70 research outputs found

    Peningkatan Mutu Stick dengan Penambahan Labu Kuning

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan tepung dari buah labu kuning, proses pembuatan stick dari buah labu kuning, penerimaan panelis terhadap stick labu kuning,penelitian merupakan penelitian eksperimen. Tempat penelitian di Laboratorium Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Score sheet, mean, anova, dan duncan test. Hasil menunjukkan bahwa menggunakan dengan mengkaji stick labu kuning meliputi warna, aroma,tekstur, rasa,over all,uji hedonik analisis data hasil 1.pembuatan di mulai dari pesiapan bahan, pengupasan dan pembuangan bagian yang tidak digunakan,pencucian, pengecilan ukuran, pengeringan, penepungan,pengayakan dan tepung labu kuning. 2. Penepungan stick di mulai dari persiapan bahan, penimbangan bahan, pengukusan labu kuning, pencampuran bahan (tepung terigu,tapioka, tepung labu kuning, telur, margarine, dan gula halus), pencetakan adonan, penggorengan stick, stick labu kuning, pendinginan/toples 3.penilaian penghasilan warna kecoklatan, aroma harum labu kuning, tekstur renyah, rasanya manis gurih, secara keseluruhan stick kualitas baik dan penerima suka. pada uji organoleptik hasil mutu terbaik yaitu F2 dengan penambahan tepung labu kuning 15,3 gram dan tepung terigu 33,2 gram dengan nilai rata-rata warna (4,38), aroma (4,54), tekstur (4,38), rasa (4,54), over all (4,46) dan uji hedonik (4,46) .Tingkat kesukaan panelis dikategorikan baik

    Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Kecemasan

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri dengan kecemasan atlet SKOI KALTIM dalam menghadapi pertandingan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah 60 atlet yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah skala efikasi diri dan skala kecemasan dengan metode skala likert. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji analisis korelasi program tau-B Kendall dengan bantuan Paket Statistik untuk Ilmu Sosial (SPSS) 20.0 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara efikasi diri dengan kecemasan atlet SKOI KALTIM dalam menghadapi pertandingan dengan nilai hasil R = -0478 dan P = 0,000 (P <0,05). Itu menunjukkan kedua variabel memiliki korelasi sedang. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini diterim

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMA NEGERI 1 WONOSARI

    Get PDF
    Program PPL yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta merupakan program praktek pengalaman lapangan yang telah dirancang sebagai bagian dari implementasi, pengabdian, tanggung jawab serta loyalitas perguruan tinggi. Dengan PPL ini praktikan memperoleh kesempatan menghadapi kondisi riil dalam proses belajar mengajar. Selain itu program ini sangat berguna untuk penguasaan kompetensi keilmuan dan ketrampilan bidang studi, ketrampilan pengembangan profesi, dan kompetensi dalam pembentukan kepribadian sebagai pendidikan yang profesional. Kegiatan PPL ini dilaksanakan bersama dengan KKN (Kuliah Kerja Nyata), yang dilaksanakan mulai tanggal 1 Juli 2014 sampai dengan 17 September 2014 di SMA Negeri 1 Wonosari. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka PPL di SMA Negeri 1 Wonosari antar lain: observasi lingkungan pembelajaran dan lingkungan fisik sekolah, persiapan mengajar, pembutan rencana pembelajaran, kegiatan praktek mengajar di kelas, pembuatan media pembelajaran, evaluasi pembelajaran, analisis hasil evaluasi, dan pembuatan laporan sebagai kegiatan akhir dalam rangkaian Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Wonosari. Hasil Pratek Pengalaman Lapangan (PPL) mengungkapkan bahwa praktekan dapat menerapkan ilmu pengetahuan dan praktek keguruan dengan teori kependidikan secara terpadu, yang digunakan sebagai bekal membentuk calon pendidikn profesional. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat hambatan PPL. Hambatan itu diantarnya rasa canggung pada saat pertama kali mengajar, kurang percaya diri dan kurang menguasai kelas kadang peserta didik kurang memperhatikan. Hambatan itu dapat teratasi seiringnya berjalanya waktu. Dengan semua program kegiatan yang dilaksanakan oleh praktikan tersebut, praktikan berharap dapat menjadikan kegiatan tersebut sebagai wadah untuk memaksimalkan semua potensi yang praktikan miliki. Selain itu juga membantu upanya pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM melaui pembangunan pendidikan

    LAPORAN AKHIR PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI A049 SD NEGERI REJOWINANGUN 1

    Get PDF
    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Negeri Yogyakarta yang salah satunya berlokasi di SD N Rejowinangun 1 telah dilaksanakan oleh mahasiswa pada tanggal 10 Agustus sampai dengan 12 September 2015. Tujuan dari program PPL adalah untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam pembelajaran di sekolah; melatih dan mengembangkan profesionalismenya dalam bidang keguruan atau pendidikan; kesempatan untuk mengenal, belajar, dan memahami seluk beluk sekolah dengan segala permasalahannya; serta memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki dalam proses pembelajaran. Program PPL ini terdiri dari program mengajar dan non mengajar. Program mengajar terdapat pelaksanaan praktik mengajar terbimbing sebanyak 4 kali yang dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2015 yang dilaksanakan di kelas 2B dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia, 20 Agustus 2015 dilaksanakan di kelas 5A dengan mata pelajaran Matematika materi KPK dan FPB, 22 Agustus 2015 dilaksanakan di kelas 3B dengan mata pelajaran tematik Bahasa Indonesia dan Matematika, dan 27 Agustus 2015 dilaksanakan di kelas 5B dengan mata pelajaran PKn. Praktik ujian sebanyak 2 kali yang dilaksanakan tanggal 1 September 2015 di kelas 2B dengan mata pelajaran tematik Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Sosial dan pada 3 September 2015 di kelas 4B dengan mata pelajaran Matematika. Praktik mengajar ini meliputi pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran, persiapan media, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran serta menggunakan metode pembelajaran yang berbeda-beda. Metode yang digunakan antara lain ceramah, diskusi, tanya jawab, pemberian tugas, dan kuis. Pada pelaksanaan program PPL di SD Negeri Rejowinangun 1 berjalan dengan baik. Dukungan dari berbagai pihak terutama pihak sekolah sendiri sangat membantu kelancaran pelaksanaan program PPL di sekolah tersebut. Kegiatan PPL dapat memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam pengembangan kompetensi di bidang pendidikan, memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan ilmu, pengetahuan, dan keterampilan yang telah dipelajari kedalam proses pembelajaran di sekolah, serta dapat meningkatkan hubungan yang baik antara UNY dengan sekolah

    PENCIPTAAN TARI GUGADI DALAM TRADISI SADRANAN DI DUSUN DUREN DESA BEJI KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan membuat koreografi (komposisi) tari Gugadi untuk upacara Sadranan di dusun Duren, desa Beji, kecamatan Ngawen, kabupaten Gunungkidul. Penamaan tari Gugadi dilakukan dengan mengakomodasi pendapat saran dan persetujuan dari warga dusun Duren, mengingat dua dusun yang mengadakan tradisi Sadranan adalah Gunung Gambar dan Wonosadi. Nama tari Gugadi yang akan difungsikan sebagai tari upacara tersebut berasal dari kata “guga” yang berarti Gunung Gambar dan “di” dari kata Wonosadi. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development (R & D). Berdasarkan „potensi masalah‟ yang berhasil disusun, dilakukan proses „pengumpulan data‟ tentang tradisi Sadranan, dilanjutkan dengan „mendesain produk tari Gugadi‟ (tema, judul, gerak, adegan). Konsep itu „divalidasi‟ oleh ahli koreografi dan ahli budaya setempat. Hasil validasi digunakan untuk melakukan „revisi‟ konsep tersebut. Selanjutnya, desain produk tari Gugadi „diuji coba‟ (disaksikan tokoh masyarakat), dilakukan revisi, dilanjutkan dengan „uji coba pemakaian‟ (uji coba pengguna dengan perlengkapan lengkap), hasil uji pemakaian di revisi semaksimal mungkin dan siap digunakan dalam prosesi Sadranan. Hasil penelitian ini sebagai berikut. Koreografi tari Gugadi terdiri atas sembilan langkah penggarapan, yaitu tahap potensi masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi produk, revisi produk, dilakukan uji coba produk yang disaksikan oleh tokoh masyarakat setempat, revisi, selanjutnya di uji coba pemakaian bersama pengguna yaitu masyarakat dusun Duren, desa Beji. Hasil validasi ahli koreografi, ahli budayawan dan pengguna menunjukkan bahwa koreografi tari Gugadi cocok atau sesuai untuk dipergelarkan pada prosesi tradisi Sadranan di dusun Duren, desa Beji, kecamatan Ngawen, kabupaten Gunungkidul. Hasil uji coba produk dan uji coba pemakaian di menunjukkan bahwa koreografi tari Gugadi cukup bisa diterima, ceritanya baik, temanya baik, susunan geraknya baik, gerak yang disusun mudah diikuti, kerjasama antar pelaku seni, pengamat budaya, pamong desa, dan masyarakat setempat cukup baik. Dapat disimpulkan bahwa koreografi tari Gugadi layak dipergelarkan dalam rangkaian prosesi acara tradisi Sadranan di dusun Duren, desa Beji, kecamatan Ngawen, kabupaten Gunungkidul

    Timbangan Digital Berbasis Sensor Flexyforce Dengan Output Suara

    Full text link
    Teknologi diciptakan untuk membantu pekerjaan manusia agar mudah, cepat, tepat, akurat dan efisien. Penerapan teknologi dimanfaatkan dalam semua bidang, salah satu wujud penerapan sistem teknologi dalam bidang pengukuran adalah timbangan digital. Alat ini merupakan peraga sebagai alat pengukur suatu berat benda yang di harapkan dapat membantu tidak hanya para pedagangnya tetapi juga para pembeli dengan cara selain menampilkan hasil pengukuran berat melalui LCD,tetapi juga dikeluarkan melalui suara. Alat ini dirancang menggunakan sensor Flexiforce yang di desain untuk mengukur berat obyek. Sensor Flexiforce ini mengubah besaran fisik (berat) menjadi sebuah Perubahan resistansi yang berbeda-beda untuk setiap pengukuran berat. Rangkaian yang digunakan untuk merubah keluaran sensor dari Perubahan resistansi menjadi perbahan tegangan adalah menggunakan rangkaian jembatan Wheatstone dan rangkaian pengkondisi sinyal berupa rangkaian instrumentasi. Mikrokontroller yang digunakan untuk pengendali system adalah ATmega 8535, ISD (Information Storage Device)2560 digunakan sebagai penyimpan database suara. Sebagai verifikasi data teks digunakan LCD M1632. Pengujian dilakukan dengan menggunakan berat benda yang berbeda-beda. Hasil pengujian menunjukkan bahwa alat dapat mendeteksi berat benda yang ingin diukur beratnya serta mengeluarkan hasilnya dalam bentuk suara serta tampilan teks di LCD sesuai dengan berat benda tersebut. Nilai kesalahan rata-rata pengujian alat secara keseluruhan adalah 4,32%

    Pembelajaran Online Mata pelajaran IPA materi Energi dan perubahannya di Kelas IV SD dalam Masa Pandemi Covid-19

    Get PDF
    Pembelajaran online merupakan salah satu sistem pembelajaran yang menggunakan alat teknologi yang berkembang pesat saat ini terutama di dunia pendidikan dalam negara Indonesia, termasuk jenjang sekolah dasar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui skenario dan respon guru serta siswa terhadap pembelajaran online. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara , peneliti mendapati bahwa guru SD kelas IV telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Hasil respon guru dan siswa pada mata pelajaran IPA adalah rata-rata mengalami kesulitan sehingga belum terlaksana dengan baik. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode deskriptif kualitatif. Metode ini digunakan supaya peneliti dapat menjelaskan secara rinci kondisi pembelajaran secara online yang dialami guru dan siswa.  Subjek dalam penelitian ini adalah guru IPA kelas IV SD Negeri dan guru IPA SD Swasta serta 12 siswa diambil dari masing-masing sekolah tersebut. Terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Berdasarkan hasil penelitian pada pelaksanaan pembelajaran, maka diperoleh hasil skenario yang sudah dilaksanakan oleh para guru yaitu mencapai rata-rata 94,72%. Begitupun hasil respon guru dan siswa terhadap pembelajaran online, didapati sekitar 29% siswa yang senang melaksanakan pembelajaran online. Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran online belum dilaksanakan secara optimal

    PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN PKN MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) SISWA KELAS IV B DI SD N SENDANGSARI TAHUN AJARAN 2015/2016

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar kognitif pada mata pelajaran PKn siswa kelas IV B SD N Sendangsari dengan menggunakan model cooperative learning tipe TGT (Teams Games Tournament). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah 27 siswa kelas IV B SD N Sendangsari yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan tes, observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan soal tes dan lembar observasi. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Adapun indikator keberhasilan nilai rata-rata hasil tes PKn meningkat dan ketuntasan belajar siswa dalam satu kelas telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran PKn yang telah ditetapkan SD N Sendangsari yaitu 75. Pembelajaran dikatakan tuntas apabila >75% siswa yang hadir telah memenuhi KKM yang ditentukan (≥ 75). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar kognitif PKn siswa kelas IV B di SD N Sendangsari mengalami peningkatan setelah dilakukan pembelajaran menggunakan model cooperative learning tipe TGT. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar kognitif PKn dari pra tindakan ke siklus I, yaitu dari 27 siswa, nilai rata-rata PKn adalah 67 dengan siswa yang mencapai KKM 9 siswa dan berada pada kriteria rendah (33,33%) setelah dilakukan tindakan pada siklus I, rata-rata nilai PKn meningkat menjadi 75,37 dengan siswa yang mencapai KKM 17 siswa dan berada pada kriteria cukup (62,963%). Pada siklus II rata-rata nilai PKn meningkat lagi menjadi 83,15 dengan siswa yang mencapai KKM 24 siswa dan berada pada kriteria tinggi (88,889%). Kata kunci : hasil belajar kognitif PKn, model cooperative learning tipe TGT, Sekolah Dasa

    PENERAPAN PERMAINAN SCRABBLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK USIA 5-6 TAHUN

    Get PDF
    Pembelajaran Anak Usia Dini ialah sesuatu wadah penyelenggara pembelajaran yang sudah menitik beratkan pada arah perkembangan serta pertumbuhan anak baik dalam segi raga, kognitif, bahasa, sosial- emosional dan afektif yang distimulus cocok dengan keunikannya. ketika penelitian ini, peneliti mengamati anak umur 5-6 tahun kelompok B1 dengan jumlah anak 13 orang di TK IT Al-Zahira yang dilaksanakan pada hari senin tanggal 26 Agustus 2021. Oleh karena itu, peneliti mengamati tentang keterampilan membaca permulaan anak uisa 5- 6 tahun dalam perihal memahami serta mengenali simbol huruf masih pada kriteria mulai berkembang sehingga belum menggapai penunjuk keberhasilan cocok sesi umurnya. Tujuan saat penelitian ini ialah untuk mengetahui implementasi permaianan scrabble dalam mengembangkan membaca permulaan anak umur 5-6 tahun dengan subjek penelitian anak umur 5-6 tahun dikelas B1 di TK IT Al-Zahira dengan jumlah 13 anak, 3 orang anak perempuan serta 10 orang anak laki-laki. Metode yang digunakan ketika penelitian adalah metode deskriptif kualitatif. Adapun cara penghimpunan informasi menggunakan eksemplar observasi checklist serta wawancara, adapun teknik analisis informasi, pengumpulan data, reduksi data, penyampaian informasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberikan treatmen perkembangan kemampuan membaca permulaan memperoleh hasil 3 orang anak dalam kondisi BSH (Berkembang Sesuai Harapan), 3 orang anak dalam kondisi MB (Mulai Berkembang) dan dalam kategori BB (Belum Berkembang) sebanyak 26 orang anak. Namun Saat dilakukan treatment ini peneliti mendapatkan hasil bahwa peserta didik yang mendapatkan kategori BSB (Berkembang Sangat Baik) sebanyak 8 orang anak, dalam kategori BSH (Berkembang Sesuai Harapan) sebanyak 14 orang anak dan dalam kategori MB (Mulai Berkembang) sebanyak 10 orang anak serta dalam kategori BB (Belum Berkembang) sudah tidak ada. Berdasarkan pandangan informasi yang didapatkan, disimpulkan bahwa keterampilan membaca permulaan anak umur 5-6 tahun dapat berkembang dengan mengenakan permainan scrabble. sehingga dalam mengembangkan keterampilan membaca permulaan anak dapat menggunakan media konkret untuk mengundang minat baca anak. Early Childhood Learning is a place for organizing learning that has focused on the direction of development and growth of children both in terms of physical, cognitive, language, socio-emotional and affective which are stimulated according to their uniqueness. So that one of the things to pay attention to is that children's language is the most important in reading skills from children by using concrete and easy-to-reach media. During this study, researchers observed children aged 5-6 years in group B1 with 13 children at IT Al-Zahira Kindergarten which was held on Monday, August 26, 2021. Therefore, researchers observed the early reading skills of children aged 5-6 years. in recognizing and recognizing letter symbols is still in the criteria of starting to develop so that it has not yet achieved the success of its age session. The purpose of this study was to determine the implementation of the scrabble game in developing the beginning of children aged 5-6 years with research subjects aged 5-6 years in class B1 at TK IT Al-Zahira with a total of 13 children, 3 girls and 10 boys. -man. The method used when the research is a qualitative descriptive method. As for the way of collecting it, it uses a checklist of observation copies and interviews, as for information analysis techniques, data collection, data reduction, information delivery, and conclusion drawing. The results showed that before being given treatment the development of children's early reading skills with an average of 32% produced by 8 children so that it can be said to be in the criteria for starting to develop because the success indicator is 51% -76% with very well developed criteria. However, before researching by providing treatment playing scrabble there was a very good development with an average value of 78% so that it was in the criteria of developing as expected. Based on the view of the information obtained, it can be said that reading games at the beginning of 5-6 years of age can be developed by using scrabble games. so that in developing reading skills, children can use concrete media to invite children's reading interest

    Pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) terhadap peningkatan keterampilan generik sains siswa pada materi pencemaran lingkungan di MA Asy-Syari'ah Sukabumi

    Get PDF
    Penelitian ini dengan diawali oleh kegiatan observasi di MA Asy-Syari’ah Sukabumi dan diperoleh informasi bahwa peningkatan generik sains siswa belum pernah diukur dan pembelajaran masih berpusat pada guru. Dari hasil kegiatan observasi tersebut dipilihlah model pembelajaran creative problem solving (CPS), hal ini dikarenakan penggunaan model pembelajaran creative problem solving (CPS) dalam proses pembelajaran akan memusatkan kegiatan kepada siswa sedangkan guru peran sebagai fasilitator. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran creative problem solving (CPS) terhadap peningkatan keterampilan generik sains siswa pada materi pencemaran lingkungan sub bab perubahan lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasy eksperimen dengan desain pretest-posttest control group design dimana kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen dipilih secara acak/random. Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa keterlaksanaan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dikategorikan kuat dengan rata-rata 79.22%. Terdapat peningkatan keterampilan generik sains siswa (N-Gain) pada kelas yang menggunakan kelas model Creative Problem Solving (CPS) dengan nilai rata-rata 0.47 dengan kategori sedang, sedangkan peningkatan keterampilan generik sains siswa dengan tanpa model Creative Problem Solving (CPS) pada materi pencemaran lingkungan adalah 0.21 dengan kategori rendah. Adapun hasil uji t nilai posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai bahwa thitung (11,14) > ttabel (2,01) pada taraf signifikansi 5%. Maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya model creative problem solving (CPS) berpengaruh positif terhadap peningkatan keterampilan generik sains siswa pada materi pencemaran lingkungan pada sub bab materi perubahan lingkunga
    • …
    corecore