21 research outputs found

    Multimedia Interaktif Berbasis Articulate Storyline untuk Melatih Kecerdasan Visual pada Materi ikatan Kimia

    Get PDF
    The aim of this research was to obtain interactive multimedia based on articulate storylines that have met the valid, practical, and effective categories in training visual intelligence on chemical bonding material. This research uses a type of Research and Development (R&D) research which refers to the 4D development model by Thiagarajan. However, this research is limited only to the development stage. The instruments used were validation sheets, student response questionnaires, and pretest-posttest sheets. Based on the results of the research, it showed that the validity data of multimedia received score of ≥ 3 with a valid category, the practicality data of multimedia obtained from the results of students' responses obtained a percentage of 96.458% with a very practical category, and the effectiveness data of multimedia obtained from the pretest-posttest results analyzed with the Paired Sample T-Test test it got a Significance (2-tailed) value of 0.000 and the pretest-posttest results analyzed with the classical completeness test got a percentage of 90% for the visual intelligence test and 85% for the cognitive test with the effective category. The existence of a relationship between visual intelligence and students' cognitive is shown by the results of the Rank Spearman correlation test with a correlation coefficient value of 0.545 which indicates a strong relationship between visual intelligence and cognitive ability, so it can be concluded that interactive multimedia based on articulate storyline has fulfilled the valid, very practical, and effective category as learning multimedia to train students' visual intelligence which will affect students' cognitive abilities.Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh multimedia interaktif berbasis articulate storyline yang telah memenuhi kategori valid, praktis, dan efektif dalam melatih kecerdasan visual pada materi ikatan kimia. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Research and Development (R&D) yang mengacu pada model pengembangan 4D oleh Thiagarajan. Namun, penelitian ini terbatas hanya sampai tahap development. Instrumen yang digunakan berupa lembar validasi, angket respon peserta didik, dan lembar pretest-posttest. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa data validitas multimedia mendapat skor ≥ 3 dengan kategori valid, data kepraktisan multimedia yang diperoleh dari hasil respon peserta didik mendapat persentase 96,458% dengan kategori sangat praktis, serta data keefektifan multimedia yang diperoleh dari hasil pretest-posttest yang dianalisis dengan uji Paired Sample T-Test mendapat nilai Signifikansi (2-tailed) sebesar 0,000 serta hasil pretest-posttest yang dianalisis dengan uji ketuntasan klasikal mendapat persentase sebesar 90% untuk tes kecerdasan visual dan 85% untuk tes kognitif dengan kategori efektif. Adanya hubungan antara kecerdasan visual dan kemampuan kognitif peserta didik ditunjukkan dengan hasil uji korelasi Rank Spearman dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,545 yang menunjukkan adanya hubungan kuat antara kecerdasan visual dengan kemampuan kognitif, sehingga dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif berbasis articulate storyline telah memenuhi kategori valid, sangat praktis, dan efektif sebagai multimedia pembelajaran untuk melatih kecerdasan visual yang akan berpengaruh pada peningkatan kemampuan kognitif peserta didik

    Potensi Limbah Kerang Serimping Sebagai Sumber Kalsium Untuk Pemeliharaan Densitas Tulang

    Get PDF
    Cangkang kerang serimping yang ditepungkan memiliki kandungan 17,23% kalsium yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber kalsium. Agar dapat dimanfaatkan secara optimal, tepung cangkang kerang serimping harus difortifikasikan dengan tepung jagung yang mengandung sumber fosfor. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji kandungan kalsium pada sereal jagung yang diperkaya tepung cangkang kerang serimping. Penelitian ini bersifat experimental laboratories dan deskriptif menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan. Perlakuan adalah penambahan tepung cangkang kerang serimping pada produk, yaitu control (0%), 5%, dan 10%. Parameter yang diamati adalah kandungan kalsium, fosfor, dan nilai organoleptic. Penambahan tepung cangkang kerang serimping sebanyak 10% pada sereal jagung merupakan formulasi terbaik dan dapat diterima dari uji organoleptic dari segi aroma, rasa, dan tekstur. Dengan waktu ketahanan kerenyahan dalam susu selama 8 menit 30 detik dan kandungan Ca 3,80% P 0,14

    The Potential of Engay Food Enriched with Asian Scallops Flour for Dysphagia Food Alternative

    Get PDF
    Engay food is a Japanese term for a modified texture food for elderly people with dysphagia. The enrichment of the nutritional value of food is carried out by adding the calcium found in the scallop shells. This study aimed to investigate the chemical, physical, and sensory properties of engay food enrich with scallop shell flour. The food formulation consisted of milkfish and the addition of scallop shell flour as much as 0%, 2%, 4%, 6%, and 8% of the basic ingredients with 5 repetitions. The result showed, the best formulation of engay food from chemical, physical, and sensory was the concentration of 4% scallop shell flour with the calcium content of 0.099 mg / 100g, water content 68.97%, ash content 0.98%, fat 1.39%, protein 9.00%, carbohydrates 19.66% and contains 562 cal / 100g. L* 30.8, a* 2.4, b* 13.9, °Chroma 14.07, and °Hue 80.27 with the type of yellow-red color, cohesiveness value 0.334 J / m2, adhesion value 0.034 mJ, and gumminess value 206.176 N/m2. High calcium engay food with milkfish as the main ingredient can be used as an alternative food for elderly people with dysphagia because it meets the requirements for food categories level 4-5 based on IDDSI recommendation

    PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATERI SISTEM GERAK PADA TUMBUHAN MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS VIII DI SMP NEGERI 50 SURABAYA

    Get PDF
    ABSTRAKPenelitian pengembangan ini bertujuan menghasilkan produk berupa Multimedia Interaktif yang layak digunakan dalam pembelajaran menurut tim ahli, tentang materi IPA pokok bahasan sistem gerak pada tumbuhan untuk siswa kelas VIII di SMP Negeri 50 Surabaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif, dengan teknik analisis statistik deskriptif. Multimedia interaktif dikembangkan berdasarkan prosedur penelitian dan pengembangan model ADDIE dengan langkah –langkah sebagai berikut: 1)Analisis, 2)Desain, 3)Pengembangan, 4)Implementasi, 5)Evaluasi. Adapun proses pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan kuesioner. Berdasarkan hasil uji kelayakan materi, media dan bahan penyerta oleh tim ahli diperoleh presentase berturut-turut 89,3%, 93,3% dan 90% yang artinya multimedia interaktif yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria valid dan layak untuk digunakan dalam pembelajaran.Kata Kunci : Pengembangan, Multimedia Interaktif, Materi Sistem Gerak Pada Tumbuhan.ABSTRACTThis development research aims to produce Interactive Multimedia that is suitable for use in learning according to a team of experts, regarding natural science material on the subject of movement systems in plants for class VIII students at SMP Negeri 50 Surabaya. The research method used is quantitative research methods, with descriptive statistical analysis techniques. Interactive multimedia was developed based on the ADDIE model research and development procedure with the following steps: 1) Analysis, 2) Design, 3) Development, 4) Implementation, 5) Evaluation. The data collection process was carried out through interviews, observations and questionnaires. Based on the results of the feasibility test of materials, media and accompanying materials by a team of experts, the percentages were 89.3%, 93.3% and 90%, respectively, which means that the interactive multimedia developed has met the valid criteria and is suitable for use in learning.Keywords : Development, Interactive Multimedia, Plants Movement Systems

    Analisa Faktor Pengaruh Self-Regulated Learning Terkait Performance Goals terhadap Prestasi Akademik

    Get PDF
    Introduction: SRL (Self-Regulated Learning) is one of some factors influencing the college student’s academic achievement. By applying SRL well, academic performance will be improved, but, there are some difficulties to apply it such as setting the strategy of motivation. Some strategy of motivation formed by performance goals which includes good grade, employment prospect, and successful future. Hence, this study aims to observing the effect of performance goals forming the SRL and the  effect of SRL formed by performance goals to academic achievement.Methods: This research used analytical descriptive observational design with explanatory squencial mixed  method by collecting and analyzing data quantitatively with quitionairre and then qualitatively with focusec group disscusion. The sample is 175 college student of General Medicine in Malang Islamic University from the purpossive sampling counted by the amount of minimal criteria (Morgan and Kretjie Table), then analyzed the quality and relationship among the constructs by using PLS. After that, qualititative data was collected by the focused group disccusion with the 18 sample choosen by maximum variation (6 girls and 6 boys) and analyzed by content analysis.Result: In forming the SRL, performance goals show 0,985 for R square and >1,97 (P value 0)for T statistic so  it prove the significant effect. While in affecting academic achievement, the SRL formed by performance goals shows non-significant effect because the the R square is 0,006 dan the T statistic is <1,97 (P value 0,255).Conclusion: The motivation of achieving good grades, employment prospect, and successful future (performance goals) are factors that form SRL, while the SRL formed by those performance goals does not affect the academic achievement. Keywords: Self-Regulated Learning, performance goal, academic achievement, student of general medicin

    Plantwide Control Design For Gas Processing Facility (Gpf) Plant

    Get PDF
    Penggunaan energi hidrokarbon saat ini masih sangat dominan, dimana energi hidrokarbon yang paling efisien adalah gas alam. Agar gas alam dapat digunakan dengan baik, maka harus diproses terlebih dahulu pada suatu plant untuk dihilangkan kandungan H2S, CO2, dan H2O yang disebut Gas Processing Facility (GPF). GPF terbagi dua unit yaitu H2S Removal System dan TEG Dehydration Unit. Adanya material recycle, integrasi panas serta produksi gas alam yang tidak selalu stabil menjadi permasalahan dalam GPF ini, sehingga pengendalian proses plant yang kompleks dibutuhkan dalam menyelesaikan permasalahan ini. Perancangan desain plantwide control (PWC) pada GPF berhasil menyelesaikan permasalahan tersebut, terbukti dengan adanya analisis dampak dari sisi energi, ekonomi dan dari kestabilan plant. Metode PWC yang digunakan menurunkan metode milik Luyben dan Skogestad. Hasil perancangan PWC pada kenaikan feed 5% mampu menurunkan penggunaan energi sebesar 52.37 kJ perjam dan mampu meningkatkan profit sebesar 360 Uperharisedangkanpadapenurunanfeedsebesar5 perhari sedangkan pada penurunan feed sebesar 5% mampu menurunkan penggunaan energi sebesar 61.38 kJ perjam dan mampu meningkatkan profit sebesar 491 U perhari. Penerapan PWC juga dapat menghasilkan respon sistem yang stabil saat dilakukan uji gangguan dibuktikan dengan settling time dan overshoot yang menurun serta eror steady state yang hilang dibandingkan dengan pengendalian PID saja sebelum dilakukan perancangan PWC. Kata Kunci : Plantwide control, gas processing, kontrol proses ================================================================================================= Hydrocarbons energy is currently still very dominant, where the most efficient hydrocarbon energy is natural gas. So that natural gas can be used properly, it must be processed first at a plant for the removed content of H2S, CO2, and H2O that called a Gas Processing Facility (GPF). GPF is divided into two units namely H2S Removal System and TEG Dehydration Unit. The existence of material recycle, heat integration, and unstable production of natural gas from well became problems in this GPF, so a complex process control required in resolving this problem. Designing plantwide control (PWC) on the GPF successfully completed these problems, as evidenced by the existence of impact analysis from the energy, the economy and the stability of the plant. PWC method that used in this final project compere Luyben and Skogestad method. The results of the design of PWC at a 5% increase in feed is capable of lowering the energy use of 52.37 kJ perhour and able to improve profit in the amount of U 360perday,whileina5360 per day, while in a 5% decrease in feed is capable of lowering the energy use of 61.38 kJ perhour and able to increase profit in the amount of U 491 per day. Application of PWC can also generate a stable system response with disturbance test, with evidence can decrease settling time and overshoot and omit steady state error compared control PID just before the redesign PWC. Keywords : Plantwide Control (PWC), Gas Processing, Process Contro

    Optimisasi Perancangan Kontrol Gas Processing Plant Menggunakan Metode Plantwide Control

    Get PDF
    Penggunaan energi hidrokarbon saat ini masih sangat dominan, dimana energi hidrokarbon yang paling efisien adalah gas alam. Agar gas alam dapat digunakan dengan baik, maka harus diproses terlebih dahulu pada suatu plant untuk dihilangkan kandungan H2S, CO2 dan H2O yang disebut Gas Processing Plant. Plant terbagi dua unit Gas Sweetening System dan Gas Dehydrating System. Adanya material recycle, integrasi panas serta produksi gas alam yang tidak selalu stabil menjadi permasalahan dalam plant ini, sehingga pengendalian proses plant yang kompleks dibutuhkan dalam menyelesaikan permasalahan ini. Perancangan desain Plantwide Control (PWC) pada Gas Processing Plant diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan tersebut, yang akan dibuktikan dengan adanya analisis dampak dari sisi energi, ekonomi dan dari kestabilan plant. Metode PWC yang digunakan menurunkan metode milik Luyben dan Skogestad, dimana akan dibagi menjadi delapan langkah yaitu, penentuan fungsi objektif, penentuan variabel ekonomi, penentuan laju produksi, analisis derajat kebebasan, perancangan regulatory control, integrasi proses, perancangan supervisory control dengan menggunakan Model Predictive Control (MPC) dan optimisasi. Hasil optimisasi perancangan PWC mampu memberikan perubahan set point akibat adanya disturbance, dimana untuk pengendali laju aliran massa Lean Amine didapatkan set point sebesar 47,363.7 kg/h dan set point pengendali laju aliran massa Lean Triethilene Glycol sebesar 7,560.61 kg/h. Hasil perancangan PWC dengan uji perubahan feed mampu menurunkan penggunaan energi sebesar 52366.00 kJ/h, meningkatkan profit sebesar 688.19 Uperharisertamenghasilkanresponsistemyangstabil,dibuktikandengansettlingtime,overshootsertaerorsteadystatesertanilaiIntegralAbsoluteError(IAE)yangmenurundibandingkandenganpengendalianPIDsajasebelumdilakukanperancanganPWC.NilaiIAEuntukresponpengendalilajualiranmassaLeanAminemenurunsebesar63,662sedangkanuntukpengendalilajualiranmassaLeanTriethileneGlycolmenurunsebesar25,928.====================================================================================================================================Thecurrentuseofhydrocarbonenergyisstillverydominant,wherethemostefficienthydrocarbonenergyisnaturalgas.Tousenaturalgasproperly,itmustbeprocessedinaplantcalledGasProcessingPlant.ThefunctionofthisplantistoremovethedangerouscomponentlikeH2S,CO2andH2O.Thisplantdividedbytwosystems,namelyGasSweeteningSystemandGasDehydratingSystem.Thepresenceofrecyclematerial,integrationofheatandamongofnaturalgasproductionfromwellbecometheproblemsinthisplant,sothatthecontroldesignofthiscomplexplantisneededtosolvethisproblems.ControldesignwithPlantwideControl(PWC)methodofGasProcessingPlantexpectedtobeabletosolvethisproblem,Whichwillbeevidencedbytheanalysisoftheimpactofenergy,economicsandthestabilityofplant.PWCmethoduseddevelopfromtheLuybenandSkogestad’sPWCtheories,Whichwillbedividedintoeightsteps,namelydetermineobjectivefunction,determineeconomicalvariabel,determinethroughoutmanipulator,controldegreeoffreedomanalysis,regulatorycontroldesign,processintegration,supervisorycontroldesignwithModelPredictiveControl(MPC)danoptimization.TheresultofcontroldesignoptimizationwithPWCgivethesetpointchangebecausethedisturbance,whereforthemassflowrateofLeanAmineis47,363.7kg/handforthemassflowrateofLeanTriethileneGlycolis7,560.61kg/h.Intheotherhand,thismethodcanminimizetheenergyconsumptionuntil52366.00kJ/h,increasetheprofituntil688.19U per hari serta menghasilkan respon sistem yang stabil, dibuktikan dengan settling time, overshoot serta eror steady state serta nilai Integral Absolute Error (IAE) yang menurun dibandingkan dengan pengendalian PID saja sebelum dilakukan perancangan PWC. Nilai IAE untuk respon pengendali laju aliran massa Lean Amine menurun sebesar 63,662 sedangkan untuk pengendali laju aliran massa Lean Triethilene Glycol menurun sebesar 25,928. ==================================================================================================================================== The current use of hydrocarbon energy is still very dominant, where the most efficient hydrocarbon energy is natural gas. To use natural gas properly, it must be processed in a plant called Gas Processing Plant. The function of this plant is to remove the dangerous component like H2S, CO2 and H2O. This plant divided by two systems, namely Gas Sweetening System and Gas Dehydrating System. The presence of recycle material, integration of heat and among of natural gas production from well become the problems in this plant, so that the control design of this complex plant is needed to solve this problems. Control design with Plantwide Control (PWC) method of Gas Processing Plant expected to be able to solve this problem, Which will be evidenced by the analysis of the impact of energy, economics and the stability of plant. PWC method used develop from the Luyben and Skogestad’s PWC theories, Which will be divided into eight steps, namely determine objective function, determine economical variabel, determine throughout manipulator, control degree of freedom analysis, regulatory control design, process integration, supervisory control design with Model Predictive Control (MPC) dan optimization. The result of control design optimization with PWC give the set point change because the disturbance, where for the mass flow rate of Lean Amine is 47,363.7 kg/h and for the mass flow rate of Lean Triethilene Glycol is 7,560.61 kg/h. In the other hand, this method can minimize the energy consumption until 52366.00 kJ/h, increase the profit until 688.19 U per day and produces a stable system response, evidenced by settling time, overshoot, steady state errors and Integral Absolute Error (IAE) value in comparison with the PID control and feedforward control design.. The IAE value for Lean Amine mass flow controller response was decreased by 63.662 whereas for Lean Triethilene Glycol mass flow controllers decreased by 25.928

    PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN INFLASI TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES

    Get PDF
    Perusahaan harus efektif dan efisien dalam mengelola perusahaan agar dapat mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya sehingga dapat berdampak pada meningkatnya harga saham. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh current ratio, debt to equity ratio dan inflasi terhadap harga saham perusahaan food and beverages. Penelitian ini dilakukan selama 5 tahun yaitu dari tahun 2016 sampai tahun 2020. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak 27 perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini dengan purposive sampling sehingga didapatkan 13 perusahaan food and beverages yang digunakan sebagai sampel. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan data inflasi yang diperoleh dari website Bank Indonesia. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS Versi 23.0. Hasil pengujian menunjukkan bahwa current ratio berpengaruh signifikan terhadap harga saham, debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap harga saham, dan inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saha

    Peran penyuluh agama dalam menjaga kerukunan antar aliran : studi kasus pada KUA Kecamatan Comal Kabupaten Pemalang

    Get PDF
    Penyuluh Agama Islam mempunyai peran penting dalam kehidupan beragama, bermasyarakat dan bernegara. Penyuluh agama selain sebagai pendorang masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat juga berfungsi sebagai penyampai aturan-aturan hukum yang berlaku di Indonesia atau memiliki fungsi sosialisasi hukum sebagai kontrol sosial di masyarakat. Indonesia adalah bangsa yang paling majemuk di dunia, ditambah lagi dengan keberagaman budaya, ras, agama, serta lingkungan kehidupan warganya. Degan keberagaman tersebut, masyarakat Indonesia harus menjaga kerukunan. Kerukunan akan tercipta manakala ada keselarasan antara dua pihak atau lebih. Terciptanya keadaan yang sinergis diantara pihak satu dan pihak lainnya yang didasarkan pada cinta kasih, dan mampu mengelola kehidupan dengan penuh keseimbangan baik dalam tubuh keluarga maupun hubungannya dengan yang lain, sehingga terciptanya suasana aman, dan perasaan tentram. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan studi kasus kolektif yang merupakan sudut pandang peneliti dalam memahami fenomena yang diteliti. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa : Pertama, Peran penyuluh agama Islam dalam menjaga kerukunan antar aliran di wilayah Kecamatan Comal ada 4, yaitu: a.) Peran informatif bahwa seorang penyuluh agama berfungsi untuk menambah ilmu atau kognitif, merubah sikap, maupun sebagai nasihat bagi orang-orang sebagai hamba Allah yang ada dimuka bumi, b.) Peran edukatif bahwa penyuluh agama tidak semata-mata melaksanakan penyuluhan agama berupa pengajian atau pemahaman keagamaan, akan tetapi kegiatan pendidikan berupa bimbingan dan penerangan, c.) Peran konsultatif bahwa penyuluh agama berperan sebagai pembimbing umat dengan rasa tanggung jawab tinggi, mereka membawa masyarakat beragama kepada kehidupan yang aman sejahtera, dan d.) Peran advokatif bahwa penyuluh agama menjadi pendamping dan pembela terhadap umat apabila ada kebutuhan terkait masalah keagamaan dan pmbangunan sehingga umat merasa dilindungi. Kedua, Langkah-langkah yang digunakan oleh penyuluh agama Islam dalam membina kerukunan antar aliran di wilayah Kecamatan Comal, yaitu: a.) Melakukan komunikasi dakwah komunikasi dapat menjadi salah satu faktor dalam mewujudkan kerukunan ditengah kompleksnya kehidupan masyarakat dan dapat menjadi jalan dalam rangka menciptakan keharmonisan masyarakat dalam beragama dan b.) Menebar toleransi antar aliran merupakan kunci perdamaian yang patut dijaga, berbagai budaya disetiap wilayah memiliki keragaman dan keunikan yang berbeda satu sama lain

    Otomatisasi Lampu Selasar Departemen Instrumentasi Menggunakan Light Intensity Detector Bh1750 Berbasis Expert System

    Get PDF
    Sistem rangkaian lampu di Departemen Teknik Instrumentasi yaitu menggunakan timer pada lampu di lorong lantai satu, dua, dan tiga dan masih manual untuk lampu di selasar. Teknologi yang sudah diterapkan tadi kurang efektif saat mendung yang menurunkan intensitas cahaya, juga ketika terjadinya pergeseran waktu terbit dan terbenamnya matahari. Untuk mengoptimalkannya diperlukan otomatisasi lampu yang dipengaruhi intensitas cahaya dan monitoring energi listrik agar dapat diketahui berapa besar penghematannya. Otomatisasi dan monitoring lampu dilakukan dengan penambahan lux sensor BH1750 dan module PZEM004t untuk monitoring energi listrik yang sudah termasuk sensor arus, tegangan, daya, energi (KWh), dan frekuensi listrik AC. Sensor-sensor ditanamkan dalam ESP32 dan Wemos sebagai controller yang memutus aliran listrik SSR dan dihubungan dengan webserver berbasis protokol MQTT yang diakses melalui Raspberry Pi. Komponen utama hardware terdiri dari perancangan sensor BH1750 dengan Wemos dan modul PZEM 004t dengan ESP32 sampai menghubungkan Raspberry Pi dengan monitor dan software adalah membuat program pengiriman data (subscribe) ke broker MQTT dan mendesain GUI di Node Red, selanjutnya karakterisasi sistem dilakukan untuk mengetahui performansi sistem otomatisasi dan monitoring lampu. Hasil dari Tugas Akhir ini merupakan penerapan yang akan dijadikan sebagai upaya penghematan energi listrik lampu di Departemen Teknik Instrumentasi
    corecore