Penelitian ini bertujuan membuat koreografi (komposisi) tari Gugadi untuk
upacara Sadranan di dusun Duren, desa Beji, kecamatan Ngawen, kabupaten
Gunungkidul. Penamaan tari Gugadi dilakukan dengan mengakomodasi pendapat
saran dan persetujuan dari warga dusun Duren, mengingat dua dusun yang
mengadakan tradisi Sadranan adalah Gunung Gambar dan Wonosadi. Nama tari
Gugadi yang akan difungsikan sebagai tari upacara tersebut berasal dari kata
“guga” yang berarti Gunung Gambar dan “di” dari kata Wonosadi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development (R &
D). Berdasarkan „potensi masalah‟ yang berhasil disusun, dilakukan proses
„pengumpulan data‟ tentang tradisi Sadranan, dilanjutkan dengan „mendesain
produk tari Gugadi‟ (tema, judul, gerak, adegan). Konsep itu „divalidasi‟ oleh ahli
koreografi dan ahli budaya setempat. Hasil validasi digunakan untuk melakukan
„revisi‟ konsep tersebut. Selanjutnya, desain produk tari Gugadi „diuji coba‟
(disaksikan tokoh masyarakat), dilakukan revisi, dilanjutkan dengan „uji coba
pemakaian‟ (uji coba pengguna dengan perlengkapan lengkap), hasil uji
pemakaian di revisi semaksimal mungkin dan siap digunakan dalam prosesi
Sadranan.
Hasil penelitian ini sebagai berikut. Koreografi tari Gugadi terdiri atas
sembilan langkah penggarapan, yaitu tahap potensi masalah, pengumpulan data,
desain produk, validasi produk, revisi produk, dilakukan uji coba produk yang
disaksikan oleh tokoh masyarakat setempat, revisi, selanjutnya di uji coba
pemakaian bersama pengguna yaitu masyarakat dusun Duren, desa Beji. Hasil
validasi ahli koreografi, ahli budayawan dan pengguna menunjukkan bahwa
koreografi tari Gugadi cocok atau sesuai untuk dipergelarkan pada prosesi tradisi
Sadranan di dusun Duren, desa Beji, kecamatan Ngawen, kabupaten
Gunungkidul. Hasil uji coba produk dan uji coba pemakaian di menunjukkan
bahwa koreografi tari Gugadi cukup bisa diterima, ceritanya baik, temanya baik,
susunan geraknya baik, gerak yang disusun mudah diikuti, kerjasama antar pelaku
seni, pengamat budaya, pamong desa, dan masyarakat setempat cukup baik. Dapat
disimpulkan bahwa koreografi tari Gugadi layak dipergelarkan dalam rangkaian
prosesi acara tradisi Sadranan di dusun Duren, desa Beji, kecamatan Ngawen,
kabupaten Gunungkidul