24 research outputs found

    Analisis Cerita Rakyat Malin Kundang Ditinjau dari Kajian Sastra Anak

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini bermaksud untukamenggambarkan unsuramoral yang1tercermin dalam1cerita3rakyat Malin Kundang, untuk menggambarkan nilai edukasi yang digambarkan dalam cerita  Malin Kundang dan untuk menggambarkan pentingnya dongeng Malin Kundang untuk penelitian psikologi kemajuan anak. Penelitian1ini bersifat2subyektifddenganamelibatkan2strategiedeskriptif3sebagai1metode4berpikir3kritis4terhadap5suatu4hal atau masalah yang sedang direnungkan. Sumber  informasi dalam  penelitian ini adalah cerita rakyat  Malin Kundang yang digarap ulang oleh HHK Legenda dan diterbitkan oleh Happy Holy Kids(2013). Strategi pemerolehan informasi yang digunakan adalah studi kepustakaan. Strategi investigasi informasi dalam penelitian ini terdiri dari penurunan informasi, pengungkapan informasi dan penentuan pencapaian. Hasil penelitian menunjukkan4bahwa:5(1)5dalam5cerita5rakyat Malin Kundang, dapat1ditemukan1unsur moral sebagai1atribut yang tidak diragukan lagi dari sastra1anak1melalui pameran  tokoh2Malin Kundang  yang3kemudian,3menjadi bahan edukatif untuk sebuah karya bagi pembaca3anak;5(2)5nilai pelajaran yang diberikan dalam5cerita5rakyat Malin Kundang seperti edukasi5moral, edukasi5sosial, edukasi3kemampuan dan edukasikmultikulturalkyang ditunjuk melalui perilakuktokoh utama dalamkcerita;k(3)kcerita  Malin Kundang5merupakan cerita yang penting untuk dicermatitanak-anak, baikudariusegiubahasa,ugaya cerita, maupungcerita yanggdiperkenalkan. Secara khusus, ceritahrakyat  Malin Kundang termasukhdalam bacaanhsastra anak yanghlebihhrelevanhuntuk diberikan kepadahanak-anak yanghmasih dalamhtahap Fungsional Besar dalam hal penelitian perkembangan psikologi perkembanganhanak. &nbsp

    INDUSTRIALIZATION AND TRANSPORT IN INDONESIA ON ENVIRONMENTAL DEGRADATION

    Get PDF
    Economic development in a country is indicated by an increase in the number of industrial sectors and other supporting facilities such as transportation. However, there is another impact on developments inndustrial sectors and transportation, especially environmental degradation. Air pollution is one of the environmental degradation. This research was conducted to determine the short-term and long-term environmental impact of industry and transport in Indonesia. The data analysis method in this research used Autoregressive Distribution Lag (ARDL) to see the short-term and long-term effects between research variables. The data used are data on CO2 emissions, the amount of industries and transport in Indonesia from 1965 - 2018. The results showed that the industry had a negative impact on increasing CO2 emissions in the short and long term. Meanwhile, transportation has a positive impact in the short term and a negative impact in the long term

    Analysis The Effect of Marketing Mix on Consumer Decisions in Buying Paint Products

    Get PDF
    Marketing mix is very important to be applied in various companies, especially paint companies selected in this study. The paint company applies the marketing mix (4P), which is product, price, promotion, and place in order to increase the number of consumers and make the turnover of the business being run increasingly increased. This study discusses and analyzes the effect of the marketing mix on consumer decisions in buying paint products. In this study using basic research types, causal, and quantitative by using five variables, namely product, price, promotion, place, and purchasing decisions. The data source used in this study is primary data by collecting data through interviews and distributing questionnaires to respondents online. The sample used in this study were 215 respondents. The data obtained was carried out by SEM (Structural Equation Modeling) method and supported by statistics using SPSS software (Social Statistics For Package) version 17 and AMOS version 23. The results of this study refer to products, prices, and places of significant purchase decision, whereas for promotion is not carried out on the purchase decision. This study aims to explain the implications of consumer purchasing decisions for paint products

    EVALUASI PASCA PELATIHAN “TOYOTA TECHNICIAN” DI PT. SETIAJAYA MOBILINDO

    Get PDF
    Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk menilai perubahan perilaku karyawan saat kembali ke tempat kerja setelah mengikuti pelatihan “Toyota Technician”. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk menilai pengetahuan peserta setelah mengikuti pelatihan “Toyota Technician”, menilai keterampilan peserta setelah mengikuti pelatihan “Toyota Technician”, menilai sikap kerja peserta setelah mengikuti pelatihan “Toyota Technician”, menilai motivasi peserta dalam menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap setelah mengikuti pelatihan “Toyota Technician”, dan menilai dukungan organisasi kepada peserta dalam menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap setelah mengikuti pelatihan “Toyota Technician”. Metode penelitian yang digunakan adalah studi evaluasi (penelitian evaluatif) dengan menggunakan model evaluasi empat level Kirkpatrick. Penelitian ini difokuskan pada level tiga Kirkpatrick yaitu perubahan perilaku. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah penyebaran tes pengetahuan, penyebaran kuesioner, wawancara, dan pengamatan keterampilan berupa rubrik. Teknik pengambilan sampel adalah sampel purposive dengan sampel sebanyak 5 orang peserta dan dua orang atasan peserta. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat peningkatan pada kelima aspek yang diteliti, namun masih perlu peningkatan yang lebih lanjut dalam sikap kerja, motivasi dan dukungan organisasi. Implikasi dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam evaluasi pasca pelatihan berikutnya, dapat meningkatkan kualitas jenjang evaluasi di PT. Setiajaya Mobilindo hingga tahap evaluasi pasca pelatihan, dapat dijadikan sebagai penilaian perubahan perilaku Mekanik setelah mengikuti pelatihan “Toyota Technician” dan dapat dijadikan acuan untuk program pelatihan “Toyota Technician” agar lebih sesuai dan lebih baik lagi

    Perancangan Modifikasi Gedung One East Residence di Balikpapan dengan Menggunakan Metode Beton Pracetak

    Get PDF
    Saat ini perkembangan pembangunan gedung vertikal di Kalimantan Timur sudah menjadi kebutuhan, seperti dikemukakan oleh Ketua DPD REI Kaltim (Hasyim, 2015). Khususnya di Kota Balikpapan, hingga 2018 mendatang permintaan apartemen meningkat sehingga pasokan yang akan masuk ke Balikpapan bertambah menjadi sebanyak 3753 unit yang berasal dari sembilan proyek. Di samping itu, pembangunan di Kalimantan Timur memiliki kendala yaitu ketidaktersediaan material bangunan, sehingga perlu pengiriman dari luar daerah untuk pengadaannya, sebagai contoh batu dan pasir yang didatangkan dari Kota Palu. Untuk mengatasi kendala tersebut terdapat solusi yaitu memproduksi elemen pada suatu tempat secara massal dengan penggunaan sistem beton pracetak. Beton pracetak bertujuan untuk memudahkan pekerjaan di lapangan dan mendapatkan hasil yang lebih akurat karena elemen-elemen struktur berupa beton sudah dicetak terlebih dahulu di pabrik dengan kualitas yang dapat terjaga. Pada tugas akhir ini dilakukan modifikasi pada Gedung One East Residence setinggi dua puluh tujuh lantai dan satu basement dengan menggunakan metode pracetak (precast) yang sebelumnya seluruh elemen struktur menggunakan metode cor di lokasi (cast in situ). Perencanaan struktur menggunakan sistem ganda dengan rangka pemikul momen menengah dan dinding geser beton bertulang biasa yang dibangun di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Beton pracetak digunakan pada elemen balok dan pelat, sedangkan pada kolom, dinding geser, serta tangga menggunakan beton dengan cor di lokasi. Pondasi gedung ini dirancang menggunakan pondasi bored pile. Hasil dari perancangan modifikasi dibuat dalam bentuk gambar teknik. Hasil dari modifikasi Gedung One East Residence ini meliputi ukuran balok induk 60/80, ukuran balok anak 40/60, ukuran kolom 140/140, dan dinding geser dengan ketebalan 30 cm. Sambungan antar elemen pracetak menggunakan sambungan basah dan konsol pendek. ================================================================================================== The development of vertical building in East Kalimantan has currently become a necessity, as stated by the Chairman of DPD RI Kaltim (Hasyim, 2015). Particularly in Balikpapan, until 2018 the demand apartments increases making the supply in the town rises into 3753 units coming from nine projects. On the other hand, development in East Kalimantan has several obstacles, including the unavailability of building materials which needs to be delivered from outside, such as rock and sand brought from Palu city. To overcome these problems, a solution could be taken by producing mass elements with the use of precast concrete systems. Precast concrete is used to make work become easier because of the simple workability, and to get a better accurate result due to the maintained quality of the factory product. This final project aims to modificate the One East Residence Building design with twenty-seven floors and one basement using precast method which previously using on-site cast method. Design of the structure uses a dual system with intermediate moment frame bearers and reinforced concrete shear walls which is built in Balikpapan, East Kalimantan. Precast concrete elements are used in beams and plates, while the shear wall, stair, and concrete column uses on-site cast method. The foundation of this building is designed using bored pile. The result of the design modifications is made in the form of engineering drawings. The results of the modifications of Building East Residence are dimensions primary beam of 60/80cm, secondary beam of 40/60cm, column of 140/140cm, and thickness shear wall of 30cm. The connection between the precast elements uses a wet joint and short console

    Hubungan Panjang Berat Dan Ukuran Standar Komersial Spiny Lobster (Panulirus Sp.) di Perairan Purworejo

    Get PDF
    Judul penelitian ini adalah “Hubungan Panjang Berat dan Ukuran Standar Komersil Spiny Lobster (Panulirus sp.) di Perairan Purworejo”. Spiny lobster merupakan produk ekspor sehingga merupakan target utama bagi nelayan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi spesies, menganalisis ukuran komersil spiny lobster dan hubungan panjang berat Panulirus sp. Di perairan Purworejo. Metode survei ini mengidentifikasi, mengukur Carapax Lenght (CL), Abdomen Lenght (AL), caudal Lenght (cL) dan Total Lenght (TL). Menganalisis standar ukuran komersil skala lokal, nasional dan internasional. Serta menganalisis hubungan panjang berat spiny lobster. Spiny lobster di peraian Purworejo diperoleh 3 (tiga) spesies yaitu lobster hijau pasir (P. homarus), lobster mutiara (P. ornatus) dan lobster lumpur (P. polyphagus). Ukuran standar komersil lokal spiny lobster yang tertangkap sebagian besar adalah ukuran K1 (100-200 g), ukuran standar komersil nasional sebagian besar berat lobster kurang dari 200 g. Sebagian besar berat lobster tidak memenuhi ukuran standar komersil internasional dan hanya sebagian kecil yang memenuhi standar B (600800g). Hubungan panjang–berat keseluruhan spiny lobster dan tiap spesies (P. homarus, P. ornatus dan P. polyphagus) adalah allometrik negatif yang menunjukan bahwa pertambahan panjang lebih cepat dari pertambahan berat

    Hubungan Tingkat Serpentinisasi Terhadap Karakteristik Perkembangan Nikel Laterit Daerah Gumbil Dan Kalang Batang, Kecamatan Pulau Sebuku, Kalimantan Selatan

    Get PDF
    Daerah Gumbil dan Kalang Batang, Kecamatan Pulau Sebuku, Kalimantan Selatan merupakan area konsesi pertambangan PT. SILO (Sebuku Iron Lateritic Ores) didominasi oleh batuan peridotit terserpentinisasi. Pada daerah Gumbil menunjukkan adanya keterdapatan mineral nikel dengan kadar yang baik dibandingkan daerah Kalang Batang. Oleh karena itu dilakukan penelitian tentang hubungan tingkat serpentinisasi terhadap karakteristik nikel laterit. Penelitian ini menggunakan metode observasi lapangan, analisis petrografi, dan analisis geokimia XRF. Observasi lapangan berupa pemetaan geologi dan pengambilan sampel batuan di lapangan juga sampel pengeboran di beberapa titik daerah penelitian. Analisis petrografi bertujuan untuk mengetahui tekstur, dan tingkat serpentinisasi yang terjadi. Analisis geokimia XRF untuk mengetahui kandungan unsur pada sampel lapangan dan pada sampel pengeboran. Observasi lapangan menghasilkan data persebaran litologi dari tua ke muda yaitu dunit terserpentinisasi, hazburgit terserpentinisasi, serpentinit, gabro, vulkaniklastik tersilisifikasi, dan endapan aluvial. Hasil petrografi menampakkan batuan telah mengalami tingkat serpentinisasi tinggi yaitu keterdapatan mineral serpentin >75% dan untuk sampel LP_002 (42%), Lp_169 (51%), GBL_001 (56%) dan GBL_038 (58%) dengan tingkat serpentinisasi menengah. Hasil petrografi dan geokimia XRF sampel pengeboran didapatkan empat zona tingkatan kadar nikel laterit. Zona kadar tinggi (Ni >1,5%), zona kadar menengah (1,3 < Ni < 1,5%), zona kadar rendah (1 < Ni < 1,3%). dan zona kadar sangat rendah (Ni <1%). Pada blok Gumbil merupakan batuan dengan tingkat serpentinisasi sedang hingga tinggi (50-80)%, menunjukkan nilai LOI (4% - 11%), sehingga perkembangan kadar nikel laterit cenderung baik mencapai 2.0% dan pada blok Kalang Batang merupakan batuan dengan tingkat serpentinisasi tinggi (80-95%), menunjukkan nilai LOI (9% - 13%), sehingga perkembangan kadar nikel laterit cenderung buruk 0.7 - 1.2%. Kata kunci: Laterit Nikel, Batuan Ultrabasa, Serpentinisasi, Geokimi

    Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Penatalaksanaan Diare oleh Ibu pada Balita di Puskesmas Putri Ayu Jambi Tahun 2017

    Full text link
    Diare berbahaya pada anak-anak, karena mengakibatkan kehilangansejumlah besar air dan elektrolit, terutama natrium dan kalium. Ibu yang anaknyamenderita diare harus mengetahui bahaya ini karena penderita diare yangkehilangan banyak air dan garam dapat menjadi sangat lemah dan bisamenimbulkan kematian bila tidak segera ditolong (Bherman, 1999 : 267). Untukmengatasi penyakit diare, sebaiknya dilakukan beberapa prinsip tatalaksana diareantara lain mencegah dehidrasi dengan cairan seperti kuah sayur, air tajin dan airmasak, mengobati dehidrasi dengan membawa Balita ke petugas kesehatan ataupuskesmas terdekat, dan memberi makanan termasuk bagian dari tatalaksana diare(Depkes RI, 2003 : 11-12). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikapibu, dan peran petugas kesehatan dengan penatalaksanaan diare oleh ibu padabalita di Puskesmas Putri Ayu Jambi. Penelitian ini bersifat kuantitatif denganpendekatan cross sectional (potong lintang) dengan mengambil 76 sampel danmenggunakan metode accidental sampling. Data diperoleh dengan wawancaralangsung dengan responden dan mengisi lembar kuesioner. Hasil penelitiandianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan penatalaksanaan diare yang kurang baiksebanyak 42 (55,3%) dan yang baik sebanyak 34 (44,7%), serta terdapat hubunganyang bermakna antara pengetahuan ibu, sikap ibu, dan peran petugas kesehatan dengan penatalaksanaan diare oleh ibu pada Balita.Agar meningkatkan pemberian informasi tentang penyakit diare dengan melakukan kerjasama dengan petugas kesehatan yang ada di puskesmaspuskesmas. Pemberian pengetahua dapat dilakukan dengan penyuluhan danpemberian leaflet dan poster/ iklan tentang diare, cara penularan, pencegahan, danpenatalaksanaan diare baik secara kelompok maupun per individu

    Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Penatalaksanaan Diare oleh Ibu pada Balita di Puskesmas Putri Ayu Jambi Tahun 2017

    Full text link
    Diare berbahaya pada anak-anak, karena mengakibatkan kehilangansejumlah besar air dan elektrolit, terutama natrium dan kalium. Ibu yang anaknyamenderita diare harus mengetahui bahaya ini karena penderita diare yangkehilangan banyak air dan garam dapat menjadi sangat lemah dan bisamenimbulkan kematian bila tidak segera ditolong (Bherman, 1999 : 267). Untukmengatasi penyakit diare, sebaiknya dilakukan beberapa prinsip tatalaksana diareantara lain mencegah dehidrasi dengan cairan seperti kuah sayur, air tajin dan airmasak, mengobati dehidrasi dengan membawa Balita ke petugas kesehatan ataupuskesmas terdekat, dan memberi makanan termasuk bagian dari tatalaksana diare(Depkes RI, 2003 : 11-12). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikapibu, dan peran petugas kesehatan dengan penatalaksanaan diare oleh ibu padabalita di Puskesmas Putri Ayu Jambi. Penelitian ini bersifat kuantitatif denganpendekatan cross sectional (potong lintang) dengan mengambil 76 sampel danmenggunakan metode accidental sampling. Data diperoleh dengan wawancaralangsung dengan responden dan mengisi lembar kuesioner. Hasil penelitiandianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan penatalaksanaan diare yang kurang baiksebanyak 42 (55,3%) dan yang baik sebanyak 34 (44,7%), serta terdapat hubunganyang bermakna antara pengetahuan ibu, sikap ibu, dan peran petugas kesehatan dengan penatalaksanaan diare oleh ibu pada Balita.Agar meningkatkan pemberian informasi tentang penyakit diare dengan melakukan kerjasama dengan petugas kesehatan yang ada di puskesmaspuskesmas. Pemberian pengetahua dapat dilakukan dengan penyuluhan danpemberian leaflet dan poster/ iklan tentang diare, cara penularan, pencegahan, danpenatalaksanaan diare baik secara kelompok maupun per individu

    GAMBARAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 1-3 TAHUN DENGAN RIWAYAT BBLR

    Get PDF
    Bayi berat lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram. BBLR dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pertumbuhan dan perkembangan anak usia 1-3 tahun dengan riwayat bblr di desa banjarsari cerme. Metode penelitian ini menggunakan penelitian Deskriptif dengan populasi seluruh anak usia 1-3 tahun dengan riwayat BBLR di Posyandu Desa Banjarsari Cerme Gresik, sampel yang digunakan adalah Total Sampling sebanyak 20 responden. Pengumpulan data menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner dan data sekunder dari observasi buku KMS. Data yang terkumpul diolah menggunakan teknik Editing, Coding, Skoring, Tabulating, Prosentase. Peneliti mendapatkan data dari 20 responden anak usia 1-3 tahun dengan riwayat BBLR di Desa Banjarsari Cerme Gresik, yang terdiri dari 11 responden (55%) berusia 1 tahun, 5 responden (25%) berusia 2 tahun, 4 responden (20%) berusia 3 tahun. Sehingga sebagian besar responden adalah berusia 1 tahun sebanyak 11 responden atau sekitar 55%. Perkembangan anak sebagian besar sesuai dengan tahapannya, Sebanyak 18 responden (90%) . Sedangkan 2 responden (10%) memiliki keraguan dalam perkembangannya dan untuk anak yang mengalami penyimpangan tidak ada. Untuk pertumbuhan pada anak usia 1-3 tahun di Desa Banjarsari Cerme Gresik sebanyak 20 responden (100%) termasuk dalam karakteristik normal. Kesimpulan pertumbuhan dan perkembangan anak usia 1-3 tahun dengan riwayat BBLR sebagian besar sesuai atau normal dan tidak mengalami penyimpanga
    corecore