93 research outputs found

    Penggunaan Metode Diskusi Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas VII B SMPN 4 Blitar pada Materi Thaharah

    Get PDF
    Berdasarkan pada pembelajaran PAI ,siswa tidak aktif dengan indikator  yang hanya lima dari 32 siswa,belum ada interaksi antar siswa .Siswa mengalami kesulitan menguasai materi thaharah(hadas besar dan hadas kecil)dengan nilai rata-rata 65 .Karena itu tanggung jawab guru untuk membuat pembelajaran taharah menjadikan siswa lebih aktif dan hasil ulangan meningkat.Berangkat dari permasalahan diatas guru mengadakan PTK.Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar dan aktifitas siswa pada materi thaharah.Strategi yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode diskusi kelompok dan dilaksanakan selama dua siklus.Tempat penelitian dilakukan di SMP N 4 Kota Blitar dengan objek penelitian siswa kelas VII B,sebanyak 32 siswa terdiri dari 18 siswa perempuan dan 14 laki-laki yang dilaksanakan semester II tahun pelajaran 2017/2018.Teknik pengumpulan data melalui lembar observasi aktifitas belajar siswa pada materi persiapan thaharah oleh observer dari teman sejawat.Penelitian di lakukan pada siklus I dan II.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode diskusi kelompok dapat meningkatkan  hasil belajar dan perubahan  aktifitas siswa menjadi lebih meningkat .Yaitu nilai rata rata kelas dari 64 menjadi 76,dan siswa yang berhasil mencapai KKM dari 57%  menjadi 91 %.  Sedangkan siswa yang aktif belajar siklus I hanya 8 siswa menjadi 20 siswa pada siklus II dari 32 sisw

    GRUP AUTOMORFISME GRAF KIPAS DAN GRAF KIPAS GANDA

    Get PDF
    Isomorfisme dari graf G ke dirinya sendiridisebut automorfisme graf G. Himpunan semuaautomorfisme graf G, dinotasikan dengan (G),membentuk grup di bawah operasi komposisi fungsiyang dinotasikan dengan Aut(G) disebut grupautomorfisme graf G.Permasalahan yang diangkat dalampenulisan ini adalah bagaimana grup automorfismegraf kipas dan graf kipas ganda. Grup automorfismegraf kipas dengan 3 titik adalah grup simetriberorder-6, grup automorfisme graf kipas dengan 4titik adalah grup abelian berorder-4, grupautomorfisme graf kipas dengan 5 titik atau lebihadalah grup semetri berorder-2. Grup automorfismegraf kipas ganda dengan 4 titik adalah grup abelianberorder-4, grup automorfisme graf kipas gandadengan 5 titik adalah grup dihedral berorder-8, grupautomorfisme graf kipas dengan 6 titik atau lebihadalah grup abelian berorder-4.Kata Kunci: grup automorfisme graf, graf kipas,graf kipas ganda, grup simetri, grupabelian, grup dihedral

    PERBEDAAN JUMLAH BILANGAN PEROKSIDA MINYAK GORENG DENGAN PENAMBAHAN BAWANG MERAH DAN BAWANG PUTIH SEBAGAI ANTIOKSIDAN ALAMI (PADA PEDAGANG GORENGAN DI WILAYAH KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG TAHUN 2016)

    Get PDF
    Gorengan merupakan makanan favorit yang dipilih oleh 49% penduduk Indonesia. Penggunaan minyak goreng oleh pedagang gorengan biasanya dilakukan lebih dari 2 kali penggorengan. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada minyak goreng. Bilangan peroksida merupakan indikator ketengikan minyak goreng. Cara menurunkan bilangan peroksida adalah dengan menambahkan antioksidan ke dalam minyak goreng. Sumber antioksidan alami diantaranya terdapat pada bawang merah dan bawang putih. Bawang merah bersifat antioksidan karena mengandung flavonoid, sedangkan bawang putih mengandung polifenol. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan jumlah bilangan peroksida minyak goreng pedagang gorengan sebelum dan setelah penambahan bawang merah dan bawang putih. Jenis penelitian ini adalah experimental dengan rancangan penelitian pre dan post test by control. Total sampel pada penelitian ini yaitu 18 sampel minyak goreng pedagang gorengan. Analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan mean, sedangkan analisis bivariat menggunakan uji t paired dan uji F. Hasil uji peroksida menyatakan bahwa 44,4% minyak goreng melebihi batas maksimal bilangan peroksida (>10 mek O2/Kg, SNI 3741-2013). Rata-rata penurunan bilangan peroksida minyak goreng setelah penambahan bawang merah yaitu 1,13944 mekO2/Kg, sedangkan dengan penambahan bawang putih yaitu 0, 40111 mekO2/Kg. Hasil analisis uji t paired menunjukkan ada perbedaan bilangan peroksida minyak goreng sebelum dan setelah penambahan bawang merah (p value=0,035). Tidak terdapat perbedaan bilangan peroksida minyak goreng sebelum dan setelah penambahan bawang putih (p value=0,309). Hasil analisis uji F menunjukkan penambahan bawang merah ataupun bawang putih memiliki efektivitas yang sama terhadap penurunan bilangan peroksida (p value=0,722). Perlu dilakukan penyuluhan kepada pedagang gorengan tentang bahaya penggunaan minyak goreng berulang kali dan cara mengatasinya. Kata Kunci: minyak goreng, bilangan peroksida, bawang merah, bawang putih, pedagang gorenga

    LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 MLATI

    Get PDF
    Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merupakan pengembangan dari IKIP Yogyakarta. Di mana dalam pengembangannya masih tetap mempertahankan dan terus mengembangkan salah satu fungsinya yaitu untuk mempersiapkan serta menghasilkan guru atau tenaga kependidikan lainnya yang memiliki nilai, sikap, pengetahuan dan keterampilan sehingga menjelama menjadi tenaga professional pendidikan. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka UNY memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa dalam serangkaian mata kuliah yang salah satunya adalah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). PPL ini bertujuan untuk melatih mahasiswa agar memiliki pengalaman nyata tentang proses belajar mengajar. Dengan adanya PPL ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri sebagai tenaga keguruan yang professional sehingga memiliki sikap, nilai, keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan dalam profesinya. Kegiatan atau program PPL dilaksanakan pada tanggal 1 Juli sampai dengan 17 September 2014. Sebelum kegiatan dilaksanakan, terlebih dahulu diawali dengan berbagai kegiatan persiapan, di antaranya observasi dan need asessment. Dalam pelaksanaan kegiatan praktik bimbingan dan konseling yang dilaksanakan adalah layanan administrative, pengembangan bahan dan media bimbingan, penyusunan satuan layanan, layanan bimbingan klasikal, layanan bimbingan kelompok, layanan informasi/ orientasi, konseling individual, konseling kelompok, kolaborasi dengan guru mata pelajaran, kolaborasi dengan orang tua, kolaborasi dengan lembaga terkait, kunjungan ke rumah, pelaksanaan evaluasi diri siswa, layanan penempatan dan penyaluran, menjalin jejaring kerjasama, dan membantu masalah siswa. Setiap kegiatan yang dilakukan tidak sepenuhnya berjalan lancar, terdapat berbagai hambatan dalam kegiatan PPL. Hambatan dalam kegiatan PPL diantaranya: praktikan merasakan kebingungan terkait program apa saja yang harus dilaksanakan. Untuk itu, praktikan selalu berkonsultasi dengan dosen pembimbing lapangan terkait program apa saja yang harus dilaksanakan

    Pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja auditor di kantor akuntan publik Semarang

    Get PDF
    Pada penelitian ini terdiri dari empat variabel yaitu tiga variabel independen berupa gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan budaya organisasi, dan satu variabel dependen yaitu kinerja auditor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi kerja, dan budaya organisasi terhadap kinerja auditor. Serta untuk mengetahui korelasi antara variabel independen yaitu gaya kepemimpinan, motivasi kerja, budaya organisasi dan variabel dependen yaitu kinerja auditor. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, dan data yang digunakan adalah data primer dengan cara melakukan penyebaran kuesioner ke tempat penelitian secara langsung. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) Semarang yaitu KAP Arnestesa, KAP Tarmizi Achmad, KAP I. Soetikno, KAP Tri Bowo Yulianti, KAP Benny, Tony, Frans, & Daniel (BTFD), KAP Pho dan Rekan, KAP Endang Dewiwati, KAP Siswanto, KAP Hananta Budianto, dan KAP Bayudi Yohanna Suzy Arie (BYSA). Sampel diambil dari para auditor yang bersedia mengisi kuesioner dan yang terkumpul sebanyak 50 responden. Penelitian ini menggunakan teknik analisis berupa deskripsi data, uji kualitas data (uji validitas dan uji reliabilitas), uji asumsi klasik (uji normalitas, uji heteroskedastisitas dan uji multikolinearitasregresi), uji hipotesis (analisis regresi linear berganda, uji t, uji f, dan koefisien determinasi). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor, dapat dilihat pada nilai signifikansi uji t yaitu 0,111 > 0,05 serta nilai thitung lebih kecil dari nilai ttabel yakni 1,623 0,05 serta nilai thitung lebih kecil dari nilai ttabel yakni -0,010 2,013 dan dapat mempengaruhi kinerja auditor senilai 32,6%. Pengujian secara simultan gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja auditor, hasil ini dapat diketahui pada nilai signifikansi uji F 0,014 2,81 dan dapat mempengaruhi kinerja auditor senilai 20,5%

    PENGARUH JUMLAH PENGHIMPUNAN DANA BANK, SUKU BUNGA KREDIT DAN INFLASI TERHADAP ALOKASI KREDIT USAHA KECIL (KUK) PADA BANK UMUM DI PEKANBARU

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan menguji secara empiris dan untuk mengetahui pengaruh jumlah penghimpunan dana bank, suku bunga kredit, dan inflasi terhadap alokasi kredit usaha kecil (KUK) pada bank umum di Pekanbaru. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Statistik Ekonomi Keuangan Daerah (SEKDA) Provinsi Riau yang merupakan data time series antara tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 yang berisi jumlah dana yang dihimpun bank umum di kota Pekanbaru, daftar suku bunga kredit dan tingkat inflasi kota Pekanbaru. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh bank umum yang ada di kota pekanbaru. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis linear berganda dengan metode enter yang menggunakan program SPSS versi 16.0, uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing faktor-faktor yang mempengaruhi alokasi kredit usaha kecil (KUK) pada bank umum di Pekanbaru antara lain jumlah penghimpunan dana bank, suku bunga kredit dan inflasi. Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi alokasi kredit usaha kecil (KUK) pada bank umum secara bersama-sama (simultan). Hasil penelitian yang dilakukan dengan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini secara persial adalah (1) variabel jumlah penghimpunan dana bank umum berpengaruh positif dan signifikan terhadap alokasi kredit usaha kecil (KUK), (2) variabel suku bunga kredit berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap alokasi kredit usaha kecil (KUK), (3) variabel tingkat inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap alokasi kredit usaha kecil (KUK). Sedangkan secara bersama-sama semua variabel independen berpengaruh signifikan terhadap alokasi kredit usaha kecil (KUK)

    Pengaruh pengetahuan, lingkungan sosial, dan religiusitas terhadap minat siswa menabung di bank syariah: studi kasus siswa MAN 1 Kota Semarang

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pengetahuan, lingkungan sosial, dan religiusitas terhadap minat siswa menabung di bank syariah. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, dengan model pengambilan data kuesioner melalui google form. Dengan menggunakan 93 sampel siswa MAN 1 Kota Semarang sebagai sampel penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan terdapat pengaruh dan signifikan terhadap minat menabung siswa di bank syariah dengan nilai t-hitung sebesar 3,856 dengan signifikansi 0,000 (3,856 > 0,000). Lingkungan Sosial terdapat pengaruh dan signifikan terhadap minat siswa menabung di bank syariah dengan nilai t-hitung sebesar 5,907 dengan signifikansi 0,000 (5,907 > 0,000). Sedangkan religiusitas tidak berpengaruh signifikan terhadap minat menabung siswa di bank syariah dengan nilai t-hitung sebesar 0,423 dan nilai signifikansinya adalah 0,673 (0,423 < 0,673)

    PENGARUH EKSTRAK DAUN UNGU (Graftophyllum Pictum) SEBAGAI OBAT KUMUR TERHADAP pH SALIVA PADA MAHASISWA ASRAMA JURUSAN KEPERAWATAN GIGI

    Get PDF
    Latar Belakang : Saliva merupakan cairan kompleks dalam mulut yang mengandung protein, hormon, antibody, mineral, saliva mempunyai peranan penting, karena saliva berfungsi sebagai self cleansing. Terdapat empat faktor yang mempengaruhi kualitas saliva, yaitu tingkat keasaman rendah, maka kemungkinan terjadinya karies akan menurun. Penggunaan larutan kumur adalah salah satu cara yang cukup berhasil dalam menjaga kebersihan mulut. Salah satu tanaman yang dipercaya dapat dijadikan obat kumur adalah daun ungu (graftophyllum pictum). Tujuan Penelitian : Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun ungu (graftophyllum pictum) sebagai obat kumur terhadap pH saliva pada mahasiswa asrama keperawatan gigi. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan pre eksperimen dengan rancangan one group pretest posttest. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2019. Populasi studi penelitian ini adalah mahasiswa asrama jurusan keperawatan gigi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Variabel dalam penelitian ini adalah ekstrak daun ungu dan pH saliva. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 40 responden. Pengambilan sampel menggunakan Teknik purvosive sampling.. Analisis data menggunakan Paired T-Test. Hasil Penelitian :Derajat keasaman saliva sebelum berkumur ekstrak daun ungu pada keriteria pH asam sebanyak 25,5% dan sesudah berkumur ekstrak daun ungu pada kriteria pH saliva netral sebanyak 85,0% hal ini menunjukkan bahwa pH saliva mengalami kenaikan. Penelitian ini diperoleh ada perbedaan yang bermakna sebelum dan sesudah berkumur dengan ekstrak daun ungu dengan nilai signifikasi sebesar 0,001 (P<0,05). Kesimpulan : Ekstrak daun ungu berpengaruh terhadap pH saliva pada mahasiswa asrama jurusan keperawatan gigi Kata Kunci : pH saliva, obat kumur, daun ungu

    PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Pembelajaran matematika merupakan sebuah mata pelajaran dasar yang menjadi salah satu alat ukur untuk mempelajari pelajaran lainnya. Oleh sebab itu, penguasaan terhadap matematika mutlak diperlukan dan konsep-konsep didalamnya harus dipahami dengan baik oleh siswa sejak usia dini. Rendahnya kriteria ketuntasan minimal matematika yang dicapai oleh siswa menjadi latar belakang penelitian ini. Oleh karena itu peneliti menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan pemahaman matematis siswa khususnya pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang bertujuan untuk mengaktifkan siswa dalam menemukan kembali konsep-konsep matematika yang memusatkan siswa pada kegiatan identifikasi, analisis, dan diskusi dalam kelompok kecil dengan masalah sebagai stimulus. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, jenis true experimental pretest-posttest control grup design. SDN 11 Serang adalah sampel penelitian dengan siswa kelas IV A sebagai kelas eksperimen dan kelas IVB sebagai kelas kontrol. Dimana kelas kontrol menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional dan kelas eksperimen menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah. Kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki jumlah siswa yang sama yaitu 30 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes dan skala sikap. Dalam penelitian ini hasil tes dari instrument akan diolah dengan software SPSS 17. Hasil dari analisis data penelitian ini menujukkan bahwa kelas kontrol mempunyai nilai rerata pretest sebesar 21, postest sebesar 60 dengan nilai n-gain sebesar 5367 dan nilai rerata pretest pada kelas eksperimen sebesar 23, posttest sebesar 75,2 dengan nilai n-gain sebesar 6633. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pembelajaran yang menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah lebih baik dibandingkan pembelajaran yang menggunakan pendekatan konvensional. Sehingga pendekatan pembelajaran berbasis masalah perlu diaplikasikan agar pembelajaran dapat dengan mudah siswa pahami

    Pengaruh Lokasi Usaha Alokasi Waktu Dan Lama Usaha terhadap Pendapatan Pedagang Kaki Lima Dimasa Pandemi Covid-19

    Get PDF
    SITI ROHMAWATI. NIM 1808204096. “PENGARUH LOKASI USAHA, ALOKASI WAKTU, DAN LAMA USAHA TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KAKI LIMA DI MASA PANDEMI COVID-19”. Skripsi 2022. Adanya pandemi covid-19 menyebabkan daya beli masyarakat menurun terhadap barang-barang konsumsi karena kebijakan yang dibuat oleh pemerintah berupa Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB guna membatasi kegiatan di tempat-tempat yang dapat menimbulkan kerumunan. Hal ini memberikan kerugian pada sisi produsen dan penjual yang mengakibatkan para pedagang mengalami penurunan pendapatan. Tetapi berdasarkan hasil observasi, jumlah pedagang di Desa Warukawung mengalami peningkatan. Bertambahnya jumlah pedagang pada masa pandemi covid-19 disebabkan dengan banyaknya masyarakat yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan sulitnya mencari pekerjaan di perusahaan akibat adanya pandemi covid-19 itu sendiri. Para pedagang di Desa Warukawung tidak pernah sepi pembeli meskipun tidak seramai sebelum adanya pandemi covid-19. Meskipun mengalami penurunan penjualan setidaknya para pedagang masih memperoleh pendapatan yang dapat diputar kembali untuk modal dan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Oleh sebab itu, menjadi suatu keharusan untuk memperhatikan lebih jauh faktor-faktor penting apa saja yang dapat mempengaruhi pendapatan pedagang. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh lokasi usaha, alokasi waktu, dan lama usaha terhadap pendapatan pedagang kaki lima pada masa pandemi covid-19 di wilayah Desa Warukawung. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 54 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu meliputi uji instrumen penelitian, uji asumsi klasik, uji analisis regresi linear berganda, uji hipotesis dan uji koefisien determinasi. Berdasarkan hasil uji t diperoleh lokasi usaha (X1) dengan nilai thitung 3,047 > ttabel 1,674. Artinya secara parsial lokasi usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pedagang kaki lima pada masa pandemi covid-19 di wilayah Desa Warukawung. Alokasi waktu (X2) dengan nilai thitung 2,533 > ttabel 1,674. Artinya secara parsial alokasi waktu berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pedagang kaki lima pada masa pandemi covid-19 di wilayah Desa Warukawung. Sedangkan lama usaha (X3) dengan nilai thitung 0,655 < ttabel 1,674. Artinya secara parsial lama usaha tidak berpengaruh terhadap pendapatan pedagang kaki lima pada masa pandemi covid-19 di wilayah Desa Warukawung. Berdasarkan hasil uji F diperoleh nilai Fhitung 267,439 > Ftabel 2,79 artinya secara simultan lokasi usaha, alokasi waktu, dan lama usaha memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pedagang kaki lima pada masa pandemi covid-19 di wilayah Desa Warukawung. Kata kunci: Lokasi Usaha, Alokasi Waktu, Lama Usaha, Pendapata
    corecore