Tatarstani paradiplomacy: persistence through competitive identity

The desire to attract foreign investment and tourism, solve transborder issues, or increase cultural ties is a crucial part of diplomacy. Solving such issues gradually filtered down to non-central governments. The term for the diplomacy of non-central governments is deemed paradiplomacy. The most widely discussed cases in paradiplomacy are often located in Western, federal democracies. However, local governments that lie outside of both categories remain active in international affairs. Thus, this single-case study focuses on paradiplomacy in a non-central government outside of Western, federal democracies. This thesis examines paradiplomacy in the Russian republic of Tatarstan. Specifically, the thesis focuses on the persistence of Tatarstani paradiplomacy after the governments shift away from the parades of sovereignties rhetoric and decentralization after the mid-2000s. This provides a crucial case to understand how non-central governments can utilize paradiplomacy despite their position outside of the traditional archetype for paradiplomatic case studies and their means of entrenching their position. Thus, this thesis asks: how does paradiplomacy persist after recentralization? The research question is explored through a media analysis of Tatarstani paradiplomacy which examines two trends: global mega-events and relations with the Turkic world. The media analysis is conducted through examining the Russian news outlets Business Online and Kommersant to understand the major narratives which show how paradiplomacy persists in the case of Tatarstan. Through branding tactics and competitive identity, it is concluded that Tatarstani paradiplomacy converges and diverges with Russian federal government policy. In the end, Tatarstani paradiplomacy is divided into three categories: culture as a resource, government tool, and promotion and protection of material interests. The categories help both the Russian government and Tatarstan, but due to less autonomy within Tatarstan, it is concluded that Tatarstan’s paradiplomacy will increasingly converge with Russian federal government positions in the future.https://www.ester.ee/record=b5243310*estdiplomaatiaidentiteettsentraliseeriminerahvusvahelised suhtedTatarstani VabariikVenema

Audit Aplikasi Keuangan Menggunakan Framework COBIT 5.0 Domain DSS Studi Kasus Perusahaan Peralatan Tambang

Perusahaan peralatan tambang adalah perusahaan yang menyediakan barang untuk kebutuhan industri pertambangan. Aplikasi yang digunakan oleh perusahaan alat pertambangan adalah Odoo. Aplikasi ini akan membantu perusahaan dalam menyusun laporan keuangan. Odoo adalah aplikasi keuangan terkomputerisasi yang membantu dalam proses bisnis dan meningkatkan kualitas pelaporan. Audit sistem informasi yang dilakukan pada Odoo adalah untuk mengevaluasi dan mengetahui apakah aplikasi yang digunakan oleh perusahaan dapat membantu perusahaan dalam memdukung proses bisnis yang berjalan. Untuk melakukan hal tersebut, peneliti menggunakan COBIT 5 dengan menggunakan domain DSS (Deliver, Service, and Support) yang berfokus pada sub-domain  DSS03 (Manage Problems). Data yang diperoleh selama peneliti melakukan penelitian dianalisis menggunakan capability level untuk mengetahui tingkat kematangan dari aplikasi Odoo. Rata-rata capability level yang diperoleh adalah 2,75 dengan expected level adalah 4. Hasil penelitian berdasarkan analisis capability level dan setiap proses diberikan rekomendasi dan saran yang akan diimplementasikan oleh perusahaan dengan tujuan untuk perubahan agar kedepannya lebih baik

Evaluasi dan Redesign Website Pendidikan Tinggi dengan Menerapkan User Experience Lifecycle

Pada awalnya perguruan tinggi membuat situs web untuk mengenalkan dan mempromosikan lembaga pendidikannya. Diresmikannya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (UU PP) menciptakan suatu keputusan di mana badan publik wajib “meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan badan publik untuk menghasilkan layanan informasi yang berkualitas”. Penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas situs web ITK dan mengecilkan tanggapan kurang baik yang diberikan mahasiswa ITK dilakukan dengan cara melakukan evaluasi dan redesign pada situs web ITK guna memperbaiki kualitas situs web ITK dan juga untuk mengurangi permasalahan yang di alami pengguna situs web ITK. Digunakan metode User Experience Lifecycle Template pada penelitian ini dikarenakan metode ini dapat digunakan untuk mengembangkan suatu produk (Prototype, Hardware, dan Software). Adapun hasil yang didapat pada penelitian kali ini ialah, pada aspek learnability meningkat 2x lebih cepat dibandingkan situs web ITK yang lama, lalu pada aspek efficiency didapat persentase pengguna mencapai tujuannya dalam menggunakan situs web ITK yang baru sebesar 94.40%, lalu pada aspek memorability jumlah klik mengalami penurunan pada situs web ITK yang baru jika dibandingkan dengan web ITK yang lama, dan pada aspek eror yang akan terjadi pada situs web ITK yang baru bernilai 1.61% kemungkinan. AbstractAt first, the college created a website to introduce and promote its educational institutions. The establishment of Law No. 14 the year 2008 on Public Information Disclosure (KIP Law) and Law No. 25 of 2009 on public services (ACT PP) creates a decision where public bodies are obliged to "improve the management and information services in the public agency to produce quality information services". The research aimed at improving the quality of the ITK website and discouraging the poor responses given by ITK students are conducted by evaluating and redesign the ITK website to improve the quality of ITK's website and also to reduce the problems that are in the user's natural ITK website. Used method User Experience Lifecycle Template in this research because this method can be used to develop a product (Prototype, Hardware, and Software). As for the results gained on the research this time is, on the aspects of learnability increased 2x faster than the old ITK website, then on the efficiency aspect gained the percentage of users reached its goal in using the new ITK website 94.40%, then on the memorability aspect of the number of clicks decreased on the new ITK website when compared to the old web ITK, and on the aspect of the error that will happen to the new ITK Web site worth 1.61% of the probability.

Perancangan Prototipe Mobile Application dengan Menerapkan Simple Interaction Design Model (Studi Kasus Ezumrah Travel)

PT Ezumrah Charter Travel (Ezumrah) adalah perusahaan agen perjalanan yang berfokus pada layanan haji dan umrah. Ezumrah membuat sebuah sistem pengelolaan haji umrah yang sistematis. Ezumrah saat ini sedang membuat sebuah aplikasi mobile pemesanan paket umrah, mengingat saat ini hampir seluruh masyarakat di Indonesia menggunakan teknologi mobile. Hal tersebut menjadi suatu kebutuhan karena lebih mudah untuk dibawa kemana saja. Keberhasilan terhadap pengguna aplikasi mobile salah satunya dilihat dari kemudahan saat pengguna ber-nteraksi dengan antarmukanya.. Untuk menghasilkan desain antarmuka yang bagus, rapi, dan terstruktur pada perancangan kali ini menerapkan simple lifecycle for interaction design, yang meliputi empat kegiatan desain interaksi agar dapat langsung mengetahui pengalaman, serta umpan balik dari pengguna untuk mengembangkan interaksi desain, dan user interface pada aplikasi mobile Ezumrah. Setelah diterapkan simple lifecycle for interaction design dalam membuat prototipe aplikasi Ezumrah, didapatkan 15 kebutuhan pengguna yang telah diimplementasikan ke dalam 26 bentuk interface. Setelah dilakukan evaluasi kepada pengguna didapatkan hasil bahwa prototipe aplikasi Ezumrah sudah terorganisasi dengan baik, mudah dipelajari, jelas, praktis, tidak menyusahkan, dan memenuhi ekspektasi

Towards energy and resource efficient manufacturing: A processes and systems approach

This paper aims to provide a systematic overview of the state of the art in energy and resource efficiency increasing methods and techniques in the domain of discrete part manufacturing, with attention for the effectiveness of the available options. For this purpose a structured approach, distinguishing different system scale levels, is applied: starting from a unit process focus, respectively the multi-machine, factory, multi-facility and supply chain levels are covered. Determined by the research contributions reported in literature, the de facto focus of the paper is mainly on energy related aspects of manufacturing. Significant opportunities for systematic efficiency improving measures are identified and summarized in this area.CIRP EREE Keynotestatus: publishe