100 research outputs found
Globalisasi, Netwar, dan Isu-Isu Strategis di Asia Pasifik
Nowadays, globalization gives impact to security, either national or international because of developments of science, technology, and human movement. There are five main issue in international society as consequences of globalization, which are drugs dealer, small arms trafficking, infringement of intellectual property rights, people smuggling, and money laundering. Furthermore, there is new terminology, called netwar, which is occured because of the development of information technology and being used to break up the nationaland international security. Basically, a non-traditional security matter is not a new issue. It is just a local issue, which does not get public awareness but globalization has pushed it to come out and sometimes it is believed that it has become a new resource of global threat
UN Reform and Its Mandate on International Peace and Security
There was a widespread consensus that the United Nations has to represent the fundamental changes in political world, and Security Council urgently need to be reformed. It is stated that Security Council is obliged to play an active role in international security issues. This following article explained that the spirit of reformation must giving the United Nations an inspiration to recovered its status as a legitimate inter-governmental organizations and possesess stronger and more legitimate mandate on international peace and securty
HUBUNGAN KREDIBILITAS KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA WIDYAISWARA : Studi Kepemimpinan di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang
Kredibilitas kepemimpinan yaitu kualitas, kapabilitas, atau kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan terhadap bawahannya, kredibilitas kepemimpinan dapat bersumber dari kompetensi kepemimpinan, kepribadian kepemimpinan, profesionalisme kepemimpinan dan korelasinya dengan kinerja widyaiswara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Hubungan kompetensi kepemimpinan dengan kepribadian kepemimpinan 2) Hubungan kompetensi kepemimpinan dengan profesionalisme kepemimpinan 3) Hubungan kepribadian kepemimpinan dengan profesionalisme kepemimpinan. 4) Hubungan kompetensi kepemimpinan dengan kinerja widyaiswara 5) Hubungan kepribadian kepemimpinan dengan kinerja widyaiswara 6) Hubungan profesionalisme kepemimpinan dengan kinerja widyaiswara. 7) Hubungan antara kompetensi, kepribadian dan profesionalisme kepemimpinan secara bersama-sama dengan kinerja widyaiswara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif korelasional. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Populasi dan sampel terdiri dari widyaiswara di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang dengan jumlah yang diambil sebanyak 30 orang. Berdasarkan dari penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa 1) Kompetensi kepemimpinan memiliki hubungan yang signifikan dengan kepribadian kepemimpinan 2) Kompetensi kepemimpinan memiliki hubungan yang signifikan dengan profesionalisme kepemimpinan 3) Kepribadian kepemimpinan memiliki hubungan yang signifikan dengan profesionalisme kepemimpinan 4) Kompetensi kepemimpinan memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja widyaiswara 5) Kepribadian kepemimpinan memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja widyaiswara 6) Profesionalisme kepemimpinan memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja widyaiswara 7) Kompetensi, kepribadian dan profesionalisme kepemimpinan secara bersama-sama memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja widyaiswara.
Kata Kunci : Kredibilitas Kepemimpinan, Kompetensi, Kepribadian, Profesionalisme, Kinerja Widyaiswara -------
Leadership credibility that is quality, capability, or strength get trust to employee, leadership credibility can be sourced from leadership competency, leadership personality, leadership professionalism and its correlate with the performance of Widyaiswara. The purpose of the study is to know: 1) Correlation of leadership competence with leadership personality 2) Correlation of leadership competence with leadership professionalism 3) Correlation of Personality leadership with professionalism leadership. 4) Correlation of leadership competence with the performance of Widyaiswara 5) Correlation of Personality leadership with the performance Widyaiswara 6) Correlation of professionalism leadership with the performance of Widyaiswara. 7) Correlation of between competence, personality and professionalism of leadership together with the performance of Widyaiswara. The study uses a descriptive method with a correlational quantitative approach. Data collection techniques using questionnaires. Population and samples consist of Widyaiswara at the Lembang Agriculture Training Center with a total of 30 people. Based on the research can be concluded that 1) leadership competence has a significant correlation with leadership personality 2) leadership competence have a significant correlation with the professionalism of Leadership 3) personality leadership has a significant correlation with leadership professionalism 4) Leadership competencies have a significant correlation with the performance of Widyaiswara 5) Personality leadership has a significant correlation with the performance Widyaiswara 6) professionalism leadership has a significant correlation with the performance of Widyaiswara 7) competence, personality and professionalism leadership jointly has a significant correlation with Performance of Widyaiswara.
Keywords: leadership credibility, competence, personality, professionalism, Widyaiswara performanc
RÊSÈP, GENDHING KETHUK 2 KEREP MINGGAH 4 LARAS PÉLOG PATHET BARANG SAJIAN MRABOT : KAJIAN GARAP KENDANG
Penelitian ini merupakan usaha untuk mengungkap garap musikal ricikan kendhang pada rangkaian Gendhing Rêsèp Kethuk 2 Kerep Minggah 4 Laras Pelog Pathet Barang dalam sajian mrabot. Konsep yang digunakan sebagai pisau bedah dalam penelitian ini adalah beberapa konsep dalam karawitan Jawa seperti garap, konsep mungguh, konsep matut, dan konsep mandheg. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan diawali dari pengumpulan data melalui studi pustaka, observasi, dan wawancara.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa dalam satu sajian gending mrabot, gending-gending yang dilibatkan merupakan gending dengan bentuk yang berbeda-beda tetapi dalam satu karakter yang sama. Beberapa gending yang memiliki kesamaan suasana adalah Jineman Temantèn Anyar, Ladrang Pangkur Temantèn Anyar, dan Palaran Dhandhanggula Temantèn Anyar. Pemilihan Gendhing Rêsèp didasarkankan pada rasa gending
Strategi Security Monitoring dan Incident Response dalam Menjaga Keamanan Siber di PT Defender Nusa Semesta
Strategi security monitoring dan incident response di PT Defender Nusa Semesta dijalankan melalui operasional Security Operations Center (SOC) yang beroperasi selama 24 jam untuk memastikan deteksi dini dan penanganan cepat terhadap ancaman siber. Sistem SIEM digunakan sebagai alat utama untuk memantau dan menganalisis log dari berbagai perangkat secara real-time. Tantangan dalam proses monitoring, seperti tingginya jumlah false positive, dapat mengganggu efisiensi serta menghambat fokus analisis terhadap ancaman yang valid. Untuk mengatasinya, diterapkan tahapan kerja terstruktur berupa validasi alarm, analisis log mendalam, penyusunan notifikasi insiden, serta eskalasi teknis melalui sistem ticketing internal. Selain itu, penggunaan playbook dan dokumentasi berbasis studi kasus turut mendukung konsistensi dalam pengambilan keputusan. Pendekatan ini terbukti meningkatkan efektivitas pemantauan keamanan dan memperkuat respons terhadap insiden siber
ANALISIS AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BOS (BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH) SEKOLAH MENENGAH ATAS DI SMA NEGERI 2 PONOROGO
RINGKASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penerapan Prinsip Akuntabilitas pengelolaan dana BOS di SMAN 2 Ponorogo dalam merencanakan anggaran dana BOS telah disusun dan dilakukan sesuai ketentuan/juknis yang berlaku. Karena dalam proses penyusunan anggaran tersebut telah disepakati RKAS yang berlaku dalam periode 1 tahun. Dalam menggunakan dana BOS SMAN 2 Ponorogo telah sesuai dengan petunjuk teknis yang telah diatur. SMAN 2 Ponorogo telah memenuhi 8 standar yang telah ditetapkan. Dengan kesesuaian ini SMAN 2 Ponorogo telah mematuhi kebijakan pemerintah yang telah berlaku. Dengan adanya pertanggungjawaban tersebut sekolah menjadi sekolah yang berkualitas dan dapat dipercaya oleh masyarakat khususnya warga sekolah.Dokumen laporan keuangan telah disusun sesuai dengan petunjuk teknis BOS yang dilakukan oleh Bendahara sekolah, sedangkan untuk pengarsipan dokumen keuangan telah dilakukan oleh Bendahara Sekolah dengan baik dan tertata secara rapi setiap tahun. Untuk manfaat yang diperoleh bagi SMAN 2 Ponorogo yang telah menerapkan 2 prinsip tersebut adalah timbulnya kepercayaan dan partisipasi oleh beberapa pihak dari pemerintah, warga sekolah, wali murid, masyarakat, dan siswa.
Dalam merencankan anggaran dana BOS telah diikuti oleh semua elemen yang terlibat. Dari mulai Komite Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru, Tim Pengelola BOS, Wali murid serta kepala sekolah sebagai penanggungjawab utamanya. Sehingga bisa dikatakan penyusunan tersebut telah dilaksanakan secara terbuka.Penggunaan dana yang telah dilaksanakan telah dilakukan dengan secara terbuka. Hal ini dapat diketahui dalam mempublikasikan penggunaan dana BOS telah dilakukan pemasangan laporan pada papan informasi/majalah dinding sekolah yang dapat mudah diakses oleh siapapun dan kapanpun. Dalam proses pelaporan telah dilakukan secara online pada website/laman BOS dan dilaporkan kepada dinas terkait
Daur maḥkamah al-lugah li al-tasyjī` istikhdām al-lugah al-`Arabiyyah ladai ṭullāb fī al- ṣaff al-awwal al-ma`had al-`aṣr Imam Syuhodo Sukoharjo
اللغة العربية هى مادة الدراسة التى تتطور المهارة الاتصالية باللسان والكتابة ويعبر الإخبار وفكر وشعور وتتطور علوم الدين وعلوم العامة والاجتماعية والثقافية، وتعليم توظيف اللغة العربية هى تعليم لغة الدين ولغة العلوم وأدوات الاتصال أيضا.
وهذا البحث متركز على سؤالين رئيسين، وهما :
أ. كيف دور محكمة اللغة في المعهد إمام الشهداء؟
ب. كيف إنجاز تعليم اللغة العربية تحت مراقبة محكمة اللغة لدى الطلاب فى الصف الصف الاول المعهد إمام الشهداء؟
ج. مامحاولات محكمة اللغة في المعهد إمام الشهداء؟
واستخدم الباحث لجمع البيانات في هذا البحث بطريقة التوثيق. ثمّ اتّجه الباحث البيانات في تحليل البيانات إلى طريقة تحليل المضمون وهي مجموعة الخطوات المنهجيّة الّتي تسعى إلى اكتشاف المعاني الكامنة في المحتوى.
. إن محكمة اللغة العربية هي أحد شؤون المنظمة الطلاب معهد إمام الشهداء الذي يقيم النظام فى الكلام با اللغة العربية المقررة تحت إشراف مشرف اللغة و جميع الأساتيذ.
وكانت محكمة اللغة العربية أقامتها طلاب معهد إمام الشهدا من قسم اللغة الذي اختاره الأساتيذ ولقسم اللغة جواسيس الذين يفتشون ويكتبون الطلاب الذي ينحرفون عن اللغة المقرر والجواسيس متنوعة إما كانوا من الفصل الأول أو الثالث من الثانوية أو العالية منتشرون في أي مكان الطلاب إما كان في حجرات أو منطقتهم وماأثبه ذلك,وإذا وجد الجاسوس أو قسم اللغة المنحرف عن اللغة المقررة فيكتبه ثم ستقام محكمة اللغة العربية في الوقت المقرر ليلا أوفي مكان وجد المنحرف عن اللغة مباشرة بإعطاء التنبيهات أو التوجيهات أو الإرشادات أو العقوبات المتدرجة بالنصيحة أو كتابة المفردات بعد مقرر من خمس إلي خمسين مفردات أو جعل كتابة الإنشاء صفحتين أوثلاث صفح مع التوقيع إلي جميع الأساتيذ أوالتعزير إلي حد الكفاية ألا يعود فيما فعل أو تفويض المنحرف إلي الوالد علي الأ بد تحت إشرف اللغة والأساتيذ.
من البيانات السابقة، أن أعلى القيمة على التلاميذ في تعليم اللغة العربية باستخدام "محكمة اللغة" هي 95، ومتوسط القيمة 78، وأدناه القيمة 60. عرف الباحث أن إنجاز تعليم اللغة العربية باستخدام "محكمة اللغة" في الصف السابع بمعهد إمام الشهداء سوكوهارجو جيدا
PENGARUH TEKNIK MELAWAT MANDIRI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN ORIENTASI MOBILITAS DI LINGKUNGAN SEKOLAH PADA PESERTA DIDIK TUNANETRA KELAS 5 SLBN A CITEUREUP KOTA CIMAHI
Teknik melawat mandiri merupakan bagian dari pembelajaran orientasi dan mobilitas yang dapat dilakukan secara mandiri tanpa membutuhkan alat bantu maupun bantuan orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar teknik melawat mandiri dalam meningkatkan keterampilan berjalan di lingkungan sekolah pada peserta didik tunanetra yaitu IRSL. Alasan Penelitian ini adalah hasil pengamatan peneliti siswa menunjukkan bahwa siswa masih sering menggunakan tongkat untuk orientasi mobilitas, serta dengan pendamping awas, sementara seharusnya siswa tunanetra di kelas 5 sudah memiliki kemampuan melawat mandiri yang cukup baik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode eksperimen, dengan variable bebas yaitu teknik melawat mandiri dan variable terikat yaitu keterampilan orientasi mobilitas. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunankan satu siklus yaitu (Baseline 1 – Intervensi 1 – Baseline 2) yang dianalisis menggunkan statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan persentase dari baseline 1 yaitu 35%, intervensi 55%, dan pada kondisi baseline 2 mencapai persentase 65%. Maka, dapat disimpulkan hasil dari penelitian ini yaitu terdapat perubahan dan peningkatan sebesar 30% pada IRSL dalam keterampilan orientasi mobilitas di lingkungan sekolah, dengan menggunakan teknik melawat mandiri IRSL mulai berjalan di lingkungan sekolah secara mandiri. Dengan demikian, direkomendasikan kepada guru orientasi dan mobilitas untuk menggunakan teknik melawat mandiri sebagai salah satu teknik yang dapat meningkatkan keterampilan orientasi mobilitas secara mandiri pada peserta didik tunanetra.
Self- visiting techniques are part of orientation and mobility learning that can be done independently without the need for tools or assistance from others. This study aims to determine how much the independent visiting technique in improving walking skills in the school environment for students with visual impairment, namely IRSL. The reason for this research is that observations of student researchers show that students still often use canes for mobility orientation, as well as with a watchful companion, while blind student in grade 5 should have good self-visiting abilities.This study uses a quantitative approach and experimental methods, with the independent variable being independent visiting techniques and the dependent variable being mobility orientation skills. Data collection in this study used one cycle, namely (Baseline 1 – Intervention 1 – Baseline 2) which was analyzed using descriptive statistics. The results of this study show that the percentage from baseline 1 is 35%, intervention is 55%, and in baseline condition 2 it is 65%. So, it can be concluded from the results of this study that there is a change and increase of 30% in IRSL in mobility orientation skills in the school environment, using the technique of self-visiting IRSL began to walk in the school environment independently. Thus, it is recommended for orientation and mobility teachers to use self-visiting techniques as one of the techniques that can improve mobility orientation skills independently in students with visual impairment
BEBERAPA FAKTOR RISIKO HIPERTENSI PADA MAHASISWA Studi cross sectional terhadap Mahasiswa di Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan publik di seluruh dunia dan faktor resiko tersering pada penyakit kardiovaskuler. Untuk menurunkan prevalensi hipertensi dan mencegah komplikasi hipertensi di masyarakat perlu upaya pencegahan serta pengendalian hipertensi dengan cara mengurangi faktor risiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap hipertensi pada mahasiswa di Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
Desain penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil dengan teknik consequtive sampling yaitu 76 mahasiswa. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung Semarang pada periode September 2018 yang memenuhi kriteria inklusi.
Hasil uji regresi logistik faktor resiko riwayat keluarga didpatkan nilai p = 0.041 dengan nilai OR= 4,152 dan faktor resiko obesitas didapatkan p = 0.049 dengan nilai OR = 1,582.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan hipertensi dengan faktor resiko riwayat keluarga, dan obesitas. Mahasiswa dengan riwayat keluarga hipertensi beresiko mengalami hipertensi 4,15 kali (p=0,041). Mahasiswa dengan obesitas beresiko mengalami hipertensi 1,52 kali (p=0,049).
Kata kunci : karakteristik, mahasiswa, hipertens
Monsoon circulations and tropical heterogeneous chlorine chemistry in the stratosphere
Model simulations presented in this paper suggest that transport processes associated with the summer monsoons bring increased abundances of hydrochloric acid into contact with liquid sulfate aerosols in the cold tropical lowermost stratosphere, leading to heterogeneous chemical activation of chlorine species. The calculations indicate that the spatial and seasonal distributions of chlorine monoxide and chlorine nitrate near the monsoon regions of the northern hemisphere tropical and subtropical lowermost stratosphere could provide indicators of heterogeneous chlorine processing. In the model, these processes impact the local ozone budget and decrease ozone abundances, implying a chemical contribution to longer-term northern tropical ozone profile changes at 16-19 km
- …
