27 research outputs found

    PERAN PENYIDIK DALAM PENYIDIKAN TINDAK KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA ( KDRT)

    Get PDF
    Perkawinan merupakan hal yang sakral bagi setiap manusia. Menurut Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 1 menyebutkan bahwa Perkawinan adalah ikatan lahir bathin antara pria dan wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Pada kenyataannya, marak terjadi kasus kekerasan dalam rumah tangga yang sering kita dengan sebagai KDRT menimpa pasangan suami dan istri. Oleh karena itu permasalahan dalam tulisan ini adalah sebagai berikut : 1) Bagaimana Peran Penyidik Polri Dalam Mencari Alat Bukti Tindak Pidana KDRT di Wilayah hukum Polresta Padang ?, 2) Apa sajakah kendala-kendala yang dihadapi Penyidik Polri Dalam Mencari Alat Bukti Tindak KDRT di wilayah hukum Polresta Padang?, 3) Bagaimanakah upaya-upaya yang dilakukan Oleh Penyidik Polri Untuk mengatasi kendala dalam mencari alat bukti tindak KDRT? Penelitian ini bertujuan untuk menganilis peran penyidik polri, mengetahui kendala apa saja yang dihadapi, serta upaya yang dilakukan dalam mencari alat bukti tindak KDRT . Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan yuridis empiris, dengan sifat penelitian deskriptif. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa 1) Peran penyidik polri dapat dilihat dari visum et repertum sebagai bukti adanya kekerasan fisik/seksual KDRT. 2) Kendala yang dihadapi penyidik Polri apabila tindak KDRT tersebut terjadi di luar rumah dan dugaan penelantaraan keluarga yang dilakukan oleh suami . 3)Upaya yang dilakukan adalah dengan mencari saksi petunjuk yang dapat mengarahkan penyidik polri dalam menyelesaikan kasus dan metode pendekatan terhadap instansi di mana suami bekerja untuk dugaan penelantaran keluarga. Guna perbaikan pengembangan hukum di masa depan perlu dilakukan 1) Peningkatan peran penyidik polri sebagai mana mestinya dalam mencari alat bukti. 2) Meminimalisir kendala yang ada, dan berupaya sebaik mungkin untuk menyelesaikan kasus KDRT agar tidak terjadi peningkatan. 3) Diharapkan penyidik polri dapat meningkatkan kerja sama dengan instansi-instansi yang dapat mendukung penghapusan KDRT

    The cerebrovascular basement membrane: Role in the clearance of β-amyloid and cerebral amyloid angiopathy

    Get PDF
    Cerebral amyloid angiopathy (CAA), the accumulation of β-amyloid (Aβ) peptides in the walls of cerebral blood vessels, is observed in the majority of Alzheimer’s disease (AD) brains and is thought to be due to a failure of the aging brain to clear Aβ. Perivascular drainage of Aβ along cerebrovascular basement membranes (CVBMs) is one of the mechanisms by which Aβ is removed from the brain. CVBMs are specialized sheets of extracellular matrix that provide structural and functional support for cerebral blood vessels. Changes in CVBM composition and structure are observed in the aged and AD brain and may contribute to the development and progression of CAA. This review summarizes the properties of the CVBM, its role in mediating clearance of interstitial fluids and solutes from the brain, and evidence supporting a role for CVBM in the etiology of CAA

    Monoaminergic and histaminergic strategies and treatments in brain diseases

    Get PDF
    The monoaminergic systems are the target of several drugs for the treatment of mood, motor and cognitive disorders as well as neurological conditions. In most cases, advances have occurred through serendipity, except for Parkinson's disease where the pathophysiology led almost immediately to the introduction of dopamine restoring agents. Extensive neuropharmacological studies first showed that the primary target of antipsychotics, antidepressants, and anxiolytic drugs were specific components of the monoaminergic systems. Later, some dramatic side effects associated with older medicines were shown to disappear with new chemical compounds targeting the origin of the therapeutic benefit more specifically. The increased knowledge regarding the function and interaction of the monoaminergic systems in the brain resulting from in vivo neurochemical and neurophysiological studies indicated new monoaminergic targets that could achieve the efficacy of the older medicines with fewer side-effects. Yet, this accumulated knowledge regarding monoamines did not produce valuable strategies for diseases where no monoaminergic drug has been shown to be effective. Here, we emphasize the new therapeutic and monoaminergic-based strategies for the treatment of psychiatric diseases. We will consider three main groups of diseases, based on the evidence of monoamines involvement (schizophrenia, depression, obesity), the identification of monoamines in the diseases processes (Parkinson's disease, addiction) and the prospect of the involvement of monoaminergic mechanisms (epilepsy, Alzheimer's disease, stroke). In most cases, the clinically available monoaminergic drugs induce widespread modifications of amine tone or excitability through neurobiological networks and exemplify the overlap between therapeutic approaches to psychiatric and neurological conditions. More recent developments that have resulted in improved drug specificity and responses will be discussed in this review.peer-reviewe

    DAMPAK PROGRAM PERHUTANAN SOSIAL TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT DI HUTAN NAGARI SUNGAI BULUH KECAMATAN BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui besarnya pendapatan masyarakat dari hasil hutan dalam kawasan perhutanan sosial (2) mengetahui sejauh mana perhutanan sosial merubah pendapatan masyarakat dari hasil hutan dalam kawasan perhutanan sosial di Hutan Nagari Sungai Buluh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan pendekatan survey, dengan alat analisis Uji Paired Sample T Test. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada 29 responden masyarakat Sungai Buluh yang termasuk dalam anggota LPHN Sungai Buluh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan masyarakat per bulan setelah adanya program perhutanan sosial yaitu sebesar Rp 4.924.063 lebih besar daripada pengeluaran rumah tangga masyarakat per bulan yaitu sebesar Rp 3.433.621 sehingga dapat dikatakan bahwa masyarakat pengelola Hutan Nagari memiliki ketergantungan terhadap sumber daya hutan dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa adanya dampak program perhutanan sosial terhadap pendapatan masyarakat Hutan Nagari Sungai Buluh. Hal ini diperoleh dari hasil uji Paired Sample T Test yang memperoleh nilai t-hitung sebesar 11.127>t-tabel sebesar 2.048 sehingga H0 ditolak Ha diterima. Sehingga masyarakat Nagari Sungai Buluh diharapkan selalu menjaga kelestarian hutan agar dapat dimanfaatkan dengan baik

    Peran penyidik dalam penyidikan tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)

    No full text
    viii.; 71 hal.; ill.; 19 c

    Uit den dood : en andere schetsen /

    No full text
    corecore