Structure of the southern Senegalo-Mauritanian basin, West Africa, from geoelectrical studies

L'interprétation des données magnétotelluriques (MT) a permis de mettre en évidence les caractéristiques électriques, l'épaisseur et la structure de la partie sud du bassin sénégalo-mauritanien. L'utilisation de données de forages a fourni un modèle simplifié des unités géo-électriques du bassin qui montre des sédiments de faible résistivité, saturés d'eau et non consolidés (Résumé d'auteur

Geologic sections across the onshore Senegal - Mauritania basin derived from geoelectric studies

La structure géoélectrique régionale du bassin sédimentaire du Sénégal-Mauritanie a été déterminée au moyen de modèles magnétotelluriques à deux dimensions établis sur trois lignes transversales. Un modèle schématique de la structure sédimentaire générale du Sénégal a été élaboré à partir des enseignements fournis par les coupes géoélectriques couplés avec les données lithologiques et électriques des puits de forage. L'étude suggère que le bassin est formé d'un pli monoclinal ouvert, incliné vers l'ouest, dans lequel la structure est contrôlée par les failles du socle orientées nord-sud offrant un style structural en escalier

Pitt on a Pedestal: Sculpture and Slavery in Late-Eighteenth-Century Charleston

On July 5, 1770, South Carolina raised its first public sculpture. Representing the English statesman William Pitt the Elder in the mode of a classical orator, the marble statue stood on a pedestal at the intersection of Meeting and Broad Streets, in Charleston’s historic Civic Square. This essay reconstructs the significance of its location and its competing meanings within the colonial slave city. It examines how the statue functioned to reflect the racial politics of elite Charlestonians while illuminating the cultures of surveillance, discipline, and display that linked black and white bodies. At the symbolic center of the urban landscape, the figure of Pitt exposed the implicated nature of neoclassical sculpture and transatlantic slavery

Pengaruh Pemberian Materi Literasi Media dan Informasi terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Native Advertising pada Siswa SMA Tarsisius Vireta Tangerang

Pemanfaatan model bisnis native advertising merambah industri media digital dan mulai meraih popularitasnya. Bentuk monetisasi konten ini memungkinkan media untuk menghasilkan sumber pendapatan dari konten artikel berita yang disponsori oleh produk, komunitas, lembaga, atau tokoh tertentu. Native advertising dianggap lebih menguntungkan dan tidak mengganggu aktivitas daring audiens secara visual dengan pengaturan sedemikian rupa dalam rangkaian narasi informatif. Namun, kemampuan native advertising dalam menyerupai konten berita editorial ini banyak dianggap menyalahi etika jurnalistik dan dianggap menipu khalayak. Hal ini disebabkan karena sifat konten native advertising atau berita bersponsor ini tidak objektif, dan dalam beberapa kasus tidak diberi label keterangan iklan. Beberapa media juga menerapkan native advertising untuk kepentingan lembaga, pemerintah, dan tokoh-tokoh publik. Berdasarkan konsep literasi media dan informasi (LMI) UNESCO, diperlukan pendidikan literasi yang mumpuni agar masyarakat dapat bersikap kritis dan memiliki pengetahuan lebih luas terkait berita yang dikonsumsinya sehari-hari. LMI diharapkan dapat membantu khalayak membedakan native advertising dengan konten editorial. Data juga menunjukkan pengguna internet terbanyak di Indonesia berasal dari 91% kalangan remaja berusia 15-19 tahun, termasuk siswa SMA sehingga perlu dipastikan siswa SMA telah mendapat pendidikan literasi media dan informasi yang baik. Maka, dengan metode eksperimen intact-group comparison penelitian ini dilakukan terhadap 62 siswa di SMA Tarsisius Vireta Tangerang. Peneliti membedakan kemampuan mengidentifikasi native advertising pada kelompok eksperimen yang mendapatkan treatment berupa materi LMI, dengan kelompok kontrol yang tidak mendapatkan treatment. Melalui analisis Mann-Whitney U-Test, ditemukan bahwa mean rank kelompok eksperimen 33,52 sedangkan kelompok kontrol 29,48. Sementara itu, nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yang dihasilkan adalah 0,376 > 0,05 hipotesis alternatif ( ) penelitian ditolak. Jika ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh pemberian materi LMI terhadap kemampuan mengidentifikasi native advertising pada siswa SMA Tarsisius Vireta Tangerang

New Circularly Polarized Matrix Antenna For Space Applications

International audiencethis paper presents a new electromagnetic approach of matrix antenna, specialized for circularly polarized space applications. The design of the proposed antenna matrix is based on small pixels which generate circular polarization field. The concept of the pixels is well demonstrated as a patent and verified for the use in antenna arrays. The design will be used for several space applications with directive and wide angle beams. Index Terms—antenna array, axial ratio, beam forming, Isoflux, Electromagnetic band gap material EBG, Frequency selective surface FSS

Islamic Relief Organizations: Between 'Islamism' and 'Humanitarianism'

The predominant conception of international aid remains anchored in a dualistic vision of the world: a 'North' considered wealthy and developed comes to the rescue of a poor and under-developed 'South'. The 'civilizing' missions that justified 19th-century imperialism were substituted by themes - such as 'third world-ism' and development aid - of the second half of the 20th century. After the Biafra war, defence of fundamental human rights begins to justify claims to the 'right to intervene' as practised by nongovernmental organizations, such as Doctors without Borders, setting the tone for what humanitarian action should be

Alur Kerja Reporter Online Kanal Lifestyle di Liputan6.com Selama Pandemi COVID-19

Perkembangan zaman dan kecanggihan teknologi telah mengubah kebutuhan serta gaya hidup masyarakat, termasuk dalam hal memperoleh informasi. Ketersediaan internet membuat masyarakat lebih mudah mengakses informasi melalui berbagai platform digital. Inilah yang kemudian membawa perubahan dalam praktik jurnalistik. Internet dan kecanggihan teknologi digital ini kemudian membawa media massa konvensional beralih ke era media baru (new media). Untuk memenuhi kebutuhan khalayak media saat ini, media konvensional juga harus bertransformasi ke ranah daring. Akibatnya, media daring semakin bermunculan dan angkanya bertambah seiring tahun. Fasilitas akses berita gratis dengan format berita beragam menjadi daya tarik media daring di dunia digital. Namun, media daring juga harus selalu menjadi yang terdepan dalam memahami informasi apa yang benar-benar dibutuhkan khalayak medianya. Masyarakat digital cenderung tidak akan membaca informasi atau berita yang tidak menarik baginya. Oleh karena itu, untuk dapat bertahan, media daring dituntut agar dapat menyajikan berita yang menarik sekaligus berkaitan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat, inilah faktor yang menyebabkan jurnalisme lifestyle terus berkembang dua dekade terakhir. Sebagai mahasiswa jurnalistik, kewajiban kerja magang menghantarkan penulis menjalankan peran sebagai reporter online di Kanal Lifestyle Liputan6.com selama tiga bulan dan belajar banyak tentang penulisan feature yang menarik dan dibutuhkan khalayak media. Proses kerja magang sebagai reporter online berita lifestyle membuat penulis lebih banyak mengeksplorasi jurnalisme gaya hidup yang terkadang dianggap tidak sepenuhnya memegang prinsip-prinsip jurnalisme. Lebih lanjut, penulis mendeskripsikan alur kerja reporter online yang menjalankan semua pekerjaan secara virtual karena bersinggungan dengan kondisi pandemi COVID- 19. Alur kerja tersebut terdiri dari penugasan, lalu pengumpulan data sekaligus tahap evaluasi, beralih ke tahap penulisan artikel, pengunggahan ke content management system Liputan6.com, dan terakhir adalah tahap penyuntingan artikel dan penayangan ke portal berita Kanal Lifestyle Liputan6.com oleh editor yang bertugas atas persetujuan Koordinator Liputan

Unit-cell for dual-circular polarisation reflectarrays

International audience—A new unit-cell composed of two layers for dual-CP reflectarrays is proposed for the first time with the unique capability to reflect independently and simultaneously the two incident circular polarisations at the same frequency. The experimental results demonstrate that this unit-cell exhibits a 3.8% bandwidth around 8.4 GHz for a phase resolution better than 1.92 bits in LHCP and in RHCP. As a first step towards a reflectarray in dual-CP, this innovative unit-cell is studied in an array configuration. To increase the value of the maximum incidence angle up to 30°, a matching dielectric layer is placed over the cell

Miniaturisation d'antennes en bande VHF pour applications spatiales

Le développement de l électronique embarquée et miniaturisée est pleinement d actualité de nos jours, dans les domaines tels que l armement, la médecine, et les télécommunications. La miniaturisation des antennes large-bande, opérationnelles sur plus d une décade, présentent un défi particulier. Ces travaux de thèse proposent de travailler sur la miniaturisation d une antenne spirale, afin d en réduire l encombrement, à savoir son diamètre, tout en conservant au mieux ses caractéristiques de rayonnement et polarisation intrinsèques. Cette recherche sera appliquée à la bande des Très hautes Fréquence (Very High Frequencies VHF), allant de 30MHz à 300MHz La géométrie inédite proposée consiste à associer à une antenne spirale un ensemble d anneaux résonnants, dont le diamètre n excède pas celui de la spirale, et permettant de diminuer la fréquence basse de fonctionnement. Pour un ensemble de cinq anneaux associé à la spirale, la réduction de la fréquence basse de fonctionnement est de plus de 30%. Pour deux antennes spirales de même fréquence basse de fonctionnement, l antenne miniaturisée a donc un diamètre réduit de 30%, soit une surface réduite de 50%. Les performances de l état de l art d après lesquelles les réductions sur le diamètre des antennes spirales n excèdent pas 15% sont donc dépassées. De plus, d après cet état de l art, les méthodes de réduction appliquées aux antennes large bande dégradent en général le gain et l axial ratio dans les bandes basses de fréquences de fonctionnement. La méthode proposée permet de conserver l efficacité de l antenne, voire de l augmenter, dans les fréquences proches de la fréquence basse de fonctionnement. Le rayonnement de l antenne spirale miniaturisée dans la bande passante de l antenne sans anneaux n est pour autant pas modifiée. Ces résultats très encourageant ont été confirmés par la mesure d antennes spirales miniaturisées, réalisées pour un diamètre de 8cm et de 1m : une réduction de 30% du diamètre sans dégradation du rayonnement a été observée. Les mesures ont par ailleurs donné lieu à l étude de la réalisation d une antenne en bande VHF, avec pour implication les problématiques de réalisation (masse, encombrement, résistance mécanique) et de mesure (isolation, effets parasites en VHF avec une longueur d onde de 4m).Miniaturizing electronic devices is a great challenge in crucial research domain such as defense, medicine, and telecommunications. Wideband antenna miniaturization operating on more than a decade is a particular issue. This thesis presents an original method for miniaturizing a spiral antenna, reducing its diameter while keeping its bandwidth, its radiating performances and its axial ratio characteristics. This method is applied to UHF spiral antenna (from 750MHz) and VHF antenna (from 75MHz). The new geometry adds stacked resonant rings to an Archimedean spiral antenna. Their diameter are the same, hence no rise of the antenna diameter. For a 5-ring spiral antenna, the lowest operating frequency reduction is higher than 30%. That is equivalent to a 30% reduction of the diameter for two antennas sharing the same lowest operating frequency, hence a 50% reduction of the area of the antenna. These reduction factors surpass the reduction factors of the state of art of 15%. Besides, according to the state of art, the miniaturizing techniques imply some degradation of the gain and axial ratio performances at the lowest operating frequencies. The new method improves on the other hand these characteristics at these frequencies. At higher frequencies, the rings do not interfere with the matching of neither the spiral antenna nor its radiation characteristics. These results were validated by fabricated antenna measurements. A 30% reduction of the diameter was obtained on a 5-ring-8cm-large antenna as well as on a 5-ring-1m-large antenna. No impairment was noticed on the radiation of the antennas, even at the lowest operating frequencies. The thesis also discusses the difficulties which came in addition for the fabrication (mass, size and mechanical resistance) and measurement (radiation interferences and measurement isolation the wavelength being 4m) of the VHF antenna.TOULOUSE-INP (315552154) / SudocSudocFranceF