12 research outputs found

    PERANCANGAN ARSITEKTUR DAN UPAYA PERTAHANAN KELUARGA DALAM KOMUNITAS BERMUKIM MASYARAKAT MUSLIM MADURA

    Get PDF
    Madura dikenal sebagai pulau yang gersang, perekonomian minus, panetrasi Islam yang sangat dominan dalam setiap aspek kehidupan, penduduknya temperamental dan terkesan ekslusif sehingga secara sosial relasi seringkali dibangun atas prasangka dan kewaspadaan terhadap orang lain yang belum dikenalnya, karenanya dalam kosa kata madura didapati istilah oreng dibik (kerabat sendiri) dan oreng laen (orang di luar kerabat) untuk menandai adanya perbedaan perlakuan dalam berhubungan secara sosial. Dalam arsitektur ciri ekslusifitas dan keislaman dapat dilihat dari bagaimana unit-unit ruang bermukim yang disusun secara komunal dengan batas teritori yang tegas berjenjang terikat dalam satu inti tanean lanjheng (halaman yang panjang) dan langghar (surau) yang selalu ada sebagai sumbu utama orientasi ruang. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana pola ketersusunan ini terjadi dan bagaimana ia berperan dalam pola pertahanan komunalitas ruang bagi keluarga dan kerabatnya melalui pembinaan nilai-nilai ke-Islaman yang dipahaminya secara fanatis. Pengamatan dilakukan terhadap pola ketersusunan ruang bermukim dan bagaimana relasi kehidupan dilangsungkan. Pengamatan akan dikaitkan dengan bagaimana Islam sebagai sebuah sistem sosial dan budaya, karakteristik masyarakat yang ekslusif dan kondisi lingkungan yang minus sebagai unsur penting yang mempengaruhi bagaimana ruang bermukim itu disusun dan berperan dalam upaya pembinaan keluarga masyarakat Madura. Penelitian dilakukan di desa Prenduan Sumenep Madura dengan menggunakan metoda naturalistik untuk dapat merekam bagaimana arsitektur dan relasi sosial berlangsung dalam kondisi alamiahnya. Sehingga tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran yang sesungguhnya dari keterkaitan arsitektur ruang bermukim, agama, sosial dan lingkungan dapat menjelaskan dengan baik terhadap bagaimana tujuan pembinaan keluarga dalam komunitas masyarakat Madura diperankan melalui gagasan perancangan arsitektur yang original

    KAJIAN SEMIOTIKA ELEMEN ARSITEKTUR CINA PADA PERANCANGAN MUSEUM BUDAYA CINA DI BOGOR

    Get PDF
    Semiotika adalah sebuah teori yang di dalamnya menjelaskan tentang tanda-tanda yang berisi makna dan pesan. Dengan menganalisis teori notasi arsitektur, proses penentuan ciri fisik dan makna dari objek bangunan yang akan dikaji dapat tersampaikan lebih mudah. Arsitektur Cina adalah salah satu budaya yang berasal dari luar yang saat ini sedang berkembang di Indonesia dan tentunya perlu terus dilestarikan agar budaya cina terus berkembang dan tidak hilang ditelan zaman serta mengajak pengunjung lebih mengenali dari beragam elemen yang terdapat pada Arsietktur Cina. Dalam konteks ini tema kajian unsur arsitektur Tionghoa adalah terdapat berbagai macam unsur arsitektur dalam arsitektur Tionghoa yang dapat diidentifikasi secara fisik dan sesuai maknanya, sehingga perlu diterapkan semiotika arsitektur dalam proses identifikasinya. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah metode kualitatif yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan mendalam mengenai aspek fisik dan makna (tanda dan petanda) arsitektur Tiongkok melalui penelitian literatur atau pernyataan para ahli/budaya. Sementara itu, penguraian dan pembentukan elemen arsitektur elemen arsitektur Tiongkok dilakukan dengan metode Decoding dan Coding, yang bertujuan untuk memudahkan penerapan semiotika arsitektur dalam pemahaman elemen arsitektur Tiongkok. Hasil penelitian ini mengungkap konsep arsitektur Tionghoa yang telah ditransformasikan ke dalam perwujudan dan makna fisik, sehingga nilai-nilai Tionghoa dalam desain dapat diterapkan pada berbagai aspek dan bentuk baru tanpa menghilangkan esensi makna dan fisik aslinya

    Mahkota on the Melaka traditional mosques: the study on a visual elements / Raziq Abdul Samat...[et.al]

    Get PDF
    Melaka had been recognized as a World Heritage City by UNESCO in 2008. Based on UNESCO's website, Melaka (along with George Town) . the historic city of Malaysia have developed over 500 years of trade and cultural exchanged between East and West in the Straits of Malacca .With its government buildings, churches, squares and fortifications, Melaka demonstrates the early stages of this history originating in the 15th century Malay sultanate and the Portuguese and Dutch periods beginning in the early 16th century. The two towns constitute a unique architectural and cultural townscape without parallel anywhere in East and Southeast Asia. Based on previous history, it shows that the development and style of arts .culture and architecture are resulted assimilation of foreign countries such as Portuguese. Dutch and British. For an example , the Melaka traditional mosque, there are a lot of assimilation of Chinese. Sumatra n and Indians influence on the architecture itself. The mosque has its own unique identity compare to other mosques in Malaysia

    KONSEP BIOPHILIA DALAM PERANCANGAN INTERIOR KAMAR RAWAT INAP STUDI KASUS PUSKESMAS PASAR REBO

    Get PDF
    Health building design often prioritizes physical healing, but ignores the psychological aspect, such as one of them is the design of the inpatient room at the health center. The design of the puskesmas inpatient room generally makes patients feel uneasy and uncomfortable. The impression arising from the atmosphere of the health center, especially in the inpatient room, affects the psychological and physical condition of patients, especially during the healing period. Basically, humans have a tendency to always relate to nature which can have a positive impact on human physical and psychological conditions. This has led to the emergence of the biophilia design approach. Nature In The Space is one of the three categories of biophilia design principles that are considered to be appropriate if applied to the interior design of the puskesmas inpatient room, namely by integrating natural elements into the inpatient room building. With the application of this theme, it is hoped that the patient's anxiety about the health center can be reduced and can accelerate the patient's healing period from a psychological and physical perspective

    PENERAPAN KARAKTERISTIK WARNA TNI-AU PADA RUANG VIP KLUB EKSEKUTIF PERSADA HALIM

    Get PDF
    Penulisan ini membahas mengenai penerapan konsep Persada pada Ruang VIP Klub Eksekutif Persada Halim yang beroperasi dibawah pengelolaan TNI Angkatan Udara dengan menekankan penggunaan warna-warna yang mencerminkan karakteristik dan identitas dari TNI-AU. Penerapan warna yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pada teori warna diantaranya Teori Warna Brewster dan Munsell. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan pengalaman ruang baik untuk anggota dan purnawirawan yang membutuhkan tempat untuk berkumpul, berdiskusi, dan bersenang-senang. Dengan metode studi kasus dan jenis penelitian kualitatif membantu penulis untuk mengetahui penanganan yang dibutuhkan dalam suatu tempat dengan kasus spesial yang terjadi. Sehingga penulisan ini menghasilkan sebuah desain yang merespon permasalahan ruang dan menampilkan visualisasi ruang yang mewah, elegan, bermartabat, dan sesuai dengan identitas TNI-AU

    KAJIAN EFISIENSI DESAIN SIRKULASI PADA FUNGSI PASAR DENGAN STUDI KASUS PASAR SERPONG, TANGERANG SELATAN

    Get PDF
    Sebagai salah satu pasar tradisional di kota Tangerang Selatan, Pasar Serpong juga dituntut mampu mempertahankan kualitasnya untuk memenuhi semua kebutuhan dan keinginan masyarakat di daerah Serpong, Tangerang Selatan. Penulis mengamati kecenderungan pemanfaatan ruang sirkulasi di pasar tradisional dilatarbelakangi oleh pentingnya kelangsungan operasional pasar itu sendiri. Sedangkan efektifitas ruang sirkulasi di pasar tersebut diperlukan untuk menjamin setiap ruang operasional pasar berjalan optimal. Perhatian penelitian ini dititik-beratkan pada bagaimana ruang sirkulasi Pasar Serpong dimanfaatkan sehingga bisa diterjemahkan menjadi rekomendasi perancangan pasar tradisional khususnya di daerah Tangerang, Bante

    MAKNA TATA LETAK TIGA KELENTENG TERHADAP PECINAN PASAR LAMA DI KOTA TANGERANG (KELENTENG BOEN TEK BIO, BOEN SAN BIO DAN BOEN HAY BIO)

    Get PDF
    Pecinan Pasar Lama merupakan permukiman yang menjadi cikal bakal dari kota Tangerang. Etnis Tionghoa masuk ke wilayah Tangerang tahun 1407 yang dipimpin oleh Tje Tje Lung.  Perjanjian dengan Sanghyang Anggalarang menjadikan etnis Tionghoa mendapat sebidang tanah di sebelah timur sungai Cisadane yaitu Teluk Naga. Kedatangan etnis Tionghoa berikutnya pada saat terjadi pemberontakan etnis Tionghoa di Batavia, oleh pemerintah VOC disebar permukimannya dibeberapa wilayah Tangerang. Pecinan Pasar Lama yang terletak dilekukan sungai Cisadane, sekilas terlihat sama dengan pecinan lainnya yang berada di pinggir sungai. Namun pecinan Pasar Lama menjadi berbeda dengan adanya dua kelenteng pelengkap dari kelenteng Boen Tek Bio, yaitu Boen San Bio dan Boen Hay Bio yang memberikan makna bagi pecinan tersebut. Untuk mengetahui makna kelenteng–kelenteng tersebut bagi pecinan Pasar Lama maka diperlukan penggalian sejarah, budaya dan religi etnis Tionghoa. Penelitian ini adalah untuk mengetahui makna tata letak tiga kelenteng tua Boen Tek Bio, Boen San Bio dan Boen Hay Bio di kota Tangerang terhadap pecinan Pasar Lama. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan ethnografi, yaitu menguraikan sejarah dan budaya etnis Tionghoa di pecinan Pasar Lama dan tiga kelenteng tua tersebut. Hasil analisa menunjukkan bahwa pecinan Pasar Lama terbentuk dari pengharapan leluhur etnis Tionghoa sebelumnya yang menginginkan kemakmuran, keberuntungan dan pelestarian generasinya di tanah Tangerang ini, sedangkan makna dari tiga kelenteng yaitu, pengharapan leluhur etnis Tionghoa untuk etnis Tionghoa yang tinggal di pecinan pasar lama menjadi orang–orang yang memiliki keberuntungan, kemakmuran terbebas dari malapetaka dan memiliki nilai–nilai kebajikan yang setinggi gunung dan seluas samudera

    Molecular detection of methicillin resistant Staphylococcus aureus harbouring β- lactamase resistance genes isolated from different sources of infections

    No full text
    Background and objective: The detection and investigation of methicillin resistance staphylococci specifically S. aureus in clinical microbiology setting is very helpful both for informing the appropriate treatment of individual patients and also for the surveillance of these organisms. This study aimed at the rapid molecular detection of methicillin resistant staphylococci harbouring β-lactamase gene and determination of the efficiency of m-PCR through comparison with uniplex PCR. Methods: Standard microbiological techniques were applied for the determination of the presence of methicillin resistant S. aureus in samples recovered from different body sites of patients who attended Al-Kadhumyhia Teaching and Baghdad Teaching Hospitals. The resulting methicillin resistant S. aureus (MRSA) isolates were subjected to uni and multiplex PCR amplifications for detecting the existence of mec A gene and β-lactamase (TEM) resistance gene. Results: Half of the cases involved were found to be caused by MRSA. All the tested isolates showed positive amplification bands for the presence of mec A gene and only 48.8% of these harbored TEM gene. The obtained results revealed high sensitivity of universal bacterial and TEM primers expressed as 97.6% and 100% respectively, while the sensitivity of mec A primer was limited to 60%. Conclusion: The phenotypic identification of MRSA revealed a higher incidence rate and that different molecular techniques can yield conflicting results and it can also be concluded that resistant due to beta- lactamase production can be a crucial factor added to the previously settled methicillin resistant due to mec A gene

    Sustainability Performance Analysis of Small and Medium Sized Enterprises:Criteria, Methods and Framework

    Get PDF
    Small and medium sized enterprises (SMEs) play an important role in any economy as they contribute to GDP and employment. However, sustainability (right combination of economic, environmental and social) of SMEs is a major concern as they prioritize economic performance over environmental and social to remain competitive. Majority of prior researches on SMEs' sustainability either look at the impact of a few limited enablers (e.g. lean, green, innovation etc.) on sustainability performance or the effect of pressures and barriers on the sustainability performance. There is a clear gap of a holistic and robust framework for sustainability performance analysis in order to measure and improve sustainability performance. This research bridges this knowledge gap by addressing two research questions – what practice and performance criteria are being considered for sustainability performance analysis in a broad environmental, economic and social context, how are they related, and what methods are being used to derive the relationship between sustainability practices and performance. These research questions are addressed through a systematic literature review of 58 papers, published between 2005 and 2018 in leading journals. First, an objective content analysis is undertaken in order to identify sustainability practices and performance criteria along with their frequency of usage in prior research. Second, the correlation among the variables is studied. Third, the methods for analyzing the relationships of the criteria are identified. Finally, a framework for analysing correlation of SMEs’ sustainability practices and performance in order to measure and improve performance using statistical modeling approach is proposed
    corecore