1,984 research outputs found

    ELEKTRODEKOLORISASI LIMBAH CAIR INDUSTRI KAIN TENUN MENGGUNAKAN ELEKTRODA PbO2/Pb

    Get PDF
    Telah dilakukan penelitian tentang elektrodekolorisasi limbah cair industri kain tenun dengan elektroda Pb02/Pb. Penelitian dilakukan dengan mengelektrolisis sampel limbah cair industri kain tenun pada potensial 5,0 volt. Media elektrolisis zat warna adalah air limbah industri kain tenun sedangkan elektroda yang digunakan adalah PbO2-Pb serta pengaturan waktu elektrolisis selama 90 menit. Hasil akhir elektrolisis dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif dengan Spektrometer UV-Vis dan analisis produk terhadap nilai total dissolved solid (TDS) dan kekeruhan. Hasil yang diperoleh menunjukkan elektrolisis air limbah industri kain tenun menggunakan elektroda PbO2-Pb menghasilkan dekolorisasi sebesar 98,8%, penurunan nilai total dissolved solid (TDS) sebesar 96,05% dan kekeruhan sebesar 99,90

    Pengaruh Ukuran Partikel Terhadap Kerja Reaktor Bubble Fluidized Bed Gasifire

    Get PDF
    This study aims to determine the effect of beta particle size of the bubble fluidized bed reactor working gasifire, to determine the temperature of the reactor, to determine the length of boiling water, to determine the thermal efficiency of the reactor. In this study, using a variation of the silica sand size of 0.36 mm, 0.46 mm, 0.55 mm. Retrieving data using 5 kg of rice and 10kg of silica sand include minimum speed of fluidization, reactor temperature, temperature hotspots, temperature boiled water to boil 2 liters of water every 2 minutes. The results showed a variation of 0.36 mm silica sand combustion temperature obtained the highest average for 307,50C, time effective flame for 90 minutes. old boiling water for 22 minutes and the reactor thermal efficiency of 9.81%. Variations in the size of 0.46 mm silica sand combustion temperature obtained the highest average of 1350C, effective burning time for 110 minutes. old boiling water for 52 minutes and the reactor thermal efficiency of 11.04%. Variations in the size of 0.46 mm silica sand combustion temperature obtained the highest average for 169,50C, time effective flame for 112 minutes. old boiling water for 40 minutes and the reactor thermal efficiency of 9.68%

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. A DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI BANGSAL AYODYA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

    Get PDF
    Gangguan jiwa adalah kumpulan dari keadaan- keadaan yang tidak normal, baik yang berhubungan dengan fisik, maupun dengan mental. Keabnormalan dibagi dalam dua golongan yaitu: Gangguan jiwa ( Neurosa) dan sakit jiwa (Psikosa). Keabnormalan terlihat dalam berbagai macam gejala yang terpenting diantaranya adalah: ketegangan (tension), rasa putus asa dan murung, gelisah, cemas, perbuatan- perbuatan yang terpaksa (convulsive), histeria, rasa lemah, dan tidak mampu mencapai tujuan, takut, pikiran- pikiran buruk dan sebagainya Tujuan umum dari asuhan keperawatan ini adalah memberikan asuhan keperawatan dengan komunikasi terapiutik terhadap pasien gangguan perilaku kekerasan di RSJD Surakarta. Tujuan khusus adalah: 1.Melaksanakan pengkajian data pada pasien Sdr. A dengan gangguan perilaku kekerasan. 2.Penulis mampu mempelajari cara mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial pada pasien Sdr. A dengan gangguan perilaku kekerasan. 3.Penulis mampu mempelajari cara menentukan intervensi secara menyeleruh pada pasien Sdr. A dengan gangguan perilaku kekerasan. 4.Penulis mampu mempelajari cara pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien Sdr. A dengan gangguan perilaku kekerasan. 5.Penulis mampu memepelajari cara mengevaluasi keaktifan asuhan keperawatan pada Sdr. A dengan gangguan perilaku kekerasan: Amuk. 6.Penulis telah melakukan rencana tindakan keperawatan pada diagnosa yang pertama yaitu resiko tinggi perilaku kekerasan pada Sp I pasien : Mengidentifikasi perilaku kekerasan Mengidentifikasi tanda dan gejala, Mengidentifikasi Perilaku kekerasan yang dilakukan Menyebutkan cara mengontrol Perilaku kekerasan, Membantu klien mempraktekan latihan cara mengontrol Perilaku kekerasan dengan cara fisik I (menarik nafas dalam). SP II pasien : Melatih pasien mengontrol Perilaku kekerasan dengan cara fisik II (pukul bantal atau kasur). SP III pasien : Melatih klien mengontrol Perilaku kekerasan dengan cara verbal yaitu meminta yang baik, menolak dengan baik dan mengungkapkan perasaan. Proses pendokumentasian dalam menyusun tindakan keperawatan telah dilakukan. Perkembangan pasien dalam 3 hari dilihat dari perilaku sehari-hari yaitu pada diagnosa yang pertama yaitu perilaku kekerasan belum dapat teratasi itu terbukti karena klien masih memerlukan bantuan perawat untuk mengingatkan dalam melakukan latihan cara mengontrol marahnya

    PENGEMBANGAN DAN ANALISIS SISTEM INFORMASI LOWONGAN PEKERJAAN PADA BURSA KERJA KHUSUS DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 DEPOK

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi lowongan pekerjaan pada Bursa Kerja Khusus (BKK) di SMK N 2 Depok, Sleman menggunakan bahasa pemrogramanVisual Basic 6.0 dan database Microsoft Office Access 2007 dan melakukan analisis kualitas pada aplikasi yang dikembangkan, khususnya pada faktor kualitas correctness, functionality, usability, dan maintainability. Pengembangan Sistem Informasi Lowongan Pekerjaan pada BKK di SMK N 2 Depok dilakukan dengan kaidah rekayasa perangkat lunak (software engineering) yaitu dimulai dari proses perencanaan (planning), perancangan (modeling), konstruksi (construction), dan penyebaran (deployment). Analisis faktor kualitas correctness dilakukan dengan perhitungan jumlah error/ KLOC. Analisis faktor kualitas functionality dilakukan dengan pengujian setiap fungsi aplikasi. Analisis faktor kualitas usability dilakukan dengan metode kuesioner dengan responden karyawan SMK N 2 Depok, Sleman dan Alumni SMK di Yogyakarta. Analisis faktor kualitas maintainability dilakukan dengan melakukan pengujian pada tiga aspek maintainability yaitu instrumentation, consistency dan simplicity. Hasil pengembangan aplikasi yaitu Sistem Informasi Lowongan Pekerjaan telah sesuai dengan prosedur kinerja BKK di SMK N 2 Depok. Hasil analisis kualitas menunjukkan bahwa aplikasi yang dikembangkan telah memenuhi semua standar faktor kualitas yang diujikan yaitu correctness, functionality, usability, dan maintainability. Kata kunci : sistem informasi, faktor kualitas, correctness, functionality, usability, dan maintainability

    Ciri Homeless di Masyarakat Jepang (Studi Kasus Dalam Cerpen Akai Mayu Karya Abe Kobo)

    Get PDF
    Skripsi ini membahas mengenai gambaran ciri homeless di Jepang yang terdapat dalam cerpen berjudul Akai Mayu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran ciri homeless yang terdapat dalam cerpen Akai Mayu. Penelitian ini menggunakan sumber data dari sebuah cerpen karya Abe Kobo (1950) yang berjudul Akai Mayu. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk memahami data. Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan bahwa ciri homeless yang terdapat dalam cerpen sebagai berikut: seorang laki-laki, tidak punya rumah, dianggap sebagai sesuatu yang mengganggu, dan berpindah-pindah

    Penerapan Strategi Pembelajaran Peer Lesson Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas VI SD Negeri 2 Delanggu, Delanggu, Klaten Tahun 2011/2012

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Matematika dengan menerapkan strategi pembelajaran Peer Lesson. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak dua siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu : perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VI SD Negeri 2 Delanggu, Delanggu, Klaten sebanyak 38 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif. Hasil penelitian tindakan kelas ini adalah pada tindakan pra siklus dari 38 siswa yang hadir terdapat 22 siswa (57,9%) yang mendapat nilai ≥ 59 sebagai KKM, pada siklus I dari 36 siswa yang hadir terdapat 24 siswa (66,7%) yang mendapatkan nilai ≥ 59 sebagai KKM, sedangkan pada siklus II dari 37 siswa yang hadir terdapat 29 siswa (78,3%) yang mendapatkan nilai ≥ 59 sebagai KKM. Secara keseluruhan, dari siklus I sampai siklus II terdapat peningkatan hasil belajar siswa sejumlah 17,89%. Untuk nilai rata-rata siswa pada siklus I adalah 55,28, sedangkan pada siklus II adalah 72,16, jadi pada siklus I sampai dengan siklus II ada peningkatan nilai rata-rata sejumlah 16,88. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran Peer Lesson dapat meningkatkan hasil belajar Matematika pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Delanggu, Delanggu, Klaten tahun 2011/2012

    EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PENERIMAAN KAS PADA KP-RI “GUYUB RUKUN” KECAMATAN PURWOREJO

    Get PDF
    Koperasi Pegawai-Republik Indonesia (KP-RI) “Guyub Rukun” Kecamatan Purworejo adalah salah satu koperasi yang bergerak di bidang penjualan dan simpan pinjam. Oleh karena itu, koperasi ini tidak dapat dipisahkan dari penerimaan kas. Kas adalah aset yang paling mudah untuk disalahgunakan, sehingga diperlukan suatu sistem pengendalian internal. Sistem pengendalian internal tersebut meliputi penerimaan kas dari penjualan tunai dan dari pelunasan di KP-RI “Guyub Rukun” Kecamatan Purworejo. Evaluasi ini dilakukan pada sistem pengendalian intern yang melindungi penerimaan kas yang terjadi dari penjualan tunai dan dari pelunasan piutang, serta sistem akuntansi penerimaan kas. Kedua penerimaan kas tersebut merupakan pendapatan utama yang terjadi di koperasi ini. Berdasarkan hasil dari evaluasi sistem pengendalian intern terhadap penerimaan kas di KP-RI “Guyub Rukun” Kecamatan Purworejo, ditemukan beberapa kelebihan dan kekurangan. Beberapa kelebihan tersebut antara lain: pengecekan dokumen yang digunakan di KP-RI “Guyub Rukun” Kecamatan Purworejo dilakukan dua kali setiap bulannya, KP-RI “Guyub Rukun” Kecamatan Purworejo memiliki struktur organisasi yang jelas, sudah menggunakan dokumen bernomor urut tercetak, dan lain-lain. Di samping beberapa kelebihan, ada pula beberapa kekurangan, diantaranya: pengecekan dokumen tidak selalu dilakukan oleh mnaajer, tidak adanya bagian penagihan, tidak adanya pemeriksaan mendadak, dan tidak adanya bagian gudang. Berdasarkan temuan diatas, dapat disimpulkan bahwa penerapan sistem pengendalian intern terhadap penerimaan kas di KP-RI “Guyub Rukun” Kecamatan Purworejo sudah dilakukan dengan cukup baik. Akan tetapi, masih terdapat beberapa hal yang harus diperbaiki. Akan lebih baik apabila pengecekan dilakukan langsung oleh manajer, membentuk bagian penagihan dan bagian gudang, dan melakukan pemeriksaan mendadak. Kata kunci: sistem pengendalian intern, penerimaan kas

    HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DAN PRAKTIK KESEHATAN DENGAN KEJADIAN TB PARU DI PUSKESMAS MAOSPATI KABUPATEN MAAGETAN

    Get PDF
    Penyakit TB paru adalah penyakit menular dan maasih menjadi salah satu masalah kesehatan prioritas di Puskesmas Maospati.Berdasarkan laporan tahun 2007, terdapat 70 penderita dengan angka prevalensi sebesar 1,5 per 1.000 penduduk dan pada triwulan I tahun 2008 telah tercatat 112 kasus baru di Puskesmas Maospati. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kondisi fisik rumah dan praktik kesehatan penderita TB paru di Puskesmas Maospati Kabupaten Magetan. Jenis penelitian adalah analitik observasional dengan pendekatan case-control. Sampel diambil sebanyak 34 orang dan kelompok kontrol sebanyak 34 orang. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode survei dan data di uji dengan menggunakan Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan hunian <8m pada kaaus 79,4% dan kontrol 38,2%, jenis lantai permanen pada kasus 67,6% dan pada kontrol 82,4%, luas ventilasi <10% luaas lantai pada kasus 73,5% dan kontrol 41,2%, kebiasaan menutup mulut saat batuk pada kasus 35,3% dan kontrol 76,5%, kebiasaan membuang dahak sembarang tempat pada kasus 67,6% dan kontrol 35,5%, kebiasaan merokok pada kasus 55,9% dan kontrol 23,5%. Kesimpulan ada hubungan antara kepadatan hunian (p=0,001, OR=6,321), luas ventilasi (p=0,014, OR=3,968), kebiasaan menutup mulut saat batuk (p=0,001, OR=0,168), kebiasaan membuang dahak (p=0,015, OR=3,833), dan kebiasaan merokok (p=0,013, OR=4,117) merupakan faktor risiko penyakit TB paru. Saran hasil penelitian bagi puskesmas meningkatkan program penyuluhan kesehatan lingkungan dan bagi masyarkat hendaknya mementingkan untuk memiliki rumah yang memenuhi syarat kesehatan, serta perlunya hidup bersih dan sehat sehinggaa terhindar dari penyakit. Kata Kunci: TB paru, Kondisi fisik rumah, praktik kesehata
    corecore