Penelitian ini bertujuan untuk melihat intensi wirausaha pada anggota Kelompok Usaha Bersama (KUB) di Temanggung. Responden dalam penelitian ini berjumlah 3 orang yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Metode pengumpulan data melalui wawancara dan observasi dengan metode analisis data deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum ketiga respoden memiliki intensi wirausaha yang cukup tinggi karena memenuhi 4 dimensi intensi wirausaha (desire, preference, plans dan behavior expectancies). Dua responden memiliki intensi wirausaha lebih tinggi karena sudah memiliki rencana dan mulai menunjukkan perilaku wirausaha. Motivasi wirausaha yang dimiliki responden juga cukup tinggi

Nursidiq, Cahyana

English

Universitas Muhammadiyah Purworejo: OJS

INTENSI WIRAUSAHA ANGGOTA KELOMPOK USAHA BERSAMA DI TEMANGGUNG Cahyana Nursidiq, M.Pd cahyana@umpwr.ac.id Universitas Muhammadiyah Purworejo  Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk melihat intensi wirausaha pada anggota Kelompok Usaha Bersama (KUB) di Temanggung. Responden dalam penelitian ini berjumlah 3 orang yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Metode pengumpulan data melalui wawancara dan observasi dengan metode analisis data deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum ketiga respoden memiliki intensi wirausaha yang cukup tinggi karena memenuhi 4 dimensi intensi wirausaha (desire, preference, plans dan behavior expectancies). Dua responden memiliki intensi wirausaha lebih tinggi karena sudah memiliki rencana dan mulai menunjukkan perilaku wirausaha. Motivasi wirausaha yang dimiliki responden juga cukup tinggi. Kata Kunci : intensi wirausaha, kelompok usaha bersama, dimensi wirausaha  A. PENDAHULUAN UMKM di Indonesia merupakan sarana dalam mengentaskan kemiskinan. Data menunjukkan bahwa UMKM dapat memberikan kontribusi terhadap produk domestic bruto dari 57,84% menjadi 60,34% pada Tahun 2017. UMKM menjadi sarana dalam menekan angka pengangguran dan mengatasi kemiskinan yaitu dari 96,99% ke 97,22% (Gunartin, 2017).  Pemerintah meningkatkan kekuatan UMKM melalui program-program peminjaman modal, fasilitas ijin usaha dan pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan keterampilan SDM yang ada di bidang UMKM. Perkembangan UMKM di Kabupaten Temanggung menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan. Hal ini dibuktikan dengan perhatian pemerintah terhadap UMKM semakin besar seperti tersedianya Ruang Galeri UMKM, pameran UMKM yang dilaksanakan secara rutin dan berbagai program lainnya (PemKab Temanggung, 2018). Kabupaten Temanggung menjadi salah satu Kabupaten yang fokus pada pengembangan usaha terutama pada usaha kopi. Kopi merupakan salah satu komoditas pertanian utama setelah tembakau dan padi di Temanggung. Meskipun menjadi komoditas utama, belum banyak masyarakat yang sadar untuk meningkatkna nilai jual kopi. Usaha untuk meningkatkan nilai jual kopi itu kemudian secara perlahan mulai dirintis oleh beberapa kelompok masyarakat yang kemudian terbentuk Kelompok Usaha Bersama atau yang sering disebut KUB mulai berkembang dan secara perlahan membangun niat wirausaha masyarakaat pedesaan. Banyaknya KUB ini tidak kemudian menambahkan niat masyarakat untuk berwirausaha menjadi tinggi. Beberapa KUB yang ada di Temanggung hanya dibangun untuk mendapatkan berbagai bantuan peralatan dari Pemerintah namun setelah program bantuan selesai dan laporan pertanggungjawaban selesai, mereka kembali lagi fokus bertani saja 40 Cahyana : Intensi Wirausaha Anggota  atau bahkan beberapa kelompok bubar karena anggotanya kembali bekerja merantau ke luar kota. Berdasarkan pengakuan tersebut memang niat berwirausaha masyarakat di desa masih tergolong rendah karena berbagai faktor yaitu faktor pengetahuan dan keterampilan pengelolaan usaha, daya beli masyarakat sekitar masih rendah, persepsi terhadap wirausaha itu sendiri dan juga lingkungan yang kurang mendukung. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya, minat berwirausaha masyarakat desa dipengaruhi oleh modal, tenaga kerja, skill, lahan dan jiwa kewirausahaan (Muljaningsih et al, 2012). Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti ingin mengetahui bagaimana minat wirausaha anggota KUB Tegal Makmur Abadi jika dilihat dari beberapa dimensi (desire, preferences, plans dan behavior expectancies) dan faktor apa yang melatarbelakangi mereka memiliki niat berwirausaha. Menurut Katz & Gartner (Indarti dan Rostiani, 2008) intensi kewirausahaan diartikan sebagai proses pencarian informasi yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembentukan suatu usaha. Horn (Cut Metia, 2004) mengatakan bahwa intensi merupakan sebuah istilah yang terkait dengan tindakan dan merupakan unsur penting dalam sejumlah tindakan, yang menunjuk pada keadaan pikiran seseorang yang diarahkan untuk melakukan suatu tindakan yang seharusnya dapat atau tidak dapat dilakukan, dan diarahkan pada tindakan sekarang atau pada tindakan yang akan datang. Intensi memiliki peranan yang khas dalam mengarahkan tindakan, yaitu menghubungkan antara pertimbangan yang mendalam, diyakini dan diinginkan oleh seseorang dengan tindakan tertentu. Pada intensi wirausaha ada beberapa dimensi yang melatarbelakangi. Vemmy (2013) menyebutkan bahwa intensi berwirausaha seseorang dapat ditinjau dari empat dimensi, yaitu : a. Desires Desires adalah sesuatu dalam diri seseorang yang berupa keinginan atau hasrat yang tinggi untuk memulai suatu usaha. b. Preferences Preferences adalah sesuatu dalam diri seseorang yang menunjukkan bahwa memiliki usaha atau bisnis yang mandiri adalah suatu kebutuhan yang bagus untuk di capai. c. Plans Plans merujuk pada harapan dan rencana yang ada dalam diri seseorang untuk memulai suatu usaha di masa yang akan datang. d. Behavior Expectancies Behavior Expectancies adalah tinjauan atas suatu kemungkinan untuk berwirausaha dengan diikuti oleh target dimulainya sebuah usaha bisnis.  Kelompok Usaha Bersama (KUB) merupakan salah satu program pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan oleh Kementrian Sosial yang bertujuan untuk memberdayakan kelompok masyarakat miskin dengan pemberian modal usaha melalui program Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial (BLTS) untuk mengelola Usaha Ekonomi Produktif (UEP). SURYA EDUNOMICS : Vol.4 No. 1 (2020) 41    B. METODE PENELITIAN  Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan dengan keadaan sebenarnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis data deskriptif. Penelitian kualitatif bersifat induktif dan hasil penelitian lebih menekankan pada makna dari pada generalisasi (Sugiono, 2010). Secara lebih spesifik  penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan tujuan untuk menggambarkan secara tepat bagaimana intensi wirausaha KUB Tegal Makmur Abadi. Penelitian ini dilakukan di desa Tegalrejo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, mulai bulan September 2018-Februari 2019. Responden pada penelitian ini anggota KUB di Temanggung. Penentuan responden diperoleh dengan menggunakan teknik purpose sampling. Karakteristik sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah anggota KUB Tegal Makmur Abadi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan oleh peneliti menggunakan metode observasi dan metode wawancara.  C. Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan metode analisis interaktif atau interactive modle. Metode analisis interaktif adalah proses analisis yang memungkinkan dilakukan analisis data ketika peneliti berada di lapangan baru di analisis. Dalam penelitian ini analisis data telah dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data (Adiputra, 2011). Teknik analisis data interaktif yang digunakan dalam penelitian ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2010) terdapat empat komponen yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan langkah terakhir yaitu kesimpulan. Dalam menguji keabsahan data penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi data. Teknik triangulasi merupakan teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada (Sugiyono, 2010).  D. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pelaksanaan Penelitian  Sumber data dalam penelitian ini adalah anggota salah satu Kelompok Usaha Bersama yang ada di Temanggung. Penelitian ini mengkaji tentang intensi berwirausaha anggota KUB tersebut. Pada penelitian ini intensi wirausaha dikaji berdasarkan empat dimensi dalam intensi wirausaha yaitu desires, preferences, plans dan behavior expectancies. Selain dimensi tersebut, peneliti juga meneliti faktor yang mempengaruhi intensi wirausaha pada anggota KUB.  Prosedur yang digunakan dalam pengambilan data adalah dengan menggunakan prosedur campuran (combination or mix sampling) yaitu memadukan dua prosedur berdasarkan kriteria dan convenience. Berdasarkan kriteria, penentuan responden diambil berdasarkan anggota KUB yang aktif pada pengembangan usaha, sedangkan terkait convenience, hal ini dilihat berdasarkan kemudahan akses karena responden berasal dari satu 42 Cahyana : Intensi Wirausaha Anggota  Kelompok Usaha dan tinggal di Desa yang sama sehingga memudahkan dalam pengambilan data. Peneliti menggunakan metode wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Sebelum melakukan penelitian lapangan terlebih dahulu dilakukan studi pendahuluan untuk memperoleh gambaran tentang KUB.  2. Temuan Individu a. Subjek 1 (Jw), laki-laki. Jw berusia 45 tahun, merupakan salah satu pengurus aktif yang suah berkecimpung cukup lama di KUB dan usaha pertanian kopi. Jw berpendidikan terakhir SMP dan sejak remaja membantu orangtuanya bertani. Subjek menunjukkan adanya keinginan atau hasrat yang cukup tinggi untuk dapat mengembangkan dan memajukan usaha yang subjek geluti. Subjek juga terus melakukan kegiatan produksi, inovasi dan pemasaran yang subjek lakukan meski alat yang subjek miliki masih minim. Hasil wawancara yang dilakukan dengan subjek menggambarkan bahwa subjek tetap gigih dalam mengembangkan usaha kopi ini dari penanaman sampai dengan proses pembuatan biji kopi menjadi bubuk kopi yang siap dikonsumsi dan dipasarkan. b. Subjek 2 (Jo), laki-laki Menurut subjek usaha yang ia dan rekan-rekannya ritis adalah peluang usaha yang dapat memberikan keuntungan bagi mereka di kemudian hari dengan tekad dan usaha yang mereka jalani. Perencanaan yang subjek dan rekan-rekannya atur dalam pengembangan usaha kopi di KUB Tegal Makmur ini telah ia lakukan untuk dapat berkembang lebih besar lagi dikemudian hari. Subjek juga menambah wawasan dengan menjalin komunikasi dengan mitra lain di luar Kabupaten Temanggung yang dapat subjek manfaatkan sebagai media promosi akan usahanya. c. Subjek 3 (Hi), laki-laki. Hi adalah salah satu penggurus KUB Tegal Makmur Abadi yang menjabat sebagai bendahara. Subjek Hi memiliki andil dalam pengelolaan keuangan baik uang masuk dan uang keluar dalam KUB Tegal Makmur Abadi. Dalam membantu usaha di KUB Tegal Makmur Abadi, subjek Hi juga membantu dalam pengelolaan media promosi dan penjualan secara online baik itu di Instagram, Shopee, dan media sosial lainnya. Subjek Hi juga memiliki keinginan yang cukup tinggi untuk dapat mengembangkan usaha kopi ini.   3. Temuan Umum a. Desire  Ketiga responden memiliki keinginan untuk berwirausaha secara kuat. Jw merupakan inisiator terbentuknya kelompok usaha bersama dan terus memiliki semangat untuk membangun usaha tersebut dengan SURYA EDUNOMICS : Vol.4 No. 1 (2020) 43  memperluas jaringan dan memperbanyak anggota. Meskipun kelompok usaha ini belum berjalan dengan optimal karena anggotanya belum banyak, pemasarannya masih terbatas dan pengetahuan tentang pengelolaan wirausaha belum memadai namun Jw tetap semangat untuk membangun usaha tersebut. Keinginan Jw untuk membangun usaha memang cukup kuat. Jw selalu menyampaikan keinginannya untuk membangun wirausaha di Desa nya dan mengajak tetangga-tetangganya untuk pelan-pelan mengubah orientasi dari menjadi buruh atau petani sekaligus mengolah hasil pertaniannya menjadi usaha. Jo memiliki keinginan yang kuat untuk berwirausaha sejak kuliah namun baru mulai mengembangkan usaha dengan cukup serius ketika sudah menikah. Jo menunjukkan keinginannya dengan meningkatkan kompetensinya dengan mengikuti berbagai kegiatan pelatihan pengelolaan kopi. Jo memiliki cita-cita untuk membuka kedai kopi sendiri namun masih berusaha untuk mengumpulkan modal. Hal ini disampaikan oleh informan bahwa Jo seringkali cerita mengenai cita-citanya memiliki kedai kopi, penginapan, dan observatorium kecil di area rumahnya. Hi memiliki keinginan berwirausaha justru setelah bekerja dan melihat bos nya yang sangat nyaman ketika memonitor anak buahnya. Keinginan itu muncul karena Hi juga memiliki kompetensi yang sangat baik dalam menyajikan kopi mulai dari brewing, pressing dan lain sebagainya. Kompetensi yang dimiliki ini kemudian terkadang menjadi kurang optimal dimanfaatkan karena di kedai tempat dia bekerja belum menggunakan teknik-teknik modern dalam pengolahannya. b. Preferences Wirausaha merupakan kebutuhan yang harus dicapai bagi ke tiga responden. Jo dan Hi menganggap wirausaha tidak hanya sebagai kegiatan sampingan saja namun harus menjadi yang utama. Berwirausaha tidak sekedar menjadi kegiatan sampingan untuk mencari tambahan pemasukan dalam keluarga namun menjadi kebutuhan utama. Jo bahkan menyampaikan karena kebutuhan untuk mengembangkan diri, saya berwirausaha ya memang karena seneng.  Bidang usaha yang disukai oleh Hi adalah usaha kopi karena memang passionnya sebagai barista. Hi menyukai usaha ini karena sudah terlanjur terjun dan banyak bekerja pada bidang ini. Pengalaman kerja yang cukup lama sebagai barista membuat Hi berat untuk meninggalkan kegiatan yang sangat disukai.44 Cahyana : Intensi Wirausaha Anggota  c. Plans  Pada perencanaan, tampak lebih kuat pada Hi dan Jo. Hi dan Jo memiliki perencanaan cukup matang dalam berwirausaha. Hi memiliki rencana untuk membuat cafe dengan didukung teman-teman yang menjadi timnya. Hi mengajak teman-temannya yang bekerja di luar kota untuk kembali ke Desa dan membuka usaha di Desa. Hi juga membangun jejaring dengan banyak pihak. Rencana Jo juga cukup matang dalam mengembangkan usahanya, masih berhubungan dengan kopi, Jo berencana membuat penginapan dan pusat belajar kopi mulai dari wisata petik kopi hingga pengolahan kopi. d. Behavior Expectancies Niat untuk berwirausaha yang kuat lebih ditunjukkan sangat kuat oleh Hi. Hi memiliki perencanaan dan target usaha yang sudah sangat spesifik. Selain Hi membantu KUB untuk mengelola media sosial dan penjualan online, Hi juga mengembangkan varian kopi baru yang akan dijual di Cafe. Hi mencari alternatif produk kopi yang berbeda dengan yang dikembangkan oleh KUB.  Hi mengembangkan usaha dengan berkolaborasi dengan sebuah tempat wisata yang ada di Daerah yang tidak jauh dari Desa nya. Modal kopi mentahnya juga didapat dari Kelompok Tani yang sama dengan KUB tersebut sehingga Hi tidak membutuhkan dana yang cukup banyak. Hi menyampaikan bahwa usahanya ini juga untuk mengajak teman-teman pemuda di Desa dengan harapan mereka tidak pergi merantau. Hi berharap meskipun teman-temannya tidak kuliah, namun tidak perlu kerja jauh-jauh merantau. Mengembangkan usaha cafe, bagi Hi dapat lebih menarik anak-anak muda untuk mengembangkan Desa karena usaha cafe lebih kekinian dan sesuai dengan gaya anak muda.   E. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan intensi wirausaha responden secara umum cukup tinggi. Seluruh responden memiliki ke 4 dimensi intensi wirausaha yang meliputi desire, preference, plans dan behavior expectancies. Dua responden memiliki niat yang lebih kuat karena memiliki rencana wirausaha yang matang dan sudah menunjukkan perilaku yang mengarah kepada implementasi wirausaha. 2. Saran Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam kedalaman mengungkap variabel intensi wirausaha, belum digali secara mendalam mengenai alasan atau faktor apa yang dominan mempengaruhi intensi wirausaha responden. Peneliti berikutnya dapat meneliti lebih mendalam dan lebih luas mengenai dinamika psikologis, faktor-faktor yang mempengaruhi atau juga dapat dihubungkan dengan kepribadian responden.SURYA EDUNOMICS : Vol.4 No. 1 (2020) 45  Daftar Pustaka  Ayu Nigrum, Diah. 2017. Peran Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Dalam Menangani Kemiskinan Di Kube Sejahtera Desa Giripurno, Ngadirejo, Temanggung. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.  Azizah, Masfufati. 2015. Pola Pendidikan Kewirausahaan Pada Kelompok Usaha Bersama (KUBe) Anugrah di Desa Wonoyoso, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang. Tesis. Universitas Negeri Semarang. Semarang.  Firdaus, Riska dan Kiki Reski. 2018. Implementasi Program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Di Desa Lauwa Kecamatan Belopa Utarakabupaten Luwu. Universitas Andi Djemma, Palopo. Prosiding Seminar Hasil Penelitian (SNP2M) 2018 (pp.36-41)  Handaru, Agung Wahyu, Widya Parimita dan Inka Winarni Mufdhalifah. 2015. Membangun Intensi Berwirausaha Melalui Adversity. Universitas Negeri Jakarta. Jakata. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol.17, No. 2, September 2015: 145–166.  Ningrum, Diah Ayu. 2017. Peran Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Dalam Menangani Kemiskinan di KUBE Sejahteran Desa Giripurno, Ngadirejo, temanggung. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.  Vemmy. S, Caecilia. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intensi Berwirausaha Siswa SMK. Universitas Negeri yogyakarta. Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 1, Februari 2012  Wardianti, Ria Rizqi. 2019. Peran Program Kelompok Usaha Bersama Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi di Kecamatan Baradatu Kabupaten Way Kanan). Skripsi. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Lampung.  Widayanti, Sri Yuni Murti dan A. Nururrochman Hidayatulloh. 2015. Kinerja Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dalam Pengentasan Kemiskinan. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial, Kementerian Sosial RI. Yogyakarta. Jurnal PKS Vol 14 No 2 Juni 2015; 163 – 180 46 Cahyana : Intensi Wirausaha Anggota   

Intensi Wirausaha Anggota Kelompok Usaha Bersama di Temanggung

https://jurnal.umpwr.ac.id/index.php/suryaedunomics/article/download/2930/1520

Intensi Wirausaha Anggota Kelompok Usaha Bersama di Temanggung

Abstract

Similar works

Full text

Available Versions

Universitas Muhammadiyah Purworejo: OJS