Keanekaragaman Laba-Laba ( Arachnida ) Pada Ketinggian Tempat Yang Berbeda Di Taman Nasional Gunung Merbabu Kabupaten Boyolali Tahun 2012

Latar belakang penelitian ini berdasarkan ekosistem yang terdapat di Taman Nasional Gunung Merbabu yaitu ekosistem hutan hujan tropis musim pegunungan bawah (1000-1500 m dpl), hutan hujan tropis musim pegunungan atas (1500-2400 m dpl) dan hutan hujan tropis musim sub-Alpin (2400-3142 m dpl). Selain itu belum ada penelitian mengenai keanekaragaman laba-laba (Arachnida) di Taman Nasional Gunung Merbabu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keanekaragaman laba-laba (Arachnida) di Taman Nasional Gunung Merbabu Kabupaten Boyolali Tahun 2012. Metode yang digunakan metode kuadrat dengan sistem plot, luas plot setiap stasiun 2700 m2. Dengan lokasi penelitian dibagi menjadi 3 stasiun, yaitu stasiun A (1500 m dpl), stasiun B (1800 m dpl) dan stasiun C (2400 m dpl). Selanjutnya data pengamatan dianalisis dengan Indeks Simpson yang berfungsi untuk mengetahui besar keragaman dan dominasi laba-laba. Keanekaragaman paling tinggi pada stasiun A (1500 m dpl) yaitu ada 9 jenis laba-laba (Arachnida) dengan jumlah total 2334 individu. Laba- laba paling banyak ditemukan dari spesies Lycosa sp. yaitu 2235 individu, sedangkan jumlah laba-laba terkecil yaitu Nephila pilipes yaitu 4 individu. Indeks keragaman paling tinggi terdapat di stasiun A (1500 m dpl) sebesar 0,0826, sedangkan indeks keragaman paling kecil terdapat di stasiun C (2400 m dpl) dengan nilai keragaman 0. Indeks dominasi paling tinggi terdapat di stasiun C (2400 m dpl) sebesar 1, sedangkan indeks dominasi paling kecil terdapat di stasiun A (1500 m dpl) sebesar 0,9173. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keragaman laba-laba (Arachnida) di Kawasan Taman Nasional Gunung Merbab termasuk rendah karena indeks diversitas (Ds) lebih kecil dari 0,5 dan semakin naiknya ketinggian suatu tempat jumlah populasi laba-laba (Arachnida) semakin berkurang

Deletion-restriction in toric arrangements

Deletion-restriction is a fundamental tool in the theory of hyperplane arrangements. Various important results in this field have been proved using deletion-restriction. In this paper we use deletion-restriction to identify a class of toric arrangements for which the cohomology algebra of the complement is generated in degree $1$. We also show that for these arrangements the complement is formal in the sense of Sullivan.Comment: v2: typos fixed, 11 pages. Accepted for publication in Journal of Ramanujan Mathematical Societ

Sintering characteristics of red mud compact

Scientific inventions & technological developments has raised the human life to a great height. In last few decades worldwide scientific & technical innovations for processing/development/utilization of new materials (as per the need of the society), is tremendously increasing. But, looking at the other side of the coin also implies the generation of a huge amount of industrial byproducts/wastes which is becoming a client for increasing environmental pollution & generation of a huge amount of unutilized resources. With a view to the above, this research is aimed at finding out utilization of such things/materials/industrial byproducts for value added applications & also helps to solve the environmental problems. The present piece of my research work aims at, to provide a valued input/utilization to industrial byproduct/waste (viz..red mud), being produced in huge quantity from Alumina plants, not bearing any commercial values. From the available research literatures/resources, it’s clearly understood that very little attempts have been made for finding high valued utilization of this material. Considering all these above our investigation are to process red mud for high valued applications. By now search/studies are going on for finding new ways & means available in literature regarding utilization of this material

Generating heat from conducting polypyrrole-coated PET fabrics

Heating effects in polypyrrole-coated polyethyleneterephthalate (PET)-Lycra&reg; fabrics were studied. Chemical synthesis was employed to coat the PET fabrics by polypyrrole using ferric chloride as oxidant and antraquinone- 2-sulfonic acid (AQSA) and naphthalene sulfonic acid (NSA) as dopants. The coated fabrics exhibited reasonable electrical stability, possessed high electrical conductivity, and were effective in heat generation. Surface resistance of polypyrrole-coated fabrics ranged from approximately 150 to 500 /square. Different connections between conductive fabrics and the power source were examined. When subjected to a constant voltage of 24 V, the current transmitted through the fabric decreased about 10% in 72 h. An increase in resistance of conductive fabrics subjected to constant voltage was observed<br /

Orbit closures of representations of source-sink Dynkin quivers

We use the geometric technique, developed by Weyman, to calculate the resolution of orbit closures of representations of Dynkin quivers with every vertex being source or sink. We use this resolution to derive the normality of such orbit closures. As a consequence we obtain the normality of certain orbit closures of type E.Comment: 11 pages, 3 figure

PRADUGA FAKTIF DAN NON FAKTIF PERCAKAPAN TOKOH DALAM NOVEL HUJAN KARYA TERE LIYE DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

SUTAR LESITIAN, AKBAR. 2020. “Praduga Faktif Dan Nonfaktif Percakapan Tokoh dalam Novel Hujan Karya Tere Liye dan implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Skripsi. Pendidikan Bahasadan Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Pancasakti Tegal. Pembimbing I Leli Triana, M.Pd. Pembimbing II Vita Ika Sari, M.Pd. Kata kunci: praduga faktif dan nonfaktif, percakapan, implikasi Penelitian ini mengkaji tentang praduga faktif dan nonfaktif percakapan tokoh dalam novel Hujan karya Tere Liye, Ada tiga tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, yaitu (1) Mendeskripsikan praduga faktif dan praduga non-faktif dalam percakapan novel Hujan karya Tere Liye, dan (2) Mendeskripsikan implikasinya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah novel Hujan karya Tere Liye di terbitkan pertama kali oleh penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Wujud data yang digunakan adalah percakapan tokoh yang termuat dalam novel Hujan karya Tere Liye yang mengandung praduga faktif dan non faktif. Pengumpulan data menggunakan teknik baca dan catat. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Pada tahap penyajian digunakan metode informal. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa praduga faktif sebagai jenis praduga yang paling banyak muncul dibanding praduga non-faktif pada tuturan para tokoh dalam novel Hujan karya Tere Liye. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, praduga faktif pada cerita “Hujan” sebanyak 91 praduga dengan persentase 82,72% dan praduga nonfaktif sebanyak 19 praduga dengan persentase 17,27%