70 research outputs found

    HUBUNGAN KREDIBILITAS KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA WIDYAISWARA : Studi Kepemimpinan di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang

    Get PDF
    Kredibilitas kepemimpinan yaitu kualitas, kapabilitas, atau kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan terhadap bawahannya, kredibilitas kepemimpinan dapat bersumber dari kompetensi kepemimpinan, kepribadian kepemimpinan, profesionalisme kepemimpinan dan korelasinya dengan kinerja widyaiswara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Hubungan kompetensi kepemimpinan dengan kepribadian kepemimpinan 2) Hubungan kompetensi kepemimpinan dengan profesionalisme kepemimpinan 3) Hubungan kepribadian kepemimpinan dengan profesionalisme kepemimpinan. 4) Hubungan kompetensi kepemimpinan dengan kinerja widyaiswara 5) Hubungan kepribadian kepemimpinan dengan kinerja widyaiswara 6) Hubungan profesionalisme kepemimpinan dengan kinerja widyaiswara. 7) Hubungan antara kompetensi, kepribadian dan profesionalisme kepemimpinan secara bersama-sama dengan kinerja widyaiswara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif korelasional. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Populasi dan sampel terdiri dari widyaiswara di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang dengan jumlah yang diambil sebanyak 30 orang. Berdasarkan dari penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa 1) Kompetensi kepemimpinan memiliki hubungan yang signifikan dengan kepribadian kepemimpinan 2) Kompetensi kepemimpinan memiliki hubungan yang signifikan dengan profesionalisme kepemimpinan 3) Kepribadian kepemimpinan memiliki hubungan yang signifikan dengan profesionalisme kepemimpinan 4) Kompetensi kepemimpinan memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja widyaiswara 5) Kepribadian kepemimpinan memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja widyaiswara 6) Profesionalisme kepemimpinan memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja widyaiswara 7) Kompetensi, kepribadian dan profesionalisme kepemimpinan secara bersama-sama memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja widyaiswara. Kata Kunci : Kredibilitas Kepemimpinan, Kompetensi, Kepribadian, Profesionalisme, Kinerja Widyaiswara ------- Leadership credibility that is quality, capability, or strength get trust to employee, leadership credibility can be sourced from leadership competency, leadership personality, leadership professionalism and its correlate with the performance of Widyaiswara. The purpose of the study is to know: 1) Correlation of leadership competence with leadership personality 2) Correlation of leadership competence with leadership professionalism 3) Correlation of Personality leadership with professionalism leadership. 4) Correlation of leadership competence with the performance of Widyaiswara 5) Correlation of Personality leadership with the performance Widyaiswara 6) Correlation of professionalism leadership with the performance of Widyaiswara. 7) Correlation of between competence, personality and professionalism of leadership together with the performance of Widyaiswara. The study uses a descriptive method with a correlational quantitative approach. Data collection techniques using questionnaires. Population and samples consist of Widyaiswara at the Lembang Agriculture Training Center with a total of 30 people. Based on the research can be concluded that 1) leadership competence has a significant correlation with leadership personality 2) leadership competence have a significant correlation with the professionalism of Leadership 3) personality leadership has a significant correlation with leadership professionalism 4) Leadership competencies have a significant correlation with the performance of Widyaiswara 5) Personality leadership has a significant correlation with the performance Widyaiswara 6) professionalism leadership has a significant correlation with the performance of Widyaiswara 7) competence, personality and professionalism leadership jointly has a significant correlation with Performance of Widyaiswara. Keywords: leadership credibility, competence, personality, professionalism, Widyaiswara performanc

    RÊSÈP, GENDHING KETHUK 2 KEREP MINGGAH 4 LARAS PÉLOG PATHET BARANG SAJIAN MRABOT : KAJIAN GARAP KENDANG

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan usaha untuk mengungkap garap musikal ricikan kendhang pada rangkaian Gendhing Rêsèp Kethuk 2 Kerep Minggah 4 Laras Pelog Pathet Barang dalam sajian mrabot. Konsep yang digunakan sebagai pisau bedah dalam penelitian ini adalah beberapa konsep dalam karawitan Jawa seperti garap, konsep mungguh, konsep matut, dan konsep mandheg. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan diawali dari pengumpulan data melalui studi pustaka, observasi, dan wawancara. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa dalam satu sajian gending mrabot, gending-gending yang dilibatkan merupakan gending dengan bentuk yang berbeda-beda tetapi dalam satu karakter yang sama. Beberapa gending yang memiliki kesamaan suasana adalah Jineman Temantèn Anyar, Ladrang Pangkur Temantèn Anyar, dan Palaran Dhandhanggula Temantèn Anyar. Pemilihan Gendhing Rêsèp didasarkankan pada rasa gending

    ANALISIS AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BOS (BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH) SEKOLAH MENENGAH ATAS DI SMA NEGERI 2 PONOROGO

    Get PDF
    RINGKASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penerapan Prinsip Akuntabilitas pengelolaan dana BOS di SMAN 2 Ponorogo dalam merencanakan anggaran dana BOS telah disusun dan dilakukan sesuai ketentuan/juknis yang berlaku. Karena dalam proses penyusunan anggaran tersebut telah disepakati RKAS yang berlaku dalam periode 1 tahun. Dalam menggunakan dana BOS SMAN 2 Ponorogo telah sesuai dengan petunjuk teknis yang telah diatur. SMAN 2 Ponorogo telah memenuhi 8 standar yang telah ditetapkan. Dengan kesesuaian ini SMAN 2 Ponorogo telah mematuhi kebijakan pemerintah yang telah berlaku. Dengan adanya pertanggungjawaban tersebut sekolah menjadi sekolah yang berkualitas dan dapat dipercaya oleh masyarakat khususnya warga sekolah.Dokumen laporan keuangan telah disusun sesuai dengan petunjuk teknis BOS yang dilakukan oleh Bendahara sekolah, sedangkan untuk pengarsipan dokumen keuangan telah dilakukan oleh Bendahara Sekolah dengan baik dan tertata secara rapi setiap tahun. Untuk manfaat yang diperoleh bagi SMAN 2 Ponorogo yang telah menerapkan 2 prinsip tersebut adalah timbulnya kepercayaan dan partisipasi oleh beberapa pihak dari pemerintah, warga sekolah, wali murid, masyarakat, dan siswa. Dalam merencankan anggaran dana BOS telah diikuti oleh semua elemen yang terlibat. Dari mulai Komite Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru, Tim Pengelola BOS, Wali murid serta kepala sekolah sebagai penanggungjawab utamanya. Sehingga bisa dikatakan penyusunan tersebut telah dilaksanakan secara terbuka.Penggunaan dana yang telah dilaksanakan telah dilakukan dengan secara terbuka. Hal ini dapat diketahui dalam mempublikasikan penggunaan dana BOS telah dilakukan pemasangan laporan pada papan informasi/majalah dinding sekolah yang dapat mudah diakses oleh siapapun dan kapanpun. Dalam proses pelaporan telah dilakukan secara online pada website/laman BOS dan dilaporkan kepada dinas terkait

    Daur maḥkamah al-lugah li al-tasyjī` istikhdām al-lugah al-`Arabiyyah ladai ṭullāb fī al- ṣaff al-awwal al-ma`had al-`aṣr Imam Syuhodo Sukoharjo

    Get PDF
    اللغة العربية هى مادة الدراسة التى تتطور المهارة الاتصالية باللسان والكتابة ويعبر الإخبار وفكر وشعور وتتطور علوم الدين وعلوم العامة والاجتماعية والثقافية، وتعليم توظيف اللغة العربية هى تعليم لغة الدين ولغة العلوم وأدوات الاتصال أيضا. وهذا البحث متركز على سؤالين رئيسين، وهما : ‌أ. كيف دور محكمة اللغة في المعهد إمام الشهداء؟ ‌ب. كيف إنجاز تعليم اللغة العربية تحت مراقبة محكمة اللغة لدى الطلاب فى الصف الصف الاول المعهد إمام الشهداء؟ ‌ج. مامحاولات محكمة اللغة في المعهد إمام الشهداء؟ واستخدم الباحث لجمع البيانات في هذا البحث بطريقة التوثيق. ثمّ اتّجه الباحث البيانات في تحليل البيانات إلى طريقة تحليل المضمون وهي مجموعة الخطوات المنهجيّة الّتي تسعى إلى اكتشاف المعاني الكامنة في المحتوى. . إن محكمة اللغة العربية هي أحد شؤون المنظمة الطلاب معهد إمام الشهداء الذي يقيم النظام فى الكلام با اللغة العربية المقررة تحت إشراف مشرف اللغة و جميع الأساتيذ. وكانت محكمة اللغة العربية أقامتها طلاب معهد إمام الشهدا من قسم اللغة الذي اختاره الأساتيذ ولقسم اللغة جواسيس الذين يفتشون ويكتبون الطلاب الذي ينحرفون عن اللغة المقرر والجواسيس متنوعة إما كانوا من الفصل الأول أو الثالث من الثانوية أو العالية منتشرون في أي مكان الطلاب إما كان في حجرات أو منطقتهم وماأثبه ذلك,وإذا وجد الجاسوس أو قسم اللغة المنحرف عن اللغة المقررة فيكتبه ثم ستقام محكمة اللغة العربية في الوقت المقرر ليلا أوفي مكان وجد المنحرف عن اللغة مباشرة بإعطاء التنبيهات أو التوجيهات أو الإرشادات أو العقوبات المتدرجة بالنصيحة أو كتابة المفردات بعد مقرر من خمس إلي خمسين مفردات أو جعل كتابة الإنشاء صفحتين أوثلاث صفح مع التوقيع إلي جميع الأساتيذ أوالتعزير إلي حد الكفاية ألا يعود فيما فعل أو تفويض المنحرف إلي الوالد علي الأ بد تحت إشرف اللغة والأساتيذ. من البيانات السابقة، أن أعلى القيمة على التلاميذ في تعليم اللغة العربية باستخدام "محكمة اللغة" هي 95، ومتوسط القيمة 78، وأدناه القيمة 60. عرف الباحث أن إنجاز تعليم اللغة العربية باستخدام "محكمة اللغة" في الصف السابع بمعهد إمام الشهداء سوكوهارجو جيدا

    PENGARUH TEKNIK MELAWAT MANDIRI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN ORIENTASI MOBILITAS DI LINGKUNGAN SEKOLAH PADA PESERTA DIDIK TUNANETRA KELAS 5 SLBN A CITEUREUP KOTA CIMAHI

    Get PDF
    Teknik melawat mandiri merupakan bagian dari pembelajaran orientasi dan mobilitas yang dapat dilakukan secara mandiri tanpa membutuhkan alat bantu maupun bantuan orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar teknik melawat mandiri dalam meningkatkan keterampilan berjalan di lingkungan sekolah pada peserta didik tunanetra yaitu IRSL. Alasan Penelitian ini adalah hasil pengamatan peneliti siswa menunjukkan bahwa siswa masih sering menggunakan tongkat untuk orientasi mobilitas, serta dengan pendamping awas, sementara seharusnya siswa tunanetra di kelas 5 sudah memiliki kemampuan melawat mandiri yang cukup baik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode eksperimen, dengan variable bebas yaitu teknik melawat mandiri dan variable terikat yaitu keterampilan orientasi mobilitas. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunankan satu siklus yaitu (Baseline 1 – Intervensi 1 – Baseline 2) yang dianalisis menggunkan statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan persentase dari baseline 1 yaitu 35%, intervensi 55%, dan pada kondisi baseline 2 mencapai persentase 65%. Maka, dapat disimpulkan hasil dari penelitian ini yaitu terdapat perubahan dan peningkatan sebesar 30% pada IRSL dalam keterampilan orientasi mobilitas di lingkungan sekolah, dengan menggunakan teknik melawat mandiri IRSL mulai berjalan di lingkungan sekolah secara mandiri. Dengan demikian, direkomendasikan kepada guru orientasi dan mobilitas untuk menggunakan teknik melawat mandiri sebagai salah satu teknik yang dapat meningkatkan keterampilan orientasi mobilitas secara mandiri pada peserta didik tunanetra. Self- visiting techniques are part of orientation and mobility learning that can be done independently without the need for tools or assistance from others. This study aims to determine how much the independent visiting technique in improving walking skills in the school environment for students with visual impairment, namely IRSL. The reason for this research is that observations of student researchers show that students still often use canes for mobility orientation, as well as with a watchful companion, while blind student in grade 5 should have good self-visiting abilities.This study uses a quantitative approach and experimental methods, with the independent variable being independent visiting techniques and the dependent variable being mobility orientation skills. Data collection in this study used one cycle, namely (Baseline 1 – Intervention 1 – Baseline 2) which was analyzed using descriptive statistics. The results of this study show that the percentage from baseline 1 is 35%, intervention is 55%, and in baseline condition 2 it is 65%. So, it can be concluded from the results of this study that there is a change and increase of 30% in IRSL in mobility orientation skills in the school environment, using the technique of self-visiting IRSL began to walk in the school environment independently. Thus, it is recommended for orientation and mobility teachers to use self-visiting techniques as one of the techniques that can improve mobility orientation skills independently in students with visual impairment

    Modeling the climate impact of Southern Hemisphere ozone depletion:the importance of the ozone dataset

    Get PDF
    The ozone hole is an important driver of recent Southern Hemisphere (SH) climate change, and capturing these changes is a goal of climate modeling. Most climate models are driven by off-line ozone data sets. Previous studies have shown that there is a substantial range in estimates of SH ozone depletion, but the implications of this range have not been examined systematically. We use a climate model to evaluate the difference between using the ozone forcing (Stratospheric Processes and their Role in Climate (SPARC)) used by many Intergovernmental Panel on Climate Change Fifth Assessment Report (Coupled Model Intercomparison Project) models and one at the upper end of the observed depletion estimates (Binary Database of Profiles (BDBP)). In the stratosphere, we find that austral spring/summer polar cap cooling, geopotential height decreases, and zonal wind increases in the BDBP simulations are all doubled compared to the SPARC simulations, while tropospheric responses are 20–100% larger. These results are important for studies attempting to diagnose the climate fingerprints of ozone depletion

    Monsoon circulations and tropical heterogeneous chlorine chemistry in the stratosphere

    Get PDF
    Model simulations presented in this paper suggest that transport processes associated with the summer monsoons bring increased abundances of hydrochloric acid into contact with liquid sulfate aerosols in the cold tropical lowermost stratosphere, leading to heterogeneous chemical activation of chlorine species. The calculations indicate that the spatial and seasonal distributions of chlorine monoxide and chlorine nitrate near the monsoon regions of the northern hemisphere tropical and subtropical lowermost stratosphere could provide indicators of heterogeneous chlorine processing. In the model, these processes impact the local ozone budget and decrease ozone abundances, implying a chemical contribution to longer-term northern tropical ozone profile changes at 16-19 km

    Observed temperature changes in the troposphere and stratosphere from 1979 to 2018

    Get PDF
    Temperature observations of the upper-air atmosphere are now available for more than 40 years from both ground- and satellite-based observing systems. Recent years have seen substantial improvements in reducing long-standing discrepancies among datasets through major reprocessing efforts. The advent of radio occultation (RO) observations in 2001 has led to further improvements in vertically resolved temperature measurements, enabling a detailed analysis of upper-troposphere/lower-stratosphere trends. This paper presents the current state of atmospheric temperature trends from the latest available observational records. We analyze observations from merged operational satellite measurements, radiosondes, lidars, and RO, spanning a vertical range from the lower troposphere to the upper stratosphere. The focus is on assessing climate trends and on identifying the degree of consistency among the observational systems. The results show a robust cooling of the stratosphere of about 1–3 K, and a robust warming of the troposphere of about 0.6–0.8 K over the last four decades (1979– 2018). Consistent results are found between the satellite-based layer-average temperatures and vertically resolved radiosonde records. The overall latitude–altitude trend patterns are consistent between RO and radiosonde records. Significant warming of the troposphere is evident in the RO measurements available after 2001, with trends of 0.25–0.35 K per decade. Amplified warming in the tropical upper-troposphere compared to surface trends for 2002–18 is found based on RO and radiosonde records, in approximate agreement with moist adiabatic lapse rate theory. The consistency of trend results from the latest upper-air datasets will help to improve understanding of climate changes and their drivers

    Non-Alignes Movement : Its Future And Action Programme

    No full text
    Bai

    Perspektif baru keamanan nasional/ Bandoro

    No full text
    corecore