Universitas Maritim Raja Ali Haji Pusat Jurnal Ilmiah
Not a member yet
    2372 research outputs found

    Pendampingan Kelembagaan Dalam Optimalisasi Pengelolaan Potensi Ekowisata Mangrove Di Desa Kelumu, Kabupaten Lingga

    Get PDF
    Pengabdian ini berfokus pada pendampingan kelembagaan dalam optimalisasi pengelolaan potensi ekowisata mangrove di Desa Kelumu, Kabupaten Lingga. Tujuan utama dari Kegiatan untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan ekowisata mangrove melalui peningkatan keterampilan dan pengetahuan masyarakat lokal serta pengembangan infrastruktur pendukung yang ramah lingkungan. Pengabdian menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD) untuk mengidentifikasi masalah, mencari solusi, dan mengembangkan strategi pengelolaan yang optimal. Hasil menunjukkan bahwa keterbatasan sumber daya manusia, teknologi, dan finansial merupakan tantangan utama dalam pengelolaan ekowisata mangrove di Desa Kelumu. Selain itu, kurangnya komunikasi dan kerjasama antar mitra juga menjadi kendala dalam mencapai pengelolaan yang efektif. Untuk mengatasi masalah tersebut, penulis menyarankan beberapa solusi, seperti pengembangan strategi pengelolaan yang mencakup aspek lingkungan, ekonomi, sosial, dan kesehatan (ESG), serta pengembangan infrastruktur wisata yang memadai. Selain itu, program pendidikan dan kemanusiaan yang melibatkan masyarakat lokal juga diusulkan untuk meningkatkan pemahaman dan perhatian terhadap nilai tambah mangrove. Kegiatan eksternal seperti pariwisata, seminar, dan workshop juga disarankan untuk meningkatkan popularitas wisata mangrove di Desa Kelumu. Selain itu dengan kerjasama yang baik antara berbagai pihak, pengelolaan ekowisata mangrove dapat menjadi salah satu pilar utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menjaga keberlanjutan ekosistem mangrove

    From Global Norms to Local Practices: the Internalization of Children\u27s Rights in Makassar through UNICEF Assistance

    Get PDF
    Abstract: This study aims to understand how UNICEF, as a foreign aid actor, plays a role in internalizing children\u27s rights norms into local policies and practices in Makassar City. The issue examined stems from the gap between global commitments through the Convention on the Rights of the Child (CRC) and the reality of child protection at the local level. A qualitative approach with a case study strategy was used, as it is appropriate for exploring complex experiences, perspectives, and social processes. Data was collected through in-depth interviews with members of the Makassar Children\u27s Forum (FAM) and officials from the Makassar City Women\u27s Empowerment and Child Protection Agency (DP3A); supplemented by participatory observation and analysis of official documents such as mayoral regulations, UNICEF reports, and training modules. The thematic analysis results show that the internalization of children\u27s rights norms occurs through three main channels: technical assistance, policy advocacy, and community capacity building. This process follows the Norm Life Cycle pattern while undergoing adaptation through norm localization mechanisms. FAM acts as a norm translator that connects global values with local culture, such as siri and gotong royong. This study contributes theoretically by expanding the discourse on foreign aid as an instrument for norm diffusion, and practically by emphasizing the importance of local ownership in the sustainability of child protection. The findings suggest the need for stronger cultural translation strategies in child protection policies and programs at the regional level.

    Performa Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) Sederhana Tambak Udang Vaname di Desa Ruguk, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan

    Get PDF
    Intensifikasi budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei) tidak hanya meningkatkan produksi udang tetapi juga berdampak pada penurunan kualitas air buangan dari tambak udang ke perairan pantai. Pengadaan instalasi pengolahan air limbah pada outlet mbah budidaya udang menjadikan salah satu pilihan untuk mereduksi bahan pencemar. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi IPAL dalam mereduksi kandungan fosfat, nitrat, total ammonia nitrogen (TAN), total organik matter (TOM) di tambak udang vaname Desa Ruguk, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan. Sebanyak dua kolam digunakan sebagai IPAL (IPAL1 dan IPAL2) dengan luas kolam masing-masing 2.054 m2 dari 12 kolam tambak udang vaname. Keberadaan IPAL di tambak dievaluasi dengan pengukuran kualitas air di empat stasiun yaitu outlet, kolam IPAL 1, kolam IPAL 2, dan main outlet atau aliran Sungai sebanyak tiga kali (Sebelum panen, panen parsial, dan panen total). Parameter kimia yang diukur pada penelitian ini yaitu yaitu pH, nitrat, fosfat, total ammonia nitrogen (TAN), alkalinitas, oksigen terlarut. Serta, mengamati pertembuhan parameter biologi yaitu total Vibrio count (TVC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas IPAL sederhana tidak efisien menurunkan nitrat (9%), pH (3%), alkalinitas (12%). Sedangkan salinitas (31%), DO (41%), fosfat (55%), dan TAN (61%), termasuk cukup efisien. Kelimpahan bakteri Vibrio meningkat 95% menuju day of care DOC 134 (panen total).Intensifikasi budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei) tidak hanya meningkatkan produksi udang tetapi juga berdampak pada penurunan kualitas air buangan dari tambak udang ke perairan pantai. Pengadaan instalasi pengolahan air limbah pada outlet mbah budidaya udang menjadikan salah satu pilihan untuk mereduksi bahan pencemar. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi IPAL dalam mereduksi kandungan fosfat, nitrat, total ammonia nitrogen (TAN), total organik matter (TOM) di tambak udang vaname Desa Ruguk, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan. Sebanyak dua kolam digunakan sebagai IPAL (IPAL1 dan IPAL2) dengan luas kolam masing-masing 2.054 m2 dari 12 kolam tambak udang vaname. Keberadaan IPAL di tambak dievaluasi dengan pengukuran kualitas air di empat stasiun yaitu outlet, kolam IPAL 1, kolam IPAL 2, dan main outlet atau aliran Sungai sebanyak tiga kali (Sebelum panen, panen parsial, dan panen total). Parameter kimia yang diukur pada penelitian ini yaitu yaitu pH, nitrat, fosfat, total ammonia nitrogen (TAN), alkalinitas, oksigen terlarut. Serta, mengamati pertembuhan parameter biologi yaitu total Vibrio count (TVC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas IPAL sederhana tidak efisien menurunkan nitrat (9%), pH (3%), alkalinitas (12%). Sedangkan salinitas (31%), DO (41%), fosfat (55%), dan TAN (61%), termasuk cukup efisien. Kelimpahan bakteri Vibrio meningkat 95% menuju day of care DOC 134 (panen total)

    Analisis Kandungan Logam Pb dan Cd pada Ikan Gabus Channa striata (Bloch, 1793) dan Tawes Barbonymus gonionotus (Bleeker, 1849) di Danau Tempe

    Get PDF
    Penelitian ini menganalisis kandungan logam berat timbel (Pb) dan kadmium (Cd) pada ikan gabus (Channa striata) dan ikan tawes (Barbonymus gonionotus) dari Danau Tempe, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, yang merupakan ikan konsumsi utama masyarakat setempat. Meningkatnya aktivitas manusia di sekitar danau menambah risiko pencemaran logam berat yang berpotensi membahayakan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan logam berat timbel (Pb) dan kadmium (Cd) pada ikan gabus (Channa striata) dan ikan tawes (Barbonymus gonionotus) serta menilai tingkat keamanannya untuk dikonsumsi berdasarkan ambang batas yang ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI).  Sampel diambil dari nelayan lokal antara Desember 2021 hingga Maret 2022 dan dianalisis dengan metode Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). Hasilnya menunjukkan kandungan timbel (Pb) pada ikan gabus dan tawes masing-masing berkisar antara 2,01–2,70 mg/kg dan 2,35–3,09 mg/kg, melebihi ambang batas SNI sebesar 2,0 mg/kg. Oleh karena itu, ikan ini dinyatakan tidak layak dikonsumsi karena kandungan timbel (Pb) yang tinggi, sementara kandungan kadmium (Cd) pada ikan gabus dan ikan tawes yang terdeteksi hanya sebesar <0.25 yang menandakan dibawah nilai ambang batas dan dianggap aman dan layak konsumsi.Penelitian ini menganalisis kandungan logam berat timbel (Pb) dan kadmium (Cd) pada ikan gabus (Channa striata) dan ikan tawes (Barbonymus gonionotus) dari Danau Tempe, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, yang merupakan ikan konsumsi utama masyarakat setempat. Meningkatnya aktivitas manusia di sekitar danau menambah risiko pencemaran logam berat yang berpotensi membahayakan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan logam berat timbel (Pb) dan kadmium (Cd) pada ikan gabus (Channa striata) dan ikan tawes (Barbonymus gonionotus) serta menilai tingkat keamanannya untuk dikonsumsi berdasarkan ambang batas yang ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI).  Sampel diambil dari nelayan lokal antara Desember 2021 hingga Maret 2022 dan dianalisis dengan metode Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). Hasilnya menunjukkan kandungan timbel (Pb) pada ikan gabus dan tawes masing-masing berkisar antara 2,01–2,70 mg/kg dan 2,35–3,09 mg/kg, melebihi ambang batas SNI sebesar 2,0 mg/kg. Oleh karena itu, ikan ini dinyatakan tidak layak dikonsumsi karena kandungan timbel (Pb) yang tinggi, sementara kandungan kadmium (Cd) pada ikan gabus dan ikan tawes yang terdeteksi hanya sebesar <0.25 yang menandakan dibawah nilai ambang batas dan dianggap aman dan layak konsumsi

    Empowering EFL Learners’ Pronunciation Skills through the Employment of ELSA Application

    Get PDF
    Abstract The constant activation of effective mobile-assisted language learning applications is deemed a necessary step to respond to the dynamic changes in modern communicative learning enterprises. Previous researchers believed that with the accompaniment of sophisticated digital learning media, language learners can potentially transform into more proficient communicators as they have mastered a wide variety of useful language expressions and words to be efficiently integrated into their communication enterprises. This small-scale library study attempted to investigate the usefulness of the ELSA application in empowering EFL learners’ pronunciation skills. As pronunciation is an inseparable element related to the insistent development of communicative skills, the researcher initiated this investigation to encourage second language educators to be more open-minded and technologically literate in utilizing a vast range of relevant technological learning platforms to improve their learners’ speaking proficiency. To achieve the aforesaid study objective, the researcher employed a thematic analysis approach while analyzing the findings from 30 previous ELSA application journal articles. A thematic analysis approach helped the researcher to yield more accurate, robust, and relevant findings as identical findings were grouped into some main themes. The thematically-categorized findings disclosed that the ELSA application enhanced EFL learners’ pronunciation accuracy and pronunciation learning autonomy. Keywords: MALL, EFL learners, pronunciation, library study, thematic analysis &nbsp

    Why Do People Adopt Mobile Passports? An Extension of Technology Acceptance Model

    No full text
    The increasing demand for efficient public services in the immigration sector has driven the Directorate General of Immigration of Indonesia to innovate through the Mobile Passport (M-Passport) application. This digital platform enables the public to apply for new passports and renew expired ones online, aligning with national e-government policies to enhance service quality and operational efficiency. This study aims to examine factors influencing the adoption of M-Passport using an extended Technology Acceptance Model (TAM) by incorporating the variable of individual attractiveness. Specifically, it investigates the effects of individual attractiveness, perceived usefulness, and perceived ease of use on attitude, as well as their indirect influence on behavioral intention. A quantitative approach was applied, utilizing Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) on data from 400 respondents who accessed M-Passport services at the Class I TPI Immigration Office in Padang. Non-probability convenience sampling was employed, and data were analyzed for validity, reliability, and hypothesis testing. Results reveal that three of six hypotheses were supported: individual attractiveness positively and significantly affects perceived usefulness; perceived ease of use positively and significantly affects perceived usefulness; and attitude positively and significantly affects behavioral intention. Conversely, individual attractiveness, perceived usefulness, and perceived ease of use showed no significant direct effects on attitude. The findings underscore the importance of enhancing the application’s visual appeal and ease of use to improve perceived usefulness and ultimately drive adoption. This research contributes both theoretically, by extending TAM in the context of public service innovation, and practically, by offering recommendations to immigration authorities for improving M-Passport uptake

    APLIKASI MOL (Mikroorganisme Lokal) JEROAN IKAN SEBAGAI BIOAKTIVATOR PUPUK CAIR LIMBAH ORGANIK PADA TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L )

    Get PDF
    Limbah ikan dapat dijadikan sebagai bahan untuk menjadikan mikroorganisme lokal sebagai bioaktivator dalam pembuatan pupuk organik cair dari limbah rumah tangga. Ini merupakan salah satu cara pemanfaatan limbah organik perikanan. Menurut Purwasasmita (2009) menjelaskan bahwa Salah satu aktivator yang berpotensi mempercepat penyediaan pupuk adalah larutan mikroba lokal. Larutan MOL mengandung unsur makro dan mikro serta bakteri yang dapat digunakan sebagai stimulan tanaman, pengendalian hama, penyakit tanaman, agen pengurai bahan organik, dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi yang paling efektif untuk memasukkan MOL (mikroorganisme lokal) ke dalam pupuk organik cair untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman sawi (Brassica rapa L) ditinjau dari tinggi batang, jumlah daun, dan berat segar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman sawi (Brassica rapa L) sangat dipengaruhi oleh penambahan MOL limbah jeroan ikan sebagai bioaktivator pada pupuk organik cair berbahan limbah rumah tangga. yaitu jumlah daun, pH tanah, tinggi tanaman, dan berat basah tanaman. Perlakuan M4 dengan konsentrasi pupuk 7,5% selama 42 hari merupakan pupuk organik cair terbaik untuk limbah rumah tangga yang meliputi MOL limbah jeroan ikan

    REDUKSI EMISI PARTIKULAT DARI PELEBURAN LIMBAH PLASTIK: TINJAUAN TEKNOLOGI FILTRASI UDARA BERBASIS BAHAN ALAMI

    Get PDF
    Emisi gas dan partikel halus hasil dari proses peleburan limbah plastik dalam pembuatan paving block dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Review penelitian ini bertujuan untuk mengkaji berbagai jenis emisi yang dihasilkan selama proses peleburan dan mengevaluasi teknologi filtrasi yang paling efektif dalam mereduksi polutan udara. Metode penelitian dilakukan melalui studi literatur dari berbagai jurnal terkait emisi dari proses peleburan plastik serta teknologi filtrasi yang tersedia. Hasil kajian menunjukkan bahwa emisi utama mencakup senyawa organik volatil (VOC), dioksin, furan, karbon monoksida (CO), dan partikel halus (PM10 dan PM2.5). Berdasarkan analisis, kombinasi filter HEPA, karbon aktif, dan scrubber basah berbasis larutan alkali merupakan solusi optimal dalam mengurangi dampak emisi. Penelitian ini juga mengusulkan model filtrasi berbahan alami yang dinamakan AIRPUSAKA, yang terdiri dari air kapur, sabut kelapa, dan karbon aktif tempurung kelapa, sebagai solusi alternatif yang ramah lingkungan untuk aplikasi industri daur ulang plasti

    FROM PLAYLIST TO PRONUNCIATION: EXPLORING STUDENTS’ VIEWS ON SPOTIFY IN LANGUAGE LEARNING

    Get PDF
    This study explores students’ perceptions of using the Spotify application as a tool to improve English pronunciation. Conducted at SMA Negeri 4 Tanjungpinang, the research involved 32 students who responded to a structured questionnaire. The aim was to understand how students engage with English songs on Spotify and how they perceive its effectiveness in supporting pronunciation learning. The results show that the majority of students held positive perceptions, viewing Spotify as a helpful resource for pronunciation improvement through repeated listening and exposure to native speaker models. A significant 78.13% of students reported using Spotify specifically to enhance pronunciation, with many focusing on suprasegmental features such as intonation (75%), stress (80.65%), and rhythm (77.42%). These elements are essential for achieving natural-sounding and intelligible English speech. However, only 41.94% of students reported noticeable improvement, indicating that passive listening may not be sufficient for pronunciation development. This suggests that while Spotify provides accessible and authentic input, it must be supported by structured strategies such as repetition, shadowing, and phonetic awareness activities. Furthermore, 59.38% of students expressed willingness to recommend using Spotify for pronunciation, showing moderate endorsement. Pop songs were identified as the most helpful genre due to their clear lyrics, repetitive patterns, and moderate tempo. These findings underscore the potential of music-based learning as a motivational and effective supplement to formal pronunciation instruction. To maximize results, educators are encouraged to integrate music platforms like Spotify into classroom activities that promote active listening and pronunciation practice

    Jokowi\u27s Agrarian Politics in the Agrarian Reform Program

    No full text
    This research is intended to see how Jokowi\u27s agrarian politics is in the agrarian reform program. Indonesia is a country with a very high level of inequality in land tenure. By using a qualitative descriptive research approach, this research takes data from online media, the Institute\u27s website, stakeholder statements, and government documents. The results of this study indicate that the majority of land ownership in Indonesia, which is less than 2 hectares, is 50,508,676 parcels with a total land area of 9,921,994.28 hectares. Meanwhile, land ownership is more than 20 hectares, which is only 4,878 parcels with a land area of 4,508,366.46. If using the world bank criteria, the inequality value in the 6 main islands in Indonesia is at a high inequality value because it is at < 12% of the value of the inequality. Meanwhile, with the implementation of the agrarian reform program from 2015-to 2020, the Jokowi government is only able to distribute 1.46 million hectares of land. This study concludes that the Jokowi government\u27s agrarian politics is the same as the feudalism-style land tenure pattern which relies on land monopoly control

    2,127

    full texts

    2,372

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Universitas Maritim Raja Ali Haji Pusat Jurnal Ilmiah is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇