10 research outputs found

    Antimicrobial functionalized genetically engineered spider silk

    Get PDF
    Genetically engineered fusion proteins offer potential as multifunctional biomaterials for medical use. Fusion or chimeric proteins can be formed using recombinant DNA technology by combining nucleotide sequences encoding different peptides or proteins that are otherwise not found together in nature. In the present study, three new fusion proteins were designed, cloned and expressed and assessed for function, by combining the consensus sequence of dragline spider silk with three different antimicrobial peptides. The human antimicrobial peptides human neutrophil defensin 2 (HNP-2), human neutrophil defensins 4 (HNP-4) and hepcidin were fused to spider silk through bioengineering. The spider silk domain maintained its self-assembly features, a key aspect of these new polymeric protein biomaterials, allowing the formation of b-sheets to lock in structures via physical interactions without the need for chemical crosslinking. These new functional silk proteins were assessed for antimicrobial activity against Gram e Escherichia coli and Gram þ Staphylococcus aureus and microbicidal activity was demonstrated. Dynamic light scattering was used to assess protein aggregation to clarify the antimicrobial patterns observed. Attenuated-total reflectance Fourier transform infrared spectroscopy (ATR-FTIR) and circular dichroism (CD) were used to assess the secondary structure of the new recombinant proteins. In vitro cell studies with a human osteosarcoma cell line (SaOs-2) demonstrated the compatibility of these new proteins with mammalian cells.Fundação para a Ciência e a Tecnologia (FCT) - Bolsa de doutoramento (SFRH/BD/28603/2006); Chimera project (PTDC/EBB-EBI/109093/2008); NIH and Tissue Engineering Resource Center EB003210, P41 EB002520, DE017207

    Hubungan Antara Konformitas Dengan Body Image Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universtas

    No full text
    Konformitas merupakan perubahan perilaku remaja sebagai usaha untuk menyesuaikan diri dengan norma kelompok acuan baik maupun tidak. Sedangkan Body image adalah gambaran mental seseorang yang berupa perasaan, pikiran, sikap, dan evaluasi yang dimiliki seseorang mengenai tubuhnya. Penelitian ini melibatkan 64 mahasiswa dengan karakteristik yang berusia 18-21 tahun, berjenis kelamin perempuan dan tercatat sebagai mahasiswa Universitas Gajah Putih Takengon yang dilaksanakan pada tanggal 27 April 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Konformitas dengan Body Image pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Putih Takengon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan tehnik purvosive random sampling untuk menentukan sampel dari penelitian. Untuk mendapatkan informasi atau pengumpulan data peneliti melakukan tehnik pengumpulan data dengan menggunakan skala likert dan menganalisis data tersebut dengan analisis ststistik product moment. Dari hasil pengamatan menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara konformitas dengan body image, dimana rxy =0.582 ; p = 0.000 < 0.050. Konformitas juga memberikan pengaruh sebesar 33.9% terhadap body image dan tingginya tingkat konformitas maupun body image di Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Putih yang dapat dilihat dari nilai empirik konformitas sebesar 123.70 lebih besar dari pada nilai rata-rata hipotetiknya, yakni 90 serta nilai empirik body image sebesar 171.83 lebih besar dari nilai rata-rata hipotetiknya, yakni 135
    corecore