30 research outputs found

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN PhET SIMULATION TERHADAP KETERAMPILAN GENERIK SAINS

    Get PDF
    ABSTRAK Keterampilan generik sains memiliki peranan penting dalam pembelajaran sains, karena keterampilan generik sains sebagai keterampilan dasar sebelum menerapkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Namun faktanya keterampilan generik sains peserta didik masih dalam kategori kurang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh model pembelajaran problem based learning berbantuan PhET simulation terhadap keterampilan generik sains. Penelitian ini termasuk penelitian quasy experiment, dengan pretest-postest control group design. Sampel penelitian berjumlah 62 peserta didik, dengan teknik pengambilan sampel cluster random sampling. Keterampilan generik sains diukur melalui 15 item soal essai pada materi momentum dan impuls dan observasi kegiatan praktikum. Berdasarkan hasil uji hipotesis independent sample t-test diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,001 (sig<0,05) yang artinya terdapat perbedaan nilai posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selain itu, uji paired sample t-test diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,000 (sig<0,05) yang artinya terdapat perbedaan keterampilan generik sains peserta didik dari sebelum dan sesudah adanya perlakuan. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model problem based learning berbantuan PhET simulation efektif dalam meningkatkan keterampilan generik sains peserta didik. Kata Kunci: Keterampilan generik sains, Laboratorium virtual, Problem Based Learning, Simulasi PhET

    PENERAPAN STRATEGI CREATIVE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA TEMA DAERAH TEMPAT TINGGALKU DI KELAS IV B SD NEGERI 130 PEKANBARU

    Get PDF
    ABSTRAK Ratna Dewi Setiawati, (2020): Penerapan Strategi Creative Problem Solving untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa pada Tema Daerah Tempat Tinggalku di Kelas IV B Sekolah Dasar Negeri 130 Pekanbaru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa pada tema daerah tempat tinggalku dengan penerapan strategi creative problem solving di Kelas IV B Sekolah Dasar Negeri 130 Pekanbaru. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya aktivitas belajar siswa dengan gejala kurangnya siswa mau menanggapi atau memberi pendapat, kurang mendengarkan penjelasan dari guru dan sebagian siswa tidak melakukan diskusi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah 1 orang guru dan 34 orang siswa kelas IV B SDN 130 Pekanbaru. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah penerapan strategi creative problem solving dan aktivitas belajar siswa. Penelitian dilaksanakan dua siklus setiap kali siklus dua kali pertemuan. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan persentase. Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data dapat diketahui bahwa penerapan strategi creative problem solving menunjukkan aktivitas belajar siswa sebelum tindakan hanya mencapai 51,10%. Kemudian setelah menerapkan strategi creative problem solving pada siklus I aktivitas belajar siswa mencapai 66,53%. Pada siklus II aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 80,32%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi creative problem solving dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada tema Daerah Tempat Tinggalku di kelas IV B Sekolah Dasar Negeri 130 Pekanbaru. Kata Kunci: Strategi Creative Problem Solving, Aktivitas Belajar Sisw

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURANGNYA MINAT PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TERHADAP PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IMPLANT DI PMB SOFIAH KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2023

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan takut efek samping , akses pelayanan kesehatan, dan dukungan suami terhadap kurangnya minat PUS dalam penggunaan alat kontrasepsi implant di PMB Sofiah Kabupaten OKU Timur tahun 2023. Metode penelitian yang digunakan adalah termasuk survey analitik. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua PUS akseptor KB yang ada di wilayah kerja BPM Sofiah Kabupaten OKU Timur. Sampel yang digunakan  teknik accidental sampling berjumlah sebanyak 32 responden. Data analisis yang digunakan adalah uji Chi- Square. Hasil analisa univariat dari 32 responden, ibu yang takut efek samping sebanyak 27 responden (84,4%), ibu yang tidak takut efek samping sebanyak 5 responden (15,6%). Ibu yang akses pelayanan jauh sebanyak 23 responden (72%), ibu yang akses pelayanan dekat sebanyak 9 responden (28%) dan ibu yang tidak mendapatkan dukungan sebanyak 24 responden (75%) ibu yang mendukung sebanyak 8 responden (25%). Hasil analisa bivariate uji chi-square diperoleh takut efek samping p-value 0,018 (? ? 0,05), akses pelayanan diperoleh p-value 0,015 (? ? 0,05) dan dukungan suami diperoleh p-value 0,009 (? ? 0,05) artinya ada hubungan takut efek samping, akes pelayanan dan dukungan suami terhadap kurangnya minat penggunaan kontrasepsi implant. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada hubungan takut efek samping, akses pelayanan dan dukungan suami terhadap kurangnya minat penggunaan kontrasepsi implant di PMB Sofiah tahun 2023

    Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja Dan Sistem Penghargaan Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada RSUD RAA Soewondo Pati)

    Get PDF
    Penelitian ini berjudul “Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada RSUD RAA Soewondo Pati)”. Adapun tujuannya untuk mengetahui pengaruh Total Quality Management, sistem pengukuran kinerja, dan sistem penghargaan terhadap kinerja manajerial pada RSUD RAA Soewondo Pati. Sampel yang digunakan adalah manajer tingkat menengah dan bawah. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Sampel yang memenuhi kriteria sebanyak 43 responden. Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, pengujian instrument, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, uji t, uji F dan uji koefisisen determinasi (R2). Hasil penelitian membuktikan bahwa variabel Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Manajerial di RSUD RAA Soewondo Pati yang dibuktikan dengan nilai signifikansi tiga variabel tersebut kurang dari 0,05

    AN AQUACULTURE DISRUPTED BY DIGITAL TECHNOLOGY

    Get PDF
    Fish farming as a primary protein source is significantly more efficient than other protein sources, and demand for fish continues to climb. The future of fish farming is brighter, more traceable, and more profitable. This research aims to learn everything there is to know about the Internet of Things (IoT) systems, including their technology, protocols, and potential hazards. According to the literature, 3D printing, robotics, drones, sensors, artificial intelligence, augmented reality (AR), virtual reality (VR), and blockchain are the digital technologies affecting aquaculture. A wide range of industries is adapting and using it.Setiap teknologi yang mengganggu internet of things (IoT). Ini adalah kemajuan dalam teknologi yang memungkinkan robot melakukan aktivitas jarak jauh yang ditentukan pengguna atau mengirim data sensor ke produsen untuk ditinjau di ponsel cerdas, tablet, dan PC. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang teknologi, protokol, arsitektur, dan bahaya yang terkait dengan sistem IoT yang muncul dari perangkat IoT yang disusupi, serta gambaran umum tingkat tinggi dari model deteksi intrusi. Penelitian ini dibingkai oleh asumsi dan karakteristik peneliti dengan pendekatan penelitian kualitatif. Temuan studi mengungkapkan bahwa banyak sektor dengan cepat menerima dan menerapkan delapan teknologi digital ini. Akuakultur adalah pengadopsi yang terlambat, dan apa yang kita lihat sekarang hanyalah permulaan. Karena akuakultur adalah sektor pangan yang tumbuh paling cepat, dan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB memperkirakan bahwa tambahan 27 juta ton output ikan akan diperlukan hanya untuk mempertahankan tingkat konsumsi saat ini pada tahun 2030, tidak mengherankan bahwa teknologi akuakultur akan maju. Budidaya ikan memiliki masa depan yang lebih cerah karena lebih ramah lingkungan dan menguntungkan

    English for Hotel and Tourism

    Get PDF

    Formulasi Dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Masker Gel Ekstrak Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C)

    Get PDF
    Formulation And Physical Stability Test For The Preparation Of Orange Leaf Extract Gel Mask (Citrus hystrix D.C)Phonolic content of Kaffir lime leaf (Citrus hystrix DC). efficacious as an antioxidant but its use is still traditional so it needs to be developed into pharmaceutical products such as gel masks. The purpose of this study was to formulate kaffir lime leaf extract (Citrus hystrix DC) in the form of a gel mask and to test its physical stability. Kaffir lime leaf (Citrus hystrix DC) were macerated using 96% ethanol solvent and then formulated in 3 concentrations with variations in PVA concentrations of 5%, 10% and 15%. Physical tests were carried out before and after accelerated storage which included organoleptic tests, homogeneity, pH, dispersion and drying time of the preparation as well as viscosity. Based on the results of the study, the average pH of the formula 5%, 10% and 15% before the accelerated test was 5.17, 5.67, and 6.17 and after the accelerated test was 6, 6.17, and 6.33. The results of the research average dispersion formula 5% 10% 15% before the accelerated test by 8.1 cm 6.7 cm and 5.1 cm then after the accelerated test 8.3 cm 7.1 cm and 5, respectively, 3 cm. The results of the average drying time for the formula 5% 10% 15% before the accelerated test were 9 minutes 55 seconds, 17 minutes 13 seconds and 22 minutes 7 seconds, then after the accelerated test was 9 minutes 22 seconds, 16 minutes4 seconds and 20 minutes 33 seconds. The results of the average viscosity formula 5% 10% 15% before the accelerated test were 18000 cps, 37500 cps, 40000 cps and after the accelerated test were 14000 cps, 36000 cps, 38000 cps, so it can be concluded that the Leaf Extract Kaffir lime (Citrus hystrix DC) can be formulated as a gel mask preparation and gel mask that meets the requirements and is stable in storage, namely in formulation 3 with a PVA concentration of 15%.Key words : Kaffir lime leaf extract gel mask, physical stabilityKandungan fenolik Daun Jeruk purut (Citrus hystrix DC). berkhasiat  sebagai antioksidan namun penggunaannya masih secara tradisional sehingga perlu dikembangkan menjadi produk kefarmasian seperti masker gel. Tujuan dari penelitian ini  untuk memformulasikan ekstrak daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) dalam bentuk Masker Gel dan menguji stabilitas fisiknya. Daun Jeruk Purut dimaserasi menggunakan pelarut etanol 96% lalu diformulasikan dalam 3 konsentrasi dengan variasi pada konsentrasi PVA yaitu 5%, 10% dan 15%. Pengujian fisik dilakukan sebelum dan setelah penyimpanan dipercepat yang meliputi uji organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar dan waktu sediaan mengering serta viskositas. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil rata-rata pH formula 5%, 10% dan 15% sebelum uji dipercepat yaitu 5,17, 5,67, dan 6,17 dan setelah uji dipercepat sebesar 6, 6,17, dan 6,33. Hasil rata-rata penelitian daya sebar formula 5% 10% 15% sebelum uji dipercepat sebesar 8,1 cm 6,7 cm dan  5,1 cm lalu setelah uji dipercepat berturut-turut sebesar 8,3 cm 7,1 cm dan 5,3 cm. Hasil rata-rata waktu sediaan mengering formula 5% 10% 15% sebelum uji dipercepat berturut-turut sebesar 9 menit 55 detik, 17 menit 13 detik dan 22 menit 7 detik lalu setelah uji dipercepat berturut-turut sebesar 9 menit 22 detik, 16 menit4 detik dan 20 menit 33 detik. Hasil rata-rata viskositas formula 5% 10% 15% sebelum uji dipercepat berturut-turut sebesar 18000 cps, 37500 cps, 40000 cps dan setelah uji dipercepat berturut-turut sebesar 14000 cps, 36000 cps, 38000 cps, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ekstrak Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix DC) dapat diformulasikan sebagai sediaan masker gel serta masker gel yang memenuhi syarat dan stabil dalam penyimpanan yaitu pada formulasi 3 dengan konsentrasi PVA 15%.  Kata kunci : Masker Gel Ekstrak Daun Jeruk Purut, Stabilitas Fisi

    PEMANFAATAN TULANG AYAM SEBAGAI ADSORBEN METHYLENE BLUE

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan tulang ayam sebagai adsorben methylene blue. Limbah tulang ayam banyak ditemukan di lingkungan masyarakat namun jarang dimanfaatkan atau bahkan tidak dimanfaatkan. Hal ini tentunya menimbulkan masalah lingkungan akibat sisa tulang yang tidak memiliki nilai ekonomi. Zat warna methylene blue merupakan pewarna sintetik yang dapat membahayakan makhluk hidup. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya adsorbsi zat warna dari lingkungan makhluk hidup, dengan menggunakan adsorben dari limbah tulang ayam. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan cara mengukur keadaan awal jenis sampel sampai dengan mengukur keadaan setelah diberi perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan kadar zat yang teradsorbsi maksimum berada pada kecepatan pengadukan 150 rpm pada serbuk dan abu tulang ayam sebesar 72,947%&nbsp; dan 64,183%. Pada konsentrasi optimum menunjukkan kadar zat yang teradsorbsi berada pada konsentrasi 125 ppm pada serbuk dan abu tulang ayam sebesar 58,710% dan 66,167%. Sedangkan pada pH optimum menunjukkan kadar zat yang teradsorbsi pada serbuk adalah pH 9 sebesar 78,831% dan pada abu adalah pH 7 sebesar 67,997%.&nbsp; Dapat simpulkan bahwa limbah tulang ayam dapat mengadsorbsi zat warna methylene blue

    Perbedaan Perhitungan Unit Cost dengan Menggunakan Metode Activity Based Costing (ABC) dan Metode Double Distribution (DD) untuk Pasien TB Paru Kategori 2 di Instalasi Rawat Jalan dan Rawat Inap Rumah Sakit Paru

    Get PDF
    Background: Indonesia is at 5th rank of 22 countries that have a high burden of TB and contribute to the number of TB cases in the world amounted to 4.7%. Tuberculosis management is not easy, it requires a long time and a large cost. Currently hospitals determine tariffs based on Double Distribution (DD) Method. Unit cost of health services can also be calculated by Activity Based Costing (ABC) Method, which is based on activities. Objective: To determine the unit cost calculation by ABC method and DD Method of Category 2 pulmonary TB in Outpatient and Inpatient Installation of Lung Hospital. Methods: Descriptive analytic using secondary data and Purposive Sampling methods. The study was conducted at Lung Hospital Bandung during September to December 2013 by using medical records within a period of 2 years in January 2011 to December 2012. Results and Discussion: The calculation of the unit costs averages using the ABC method for category 2 Pulmonary TB patient in outpatient Installation was Rp 611,321; for patient in emergency care unit was Rp 713 852; for hospitalized patients that come through the outpatient installation was Rp 5,037,309 and through emergency care unit was Rp 4,398,415. The unit cost averages using DD methods for category 2 Pulmonary TB in outpatient Installation was Rp 421 621; for patient in emergency care unit was Rp 734 170; for hospitalized patient that come through the outpatient installation was Rp 1,727,213 and through emergency care unit was Rp 1,846,337. The quantity of drugs given to outpatients is for 2 weeks while ALOS for hospitalized patients is 9.2 days.Conclusions: Unit costs calculation using ABC method is more financially profitable for the Hospital than using DD method. Hospital management should have a good recording and reporting system that support integration of inter-service and support units to be able to perform a comprehensive unit cost calculations. Hospital management should conduct periodic evaluation of compliance with SOPs and rational drug use. Latar Belakang: Indonesia menduduki rangking ke-5 dari 22 negara-negara yang mempunyai beban tinggi untuk TB dan memberikan kontribusi jumlah kasus TB di dunia sebesar 4,7%. Penatalaksanaan TB tidak mudah, membutuhkan waktu yang lama dan membutuhkan biaya yang besar. Saat ini berbagai rumah sakit menentukan tarif pelayanan berdasarkan metode DD. Perhitungan biaya satuan pada pelayanan kesehatan dapat juga dilakukan dengan menggunakan metode Activity Based Costing (ABC) yang didasarkan pada aktivitas. Tujuan : Mengetahui perhitungan unit cost dengan metode ABC dan metode DD di Instalasi Rawat Jalan dan Rawat Inap TB Paru Kategori 2 di Rumah Sakit Paru. Metode Penelitian: Deskriptif analitik menggunakan data sekunder dan metoda Pusposive Sample. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Paru Bandung selama bulan September sampai dengan Desember 2013 dengan menggunakan data rekam medis dalam kurun waktu 2 tahun yaitu pada bulan Januari 2011 sampai dengan Desember 2012. Hasil dan Diskusi: Perhitungan biaya satuan rata-rata dengan metode ABC untuk pasien rawat jalan TB Paru Kategori 2 sebesar Rp 611.321; untuk pasien rawat darurat TB Paru Kategori 2 sebesar Rp 713.852; untuk pasien rawat inap yang masuk melalui instalasi rawat jalan sebesar Rp 5.037.309 dan instalasi rawat darurat sebesar Rp 4.398.415. Biaya satuan rata-rata dengan metode DD untuk pasien rawat jalan TB Paru Kategori 2 sebesar Rp 421.621; untuk pasien rawat darurat TB Paru Kategori 2 sebesar Rp 734.170; untuk pasien rawat inap yang masuk melalui instalasi rawat jalan sebesar Rp 1.727.213 dan instalasi rawat darurat sebesar Rp 1.846.337. Banyak nya obat yang diberikan untuk pasien rawat jalan yaitu untuk 2 minggu sedangkan ALOS untuk pasien rawat inap yaitu 9,2 hari. Kesimpulan: Perhitungan biaya satuan dengan menggunakan metode ABC lebih menguntungkan secara financial bagi Rumah Sakit dibandingkan dengan metode DD. Manajemen rumah sakit sebaiknya memiliki sistem pencatatan dan pelaporan yang rapih, terintegrasi antar unit pelayanan dan unit penunjang untuk dapat melakukan perhitungan biaya satuan dengan baik. Manajemen rumah sakit melakukan evaluasi berkala terhadap kepatuhan SOP dan penggunaan obat rasional
    corecore