39 research outputs found

    Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Koperatif Tipe Group Investigation terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik

    Full text link
    Tujuan utama dari pengajaran matematika disetiap jenjang pendidikan adalah terciptanya kemampuan peserta didik yang tercermin dalam kemampuan berfikir kritis, logis, sistematis dan memiliki sifat objektif serta displin dalam memecahkan suatu permasalahan matematik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan model GI terhadap kemampuan pemecahan masalah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.Data dalam penelitian ini diperoleh melalui postespemecahan masalah matematis peserta didik yang dilakukan diakhir setelah pembelajaran selesai pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.Skor postes bertujuan untuk melihat kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik di kelas eksperimen dan kelas kontrol.Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, serta dengan pengujian hipotesis dengan menggunakan taraf nyata pengujian α=5% diperoleh kesimpulankemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model koperatif GI lebih baik dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran langsung. Hal ini berarti model koperatif GI berpengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah matemati

    Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa di Sekolah Menengah Pertama

    Full text link
    Kemampuan pemahaman matematik merupakan kemampuan yang penting untuk dimiliki siswa. Kemampuan ini bisa menjadi awal dalam memahami kemampuan yang lainnya. Hasil riset ini mengungkap bagaimana prosees beripikir kemampuan pemahaman matematis siswa kelas VII-H di SMPN Negeri 2 Majalengka Tahun Pelajaran 2018/2019. Peneliti mengambil subjek sebanyak tiga orang untuk mewakili kategori siswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah. Penelitian ini menggunakan instrumen tes kemampuan pemahaman matematis, dokumentasi dan pedoman wawancara. Analisis data kualitatif menggunakan Data Reduction (Reduksi Data), Data Display (Penyajian Data), dan Conclusion Drawing/Verification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi). Hasilnya menunjukan bahwa pada soal dengan kategori instrumental siswa dengan kemampuan tinggi tinggi dan sedang sudah mampu menjawab soal instrumental, hanya pada siswa dengan kemampuan rendah memiliki kendala dalam menentukan konsep yang ditanya pada soal tersebut. Untuk soal relasional siswa dengan kemampuan tinggi sudah kemampuan pemahaman matematiknya sudah baik, sedangkan siswa dengan kategori sedang dan rendah mengalami kesulitan pada tahap menentukan konsep dan perhitungan yang digunakan dalam memecahkan soal tersebut

    Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik

    Full text link
    —Permasalahan pembelajaran matematika merupakan masalah rutin yang biasa di jumpai di kelas. Diantara permasalahan yang sering dijumpai adalah rendahnya kemampuan siswa dalam menjawab soal matematika dan rendahnya aktivitas siswa dalam pembelajaran di kelas. Untuk itu perlu adanya satu upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi permasalahan tersebut. Cara yang dapat ditempuh adalah dengan melaksanakan pembelajaran yang inovatif yatu pembelajaran berbasis masalah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat mana yang lebih baik peningkatan kemampuan berpikir kreatif antara siswa yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran berbasis masalah, dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional. Penelitian initermasuk quasi eksperimen. Penelitian dilakukan di SMPN 6 Tasikmalaya, dengan subjek populasi seluruh siswa kelas VII SMPN 6 Tasikmalaya dan mengambil dua sampel kelas VII SMPN 6 Tasikmalaya secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan meliputi soal tes kemampuan berpikir kreatif matematik. Analisis data kuantitatif menggunakan uji t tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematik siswa yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah, dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional

    Penggunaan Model Pembelajaran Kontekstual untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematika Siswa Sekolah Dasar

    Get PDF
    Ketidakberhasilan peserta didik untuk memecahkan persoalan dalam pembelajaran dimungkinkan sebagai akibat pembelajaran yang dilaksanakan selama ini menggunakan strategi belajar mengajar dengan cara klasikal yaitu aktivitas di kelas di domonasi oleh guru, maka dari itu, guru harus pandai memilih metode, pendekatan, model pembelajaran dan teknik mengajar yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Oleh karena itu, peneliti memilih pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, apakah terdapat perbedaan kemampuan pemahaman matematik sebelum dan sesudah diberikan pembelajaran dengan model pembelajaran kontekstual? Hipotesis dalam penelitian ini adalah : “terdapat perbedaan kemampuan pemahaman matematik sebelum dan sesudah diberikan pembelajaran dengan model pembelajaran kontekstual “. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-Experimental Design dengan bentuk One Group Pretest- Posttest Design. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V dengan jumlah peserta didik 34 orang Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes pemahaman matematik. Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data dan analisis data yang dibantu dengan SPSS 16 nilai signifikansi 0.000 kurang dari alpha yang ditentukan yaitu 0,05 dengan demikian Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemahaman matematik siswa sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan model pembelajaran kontekstual

    Student Perception of Mathematics Learning Based on the Theory of Intelligence and the Association with Mathematical Disposition of Class XI Students Intermediate Vocational School

    Full text link
    Learning mathematics in Vocational High Schools (SMK) is often synonymous with memorizing formulas, calculations and is felt to be less important by students than productive subjects. For students who have received a low average grade in mathematics tend to have a decreased enthusiasm for learning and often assess themselves inadequate in mathematics even before trying, this shows an undeveloped mathematical disposition. This negative thinking habit often descends most of the vocational students. Mathematical learning based on multiple intelligence theory can be a fun alternative learning strategy for students, because it accommodates the potential of multiple intelligences that students have to achieve mathematics learning competencies. The purpose of this study is to describe mathematics learning based on compound intelligence theory in class XI Vocational High School, describe students' perceptions of mathematics learning based on compound intelligence theory in class XI Vocational School, describe the mathematical disposition of class XI students using mathematics learning based on compound intelligence theory in SMK students' perceptions of mathematics learning based on multiple intelligence theories with mathematical disposition of class XI students in vocational schools. The research method used is a combined method with quantitative and qualitative approaches. Data collection uses questionnaire instruments, observation sheets, and interviews. Analysis of the data used is descriptive and inferential. The subject of research is the eleventh grade students of SMK in Cikijing sub-district, Majalengka Regenc

    Proses Berpikir Peserta Didik dalam Menjawab Soal Pemecahkan dengan Gaya Belajar Visual

    Full text link
    Setiap peserta didik mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam mengolah sebuah informasi. Itulah yang menjadi dasar kenapa gaya belajar peserta didik perlu diketahui, karena akan mempermudah untuk menyediakan lingkungan yang mendukung dan mempermudah peserta didik menyerap informasi secara maksimal. Instrument pada penelitian adalah rubrik gaya belajar berdasarkan teori Fleming kemudian untuk kemampuan pemecahan masalah matematis didapatkan dari instrumen soal pemecahan masalah matematis berdasarkan pemecahan masalah polya. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa siswa dengan gaya belajar visual memiliki kemampuan proses berpikir konseptual, siswa mampu memahami masalah, merencanakan pemecahan masalah, melaksanakan pemecahan masalah dan memeriksa kembali jawaban dengan baik

    Antimicrobial resistance among migrants in Europe: a systematic review and meta-analysis

    Get PDF
    BACKGROUND: Rates of antimicrobial resistance (AMR) are rising globally and there is concern that increased migration is contributing to the burden of antibiotic resistance in Europe. However, the effect of migration on the burden of AMR in Europe has not yet been comprehensively examined. Therefore, we did a systematic review and meta-analysis to identify and synthesise data for AMR carriage or infection in migrants to Europe to examine differences in patterns of AMR across migrant groups and in different settings. METHODS: For this systematic review and meta-analysis, we searched MEDLINE, Embase, PubMed, and Scopus with no language restrictions from Jan 1, 2000, to Jan 18, 2017, for primary data from observational studies reporting antibacterial resistance in common bacterial pathogens among migrants to 21 European Union-15 and European Economic Area countries. To be eligible for inclusion, studies had to report data on carriage or infection with laboratory-confirmed antibiotic-resistant organisms in migrant populations. We extracted data from eligible studies and assessed quality using piloted, standardised forms. We did not examine drug resistance in tuberculosis and excluded articles solely reporting on this parameter. We also excluded articles in which migrant status was determined by ethnicity, country of birth of participants' parents, or was not defined, and articles in which data were not disaggregated by migrant status. Outcomes were carriage of or infection with antibiotic-resistant organisms. We used random-effects models to calculate the pooled prevalence of each outcome. The study protocol is registered with PROSPERO, number CRD42016043681. FINDINGS: We identified 2274 articles, of which 23 observational studies reporting on antibiotic resistance in 2319 migrants were included. The pooled prevalence of any AMR carriage or AMR infection in migrants was 25·4% (95% CI 19·1-31·8; I2 =98%), including meticillin-resistant Staphylococcus aureus (7·8%, 4·8-10·7; I2 =92%) and antibiotic-resistant Gram-negative bacteria (27·2%, 17·6-36·8; I2 =94%). The pooled prevalence of any AMR carriage or infection was higher in refugees and asylum seekers (33·0%, 18·3-47·6; I2 =98%) than in other migrant groups (6·6%, 1·8-11·3; I2 =92%). The pooled prevalence of antibiotic-resistant organisms was slightly higher in high-migrant community settings (33·1%, 11·1-55·1; I2 =96%) than in migrants in hospitals (24·3%, 16·1-32·6; I2 =98%). We did not find evidence of high rates of transmission of AMR from migrant to host populations. INTERPRETATION: Migrants are exposed to conditions favouring the emergence of drug resistance during transit and in host countries in Europe. Increased antibiotic resistance among refugees and asylum seekers and in high-migrant community settings (such as refugee camps and detention facilities) highlights the need for improved living conditions, access to health care, and initiatives to facilitate detection of and appropriate high-quality treatment for antibiotic-resistant infections during transit and in host countries. Protocols for the prevention and control of infection and for antibiotic surveillance need to be integrated in all aspects of health care, which should be accessible for all migrant groups, and should target determinants of AMR before, during, and after migration. FUNDING: UK National Institute for Health Research Imperial Biomedical Research Centre, Imperial College Healthcare Charity, the Wellcome Trust, and UK National Institute for Health Research Health Protection Research Unit in Healthcare-associated Infections and Antimictobial Resistance at Imperial College London
    corecore