Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh Desain Pembelajaran ikatan kimia menggunakan konteks keramik yang dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan perangkat pendukung RPP yang meliputi Media Pembelajaran, Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Soal Evaluasi. Latar belakang dari penelitian ini adalah berdasarkan hasil PISA(Programme for International Student Assessment) 2012 menempatkan Indonesia pada peringkat 64 dari 65 negara partisipan. Hal ini menunjukkan rendahnya literasi sains siswa SMA di Indonesia yang tidak sebanding dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi saat ini. Penelitian ini mengacu pada Model Rekonstruksi Pembelajaran (Model of Educational Reconstruction, MER) khususnya tahapan Klarifikasi dan Analisis Wacana.Desain pembelajaran yang dikonstruksi memiliki empat aspek/dimensi literasi sains dalam PISA 2012, yaitu aspek konten, aspek konteks, aspek kompetensi dan aspek sikap yang dikembangkan sesuai dengan standar isi Kurikulum 2013 dan menggunakan tahapan pembelajaran STL(Scientific dan Technological Literacy) yang dikembangkan Nentwig (2002)yaitu meliputi tahap kontak, tahap kuriositi, tahap elaborasi, tahap pengambilan keputusan dan tahap nexus. Berdasarkan hasil penelitiandiperoleh nilai CVR(Content Validity Ratio) rata-rata untuk kesesuaian kegiatan pembelajaran, media pembelajaran dan LKS dengan tujuan pembelajaran dan kesesuaian soal evaluasi dengan indikator sebesar 0,99 dengan nilai CVI(Content Validity Index) sebesar 0,99. Penilaian guru kimia terhadap desain pembelajaran yang dikonstruksi diperoleh persenskor sebesar 95,37%. Hal ini menunjukkan bahwa desain pembelajaran yang dikonstruksi dapat dikategorikan sangat baik. ---------- This study aims to acquire chemical bonding at ceramic’s lnstructional design as outlined in the Implementation Plan called RPP dan RPP support device which includes Student Work Sheet (LKS), learning media and assessment tools. Reason of study is based on the result of PISA in 2012 placed Indonesia at ranks 64 out of 65 participacing country. That’s showed how low scientific literacy of high school student in Indonesia, that are not comparable with development of science and technology. This study refers to Model Educational Reconstruction, MER, notably Analysis of Content Structure. Constructed instructional Design has four aspect/dimention of scientific literacy in PISA 2012 there are content aspect, context aspect, scientific competencies aspect and attitude aspect which developed in accordance with content standar in curriculum 2013 and uses learning stage developed by Nentwig there are contact stage, curiosity stage, elaboration stage, decision making stage, and nexus stage. The results showedthat the value of CVR (Content Validity Ratio) for validity learning activity with instructional aims, learning media and work sheet with instructional aims and assessment tool with instructional indicator is 0,99 and value of CVI is 0,99. Chemistry teacher assessment for instructional Design obtained a percentage of 95,37%. This suggests that the learning design constructed can be categorized very wel