366 research outputs found

    Cooperative Learning Dalam Bahasa Arab: Metode Belajar di MA Nurul Huda

    Get PDF
    The paper elaborates about the application of Arabic learning with the Cooperative Learning method, along with the results obtained after applying this method to 11 students of class XI MA Nurul Huda Pandan Jaya. This research used a qualitative descriptive approach with observation, interview and documentation research instruments. The results showed that the applied Cooperative Learning method is able to affect student’s outcomes, besides that students are more motivated to think more critically in solving problems in the form of discussions, and are more courageous to express their arguments both in their groups and to deliver to the class

    “SISTEM DARING” TRADISI BARU DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA POST-PANDEMI COVID-19

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mengungkapkan penggunaan sistem daring dalam pembelajaran seni rupa sebagai sebuah tradisi baru, terutama di Indonesia. Pandemi Covid-19 memaksa sistem pembelajaran luring untuk bergeser ke sistem pembelajaran daring. Berbagai aplikasi ditawarkan untuk memfasilitasi pembelajaran daring. Pembelajaran seni rupa dengan berbagai kompetensi dan bentuk kegiatannya pun harus pula dilaksanakan secara daring. Kebiasaan melaksanakan pembelajaran seni rupa secara daring yang dikondisikan oleh pandemi Covid-19 ternyata terus berlanjut meski pembelajaran secara tatap muka langsung di kelas (luring) tidak lagi dibatasi. Kegiatan pembelajaran seni rupa mulai dari yang bersifat konseptual, praktik berkarya dan berapresiasi, hingga pameran karya semuanya dikondisikan agar dapat dan tetap efektif dilaksanakan secara daring. Akhirnya, sistem daring pada Post-Pandemi Covid-19 menjadi tradisi baru dalam pembelajaran seni rupa

    إدارة تعليم اللغة العربية بطريقة القواعد و الترجمة في مدرسة الصديقي الثانوية الإسلامية المتكاملة جمبي

    Get PDF
    ABSTRAK Pembelajaran bahasa Arab dimasa sekarang merupakan salah satu pelajaran yang dapat meningkatkan kualitas diri dari pelakunya karena bahasa Arab kini merupakan bahasa Internasional yang banyak digunakan didunia, untuk itu dalam mempelajarinya harus memiliki strategi yang baik agar dapat dipahami dengan mudah dan mendalam, manajemen merupkan salah satu jawaban untuk mengatur proses pembelajaran menjadi semakin mudah disisi lain metode juga merupakan hal yang dibutuhkan untuk dapat mengajar dengan nuansa yang lebih aktif dan kreatif. Untuk itu dalam penelitian ini yang menjadi tujuan penelitian ialah: (1) Untuk mengetahui manajemen pengajaran bahasa Arab dengan metode Qowaid dan Terjemah di SMA IT Ash-Shiddiiqi Jambi (2) Untuk mengetahui Faktor pendukung dan penghambat dalam manajemen pengajaran bahasa Arab dengan metode Qowaid dan Terjemah di SMA IT Ash-Shiddiiqi Jambi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metodologi penelitian studi kasus yang digunakan untuk mengungkap dan memaparkan data dilapangan. Adapun instrument pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data dilakukan dengan cara reduksi, penyajian data dan memberikan kesimpulan. Adapun hasil penelitian ini adalah : (1) Manajemen Pengajaran Bahasa Arab dengan metode qowaid dan Terjemah di SMA IT Ash-Shiddiiqi Jambi, perencanaan pembelajaran meliputi didasarkan pada klasifikasi tujuan pembelajaran bahasa Arab, dan klasifikasi pembelajaran disekolah dan diasrama, pengorganisasian meliputi susunan perangkat pembelajaran sebelum mengajar,pembagian tugas guru, dan penempatan siswa baru, pelaksanaan meliputi pembekalan sebelum proses pelaksanaan, dan proses pelaksanaan pembelajaran dengan kegiatan mengajar dikelas dan diasrama, serta evaluasi meliputi kegiatan pengawasan, penetapan peraturan, dan bentuk evaluasi. (2) Faktor pendukung: kesadaran dan konsistensi guru dan siswa dalam menggunakan bahasa Arab, factor penghambat: bercampurnya siswa yang bisa dan tidak bisa berbahasa Arab yang memengaruhi motivasinya. ABSTRACT Learning Arabic today is one of the lessons that can improve the quality of the perpetrators themselves because Arabic is now an international language that is widely used in the world, for that in learning it must have a good strategy so that it can be understood easily and deeply, management is one of the answers to make the learning process easier, on the other hand the method is also what is needed to be able to teach with a more active and creative nuance. For this reason, in this study the research objectives were: (1) To find out the management of Arabic language teaching with the Qowaid and Translation methods at the Ash-Shiddiiqi Integrated Islamic Senior High School Jambi (2) To determine the supporting and inhibiting factors in the management of Arabic language teaching with Qowaid and Translation methods in Ash-Shiddiiqi Integrated Islamic Senior High School Jambi. This study uses a descriptive qualitative approach with a case study research methodology that is used to reveal and explain data in the field. The data collection instrument used the method of observation, interviews, and documentation. Meanwhile, data analysis was carried out by reducing, presenting data and providing conclusions. The results of this study are: (1) Arabic language teaching management with the qowaid and translation methods at the Ash-Shiddiiqi integrated Islamic high school Jambi, learning planning includes based on the classification of Arabic learning objectives, and the classification of learning in schools and dormitories, organizing includes the composition of learning tools before teaching, division of teacher tasks, and placement of new students, implementation includes debriefing before the implementation process, and the process of implementing learning with teaching activities in the classroom and dormitory, and evaluation includes monitoring activities, setting regulations, and forms of evaluation. (2) Supporting factors: awareness and consistency of teachers and students in using Arabic, inhibiting factors: mixing of students who can and cannot speak Arabic which affects their motivation. مستخلص البحث تعلم اللغة العربية اليوم هو أحد الدروس التي يمكن أن تحسن جودة الجناة أنفسهم لأن اللغة العربية هي الآن لغة عالمية مستخدمة على نطاق واسع في العالم، لذلك في التعلم يجب أن يكون لها استراتيجية جيدة حتى يمكن فهمها بسهولة و بعمق، تعد الإدارة إحدى الإجابات لتسهيل عملية التعلم، ومن ناحية أخرى ، فإن الطريقة هي أيضًا ما هو مطلوب لتكون قادرًا على التدريس بفارق بسيط أكثر نشاطًا وإبداعًا. لهذا السبب، كانت أهداف البحث في هذه الدراسة هي: (1) التعرف على إدارة تعليم اللغة العربية بطريقة القويد والترجمة في ثانوية الصديقي الثانوية الإسلامية المتكاملة جامبي (2) لتحديد الداعم والمثبط. عوامل إدارة تدريس اللغة العربية بأساليب القويد والترجمة في مدرسة الشديقي الثانوية الإسلامية المتكاملة في جامبي. تستخدم هذه الدراسة المنهج الوصفي النوعي مع منهجية دراسة الحالة البحثية التي تستخدم لكشف وشرح البيانات في المجال. استخدمت أداة جمع البيانات طريقة المراقبة والمقابلات والتوثيق. وفي الوقت نفسه، تم إجراء تحليل البيانات عن طريق تقليل وتقديم البيانات وتقديم الاستنتاجات. نتائج هذه الدراسة هي: (1) إدارة تعليم اللغة العربية بطريقة القويد والترجمة في مدرسة الصديقي الثانوية الإسلامية المتكاملة جامبي، ويشمل تخطيط التعلم على أساس تصنيف أهداف تعلم اللغة العربية، وتصنيف التعلم في المدارس والمهاجع، والتنظيم يشمل تكوين أدوات التعلم قبل التدريس، وتقسيم مهام المعلم، وتنسيب الطلاب الجدد، ويشمل التنفيذ استخلاص المعلومات قبل عملية التنفيذ، وعملية تنفيذ التعلم مع الأنشطة التعليمية في الفصل الدراسي والسكن، والتقييم يشمل مراقبة الأنشطة ووضع اللوائح وأشكال التقويم. (2) العوامل الداعمة: وعي واتساق المعلمين والطلاب في استخدام اللغة العربية، والعوامل المثبطة: اختلاط الطلاب الذين يستطيعون ولا يستطيعون التحدث باللغة العربية مما يؤثر على دوافعهم

    KREASI KERAJINAN TEMPAT GELAS DARI BAHAN LIMBAH GELAS PLASTIK PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN 190 LAUNGA KABUPATEN SOPPENG

    Get PDF
    Permasalahan penelitian ini adalah kemampuan peserta didik Kelas IV SDN 190 Launga Kabupaten Soppeng dalam membuat kerajinan dari bahan limbah gelas plastik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan peserta didik kelas IV SDN 190 Launga dalam membuat tempat gelas dari bahan limbah gelas plastik. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sasaran penelitian ini adalah peserta didik Kelas IV SDN 190 Launga secara keseluruhan dan guru bidang studi Seni Budaya SDN 190 Launga. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas IV sebanyak 19 peserta didik, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling jenuh. Teknik pengumpulan data adalah tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analilis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan statistik sederhana. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan peserta didik kelas kelas IV SDN 190 Launga dikategorikan baik dalam membuat kerajinan dari bahan limbah gelas plastik. Kendala yang dihadapi peserta didik dalam membuat kreasi kerajinan tangan dari limbah gelas plastik yaitu terbatasnya waktu yang diberikan kepada peserta didik dalam hal kegiatan membuat prakarya, kurangnya motivasi dan inspirasi peserta didik dalam membuat karya kerajinan serta peserta didik sendiri yang harus menyiapkan alat dan bahan karena tidak adanya fasilitas alat dan bahan yang disediakan sekolah untuk mendukung pembelajaran dalam membuat karya kerajinan khususnya kerajinan dari limbah gelas plastik

    KESULITAN SISWA PADA MATERI INTEGRAL KELAS XII SMARNNEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

    Get PDF
    ABSTRAKKata Kunci: kesulitan siswa pada materi integralMateri integral merupakan salah satu materi yang tergolong sulit dipahami oleh siswa. Kesulitan tersebut meliputi kesulitan prinsip,konsep dan verbal. Oleh karenanya perlu adanya suatu analisis terhadap kesulitan tersebut, sehingga diketahui penyebab kesulitannya. Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam memahami materi integral; (2) untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan siswa sulit dalam memahami materi integral. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPA5SMAN 8 Banda Aceh yang berjumlah 30 siswa. Data penelitian diperoleh dari hasil tes dan wawancara. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survei deskriptif yaitu menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan yang diteliti dan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) siswa mengalami kesulitan menggunakan konsep 34,68%; (2) kesulitan menggunakan prinsip 18,36%; (3) kesulitan menggunakan verbal 23,46%. Penyebab kesulitan siswa dalam menyelesaikan tes adalah: (a) siswa menggalami kesulitan menggunakan rumus integral dan kesulitan dalam menjumlahkan dan mengurangkan pecahan karena siswa belum mampu menguasahi konsep operasi bilangan; (b) siswa mengalami kesulitan menyelesaikan integral substitusi dan varsial karena siswa kurang paham materi penunjang yaitu materi turunan; (c) siswa mengalami kesulitan menentukan integral tentu dengan integral substitusi dalam menyelesaikan soal karena siswa belum mampu menguasahi konsep integral tentu; (d) siswa mengalami kesulitan dalam menggambar garis atau kurva yang disebabkan karena siswa belum mampu menguasai konsep menggambar kurva atau garis dan siswa tidak tahu apa yang harus dicari

    PAMOR KAWALI DALAM MASYARAKAT BUGIS

    Get PDF
    ABSTRAK Satriadi, 2016. PAMOR KAWALI DALAM MASYARAKAT BUGIS, Tesis. Surakarta: Pascasarjana ISI Surakarta. Kawali merupakan salah satu senjata tradisional masyarakat Bugis. Kawali tidak hanya difungsikan sebagai senjata perang. Namun melalui motif pamor dapat menunjukan harapan atau citacita pemiliknya. Secara umum penelitian ini menggunakan pendekatan kebudayaan. Penelitian ini merumuskan permasalahan sebagai berikut; (1) Bagaimana keberadaan kawali dalam masyarakat Bugis?, (2) bagaimana bentuk kawali dan pamor kawali dalam masyarakat Bugis?, dan (3) Bagaimana makna simbolik motif pamor kawali dalam masyarakat Bugis?. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan konsep estetika Nusantara, untuk menganalisis makna simbolik motif pamor pada bilah kawali. Hasil penelitian ini menunjukkan pemahaman yaitu: (1) Kawali merupakan senjata tradisional yang sangat dihormati orang Bugis. istilah kawali merupakan ungkapan personifikasi dari manusia itu sendiri. Pandangan-pandangan mengenai kawali dihubungkan dengan nilai-nilai dalam masyarakat ikut memperkuat eksistensi kawali juga ikut mempengaruhi bentuk dan fungsi kawali dalam masyarakat Bugis. Adapun fungsi kawali sebagai senjata; fungsi sosial sebagai simbol kedewasaan, sebagai penanda garis keturunan, simbol status, alat peraga, pelengkap busana; dan fungsi religius digunakan dalam ritual maddoja bine, penawar penyakit dan tula’ bala. (2) Bentuk kawali secara utuh terdiri dari tiga elemen pokok, yaitu pangulu, wanoa dan laca’. Masing-masing elemen tersebut memiliki ragamnya sendiri. Pamor kawali terdiri dari pamor tiban (ure’ tuo) dan pamor rekan (ure’ ebbureng). ure’ ebbureng dapat dibuat dengan bebrapa teknik yaitu teknik lonjok, tapping, kurissi, dan dekke’ (3) Pada analisis dengan konsep estetika Nusantara, selain penghias pada bilah Kawali, motif pamor merupakan doa dan harapan pemiliknya. Selain itu, motifmotif pamor yang ada pada kawali menunjukkan gambaran mengenai kehidupan ideal masyarakat pendukungnya yaitu tentang kekayaan (abbarampanrangeng), kelaki-lakian (arowanengeng), kekuasaan dan kemuliaan (arajang), keselamatan (asalamakeng), dan kerukunan dan ketenteraman dalam rumah tangga (alaibinengeng) yang kesemua itu merupakan faktor sebabakibat tegaknya siri’. Kata kunci: kawali, pamor, Bugis, idealisme, simbo

    Delik Santet Dalam Konstruksi Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

    Get PDF
    This study discusses witchcraft (santet) as one of the controversial offenses in the Criminal Code Bill. Socially, witchcraft (santet) is believed to be an act that can harm people, narrate, or even kill people. However, based on the principle of legality and the difficulty of proving, acts of witchcraft (santet) cannot be criminalized so it is not uncommon for people accused of being witchcraft (santet) to due of process of law. To analyze and understand the offense of witchcraft (santet) in the construction of the Draft Bill of the Criminal Code, this study utilizes normative legal research methods whose data are obtained through a literature study. The results showed that witchcraft (santet) as a criminal act was constructed into the category of the formal offense whose proof did not lead to the presence or absence of magical power possessed by someone, but criminalized was a criminal offense committed, namely a person who intentionally announced he had supernatural powers, offered his services in undertaking harm to others in the form of illness, death or mental or physical suffering

    PERANCANGAN ALAT MONITORING DETAK JANTUNG DAN SUHU TUBUH BERBASIS ARDUINO DAN SMARTPHONE

    Get PDF
    ABSTRAKPerancangan dan pembuatan alat monitoring detak jantung dan suhu tubuh berbasis arduino dan smartphone telah dilakukan. Peralatan tersebut dirancang menggunakan sensor LM35 sebagai sensor suhu dan pulse sensor untuk mengukur detak jantung permenit (BPM). Kedua sensor tersebut terintegrasi pada sebuah perangkat open source berbasis arduino yang berfungsi sebagai mikrokontroller. Nilai pengukuran suhu tubuh dan detak jantung permenit ditampilkan pada sebuah LCD16x2 dan juga smartphone android melalui koneksi bluetooth. Hasil pengujian menujukan bahwa pengukuran alat tersebut telah dapat bekerja dengan baik, untuk menguji keakuratan pengukuran nilai suhu tubuh oleh alat dirancang maka dilakukan percobaan dengan hasil prengukuran menggunakan termometer suhu tubuh yang ada dipasaran. Hasil percobaan menujukan nilai yang terukur pada alat yang dirancang berbeda 0,33oC dengan nilai yang terukur pada termometer suhu tubuh. Sedangkan hasil percocokan detak jantung permenit (BPM) yang terukur pada alat berbeda 1,4 bpm dengan nilai yang diukur secara manual.Jarak jangkauan koneksi bluetooth dari alat yang dirancang ke smartphone mencapai15m.Kata Kunci: android, arduino, detak jantung, suhu tubuh.ABSTRACTDesigning and manufacturing equipment monitoring of heart beat and body temperature based on Arduino and smartphones have been done. The equipment is designed to use as a sensor LM35 temperature sensor and pulse sensor to measure heart beat per minute (BPM). Both of these sensors integrated on an open source- based device that serve as the Arduino microcontroller. The measurement value of body temperature and heartbeat per minute is displayed on a 16x2 LCD and android smartphone via a Bluetooth connection. The test results indicated that the tool of the measurement has been able to work well, to test the accuracy of the tools measurement of the body temperature values has designed the instruments, then it is conducted the experiment by using body temperature on thermometer in the market. The results of the experiments showing the measured values on different toolsdesigned that 0,33 oC with measured values at body temperature on thermometer. While the results of correspondence heartbeats per minute (BPM) are measured on different instruments 1.4 bpm with the measured values manually.Distance range bluetooth connection of tool designed to the smartphone achived15m.Keywords: android, arduino, body temperature, heart rate

    Living Religious Moderation within the Sipakatau, Sipakainge’, and Sipakalebbi Cultures of the Bugis Community

    Get PDF
    This study aims to identify indicators of religious moderation in the internalization of Sipakatau, Sipakainge’, and Sipakalebbi cultures among the Bugis community in Mallari Village, Awangpone District, Bone Regency. It employs qualitative research in the form of case studies and interpretive methods. Data collection involves observation and interviews, with the analytical theory of indicators of religious moderation in Indonesia. The findings revealed several indicators of religious moderation in the mentioned cultures. Firstly, Sipakatau culture demonstrates tolerance and the accommodation of local values, as seen in socio-political life, emphasizing respect for political differences and upholding deliberation. Secondly, Sipakainge’ culture is committed to national values, evident through community compliance with village regulations and educational activities aligned with national education orientation. Lastly, the value of humanism is observed in the internalization of Sipakalebbi culture, as reflected in village government policies that empower individuals with disabilities. Theoretical implications suggest that religious moderation can be integrated into local wisdom through socio-political, educational, and cultural activities. However, the study’s limitations include not examining obstacles or challenges in mainstreaming religious moderation within the Sipakatau, Sipakainge’, and Sipakalebbi cultures in Mallari Village
    corecore