221 research outputs found
Analisis Layanan Kesehatan Primer âAndalâ Dengan Pendekatan Desain Layanan Pada Poliklinik PG Kebonagung
Konsep Model manajemen Layanan Kesehatan Primer âAndalâ (LKP Andal) di Indonesia di inisiasi oleh Ikatan Kesehatan Masyarakat Universitas Brawijaya (IKEMAS UB) untuk meyelesaikan permasalahan manajemen pelayanan kesehatan di Indonesia. LKP Andal diujicobakan penerapannya kedalam sebuah organisasi penyedia layanan kesehatan / fasilitas kesehatan tingkat pertama di poliklinik PG Kebonagung, kabupaten malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan desain layanan untuk menggali permasalahan dan juga memberikan solusi layanan terhadap penerapan LKP Andal dalam sudut pandang TI yang sesuai dengan karakteristik organisasi sebagai penunjang proses penyampaian layanan secara keseluruhan. Hasilnya, dalam penelitian ini berhasil menggali sebanyak 23 permasalahan pokok dari proses penyampaian layanan dan telah disaring menjadi 11 permasalahan yang menjadi fokus pada penelitian ini dengan nilai validasi kebenaran terhadap keberadaan permasalahan sebesar 94,5%. Dari permasalahan tersebut peneliti menghasilkan 4 buah ide solusi layanan yang kemudian divisualisasikan menggunakan Service Journey Modelling Language (SJML) untu mendapatkan gambaran yang lebih detil dan dijadikan bahasa komunikasi baku antar stakeholder. Hasil pengujian visualisasinya menunjukkan bahwa bahasa pemodelan 87.5% benar (aktivitasnya benar adanya dan akan masuk dalam perencanaan pengadaan). Sedangkan untuk selisih konsumsi waktu antara proses penyampaian layanan yang telah berjalan sekarang (as-is) dengan yang direncanakan menggunakan ide solusi layanan (to-be) yang disimulasikan dengan 30 kasus uji yakni sebesar 66 menit (1 jam 6 menit) yang menunjukkan proses model usulan lebih efisien 41.25% dari proses yang sedang berjalan
Pengembangan Aplikasi Virtual Reality 360 Eksplorasi Mall menggunakan Teknologi WebVR (Studi Kasus: Shopping Mall Kota Malang)
In the period of 2009-2018, Indonesia experienced an increase in international
tourist arrivals. However, the number of foreign tourists in Indonesia is still
relatively small when compared to other countries. In ranking, Indonesia is ranked
5. The Indonesian government through the Ministry of Tourism has prioritized
tourism development in 10 places that have good potential similar to Bali called
"The New Bali 10", one of which is Mount Bromo tourism. In 2019 compared to
2018 the number of tourists decreased. In accordance with the vision of the
Ministry of Tourism, which is to do marketing oriented to tourists, virtual tour
technology is used to promote Mount Bromo tourism objects which are expected
to increase user interest. The Mount Bromo virtual tour was developed using the
A-Frame framework and using the MDLC (Multimedia Development Life Cycle)
model as a multimedia development model. The TAM (Technology Acceptance
Model) model is used as a method of accepting new technology to users. The final
results will also be compared between the TNBTS official website (Bromo Tengger
Semeru National Park), webVR 360 photos, and webVR video 360 as promotional
media. Based on the results of effectiveness testing, webVR video 360 is the most
effective media to increase user interest with an effectiveness of 83.4%.
Technology acceptance testing using the TAM (Technology Acceptance Model)
model that has been carried out also shows that webVR video 360 media has
better technology acceptance with positive and significant hypotheses reaching 6
hypotheses than other promotional medi
Perancangan Dan Evaluasi Media Edukasi Jaring-Jaring Kubus Menggunakan Desain Game Fullerton Dan Desain Pembelajaran Berbasis Saintifik
Matematika merupakan pelajaran yang tidak disukai kebanyakan siswa di Indonesia. Sebagai akibatnya siswa tidak dapat mengerjakan soal matematika sesuai dengan yang diharapkan dan berakhir mendapat nilai yang rendah. Dari sekian banyak materi matematika, geometri merupakan salah satu materi penting namun menjadi titik kelemahan siswa. Hal ini dikarenakan siswa sulit mengimajinasikan objek geometri karena minimnya alat peraga dan media edukasi yang membantu proses pembelajaran. Berdasarkan permasalahan ini, dapat diambil kesimpulan bahwa diperlukan suatu media edukasi pada materi geometri. Media edukasi yang dibuat untuk siswa sekolah dasar akan lebih bagus karena pada saat itu siswa masih berada dalam tahap awal proses pembelajaran. Jaring-jaring kubus merupakan salah satu materi geometri untuk sekolah dasar. Suatu media edukasi yang memanfaatkan objek tiga dimensi dapat digunakan untuk membantu pemahaman siswa tentang materi ini. Untuk memperoleh hasil pembelajaran yang memuaskan, diadopsi aktivitas pada pembelajaran berbasis saintifik yaitu mengamati, bertanya, bereksperimen, mengasosiasi dan mengkomunikasikan informasi yang diperoleh. Media yang sudah dikembangkan, diujicobakan kepada siswa sekolah dasar untuk mengetahui pengaruhnya terhadap peningkatan hasil belajar. Siswa yang mencoba media juga diberikan kuisioner untuk menilai pengaruh gamification terhadap tiga parameter motivational affordance, behavioural outcome dan psychological outcome. Pengaruh peningkatan hasil belajar diujicoba dengan melakukan pre test dan post test. Dengan menggunakan Wilcoxon diketahui bahwa kedua uji coba berbeda secara signifikan dengan nilai post test lebih bagus dari nilai pre test. Hal ini diketahui dari perolehan p value(0.017) < α(0.05). Sedangkan untuk melihat pengaruh gamification, terlebih dahulu kuisioner diuji validitas dan reliabilitasnya. Dua belas dari lima belas pernyataan yang valid dan reliabel dikelompokkan berdasarkan parameter penilaian. Motivational affordance mendapatkan nilai 87.14%, sedangkan psychological outcome memperoleh nilai 91.67% dan yang terakhir adalah behavioural outcome dengan nilai 90.57%. Angka ini menunjukkan penilaian positif siswa terhadap media edukasi
Pemilihan Pemasok (Supplier) untuk Meningkatkan Kinerja Rantai Pasok pada UMKM Industri Karak dengan Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP)
MSME Karak Thumb is a business activity under the auspices of the effort to increase the income of prosperous families (UPPKS) in the Boyolali district. This business activity has problems with raw material vacancies and delays in delivery of goods by suppliers. This study aims to determine the order of supplier selection that should be selected by MSMEs based on the criteria and sub-criteria that exist in MSMEs. Problem solving in multi-criteria decision making using the AHP method with the help of Expert Choice software. From the research results obtained from 10 home industry management respondents in the selection of alternative suppliers as a whole, the Mandiri supplier was assessed as the best alternative supplier with a priority weight of 0.502 and a consistency value of 0.06, meaning that the priority weight value of each element based on the main criteria has a good and acceptable level of consistency
Pengembangan Simulasi Gamelan Berbasis Augmented Reality (Ar) Dengan Kendali Leap Motion
Pada zaman yang modern saat ini teknologi berkembang dengan pesatnya. Seiring dengan berkembangnya teknologi berkembang juga jenis musik dan juga alat musik yang ada. Sehingga sebagian dari kita melupakan alat musik kuno ataupun alat musik tradisional yang ditinggalkan oleh nenek moyang dan pendahulu kita, salah satunya musik gamelan. Pada era serba digital ini, dalam mengatasi permasalahan sulitnya mencari serta langkanya alat musik gamelan, terdapat sebuah teknik yang dapat digunakan untuk membuat replika dari alat musik gamelan yang dapat dimainkan dengan cara yang tidak jauh berbeda dengan cara biasanya memainkan alat musik gamelan. Teknik tersebut biasa disebut dengan Augmented Reality, dan dengan bantuan teknologi lain yaitu Leap Motion dimana teknologi ini akan membantu Aplikasi Augmented Reality untuk lebih mudah mendeteksi gesture dari pemain yang mana akan menjadi input untuk simulasi alat musik gamelan, sehingga cara memainkan nya akan lebih serupa dengan yang asli yaitu dengan cara dipukul. Dan untuk menjamin aplikasi dapat berjalan dengan lancar dan sesuai keinginan, haruslah dilakukan beberapa pengujian untuk mengetahui parameter jarak, sudut dan cahaya terhadap akurasi dari aplikasi simulasi gamelan berbasis Augmented Reality dengan kendali Leap Motion. Serta untuk penilaian aplikasi mudah digunakan, maka dilakukan evaluasi usability dari aplikasi simulasi gamelan berbasis Augmented Reality dengan kendali Leap Motion. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan jarak merupakan salah satu faktor penentu yang diperlukan agar pengguna dapat memainkan simulasi gamelan dengan baik. Parameter jarak dan tinggi Head Mounted Display (HMD) terhadap posisi marker mempengaruhi persentase keberhasilan memainkan simulasi gamelan hingga 100%. Untuk mendapatkan keberhasilan 100% dalam memainkan simulasi gamelan berbasis AR dengan kendali Leap Motion ini jarak HMD dari marker adalah berkisar dari 45 cm sampai dengan 65 cm dengan tinggi HMD dari marker adalah dari 25 cm sampai dengan 30 cm. Sedangkan untuk parameter sudut yang dapat digunakan agar simulasi gamelan berbasis AR dengan kendali Leap Motion mendapatkan keberhasilan 100% adalah 21,097 o sampai dengan 33,690 o. Dan penggunaan parameter cahaya yang dibutuhkan adalah 9 sampai 56 lux. Dan untuk pengujian usability yang diperoleh dari pengujian terhadap lima orang pengguna diketahui bahwa rata-rata usability yang diperoleh adalah sebesar 86,48% dan termasuk dalam kategori sangat memuaskan
Ï production in pâPb collisions at âsNN=8.16 TeV
Ï production in pâPb interactions is studied at the centre-of-mass energy per nucleonânucleon collision âsNN = 8.16 TeV with the ALICE detector at the CERN LHC. The measurement is performed reconstructing bottomonium resonances via their dimuon decay channel, in the centre-of-mass rapidity intervals 2.03 < ycms < 3.53 and â4.46 < ycms < â2.96, down to zero transverse momentum. In this work, results on the Ï(1S) production cross section as a function of rapidity and transverse momentum are presented. The corresponding nuclear modification factor shows a suppression of the Ï(1S) yields with respect to pp collisions, both at forward and backward rapidity. This suppression is stronger in the low transverse momentum region and shows no significant dependence on the centrality of the interactions. Furthermore, the Ï(2S) nuclear modification factor is evaluated, suggesting a suppression similar to that of the Ï(1S). A first measurement of the Ï(3S) has also been performed. Finally, results are compared with previous ALICE measurements in pâPb collisions at âsNN = 5.02 TeV and with theoretical calculations.publishedVersio
(Anti-)deuteron production in pp collisions at 1as=13TeV
The study of (anti-)deuteron production in pp collisions has proven to be a powerful tool to investigate the formation mechanism of loosely bound states in high-energy hadronic collisions. In this paper the production of (anti-)deuterons is studied as a function of the charged particle multiplicity in inelastic pp collisions at s=13 TeV using the ALICE experiment. Thanks to the large number of accumulated minimum bias events, it has been possible to measure (anti-)deuteron production in pp collisions up to the same charged particle multiplicity (d Nch/ d \u3b7 3c 26) as measured in p\u2013Pb collisions at similar centre-of-mass energies. Within the uncertainties, the deuteron yield in pp collisions resembles the one in p\u2013Pb interactions, suggesting a common formation mechanism behind the production of light nuclei in hadronic interactions. In this context the measurements are compared with the expectations of coalescence and statistical hadronisation models (SHM)
Multiplicity dependence of inclusive J/psi production at midrapidity in pp collisions at root s=13 TeV
Measurements of the inclusive J/psi yield as a function of charged-particle pseudorapidity density dN(ch)/d eta in pp collisions at root s = 13 TeV with ALICE at the LHC are reported. The J/psi meson yield is measured at midrapidity (vertical bar y vertical bar <0.9) in the dielectron channel, for events selected based on the charged-particle multiplicity at midrapidity (vertical bar eta vertical bar <1) and at forward rapidity (-3.7 <eta <-1.7 and 2.8 <eta <5.1); both observables are normalized to their corresponding averages in minimum bias events. The increase of the normalized J/psi yield with normalized dN(ch)/d eta is significantly stronger than linear and dependent on the transverse momentum. The data are compared to theoretical predictions, which describe the observed trends well, albeit not always quantitatively. (C) 2020 European Organization for Nuclear Research. Published by Elsevier B.V.Peer reviewe
First measurement of Ωc0 production in pp collisions at s=13 TeV
The inclusive production of the charmâstrange baryon 0 c is measured for the first time via its hadronic â decay into âÏ+ at midrapidity (|y| <0.5) in protonâproton (pp) collisions at the centre-of-mass energy s =13 TeV with the ALICE detector at the LHC. The transverse momentum (pT) differential cross section multiplied by the branching ratio is presented in the interval 2 < pT < 12 GeV/c. The pT dependence of the 0 c-baryon production relative to the prompt D0-meson and to the prompt 0 c-baryon production is compared to various models that take different hadronisation mechanisms into consideration. In the measured pT interval, the ratio of the pT-integrated cross sections of 0 c and prompt + c baryons multiplied by the âÏ+ branching ratio is found to be larger by a factor of about 20 with a significance of about 4Ï when compared to e+eâ collisions
- âŠ