Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Etheses of Maulana Malik Ibrahim State Islamic University
Not a member yet
    29966 research outputs found

    Struktur komunitas tumbuhan bawah pada tegakan terbuka dan tertutup serta pemanfaatannya oleh masyarakat di Taman Hutan Raya (TAHURA) R. Soerjo Cangar Kota Batu

    Get PDF
    INDONESIA: Keanekaragaman sumber daya hayati di hutan tropis tidak hanya terbatas pada jenis tumbuhan berkayu atau menahun, namun juga terdapat tumbuhan bawah yang memiliki keanekaragaman jenis yang tinggi. Tumbuhan bawah merupakan tumbuhan yang hidup di lantai hutan, dan menutupi tanah. Kondisi struktur tegakan pohon yang terbentuk diyakini mempengaruhi keberadaan dari tumbuhan bawah yang terdapat di lantai hutan. TAHURA R. Soerjo Cangar merupakan daerah konservasi Dinas Kehutanan wilayah Batu yang termasuk kawasan Cagar Alam Arjuno Lali Jiwo. Faktor yang menjadi penyebab kerusakan TAHURA antara lain pembukaan areal hutan dan pembangunan kurang terkontrol. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui struktur komunitas tumbuhan bawah dan jenis yang mendominasi pada tegakan terbuka dan tertutup, serta pemanfaatan tumbuhan bawah oleh masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2012 di TAHURA R. Soerjo Cangar, lokasi penelitian dibagi menjadi dua, yakni pada area tegakan terbuka dan tertutup. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, pengambilan sampel penelitian menggunakan metode belt transek. Faktor lingkungan yang diamati antara lain, cahaya, ketinggian dan suhu. Data yang diperoleh dianalisis dengan menghitung kerapatan, frekuensi, dominansi serta INP. Untuk pola penyebaran dianalisis menggunakan indeks of dispersion dan uji chi-square. Selanjutnya, untuk kesamaan dua komunitas dianalisis menggunakan metode Sorensen. Hasil penelitian ditemukan 31 jenis tumbuhan bawah, 16 di tegakan tertutup dan 21 pada tegakan terbuka. Pada tegakan tertutup dan terbuka indeks nilai penting tertinggi terdapat pada spesies yang sama, yakni Eupathorium odoratum L. dengan 63,93 % dan 72,73%. Pola penyebaran pada tegakan tertutup (5,619) dan terbuka (8,584), distribusi penyebarannya mengelompok. Koefisien kesamaan 2 tempat (Qs) dari komunitas tumbuhan bawah yang ditemukan pada tegakan tertutup dan terbuka adalah 0,28. Pemanfaatan tumbuhan bawah oleh masyarakat sebagai tumbuhan obat dan kebutuhan sehari-hari persentasenya adalah 60%, sedang masyaraka yang tahu manfaat dari tumbuhan bawah tanpa memanfaatkan persentasenya 40%. Masyarakat yang diwawancarai berjumlah 50 orang, dengan 29 jenis tumbuhan bawah yang dapat dimanfaatkan. ENGLISH: Diversity of biological resources in tropical forests not limited on woody plant species or chronic, but there is also a lower vegetation which has a high species diversity. Under Plants are plants that live down on the forest floor, and covering the ground. The structure of tree stands formed believed to affect the existence of the understorey contained in the forest floor. TAHURA R. Soerjo Cangar is a Forest Service regional conservation Batu areas which includes the nature reserve Arjuno Lali Jiwo. Factors that cause damage Tahura among others forest clearing and poorly controlled development. The purpose of this study to determine the structure of the plant community and the kind that prevailed in the stand open and closed, and lower plant utilization by the community. The research was conducted in August-September 2012 in TAHURA R. Soerjo Cangar. Study site was divided into two, namely in the area of open and closed stands. This research is descriptive quantitative, sampling research belt transect method. Environmental factors were observed, among others, light, altitude and temperature. Data were analyzed by calculating the density, frequency, dominance and IVI. For deployment patterns are analyzed using an Index of Dispersion and the Chi-Square test. Furthermore, for the similarity of the two communities were analyzed using the method of Sorensen. The research found 31 species of lower plants, 16 in a closed stand and 21 in open stands. In the closed and open stands of important value index of the highest found in the same species, namely Eupathorium odoratum L. with 63.93% and 72.73%. The pattern of spread in a closed stand (5.619) and open (8.584), distribution clumped distribution. Similarity coefficient 2 places (Qs) from the plant community found in closed and open stands was 0,28. Lower plant utilization by the public as herbs and daily necessities percentage is 60%, people who know the benefits of the plant without the benefit percentage is 40%. People who interviewed totaled 50 people, with 29 species of plants that can be utilized under

    Analisis komparasi kinerja keuangan Bank Umum Syariah (BUS) yang ada di Indonesia berdasarkan Islamicity performance index

    Get PDF
    INDONESIA: Sebagai suatu lembaga yang bergerak berdasarkan prinsip syariah, bank syariah tentunya memiliki karakteristik dan penilaian kinerja keuangan yang berbeda dengan bank konvensional. Islamicity Performance Index merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja keuangan bank syariah tidak hanya dari segi keuangan tetapi juga mampu mengevaluasi prinsip keadilan dan kehalalan dari suatu perbankan syariah. Terdapat enam rasio keungan yang diukur dari Islamicity Performance Index, yaitu profit Sharing Ratio, zakat Performance Ratio, equitable distribution ratio, directors-employee ratio, Islamic investment vs non Islamic investment, Islamic income vs non Islamic income. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja keuangan Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia berdasarkan Islamicity Performance Index. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia periode 2008-2012. Penulis meneliti kinerja keuangan Bank Umum Syariah dengan metode purposive sampling dari Bank Umum Syariah di Indonesia yaitu Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah. Hasil penelitian menunjukkan dari perhitungan Uji Independent Sample T- test, terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan Bank Mega Syariah dan Bank Syariah Mandiri periode 2008-2012, secara umum rata-rata kinerja keuangan Bank Mega Syariah lebih baik dibandingkan dengan Bank Syariah Mandiri. Hal ini didasarkan pada keunggulan Bank Mega Syariah pada enam rasio yaitu zakat performance ratio, qard and donatio, Employes Expenses, shareholders, islamic investment vs non islamic investment, dan islamic income vs non islamic income. ENGLISH: As an institution that moves based on Islamic principles, Islamic banks must have characteristics and assessment of financial performance that is different from conventional banks. Islamicity Performance Index is one method that can be used to evaluate the financial performance of Islamic banks not only in financial but also able to evaluate the principles of justice and of a halal Islamic banking. There are six financial ratio measured from Islamicity Performance Index, which is the profit sharing ratio, zakat Performance Ratio, equitable distribution ratio, ratio-employee directors, Islamic investment vs. non Islamic investment, Islamic vs. non-Islamic income income. This study aimed to compare the financial performance of Islamic Banks in Indonesia by Islamicity Performance Index. The data used in this study is a financial statement data Islamic Banks in Indonesia 2008-2012 period. The author examines the financial performance of Islamic Banks with purposive sampling of Islamic Banks in Indonesia, Bank Syariah Mandiri and Bank Mega Syariah. Results showed from the calculation of the Independent Test Sample T- test, there are significant differences between the performance of Bank Mega Syariah and Bank Syariah Mandiri period 2008-2012, the average general performance of Bank Mega Syariah better than Bank Syariah Mandiri. It is based on the primacy of Bank Mega Syariah on six ratios charity performance ratio, Qard and donation, Employess Expenses, Shareholders, investment vs non islamic investment islamic, islamic and non-islamic income vs. income

    Implementasi hukum zakat pertanian di Desa Sukatani Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang

    Get PDF
    INDONESIA : Zakat pertanian adalah zakat yang dikeluarkan dari tanaman atau buah- buahan yang digunakan sebagai makanan pokok dan tidak busuk jika disimpan.Zakat pertanian wajib dikeluarkan zakatnya.Adapun nishab zakat pertanian adalah 5 wasaq. Desa Sukatani yang bertempat disalah satu Kecamatan Cilamaya Wetan merupakan salah satu penghasil padi terbanyak. Potensi di sektor pertanian di daerah tersebut cukup menjanjikan karena luas area pertanian mencapai 530 Ha. Luasnya lahan pertanian Desa Sukatani ini menghasilkan padi yang cukup banyak. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang merupakan penelitian yang berdasarkan fakta. Penulis adalah instrument kunci dalam memperoleh data. Sifat dari penelitian ini adalah deskriptif. Dalam memperoleh data, metode yang dominan adalah metode wawancara.Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yang dilakukan dengan menggambarkan pengelolaan zakat pertanian yang ada di Desa Sukatani Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang. Dari penelitian ini dapat disimpulkan Potensi zakat pertanian yang ada di Desa Sukatani Kecamatan Cilamaya Wetan cukup besar, karena Desa Sukatani adalah salah satu penghasil padi terbanyak. Luas lahan pertanian yang ada di Desa Sukatani adalah 687 Ha areal persawahan. Luas lahan areal persawahan menjadikan potensi zakat cukup besar karena hasil setiap panennya adalah ± 5 ton dari setiap hektarnya. Hasil dari lahan pertanian yang dipanen setiap hektarnya apabila dijumlahkan dengan keseluruhan areal pertanian yang ada di desa ini mencapai ± 2650 ton setiap panennya. Pelaksanaan zakat pertanin RT 16 RW 08 Dusun Kosambilempeng Tengah ada sebagian warga yang menghitung jumlah nishab zakat pertanian yaitu 5 wasaq atau setara dengan 653 kg dan ada sebagian warga yang tidak menghitung jumlah nishab karena hasil panen yang tidak menentu. Mengenai besar kadar zakat yang dikeluarkan warga RT 16 RW 08 Dusun Kosambilempeng Tengah menghitung besar kadar zakat pertanian yaitu 5% dan ada pula sebagian warga yang tidak menghitung besar zakat pertanian karena sebagian warga kurang memahami berapa besar kadar zakat dan tidak mengerti cara penghitungan zakat pertanian tersebut. Kemudian pelaksanaan zakat pertanian yang ada di warga RT 16 RW 08 Dusun Kosambilempeng Tengah lebih mengutamakan memberikan zakatnya kepada fakir miskin karena mereka sangat membutuhkannya. Pelaksanaan zakat pertanian yang ada di warga RT 16 RW 08 Dusun Kosambilempeng Tengah lebih mengutamakan memberikan zakatnya kepada fakir miskin karena mereka sangat membutuhkannya. ENGLISH : Agricultural Zakat is Zakat which is removed from the plant or fruits that used as staple food and if we keep save it is not rotten. Agricultural zakat is obligatory issues on zakat. As for nishab of agricultural zakat measurement is 5Wasaq. Sukatani village which is located at one of sub-districts Cilamayawetan is one of the largest rice producer. Potential in the agricultural sector in that region is quite promising because the vast agricultural area reached 530 Ha. Extent of Agricultural land at Sukatani village produces enough rice. In this study, the writer uses a qualitative approach that is research based on facts. The writer is a key of instrument in obtaining the data. The character of this research is descriptive. In obtaining the data, the dominant method is interview method. The Analysis used is descriptive analysis by describes the management of agricultural zakat Sukatani Village Cilamaya Wetan Sub-district Karawang Regency. From this study is concluded that Agriculture Zakat Potential at Sukatani Village Cilamaya Wetan Sub-district quiet big, because Sukatani Village is one of the largest rice producer. Agricultural Land area at the Sukatani Village is 687/Ha of rice cultivation. Land area of rice cultivation creates zakat potential considerable because of the results of any harvest is 5 tonnes/Ha. The Result of Agricultural land per hectare harvested if summed with the overall agricultural area in the village reached 2650 tons each harvest. The Implementation of agricultural zakat RT 16 RW 08 middle of Kosambilempeng village there are some people who count the number of agricultural zakat measurement is 5 wasaq or equal to 653 kg and there were some people that did not count because of the result uncertain. Concerning thelevelsof the charity incurred citizens of RT 16 RW 08 Middle of Kosambilempeng Village compute farms zakat levels of 5% and there are some people who do not calculate the Agriculture zakat because most of people do not understand how much content and do not understand the way to calculate that Agriculture zakat. Then the implementation of Agricultural zakat that existing in resident of RT 16 RW 08 Middle of Kosambilempeng village prefers giving their Zakat to the poor people because they really need it

    Pandangan hukum Islam tentang upacara tebus kembar mayang dalam tradisi perkawinan masyarakat Suku Osing Banyuwangi

    Get PDF
    INDONESIA: Upacara Tebus Kembar Mayang adalah salah satu produk budaya, yang saat ini masih berlangsung, khusunya di daerah pedesaan dan pesisiran. Tebus Kembar Mayang adalah salah satu ritual upacara perkawinan dalam keluarga,yang dilaksanakan sebelum upacara perkawinan berlangsung. Dalam prosesnya, perkawinan selalu melibatkan keluarga dan masyarakat serta lembaga tertentu, sehingga perkawinan itu dinilai syah dan dapat disaksikan oleh masyarakat, secara hukum maupun adat. Pada akhirnya, dari sebuah perkawinan akan terjadi hubungan sosial antar perorangan, keluarga dan masyarakat. Ada keterikatan, dan peran masing-masing individu dalam ikatan keluarga serta hubungannya dengan masyarakat. Jenis penelitian ini dikategorikan sebagai penelitan empiris atau sosiologis, yang memfokuskan terhadap permasalahan tentang konsep pernikahan menurut tuan guru, faktor yang melatarbelakangi terjadinya Upacara Tebus Kembar Mayang dan relevansi Upacara Tebus Kembar Mayang terhadap sistem perkawinan di Indonesia. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dimana sumber datanya dari data primer atau dasar dan data data sekunder berdasarkan wawancara dan dokumentasi. Kemudian pengolahan data dilakukan secara, editing, Classifying, Verifying, Analisying, Concluding. Hasil penelitian, pertama Perkawinan merupakan bagian hidup yang sakral, karena harus memperhatikan norma dan kaidah hidup dalam masyarakat baik didasarkan pada hukum Islam atau hukum negara. Dalam hasil penelitian di Desa Purwoasri mengenai tradisi Tebus Kembar Mayang sebagai syarat keberlanjutan akad pernikahan, maka dapat diambil kesimpulan : bahwa berdasarkan interpretasi simbolik dalam upacara Tebus Kembar Mayang, dapat di maknai kegiatan budaya sebagai tradisi tersebut sarat akan tuntunan, terutama secara khusus diperuntukkan orang tua yang akan menikahkan putranya, dan juga kepada mempelai berdua. Sedangkan dalam pandangan Islam tradisi tersebut boleh, asalkan tidak berlebih-lebihan dan diposisikan sebagai unsur tawassul ENGLISH: Redeem Twins Mayang ceremony is one of the products of culture, which is still underway, especially in rural and coastal areas. Redeem Twins Mayang is one of the rituals of the marriage ceremony in the family, which is held before the marriage ceremony takes place. In the process, marriage always involves family and community as well as certain institutions, so that the marriage is considered legitimate and can be seen by the public, legal or customary. In the end, of a marriage will occur social relations between individuals, families and communities. No attachment, and the role of each individual in the family ties and relationship with the community. This type of research is categorized as empirical or sociological research, which focuses on the problem of the concept of marriage according to the master teacher, the factors underlying the occurrence of twins coming of age rituals Redeem Redeem Mayang and relevance ceremony Twins Mayang the mating system in Indonesia. The approach used is qualitative approach, where the data sources of primary data or secondary data base and data based on interviews and documentation. Then the data processing is done, Editing, Classifying, Verifying, Analisying, Concluding. The results of the study, the first marriage is a sacred part of life, because they have to pay attention to the norms and rules of living in a better society based on Islamic law or state law. In the results of research in the tradition of the village Purwoasri Redeem Twins Mayang marriage contract as a condition of sustainability, it can be concluded: that based on the interpretation of the symbolic twins Redeem ceremony Mayang, can interpret cultural activities such as traditional full of guidance, especially the parents are specifically intended who would marry his son, and also to groom both. Meanwhile, in view of the Islamic tradition may, provided it is not excessive and is positioned as an element of tawassul

    Perbandingan hukum jaminan fidusia menurut Undang-Undang nomor 42 tahun 1999 dengan hukum rahn tasjili menurut fatwa nomor 68/DSN-MUI/III/2008

    Get PDF
    INDONESIA: Seiring dengan meningkatnya pembangunan ekonomi dan kebutuhan semakin banyak yang sebagain besar dana yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup tersebut dapat diperoleh melalui kegiatan pinjam-meminjam. Kegiatan pinjam-meminjam terdapat produk yang dapat digunakan oleh masyarakat dalam bentuk penjaminan barang guna mendapatkan pembiayaan, diantaranya yaitu Rahn, dan jaminan fidusia. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hukum jaminan fidusia menurut Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang jaminan fidusia dengan hukum rahn tasjîlî menurut fatwa Nomor 68/DSN-MUI/III/2008 dan untuk mengetahui perbandingan hukum antara jaminan fidusia menurut Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 dengan rahn tasjîlî menurut fatwa Nomor 68/DSN-MUI/III/2008. Untuk mencapai tujuan yang dimaksud, peneliti menggunakan penelitian hukum normatif dengan menggunakan pendekatan komparatif (comparative approach). Ada 2 temuan dalam penelitian ini. Pertama,. Jaminan fidusia merupakan perjanjian di mana pihak debitur mengikatkan perjanjiannya kepada pihak kreditur atas hutang piutang yang menjadikan bukti kepemilikan atas suatu benda untuk dijadikan jaminan atas utangnya tersebut dengan disertai adanya suatu bunga. Perjanjian yang terjadi dalam jaminan fidusia disebut perjanjian accesoir (perjanjian tambahan) bukanlah perjanjian pokok dari suatu perjanjian utang piutang, untuk memenuhi prestasi diantara para pihak, maka jaminan fidusia wajib didaftarkan ke Kantor Pendaftaran fidusia. Sedangkan substansi dari rahn tasjîlî pihak râhin mengikatkan perjanjian kepada pihak murtahin, yang dinamakan dengan perjanjian rahn tasjîlî dengan menggunakan akad utang piutang yang disertai dengan sebuah agunan/jaminan berupa barang bukti kepemilikan diserahkan kepada pihak murtahin. Artinya perjanjian yang terdapat dalam rahn tasjîlî adalah perajanjian yang bersifat accesoir karena agunan dalam suatu utang piutang dalam rahn tasjîlî merupakan perjanjian tambahan. Kedua,. Perbedaan antara jaminan fidusia dengan rahn tasjîlî dapat dilihat dari segi pemeliharaan benda. Di dalam jaminan fidusia, pemeliharaan benda yang dijadikan jaminan atas utang yaitu menjadi kewajiban kreditur tetapi biaya pemeliharaannya menjadi tanggungjawab debitur. Sedangkan di dalam rahn tasjîlî pemeliharaan benda yang dijadikan jaminan atas utang yaitu tidak hanya menjadi kewajiban rahin, namun dapat dilakukan juga oleh murtahin, Sedangkan persamaannya yaitu dapat dilihat dari berbagai segi baik dari segi definisi, objek, bentuk perjanjian, berakhirnya perjanjian, dan cara eksekusi barang. Salah satunya dari segi objek, jaminan fidusia dan rahn tasjîlî yaitu sama- sama yang dijadikan jaminan atas utang bukan wujud dari suatu benda, tetapi bukti kepemilikan benda tersebut. ENGLISH: There is increasing in building of economic and necessary that take much of funds be used for fulfill the daily need. And the funds gets from loan activity. In the loan activity there is product that can using by society in goods assurance form to get financing, that is Rahn and fidusia assurance. The purpose of this research is to knowing the fidusia assurance law according to Undang- Undang Nomor 42 Tahun 1999 about fidusia assurance with rahn tasjîlî law according to instructions Number 68/DSN-MUI/III/2008 and to know about the law comparison between fidusia assurance based on Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 with rahn tasjîlî based on the instrusctions Number 68/DSN-MUI/III/2008. To get the goal, the researcher use normatif research law with using comparative approach. There are two finding of this research. First, fidusia assurance is a treaty where is the debitor make his treaty to the creditor about debit and credit. That is become ownership proof for an object as the assurance to his debt and also added with an interest. The treaty in fidusia assurance is called as accesoir treaty (addition treaty), is not the main treaty of debit and credit. To fulfill the achievement between parts so fidusia assurance have to be registered on the - Fidusia Registration Office. Whereas the substance of rahn tasjîlî from râhin make a treaty with murtahin. That is called as rahn tasjîlî. This treaty use debit and credit agreement. And it also be completed with an assurance as the ownership proof object where is given to murtahin. It mean there is a characteristic of accesoir in the rahn tasjîlî. Because the guarantee in a debit and credit of rahn tasjîlî is an addition treaty. Second, The difference between the fiduciary with Rahn tasjîlî can be seen in terms of maintenance items. In fiduciary, maintenance objects that serve as collateral for a debt that is the duty of the creditor, but the cost of maintenance is the responsibility of the debtor. While in the maintenance tasjîlî Rahn objects used as collateral for a debt that is not only an obligation rahin, but can be done also by murtahin,While the similarities is can be seen from various aspects of the definition, object, form of treaty, ending of treaty, and the way of execution goods. One of the aspect from object view, fidusia assurance and rahn tasjîlî is same being to assurance for debt not form of the goods, but proof of the goods ownership

    Sakinah family concept based on Jama'ah Tabligh perspective (Jaulah): Case studi Campurejo Village, Mojoroto, Kediri

    Get PDF
    INDONESIA: Latar belakang berdirinya jama’ah Tabligh adalah mengajak umat Islam untuk beribadah melaksanakan segala perintah Allah dan Rasul-nya serta melaksanakan amalan fadhu dan sunnah melalui program dakwah khuruj fi sabilillah dan masturoh. Seorang suami dituntut untuk khuruj fi sabilillah di setiap bulannya dan harus meninggalkan keluarganya. Begitu pula dengan istri juga harus mengikuti dakwah melalui program masturoh. Maka dari itu, setiap anggota Jama’ah tabligh memiliki konsep keluarga sakinah tersendiri. Dari sinilah peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam pandangan Jama’ah Tabligh tentang keluarga sakinah dan upaya-upaya yang mereka lakukan dalam menciptakan keluarga sakinah. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, bersifat deskriptif dan menggunakan pendekatan kualitatif. Untuk memperoleh data peneliti menggunakan tiga metode pengumpulan data, yakni observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini, ditemukan bahwa makna keluarga sakinah menurut Jama’ah Tabligh adalah keluarga yang dipimpin oleh seorang suami yang bekerja dalam da’wah agama secara ikhlas dan seluruh anggota keluarga merasakan ketenangan, selalu menjalankan perintah Allah dan sunah Rasul-Nya serta mengamalkan amalan fardhu dan sunnah serta menjadikan keluarga Rasul sebagai suri tauladan dalam membentuk keluarga sakinah. Seluruh aggota keluarga harus saling mendukung juga dan saling mengingatkan satu sama lainnya, bisa mengamalkan agama secara sempurna serta selalu mendapat ridho dari Allah. Adapun upaya mereka dalam membentuk keluarga sakinah yaitu dengan memberikan pendidikan agama untuk anak-anaknya, mempertebal iman, mengamalkan amalan, melaksanakan program khuruj fi sabilillah untuk suami dan program masturoh untuk istri secara rutin, selalu menjaga komunikasi antara suami istri, musyawarah keluarga dalam menyeleseikan masalah. Selain itu. Anggota keluarga tersebut harus bisa menjaga amalan-amalan sunah lainnya seperti dzikir, tilawah, membaca surat penting, membaca surat yasin di pagi hari dan melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai seorang suami istri terutama dalam mendidik anak serta selalu Istiqomah dalam beramal. ENGLISH: The background of Jama'ah Tabligh establishment is to invite Muslims to perform worship,do all the commandments of God and his Messenger as well as,to practice obligatory and sunnah deeds through khuruj fi sabilillah and masturoh programs. A husband is sued to khuruj fi sabilillah in every month and has to leave his family. His wife should join the da’wah through masturoh program too. Therefore, every member of Jama'ah Tabligh have sakinah family concept. Therefore, the researcher is interested in researching deeply sakinah family concept based on Jama’ah Tabligh views and the efforts that they take in creating sakinah family. This research is a field research, descriptive and uses the qualitative approach.To get the data, researcher uses three data collection methods which are observation, interview and documentation. The results of this research reveals that the sakinah family concept based on Jama’ah Tabligh is a family that is led by a husband who works in the da’wah religion sincerely and all the members of family feel peace, always run the command of Allah and the Sunnah of his Messenger as well as then practice obligatoryand sunnah deeds and make the Prophet family as minimal model in create sakinah family. All members of family have to support andto remindeach other too,they can practice the religion perfectly and always gets the blessing of God. As their efforts in create sakinah family are by giving religious education for their children, reinforcing the faith, practicing deeds, implementing the khuruj fi sabilillah program for husband and masturoh programs for wife regularly, always keeping the communication between husband and wife, discussing to solve the problem. In other hand, the member of family should be able to keep other deeds like doing dzikr, recitating, reading important surah, reading the surah of Yasin in the morning and doing the duties and obligations as a husband-wife especially in educate children and always Istiqomah in charities

    Pemanfaatan tanah milik pembeli akibat wanprestasi pembayaran dalam jual beli tembakau: Studi di Desa Banjarsari, Bangsalsari Jember

    Get PDF
    INDONESIA: Dalam penelitian ini terdapat dua fokus permasalahan yang menjadi kajian pokok, pertama bagaimana bentuk pemanfaatan yang dilakukan oleh penjual tembakau terhadap tanah milik pembeli tembakau yang wanprestasi dalam pemabayaran di Desa Banjarsari Bangsalsari Jember. Kedua, bagaimana tinjauan hukum Islam dan hukum perdata terhadap pemanfaatan tanah milik pembeli akibat wanprestasi pembayaran dalam jual beli tembakau di Desa Banjarsari Bangsalsari Jember. Penelitian ini merupakan jenis penelitian empiris dengan menggunakan pendekatan kasus (Case Approach), sedangkan objek penelitian ini adalah masyarakat Desa Banjarsari, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan hasil pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah masyarakat atau penduduk Desa Banjarsari yang pernah melakukan pemanfaatan terhadap tanah milik orang lain akibat wanprestasi pembayaran dalam jual beli. Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan maka dapat dideskripsikan: 1) Bentuk pemanfaatan yang dilakukan oleh penjual tembakau terhadap tanah milik pembeli tembakau yang wanprestasi di Desa Banjarsari adalah pemanfaatan dengan bercocok tanam dan hasil yang diperoleh menjadi hak pelaku pemanfaatan secara penuh. Pemanfaatan tersebut ditujukan sebagai ganti rugi atas wanprestasi / penundaan pembayaran uang milik penjual tembakau. 2) Hukum pemanfaatan terhadap tanah milik orang yang wanpretasi dalam pembayaran dalam jual beli tembakau di Desa Banjarsari dalam hukum Islam dilarang, karena dapat membuat pelaku pemanfaatan memperoleh pertamabahan nilai atau hasil dobel dari pemanfaatan yang dilakukan, sehingga pemanfaatan tersebut dilarang karena termasuk dalam kategori Riba nasi’ah. Sedangkan kalau menurut KUH Perdata pemanfaatan tanah tersebut diperbolehkan karena meskipun menimbulkan pertambahan nilai/hasil berlipat terhadap pelaku pemanfaatan tetapi KUH Perdata tidak melarang adanya pertambahan nilai sebagaimana tercantum dalam pasal 1765 KUH Perdata. ENGLISH: In this study, there are two issues that became the focus of the study, the first one is what kind of utilization made by tobacconist who is having a common sense in the breach of contract related to default payment in the Banjarsari village, Bangsalsari in Jember. Second, how to review the subject with Islamic perspective and civil law against the use of land owned by the buyer as a result of default payment of the tobacco trading in Banjarsari village, Bangsalsari in Jember. This study is an empirical research using case-based approach (Case Approach), while the object of this study is Banjarsari villagers, Bangsalsari Subdistrict, Jember. The method used in this study is a qualitative research method with the results of data collection through interviews and documentation. Informants in this study is a community or village residents Banjarsari ever make use of the land belonging to another person as a result of default in the payment of purchase. Based on the research results of what researcher have done before, It can be described: 1) Kind of utilization done by the seller of tobacco on the estate owned by the defaulting purchaser at the Banjarsari Village is the utilization using a cultivation and the results obtained are entitled to a full authority of the perpetrator. In addition, this utilization is intended as a compensation for default / delay in payment of money belonging to the tobacconist. 2) Law of utilization of the estate belonging to people who is having a common sense in breach of contract in the tobacco trading payment in the Banjarsari village is forbidden in Islamic law, because it can make the perpetrator gains an additional or even double price of utilization when it is done, which is why this kind of utilization is prohibited because It is included in the category of Riba Nasi’ah. Meanwhile, according to KUH Perdata, the estate utilization is allowed because even though it may lead into an additional result / value that is going to be multiplied against the perpetrators, KUH Perdata does not prohibit that kind of situation as stated in article 1765 KUH Perdat

    Kajian penambahan jerami padi (Oryza sativa) pada komposisi media tanam (Bag Log) terhadap pertumbuhan jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus)

    Get PDF
    INDONESIA: Dalam Al-qur’an disebutkan bahwa“banyaknya Kami tumbuhkan di bumi itu berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik” (Qs Asy- Syu’araa’ Ayat 7). Jamur tiram putih merupakan tumbuhan heterotrof, dapat tumbuh dalam berbagai macam limbah yang mengandung lignin, karbohidrat (selulosa dan glukosa), protein, nitrogen, serat, dan vitamin. Banyaknya manfaat Jamur Tiram Putih (Plearotus ostreatus), dan meningkatnya pembudidaya Jamur Tiram Putih (Plearotus ostreatus) sedangkan ketersediaan serbuk gergaji kayu untuk bahan utama budidaya jamur tiram dewasa ini sulit didapat karena bersaing dengan penggunaan lain. Jerami padi merupakan alternatif yang baik sebagai pendamping atau pengganti kayu dengan pertimbangan ketersediaan serbuk kayu. Rata-rata jerami padi mengandung 45% bahan kering, dengan kandungan abu sebesar 35,25% lemak 3,14% serat kasar 25,17%, protein kasar 7,80% bahan ekstrak tanpa nitrogen 28,74% dari bahan kering. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan dan prosentase yang terbaik jerami padi pada komposisi media tanam (Bag log) terhadap pertambahan panjang miselium dan produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Rancangan yang digunakan dalam percobaa adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan lima kali ulangan. Perlakuan yang diberikan jerami padi adalah (0%, 15%, 20%, 25%, 30%). Parameter yang diamati adalah panjang miselium, waktu kemunculan primordia, jumlah tubuh buah, diameter tudung jamur, dan berat segar jamur panen pertama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan J3 pada pertambahan panjang miselium dan produksi Jamur Tiram Putih tidak berbeda nyata dengan perlakuan J1 (kontrol). Hasil pengamatan waktu kemunculan primordia menunjukkan, bahwa perlakuan J3 menunjukkan waktu kemunculan primordia yang tercepat berbeda nyata dengan perlakuan J5, tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan J1 dan J2. Pada pengamatan jumlah badan buah menunjukkan, bahwa perlakuan J3 memberikan jumlah badan buah yang banyak berbeda nyata dengan perlakuan J4 dan J5, tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan J1 dan J2. Pada pengamatan jumlah badan buah berukuran besar perlakuan J3 memberikan jumlah badan buah yang banyak, berbeda nyata dengan perlakuan J5, tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan J1, J2, dan J4. Hasil pengamatan dengan kriteria jumlah badan berukuran sedang perlakuan (J3) memberikan jumlah badan buah yang banyak tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan J1, J2, J4 dan J5. Pada parameter jumlah badan buah berukuran kecil, perlakuan J2 dan J3 menghasilkan jumlah badan buah berdiameter kecil yang banyak tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan J1 (kontrol), J4 dan J5. Hasil pengamatan berat basah jamur tiram putih menunjukkan,bahwa perlakuan J3 menghasilkan berat segar jamur terbanyak berbeda nyata dengan perlakuan J2, J4 dan J5 tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan J1 (kontrol). ENNGLISH: In the Qur'an says that "many of the earth that we grow a variety of plants that either" (Surat ash-Syu'araa 'Verse 7). White oyster mushroom is heterotrophic plants, can be grown in a wide range of waste containing lignin, carbohydrates (glucose and cellulose), protein, nitrogen, fiber, and vitamins. The numerous benefits White Oyster Mushroom (Plearotus ostreatus), and increasing farmers White Oyster Mushroom (Plearotus ostreatus) the availability of wood sawdust for oyster mushroom cultivation main ingredient today is hard to come by because it competes with other uses. Rice straw is a good alternative as a companion or replacement of wood with sawdust availability considerations. Average rice straw containing 45% dry matter, the ash content of 35.25% fat 3.14% 25.17% crude fiber, 7.80% crude protein extract materials without nitrogen 28.74% of the dry matter. This study aimed to determine the effect of the addition and the best percentage of rice straw on the composition of the growing media (Bag log) to the length of the mycelium and the production of White Oyster Mushroom (Pleurotus ostreatus). This study is experimental. The design used in percobaa is completely randomized design (CRD) with five replications. The treatments were given rice straw (0%, 15%, 20%, 25%, 30%). Parameters measured were length of mycelium, time of primordia, the number of fruiting bodies, mushrooms hood diameter, and fresh weight of mushrooms harvested first. The results showed that treatment of J3 on the length of the mycelium and White Oyster Mushroom production was not significantly different from J1 treatment (control). The observation time of the appearance of primordia showed that treatment J3 shows the fastest time of the emergence of primordia differ significantly by treatment with J5, but not significantly different from the treatment of J1 and J2. In observation of the number of fruit bodies showed that the treatment J3 gives the number of fruit bodies are significantly different from the treatment of many J4 and J5, but not significantly different from the treatment of J1 and J2. In observation of a large number of fruit bodies J3 treatment gives the number of fruit bodies a lot, J5 significantly different treatment, but not significantly different from the treatment of J1, J2 and J4. Observations with the criteria of the number of medium-sized body treatments (J3) gives the number of fruit bodies that many but not significantly different from the treatment of J1, J2, J4 and J5. In the parameter number of small-sized fruit bodies, J2 and J3 treatment produces a small amount of fruit bodies diameter that many but not significantly different from J1 treatment (control), J4 and J5. Observations wet weight white oyster mushroom showed that treatment J3 fresh weight of mushrooms produced most significantly different by treatment J2, J4 and J5 but not significantly different from J1 treatment (control)

    Pengaruh penambahan bahan organik pada komposisi media tanam F3 terhadap pertumbuhan dan perkembangan jamur tiram abu-abu (Pleurotus sajor-caju)

    Get PDF
    INDONESIA: Jamur Tiram Abu-abu (Pleurotus sajor-caju) merupakan jamur yang memiliki cita rasa yang enak (Edible Mushroom), dan mempunyai khasiat untuk obat. Produksi jamur yang masih belum berkembang merupakan salah satu penyebab rendahnya produksi jamur Tiram abu-abu yang dihasilkan oleh petani. Hal itu diduga karena substrat media tanam relatif sama setiap waktu. Oleh karena itu sebagai alternatif, maka dilakukan penambahan bahan pada komposisi media tanam dengan menggunakan Eceng gondok (Eichornia crassipes), Sabut kelapa (Coconut fibre) dan Jerami padi (Oryza sativa), dengan harapan dapat meminimalisasi penggunaan serbuk gergaji kayu yang semakin sedikit jumlahnya dan juga dapat meningkatkan produksi jamur. Ketiga jenis campuran media tanam ini bermanfaat untuk menggantikan serbuk gergaji kayu yang semakin sedikit jumlahnya dan media dasar yang relatif lebih mahal harganya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan bahan organik pada komposisi media tanam f3 terhadap pertumbuhan dan perkembangan jamur tiram abu-abu (Pleurotus sajor-caju). Penelitian ini dilakukan di rumah produksi jamur Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa timur, Kecamatan Karang-ploso, Kabupaten Malang pada bulan Februari-Juni 2014. Bahan yang digunakan yaitu bibit jamur tiram abu-abu, dedak padi, CaCO3, gula merah, biodekomposer, sabut kelapa, jerami padi, eceng gondok dan air. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor. Faktor yang pertama adalah jenis media tanam yang meliputi sabut kelapa (C1), Jerami padi (C2) dan eceng gondok (C3). Faktor kedua adalah konsentrasi campuran media tanam yang meliputi; konsentrasi 0%/control (P0), 5% (P1), 10% (P2), 15% (P3), 20% (P4). Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis dengan analisis variansi (Anova) dua jalur. Untuk mengetahui kombinasi perlakuan terbaik dilanjutkan dengan UJD (Uji Jarak Duncan) dengan taraf signifikansi 5 %. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh jenis media tanam yang ditambahkan dengan konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan dan perkembangan jamur tiram abu-abu (Pleurotus sajor-caju). Pertumbuhan miselium (HSI) tercepat diperoleh dengan penambahan bahan pada media tanam berupa Eceng gondok 10%, waktu munculnya pinhead (HSI) jumlah tubuh buah (buah), panjang tangkai buah (cm) dan interval panen (hari) terbaik diperoleh pada perlakuan kontrol, Berat basah (g) yang terbaik diperoleh dengan penambahan sabut kelapa 10%, dengan penambahan ketiga bahan tersebut tidak berpengaruh terhadap diameter tudung jamur (cm). Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan untuk menggunakan sabut kelapa dengan konsentrasi 10% sebagai alternatif tambahan pada komposisi media tanam jamur tiram abu-abu. ENGLISH: Grey Oyster Mushroom (Pleurotus sajor-caju) is kind of mushroom that has flavors testy and has function for medicine. Mushroom production that's still undeveloped is one of the causes in low production of grey oyster mushroom that produced by farmers. It is caused plant media substrate relatively same every time. Therefore, as an alternative, then do the addition of material on composition of growing media by using Eichornia crassipes, Coconut fibre and straw of rice (Oryza sativa), in hopes, it can minimalize the used of wood sawdust that decreasingly in number and can also increase the production of mushrooms. The three types of planting media have benefits of replacing wood sawdust that decreasingly in number and basic media that more expensive relatively. This research aims to know the influence of addition of organic materials in growing media composition of f3 on the growth and development of grey oyster mushroom (Pleurotus sajor-caju). The research was conducted at the home of mushrooms, Hall of Agricultural Technology Study, East Java, Karang-Ploso, Malang in February-June 2014. The material used are seed of oyster mushroom gray, CaCO3, rice bran, brown sugar, biodecomposer, coconut fibre, rice straw, Eichornia crassipes, and water. This research used completely randomized design (CRD) in two factors. The first factor is the type of plant media that includes coconut fibre (C1), rice Straw (C2) and Eichornia crassipes (C3). The second factor is concentration of plant media mixture that includes; concentration of 0% / control (P0), 5% (P1), 10% (P2), 15% (P3), 20% (P4). Data that obtained from this study are analyzed by the analysis of varians (Anova) of two lines. To find out the best treatment combination continued with UJD (Test Distance Duncan) with 5% significance level. The results of this research show that there are influences of planting media types that added with different concentration on the growth and development of grey oyster mushroom (Pleurotus sajor-caju). The fastest of mycelium Growth (HSI) was obtained by the additing material on planting media of Eichornia crassipes 10%, while the appearing of pinhead (HSI) fruit stem number (fruit), length of fruit stalk (cm) and harvest interval (days) are best obtained on treatment control. The best wet weight (g) was obtained by administering coconut fibre to 10%. In another case, the additing of three materials has no effect on the yeast hood diameter (cm). Based on results of this research are advised to use cocnut fibre in concentration of 10% as an additional alternative on planting media composition of grey oyster mushroom

    Hubungan dukungan sosial dengan intensi mengemis pada pengemis di UPT Rehabilitasi Sosial Gelandangan dan Pengemis Sidoarjo

    Get PDF
    INDONESIA: Fenomena pengemis merupakan masalah serius bagi negara dan juga masyarakat sebab hal itu termasuk dalam kategori perilaku menyimpang, namun pada kenyataannya niat seseorang untuk mengemis bukan lagi merupakan solusi bagi masalah ekonomi mereka, melainkan telah menjadi pekerjaan tetap untuk memenuhi kebutuhan hidup. Berdasarkan hasil observasi ditemukan fenomena bahwa mayoritas pengemis memutuskan untuk mengemis selain karena sikap mentalnya yang rendah, sikap malas, religiusitas yang rendah dan pasrah, coba-coba, namun juga karena melihat keluarga terutama orang tua dan juga lingkungan sekitar melakukan hal yang sama, ada juga yang melakukan hal tersebut karena mendapatkan tanggapan yang positif dari keluarga, bahkan memberikan dukungan baik dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan informasi. Terkait masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara dukungan sosial dengan intensi mengemis pada pengemis di UPT Rehabsos Gepeng Sidoarjo. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan skala dukungan sosial dan skala intensi mengemis yang disebarkan kepada 11 subjek penelitian. Skala dukungan sosial terdiri dari 30 item dengan α = 0,834, dan skala intensi mengemis terdiri dari 26 item dengan α = 0,867. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan adalah teknik Korelasi Tata Berjenjang dari Spearman. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa dari nilai koefisien korelasi sebesar 0,791, dengan P = 0,004 sehingga P < 0,01, dengan N = 11. Ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara dukungan sosial dengan intensi mengemis pada klien pengemis di UPT Rehabsos Gepeng Sidoarjo. Serta terjadi hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat dukungan sosial dan tingkat intensi mengemis, artinya semakin tinggi dukungan sosial maka semakin tinggi pula intensi mengemisnya, begitu juga sebaliknya jika semakin rendah dukungan sosial maka semakin rendah pula intensi mengemis. Hal ini dapat diartikan bahwa hasil dari penelitian ini menyatakan ada hubungan antara dukungan sosial dengan intensi mengemia, sehingga dapat dikatakan hipotesis diterima. ENGLISH: The beggar phenomenon is a serious problem for the country and the society as well, because it is included as one of the deviant behaviors. In fact, the intention of a person to beg is no longer as one of the solution to their economic problems, but has changed to be a commonly-found job. Based on the observation, it is found that most of beggars decided to beg not only because of the low-mental attitude, the laziness and the less of religiosity also play a big part to influence them on doing such job. Being surrounded by people who beg all the time, including the elderly, makes people do the same as well. Moreover, some of them even got positive responses from the families for that job. The family may give them emotional, instrumental, award, and informational supports. Related to the problems mentioned above, the purpose of this study is to determine the relationship between social support and the intensity of begging on the beggars in UPT Rehabsos Gepeng Sidoarjo. The researcher collects the data using social support scale and begging intensity scale which are distributed to 11 research subjects. Social support scale consisted of 30 items with α = 0.834, and the begging intensity scale consisted of 26 items with α = 0.867. In analyzing the data and testing the hypothesis, the researcher uses Tiered Correlation Technique of Spearman. The result shows the value of correlation coefficient is 0.791, with P = 0.004 to P <0.01, with N = 11. This indicates that there is a correlation between social support on the subjects with their begging intensity in UPT Rehabsos Gepeng Sidoarjo. There are positive and significant relationship between the level of social support and the intensity of begging. By this I mean that the higher the social support, the higher the begging intensity, while the lower social support, the lower the intensity of begging. In other words, this research explicitly states that the hypothesis is accepted

    25,725

    full texts

    29,681

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Etheses of Maulana Malik Ibrahim State Islamic University is based in ID
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇