1,147 research outputs found

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI: SMP NEGERI 2 BERBAH (Sanggrahan, Tegaltirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta) 10 Agustus – 12 September 2015

    Get PDF
    Penyelenggaraan program PPL Universitas Negeri Yogyakarta menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran.Kegiatan tersebut terkain dengan proses pembelajaran maupun keseluruhan kegiatan yang mendukung berlangsungnya pembelajaran. Oleh karena itu, program PPL menjadi salah satu program wajib yang harus ditempuh seluruh mahasiswa program kependidikan. Pelaksanaan kegiatan PPL dimulai dari 10 Agustus 2015 sampai dengan 12 Septermber 2015. Kegiatan PPL diawali dengan Pembekalan microteaching dan PPL, observasi sekolah, microteaching, perencanaan program, konsultasi program dengan guru pembimbing dan dosen pembimbing, serta penetapan program sebagai kegiatan akhir. Adapun hasil pelaksanaan PPL di SMP Negeri 2 Berbah anatara lain mahasiswa berusaha memberikan kontribusi pikiran, tenaga dan biaya kepada pihak sekolah. PPL telah terlaksana dengan baik, walaupun terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaannya, seperti beberapa siswa pasif dalam mengikuti pembelajaran, kurang percaya diri saat mengajar yang dikarenakan praktikan kurang menguasai materi yang diajarkan, dan kesulitan mengelola kelas. Solusi dari hambatan-hambatan yang dialami adalah memberikan motivasi kepada siswa untuk tetap bersemangat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, memberikan metode pembelajaran yang semenarik mungkin sehingga siswa-siswa perhatiannya fokus pada materi yang disampaikan, mempersiapkan segala sesuatu sebelum mengajar agar saat mengajar menguasai materi dan percaya diri. Program PPL ini dapat menjadi suatu proses penting untuk pelatihan dan pembelajaran bagi mahasiswa di lingkungan sekolah yang sebenarnya. Selain itu, program ini juga menjadi sebuah usaha Universitas Negeri Yogyakarta untuk turut berkontribusi dalam mentransformasikan nilai-nilai kependidikan kepada sekolah. Oleh karena itu, keberadaan mahasiswa UNY di sekolah diharapkan dapat memberikan sumbang sih yang bermanfaat bagi masa depan

    GAMBARAN KETERATURAN KUNJUNGAN K4 PADA IBU MULATIGRAVIDA TERIMESTER III DI BPS NURUL AINIYAH SURABAYA

    Get PDF
    Keteraturan dalam pemeriksaan kehamilan sangat penting, salah satu manfaat yang didapat adalah kesehatan ibu dan janin dalam kandungan dapat terpantau dengan baik. Sebagian besar ibu multigravida trimester III di BPS Nurul Ainiyah Surabaya tidak teratur dalam melakukan pemeriksaan kehamilan, berdasarkan data awal terdapat pencapaian K4 sebesar 24,40%. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran keteraturan kunjungan K4 pada ibu multigravida trimester III. Desain penelitian adalah deskriptif. Populasi adalah semua ibu multigravida trimester III di BPS Nurul Ainiyah Surabaya sebesar 37 orang. Sampel sebesar 37 responden, teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling, variabel keteraturan kunjungan K4 pada ibu multigravida trimester III. Pengumpulan data secara sekunder yaitu menggunakan register kohort ibu hamil. Pengolahan data editing, coding, tabulasi hasil data akan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 37 responden sebagian besar (70,12%) tidak teratur dalam melakukan kunjungan K4 dan sebagian kecil (24,32%) teratur melakukan kunjungan K4. Simpulan penelitian adalah sebagian besar dari responden tidak teratur dalam melakukan kunjungan K4. Diharapkan bagi responden agar teratur dalam melakukan pemeriksaan kehamilan dimulai sejak terlambat menstruasi hingga akhir kehamilan sesuai jadwal yang telah ditentukan agar petugas kesehatan lebih optimal dalam memberikan penjelasan dan apabila terjadi komplikasi pada masa kehamilan dapat ditangani secara dini

    PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MODUL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEAMANAN PANGAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran berbasis modul pada siswa kelas X Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan pada materi dasar sanitasi industri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment. Jenis penelitian menggunakan nonequivalent control group design dengan pengumpul data berupa pedoman observasi dan tes (pret-test dan post-test). Eksperimen dikembangkan pada dua kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pendekatan penelitian ini menggunakan Research and Development (R&D), dengan penerapan modul menggunakan metode quasi experiment. Pelaksanaan penelitian ini melalui beberapa tahapan, yaitu validasi modul, pre-test, post-test dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul pembelajaran yang digunakan memiliki kriteria baik dan layak digunakan. Pembelajaran berbasis modul meningkatkan pembelajaran siswa pada mata pelajaran keamanan pangan, khususnya pada kompetensi dasar sanitasi industri. N-gain yang diperoleh memiliki kriteria sedang. Hasil analisis sikap siswa memiliki kriteria baik. Hasil observasi mengenai sikap siswa dalam menerima pembelajaran dan sikap guru dalam menyampaikan pembelajaran memiliki kriteria baik. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah modul yang diterapkan telah layak dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. ----------This research aim to determine students' learning outcomes by implementing the modulebased learning in Fishery Products Processing Technology X graders on basic sanitation material industry. The method used in this study is a quasi experiment method. This type of research uses nonequivalent control group design with data collectors in the form of guidelines for observation and tests (pre-test and post-test). These experiments are developed into two classes, namely class of control and class of grade. This research approach uses the Research and Development (R & D), with the modules application wich use quasi-experimental methods. This research is processed through several stages, namely the module validation, pre test, post test and observation. The results show that the learning modules that are used have fine criteria and can be properly used. Based learning modules enhance the student learning on the subjects of food safety, particularly on the basis of sanitation industry competence. N-gain which is gained have moderate criteria. The results of the analysis of students' attitudes have good criteria. The observations results of the attitudes of students in learning and accepting the attitudes of teachers in delivering the learning has also good criteria. The conclusion of this study is the module that has been applied is feasible and can improve the student learning outcomes

    SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS’ CRITICAL THINKING IN WRITING

    Get PDF
    Perkembangan pesat media dan kemunculan beragam permasalahan yang semakin kompleks menekankan pentingnya pengembangan kemampuan berpikir kritis siswa dalam dunia pendidikan. Sayangnya, penelitian yang menyediakan informasi mengenai pemikiran kritis siswa pada tingkat sekolah dasar dan menengah di Indonesia masih terbatas. Karenanya, penelitian ini dilakukan untuk meneliti elemen dari pemikiran kritis yang ditunjukkan oleh siswa SMA, terutama dalam menulis teks Hortatory Exposition berbahasa Inggris. Kesulitan siswa dalam menerapkan pemikiran kritis selama proses menulis dan keyakinan mereka terhadap kemampuan berpikir kritis sebelum dan sesudah proses menulis pun diteliti. Penelitian ini dilaksanakan melalui pendekatan exploratory dengan menggunakan empat instrumen pengumpulan data, yaitu tulisan siswa, observasi, kuesioner, dan wawancara. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Temuan menunjukkan bahwa semua elemen pemikiran kritis tercermin dalam penulisan teks Hortatory Exposition. Empat kesulitan dasar pun ditemukan, yakni kesulitan dalam mengembangkan reasoning, membangun teks yang berterima, menggunakan Bahasa Inggris, dan mengontrol emosi. Kesulitan-kesulitan tersebut menyebabkan beberapa kesalahan reasoning, di antaranya reasoning yang ambigu dan reasoning yang berputar-putar. Sedangkan, keyakinan siswa terhadap pemikiran kritis mereka sebelum dan sesudah proses menulis menunjukkan perubahan yang positif. Hanya saja, perubahan tersebut tidak terlalu signifikan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa para siswa memiliki kapasitas untuk berpikir kritis and berpotensi untuk menjadi pemikir kritis. Namun, latihan dan bimbingan dari pengajar mutlak diperlukan untuk mengembangkan pemikiran kritis siswa.;---The proliferation of media and the emergence of more complex problems accentuate the importance of nurturing students’ critical thinking in education. Unfortunately, research providing insights into students’ critical thinking in the primary and secondary level of education in Indonesia are limited. Therefore, this research was aimed at investigating critical thinking elements demonstrated by Senior High School students, especially in writing an English Hortatory Exposition text. Students’ difficulties in incorporating critical thinking in writing were investigated as well as students’ beliefs on their critical thinking. The exploratory approach was employed. The data were gained from students’ compositions, observation, questionnaire, and interview. The collected data were analyzed both qualitatively and quantitatively. The results show that all of critical thinking elements were demonstrated by the students in writing a Hortatory Exposition text. Nevertheless, four major difficulties were discovered, including developing reasoning, constructing a coherent text, using English language, and controlling emotion. Students manifested difficulties in several fallacies such as ambiguity and circular reasoning. Meanwhile, students’ beliefs on their critical thinking, before and after writing instructions, showed positive changes. However, the changes made were not significant to meet our satisfaction. The aforementioned research results conclude that the students had capacity and were potential to be a critical thinker. However, more practice and a patient guidance from the teacher are fundamental to nurturing their critical thinking

    GAMBARAN KETERATURAN KUNJUNGAN K4 PADA IBU MULATIGRAVIDA TERIMESTER III DI BPS NURUL AINIYAH SURABAYA

    Get PDF
    Keteraturan dalam pemeriksaan kehamilan sangat penting, salah satu manfaat yang didapat adalah kesehatan ibu dan janin dalam kandungan dapat terpantau dengan baik. Sebagian besar ibu multigravida trimester III di BPS Nurul Ainiyah Surabaya tidak teratur dalam melakukan pemeriksaan kehamilan, berdasarkan data awal terdapat pencapaian K4 sebesar 24,40%. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran keteraturan kunjungan K4 pada ibu multigravida trimester III. Desain penelitian adalah deskriptif. Populasi adalah semua ibu multigravida trimester III di BPS Nurul Ainiyah Surabaya sebesar 37 orang. Sampel sebesar 37 responden, teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling, variabel keteraturan kunjungan K4 pada ibu multigravida trimester III. Pengumpulan data secara sekunder yaitu menggunakan register kohort ibu hamil. Pengolahan data editing, coding, tabulasi hasil data akan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 37 responden sebagian besar (70,12%) tidak teratur dalam melakukan kunjungan K4 dan sebagian kecil (24,32%) teratur melakukan kunjungan K4. Simpulan penelitian adalah sebagian besar dari responden tidak teratur dalam melakukan kunjungan K4. Diharapkan bagi responden agar teratur dalam melakukan pemeriksaan kehamilan dimulai sejak terlambat menstruasi hingga akhir kehamilan sesuai jadwal yang telah ditentukan agar petugas kesehatan lebih optimal dalam memberikan penjelasan dan apabila terjadi komplikasi pada masa kehamilan dapat ditangani secara dini

    PENGARUH KONSENTRASI GULA DAN PEKTIN KULIT KOPI TERHADAP MUTU JAM TERUNG BELANDA (SOLANUM BETACIUM CAV).

    Get PDF
    RINGKASAN Jam merupakan salah satu panganan olahan yang dibuat dari bubur buah yang telahdihancurkan yang ditambah gula dan dimasak hingga mengental. Pada prosespembentukan jam, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan yaitu keseimbanganproporsi gula, pektin, asam dan air yang dapat mempengaruhi pembentukan gel. Tingginyakonsentrasi gula akan menyebabkan kristalisasi sedangkan penambahan pektin yang terlaluberlebih menyebabkan jam menjadi keras. Pektin yang digunakan dalam penelitian inimenggunakan pektin dari limbah (pulp) kulit kopi yang telah diesktrak yang kemudiandiaplikasikan dalam pembuatan jam terung belanda (Solanum betacium Cav). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh konsentrasi gula dan pektin kulitkopi terhadap mutu jam terung belanda yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan denganmenggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor yaitukonsentrasi gula (G) serta konsentrasi pektin (P). Konsentrasi gula (G) terdiri dari 3 tarafyaitu G1 = 55%, G2 = 65% dan G3 = 75%. Faktor konsentrasi pektin terdiri dari 3 taraf,yaitu P1 = 20%, P2 = 25%, dan P3 = 30%. Ulangan yang dilakukan sebanyak 2 kalisehingga diperoleh 18 satuan percobaan. Jam yang dihasilkan selanjutnya dianalisis kadarair, total gula, kadar pektin, vikositas, total asam dan uji organoleptik hedonik meliputi(warna, aroma, rasa dan tekstur). Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi konsentrasi gula dan konsentrasipektin berpengaruh terhadap jam terung belanda yang dihasilkan. Semakin tinggikonsentrasi pektin (pulp) kulit kopi maka semakin tinggi pula viskositas jam terungbelanda. Sedangkan semakin tinggi konsentrasi gula maka semakin tinggi pula total guladari jam terung belanda. Konsentrasi gula berpengaruh terhadap rasa jam terung belandayang dihasilkan. Adapun perlakuan terbaik dari Jam terung belanda yaitu pada konsentrasigula 65% dan pektin 25%

    LANGUAGE BARRIERS IN VISITING LECTURER PROGRAM FOR NON ENGLISH SPEAKING STUDENTS

    Get PDF
    The increased use of video conference platforms provides opportunities to invite foreign lecturers to give lectures virtually. Despite of beneficial impacts, inviting foreign lecturers might bring challenges to students using English as a foreign language. Therefore, this study was aimed at examining challenges faced by non-English speaking students in attending visiting lecturer classes delivered in English and the potential strategy. The study was an exploratory study conducted in a university in Indonesia. The study involved 118 students from a Study Program taken from two courses. Data were collected through observation and questionnaire. Findings show that language became one of the most challenging barriers in understanding the materials, mostly due to speaking speed of the lecturers and the lack of vocabulary. The lecture summary provided by in-class lecturers could be an alternative to improve learning process. Findings also indicate that the visiting lecturer program could improve students’ language proficiency, especially their vocabulary and listening comprehension. It concludes that visiting lecturer program has a potential to improve students’ language proficiency. However, it is important to provide strategies to help students comprehend the material, such as allocating time for providing a brief summary of the lectures in the student first or second language

    THE EFFECTIVENESS OF TASK BASED LEARNING IN TEACHING SPEAKING SKILL TO THE ELEVENTH GRADE

    Get PDF
    The research aimed at proving that the use of Task Based Learning (TBL) method is effective in teaching speaking skill to the eleventh grade students of MAN 2 Model Palu. The population of this research was the eleventh grade students of MAN 2 Model Palu. It was selected by using purposive sampling technique. The sample was XI IPS 1 as the experimental group and XI IPS 2 as the control group. The researcher used intact group design, just using post-test to both groups. There are two variables, teaching English speaking by usingTBL method as the independent variable, and English speaking achievement as the dependent variable. The result of the research shows that there is a significant improvement of the students who were taught by using TBL method than thoseby using conventional teaching. It is shown from the average scores between the experimental and the control group. After applying the treatment, the average post-test score of experimental group was 59.02 and the control group was 47. We can conclude that TBL is effective in teaching speaking skill. Keywords: The effectiveness; Task Based Learning; Speaking Skill
    • …
    corecore