Institut Seni Indonesia Surakarta

Institut Seni Indonesia Surakarta
Not a member yet
    5839 research outputs found

    Seni di Negeri yang Susah Melucu

    Get PDF
    Pembatasan terhadap kebebasan seni, seperti yang dialami oleh seniman ternama Butet Kartaredjasa di Indonesia, menciptakan ancaman terhadap esensi demokrasi dan keberagaman budaya. Seni dianggap sebagai cerminan realitas sosial dan politik, dan ketika seniman ditekan untuk menjauhi isu-isu politik, kebebasan seni menjadi terancam. Dalam konteks demokrasi, seni seharusnya dianggap sebagai potret kehidupan sosial dan sebagai refleksi kritis masyarakat. Fenomena serupa terjadi di berbagai negara, seperti Rusia, Tiongkok, dan Arab Saudi, di mana seniman seringkali menghadapi larangan atau intimidasi karena karyanya dianggap menentang pemerintah. Kebebasan seni bukan hanya hak istimewa seniman, tetapi juga mencerminkan tingkat demokrasi suatu negara. Dalam menghadapi tantangan terhadap kebebasan seni, dialog terbuka dan inklusif menjadi kunci, sementara tindakan represif dapat merugikan tidak hanya seniman tetapi juga masyarakat yang kehilangan kontribusi berharga dari seni. Dengan pemahaman bahwa seni memiliki peran kritis dalam membentuk pemikiran kolektif, perlindungan terhadap kebebasan seni menjadi esensial untuk menjaga ekosistem demokrasi yang sehat, inklusif, dan berkelanjutan

    RESTRUKTURISASI SERAT KRIDHWAYANGGA

    Get PDF
    Penelitian ini mengkaji Serat Kridhwayangga (SK) sebagai sumber primer untuk pemahaman tentang tari tradisional. SK, disusun oleh Mas Sastrakartika pada masa pemerintahan Paku Buwono IX, memuat informasi tentang pakem beksa, yang diperoleh dari Raden Ngabehi Atmamarsana. Sayangnya, sumber tulisan asli Atmamarsana telah rusak, dan Mas Sastrakartika mempelajari langsung dari guru tersebut. Serat Kridhwayangga, meskipun disahkan oleh Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah, mengandung kekeliruan transliterasi dan terjemahan yang mempengaruhi pemahaman tentang tari. Penelitian ini menunjukkan pentingnya memperbaiki sistematika penulisan SK untuk menghindari kesalahan interpretasi. Pedoman pokok tari dalam SK, meskipun informatif, dihadapi kendala dalam pengaplikasiannya. Oleh karena itu, penelitian ini merangkum sepuluh bentuk tari tradisional dengan pedoman gerak menyeluruh, memudahkan pemahaman dan pementasan. Penelitian ini mencermati kepekaan estetis pendahulu tari, yang menciptakan vokabuler gerak indah dan terinspirasi dari lingkungan sekitar. Di antara tari tradisional yang dikaji adalah Tari Endrayawedi, yang dijelaskan sebagai gerak tari yang halus dan lambat, khusus untuk gaya Panji Sepuh. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pemahaman lebih dalam tentang tari tradisional dan menggambarkan pentingnya penelaahan sumber primer dalam konteks keberlanjutan sejarah tari

    Lisensi Langsung dan Royalti Musik

    Get PDF
    Lembaga pemungut royalti, seperti LMKN, menjadi sorotan terkait kurangnya transparansi dalam pelaporan keuangan royalti. Meskipun seharusnya melindungi hak pencipta lagu, lembaga ini dinilai tidak memberikan keadilan finansial memadai. Reformasi dalam sistem pembayaran royalti dan perlindungan hak cipta lagu di Indonesia menjadi semakin mendesak. Dalam mengatasi kendala sistem blanket license, direct licensing muncul sebagai solusi inovatif. Melalui praktik ini, penyanyi membayar royalti langsung kepada pencipta lagu, meningkatkan keuntungan, kecepatan, dan transparansi. Meski telah diadopsi di beberapa negara, implementasi direct licensing di Indonesia masih perlu diperjuangkan. Keputusan beberapa komposer untuk melarang lagu-lagu mereka digunakan secara komersil dapat merugikan pemusik dan penikmat musik, menciptakan ketidakseimbangan kekuatan di industri musik. Solusi ideal membutuhkan dialog terbuka dan transparan antara komposer, pemusik, dan lembaga pemungut royalti

    SENI PERTUNJUKAN TOR-TOR PEMBANGUN IDENTITAS KOMUNITAS MANDAILING DI KABUPATEN ROKAN HULU, PROVINSI RIAU

    Get PDF
    Seni pertunjukan merupakan salah satu media penting dalam mengkonstruksi identitas. Sebagai konstruksi identitas seni pertunjukan menegaskan nilai-nilai budaya dan pandangan hidup suatu kelompok. Penelitian ini menjelaskan tor-tor sebagai konstruksi identitas komunitas Mandailing di Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau. Melalui elemen-elemen tari, musik, dan sastra dari pertunjukan tor-tor komunitas Mandailing menegaskan nilai-nilai budaya dan pandangan hidup baik kepada anggota kelompok maupun dunia luar. Metode penelitian melalui pengamatan langsung terhadap pertunjukan tor-tor, wawancara mendalam dan wawancara naratif. Pengamatan pertunjukan tor-tor dilakukan di Kecamatan Rambah dan Kecamatan Bangun Purba. Narasumber utama penelitian adalah Dolok Hasibuan, seorang paronang-onang atau pembawa syair dalam pertunjukan tor-tor. Narasumber lainnya Siti Duolom, Nurhayati Nasution, Alamsyah Harahap, Samsumar Nasution, dan Musa Pohan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyaknya orang-orang Mandailing di Kabupaten Rokan Hulu baik yang menempati beberapa pemukiman sendiri ataupun tinggal bercampur dengan kelompok lain memberikan dukungan dalam mengembangkan kehidupan sosial budaya yang didasarkan pada identitas yang dibawa dari daerah asal Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Kekerabatan dalihan na tolu dan solidaritas dalam kelompok merupakan nilai-nilai budaya yang sangat penting dari kehidupan komunitas Mandailing di Rokan Hulu yang menegaskan hubungan dengan etnis Mandailing di Tapanuli Selatan. Nilai-nilai ini diwujudkan melalui elemen tari, musik, dan sastra dari pertunjukan tor-tor. Nilai-nilai hubungan kekerabatan melalui tari meliputi bentuk gerakan, posisi berdiri dan urutan pertunjukan; melalui elemen musik kisah keluarga yang dinyanyikan menggambarkan kuatnya kasih sayang dalam keluarga; sementara itu melalui sastra sebagai konstruksi ingatan menggambarkan dan mempengaruhi kasih sayang dalam keluarga dan kelompok. Dalam prosesnya komunitas Mandailing menegosiasikan identitas sebagai cara untuk mendapatkan pengakuan dari kelompok luar. Menegosiasikan identitas dilakukan melalui pertunjukan tor-tor dengan melibatkan kelompok luar menari bersama-sama

    Limbah dan Berkah APK

    Get PDF
    Pemilu 2024 di Indonesia menjadi ajang pemilihan serentak pertama kali, yang mencakup pemilihan anggota DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi, DPD, serta Presiden dan Wakil Presiden. Kampanye dalam pemilu menjadi momen penting yang disertai dengan peningkatan dramatis suhu politik dan intensifikasi gesekan antara elit politik serta warga. Alat Peraga Kampanye (APK) tersebar luas di berbagai ruang publik, meramaikan suasana dengan berbagai jenis dan bentuk. Meskipun APK telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kampanye, efektivitasnya dalam menyampaikan pesan persuasif terutama kepada generasi milenial menjadi sorotan. Di sisi lain, APK menimbulkan masalah lingkungan akibat bahan dasar plastiknya yang sulit terurai, menyumbang limbah yang tidak ramah lingkungan. Artikel ini menyoroti jumlah APK yang fantastis yang dihasilkan selama pemilu dan menekankan perlunya tindakan terstruktur untuk mengurangi dampak negatifnya. Daur ulang limbah APK menjadi fokus solusi yang berpotensi memberikan dampak positif bagi lingkungan. Dengan memanfaatkan kreativitas dan keterampilan masyarakat, limbah APK dapat diubah menjadi berbagai produk ramah lingkungan yang memiliki nilai ekonomi. Penekanan pada perubahan filosofis dan praktik dalam mengelola limbah APK menjadi kunci untuk menjaga keberlanjutan lingkungan

    Jangan Menjadi Menara Gading

    Get PDF
    Lahirnya ISI Surakarta, awalnya Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI), adalah anak tangga berikutnya dari estafet pendidikan seni bernama Konservatori Karawitan (KOKAR) di Surakarta pada 1950. Upaya untuk “mengintelektualisasikan” kesenian Jawa kala itu menghadapi jalan terjal karena belum terciptanya ukuran-ukuran atau rumus-rumus pasti tentang “cara bermain” dan “memproduksi” karya seni (gamelan -kasus kala itu-) yang bagus dan indah. Setiap individu, kelompok, dan masyarakat memiliki ukuran yang berbeda-beda. Sementara bagi seniman-seniman kampung, sarjana seni itu ibarat dewa dengan produksi pengetahuan yang sama sekali tidak mereka pahami. Dan karena tak paham, mereka dengan seketika meyakini bahwa pengetahuan demikian itu datangnya dari “langit” yang hanya dapat diproduksi oleh “kaum langitan” (kata lain dari seniman akademis). Di usianya yang lebih dari setengah abad, ISI Surakarta sudah selayaknya berbenah, untuk kembali menentukan posisinya di tengah-tengah masyarakat. Mempersempit jarak dan menghapus batas

    PERANCANGAN INTERIOR COWORKING SPACE DENGAN TEMA ROTAN DI DESA TRANGSAN SUKOHARJO

    Get PDF
    Perancangan interior coworking space dengan tema rotan di Desa Trangsan Sukoharjo merupakan perancangan yang berfungsi sebagai sarana penyewaan ruang kerja yang digunakan secara bersama – sama dan terbuka dengan pengguna lainnya dengan penggunaan waktu yang fleksibel. Perancangan ini bertujuan menghasilkan desain interior coworking space di Sukoharjo yang dapat memenuhi kebutuhan aktivitas yang aman, nyaman dan menciptakan suasana produktif. Perancangan ini mengadopsi dari beberapa tahapan proses desain dari John M. Kurtz. Model Kurtz menekankan pemrograman pada sisi kualitatif dari pada kuantitatif. Landasan perancangan yang digunakan adalah pendekatan fungsi, ergonomi, teknis, warna, serta tema dan gaya. Perancangan ini mengangkat gaya desain bohemian dengan tema rotan sebagai dasar desain. Tema rotan yang memiliki kesan alami dengan penggunaan ciri khas rotan yang diterapkan pada elemen interior berupa mebel, partisi dan lain sebagainya. Kata kunci : Interior, Coworking space, Sukoharjo

    INOVASI BENTUK FIGUR KAYON WAYANG KULIT PURWA GAYA SURAKARTA

    Get PDF
    Penelitian inovasi bentuk figur kayon wayang kulit purwa gaya Surakarta didasarkan dengan masalah yang dirumuskan sebagai berikut: bagaimana bentuk inovasi figur kayon dalam wayang kulit purwa gaya Surakarta?, mengapa terjadi inovasi bentuk figur kayon pada wayang kulit purwa gaya Surakarta?, dan bagaimana nilai filosofis bentuk figur kayon wayang kulit purwa gaya Surakarta?Tujuan penelitian ini untuk menemukan kaidah dan wanda pada bentuk figur kayon, menganalisis proses inovasi bentuk figur kayon tradisi secara dialektis, dan menganalisis nilai filosofis bentuk figur kayon wayang kulit purwa gaya Surakarta berdasarkan bentuknya. Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis inovasi bentuk figur kayon yaitu seni rupa dengan teori yang digunakan antara lain ikonografi, estetika, ornamen, bahasa rupa, dialektika dan fenomenologi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan pendekatan interpretasi-fenomenologis, dan didukung dengan eksperimen. Penelitian ini menghasilkan tiga simpulan, pertama, inovasi bentuk figur kayon memunculkan ragam bentuk figur kayon yang memiliki estetikanya yang disebut dengan wanda kayon, kedua, inovasi bentuk figur kayon terjadi karena pengalaman artistik seniman dari proses kreatif yang didapatkan dari pengalaman estetis atas fenomena bentuk figur kayon yang dialaminya, dan ketiga, bentuk figur kayon memiliki nilai filosofis tentang pandangan manusia terhadap dunia untuk mencapai ketentraman hidup

    PERANCANGAN MOTION GRAPHICS SEBAGAI KAMPANYE KEBUGARAN TUBUH PASCA PANDEMI COVID-19 BAGI REMAJA MELALUI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM

    Get PDF
    Masyarakat Indonesia tidak menjaga kebugaran selama Covid 19. Kampanye merupakan aktivitas yang dilakukan manusia dalam mengambil keptusan dan menjalin strategi.Motion Graphic Animation sendiri adalah sebuah teknik menggerakan objek visual berjenis ilustrasi, tipografi, dan videografi yang ditata sesuai dengan konsep secara sederhana.Kampanye ini ditayangkan dengan memanfaatkan fitur instagram sebagai media promosi dan publikasi. Strategi ini didasari oleh kemajuan teknologi canggih yang menjadi media pendukung dalam berkampanye. Khalayak umum kini lebih mudah untuk mengakses segala informasi yang dibutuhkan. Media yang cocok untuk menyampaikan kampanye kebugaran tubuh tersebut adalah media sosial, salah satunya adalah Instagram

    PERANCANGAN INTERIOR RESORT DI DESA WISATA TEMPUR KABUPATEN JEPARA

    Get PDF
    Perancangan Interior Resort di Desa Wisata Tempur Kabupaten Jepara bertujuan sebagai sarana yang dapat memenuhi segala aktivitas wisata dengan menonjolkan potensi Desa Tempur sebagai desa wisata dan pengembangan rencana pemerintah daerah untuk menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan serta penguatan pendapatan ekonomi di daerah Desa Wisata Tempur. Perancangan ini mengangkat sentuhan budaya lokal jepara dengan menerapkan tema tenun troso dan mengusung gaya kontemporer. Penerapan sentuhan lokalitas pada elemen interior tidak berarti menampilkan kesan kuno pengaplikasian gaya kontemporer menampilkan desain yang interaktif, modern, mampu berkembang dan beradaptasi mengikuti zaman. Metode perancangan yang digunakan pada perancangan ini mengadopsi tahapan proses desain dari Pamudji Suptandar yang meliputi input, sintesa dan output dengan ruang lingkup garap antara lain lobby, restaurant, meeting room dan guest room. Pendekatan desain yang digunakan meliputi pendekatan fungsi yang mencakup teori ergonomi, pendekatan estetis dan pendekatan teknis. Kelebihan dari perancangan di Desa Wisata Tempur ini diantaranya sebagai sarana baru untuk mewadahi segala aktivitas wisata, memperkenalkan sentuhan lokal budaya jepara, mengusung desain yang modern dan berkembang seiring zaman. Adapun kekurangan pada perancangan resort ini yaitu keterbatasan transportasi umum untuk menuju ke lokasi dan jarak tempuh yang jauh dari pusat kota. Kata kunci : interior, resort, tenun ikat Troso, kontemporer, Tempur Jepar

    3,602

    full texts

    5,839

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Institut Seni Indonesia Surakarta is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇