29 research outputs found

    Outcomes from elective colorectal cancer surgery during the SARS-CoV-2 pandemic

    Get PDF
    This study aimed to describe the change in surgical practice and the impact of SARS-CoV-2 on mortality after surgical resection of colorectal cancer during the initial phases of the SARS-CoV-2 pandemic

    Mortality and pulmonary complications in patients undergoing surgery with perioperative SARS-CoV-2 infection: an international cohort study

    Get PDF
    Background: The impact of severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) on postoperative recovery needs to be understood to inform clinical decision making during and after the COVID-19 pandemic. This study reports 30-day mortality and pulmonary complication rates in patients with perioperative SARS-CoV-2 infection. Methods: This international, multicentre, cohort study at 235 hospitals in 24 countries included all patients undergoing surgery who had SARS-CoV-2 infection confirmed within 7 days before or 30 days after surgery. The primary outcome measure was 30-day postoperative mortality and was assessed in all enrolled patients. The main secondary outcome measure was pulmonary complications, defined as pneumonia, acute respiratory distress syndrome, or unexpected postoperative ventilation. Findings: This analysis includes 1128 patients who had surgery between Jan 1 and March 31, 2020, of whom 835 (74·0%) had emergency surgery and 280 (24·8%) had elective surgery. SARS-CoV-2 infection was confirmed preoperatively in 294 (26·1%) patients. 30-day mortality was 23·8% (268 of 1128). Pulmonary complications occurred in 577 (51·2%) of 1128 patients; 30-day mortality in these patients was 38·0% (219 of 577), accounting for 81·7% (219 of 268) of all deaths. In adjusted analyses, 30-day mortality was associated with male sex (odds ratio 1·75 [95% CI 1·28–2·40], p\textless0·0001), age 70 years or older versus younger than 70 years (2·30 [1·65–3·22], p\textless0·0001), American Society of Anesthesiologists grades 3–5 versus grades 1–2 (2·35 [1·57–3·53], p\textless0·0001), malignant versus benign or obstetric diagnosis (1·55 [1·01–2·39], p=0·046), emergency versus elective surgery (1·67 [1·06–2·63], p=0·026), and major versus minor surgery (1·52 [1·01–2·31], p=0·047). Interpretation: Postoperative pulmonary complications occur in half of patients with perioperative SARS-CoV-2 infection and are associated with high mortality. Thresholds for surgery during the COVID-19 pandemic should be higher than during normal practice, particularly in men aged 70 years and older. Consideration should be given for postponing non-urgent procedures and promoting non-operative treatment to delay or avoid the need for surgery. Funding: National Institute for Health Research (NIHR), Association of Coloproctology of Great Britain and Ireland, Bowel and Cancer Research, Bowel Disease Research Foundation, Association of Upper Gastrointestinal Surgeons, British Association of Surgical Oncology, British Gynaecological Cancer Society, European Society of Coloproctology, NIHR Academy, Sarcoma UK, Vascular Society for Great Britain and Ireland, and Yorkshire Cancer Research

    Abstracts from the Food Allergy and Anaphylaxis Meeting 2016

    Get PDF

    PEMETAAN DISTRIBUSI VAKSIN MELALUI VERIFIKASI BOTTOM UP BERBASIS DATA KEPENDUDUKAN

    Get PDF
    Indonesia sedang dilanda Pandemi Covid-19 yang saat ini kasus positif tercatat semakin meningkat dari hari ke hari. Dilansir dari satuan tugas Covid-19 per 8 Januari 2021 jumlah kasus aktif di Indonesia mencapai 117.704 ribu kasus. Data ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kasus positif Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara. Tingginya kasus positif Covid-19 membutuhkan penanganan yang lebih intensif selain sekedar pembatasan kegiatan masyarakat. Vaksinisasi, diharapkan menjadi salah satu upaya yang bisa menekan pengendalian penyebaran virus corona. Vaksin dimaksudkan untuk memberikan kekebalan tubuh masyarakat dalam melawan virus, dengan cara menginduksi sel darah B sehingga memproduksi imunglobin dari tubuhnya.Upaya vaksinasi harus segera di lakukan .rencananya pelaksanaan vaksinasi dilakukan pada Januari 2021. Vaksinasi akan diawali dengan pendataan penerima vaksin dengan memanfaatkan data kependudukan yang dihimpun oleh lembaga pemerintah yakni Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Pendataan bagi penerima vaksin yang mengacu pada basis data Dukcapil, BPJS Kesehatan, dan BPJS Ketenagakerjaan memiliki potensi masalah tersendiri. Dikarenakan belum terintegrasinya data kependudukan diantara lembaga pemerintah tersebut dan pemerintah hingga saat ini belum memiliki basis data yang di gunakan khusus untuk vaksinasi, tentunya dikhawatirkan akan mempengaruhi efektivitas dan efisiensi program vaksinasi pemerintah, hingga pada akhirnya akan menghambat proses distribusi vaksin kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan menciptakan suatu metode yang tepat dan sinkronisasi data antara Dukcapil dan BPJS, dengan maksud agar data kependudukan yang dijadikan acuan menjadi lebih akurat dan terbarukan. Indonesia mempunyai basis data khusus vaksinasi dan bisa di gunakan di waktu yang mendatang. Sehingga proses penyaluran vaksin dapat berjalan tepat sasaran sesuai dengan tujuan vaksinasi yakni pengendalian penyebaran virus dengan menciptakan herd immunity
    corecore