847 research outputs found

    PERUBAHAN AKAD WADI’AH

    Get PDF
    Salah satu produk fiqh muamalah yang turut berkembang bersamaan dengan perkembangan ekonomi syari’ah adalah akad wadi’ah. Lembaga keuangan syari’ah, khususnya bank syari’ah mencoba memodifikasi dan menerapkan akad-akad al musamma termasuk wadi’ah sebagaimana yang disebutkan oleh kitab-kitab fiqh, namun aplikasinya telah mengalami perubahan bentuk yang sebaliknya dari pengertian semula.  Permasalahan yang akan dikaji adalah mengapa dan bagaimana perubahan tersebut bisa terjadi? Tulisan ini dari hasil pengkajian kitab-kitab fiqh (muamalah) klasik dalam berbagai madzhab, kitab-kitab fiqh modern (kontemporer) dan buku-buku tentang perbankan syari’ah termasuk fatwa DSN-MUI tentang wadi’ah dan dianalisis secara kualitatif. Perubahan bentuk akad wadi’ah dari fiqh ke bank syari’ah, setidaknya dalam 4 hal, yaitu 1), sifat wadi’ah yang semula adalah non profit (tabarru’) menjadi profit. 2) barang titipan semula adalah milik penitip dan tidak boleh dimanfaatkan oleh penerima titipan, di bank syari’ah barang titipan beralih menjadi milik bank dan bank bebas memanfaatkannya. 3) barang titipan yang semula adalah barang, dalam bank syari’ah berubah menjadi uang. Dan 4) akad wadi’ah semula obyeknya adalah jasa penitipan dimana penitiplah yang harus membayar jasa penitipan, tetapi di bank syari’ah berubah menjadi titipan investasi

    PERUBAHAN AKAD WADI’AH

    Get PDF
    Salah satu produk fiqh muamalah yang turut berkembang bersamaan dengan perkembangan ekonomi syari’ah adalah akad wadi’ah. Lembaga keuangan syari’ah, khususnya bank syari’ah mencoba memodifikasi dan menerapkan akad-akad al musamma termasuk wadi’ah sebagaimana yang disebutkan oleh kitab-kitab fiqh, namun aplikasinya telah mengalami perubahan bentuk yang sebaliknya dari pengertian semula.  Permasalahan yang akan dikaji adalah mengapa dan bagaimana perubahan tersebut bisa terjadi? Tulisan ini dari hasil pengkajian kitab-kitab fiqh (muamalah) klasik dalam berbagai madzhab, kitab-kitab fiqh modern (kontemporer) dan buku-buku tentang perbankan syari’ah termasuk fatwa DSN-MUI tentang wadi’ah dan dianalisis secara kualitatif. Perubahan bentuk akad wadi’ah dari fiqh ke bank syari’ah, setidaknya dalam 4 hal, yaitu 1), sifat wadi’ah yang semula adalah non profit (tabarru’) menjadi profit. 2) barang titipan semula adalah milik penitip dan tidak boleh dimanfaatkan oleh penerima titipan, di bank syari’ah barang titipan beralih menjadi milik bank dan bank bebas memanfaatkannya. 3) barang titipan yang semula adalah barang, dalam bank syari’ah berubah menjadi uang. Dan 4) akad wadi’ah semula obyeknya adalah jasa penitipan dimana penitiplah yang harus membayar jasa penitipan, tetapi di bank syari’ah berubah menjadi titipan investasi

    Hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan kecemasan siswa dalam menghadapi Ujian Nasional (UN).

    Get PDF
    INDONESIA: Ujian Nasional adalah sistem evaluasi dalam bentuk pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik tingkat dasar dan menengah secara nasional dan berfungsi memutuskan seorang siswa lulus atau tidak lulus, hal ini memunculkan perasaan tertekan, kekhawatiran, dan ketakutan akan kegagalan dalam Ujian Nasional. Kecemasan yang terjadi pada siswa yang akan menghadapi Ujian Nasional adalah normal, namun sejauh mana siswa tersebut dapat mengatasi rasa cemasnya, tergantung pada kemampuan siswa tersebut untuk merespon kecemasan yang dialaminya. Pada umumnya individu membutuhkan bantuan orang lain sebagai dukungan bagi dirinya ketika menghadapi masalah. Dengan adanya dukungan sosial dapat mengontrol timbulnya kecemasan. Dalam hal ini dapat dikaitkan dengan perasaan kecemasan yang dihadapi oleh siswa kelas XII dalam menghadapi Ujian Nasional. Oleh karena itu peran teman sebaya akan sangat dibutuhkan, mengingat teman sebaya adalah orang terdekat dalam setiap interaksi di sekolah. Berangkat dari fenomena di atas, penelitian ini bertujuan untuk menguji dan mengetahui tingkat dukungan sosial teman sebaya, mengetahui tingkat kecemasan menghadapi ujian nasional (UN) dan untuk mengetahui adanya hubungan dukungan sosial teman sebaya dengan kecemasan siswa kelas XII di MAN Denanyar Jombang dalam menghadapi ujian nasional (UN) sebagai representasi latar belakang dalam penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional. Subyek dalam penelitian ini berjumlah 105, atau 30% dari total 347 dari total subyek yang merupakan siswa-siswi aktif kelas XII MAN Denanyar Jombang yang diambil dengan teknik teknik random sampling atau sampel acak. Dan pengambilan data menggunakan metode angket, observasi dan wawancara. Pada pengolahan data menggunakan Product Moment Correlation dari Pearson, dan uji validitas serta reliabilitas memakai Alpha Cronbach. Pengolahan data tersebut diolah dengan program SPSS 17.0 for Windows. Berdasarkan analisa penelitian, diperoleh hasil sebagai berikut: pada tingkat dukungan sosial teman sebaya, didapatkan 76.2%(80 siswa-siswi kelas XII) dengan tingkat kategori tinggi, 2.9% (24 siswa-siswi kelas XII) dalam tingkat kategori sedang dan, 1.0% (1 siswa) dalam tingkat kategori rendah. Sedangkan tingkat kecemasan menghadapi ujian nasional (UN), mayoritas siswa dengan tingkat kategori tinggi sebesar 0%, tingkat kategori sedang sebesar 81.9% (86 siswa-siswi), sementara tingkat kategori rendah sebesar 18.1% (19 siswa-siswi). Pada hasil analisa uji hipotesis diperoleh hubungan negatif yakni sebesar -0.162 atau hubungan yang berpengaruh hingga 16.2% (rxy = -0.162; sig = 0.049 dimana p < 0,05). Dengan demikian semakin tinggi tingkat dukungan sosial teman sebaya siswa-siswi kelas XII MAN Denanyar maka akan semakin rendah tingkat kecemasan menghadapi ujian nasionalnya. ENGLISH: The National Exam is a system of measurement and evaluation in the form of competency assessment learners primary and secondary level nationally and serves a student decides to pass or not pass, it brought feelings of depression, anxiety, and fear of failure in the National Exam. Anxiety happens to students who will face the National Examination was normal, but the extent to which students are able to cope with anxiety, depending on the student's ability to respond to the anxiety they experienced.In general, individuals in need of help from others as a support for themselves when faced with a problem. With the onset of social support can control anxiety. In this case can be associated with feelings of anxiety faced by the students of class XII in the face of the National Exam. Therefore, the role of peers will be greatly needed, considering the closest peers are in every interaction on the school. Departing from the above phenomenon, this study aims to examine and determine the level of peer social support, knowing the anxiety level of the national exams (UN) and to determine the relationship of social support with peers in class XII student anxiety Denanyar MAN Jombang in national exams (UN) as a representation of the background in this study. This study is a quantitative correlation. The subjects in this study amounted to 105, or 30% of the total of 347 total subjects who are active students of class XII MAN Jombang Denanyar taken with the technique of random sampling technique or a random sample. And retrieval of data using questionnaires, observations and interviews. In processing the data using Pearson Product Moment Correlation of, and test the validity and reliability of Cronbach alpha wear. Processing of the data is processed with SPSS 17.0 for Windows. Based on the analysis of the study, obtained the following results: at the level of peer social support, obtained 76.2% (80 students of class XII) with high- level category, 2.9% (24 students of class XII) in the medium category and level, 1.0% (1 student) in the low-level category. While the anxiety level national exams (UN), the majority of students with high-level categories of 0%, the rate was at 81.9% category (86 students), while the low-level category of 18.1% (19 students). In the analysis of the results obtained by testing the hypothesis that a negative relationship at -0162 or relationships that affect up to 16.2% (rxy = - 0162; sig = 0.049 where p <0.05). Thus the higher levels of peer social support students of class XII MAN Denanyar the lower the anxiety level national exams

    KONSTRUKSI PEMBELAJARAN IKATAN KIMIA MENGGUNAKAN KONTEKS KERAMIK UNTUK MENCAPAI LITERASI SAINS SISWA SMA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh Desain Pembelajaran ikatan kimia menggunakan konteks keramik yang dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan perangkat pendukung RPP yang meliputi Media Pembelajaran, Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Soal Evaluasi. Latar belakang dari penelitian ini adalah berdasarkan hasil PISA(Programme for International Student Assessment) 2012 menempatkan Indonesia pada peringkat 64 dari 65 negara partisipan. Hal ini menunjukkan rendahnya literasi sains siswa SMA di Indonesia yang tidak sebanding dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi saat ini. Penelitian ini mengacu pada Model Rekonstruksi Pembelajaran (Model of Educational Reconstruction, MER) khususnya tahapan Klarifikasi dan Analisis Wacana.Desain pembelajaran yang dikonstruksi memiliki empat aspek/dimensi literasi sains dalam PISA 2012, yaitu aspek konten, aspek konteks, aspek kompetensi dan aspek sikap yang dikembangkan sesuai dengan standar isi Kurikulum 2013 dan menggunakan tahapan pembelajaran STL(Scientific dan Technological Literacy) yang dikembangkan Nentwig (2002)yaitu meliputi tahap kontak, tahap kuriositi, tahap elaborasi, tahap pengambilan keputusan dan tahap nexus. Berdasarkan hasil penelitiandiperoleh nilai CVR(Content Validity Ratio) rata-rata untuk kesesuaian kegiatan pembelajaran, media pembelajaran dan LKS dengan tujuan pembelajaran dan kesesuaian soal evaluasi dengan indikator sebesar 0,99 dengan nilai CVI(Content Validity Index) sebesar 0,99. Penilaian guru kimia terhadap desain pembelajaran yang dikonstruksi diperoleh persenskor sebesar 95,37%. Hal ini menunjukkan bahwa desain pembelajaran yang dikonstruksi dapat dikategorikan sangat baik. ---------- This study aims to acquire chemical bonding at ceramic’s lnstructional design as outlined in the Implementation Plan called RPP dan RPP support device which includes Student Work Sheet (LKS), learning media and assessment tools. Reason of study is based on the result of PISA in 2012 placed Indonesia at ranks 64 out of 65 participacing country. That’s showed how low scientific literacy of high school student in Indonesia, that are not comparable with development of science and technology. This study refers to Model Educational Reconstruction, MER, notably Analysis of Content Structure. Constructed instructional Design has four aspect/dimention of scientific literacy in PISA 2012 there are content aspect, context aspect, scientific competencies aspect and attitude aspect which developed in accordance with content standar in curriculum 2013 and uses learning stage developed by Nentwig there are contact stage, curiosity stage, elaboration stage, decision making stage, and nexus stage. The results showedthat the value of CVR (Content Validity Ratio) for validity learning activity with instructional aims, learning media and work sheet with instructional aims and assessment tool with instructional indicator is 0,99 and value of CVI is 0,99. Chemistry teacher assessment for instructional Design obtained a percentage of 95,37%. This suggests that the learning design constructed can be categorized very wel

    PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH DAN STATUS GIZI PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 YANG MENJADI PESERTA DAN BUKAN PESERTA PROLANIS DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN 1

    Get PDF
    Badan Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi adanya peningkatan jumlah penyandang DM . Kenaikan jumlah penyandang DM di Indonesia diprediksi dari 8,4 juta tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta tahun 2030. Prevalensi diabetes di Indonesia sesuai Riskesdas tahun 2013 sebesar 1,5%. Sedangkan di Yogyakarta merupakan provinsi tertinggi yaitu sebesar 2,6% dengan prevalensi tertinggi di kota Yogyakarta yaitu 3,4%. Upaya promotif dan preventif yang dikembangkan BPJS Kesehatan dengan faskes primer adalah Prolanis untuk penyandang DM dan hipertensi agar penderita dan keluarganya dapat mengawasi kesehatan diri secara mandiri sehingga tercapai keadaan yang baik dan stabil. Tujuan penelitian ini untuk mengetahuiPerbedaan Kadar Glukosa Darah dan Status Gizi Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 yang Menjadi Peserta dan Bukan Peserta Prolanis Di Puskesmas Gondokusuman 1. Jenis penelitian adalah penelitian analitik observasional menggunakan desain cross sectional yang dilakukan di Puskesmas Gondokusuman 1 kota Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel yakni secara non-probabilitas yaitu dengan cara purpossivesamplingsebanyak 80 orang masing-masing 40 orang mengikuti Prolanis dan 40 orang tidak mengikuti Prolanis. Data yang dikumpulkan meliputi status keikutsertaan Prolanis, tinggi badan, berat badan, dan kadar glukosa darah puasa. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat Hasil penelitian ini diperoleh Kadar glukosa darah pasien DM di Puskesmas Gondokusuman 1 dalam kategori buruk atau ≥126 mg/dL dengan prevalensi terbanyak yakni pada kelompok tidak ikut Prolanis 57,1% . Sebagian besar subjek penelitian memiliki status gizi gemuk dengan dengan prevalensi terbanyak pada responden yang tidak mengikuti prolanis dengan 54,5%. Dari hasil uji statistik diperoleh hasil bahwa kadar glukosa darah puasa diperoleh nilai p0,05 (p=0,761). Kesimpulan: Terdapat perbedaan antara kadar glukosa darah puasa kelompok Prolanis dan kelompok yang tidak mengikuti Prolanis, tidak ada perbedaan antara status gizi kelompok Prolanis dan kelompok yang tidak mengikuti Prolanis. Kata Kunci : Prolanis, Rawat Jalan, Kadar Glukosa Darah Puasa, Status Gizi, Diabetes Mellitus Tipe 2

    Kontekstualisasi Kitab Ayyuha al Walad: Pengarusutamaan Konsep Pendidikan Karakter Imam Al-Ghazali di Era Modern

    Get PDF
    Character education is a concept of educational goals that have been presented by Islamic education leaders for a long time, but in this era, it is increasingly being abandoned. One of them is al-Ghazali, his thoughts on education oriented to the character and morality of students have made a positive contribution to the realm of educational goals in general. The methodology used is library research, with a descriptive-qualitative approach. Several findings in the concept as outlined in his work Ayyuha al-Walad. This book reveals a lot of his advice to his students who asked for special notes as a provision for amaliyyah in his life. It turns out that the written advice contains a lot of messages in the form of characters that must be possessed and carried out by someone knowledgeable, a giver of knowledge, and a student of knowledge. these three subjects must have the ultimate goal of attaining faith and closeness to Allah

    PERAN HUMAS PEMERINTAH DALAM PENANGANAN KONFLIK KEBIJAKAN PEMBANGUNAN ISLAMIC CENTER DAN REVITALISASI ALUN-ALUN KOTA GRESIK PERIODE MARET – SEPTEMBER 2017

    Get PDF
    Penelitian ini membahas tentang peran Divisi atau Bagian Humas lembaga pemerintahan terkait penanganan sebuah konflik antara lembaga pemerintahan dengan pihak dari masyarakat yang disebabkan suatu kebijakan, dengan mengambil sebuah studi kasus konflik antara pemerintah daerah dan masyarakat terkait kebijakan revitalisasi alun-alun Kota Gresik dan pembangunan Islamic Center pada tahun 2017. Konflik yang terjadi berawal dari adanya beberapa golongan dari masyarakat yang kontra dengan kebijakan serta pihak yang merasa dirugikan dalam proyek tersebut, yakni aliansi Forum Masyarakat Peduli Cagar Budaya Gresik (FMPCBG) dan Pedagang Kaki Lima (PKL) Alun-alun Gresik. Pada periode konflik, citra lembaga berada dalam kondisi rawan untuk mengalami krisis, krisis citra tentu berdampak merugikan terutama bagi lembaga pemerintahan karena menyangkut kepercayaan dan dukungan masyarakat pada kinerja lembaga, hal ini akan mempengaruhi jalannya pemerintahan dimasa mendatang. Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Gresik memfokuskan peran sebagai Teknisi Komunikasi (journalist in resident) dengan menerapkan strategi merancang pesan dalam bentuk berita, yaitu Strategi Publikasi, Strategi Argumentasi, Strategi Persuasi, dan Strategi Citra guna mempertahankan citra baik lembaga dan mengedukasi masyarakat awam agar tumbuh pemahaman, dengan tujuan untuk mendukung upaya pengelolaan konflik yang dilakukan oleh pengampu kebijakan

    Penerapan Communicative Language Teaching (CLT) dalam meningkatan keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia : Penelitian tindakan kelas di kelas V MI Negeri 2 Kota Bandung

    Get PDF
    Proses pembelajaran tidak terlepas dari kegiatan berbicara, dengan kata lain berbicara merupakan bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan pembelajaran berbicara adalah agar siswa dapat menggunakan bahasa secara lisan dengan baik dan benar. Namun pada kenyataannya keterampilan berbicara pada kegiatan belajar masih kurang maksimal, serta masih kurang mendapat perhatian. Hal ini disebabkan juga karena keterampilan berbicara tidak menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) bagaimana keterampilan berbicara siswa di Kelas V MI Negeri 2 Kota Bandung sebelum diterapkan metode Communicative Language Teaching (CLT), 2) bagaimana proses pembelajaran metode Communicative Language Teaching (CLT) untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa di Kelas V MI Negeri 2 Kota Bandung, 3) bagaimana kemampuan ketererampilan berbicara siswa setelah menggunakan metode Communicative Language Teaching (CLT) di Kelas V MI Negeri 2 Kota Bandung. Penerapan metode Communicative Language Teaching (CLT) diduga dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Metode pembelajaran ini menuntut siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran di dalam kelas. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan di MI Negeri 2 Kota Bandung dan berfokus pada siswa kelas V. Hasil penelitian yaitu sebagai berikut 1) keterampilan berbicara siswa kelas V MI Negeri 2 Kota Bandung sebelum diterapkan metode Communicative Language Teaching (CLT) termasuk pada kategori sangat rendah dengan nilai rata-rata sebesar 50,9, 2) proses pembelajaran metode Communicative Language Teaching (CLT) pada siswa kelas V MI Negeri 2 Kota Bandung termasuk pada kategori cukup untuk aktivitas guru dengan persentase 68% dan aktivitas siswa dengan persentase 64% pada siklus I tindakan I, sedangkan aktivitas guru dan siswa termasuk pada kategori baik dengan persentase sebesar 75% aktivitas guru dan 72% untuk aktivitas siswa pada siklus I tindakan II. Pada siklus II tindakan I kegiatan guru dan siswa termasuk pada kategori sangat baik dengan persentase 90% untuk aktivitas guru dan 88% untuk aktivitas siswa. Sedangkan pada siklus II tindakan II kegiatan guru dan siswa termasuk kategori sangat baik dengan perolehan persentase 100% untuk kegiatan guru dan siswa, 3) keterampilan berbicara setelah menggunakan metode Communicative Language Teaching (CLT) termasuk pada kategori cukup dengan nilai rata-rata 65,1 pada siklus I tindakan I, pada siklus I tindakan II siswa memperoleh nilai rata-rata 74,5 sedangkan pada siklus II siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 78,6 pada tindakan I dan 86,2 pada tindakan II. Simpulan dari penelitian ini yaitu penerapan metode Communicative Language Teaching (CLT) dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V pada mata pelajaran bahasa Indonesia

    PENERAPAN MODEL PEMBANGKIT ARGUMEN DENGAN PENDEKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI DAN PENALARAN ILMIAH SISWA PADA MATERI DINAMIKA GERAK

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kemampuan siswa dalam memahami konsep fisika dan pentingnya penalaran ilmiah bagi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang perbedaan peningkatan kemampuan memahami dan penalaran ilmiah siswa melalui penerapan model pembangkit argumen dengan pendekatan SWH. Metode penelitian yang digunakan adalah quasy experiment (eksperimen semu) dengan desain penelitian randomized pretest-postest control group yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA pada salah satu SMA Negeri di Kabupaten Garut sebanyak 62 orang. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi tes kemampuan memahami, tes penalaran ilmiah, dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan memahami berada pada kategori sedang dengan perolehan sebesar 0,52 untuk kelas eksperimen dan sebesar 0,37 untuk kelas kontrol. Adapun peningkatan penalaran ilmiah berada pada kategori sedang dengan perolehan sebesar 0,59 untuk kelas eksperimen dan sebesar 0,43 untuk kelas kontrol. Disimpulkan bahwa penerapan model pembangkit argumen dengan pendekatan SWH secara signifikan dapat lebih meningkatkan kemampuan memahami dan penalaran ilmiah siswa. Kata kunci: model pembelajaran pembangkit argumen, pendekatan SWH, kemampuan memahami, penalaran ilmiah This research is motivated by the importance of students' ability in understanding the concept of physics and the importance of scientific reasoning for students This study aims to obtain a description of the improvement of students' understanding and scientific reasoning through the implementation of generate argument model with SWH approach. The research method used is quasy experiment with randomized pretest-postest control group design consisting of experiment class and control class. The subjects in this study were students of X nature science class in one of Senior High School in Garut as many as 62 people. The instruments used include understanding ability test, scientific reasoning test, and observation sheet. The results showed that the increase of student’s understanding abilities was in the medium category with the acquisition of is 0.52 for the experimental class and is 0.37 for the control class. The increase of scientific reasoning is in the medium category with the acquisition of is 0.59 for the experimental class and is 0.43 for the control class. It was concluded that the implementation of generate argument model with SWH approach significantly improve students' understanding abilities and scientific reasoning, Keywords: generate argument model, SWH approach, understanding ability, scientific reasonin

    KRITIK SOSIAL DALAM FILM KOMEDI WARKOP DKI TAHUN 1980-1994

    Get PDF
    ABSTRAK Dunia perfilman sudah di kenal sejak masa pemerintahan Hindia Belanda, begitu juga dengan film komedi yang di kenal dengan tontonan panggung atau disebut Film Bisu. Film komedi merupakan film cerita yang bersifat lucu dan gembira, terkadang kelucuan itu menimbulkan sebuah kritik atau sindiran, sehingga film komedi yang baik membuat penonton bisa menghayati kehidupan atau cerita. Tahun 1978 muncul kelompok komedian Warkop DKI yang mengawali profesinya dengan menjadi penyiar radio Prambos, kemudian pada tahun 1980 mengeluarkan film pertamanya. &ldquo;Mana Tahan&rdquo; merupakan film pertama dari Warkop DKI, dan mendapat sambutan yang baik dari masyarakat.Latar belakang masalah diatas menghasilkan rumusan masalah 1) Bagaimana kritik sosial dalam film komedi warkop DKI pada masa orde baru tahun 1980-1994; 2) Bagaimana respon masyarakat dalam film komedi warkop DKI tahun 1980-1994. Langkah di metode penelitian ini adalah heuristik yaitu pengumpulan sumber-sumber primer maupun sekunder yang terkait mengenai film komedi warkop DKI, kritik yaitu tahap untuk memilih sumber-sumber yang telah ditemukan, interpretasi yaitu tahap melakukan analisis terhadap fakta-fakta yang ditemukan berbagai sumber baik primer maupun sekunder, historiografi yaitu tahap penyajian hasil laporan penelitian dalam bentuk tulisan dengan penulisan sejarah yang benar.Setiap tahunnya warkop DKI memproduksi film komedi, berbagai cerita yang di tuangkan di setiap filmnya selalu berbeda. Sutradara membuat film komedi warkop DKI merupakan suatu ungkapan atau kritikan langsung atau tidak langsung kepada pemerinta dan masyarakat. Seperti judul film warkop DKI, &ldquo;Mana Tahaan, IQ jongkok, Setan Kredit, Manusia 6.000.000 Juta Dollar, CHIPS&rdquo;, merupakan film komedi yang di dalam cerita terdapat unsur kritikan secara langsung dan tidak langsung epada pemerintah dan masyarakat. Kebanyakan kritikan yang dituangkan berupa kondisi masyarakat dan kondisi ekonomi masa orde baru.Keberhasilm film-film komedi banyak ditunjang oleh kepopuleran bintang yang lagi top saat beredar film pertama warkop DKI. Film komedi warkop DKI selalu menjadi Icon di setiap tahunnya, karena film warkop DKI di terima baik oleh masyarakat Indonesia. Menurut masyarakat film komedi warkop DKI kalau di telaah lebih dalam banyak mengandung unsur kritik sosialnya, tetapi untuk masyarakat awam lebih menarik komedinya. Antusias masyarakat sangatlah baik melihat film komedi warkop DKI.Kata Kunci : Film Komedi, Kritik, dan Respo
    • …
    corecore