Repository Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Not a member yet
7933 research outputs found
Sort by
IMPLEMENTASI RENDAM KAKI AIR HANGAT PADA IBU HAMIL PREEKLAMSIA BERAT DENGAN MASALAH KEPERAWATAN PERFUSI PERIFER TIDAK EFEKTIF DI RSUD WONOSARI
Latar Belakang: Preeklamsia merupakan berbagai macam indikasi yang bisa
terjadi selama kehamilan, persalinan, dan masa nifas. Rendam kaki air hangat
merupakan salah satu terapi nonfarmakologis untuk menurunkan tekanan darah
pada ibu hamil preeklamsia berat.
Tujuan: Studi kasus ini bertujuan untuk melihat dampak rendam kaki air hangat
pada ibu hamil preeklamsia berat terhadap penurunan tekanan darah.
Metode: Studi kasus ini merupakan laporan studi kasus deskriptif dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan. Subjek pada studi kasus ini adalah
2 pasien ibu primipara trimester III dengan preeklamsia berat.
Hasil: Hasil dari implementasi rendam kaki air hangat selama 3 hari diperoleh
data bahwa terjadi penurunan tekanan darah dengan rincian tekanan sistolik pada
pasien 1 rata-rata sebesar 16,3 mmHg dan tekanan diastolik rata-rata sebesar 16
mmHg, sedangkan pada pasien 2 diperoleh penurunan tekanan darah sistolik rata�rata sebesar 4,3 mmHg dan tekanan diastolik rata-rata sebesar 5,3 mmHg.
Kesimpulan: Rendam kaki air hangat cukup efektif untuk menurunkan tekanan
darah pada ibu hamil preeklamsia berat.
Kata Kunci: rendam kaki air hangat, preeklamsia, tekanan dara
HUBUNGAN WAKTU TINDAKAN SUCTION DENGAN SATURASI OKSIGEN PADA PASIEN BEDAH SARAF DI RSUD DR HARDJONO PONOROGO
Latar Belakang: Tindakan general anestesi dapat menimbulkan penumpukan lendir dan bersihan jalan nafas tidak efektif. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi sekret pada jalan napas yaitu dengan tindakan suction. Suctioning memberikan dampak berupa penurunan kadar saturasi
oksigen, karena ketika dilakukan tindakan suction tidak hanya lendir saja yang terhisap namun suplai oksigen yang ada disaluran pernapasan juga ikut terhisap. Upaya dalam mengurangi potensi komplikasi atau bahaya dari penghisapan lendir dapat dilakukan dengan membatasi durasi suction.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan waktu tindakan suction dengan saturasi oksigen pada pasien bedah saraf di RSUD Dr. Hardjono Ponorogo.
Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain penelitian crossectional. Sampel penelitian yaitu 31 responden dengan teknik pengambilan total sampling, dan uji yang digunakan adalah uji Chi Square.
Hasil: Pada penelitian ini didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara waktu tindakan suction dengan saturasi oksigen pada pasien bedah saraf (p-value = 0,034).
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara waktu tindakan suction dengan saturasi oksigen pada pasien bedah saraf di RSUD Dr. Hardjono Ponorogo.
Kata Kunci: Waktu Tindakan Suction, Saturasi Oksige
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU DAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS DANUREJAN 1 TAHUN 2024
Latar Belakang: Dinas Kesehatan DIY pada tahun 2022 mencatat Kota Yogyakarta merupakan kabupaten/kota dengan tingkat pemberian ASI Ekslusif terendah (76,80%). ASI Ekslusif sangat di butuhkan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi. Dampak permasalahan tersebut yaitu terjadinya stunting dan banyaknya angka kekurangan gizi pada bayi jika tidak segera ditangani. Puskesmas Danurejan 1 dengan tingkat pemberian ASI Ekslusif terendah ke- 2 di Kota Yogyakarta.
Tujuan Penelitian: Diketahuinya gambaran karakteristik ibu dan tingkat pengetahuan tentang pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Danurejan 1 tahun 2024.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Subjek penelitian adalah ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan 2024 di Puskesmas Danurejan 1 sebanyak 30 responden. Jenis pengumpulan data adalah data primer dengan alat ukur kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah distribusi frekuensi.
Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 31 Mei – 13 Juni 2024 kepada seluruh ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Danurejan 1 didapatkan hasil bahwa (80%) responden memiliki pengetahuan baik. Responden dengan berpengetahuan baik terbagi dalam karakteristiknya yaitu usia 20-35 tahun (97%), usia 35 tahun (3%), tingkat pendidikan SMA-PT (93%), SD-SMP (7%), IRT (67%), Karyawan swasta (10%), Wiraswasta (10%), PNS (13%), Multipara >1 (50%).
Kesimpulan: Sebagian besar pengetahuan ibu tentang pemberian ASI Eksklusif berpengetahuan baik (80%), dan usia reproduktif (97%), tingkat pendidikan SMA-PT (93%), pekerjaan IRT (67%), multipara >1 (50%).
Kata Kunci: ASI Eksklusif, Karakteristik, Pengetahuan
PENGARUH MEDIA BOOKLET (LIVING WITH DIABETES TYPE-2) TERHADAP KEPATUHAN PENGELOLAAN DIABETES MELLITUS PADA PENYANDANG DM TYPE-2 DI POLI PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT BHAYANGKARA POLDA DIY
PENGARUH MEDIA BOOKLET (LIVING WITH DIABETES TYPE-2) TERHADAP KEPATUHAN PENGELOLAAN DIABETES MELLITUS PADA PENYANDANG DM TYPE-2 DI POLI PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT BHAYANGKARA POLDA DIY
Tetra Sutanti1, Rosa Delima Ekwantini2, Sugeng3
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta,
Jl. Tatabumi No. 3, Banyuraden, Gamping, Sleman
E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Latar Belakang: Kepatuhan pengelolaan diabetes mellitus merupakan salah satu kunci dari keberhasilan dalam penatalaksanaan penyakit diabetes melitus. Edukasi pengelolaan diabetes melitus merupakan salah satu bagian dari empat pilar utama dalam pengelolaan diabetes melitus. Indonesia termasuk negara ke-3 sekitar 29,1 juta dengan kasus intoleransi glukosa tertinggi setelah USA dan China. Pemberian informasi melalui konseling salah satunya dengan melalui media booklet dapat meningkatkan perilaku patuh pasien diabetes mellitus tipe 2.
Tujuan: Diketahuinya Pengaruh Media Booklet Terhadap Tingkat Kepatuhan Pengelolaan Diabetes Melitus pada Penyandang Diabetes Mellitus Type-2 di Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian Quasy Experimental Designs dengan Pre-Post Test With Control Design. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Sampel yang digunakan merupakan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY berjumlah 66 responden. Uji statistik menggunakan Wilcoxon dan Mann-Whitney.
Hasil: Penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 81,8% responden yang patuh dan 18,2% responden tidak patuh pengelolaan diabetes melitus dari hasil nilai pre-test, Setelah diberikan pendidikan kesehatan menggunakan Media Booklet responden mengalami peningkatan kepatuhan pengelolaan DM menjadi 100% patuh. Hasil uji Man Whitney menunjukan P.Value 0,000 (P < 0,05). Sehingga ada pengaruh media booklet terhadap tingkat kepatuhan pengelolaan Diabetes Mellitus pada Penyandang DM tipe 2 di Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY.
Kesimpulan: Media Booklet berpengaruh terhadap kepatuhan pengelolaan Diabetes Mellitus pada penyandang diabetes melitus tipe 2 di Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Bayangkara Polda DIY.
Kata Kunci: Diabetes Melitus tipe 2,Media Booklet, Kepatuhan Pengelolaan
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DENGAN THYPUS, HEPATITIS REAKTIF, HIPOKALEMIA, & HIPONATREMIA RAWAT INAP DI RSUD NYI AGENG SERANG
Latar Belakang : Diabetes merupakan penyakit kronis yang disebabkan pancreas yang tidak menghasilkan cukup insulin (DM Tipe 1) atau dikarenakan tubuh yang tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi dengan efektif (DM Tipe 2). Menurut Riskesdas tahun 2018, prevalensi DM pada penduduk umur lebih dari 15 tahun sebesar 8,5%. Jika dibandingkan dengan hasil Riskesdas 2013 terjadi kenaikan sebesar 1,6% selama 5 tahun dihitung menurut Konsensus PERKENI 2011. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki prevalensi DM yang lebih besar daripada prevalensi nasional yaitu 2,8% dibanding 2,0%. Di tingkat Kabupaten atau Kota, prevalensi DM paling tinggi di duduki oleh Kota Yogyakarta yaitu 4,9%. Demam Tifoid merupakan penyakit pencernaan bawah yang disebabkan bakteri Salmonella Typhi dan Paratyphi A yang pada umumnya dapat ditemukan pada makanan ataupun minuman yang sudah terkontaminasi bakteri tersebut.
Tujuan : Mengetahui pelaksanaan asuhan gizi dengan Proses Asuhan Gizi Terstandar pada pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan Thypus, Hepatitis Reaktif, Hipokalemia dan Hiponatremia Rawat Inap di RSUD Nyi Ageng Serang.
Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan desain penelitian studi kasus.
Hasil : Hasil pengkajian gizi didapatkan data antropometri termasuk kategori gizi kurang, data biokimia kadar GDS tinggi, GDP tinggi, GD 2 jam PP tinggi, SGOT tinggi, SGPT tinggi dan positif terdapat bakteri thypus, data fisik/klinis pasien nyeri perut dan pusing, data riwayat kebiasaan makan pasien masih kurang benar dan kurang dari mencukupi kebutuhan. Diperoleh hasil bahwa GDS, GD 2 Jam PP dan GDP pasien serta keluhan fisik menurun sedangkan asupan makan pasien mengalami peningkatan secara fluktuatif.
Kesimpulan : Dapat disimpulkan dari hasil penelitian bahwa pasien ditemukan dengan status gizi kurang , kadar GDS, GDP, GD 2 jam PP, SGOT tinggi, SGPT tinggi dan asupan makan rendah. Berdasarkan monitoring yang dilakukan didapatkan hasil penurunan kadar gula darah, penurunan keluhan fisik serta peningkatan asupan makan.
Kata Kunci : Proses Asuhan Gizi Terstandar, Diabetes Mellitus Tipe 2, Demam Tifoi
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR PADA PASIEN STROKE NON HEMOROGIK DENGAN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA
Latar Belakang: Stroke merupakan penyakit pembuluh darah otak yang dibagi menjadi dua tipe yaitu stroke iskemik (non-hemorogik) dan stroke hemorogik. Sumber penyakit stroke yang diduga turut meningkatkan jumlah penderitan adalah faktor makanan, stress dan gaya hidup, yang akan terdeteksi pada pemeriksaan lemak darah penderita. Proses Asuhan Gizi Terstandar pasien harus sesuai dengan kebutuhan agar tidak meningkatkan keparahan penyakit Stroke yang diderita, sehingga perlu dilakukan penatalaksanaan asuhan gizi yang tepat untuk meningkatkan status gizi pasien yang optimal.
Tujuan: Mengetahui pelaksanaan proses asuhan gizi terstandar pada pasien penderita Stroke di Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif dengan desain Studi Kasus. Studi Kasus dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta. Subjek penelitian adalah pasien Stroke dengan kriteria inklusi. Fokus studi yaitu melakukan skrinning gizi, pengkajian gizi, diagnosis gizi, tujuan dari preskripsi diet, intervensi diet, dan monitoring evaluasi pada pasien.
Hasil: Skrinning Gizi menggunakan MNA-SF menunjukan pasien mengalami Malnutrisi. Hasil pengkajian gizi menunjukan pasien mengalami malnutrisi. Status gizi pasien dihitung menggunakan persentase LiLA menunjukan status gizi baik. Pemeriksaan biokimia dilakukan satu kali yaitu kadar HDL dan LDL cholesterol yang tinggi. Pemeriksaan fisik pasien cospomestis, kesulitan menelan, mual, lemas, tangan kanan pos jatuh dan kulit kering. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah Pemeriksaan EKG, Pemeriksaan CT Scan Kepala, Pemeriksaan Thorax PA Dewasa. Asupan recall 24 jam pasien defisit tingkat berat. Intervensi yang diberikan yaitu diet RGRCHOL, dengan bentuk makanan lunak dan saring melalui oral dengan frekuensi makan 3x makanan utama dan 2x selingan. Hasil monitoring dan evaluasi secara keseluruhan asupan makanan tidak stabil karena kondisi pasien.
Kesimpulan : Hasil pemeriksaan pasien mengalami malnutrisi dengan status gizi yang baik. Setelah dilakukan monitoring dan evaluasi pada pasien diketahui bahwa asupan makanan pasien tidak stabil dan keadaan pasien semakin membaik.
Kata kunci : Stroke; pelaksanaan asuhan gizi; asupan makan; case repor
PENGARUH PEMBERIAN MEDIA E-BOOKLET TERHADAP PENGETAHUAN KERAGAMAN MENU MP-ASI PADA IBU BALITA
Latar Belakang: Hasil prevelensi stunting balita DI Yogyakarta berada di titik 21,41 persen. Angka ini diperoleh dari Riset Kesehatan Dasar yang telah mengumpulkan sebanyak 711 data pertumbuhan anak. Kalau kita turunkan data tersebut ke tingkat kabupaten/kota maka daerah yang memiliki angka prevalensi stunting terendah adalah Sleman dengan angka 4,70 persen sedangkan yang paling tinggi adalah Gunung Kidul dengan angka 32,51 persen.
Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian media e-booklet terhadap pengetahuan keragaman keragaman menu MP-ASI pada ibu balita.
Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experimental, dengan mengguanakan desain non equivalent pre test posttest design. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media e-booklet dibandingkan media powerpoint dalam meningkatkan pengetahuan keragaman menu MP-ASI pada Ibu Balita. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling, jumlah sampel penelitian 20 orang pada masing-masing kelompok.
Hasil: Hasil uji statistik nilai pengetahuan pre test dan post test menunjukan adanya perbedaan yang signifikan nilai pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan edukasi gizi p=0,000 (p0,05) yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan. E-booklet dan powerpoint memiliki efektivitas yang sama terhadap peningkatan pengetahuan ibu balita tentang keragaman menu MP-ASI.
Kesimpulan: Ada peningkatan pengetahuan ibu balita setelah diberikan edukasi gizi dengan media e-booklet dan powerpoint. Kedua media memiliki efektivitas yang sama terhadap pengetahuan ibu balita tentang keragaman menu MP-ASI.
Kata Kunci: e-booklet, powerpoint, edukasi gizi, keragaman menu MP-ASI, ibu balit
GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG RAMPAN KARIES DAN JUMLAH KARIES PADA ANAK USIA PRASEKOLAH
Latar Belakang : Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun
2018 menunjukkan bahwa pada anak usia 3 sampai 4 tahun terdapat 36,4% yang
mengalami karies, sedangkan pada kelompok usia 5 sampai 9 tahun terdapat 54%
yang mengalami karies pada giginya.
Tujuan Penelitian : Diketahuinya Gambaran Pengetahuan Orang Tua Tentang
Rampan Karies dan Jumlah Karies Pada Anak Usia Prasekolah.
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan rancangan cross
sectional. Aspek yang diteliti yaitu tingkat pengetahuan orang tua dan jumlah
karies. Cara pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan
jumlah sampel 88 responden. Penelitian ini menggunakan kuesioner tentang
rampan karies dan observasional pemeriksaan jumlah karies gigi, data yang di dapat
akan diolah dalam bentuk distribusi frekuensi dan tabulasi silang.
Hasil Penelitian : hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua murid TK ABA
Sutopadan yang memiliki pengetahuan tentang karies rampan kriteria baik sejumlah
79 responden (89,8%), pengetahuan sedang sejumlah 8 responden (9,1%), dan
pengetahuan buruk sejumlah 1 responden (1,1%), serta siswa TK ABA Sutopadan
yang memiliki jumlah karies kriteria sedikit sejumlah 48 responden (54,5%),
kriteria sedang sejumlah 29 responden (33,0%), dan kriteria banyak sejumlah 11
responden (12,5%). Sedangkan tabulasi silang antara pengetahuan orang tua dan
jumlah karies menunjukkan bahwa orang tua yang memiliki tingkat pengetahuan
baik memiliki anak dengan jumlah karies dengan kategori sedikit sejumlah 46
responden (95,8%).
Kesimpulan : Tingkat pengetahuan orang tua tentang rampan karies dan jumlah
karies di TK ABA Sutopadan memiliki pengetahuan dengan kategori baik dan
memiliki jumlah karies anak dengan kategori sedikit.
Kata Kunci : Pengetahuan, Rampan Karies, Jumlah Karies, Anak T
PENERAPAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS ISTIRAHAT : KELETIHAN PADA PASIEN KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RUANG BUGENVILE III RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA
Latar Belakang: Kanker merupakan penyakit degeneratif yang disebabkan oleh abnormalitas sel dalam tubuh. Salah satu jenis kanker yang memiliki angka kematian tertinggi kedua di dunia yaitu kanker kolorektal. Pengobatan kanker diantaranya yaitu kemoterapi yang memiliki efek samping keletihan. Terapi nonfarmakologi yang dapat digunakan untuk mengurangi kelelahan pada pasien kanker adalah terapi relaksasi otot progresif. Relaksasi otot progresif memberikan ketegangan pada otot yang berefek pada keadaan relaksasi pada tubuh..
Tujuan: Mampu menerapkan relaksasi otot progresif dalam pemenuhan kebutuhan aktivitas istirahat : keletihan pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi di Ruang Bugenvile 3 RSUP dr. Sardjito Yogyakarta.
Metode: Studi kasus dengan melibatkan dua pasien kanker yang menjalani kemoterapi di ruang Bugenvile 3 RSUP dr. Sardjito Yogyakarta dengan melakukan asuhan keperawatan berdasarkan evidance based nursing penerapan relaksasi otot progresif.
Hasil: Setelah dilakukan pemberian relaksasi otot progresif selama 4 hari dengan frekuensi dua kali sehari dengan durasi 20 menit, tingkat keletihan Ny. S yang awalnya masuk kategori rentang sedang (5-6) menurun menjadi keletihan ringan (3-4), sedangkan pada Ny. J tingkat keletihan yang awalnya berada di rentang keletihan sedang (4-5) menurun menjadi keletihan ringan (3-4). Terdapat penurunan tingkat keletihan pada pasien namun tidak signifikan.
Kesimpulan: Penerapan relaksasi otot progresif mampu menurunkan gejala yang ditimbulkan akibat menjalani kemoterapi, tetapi kondisi keletihan pasien kanker belum hilang sepenuhnya.
Kata kunci: relaksasi otot progresif, keletihan, pasien kanker, kemoterapi, dan kanker kolorektu
PENGARUH HEMOGLOBIN PADA SERUM TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN AKTIVITAS ENZIM LAKTAT DEHIDROGENASE
Latar Belakang : Proses pemeriksaan laboratorium terdiri dari tahap pra analitik, analitik dan pasca analitik. Kesalahan terbesar sering terjadi pada tahap pra analitik salah satunya hemolisis. Sampel hemolisis dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil pemeriksaan laboratorium terutama pada beberapa parameter kimia klinik termasuk pemeriksaan aktivitas enzim laktat dehidrogenase.
Tujuan Penelitian : Mengetahui pengaruh kadar hemoglobin pada serum terhadap hasil pemeriksaan aktivitas enzim laktat dehidrogenase.
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah eksperimen murni dengan desain post test only control. Sampel berupa serum yang berasal dari 13 dan dibagi menjadi 6 kelompok. Setiap kelompok dibuat 500 µL campuran yang masing-masing ditambahkan hemolisat sebanyak 0 µL, 5 µL,9 µL dan 18 µL sehingga didapatkan kadar hemoglobin 0 mg/dL, ±100 mg/dL, ±200 mg/dL dan ±400 mg/dL Data hasil pemeriksaan sebanyak 52 data, kemudian dianalisis statistik dengan uji Repeated Measures ANOVA menggunakan SPSS 25.00 for windows.
Hasil Penelitian : Analisis deskriptif menunjukkan adanya peningkatan rerata hasil pemeriksaan aktivitas enzim laktat dehidrogenase pada serum yang mengandung kadar hemoglobin. Analisis statistik menunjukkan p (0,000) < 0,05 yang artinya ada perbedaan aktivitas enzim laktat dehidrogenase yang mengandung hemoglobin 0 mg/dL, ±100 mg/dL, ±200 mg/dL dan ±400 mg/dL. Uji Pairwise Comparisons menunjukkan taraf signifikan dengan p < 0.05.
Kesimpulan : Ada pengaruh kadar hemoglobin pada serum terhadap hasil pemeriksaan aktivitas enzim laktat dehidrogenase. Kadar hemoglobin ±100 mg/dL, ±200 mg/dL dan ±400 mg/dL sudah mampu mempengaruhi hasil pemeriksaan aktivitas enzim laktat dehidrogenase.
Kata Kunci : hemolisis, kadar hemoglobin, serum, laktat dehidrogenas