static loading analysis will be carried out. The goal is to get a lighter chassis modification mass and have a strong and safe structure with parameters namely deformation, stress / tension, strain / strain, and safety factor. In determining the final results of this study using type 1 loading because this simulation is close to the actual conditions. From the results of the analysis and calculation of alternative chassis design 2 florent green light prototype has a smaller mass of 6,850 kg. Then from the simulation results the maximum stress is 53,813 Mpa which is smaller than the allowable stress of 99,880 Mpa. And the results of the software simulation of the maximum deformation value of 0,308 mm, the maximum strain of 0,000792 and the safety factor of 4,218. The results of this research are expected to provide valuable insights in the design of a more efficient and sustainable energy�saving prototype car chassis. The findings of this research can be used as the development of future energy-efficient vehicles, which will help reduce environmental impact and save energy resources

    Studi Numerik Pengaruh Sistem Pendinginan Air Cooling dan PCM terhadap Temperatur Modul Baterai Lithium-ion

    No full text
    Pada penelitian kali ini dilakukan simulasi perpindahan panas pada modul baterai yang terdiri dari 16 sel baterai LiFePO4 berkapasitas 105Ah. Modul yang dianalisa kali ini merupakan bagian dari penyimpanan energi yang terdiri dari 10 modul baterai. Baterai yang digunakan memiliki batas temperatur operasional antara -20°C hingga 55°C atau 253.15 K hingga 328.15 K dengan rentang arus discharge antara 0.5C hingga 2 C. Namun ketika modul ini beroperasi pada arus 0.5 C, temperatur yang dihasilkan sudah mendekati batas temperatur operasional baterai yaitu 327.587 K. dimana temperatur tersebut sudah mendekati batas temperatur operasional baterai sehingga dibutuhkan sistem pendingin yang dapat mengatur temperatur baterai agar tetap berada pada rentang temperatur operasionalnya. Simulasi numerik yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan software Ansys 19.2 dengan nilai energi bangkitan baterai untuk setiap sel ditentukan dengan menggunakan persamaan bernardi. Modul baterai yang disimulasikan didesain memiliki sistem pendingin baterai hybrid yang mengkombinasikan pendingin udara dan material pengubah fasa. Variasi yang digunakan pada penelitian ini adalah konfigurasi modul baterai, nilai arus discharge, kecepatan udara, dan konduktivitas thermal dari phase change material yang digunakan. Konfigurasi modul baterai yang dianalisa ada 2, yaitu modul 8×2 dan 4×4. Kemudian arus discharge yang disimulasikan adalah 0.5 C, 1 C, 1.5 C, dan 2 C. Pada analisa variasi kecepatan inlet dan konduktivitas thermal phase change material, baterai dianggap melakukan proses discharge pada arus 2 C. Kecepatan inlet yang disimulasikan adalah 1 m/s dan 3 m/s. Kemudian untuk konduktivitas thermal phase change material, baterai dianggap melakukan proses discharge pada arus 2 C. Kemudian untuk konduktivitas thermal phase change material yang divariasikan yaitu 0.24 W/m.K, 0.4 W/m.K, dan 0.8 W/m.K. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari konfigurasi modul, arus discharge baterai, kecepatan inlet, dan konduktivitas thermal PCM yang digunakan terhadap temperatur maksimum dan distribusi temperatur modul baterai. Pada arus discharge 0,5 C, modul 4x4 mrmiliki pendinginan yang lebih optimal dalam memberikan temperatur maksimum baterai. Pada kecepatan udara 1 m/s didapatkan temperatur maksimal sebesar 316, 45 K atau 43,3 °C ================================================================================================================================== In this research, a heat transfer simulation was carried out on a battery module consisting of 16 LiFePO4 battery cells with a capacity of 105Ah. The module analyzed this time is part of an energy storage unit consisting of 10 battery modules. The battery used has an operational temperature limit of between -20°C to 55°C or 253.15 K to 328.15 K with a discharge current range of between 0.5C to 2 C. However, when this module operates at a current of 0.5 C, the resulting temperature is close to the temperature limit. The operational temperature of the battery is 327,587 K. where this temperature is already close to the battery's operational temperature limit, so a cooling system is needed that can regulate the battery temperature so that it remains within its operational temperature range. Numerical simulations carried out in this research used Ansys 19.2 software with the battery generation energy value for each cell determined using the Bernardi equation. The simulated battery module is designed to have a hybrid battery cooling system that combines air cooling and phase change materials. The variations used in this research are the battery module configuration, discharge current value, air speed, and thermal conductivity of the phase change material used. There are 2 battery module configurations analyzed, namely 8×2 and 4×4 modules. Then the simulated discharge currents are 0.5 C, 1 C, 1.5 C, and 2 C. In the analysis of variations in inlet speed and thermal conductivity of phase change material, the battery is considered to carry out the discharge process at a current of 2 C. The simulated inlet speed is 1 m/s and 3 m/s. Then, for the thermal conductivity of the phase change material, the battery is assumed to carry out the discharge process at a current of 2 C. Then for the thermal conductivity of the phase change material, the variations are 0.24 W/mK, 0.4 W/mK, and 0.8 W/mK. The results of this research show that there is an influence of the module configuration, battery discharge current, inlet speed, and thermal conductivity of the PCM used on the maximum temperature and temperature distribution of the battery module. At a discharge current of 0.5 C, the 4x4 module has more optimal cooling in providing maximum battery temperature. At an air speed of 1 m/s, a maximum temperature of 316, 45 K or 43.3 °C is obtaine

    Studi Numerik Pengaruh Sudut Deflektor terhadap Kinerja Turbin Savonius Ganda tersusun Side-by-side untuk Sudu Returning di Dekat Dinding Kanal

    No full text
    Energi air merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber penyedia energi listrik melalui pembangkit listrik tenaga air. Salah satu jenis turbin yang dapat digunakan untuk memanfaatkan energi adalah turbin Savonius. Turbin air Savonius merupakan salah satu fokus penelitian untuk pemanfaatan energi air. Turbin air savonius ini cocok digunakan untuk memanfaatkan energi aliran yang relatif kecil seperti kanal. Penelitian ini dilakukan dengan menambah pelat penutup sebagai deflector pada sudu returning didekat dinding kanal untuk 2 turbin yang disusun side by side dengan variasi sudut kemiringan deflector untuk mendapatkan kinerja turbin yang optimum. Metode yang digunakan adalah secara numerik yaitu Computational Fluid Dynamics menggunakan software ANSYS FLUENT R1 2023. Penelitian ini menggunakan simulasi dalam 2 Dimensi dengan kecepatan aliran fluida air 0,2 m/s dan 0,3 m/s dan variasi sudut kemiringan deflector yang digunakan adalah 6o; 12o; 24o; 44o; 57o; 64o; 65o; 81o; 90o. Penelitian dilakukan dengan menganalisa coefficient of power (CoP), coefficient of moment (Cm), coefficientof static torque (CTS), velocity counter, pressure countur dan turbulent intensity. Hasil yang diperoleh dari studi ini yaitu penambahan deflektor pada sisi upstream menyebabkan peningkatan torsi positif yang dihasilkan turbin disebabkan perbedaan tekanan sisi cekung dan cembung advancing turbin yang semakin tinggi dan lebih besar dari beda tekanan pada sisi cekung dan cembung returning pada turbin dengan sudut deflektor 6°; 12°; 24° sehingga Coefficient of Power pada turbin lebih tinggi dibandingkan dengan Turbin tanpa deflektor. Penambahan deflektor pada sudut 44°, 57°, 64° dapat meningkatkan torsi negatif turbin sehingga Coefficient of Power menurun. Penambahan deflektor pada sudut deflektor 65°, 81°, 90° mengakibatkan aliran fluida cenderung menuju celah antar turbin air Savonius sehingga turbin dapat berputar secara efektif. Turbin air Savonius masih dapat berputar / beroperasi pada penambahan deflektor dengan sudut ≤64° dan pada sudut ≥65° Turbin air Savonius tidak dapat berputar secara efektif. Coefficient of power maksimum turbin air Savonius sebesar 0,424 pada deflektor sudut 24° dan meningkatkan Performa Turbin sebesar 20,72% sehingga penambahan deflektor dengan sudut ≤24° dapat meningkatkan Performa Turbin Air Savonius. ================================================================================================================================= Water energy is one of the renewable energy sources that can be used as an electrical energy source through hydroelectric power plants. One type of turbine to be used to utilize the energy is Savonius Turbine. Savonius Water Turbine is one focus of research to utilize water energy. Savonius Water Turbine was suitable for utilizing the energy of relatively small flows such as canals. This research was carried out by adding the plate as a deflector in front of the returning blade near canal walls for 2 turbines arranged side by side with varying deflector angles to obtain optimum turbine performance. The method used is Computational Fluid Dynamics using the software ANSYS FLUENT R1 2023. This research uses two-dimensional simulation with fluid flow velocities of 0,2 m/s and 0,3 m/s and variation deflector angles is 6o; 12o; 24o; 44o; 57o; 64o; 65o; 81o; and 90o. Research is carried out by analyzing the coefficient of power (CoP), coefficient of the moment (Cm), coefficient of static torque (CTS), velocity contour, pressure contour and turbulent intensity. The result obtained from this research is adding the deflector on the upstream side causes an in increase positive torque produced by the turbine caused by the pressure difference on the concave and convex sides of the advancing turbine getting higher and higher than different pressure on the concave and convex sides of the returning turbine with the deflector angle 6°; 12°; 24° so the Coefficient of Power of Turbine higher than Turbine without deflector. Addition deflector angles 44°, 57°, 64° can increase the negative torque so the Coefficient of Power decreases. In addition the deflector angles 65°, 81°, 90° cause fluid flow to tend towards the gap between the Savonius water turbines so that the turbines can rotate effectively. Savonius water turbine still rotates in addition the deflector with an angle ≤64° and in an angle ≥65° The Savonius water turbine cannot rotate effectively. The maximum coefficient of power of the Savonius water turbine is 0.424 at a deflector angle of 24° and increases the performance of the turbine by 20,72% so adding a deflector with an angle of ≤24° can improve Savonius Water Turbine Performance

    Perhitungan Waktu dan Biaya Pelaksanaan Pembangunan Struktur Atas Lantai Basement dan Podium pada Tower 3 Gedung The Alton Apartment Menggunakan Aluminium Formwork

    No full text
    Kawasan Tembalang, Kota Semarang merupakan kawasan berbagai perguruan tinggi berdiri seperti Universitas Diponegoro, Universitas Pandanaran, Politeknik Negeri Semarang, dan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang. The Alton Apartment menawarkan hunian yang menunjang gaya hidup mahasiswa di kawasan Tembalang. Lokasinya berada di dekat pintu gerbang UNDIP Tembalang, letak yang sangat strategis untuk apartemen mahasiswa. Penerapan green building juga diterapkan pada pembangunan The Alton Apartment. Tugas Akhir ini membahas mengenai perhitungan waktu dan biaya pada pembangunan struktur atas lantai basement dan podium pada tower 3 gedung The Alton Apartment menggunakan aluminium formwork. Aluminium formwork dipilih dengan pertimbangan keunggulannya di berbagai aspek seperti dari segi waktu pelaksanaan, mutu, metode pekerjaan, maupun biaya. Penggunaan aluminium formwork cocok digunakan pada beberapa lantai tipikal pada bangunan ini. Selain itu aluminium formwork juga cocok dengan konsep green building pada proses pembangunannya yang diusung pada proyek ini. Perencanaan waktu dan anggaran pelaksanaan proyek ini dibatasi pada pekerjaan struktur atas bangunan pada pekerjaan kolom, balok, plat, tangga, shearwall, dan corewall. Perencanaan diawali dengan menentukan metode pelaksanaan sesuai kondisi lapangan. Kemudian dilanjutkan dengan perhitungan volume, produktivitas,durasi dan RAP (Rencana Anggaran Pelaksanaan). Penjadwalan dilakukan dengan metode PDM (Precedence Diagram Metode) dan Microsoft Poject. Berdasarkan penjadwalan dan bobot pekerjaan, kemudian dibuat kurva S. Dari perencanaan yang telah disusun didapatkan hasil durasi pelaksanaan menggunakan Aluminium Formwork adalah 70 hari kerja dengan total biaya pelaksanaan Rp. 14.238.023.010. Apabila menggunakan bekisting konvensional didapatkan hasil sebesar Rp. 13.187.491.226 dengan durasi 103 hari kerja. Penggunaan aluminium formwork lebih mahal sebesar Rp. 1.050.531.784 namun lebih cepat proses pekerjaannya dibanding bekisting konvensional. ================================================================================================================================= Tembalang area, Semarang City is an area of various universities such as Diponegoro University, Pandanaran University, Semarang State Polytechnic, and Health Polytechnic Kemenkes Semarang. The Alton Apartment offers housing that supports the student lifestyle in the Tembalang area. Its location is near the UNDIP Tembalang gate, a very strategic location for student apartments. The application of green building is also applied to the construction of The Alton Apartment. This Final Project discusses the calculation of time and cost in the construction of the upper structure of the basement and podium floors in 3rd tower of The Alton Apartment building using aluminum formwork. Aluminum formwork was chosen with consideration of its advantages in various aspects such as in terms of implementation time, quality, work methods, and costs. The use of aluminum formwork is suitable for use on several typical floors in this building. In addition, aluminum formwork is also suitable with the concept of green building in the development process carried out in this project. The time and budget planning for the implementation of this project is limited to the work of the upper structure of the building on the work of columns, beams, plates, stairs, shear wall, and core wall. Planning begins with determining the method of implementation according to field conditions. Then proceed with the calculation of volume, productivity, duration and RAP (Implementation Budget Plan). Scheduling is carried out using the PDM (Precedence Diagram Method) method and Microsoft Project. Based on scheduling and work weights, an S curve is then made. From the planning that has been prepared, the result of the implementation duration using Aluminum Formwork is 70 working days with a total implementation cost of Rp. 14.238.023.010. When using conventional formwork, the result is Rp. 13.187.491.226 with a duration of 103 working days. The use of aluminum formwork is more expensive at Rp. 1.050.531.784, but the work process is faster than conventional formwork

    Perancangan dan Analisis Metode Pemrograman Dinamis dan Matriks Eksponensial Pada Perhitungan Probabilitas Penelusuran Labirin Dua Dimensi: Studi Kasus SPOJ 36653 BLINDESC

    No full text
    Terdapat seorang pemain yang berada dalam sebuah labirin berbentuk persegi berukuran � � × Objek ini harus keluar dari labirin dengan syarat harus mengunjungi K petak tertentu sebagai pra-syarat keluar dari labirin dengan batas waktu T. Apabila ingin melakukan penelusuran terhadap semua rute perjalanan probabilitas pergerakan empat arah dengan batas waktu T adalah 16777216 detik, maka kompleksitas waktu yang dibutuhkan adalah (416777216) atau sekitar 1010000000 tahun. Perhitungan ini tidak bisa dilakukan karena memakan banyak waktu. Persoalan pada laman Sphere Online Judge yang berjudul Blind Escape II mencakup permasalahan dengan definisi tersebut yang mempertanyakan berapa probabilitas pemain keluar agar dapat keluar dari labirin. Optimasi perhitungan dengan kompleksitas yang telah dihitung sebelumnya menjadi permasalahan yang perlu diselesaikan. Untuk menyelesaikan permasalahan kompleksitas waktu pada permasalahan penelusuran rute perjalanan dengan batas waktu kinerja kode solusi yaitu maksimal sepuluh detik, tugas akhir ini memperkenalkan sebuah metodologi inovatif untuk mengoptimalkan simulasi pergerakan pemain di dalam labirin. Metodologi ini memanfaatkan pendekatan pemrograman dinamis dan matriks eksponensial untuk memodelkan perpindahan objek di dalam grid dengan efisiensi komputasi yang tinggi. Pendekatan ini memungkinkan perhitungan probabilitas keluar dari labirin dengan kompleksitas algoritmik yaitu 0 (log2t). Kompleksitas perhitungan ini menjadi solusi yang efisien dibandingkan dengan perhitungan probabilitas melalui penelusuran seluruh rute perjalanan yang mungkin. Berdasarkan hasil uji coba pada studi kasus yang diberikan, penyelesaian menggunakan metode pemrograman dinamis dan matriks eksponensial dengan adaptasi metode modular exponentiation membutuhkan rata-rata waktu sebesar 0.892 detik dan memori sebesar 5.2 MB. Solusi ini berhasil menempati peringkat yang tinggi, yaitu peringkat kedua, pada situs Sphere Online Judge, menegaskan keunggulan kinerja dan efisiensi dari metodologi yang diusulkan

    Rekomendasi Micro-Influencer Twitter Indonesia untuk Brand Produk dengan Metode Learning to Rank

    No full text
    Influencer marketing merupakan salah satu strategi marketing yang digunakan brand untuk meningkatkan brand awareness dan mempromosikan produk atau jasa. Seorang micro-influencer yang memiliki pengikut tidak sebanyak influencer besar dianggap lebih efektif sebagai brand ambassador karena memiliki target audiens yang lebih spesifik. Oleh karena itu, banyak brand menggunakan jasa micro-influencer media sosial sebagai bagian dari kampanye marketingnya. Dalam memilih micro-influencer untuk kerja sama, brand atau agensi periklanan di Indonesia mengalami kesulitan karena banyaknya jumlah micro-influencer namun minimnya data yang ada untuk micro-influencer Twitter (atau X) Indonesia. Oleh karena itu, dibuatlah model machine learning dengan metode Learning to Rank untuk menghasilkan rekomendasi micro-influencer terbaik. Pada Tugas Akhir ini, dilakukan prediksi ranking micro-influencer untuk suatu brand dengan dataset twit brand dan micro-influencer yang diambil dari Twitter. Tahapan yang dilakukan pada Tugas Akhir ini adalah pengumpulan data, praproses data, penghitungan skor relevansi, pembuatan model dan evaluasi model menggunakan metrik MRR, MAP, dan NDCG. Model yang dibangun akan dibandingkan berdasarkan label serta fungsi kerugian. Hasil akhir pada penelitian ini adalah rekomendasi 5 micro-influencer teratas untuk suatu brand. Berdasarkan evaluasi, didapatkan bahwa label frequency dengan fungsi kerugian pointwise Mean Squared Loss menghasilkan metrik tertinggi, yaitu MRR@5 dan MRR@10 sebesar 1,0000, MAP@5 sebesar 0,6667, MAP@10 sebesar 0,7222, dan NDCG sebesar 0,8769. Rekomendasi yang dikeluarkan memiliki micro-influencer relevan pada peringkat 1 untuk seluruh brand yang diujikan. ================================================================================================================================= Influencer marketing is one of the marketing strategies used by brands to increase brand awareness and promote their products or services. A micro-influencer with less followers than big influencers is perceived as more effective as brand ambassadors because they have a more specific target audience. Therefore, many brands are using the services of social media micro-influencers as part of their marketing campaigns. When selecting micro-influencers, brands in Indonesia encounter difficulties due to the large number of micro-influencers but lack of available data on Indonesian Twitter (or X) micro-influencers. Therefore, a machine learning model using Learning to Rank method was proposed to provide recommendations for the best micro-influencers. In this Final Project, the objective is to predict the ranking of micro-influencer for a given brand using dataset consisting of brand and micro-influencer tweets from June 1, 2022, to December 31, 2022, obtained from Twitter. The steps involved in this Final Project are data collection, data preprocessing, relevance score calculation, model building, and model evaluation using metrics including MRR, MAP, and NDCG. Additionally, the model will be compared based on the labels and loss functions. The result of this research is a recommendation of the top 5 micro-influencers for a brand. The result of the evaluation reveals that the frequency label with pointwise loss, Mean Squared Loss, has the highest metrics, that are MRR@5 and MRR@10 of 1.0000, MAP@5 of 0.6667, MAP@10 of 0.7222, and NDCG of 0.8769. The recommendation output shows the relevant micro-influencers are at the first rank across all brands being tested

    Deteksi Gejala Aritmia dengan Analisis Sinyal Ekstraksi Data Detak Jantung menggunakan Algoritma Machine Learning

    No full text
    Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian kronis terbesar di dunia dan memberikan dampak signifikan pada angka kematian global. Detak jantung, sebagai indikator vital kesehatan jantung, dalam memberikan informasi penting tentang deteksi dini penyakit jantung. Aritmia merupakan salah satu gangguan jantung yang umum, menyebabkan ketidaknormalan irama jantung, baik terlalu cepat maupun terlalu lambat. Penelitian ini difokuskan pada pengolahan data RR dalam mengklasifikasikan seseorang terindikasi penyakit aritmia. RR merupakan jarak interval antar titik puncak pada gelombang sinyal Elektrokardiogram. Kumpulan dataset RR akan dilakukan analisis pada dua domain sinyal, yaitu domain waktu dan domain frekuensi. Dengan melakukan ekstraksi fitur pada kedua domain tersebut, diperoleh total 12 fitur yang diataranya ialah meanRR, HR, SDRR, RMSSD, NN50, SDSD, CVR, LF_Peak, HF_Peak, LF_Norm, HF_Norm, LF/HF. Langkah berikutnya yaitu seleksi fitur berdasarkan nilai korelasi antar fitur, sehingga dapat dipastikan hanya fitur fitur kuat digunakan dalam melakukan proses pembangunan model. Setelah proses seleksi fitur selesai, dibangun model machine learning menggunakan tiga algoritma, yaitu k-Nearest Neighbors, Random Forest, dan Support Vector Machine. Hasil evaluasi model menunjukkan tingkat akurasi masing-masing model secara berurutan adalah 82%, 76%, dan 85%. Program tersebut dikembangkan ke dalam bentuk web menggunakan framework Laravel dan Flask

    Analisis Perbandingan Waktu Dan Biaya Antara Perhitungan Konvensional Proyek Dengan Hasil Perhitungan Tekla Structures Pada Proyek Gedung Apartemen Suncity Sidoarjo

    No full text
    Efisiensi dan ketelitian dalam perencanaan proyek konstruksi merupakan aspek yang sangat mempengaruhi besarnya biaya dan waktu yang diperlukan. Sering kali terjadi perubahan gambar yang mengakibatkan perubahan pula pada perhitungan quantity. Apabila perhitungan tersebut dilakukan secara manual yang mana sering menggunakan asumsi dalam perhitungannya, maka akan rawan terjadi kesalahan. Karena hal tersebut, saat ini terdapat salah satu perkembangan teknologi dalam dunia konstruksi yaitu Building Information Modeling (BIM). BIM merupakan perkembangan teknologi yang dapat memberikan akses agar pertukaran informasi menjadi lebih cepat sehingga berdampak pada pelaksanaan konstruksi. Selain itu, dengan teknologi yang dapat menggambarkan seolah-olah gedung tersebut sudah terbangun, dan memberikan informasi seperti quantity dari hasil permodelan bangunan tersebut, menunjukan bagaimana efisiensi dalam perencaaan proyek meningkat serta mengurangi kesalahan yang dapat terjadi apabila perhitungan volume pekerjaan dilakukan secara manual. Pada proyek akhir ini penulis melakukan perbandingan volume pekerjaan yang dihitung menggunakan metode manual dengan hasil output volume software Tekla Structures yang mengadopsi konsep BIM. Dari perbandingan volume tersebut dapat berpengaruh terhadap biaya dan waktu pelaksanaan proyek. Studi kasus dilakukan pada proyek pembangunan Gedung Apartemen Suncity Sidoarjo lantai 2-lantai atap Tower A As 14-17 R-W. Tahap pertama yang dilakukan adalah permodelan elemen struktur beton dan baja tulangan menggunakan software Tekla Structure Education Version. Setelah permodelan selesai kita lakukan cek Clash Detection yang merupakan salah satu fitur pada Tekla Structures untuk mengetahui apakah terjadi tabrakan (clash) antar elemen yang dimodelkan. Tahap berikutnya, output volume pekerjaan bisa kita dapat dan dibandingkan dengan metode perhitungan manual serta Bill of Quantity (BoQ) perencana. Dari output Tekla Structures didapatkan penurunan biaya pekerjaan sebesar 0,051% dari hasil perhitungan konvensional, deviasi yang terjadi menjadikan biaya yang dikeluarkan proyek lebih sedikit dan akurat. Dan hasil dari clash detection yang dilakukan dapat mengurangi biaya repair dan efisiensi dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan. ================================================================================================================================== Efficiency and accuracy in planning construction projects are aspects that greatly affect the amount of cost and time required. Often there is a change in the drawing which results in a change in the quantity calculation. If the calculation is done manually which often uses assumptions in the calculations, it will be prone to errors. Because of this, currently there is one of the technological developments in the world of construction, namely Building Information Modeling (BIM). BIM is a technological development that can provide access so that information exchange becomes faster so that it has an impact on construction implementation. In addition, with technology that can describe as if the building has been built, and provide information such as the quantity of the building modeling results, shows how efficiency in project planning increases and reduces errors that can occur when calculating work volume is done manually. In this final project, the author compares the volume of work calculated using the manual method with the output volume of the Tekla Structures software, which adopts the BIM concept. From the comparison of these volumes can affect the cost and time of project implementation. The case study was carried out in the construction project of the Suncity Sidoarjo Apartment Building, 2nd floor - the roof of Tower A As 14-17 R-W. The first step is modeling the structural elements of concrete and reinforcing steel using the Tekla Structure Education Version software. After the modeling is complete, we check Clash Detection, which is one of the features in Tekla Structures, to find out if there is a collision between the elements being modeled. In the next stage, we can get the volume of work output and compare it with the manual calculation method and the planner's Bill of Quantity (BoQ). From the output of Tekla Structures, it was found that the cost of work decreased by 0.051% from the manual calculation method, the deviation that occurs makes the costs incurred by the project less and more accurate. And the results of the clash detection carried out can reduce repair costs and efficiency in carrying out work in the field. And the results of the clash detection carried out can reduce repair costs and efficiency in carrying out work in the field

    Perancangan Game Platformer sebagai Media Pengenalan Pajak untuk Siswa Sekolah Dasar Kelas I sampai III

    No full text
    Pajak memegang peranan penting dalam penerimaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun, kinerja pendapatan perpajakan di Indonesia masih rendah, dilihat dari pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) dan tax ratio Indonesia dibandingkan dengan negara-negara di Asia Pasifik. Pada 2017, Kementerian Keuangan Dirjen Pajak kemudian mulai mengadakan program Inklusi Kesadaran Pajak dengan memasukkan materi perpajakan dalam kurikulum pelajar untuk menanamkan kesadaran pajak sejak dini. Hingga tahun 2023, program inklusi telah diterapkan pada tingkat sekolah menengah sampai perguruan tinggi, dengan target penerapan inklusi pada sekolah dasar dapat dilakukan di tahun 2024. Dirjen Pajak menyediakan media pendukung pembelajaran berupa buku materi ajar, buku siswa dengan ilustrasi, dan media hasil kompetisi berupa komik strip dan game. Namun, beberapa media yang disediakan masih konvensional dan memiliki akses yang sulit dijangkau oleh siswa, dengan konten materi yang belum difokuskan untuk siswa sekolah dasar. Maka dari itu diperlukan media pendukung lain yang disesuaikan dengan siswa sekolah dasar sebagai alternatif media edukasi untuk membantu siswa meningkatkan pemahaman dasar perpajakan. Perancangan ini dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, yaitu depth interview, studi literatur terhadap buku dan jurnal, studi eksisting media yang telah ada, observasi dan studi eksperimental. Metode ini bertujuan untuk mengumpulkan data secara kualitatif mengenai materi perpajakan, metode perancangan media, dan target segmentasi. Hasil dari perancangan ini berupa game dengan karakter, environment, dan gameplay yang disesuaikan dengan keperluan materi pajak dan media yang dinikmati oleh siswa sekolah dasar, yaitu informatif, eksploratif, menantang, dan kolektif. “Astronots: Rabbits in Moonderland” merupakan game platformer berbasis mobile dengan konsep gotong royong memperbaiki lingkungan dengan menggunakan pajak. Diharapkan perancangan ini dapat menjadi alternatif media pengenalan pajak kepada siswa sekolah dasar dalam rangka menanamkan pemahaman pentingnya peran pajak. ================================================================================================================================= Taxes are important in receiving the State Revenue and Expenditure Budget (APBN). However, tax revenue performance in Indonesia is still low, as seen from the reporting of Annual Tax Returns (SPT) and Indonesia's tax ratio compared to countries in the Asia Pacific. In 2017, the Ministry of Finance, Director General of Taxes, began holding a Tax Awareness Inclusion program by including tax material in the student curriculum to instill tax awareness from an early age. Until 2023, the inclusion program has been implemented at secondary school to university levels, with the target of implementing inclusion in elementary schools in 2024. The Director General of Taxes provides learning support media through teaching material books, student books with illustrations, and media from competitions in comic strips and games. However, some of the media provided is still conventional and has difficult access for students, with material content that is not yet focused on elementary school students. Therefore, other supporting media needed to be adapted to elementary school students as alternative educational media to help students improve their basic understanding of taxation. This design was carried out using several methods: in-depth interviews, literature studies of books and journals, studies of existing media, and experimental studies. This method collects qualitative data regarding tax material, media design methods, and segmentation targets. The result of this design is a game with characters, environments, and gameplay that are adapted to the needs of tax material and media enjoyed by elementary school students, namely informative, exploratory, challenging, and collective. "Astronaots: Rabbits in Moonderland" is a mobile-based platformer game with the concept of cooperation to improve the environment using taxes. It is hoped that this design can be an alternative medium for introducing taxes to elementary school students to instill an understanding of the important role of taxes

    Analisis Niat untuk Menggunakan Artificial Intelligence Chatbots pada Pendaftaran Layanan Kesehatan: Sebuah Pendekatan UTAUT

    No full text
    Penggunaan AI telah merasuki sektor pemasaran, bisnis, layanan publik, dan kesehatan, untuk membantu mengoptimalkan operasional dan meningkatkan efisiensi. Salah satu tren menarik dalam pengembangan AI adalah chatbots, yang berfungsi sebagai antarmuka pelanggan yang meniru percakapan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk memahami faktor faktor yang memengaruhi penerimaan chatbots AI di sektor kesehatan, dengan penelitian kuantitatif yang menggunakan Model The Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). Variabel pada penelitian ini meliputi variabel dari Model UTAUT yaitu elemen fungsional dan elemen relasional dan variabel tambahan seperti elemen kontekstual dan atribut AI Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan panduan berharga bagi pengembang teknologi, penyedia layanan kesehatan, dan masyarakat umum dalam memaksimalkan manfaat AI dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Dari hasil penelitian yang dilakukan variabel yang berpengaruh terhadap niat untuk menggunakan artificial intelligence chatbots pada pendaftaran di layanan kesehatan adalah Performance Expectancy, Trust, dan Facilitating Condition. ================================================================================================================================== The use of AI has permeated the marketing, business, public service, and healthcare sectors, to help optimize operations and improve efficiency. One interesting trend in AI development is chatbots, which serve as customer interfaces that mimic human conversation. This study aims to understand the factors that influence the acceptance of AI chatbots in the healthcare sector, with quantitative research using The Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) Model. The variables in this study include variables from the UTAUT Model, namely functional elements and relational elements and additional variables such as contextual elements and AI attributes. The results of the study are expected to provide valuable guidance for technology developers, healthcare providers, and the general public in maximizing the benefits of AI in improving the quality of healthcare services. From the results of the research conducted, the variables that influence the intention to use artificial intelligence chatbots in health service registration are Performance Expectancy, Trust, and Facilitating Conditions

    21,091

    full texts

    34,618

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    ITS Repository
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇