267 research outputs found

    Pengaruh Penerapan Media Audio Visual Terhadap Penguasaan Gerak Kata Heian Nidan Dalam Pembelajaran Karate di SMP Negeri 1 Bandung.

    Get PDF
    Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengamatan penulis mengenai pembelajaran karate khususnya kata. Rumusan masalah dalam penelitian ini apakah media audio visual berpengaruh secara signifikan terhadap penguasaan gerak kata heian nidan dalam pembelajaran karate di SMP Negeri 1 Bandung?. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, dengan desain penelitian posttest-only control design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler karate di SMP negeri 1 Bandung. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kriteria penilaian kata berdasarkan penilaian kata WKF. Berdasarkan pengolahan data, media audio visual tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penguasaan gerak kata heian nidan sehingga pembelajaran karate khususnya kata heian nidan dapat dilakukan dengan menggunakan media audio visual maupun konvensional atau dengan menggabungkan media audio visual maupun konvensional

    PROSES PENYELESAIAN TINDAK PIDANA SECARA DAMAI DI POLRESTA SIDOARJO

    Get PDF
                                                                                                                                                            Abstract  The peaceful settlement of criminal acts through penal mediation is not known in the Criminal Procedure Law and the Indonesian National Police Law nor does it regulate the mediation of penalties in the police, so all criminal acts must be resolved by the provisions based on the Criminal Procedure Law. However, with the applicable provisions, mediation can be carried out if it is not detrimental to one of the parties so that there is a category as a benchmark for criminal cases that can be resolved by penal mediation, namely including the category of complaint offense and including non-criminal offenses. In practice, police officers still resolve criminal cases by Alternative Dispute Resolution regardless of the category of criminal cases that can be peaceful. The purpose of this study was to determine the reasons for police officers who resolved criminal acts by alternative Dispute Resolution at the Sidoarjo Resorts Police and which cases could be resolved by penal mediation. This research is a qualitative descriptive study with informants from members of the Sidoarjo Resorts Police. Data obtained by interview and documentation. The collected data were analyzed qualitatively. The results showed that police officers who resolve criminal acts amicably aim to resolve cases briefly but are not following the applicable procedural law in the absence of a prior investigation process. The case that can be resolved at the Sidoarjo Resorts Police namely: assault, theft, fraud, embezzlement, sexual harassment, domestic violence, traffic accidents.   Keywords: Alternative Dispute Resolution, Penal Mediation, Crime, Polic

    HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN MINAT MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI SISWA KELAS XII SMKN 31 JAKARTA

    Get PDF
    ABSTRACT MUHAMAD RIZKI FAJAR. The Correlation Between Socioeconomic Status with Interest Of Continues To Higher Education On Third Degree Student At 31 Vocational High School Jakarta. Scientific Paper, Jakarta: Concentration of Office Administration Study Program of Economics Education, Department Economics Administration, Faculty of Economic, State University of Jakarta, July 2012. The study aims to determine whether there is correlation between socioeconomic status with interest of continues to higher education on third degree student at SMKN 31 Jakarta and also to get a valid and reliable data or fact, to prove it. The research has been done for three months since April until June 2012. The method of this research is survey method with correlation approach. The population research was all third degree students from SMKN 31 Jakarta as much as 206 students. The sample used as many as 131 students by using proportional random sampling. Data variable X (Socioeconomic Status) is a secondary data obtained from student registration documentation book which is then devided into three categories : basic, intermediate, and high. While the data variable Y (Interest of Contiues to Higher Education) obtained from result of instrument and was measured using a Likert scale. Testing the hypothesis by using the formula Z distribution through the Transformation of Gamma, obtained Zo of 2,470 compared with 1.645 for Zt thus Zo (2,470) > Zt (1.645), then Ho is rejected, this suggest that there is a significant positive correlation between Socioeconomic Status with Interest of Continues to Higher Education. From the calculation, G = 0,528. This shows the socioeconomic status has a significant relationship with interest of continues to higher education for 0,2788. Then it can be concluded that a posiive correlation exists between Socioeconomic Status with Interestt of Continues to Higher Education for 27,88%.

    PENERAPAN CTL DENGAN KOOPERATIF NHT PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 MALANG

    Get PDF
    Motivasi belajar dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan salah satu aspek penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 1 Malang menunjukkan bahwa siswa kurang memiliki motivasi belajar yang berdampak pada hasil belajar kognitif siswa yang rendah. Penerapan CTL dengan kooperatif NHT merupakan satu upaya dalam meningkatkan motivasi belajar biologi di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 1 Malang. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan penelitian, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 1 Malang Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi kegiatan guru, catatan lapangan, lembar observasi motivasi belajar. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan Motivasi Belajar Klasikal Keseluruhan (MBkk) yaitu 43% (siklus I) menjadi 86% (siklus II). Peningkatan MBkk juga diikuti peningkatan Motivasi Belajar Klasikal setiap Indikator Motivasi (MBksi) meliputi minat 14% (siklus I) menjadi 57% (siklus II), perhatian 57% (siklus I) menjadi 86% (siklus II), konsentrasi 86% (siklus I) menjadi 100% (siklus II) dan ketekunan 43% (siklus I) menjadi 100% (siklus II). Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa Penerapan CTL dengan Kooperatif NHT dapat meningkatkan motivasi belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 1 Malang Kata Kunci: CTL, NHT, motivasi belajar

    The Characterization of The Main Characters in Herman Melvill’s Moby Dick

    Get PDF
    There are some ways to express ideas, especially in a literary work. A novel talks about human activities and describes what happened in surrounding. Character means the actor of the story and also as the characterization of the story. The characters describe the interest, desire, emotion, and moral principles that owned that figures. Characterization is the process conveying information about characters in fiction or conversation of the main characters in the novel Moby Dick written by Herman Melville. The researcher reason is interested in it because while reading the synopsis tells almost all oceans and bond between men and little discussion of everyday life with family. The researcher uses the qualitative method in this research, especially descriptive method. It provided descriptive data, in the form of words and sentences. Through qualitative methods, research objectives can be achieved by looking at social reality through literary works consumers (readers) and connect it to the meaning of literary works or interpreted and conclusions drawn by the researcher. The descriptive method is the way of describing evidences then followed by analysis. This research uses the characterization theory by Abrams. Finally it is concluded that the result of the analysis shows that: 1) Herman Melville characterizes the main characters of Moby Dick are by physical appearances, age, gender, number of characters, and the activities of main character. For example is appearance of Ishmael such as a whit-skinned, a young man, and smart as can be said to have a broad idea. 2) Social relationship is present in the Moby Dick novel more toward bonds between men. And social relationships are related to how the expression of aspects of human existence

    Stereotipe Terhadap Institusi Kepolisian Dalam Media (Analisis Semiotik Simbol-Simbol dan Pemaknaan Stereotipe Terhadap Institusi Kepolisian yang Direpresentasikan Oleh Sampul Depan Majalah Tempo Tahun 2010)

    Get PDF
    Institusi Kepolisian belakangan memang terus diuji citranya akibat diterpa berbagai persoalan yang terus bermunculan. Belum tuntas satu kasus, muncul kasus baru. Apalagi di era kesenjangan ini membuat segalanya sangat transparan dan menjadikan rakyat sangat kritis dan berani melawan kemapanan semu. Bila diarifi beragam fenomena kasus seperti kasus Marsinah, kasus Udin, kasus Priok, kasus Andi Arif, Kasus Trisakti, kasus korupsi, kasus pungutan liar, dan kasus Markus yang mulai hangat dibicarakan diberbagai media di awal Maret 2010. Salah satu media massa yang mengkonstruksi berita tentang Institusi Kepolisian adalah majalah Tempo. Selama tahun 2010 majalah Tempo banyak menyajikan berita utama bertemakan kepolisian. Sebanyak sembilan edisi dari lima puluh dua edisi atau sekitar 17% yang bergambar sampul depan tentang Institusi Kepolisian. Sehingga perhatian majalah Tempo tentang kepolisian pada waktu itu cukup tinggi. Sampul majalah Tempo yang cenderung mengkritik karena membawa pesan-pesan tersirat dibalik gambar-gambarnya tentu oleh komunikan akan menimbulkan pemaknaan yang berbeda-beda atau distorsi pesan sehingga akan menimbulkan stereotipe tertentu kepada Institusi Kepolisian. Untuk meneliti fenomena tersebut metode yang digunakan adalah analisis semiotika guna mengetahui simbol-simbol sosial dan pemaknaan dari stereotipe terhadap Institusi Kepolisian yang direpresentasikan oleh sampul majalah Tempo Tahun 2010. Simbol-simbol sosial dan pemaknaan setiap sampul majalah Tempo tersebut dikategorikan kedalam dua tema yaitu kasus markus di dalam Institusi Kepolisian dan kepemimpinan Kapolri. Kemudian kedua tema tersebut dianalisa menggunakan analisis semiotika model Charles Sanders Peirce berdasar ikon, indeks, dan simbol dilihat dari karakteristik dan peran negatif dari setiap sampul. Hasil analisis dalam penelitian ini untuk tema kasus Markus di dalam Institusi Kepolisian karakteristik negatif yang muncul adalah karakteristik rakus, bengis, tamak, sok jago dan, congkak. Sedangkan untuk peran negatif yang muncul adalah koruptor, Markus, dan pelaku kriminal. Untuk tema kepemimpinan Kapolri karakteristik negatif yang muncul hanya congkak dan pesimistis. Sedangkan untuk peran negatif yang muncul adalah calon Kapolri yang glamor, dan Kapolri yang akan segera pensiun. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa sampul majalah Tempo syarat akan muatan simbol-simbol dan pemaknaan stereotipe terhadap Institusi Kepolisian dilihat dari karakteristik dan peran negatifnya. Secara keseluruhan karakteristik negatif yang muncul dalam sampul majalah Tempo seperti rakus, bengis, tamak, sok jago, congkak, dan pesimistis. Sedangkan peran negatif yang muncul dalam sampul majalah Tempo seperti koruptor, Markus, pelaku kriminal, calon Kapolri yang glamor, dan Kapolri yang akan segera pensiun

    PENGGUNAAN MODEL INKUIRI DENGAN MEDIA FILM DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK PADA SISWA KELAS V SDN PASEH 2 KECAMATAN PASEH , KABUPATEN SUMEDANG (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Paseh 2 Kec. Paseh Kab. Sumedang Tahun Ajaran 201 5 / 201 6) SKRIPSI disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh : o leh FAJAR MUHAMAD NPM 115 060350 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2017

    Get PDF
    ABSTRAK Penggunaan Model Inkuiri dengan Media Film dalam Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerita Rakyat untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Pada Siswa Kelas V SDN Paseh 2 Kecamatan Paseh, Kabupaten Sumedang Penelitian ini dilatar belakang i oleh masalah kemampuan menyimak pelajaran pada siswa kelas V SDN Paseh 2 yang rendah pada pelajaran bahasa Indonesia dikarenakan proses belajar mengajar yang kurang menarik , sehingga membuat kemampuan menyimak siswa rendah . R umusan masalah yang akan diteliti m eliputi kemampuan menyimak siswa kelas V SDN Paseh 2 sebelum menggunakan media film dalam mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat , langkah - langkah penggunaan model dan media, serta kemampuan menyimak siswa kelas V SDN Paseh 2 setelah menggunakan model inkuiri . Penelitian ini bert ujuan untuk mengetahui kemampuan menyimak siswa kelas V SDN Paseh 2 sebelum menggunakan model inkuiri dengan m edia film dalam mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat, langkah - langkah penggunaan model inkuiri dan med ia dalam pembelajaran, serta kemampuan menyimak siswa kelas V SDN Paseh 2 setelah menggunakan model inkuiri dengan media film . Metode penelitian ini meng gunakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) . Objek dari penelitian adalah si s wa kelas V SDN Paseh 2 . T ekni k pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah lembar tes, lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Berdasarkan hasil dari penelitian pada tahap pra siklus yaitu 80 % siswa belum tuntas, dan 20 % siswa sudah tuntas . Hasil dari a ktivitas siswa pada siklus I ada 5 siswa dan siklus II ada 31 siswa yang dinyatakan tuntas . A ktivitas guru pada siklus I mencapai 78% dan siklus II 93%, sedangkan h asil tes menyimak p elajar an dari siswa kelas V SDN Paseh 2 pada siklus I mencapai 40 % yang tuntas dan siklus II mencapai 83 % yang tuntas . Dengan demikian , pembelajaran menggunakan model i nkuiri dinyatakan berhasil . Kata kunci: Model p embelajaran i nkuiri , kemampuan menyimak, media film

    STRATEGI JAPAN FOUNDATION DALAM MEMPERKENALKAN BUDAYA JEPANG MELALUI PROGRAM PAMERAN NINGYO: ART AND BEAUTY OF JAPANESE DOLLS DI INDONESIA

    Get PDF
    Travel exhibitions have become an important medium for the Japan Foundation in introducing Japanese culture to the Indonesian people. Cultural exchanges between the two countries are increasing along with the increasing interest of the Indonesian people in Japanese culture. This research aims to reveal the Japan Foundation's strategy in introducing Japanese culture through a travel exhibition program in Indonesia. This research involves a qualitative approach. Data analysis was carried out by detailing relevant findings from the literature and organizing them briefly and concisely. This approach allows the researcher to explore and present key findings from related literature in more depth and provides substantial insight into the context of this research. The results of the study found that the Japan Foundation succeeded in implementing an effective strategy through traveling exhibitions to disseminate a deeper understanding of Japanese culture. Apart from that, the NINGYO: Art and Beauty of Japanese dolls exhibition in Indonesia is a successful example of how cultural diplomacy can help strengthen relations between Japan and Indonesia. These activities have increased the Indonesian people's understanding of aspects of Japanese culture. It can be concluded that by adopting a comprehensive strategy, the Japan Foundation has succeeded in broadening the Indonesian people's understanding of Japanese culture through the travel exhibition program. This activity plays an important role in enhancing bilateral relations between the two countries and encouraging broader and sustainable cultural exchanges in the future

    PENGGUNAAN MODEL INKUIRI DENGAN MEDIA FILM DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK PADA SISWA KELAS V SDN PASEH 2 KECAMATAN PASEH, KABUPATEN SUMEDANG (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Paseh 2 Kec. Paseh Kab. Sumedang Tahun Ajaran 2015/2016)

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah kemampuan menyimak pelajaran pada siswa kelas V SDN Paseh 2 yang rendah pada pelajaran bahasa Indonesia dikarenakan proses belajar mengajar yang kurang menarik, sehingga membuat kemampuan menyimak siswa rendah. Rumusan masalah yang akan diteliti meliputi kemampuan menyimak siswa kelas V SDN Paseh 2 sebelum menggunakan media film dalam mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat, langkah-langkah penggunaan model dan media, serta kemampuan menyimak siswa kelas V SDN Paseh 2 setelah menggunakan model inkuiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menyimak siswa kelas V SDN Paseh 2 sebelum menggunakan model inkuiri dengan media film dalam mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat, langkah-langkah penggunaan model inkuiri dan media dalam pembelajaran, serta kemampuan menyimak siswa kelas V SDN Paseh 2 setelah menggunakan model inkuiri dengan media film. Metode penelitian ini menggunakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Objek dari penelitian adalah siswa kelas V SDN Paseh 2. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah lembar tes, lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Berdasarkan hasil dari penelitian pada tahap pra siklus yaitu 80% siswa belum tuntas, dan 20% siswa sudah tuntas. Hasil dari aktivitas siswa pada siklus I ada 5 siswa dan siklus II ada 31 siswa yang dinyatakan tuntas. Aktivitas guru pada siklus I mencapai 78% dan siklus II 93%, sedangkan hasil tes menyimak pelajaran dari siswa kelas V SDN Paseh 2 pada siklus I mencapai 40% yang tuntas dan siklus II mencapai 83% yang tuntas. Dengan demikian, pembelajaran menggunakan model inkuiri dinyatakan berhasil. Kata kunci: Model pembelajaran inkuiri, kemampuan menyimak, media film

    PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG SAGU TERHADAP KEKUATAN MEKANIK PLASTIK PADA PROSES DAUR ULANG LIMBAH PLASTIK

    Get PDF
    Plastic yang digunakan saat ini merupakan polimer sintetik, terbuat dari minyak bumi (non-revewable) yang tidak dapat terdegredasi oleh mikroorganisme di lingkungan. Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan pembuatan plastic biodegredible dengan mencampur plastik sintetis dengan polimer alam. Tepung sagu/tepung aren adalah pati dari pohon sagu yang merupakan bahan baku dari pembuatan plastic biodigredible atau plastic yang dapat terurai secara alami oleh mikroorganisme dan terurai lebih cepat dari plastic sintetis biasa dan yang lebih penting lagi adalah menambah sifat mekanis menjadi lebih besar lagi.Maka dari  itu penulis membuat penelitian tentang penambahan tepung sagu sebagai bahan baku komposit plastik polipropilen. yang akan diuji dengan metode pengujian tarik, kekerasan, dan bending. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas yang terdiri dari empat variasi yaitu perbandingan : 100%:0%, 95%:5%, 90%:10%, dan 85%:15% .Hasil penelitian ini yaitu rata-rata kekuatan tarik komposit 100%:0% sebesar 12,38 MPa, rata-rata kekuatan tarik komposit 95%:5% sebesar 12,92 MPa, rata-rata kekuatan tarik komposit 90%:10% sebesar 12,78 MPa. rata-rata kekuatan tarik komposit 85%:15% sebesar 16,29 MPa. Rata-rata kekuatan impak komposit 100%:0% sebesar 0,035 J/mm², rata-rata kekuatan impak komposit 95%:5% sebesar 0,047 J/mm², rata-rata kekuatan impak komposit 90%:10% sebesar 0,046 J/mm², rata-rata kekuatan impak komposit 85%:15% sebesar 0,044 J/mm².Rata-rata kekuatan bending komposit 100%:0% sebesar 16,92 MPa, rata-rata kekuatan bending komposit 95%:5% sebesar 24,31 MPa, rata-rata kekuatan bending komposit 90%:10% sebesar 16,46 MPa, rata-rata kekuatan bending komposit 85%:15% sebesar 18,07 MPa. Hasil pengujian menunjukkan bahwa komposit 95%:5% memiliki kekuatan impak, dan kekuatan bending lebih tinggi jika dibandingkan dengan komposit yang lain, walaupun di pengujian tarik masih lebih tinggi komposit 85%:15%
    • …
    corecore