PELAKSANAAN EVALUASI OLEH KEPALA BIDANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL DINAS PENDIDIKAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PROGRAM PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT DI KABUPATEN MAJALENGKA

Penelitian ini berjudul “Pelaksanaan Evaluasi Oleh Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Dinas Pendidikan Dalam Upaya Meningkatkan Efektivitas Program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Di Kabupaten Majalengka”. Penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode deskriptif analisis dan teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik cluster/sampel area dengan populasi sebanyak 29 PKBM dan sampel sebanyak 12 PKBM. Data dikumpulkan melalui studi kepustakaan dan studi lapangan (wawancara, observasi dan angket). Pelaksanaan evaluasi oleh Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal dalam kaitannya dengan efektivitas program PKBM dapat dilihat dari hasil analisa indikator dari tahap-tahap evaluasi dengan persentase sebesar 59% atau predikat cukup baik, dan hasil analisa dari indikator efektivitas dengan persentase 57% atau predikat cukup baik, tetapi semua itu perlu ditingkatkan lagi karena masih ada indikator dari tahap evaluasi yang dilaksanakan dengan kurang baik. Sehingga hipotesis yang penulis ajukan adalah “Jika pelaksanaan evaluasi oleh Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal berdasarkan pada tahap-tahap evaluasi, maka efektivitas program pusat kegiatan belajar masyarakat di Kabupaten Majalengka meningkat”. teruji kebenarannya dan dapat diterima

Gambaran Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Selama Pandemi Covid-19 pada Perawat di Rumah Sakit X

Latar Belakang: Alat pelindung diri (APD) adalah perangkat alat yang dirancang sebagai penghalang terhadap penetrasi zat, partikel padat, cair, atau udara untuk melindungi pemakainya dari cedera atau penyebaran infeksi atau penyakit. Penggunaanalat pelindung diri oleh tenaga kesehatan khusunya perawat saat memberikan pelayanan merupakan salah satu upaya pencegahan penularan virus Covid-19 yang saat ini masih menjadi wabah di seluruh dunia.Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penggunaan alat pelindung diri oleh perawat di Ruang UGD dan Ruang khusus Covid-19.Metode: Penelitian ini merupakanpenelitian deskriptif yang melibatkan 45 orang perawatRuang UGD dan Ruang khusus Covid-19. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dalam bentuk google form kemudian data dianalisis secara deskriptif dengan bantuan Program SPSS for Windows 17,0 version.Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan gambaran penggunaan alat pelindung diri (APD) oleh perawat di ruang UGD dan Ruangan Khusus Covid-19 dalam pemakaian penutup kepala, masker bedah atau N95, pelindung wajah, gaun bedah dan gaun isolasi, apron, sarung tangan dan pelindung sepatu. Kesimpulan: secara umum perawat di Rumah Sakit X sudah menggunakan alat pelindung diri sesuai dengan aturan Kementerian Kesehatan tahun 2020.Latar Belakang: Alat pelindung diri (APD) adalah perangkat alat yang dirancang sebagai penghalang terhadap penetrasi zat, partikel padat, cair, atau udara untuk melindungi pemakainya dari cedera atau penyebaran infeksi atau penyakit. Penggunaanalat pelindung diri oleh tenaga kesehatan khusunya perawat saat memberikan pelayanan merupakan salah satu upaya pencegahan penularan virus Covid-19 yang saat ini masih menjadi wabah di seluruh dunia.Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penggunaan alat pelindung diri oleh perawat di Ruang UGD dan Ruang khusus Covid-19.Metode: Penelitian ini merupakanpenelitian deskriptif yang melibatkan 45 orang perawatRuang UGD dan Ruang khusus Covid-19. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dalam bentuk google form kemudian data dianalisis secara deskriptif dengan bantuan Program SPSS for Windows 17,0 version.Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan gambaran penggunaan alat pelindung diri (APD) oleh perawat di ruang UGD dan Ruangan Khusus Covid-19 dalam pemakaian penutup kepala, masker bedah atau N95, pelindung wajah, gaun bedah dan gaun isolasi, apron, sarung tangan dan pelindung sepatu. Kesimpulan: secara umum perawat di Rumah Sakit X sudah menggunakan alat pelindung diri sesuai dengan aturan Kementerian Kesehatan tahun 2020

KEBERAGAMAN PESERTA DIDIK DALAM PEMENUHAN TARGET KURIKULUM MELALUI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

This study aims to collect various literature reviews and explain concepts related to differentiated learning to fulfill curriculum targets with a diversity of students. Differentiated learning is learning that manages, monitors, assists and directs the activities of students with the diversity of students according to their learning profile, learning readiness and students' interests. The method used in writing this article is a literature review study originating from articles, journals, books, the internet and other literature. The results of the literature review show that the purpose of differentiated learning is to coordinate learning by paying attention to learning interests, learning readiness and learning preferences, accommodating students so that learning objectives can be achieved by all students, increasing motivation and learning outcomes, establishing teacher and student interaction and building attitudes appreciate diversity. The conclusion of differentiated learning can provide opportunities for students to be able to learn efficiently and naturally based on the needs of students with teachers who are able to determine the right methods and approaches

A COMPARATIVE STUDY OF BUSINESS SOCIAL ETIQUETTE IN CHINA AND INDONESIA

With the rapid development of the world economy, business exchanges are also increasing. In today's business activities, people from many different countries can already communicate in the same language, and if you want to communicate with people from different countries, it is very important to learn each other's cultural customs and etiquette in addition to learning each other's language. As the opportunities for business exchanges between China and Indonesia have been increasing in recent years. Therefore, the comparative study of business social etiquette between China and Indonesia is relatively important, in addition to helping businessmen between China and Indonesia to better understand the business social etiquette of China and Indonesia, it can also be used to avoid misunderstandings or contradictions. This study uses questionnaire survey and comparative analysis to point out the differences in business and social etiquette between China and Indonesia and the reasons for the differences. The analysis results show that there are obvious similarities and differences between China and Indonesia in business and social etiquette, and the most obvious differences are the table manners of Chinese and Indonesian businessmen and the etiquette of avoiding taboo topics. Regarding table manners, Chinese people are more particular than Indonesians. For example, Chinese people are very particular about the arrangement of seats (advocating orderly respect, seniority, and orderliness), while Indonesian table manners are not very particular about the arrangement of seats. Generally, the older elders, masters, or people with high status are seated first, and then they are seated by themselves. However, since Chinese people's main tableware is chopsticks, most of the taboos on the table are related to chopsticks. The main tableware in Indonesia is spoons and forks, so the taboos between the two countries are quite different. Regarding the etiquette of avoiding topics, Chinese businessmen avoid discussing any political issues, whereas Indonesian businessmen avoid discussing any religious topics. The final statistical results also show that Chinese businessmen believe that the biggest reason for the differences in business and social etiquette between the two countries is that Chinese and Indonesians have different customs and habits, while Indonesian businessmen believe that it is because of the different thinking concepts between the two countries

Hubungan Pemberdayaan dan Kepuasan Terhadap Kinerja Karyawan di Lingkungan Kabupaten Majalengka

This study aims to see the relationship between empowerment and job satisfaction on employee performance in Majalengka Regency. This research uses a quantitative approach, with survey methods and path analysis techniques. The sample in this study was employees in the Majalengka environment with a sample size of 80 employees. The data collection technique in this research is by using a questionnaire containing several lists of statements. The results showed that (1) employee performance was directly affected by empowerment. Increased empowerment would result in an increase in performance of 3.2 percent. (2) Increased job satisfaction will result in an increase in employee performance by 19 percent. (3) job satisfaction is directly affected by empowerment, increasing empowerment will result in an increase in satisfaction by 12 percent

Eksplorasi Jamur Makroskopis di Perkebunan Kelapa Sawit

The aim of the research was to find out the kinds of macroscopic fungi at oil palm plantations in Rejosari village Megang Sakti subdistrict. The method of the research was qualitative-descriptive. The sampling technique was purposive sampling with exploration method. The result showed that there were 41 kinds of fungi. 38 kinds included in 8 ordo, 17 famili, 32 genus and 3 unidentified macroscopic fungi. The observation results of abiotic environment of macroscopic fungi at oil palm plantations in Rejosari such as the air temperature was between 25-33 C, the air humidity was between 50-97%, the soil humidity was between 40-90%, and the scale of acidity (pH) was between 6,5-7,5. In conclusion, at the three locations, it was found that there were the consumable fungi, non-consumable fungi and medicinal fungi. Keywords: stocktaking, macroscopic fungi, oil palm plantation

PENGARUH REPUTASI PERGURUAN TINGGI, FASILITAS PENDIDIKAN SERTA BIAYA PENDIDIKAN TERHADAP KEPUTUSAN MAHASISWA KULIAH DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh reputasi perguruan tinggi, fasilitas pendidikan serta biaya pendidikan secara parsial dan simultan terhadap keputusan mahasiswa kuliah di Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik simple random sampling, yakni pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 73 responden. Metode analisa data yang digunakan yaitu regresi linear berganda dengan bantuan SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial reputasi perguruan tinggi, fasilitas pendidikan serta biaya pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan mahasiswa kuliah di Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Variabel reputasi perguruan tinggi memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan variabel yang lain yang berarti semua civitas akamedika UMPO harus mampu mempertahankan reputasi yang sudah dikenal terbaik di Karesidenan Madiun. Variabel fasilitas pendidikan memiliki pengaruh positif dan seignifikan terhadap keputusan mahasiswa kuliah di Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Variabel biaya pendidikan biaya pendidikan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan mahasiswa kuliah di Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Variabel reputasi perguruan tinggi, fasilitas pendidikan serta biaya pendidikan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan mahasiswa kuliah di Universitas Muhammadiyah Ponorogo Kata kunci : Reputasi Perguruan Tinggi, Fasilitas Pendidikan, Biaya Pendidikan, Keputusan Mahasiswa Kuliah

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA YANG BERBEDA TERHADAP PERKECAMBAHAN BIJI SPESIES INVASIF Mikania micrantha Kunth

Pengaruh Intensitas Cahaya yang Berbeda terhadap Perkecambahan Biji Spesies Inavsif Mikania micrantha Kunth telah dilaksanakan dari bulan Maret hingga April 2020 di Kebun Percobaan dan Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya terhadap perkecambahan biji spesies M. micrantha. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 kali ulangan. Hasil penelitian yaitu perlakuan intensitas cahaya memberikan pengaruh yang berbeda nyata. Intensitas cahaya 5%, 25% dan 50% meningkatkan waktu mulai berkecambah, jumlah biji berkecambah, daya kecambah potensi tumbuh maksimum, berat basah dan berat kering kecambah sedangkan intensitas cahaya 75% dan 100% dapat menurunkan perkecambahan M. micrantha. Intensitas cahaya 5% merupakan intensitas cahaya tertinggi untuk laju respirasi kecambah M. micrantha

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS RME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMK

This development research aims to analyze the level of validity, effectiveness, and practicality of the RME-based learning modules as well as how the modules can improve the mathematical literacy skills of grade XI students. Modules are teaching materials that can help students in the learning process. The ability of mathematical literacy is the ability to apply mathematics to mathematical problems in everyday life. In this study, researchers used the RME approach where an approach that connects mathematics in everyday life problems. So that the availability of this module can help students improve their mathematical literacy skills. RME-based modules are said to be feasible to use if they meet three criteria, namely valid, practical, and effective. In the results of the research analysis, 1) the module was declared very valid after a revision with a large percentage of 93.00%, 2) with an average student questionnaire response results 88.67 in the limited test and 77.67 in the field test so that the module was declared practical, then 3) completeness of student learning (CSL) of 98.00 in the limited test with effective criteria and 90.00 in the field test with effective criteria. In addition, the Personalized Gain Test is used to find out how effective RME-based learning modules can improve students' mathematical literacy skills. 4) The results of the analysis of the Gain test stated 0.80 with high information. This means that RME-based learning modules are truly said to be effective in increasing students' mathematical literacy ability