11 research outputs found

    Patio hezigarriago baten bila motrizitatearen eskutik

    Get PDF
    76 p. : il. -- Bibliogr.: p. 69-76[EUS] Patioa atseden hartzeko eta jolasteko espazio eta denbora librea da, askatasunarekin eta kirol praktikarekin lotu egiten dena. Baina jolastokia ez da hutsarte bat izan behar, hori baino askoz gehiago delako, espazio eta denbora hezitzailea hain zuzen ere. Gaur egungo patioek estandarizatutako instalakuntza eredu zaharkitua jarraitzen dutenez kolore gabekoak, naturatik urrun daudenak, monotonoak, parte hartze motor baxua dutenak, futbol-zentrikoak eta jolasteko aukera gutxi eskaintzen dituztenak izaten dira; hau da mugatuak daude. Beraz lan honen helburua patioaren ikuspuntua eta horren konfigurazioa kolokan jartzea da, aldaketa beharra dagoela sinetsiz eta horren alde eginez. Kirol inbasioa gertatu izan da ikastetxeetako jolastokietan, genero desberdintasunak, harremanen mugaketa eta kultura motorraren pobretzea eraginez. Horregatik, patioa hezigarriagoa bihurtzeko irizpide batzuk azaldu egingo dira, modu kolektibo batean patioa transformatu ahal izateko. Hori lortzeko beharrezkoa da hezkuntza komunitate guztiak prozesu parte-hartzailea aurrera eramatea. Ondorioz, lanean motrizitatearen eskutik eraldaketak materializatu ahal izateko estrategia zehatzak azaldu egingo dira, horiek aurrera eramanez gero eta ikerketek dioten bezala aipatu izandako bestelako arazoak konpondu egingo dira, jolasleku hezitzailea, parte-hartzailea, motorki aktiboa, sozializatzailea, hezkidetzailea eta inklusiboa lortuz, haurraren garapen integralean lagunduko duena.[EN] The playground is a free space and time to rest and play, it is related to freedom and sports practice. But recess does not have to be a time-out, it's much more than that, it's certainly an educational space and time. The playgrounds of today have a standardized installation and follow an old model, they have no color, they hardly have any nature, they are monotonous and soccer-centered, they have a low motor participation and offer few game options; that is, they are limited. That is why the objective of this work is to question that point of view and the configuration of the playground, believing that a change is necessary and working in favor of it. There is an invasion of sport in school playgrounds, which causes gender inequalities, limitations in relationships and impoverishes the motor culture. Therefore, some criteria will be explained in order to transform the playground in a collective way and turn it into an educational space. To achieve this, it is necessary for the educational community to carry out a participatory process. Consequently, this dissertation will explain specific strategies to materialize changes from the mobility, in that way and according to researches, other problems mentioned above will be solved, getting an educational, participatory, coeducational and inclusive playground with an active mobility and a good offer for socialize, which will help the integral development of the child .[ES] El patio es un espacio y tiempo libre para descansar y jugar, se relaciona con la libertad y la práctica deportiva. Pero el recreo no tiene que ser un tiempo muerto, es mucho más que eso, ciertamente es un espacio y tiempo educativo. Los patios de hoy en día tienden a disponer de una instalación estandarizada y siguen un modelo viejo, no tienen color, sin apenas naturaleza, son monótonos y futbol-céntricos, tienen una participación motora baja y ofrecen pocas opciones de juego; es decir están limitados. El objetivo de este trabajo es poner en duda el punto de vista y la configuración del patio, creyendo que un cambio es necesario y trabajando a favor de este. Hay una invasión del deporte en los patios de los colegios, que causa desigualdades de género, limitaciones en las relaciones y empobrece la cultura motriz. Por ello se pretende exponer criterios concretos para poder transformar el patio de una manera colectiva y convertirlo en un espacio educativo. Para conseguirlo es necesario que la comunidad educativa lleve a cabo un proceso participativo. En consecuencia, en este trabajo se presentan estrategias específicas para materializar cambios desde la motricidad, que según defienden las investigaciones recientes, pretenden contribuir a resolver los otros problemas antes mencionados, consiguiendo un patio educativo, participativo, motrizmente activo, socializador, coeducativo e inclusivo, que ayude al desarrollo integral del niño

    Hubungan Obesitas Dengan Citra Diri Dan Harga Diri Pada Remaja Putri Di Kelurahan Jomblang Kecamatan Candisari Semarang

    Full text link
    Obesitas merupakan keadaan dimana terjadi penumpukan lemak tubuh yang berlebih, sehingga berat badan seseorang seseorang jauh diatas normal dan dapat membahayakan kesehatan. Obesitas dapat memberikan dampak negatif secara psikologi kepada remaja yang bersangkutan, hal yang selalu beriringan dengan obesitas adalah gangguan citra diri dan harga diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan obesitas dengan citra diri dan harga diri pada remaja putri di Kelurahan Jomblang Kecamatan Candisari Kota Semarang.Metode dalam penelitian ini adalah Diskriptif Korelasi dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri yang mengalami obesitas di Kelurahan Jomblang yaitu sebanyak 27remaja. Teknik sampling yang digunakan adalah dengan menggunakan sample jenuh yaitu dengan menggunakan seluruh populasi sebagai sample penelitian. Hasil penelitian menyatakan bahwa sebagian besar remaja yang menjadai responden dalam penelitian berada dalam obesitas ringan ( 81,5 % ), sebagian besar remaja putri memiliki citra diri yang negatif ( 51,9 % ), serta sebagian besar remaja putri memiliki harga diri yang negatif ( 51,9 % ). Berdasarkan hasil uji korelasi Pearson Product Moment didapatkan nilai p = 0.154 (> 0.05), sehinggatidak terdapat hubungan antara obesitas dengan citra diri dan nilai p = 0.791 (> 0.05), sehingga tidak terdapat hubungan antara obesitas dengan harga diri pada remaja putri. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka diharapkan remaja putri yang mengalami obesitas agar meningkatkan kemampuan fisiknya, meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan olah raga rutin serta dapat memahami perikaku apa saja yang dapat mempengaruhi kesehatn fisiknya. Secara keseluruhan diharapkan remaja putri yang mengalami obesitas untuk dapatmeningkatkan harga dirinya dan memiliki pandangan yang positif terhadap tubuhnya agar dapat terhindar dari penghinaan secara fisik

    Analisis Komparasi Nilai Tambah dalam Berbagai Produk Olahan Kedelai pada Industri Rumah Tangga di Kota Medan

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui proses pengolahan kedelai menjadi tahu, pengolahan kedelai menjadi tempe, dan pengolahan kedelai menjadi susu kedelai di daerah penelitian, (2) untuk menganalisis besarnya nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan kedelai menjadi tahu, pengolahan kedelai menjadi tempe, dan pengolahan kedelai menjadi susu kedelai di daerah penelitian, dan (3) untuk menganalisis perbandingan nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan kedelai menjadi tahu, pengolahan kedelai menjadi tempe, dan pengolahan kedelai menjadi susu kedelai di daerah penelitian. Metode yang digunakan untuk mengetahui proses pengolahan tahu, tempe, dan susu kedelai adalah metode deskriptif, untuk menghitung nilai tambah digunakan metode Hayami, dan untuk membandingkan nilai tambah digunakan metode friedman. Hasil penelitian diperoleh (1) proses pengolahan kedelai menjadi tahu sangat rumit dan membutuhkan tenaga kerja yang banyak, proses pengolahan kedelai menjadi tempe tidak terlalu rumit, dan proses pengolahan kedelai menjadi susu kedelai sangat mudah dan membutuhkan sedikit tenaga kerja, (2) nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan kedelai menjadi tahu sebesar Rp 8.340,37,- dengan rasio nilai tambah 50,64%, nilai tambah pengolahan kedelai menjadi tempe sebesar Rp 8.886,82,- dengan rasio nilai tambah 50,76%, dan nilai tambah pengolahan kedelai menjadi susu kedelai sebesar Rp 30.970,61,- dengan rasio nilai tambah 56,73%, dan (3) nilai tambah pada USAha pengolahan kedelai menjadi susu kedelai, lebih tinggi dari USAha pengolahan kedelai menjadi tahu dan pengolahan kedelai menjadi tempe

    HUBUNGAN OBESITAS DENGAN CITRA DIRI DAN HARGA DIRI PADA REMAJA PUTRI DI KELURAHAN JOMBLANG KECAMATAN CANDISARI SEMARANG

    Get PDF
    Obesitas merupakan keadaan dimana terjadi penumpukan lemak tubuh yang berlebih, sehingga berat badan seseorang seseorang jauh diatas normal dan dapat membahayakan kesehatan. Obesitas dapat memberikan dampak negatif secara psikologi kepada remaja yang bersangkutan, hal yang selalu beriringan dengan obesitas adalah gangguan citra diri dan harga diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan obesitas dengan citra diri dan harga diri pada remaja putri di Kelurahan Jomblang Kecamatan Candisari Kota Semarang.Metode dalam penelitian ini adalah Diskriptif Korelasi dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri yang mengalami obesitas di Kelurahan Jomblang yaitu sebanyak 27remaja. Teknik sampling yang digunakan adalah dengan menggunakan sample jenuh yaitu dengan menggunakan seluruh populasi sebagai sample penelitian. Hasil penelitian menyatakan bahwa sebagian besar remaja yang menjadai responden dalam penelitian berada dalam obesitas ringan ( 81,5 % ), sebagian besar remaja putri memiliki citra diri yang negatif ( 51,9 % ), serta sebagian besar remaja putri memiliki harga diri yang negatif ( 51,9 % ). Berdasarkan hasil uji korelasi Pearson Product Moment didapatkan nilai p = 0.154 (> 0.05), sehinggatidak terdapat hubungan antara obesitas dengan citra diri dan nilai p = 0.791 (> 0.05), sehingga tidak terdapat hubungan antara obesitas dengan harga diri pada remaja putri. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka diharapkan remaja putri yang mengalami obesitas agar meningkatkan kemampuan fisiknya, meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan olah raga rutin serta dapat memahami perikaku apa saja yang dapat mempengaruhi kesehatn fisiknya. Secara keseluruhan diharapkan remaja putri yang mengalami obesitas untuk dapatmeningkatkan harga dirinya dan memiliki pandangan yang positif terhadap tubuhnya agar dapat terhindar dari penghinaan secara fisik.Kata kunci : obesitas, citra diri, harga diri, remaja putri

    Naskah Drama Penghuni Kapal Selam

    No full text

    Efectividad del trabajo de fuerza combinado con equilibrio para prevenir caídas en personas mayores frágiles

    No full text
    [spa] Introducción:Al menos un tercio de las personas mayores de 65 años caen una vez al año, y la probabilidad de caer aumenta con la edad. Además, el riesgoes mayor en personas mayores frágiles. Estas pueden prevenirse si se tratan algunos de los factores de riesgo más importantes, como son la fuerza y el equilibrio.Sin embargo, aun están por determinar los beneficios de los programas de ejercicio de esta tipología para prevenir caídas en adultos mayores frágiles.Objetivo: El objetivo principal fue determinar la eficacia del trabajo de fuerza combinado con el trabajo de equilibrio para prevenir caídas en personas mayores frágiles. Material y métodos: La búsqueda bibliográfica se realizó en las bases de datos Medline (a través de PubMed), PEDro, ScienceDirect, Cochrane, EBSCOhost, Lilacs y SciELO, hasta marzo de 2020.Se incluyeron estudios en español e inglés publicados en los últimos 10 años que reclutaran población de personas mayores frágilesy que incluyeran como intervención programas de ejercicios de fuerza combinados con equilibrio para reducir la incidencia de caídas.Resultados: Se incluyeron un total de 8 artículos, de los cuales 6 mostraron una reducción de la tasa de caídas tras incluir los programas de ejercicio.De forma secundaria, 4 estudios encontraron un aumento en los niveles de fuerza y equilibrio.Conclusión: Los programas de ejercicio que combinan trabajo de fuerza con trabajo de equilibrio ayudan a prevenir caídas en adultos mayores frágiles. También parecen ser útiles para aumentar los niveles de fuerza y de equilibrio en esta población[eng] Introduction:At least a third of people over the age of 65 fall once a year, and the probability of falling increases with age. In addition, the risk is higher in frail older people. Falls can be prevented by treating some of the most important risk factors, such as strength and balance. However, the benefits of this type of exercise programs in preventing falls in frail older adults have yet to be determined.Objective: The main objective was to determine the effectiveness of strength training combined with balance training to prevent falls in frail older people. Methods: The bibliographic search was conducted in the databases Medline (through PubMed), PEDro, ScienceDirect, Cochrane, EBSCOhost, Lilacs and SciELO, untilMarch 2020.This review included studies in Spanish and English published in the last10 years that recruited frail elderly people and which included strength exercise combined with balance programs to reduce the incidence of falls. Results:A total of 8 articles were included, of which 6 showed a reduction in the fall rate after including the exercise programs. Secondarily, 4 studies found increased levels of strength and balance.Conclusion:Exercise programs that combine strength work with balance work helpprevent falls in frail older adults. They also appear to be useful in increasing levels of strength and balance in this populatio

    Patio hezigarriago baten bila motrizitatearen eskutik

    Get PDF
    76 p. : il. -- Bibliogr.: p. 69-76[EUS] Patioa atseden hartzeko eta jolasteko espazio eta denbora librea da, askatasunarekin eta kirol praktikarekin lotu egiten dena. Baina jolastokia ez da hutsarte bat izan behar, hori baino askoz gehiago delako, espazio eta denbora hezitzailea hain zuzen ere. Gaur egungo patioek estandarizatutako instalakuntza eredu zaharkitua jarraitzen dutenez kolore gabekoak, naturatik urrun daudenak, monotonoak, parte hartze motor baxua dutenak, futbol-zentrikoak eta jolasteko aukera gutxi eskaintzen dituztenak izaten dira; hau da mugatuak daude. Beraz lan honen helburua patioaren ikuspuntua eta horren konfigurazioa kolokan jartzea da, aldaketa beharra dagoela sinetsiz eta horren alde eginez. Kirol inbasioa gertatu izan da ikastetxeetako jolastokietan, genero desberdintasunak, harremanen mugaketa eta kultura motorraren pobretzea eraginez. Horregatik, patioa hezigarriagoa bihurtzeko irizpide batzuk azaldu egingo dira, modu kolektibo batean patioa transformatu ahal izateko. Hori lortzeko beharrezkoa da hezkuntza komunitate guztiak prozesu parte-hartzailea aurrera eramatea. Ondorioz, lanean motrizitatearen eskutik eraldaketak materializatu ahal izateko estrategia zehatzak azaldu egingo dira, horiek aurrera eramanez gero eta ikerketek dioten bezala aipatu izandako bestelako arazoak konpondu egingo dira, jolasleku hezitzailea, parte-hartzailea, motorki aktiboa, sozializatzailea, hezkidetzailea eta inklusiboa lortuz, haurraren garapen integralean lagunduko duena.[EN] The playground is a free space and time to rest and play, it is related to freedom and sports practice. But recess does not have to be a time-out, it's much more than that, it's certainly an educational space and time. The playgrounds of today have a standardized installation and follow an old model, they have no color, they hardly have any nature, they are monotonous and soccer-centered, they have a low motor participation and offer few game options; that is, they are limited. That is why the objective of this work is to question that point of view and the configuration of the playground, believing that a change is necessary and working in favor of it. There is an invasion of sport in school playgrounds, which causes gender inequalities, limitations in relationships and impoverishes the motor culture. Therefore, some criteria will be explained in order to transform the playground in a collective way and turn it into an educational space. To achieve this, it is necessary for the educational community to carry out a participatory process. Consequently, this dissertation will explain specific strategies to materialize changes from the mobility, in that way and according to researches, other problems mentioned above will be solved, getting an educational, participatory, coeducational and inclusive playground with an active mobility and a good offer for socialize, which will help the integral development of the child .[ES] El patio es un espacio y tiempo libre para descansar y jugar, se relaciona con la libertad y la práctica deportiva. Pero el recreo no tiene que ser un tiempo muerto, es mucho más que eso, ciertamente es un espacio y tiempo educativo. Los patios de hoy en día tienden a disponer de una instalación estandarizada y siguen un modelo viejo, no tienen color, sin apenas naturaleza, son monótonos y futbol-céntricos, tienen una participación motora baja y ofrecen pocas opciones de juego; es decir están limitados. El objetivo de este trabajo es poner en duda el punto de vista y la configuración del patio, creyendo que un cambio es necesario y trabajando a favor de este. Hay una invasión del deporte en los patios de los colegios, que causa desigualdades de género, limitaciones en las relaciones y empobrece la cultura motriz. Por ello se pretende exponer criterios concretos para poder transformar el patio de una manera colectiva y convertirlo en un espacio educativo. Para conseguirlo es necesario que la comunidad educativa lleve a cabo un proceso participativo. En consecuencia, en este trabajo se presentan estrategias específicas para materializar cambios desde la motricidad, que según defienden las investigaciones recientes, pretenden contribuir a resolver los otros problemas antes mencionados, consiguiendo un patio educativo, participativo, motrizmente activo, socializador, coeducativo e inclusivo, que ayude al desarrollo integral del niño
    corecore