979 research outputs found

    Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Departemen SCM PT. Frisian Flag Indonesia

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara stres kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Dalam penelitian ini menggunakan metode survei. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan departemen SCM PT. Frisian Flag Indonesia dengan jumlah populasi sebanyak 80.Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh, dimana semua anggota populasi dijadikan sebagai responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan pengukurannya menggunakan skala likert. Berdasarkan hasil uji hipotesis, dalam uji parsial (uji t) dapat dinyatakan bahwa secara parsial variabel stres kerja dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan departemen SCM PT. Frisian Flag Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dengan tingkat signifikansi stres kerja dan kepuasan kerja sebesar 0,000 Ftabel yaitu 99,138 > 3,12 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel stres kerja maupun variabel kepuasan kerja secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil pengolahan data dan analisis model regresi linier berganda di peroleh persamaan : Ŷ=8,594 + 0,368x1 + 0.345x2+ e. Hasil persamaan ini dapat diketahui bahwa nilai konstanta sebesar 8,594 artinya jika variable stres kerja dan variable kepuasan kerja bernilai 0, maka kinerja karyawan sebesar 8,594. Jika variable X1 (stres kerja) dinaikan 1 score dan variable X2 (kepuasan kerja) tetap atau tidak berubah maka kinerja akan naik 0,368 pada konstanta 8,594. Jika variable X2(kepuasan kerja) dinaikan 1 score dan variable X1 (stres kerja) tetap atau tidak berubah maka kinerja akan naik 0,345 pada konstanta 8,594. Oleh sebab itu, peneliti memberikan saran kepada manajemen atau bagian terkait departemen SCM PT. Frisian Flag Indonesia agar selalu mengelola dan mengembangkan karyawannya serta memberikan pelatihan, penghargaan kepada setiap karyawan yang berprestasi supaya menjadi motivasi bagi karyawan lain, sehingga karyawan tidak menjadi stres dan menimbulkan kepuasan dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya serta dapat memenuhi kinerja yang diharapkan perusahaan

    GAMBARAN SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA YANG MENGALAMI KECANDUAN GAME ONLINE

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui gambaran siswa SMP yang mengalami kecanduan game online di salah satu sekolah SMP yang berada di  Kecamatan  Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini dilakukan berdasarkan fenomena yang terjadi di lapangan, dengan fenomena yang terjadi saat ini yaitu banyaknya siswa yang bermain game online. Metode yang digunakan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dengan cara  wawancara dan observasi. Subjek penelitian yaitu 3 siswa yang mengalami kecanduan game online dan guru BK. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa siswa tersebut mengalami kecanduan game online mobile legends karena mereka setiap harinya bermain sehingga menghabiskan waktu sepulang sekolah 4 sampai  6 jam lebih mereka bermain game tersebut. Akibatnya 3 siswa yang kecanduan tersebut sering bolos sekolah, motivasi belajar kurang, sering mengantuk bahkan tidur di kelas saat belajar berlangsung. Kata Kunci: Game online, Siswa SM

    PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SISWA: Studi Eksperimen Kuasi pada Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas X Sosial SMA Negeri 1 Lembang

    Get PDF
    Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan analisis siswa di kelas X Sosial yang terlihat dari hasil test kemampuan analisis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu, dengan subjek terdiri dari dua kelas yaitu kelas X Sosial satu sebagai kelas eksperimen dengan metode inkuiri dan kelas X Sosial dua sebagai kelas kontrol dengan metode konvensional. Pengumpulan data dilakukan dengan tes tertulis dalam bentuk soal pilihan ganda yang soalnya masuk katagori soal-soal analisis pada kompetensi dasar menganalisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan analisis siswa kelas eksperimen sebelum dan sesudah menggunakan metode inkuiri, terdapat perbedaan kemampuan analisis anatara kelas eksperimen yang menggunakan metode inkuiri dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode inkuiri dapat meningkatkan kemampuan analisis siswa dibandingkan metode konvensional pada mata pelajaran ekonomi kelas X Sosial di SMA N 1 Lembang. --------- The problem in this research is the lack of analytical skills of students in class X Social seen from the test results analysis capabilities. The method used is a quasi-experimental methods, with the subject consists of two classes, namely Social tenth grade one as a class experiment with methods of inquiry and Social tenth grade two as grade control with conventional methods. Data collected by a written test in the form of multiple choice questions because entered the category questions analysis on the basis of competence to analyze economic problems and how to solve it. The results showed that there are differences in the experimental class students analytical skills before and after using the method of inquiry, there are differences in the ability of the analysis anatara experimental class that uses the methods of inquiry with the control class using conventional methods . From these studies it can be concluded that the inquiry method can improve students' analytical skills compared to the conventional method on economic subjects in Class X Social SMA N 1 Lembang

    Intensi Wirausaha Anggota Kelompok Usaha Bersama di Temanggung

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk melihat intensi wirausaha pada anggota Kelompok Usaha Bersama (KUB) di Temanggung. Responden dalam penelitian ini berjumlah 3 orang yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Metode pengumpulan data melalui wawancara dan observasi dengan metode analisis data deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum ketiga respoden memiliki intensi wirausaha yang cukup tinggi karena memenuhi 4 dimensi intensi wirausaha (desire, preference, plans dan behavior expectancies). Dua responden memiliki intensi wirausaha lebih tinggi karena sudah memiliki rencana dan mulai menunjukkan perilaku wirausaha. Motivasi wirausaha yang dimiliki responden juga cukup tinggi

    SOSIALISASI PEMANFAATAN DIGITALISASI DALAM MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA BAGI MASYARAKAT DESA KEMIRI

    Get PDF
    ABSTRAKSosialisasi merupakan kegiatan interaksi sosial dengan tujuan berbagi informasi. Dalam hal ini ialah membagikan edukasi kepada masyarakat Desa Kemiri Kecamatan Jayakerta Kabupaten Karawang akan pentingnya kesadaran berwirausaha dengan memanfaatkan teknologi di era digitalisasi, salah satunya ialah penggunaan sosial media. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan jiwa wirausaha bagi masyarakat desa Kemiri dengan memberikan sosialisasi pemanfaatan digitalisasi. Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan dengan metode presentasi, yaitu dengan memaparkan materi secara langsung dan membantu masyarakat dalam memanfaatkan digitalisasi, serta melakukan tanya jawab setelahnya. Hasil dari sosialisasi ini yakni memberikan pemahaman kepada masyarakat desa bahwa penting untuk berani berwirausaha setelah menyadari peluang yang ada di sekitar, serta penting pula memanfaatkan digitalisasi agar kegiatan berwirausaha lebih efisien. Kata kunci: digitalisasi; sosialisasi; wirausaha. ABSTRACTSocialization is an activity of social interaction with the aim of sharing information. In this case, it is to share education to the people of Kemiri Village, Jayakerta District, Karawang Regency, about the importance of entrepreneurial awareness by utilizing technology in the digitalization era, one of which is the use of social media. The purpose of this activity is to foster an entrepreneurial spirit for the people of Kemiri village by providing socialization on the use of digitalization. This socialization activity is carried out by the presentation method, namely by presenting the material directly and helping the community in utilizing digitalization, as well as conducting questions and answers afterwards. The result of this socialization is to provide an understanding to rural communities that it is important to dare to be entrepreneurial after realizing the opportunities that exist around, and it is also important to take advantage of digitalization so that entrepreneurship activities are more efficient. Keywords: digitalization; socialization; entrepreneurship

    PACING LAMBAT DALAM EDITING FILM JENDELA SEBAGAI PENGUAT UNSUR DRAMATIK

    Get PDF
    Film Jendela menjadi salah satu nominasi film pendek terbaik pada tahun 2017 di Festival Film Indonesia. Film ini memiliki sisi menarik pada segi teknik editing. Teknik editing yang digunakan yakni pacing lambat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gaya penyusunan shot dengan pacing lambat mampu memperkuat unsur dramatik (suspense, surprise, sedih, susah dan senang). Metode penelitian menggunakan purposive sampling dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, studi pustaka, dan wawancara. Analisis data dengan reduksi data, sajian data, serta verifikasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan teknik pacing lambat dalam film mampu memperkuat lima unsur dramatik dengan tingkat kemunculan yang berbeda. Unsur dramatik sedih lebih sering muncul dalam penyusunan shot. Pacing lambat yang sering digunakan yakni rate of cutting, selain untuk mengontrol ritme juga digunakan sebagai perpindahan pada setiap shot. Teknik editing pacing lambat mampu memberikan cerita yang penuh adegan dramatis dengan tidak melupakan ritme pada film. Kata Kunci : Pacing lambat, editing, unsur dramatik, dan sho

    SISTEM KEPEMIMPINAN KOPERASI SEKOLAH DALAM MELAKSANAKAN AMANAT RAPAT ANGGOTA TAHUNAN (R.A.T) Studi Kasus Koperasi Guru dan Karyawan di SMAN 1 Babakan Kabupaten Cirebon Periode 2010-2011

    Get PDF
    Dodi Cahyana : “ Kepemimpinan Koperasi Sekolah Dalam Melaksanakan Amanat Rapat Anggota Tahunan (RAT) ”. (Studi Kasus Koperasi Guru dan Karyawan di SMAN 1 Babakan Cirebon Periode 2010-2011) Koperasi Guru dan Karyawan sebagai Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) di lembaga pendidikan merupakan salah satu koperasi sekolah yang memiliki indikator kegiatan koperasi yang telah menunjuk bahwa potensi kesejahteraan ekonomi dan sosial di lingkungan sekolah khususnya pada staf guru dan karyawan lainnya akan muncul dengan adanya peningkatan kegiatan Koperasi Guru dan Karyawan tersebut. Namun kenyataannya pada koperasi guru di SMA Negeri 1 Babakan masih ada persoalan internal, diantaranya belum maksimalnya koordinasi antar pengurus yang mengakibatkan persoalan baru terjadi seperti minimnya usaha penjualan dan tidak stabilnya administrasi dan keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui unit kerja (simpan pinjam dan dagang) pengurus koperasi guru dan karyawan; sistem kepemimpinan koperasi guru dan karyawan pada periode 2010-2011; dan mengetahui perkembangan koperasi guru dan karyawan selama periode 2010-2011. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah Strategi dan kebijakan pengurus koperasi dapat mempengaruhi perkembangan baik buruknya suatu koperasi. Perlu adanya langkah konkrit yang menjelaskan persoalan organisasi tersebut didalamnya adalah manajemen operasi yaitu salah satu aspek dari manajemen koperasi yang memusatkan perhatiannya terhadap pengelolaan variabel-veriabel kunci yang menentukan tercapainya efisiensi dan efektivitas kegiatan utama koperasi secara optimal. Manajemen keuangan yang mengupayakan tercapainya keseimbangan antara kebutuhan dana serta penggunaannya dan juga manajemen pemasaran yang dilakukan oleh suatu usaha untuk menimbulkan permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, sedangkan dalam pengumpulan data dilaksanakan dengan teknik angket, observasi, dan wawancara. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang dilaksanakan di SMAN 1 Babakan Cirebon. Sampel penelitian ini adalah Guru pendidik yang menjadi sebagai anggota koperasi, instrumen yang digunakan adalah angket, wawancara, dan lembar observasi. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan hasil rata-rata akhir berdasarkan perhitungan dari program yang dilakukan oleh pengurus koperasi adalah 27,62% dan dapat dikategorikan cukup, kepemimpinan koperasi guru dan karyawan adalah 32,5% dan dapat dikategorikan cukup, dan perkembangan koperasi guru dan karyawan selama periode 2010-2011 adalah 32,55% dan dapat dikategorikan cukup

    PELATIHAN MEDIA ICT ”EDMODO” BAGI GURU SDIT NU TELUKJAMBE TIMUR KARAWANG

    Get PDF
    ABSTRAKMedia pembelajaran berbasis online atau kelas virtual cukup populer dikalangan para guru dalam proses pembelajaran, karena mudahnya akses dan ketepatan penyampaian informasinya. Salah satu media yang digunakan dalam proses pembelajaran ialah Edmodo. Media berbasis aplikasi belajar ini diyakini menyediakan dan menyesuaikan pembelajaran secara virtual. Disamping itu, Edmodo juga hadir dengan fitur-fitur seperti: diskusi, quiz, agenda pembelajaran, pemeriksaan tugas, dan pemberian nilai pada setiap pembelajaran. Pelatihan ini bertujuan untuk mengenalkan pemanfaatan media pembelajaran Edmodo bagi guru dalam menunjang aktivitas pembelajaran di SDIT NU Telukjambe Timur Karawang. Selain itu pelatihan ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam menanggulangi kurangnya media pembelajaran berbasis online agar proses ajar-mengajar lebih luas, cepat, dan menyenangkan. Pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan praktik penggunaan Edmodo. Hasil dari kegiatan ini adalah guru memperoleh wawasan terhadap E-Learning dengan menggunakan media Edmodo. Selain itu pelatihan media ICT “Edmodo” ini, guru merasa senang dan puas dengan adanya pelatihan ini, karena dengan adanya memanfaatkan media Edmodo sebagai media pembelajaran, mereka dapat mengemas pembelajaran menjadi lebih efektif, efisien, dan menyenangkan. Kata kunci: pelatihan; media ICT; edmodo. ABSTRACTOnline-based learning media or virtual classes are quite popular among teachers in the learning process, because of the easy access and accuracy of delivering information. One of the media used in the learning process is Edmodo. This learning application-based media is believed to provide and adapt virtual learning. In addition, Edmodo also comes with features such as: discussions, quizzes, learning agendas, examination of assignments, and giving grades for each lesson. This training aims to introduce the use of Edmodo learning media for teachers in supporting learning activities at SDIT NU Telukjambe Timur Karawang. In addition, this training is expected to be a solution in overcoming the lack of online-based learning media so that the teaching-learning process is wider, faster, and fun. The implementation of this community service program is carried out using the lecture method, question and answer, discussion and practice of using Edmodo. The result of this activity is that the teacher gains insight into E-Learning by using the Edmood media. In addition to this "Edmodo" ICT media training, teachers feel happy and satisfied with this training, because by utilizing Edmodo media as a learning medium, they can package learning to be more effective, efficient, and fun. Keywords: training; ICT media; edmodo.

    Adversity Quotient (AQ), Status Sosial Ekonomi dan Intensi Wirausaha Siswa

    Get PDF
    This study is intended to determine the differences of students' entrepreneurial tendencies in terms of Adversity Quotient (AQ) and socio-economic background. The subjects in this study were 61 students of SMK Batik Purworejo. Samples were taken using a random sampling lottery system. The data collection method was use of an Adversity Quotient (AQ) questionnaire and an entrepreneurial tendencies questionnaire, while the data analysis used was an analysis of variance equipped with descriptive analysis. The results showed that there were differences in students' entrepreneurial tendencies in terms of Adversity Quotient (AQ): “climber” students tended to have high entrepreneurial tendencies, while “quitter” students had low entrepreneurial tendencies. In contrast to AQ, socioeconomic status has no effect on entrepreneurial tendency. Individuals with low, medium and high socioeconomic status all may have moderate entrepreneurial tendencies. When both measured together there is no difference in entrepreneurial tendency based on AQ and socioeconomic statu
    corecore