58 research outputs found

    Perbandingan Sosialisasi Anak Usia Prasekolah Yang Diasuh Orang Tua Dengan Anak Yang Dititipkan Di Tempat Penitipan Anak Day Care Kesuma Kota Palembang

    Get PDF
    Background: Social development is the process of achieving children towards maturity in social relations. Children who spend more than 30 hours a week in child daycare show more aggressive behavior such as hitting, bullying, and interrupting other conversation of people. Research Purpose: The study aims to determine the differences in the socialization ability of preschool-aged children who are cared for by their parents and the children who supervised by daycare service. Method: The study uses comparative analytical research method with comparative study design. The population in this study are all children aged 3 to 4 years who are cared for by parents and supervised by daycare. The sampling technique is a total sampling method with a sample of 30 respondents. After conducting the research, all the obtained data is analyzed using the chi-square statistical test with a significant limitation of <0.05. Result: The result shows that there is no significant difference in socialization ability of preschool children who are cared for by their parents and supervised by daycare service of Kesuma Day Care Palembang. It is based on the statistical analysis result which shows p-value of 0.136 which higher than the significant limitation (p-value > ). Recommendation: Stimulation of the social development of children should be given to children as early as possible. The parents should also be more careful in choosing a daycare service centre

    PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PERAGA ENGINE CUTTING DAN MEDIA KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR MOTOR BAKAR DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA JURUSAN TKR SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah : (1) Menemukan ada atau tidaknya perbedaan pengaruh penggunaan media pembelajaran (media peraga engine cutting dan media konvensional) terhadap hasil belajar Motor Bakar pada siswa jurusan TKR SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo. (2) Menemukan ada atau tidaknya perbedaan pengaruh motivasi belajar siswa (motivasi tinggi dan motivasi rendah) terhadap hasil belajar Motor Bakar pada siswa jurusan TKR SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo. (3) Menemukan ada tidaknya interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar Motor Bakar pada siswa jurusan TKR SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dan menggunakan desain faktorial 2x2. Subyek penelitian ini ialah kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen dipilih satu kelas dari jurusan TKR SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo, yaitu kelas X TKR 4 (n=32), sedangkan kelas control dipilih satu kelas dari jurusan TKR SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo, yaitu kelas X TKR 3 (n=32). Uji coba terhadap instrumen tes dan instrumen kuesioner dilakukan pada siswa kelas X TKR 1 SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo. Analisis terhadap validitas dan reliabilitas instrumen tes menggunakan program ITEMAN Versi 3.00 dan analisis terhadap validitas dan reliabilitas instrumen kuesioner menggunakan program SPSS Versi 17.0. Uji terhadap hipotesis penelitian menggunakan program SPSS Versi 17.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Ada perbedaan pengaruh penggunaan media pembelajaran (media peraga engine cutting dan media konvensional) terhadap hasil belajar Motor Bakar pada siswa jurusan TKR SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo. Hal ini ditunjukkan oleh nilai Fobs > Ftabel yaitu 5,366 > 4,00 dan ditunjukkan pula oleh p-value 0,024 Ftabel yaitu 39,114 > 4,00 dan ditunjukkan pula oleh p-value 0,000 Ftabel yaitu 4,876 > 4,00 dan ditunjukkan pula oleh p-value 0,031 < 0,05. Kata Kunci : Media Pembelajaran, Engine Cutting, Hasil Belajar, Motor Bakar

    Model Pembelajaran Berbasis Permainan Tradisional Ancak-Ancak Alis sebagai Pemerkuat Karakter Bangsa di Era AEC

    Get PDF
    Pembentukan karakter bangsa sabagai modal menghadapi era AEC perlu digalakkan demi terciptanya SDM yang berkualitas. Manusia yang cerdas, terampil dan kompetitif dapat dibentuk melaui pembelajaran di tingkat SD dengan memanfaatkan kekayaan budaya Indonesia berupa permainan tradisional. Permainan tradisioanal dirasa sangat cocok digunakan dalam pembelajaran di SD karena sesuai dengan taraf usia anak yaitu usia bermain. Tujuan dari penulisan artikel ini yaitu: (1) mengkaji model pembelajaran berbasis permainan tradisional ancak-ancak alis di SD; (2) menjelaskan manfaat penerapan model pembelajaran berbasis permainan tradisonal ancak-ancak alis terhadap pembentukan karakter bangsa. Pembelajaran berbasis permainan tradisonal ancak-ancak alis merupakan salah satu pembelajaran yang mengintegrasikan permainan tradisional ancak-ancak alis ke dalam pembelajaran. Model pembelajaran ini mampu memperkuat karakter anak Indonesia yaitu menjadikan anak yang tertib, mampu bekerjasama, jujur, bertanggung jawab, bertoleransi, aktif, berkomunikasi aktif, berani, serta sikap berfikir secara kritis terhadap sesuatu. Penerapan model pembelajaran berbasis permainan tradisional ancak-ancak alis mampu memperkuat karakter bangsa dalam mempersiapkan SDM berkualitas di era AEC

    Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19 pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (Studi di IAIN Pekalongan)

    Get PDF
    Abstrak &nbsp; Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei yang bertujuan untuk memperoleh gambaran pembelajaran daring yang dilaksanakan di IAIN Pekalongan sebagai usaha untuk menekan penyebaran Covid-19 di lingkungan kampus. Pembelajaran daring yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang menggunakan media-media pembelajaran yang dapat diakeses menggunakan layanan internet. Survei dilaksanakan menggunakan google form yang tautannya disebarkan melalui afplikasi WhatsApp. Mahasiswa sebagai sampel yang memberikan tanggapan terhadap survei yang dilakukan terdiri dari Prodi Pendidikan Agama Islam, Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Prodi Ekonomi Syariah, Prodi Hukum Keluarga Islam, dan Prodi Tasawuf Psikoterapi. Media elearning yang digunakan oleh mahasiswa IAIN Pekalongan selama pandemi Covid-19 adalah google classroom, e-learning milik kampus, dan whatsapp. Untuk perkulihan tatap muka secara daring menggunakan zoom dan google meet. Durasi penggunaan waktu untuk pembelajaran daring selama pandemi Covid-19 antara 5-6 jam/hari atau setara dengan tatap muka konvensional, ini dapat diartikan bahwa dosen-dosen IAIN Pekalongan melakukan tugas sebagaimana mestinya meskipun dari rumah (work from home). Adapun penyedia jasa internet yang digunakan adalah Indosat, XL, Three, dan Smartfren dengan kuota data internet yang dihabiskan antara 6-10 GB/bulan dan 16-20 GB/bulan. &nbsp; Kata Kunci: Pembelajaran Daring, Pandemi, Covid-19. &nbsp; &nbsp; Abstract &nbsp; This study uses a quantitative approach with a survei method that aims to obtain an overview of online learning carried out at IAIN Pekalongan as an effort to enforce the spread of Covid-19 in the campus environment. Online learning referred to in this study is learning that uses learning media that can be used using the internet. The survei was carried out using a google form, the link of which was distributed via the WhatsApp application. These samples students consisted of the Islamic Education Study Program, the Early Childhood Islamic Education Study Program, the Sharia Economics Study Program, the Islamic Family Law Study Program, and the Psychotherapy Sufism Study Program. The e-learning media used by IAIN Pekalongan students during the Covid-19 pandemic were google classrooms, campus-owned e-learning, and WhatsApp. For face-to-face online courses using zoom and google meet. The duration of using time for online learning during the Covid-19 pandemic is between 5-6 hours / day or equivalent to conventional face-to-face, this means that IAIN Pekalonga lecturers are doing assignments even from home (working from home). The internet service providers used are Indosat, XL, Three, and Smartfren with internet data quota that is consumed between 6-10 GB / month and 16-20 GB / month. &nbsp; Keywords: Online Learning, Pandemic, Covid-19

    PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR PADA PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE (FIF) CABANG KOTA PEKANBARU

    Get PDF
    Salah satu sistim pembiayaan alternatif yang cukup berperan aktif dalam menunjang dunia usaha akhir-akhir ini yaitu pembiayaan konsumen atau dikenal dengan istilah consumer service. Berdasarkan pasal 1 angka (6) Keppres No. 61 tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan, perusahaan pembiayaan konsumen adalah, “Badan usaha yang melakukan pembiayaan pengadaan barang untuk kebutuhan konsumen dengan sistim pembayaran berkala”. Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana pelaksanaan perjanjian pembiayaan konsumen sepeda motor pada PT FIF Kota Pekanbaru ?, (2) Bagaimana penyelesaiannya apabila terjadi perselisihan antara pihak kreditur (perusahaan pembiayaan) dan pihak debitur (konsumen) yang timbul karena wanprestasi ? Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui pelaksanaan perjanjian pembiayaan konsumen sepeda motor pada PT. FIF Kota Pekanbaru. (2) Untuk mengetahui bagaimana cara menyelesaikan masalah apabila terjadi perselisihan antara pihak debitur (konsumen) dan kreditur yang timbul karena wanprestasi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan. Lokasi penelitian di jl soekarno hatta no 13 pekanbaru PT FIF Kota Pekanbaru, Pendekatan yang digunakan berupa metode observasi, wawancara dan angket. Sumber data dalam penelitian ini adalah Credit Marketing Officer PT FIF Kota Pekanbaru, A/R Head PT FIF Kota Pekanbaru dan Konsumen PT FIF Kota Pekanbaru. Tehnik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan angket. Validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik random samplingi, data yang dikumpulkan dianalisis dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi data atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini yaitu pelaksanaan perjanjian pembiayaan konsumen kendaraan bermotor roda dua PT FIF Cabang Kota Pekanbaru melalui berbagai tahapan yaitu; permohonan, tahap pengecekan dan dan pemeriksaan lapangan; pembuatan costumer profile; pengajuan proposal kepada komite kredit; hasil keputusan komite kredit; tahapan pengikatan; pemesanan barang; pembayaran kepada supplier; monitoring pembayaran; surat jaminan. Masalah yang timbul dalam pelaksanaan perjanjian pembiayaan konsumen kendaraan bermotor roda dua pada PT FIF cabang Pekanbaru adalah keterlambatan atau penunggakan pembayaran angsuran/cicilan oleh pihak konsumen. Upaya penyelesaian terhadap masalah yang timbul dalam pelaksanaan perjanjian pembiayaan kendaraan bermotor roda dua pada PT FIF Cabang Kota Pekanbaru dikenal dengan istilah” Collection Management Atau Account Receivable(A/R) Management’. Dalam menyelesaikan permasalahan akibat wanprestasi PT FIF Cabang Kota Pekanbaru menggunakan sistim “prosedur penanganan terhadap customer bermasalah” yang bagi menjadi delapan tahapan waktu penyelesaian. Apabila terjadi permasalahan yang berkaitan dengan yuridis hukum maka PT FIF Cabang Kota Pekanbaru secara khsusus memerlukan kehadiran legal yang ditunjuk oleh pihak manajemen. Tapi pada prinsipnya setiap permasalahan yang diakibatkan oleh costumer diselesaikan secara kekeluargaan dan apabila tidak bias diserahkan pengadilan atau pihak yang berwajib. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Proses pembuatan perjanjian pembiayaan kendaraan bermotor roda dua antara konsumen dengan PT FIF cabang Kota Pekanbaru telah memenuhi syarat-syarat perjanjian sebagaimana diatur dalam pasal 1320 KUHPerdata. Upaya Penyelesaian apabila terjadi perselisihan antara pihak kreditur (perusahaan pembiayaan) dan pihak debitur (konsumen) yang timbul karena wanprestasi pada PT FIF Cabang Kota Pekanbaru dikenal dengan istilah” Collection Management Atau Account Receivable(A/R) Management’.Istilah tersebut adalah suatu proses pengelolaan (account receivable) untuk mencegah atau mengurangi kerugian perusahaan yang mungkin timbul akibat keterlambatan pembayaran dari customer. Dalam menyelesaikan permasalahan akibat wanprestasi PT FIF Cabang Kota Pekanbaru menggunakan sistim “prosedur penanganan terhadap customer bermasalah” yang dibagi menjadi delapan tahapan waktu penyelesaian

    PENGARUH KESADARAN MEREK, ASOSIASI MEREK DAN KUALITAS PENGALAMAN TERHADAP LOYALITAS MEREK PENGGUNA HANDPHONE BLACKBERRY DI SURABAYA

    Get PDF
    The purpose of this study is to determine whether the attributes brand awareness, brand associations and quality of experience influenced to brand loyalty of Blackberry phone in Surabaya. This research use questionnaire as an instrument to get the response of the respondent and the design of this study used with purposive sampling. Data were collected from 100 respondents, especially students who use Blackberry in Surabaya. Multiple Regression Analysis used to examine the effect of the independent variables on dependent variable using the program of SPSS version 17.0. This study shows some of the findings namely like that brand awareness, brand associatons, and quality of experience simultaneously significantly influenced the brand loyalty of Blackberry user. This study also findings in partial namely brand awareness and brand associatons not significantly to influence brand loyalty of Blackberry user and Blackberry quality of experience significantly influenced to brand loyalty of Blackberry user. The implication of this research, the company should to further improve brand awareness and brand associations to brand loyalty and Blackberry should be more innovative so that customers are increasingly comfortable and will not easily switch to another product. Keywords: Brand Awareness, Brand Associations, Quality of Experience and Brand Loyalty

    Pemberdayaan Home Industry Gagang Sabit di Klaten melalui Program Kemitraan Masyarakat

    Full text link
    Pemberdayaan home industry gagang sabit di kabupaten klaten melalui program kemitraan masyarakat difokuskan pada pemecahan 2 (dua) masalah utama yakni masalah utama yang pertama ialah proses produksi dan masalah utama yang kedua adalah proses pemasaran. Masalah utama yang pertama yakni dilihat dari proses produksi, produsen gagang sabit di Kabupaten Klaten ini mempunyai 3 permasalahan, yakni 1) tidak adanya mesin/alat pemotong bahan baku, 2) alat yang digunakan kurang modern dan safety, dan 3) limbah kayu yang perlu di manfaatkan. Masalah utama yang kedua adalah proses pemasaran, yakni secara tradisional atau mulut ke mulut. Solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut dilakukan dengan beberapa cara sesuai dengan permasalahnnya, antara lain: 1) untuk menggatasi masalah tidak adanya mesin/alat pemotong bahan baku, tim pengabdi mendesain dan membuat alat pemotong bahan baku; 2) untuk mengatasi masalah alat yang digunakan kurang modern dan safety, tim pengabdi mendesain ulang mesin bubut tradisional yang lebih modern dan mengedepankan faktor safety; 3) untuk mengatasi masalah limbah kayu yang perlu di manfaatkan, tim pengabdi mencari pihak yang mau menampung dan mengolah limbah kayu. Untuk mengatasi masalah proses pemasaran, tim pengabdi menggunakan internet marketing untuk pemasaran gagang sabit. Pemberdayaan ini dapat dikatan berhasil karena volume produksi yang sebelumnya 100 buah/hari menjadi 300 buah/hari

    ANALISIS STRUKTUR MIKRO TERHADAP HASIL EKPERIMENTAL SAMBUNGAN LAS SMAW PADA BAJA KARBON ST 37

    Get PDF
    Welding is a process of joining two or more metals using thermal energy to melt them. The thermal processes of welded joints affect the phase change and the physical, microstructural, and mechanical properties of the weld. The purpose of the activity, to analyze the results of SMAW welded joints, parameters of current strength, and seam angle of the ST 37 carbon steel microstructure is a continuation of previous publication activities. Variation of the current strength of 90 A, 100 A, 110 A and seam angles of 600 and 700 with electrodes Ø2.6 mm and Ø3.2 mm. During the welding process, a series of thermal cycles of the weld metal and HAZ occur, from thermalization to maximum temperature and then undergoing a cooling process. The final composition of the weld metal, filler metal, and the condition of the air in the weld area are factors for the formation of the microstructure. Microstructures such as acicular ferrite can improve the mechanical properties of the weld metal. Visualization of the microstructure using an optical microscope during the metallographic inspection process was carried out by observing the grain size and phase formed on the base metal, heat-affected zone (HAZ), fusion line (FL), and weld metal (WL). The results showed that the weld metal (WM) with a series of experiments tended to have a larger acicular ferrite structure. The conclusion of the microstructural analysis is that the greater the current strength and seam angle, the more acicular ferrite structures are formed.Sambungan las merupakan proses penyambungan dua logam atau lebih menggunakan energi termal melelehkanya. Proses Termal sambungan las mempengaruhi perubahan fasa dan sifat fisik, struktur mikro serta mekanik las. Tujuan kegiatan, menganalisis hasil sambungan las SMAW, parameter kuat arus dan sudut kampuh las terhadap struktur mikro baja karbon ST 37 merupakan kelanjutan dari kegiatann publikasi sebelumnya. Variasi kuat arus 90 A, 100 A, 110 A dan sudut kampuh 600 dan 700 dengan elektroda Ø2,6 mm dan Ø3,2 mm. Ketika proses sambungan las, terjadi serangkaian siklus termal logam las dan HAZ, dari termalisasi hingga temperatur maksimum kemudian mengalami proses pendinginan. Komposisi akhir logam las, logam pengisi dan kondisi udara di daerah las merupakan faktor pembentukan struktur mikro. Struktur mikro seperti acicular ferrit dapat meningkatkan sifat mekanik logam las. Visualisasi struktur mikro menggunakan mikroskop optik pada proses pemeriksaan metalografi dilakukan pengamatan ukuran butir dan fasa yang terbentuk pada logam dasar, zona pengaruh panas (HAZ), fusi line (FL) dan logam las (WL). Hasil penelitian menunjukkan logam las (WM) dengan serangkaian eksperiman cenderung memiliki struktur acicular ferrit yang lebih besar.&nbsp; Kesimpulan analisis struktur mikro semakin besar kuat arus dan sudut kampuh maka semakin banyak struktur acicular ferrit yang terbentuk

    PEMBERDAYAAN HOME INDUSTRY GAGANG SABIT DI KLATEN MELALUI PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT

    Get PDF
    Abstrak: Pemberdayaan home industry gagang sabit di kabupaten klaten melalui program kemitraan masyarakat difokuskan pada pemecahan 2 (dua) masalah utama yakni masalah utama yang pertama ialah proses produksi dan masalah utama yang kedua adalah proses pemasaran. Masalah utama yang pertama yakni dilihat dari proses produksi, produsen gagang sabit di Kabupaten Klaten ini mempunyai 3 permasalahan, yakni 1) tidak adanya mesin/alat pemotong bahan baku, 2) alat yang digunakan kurang modern dan safety, dan 3) limbah kayu yang perlu di manfaatkan. Masalah utama yang kedua adalah proses pemasaran, yakni secara tradisional atau mulut ke mulut. Solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut dilakukan dengan beberapa cara sesuai dengan permasalahnnya, antara lain: 1) untuk menggatasi masalah tidak adanya mesin/alat pemotong bahan baku, tim pengabdi mendesain dan membuat alat pemotong bahan baku; 2) untuk mengatasi masalah alat yang digunakan kurang modern dan safety, tim pengabdi mendesain ulang mesin bubut tradisional yang lebih modern dan mengedepankan faktor safety; 3) untuk mengatasi masalah limbah kayu yang perlu di manfaatkan, tim pengabdi mencari pihak yang mau menampung dan mengolah limbah kayu. Untuk mengatasi masalah proses pemasaran, tim pengabdi menggunakan internet marketing untuk pemasaran gagang sabit. Pemberdayaan ini dapat dikatan berhasil karena volume produksi yang sebelumnya 100 buah/hari menjadi 300 buah/hari. Abstract: Empowerment of the crescent handle home industry in Klaten district through a community partnership program over the resolution of 2 (two) main problems, namely the first main problem is the production process and the second major problem is the marketing process. The first major problem is seen from the production process, the manufacturer of sickle handles in Klaten Regency has 3 problems, namely 1) there is no raw material cutting machine / tool, 2) the tools used are less modern and safe, and 3) the wood waste needed in Take advantage. The second major problem is the marketing process, which is traditional or word of mouth. The solution to overcome these problems is done in several ways according to the problem, including: 1) to overcome the problem of the absence of machines / raw material cutting tools, the service team designs and manufactures raw material cutting tools; 2) to overcome the problem of tools that are used less modern and safe, the service team redesigned a more modern traditional lathe and put forward the safety factor; 3) to overcome the wood problem that needs to be utilized, the team is looking for parties who want to collect and process wood waste. To overcome the problem of the marketing process, the service team used internet marketing to market the sickle handles. This empowerment can be said to be successful because the previous production volume was 100 pieces / day to 300 pieces / day

    PERANCANGAN KAMPANYE BAHAYA EFEK BLUE FILM TERHADAP OTAK TONI PURWANTO 116010020.Fadhly Abdillah dan H. Agus Setiawan

    Get PDF
    Hal ini di sinyalir banyaknya siswa yang menyimpan video blue film di handphone nya pada saat razia di sekolah. Hal itu di benarkan oleh pihak sekolah, itu terjadi karena banyaknya situs-situs blue film yang menyediakan konten download, bahkan pada sekarang ini media sosisal seperti youtube, instagram dan media sosial lainya menyimpan konten blue film. Hal ini sangat miris karena konten blue film sekarang ini sangat mudah di jumpai, hal tersebut jelas sangat meresahkan dan mengganggu bagi kita semua terutama dunia pendidikan dan generasi masa depan individu
    corecore