263 research outputs found

    The Optimization of Legal Protection for Land Buyers in Buying and Selling Disputed Land

    Get PDF
    Land in human life has an important function, therefore the law is tasked with providing legal protection and legal certainty for land buyers. Land that is in a state of dispute often creates problems for land buyers who lack information on the status of existing land. So that in reality the practice of buying and selling land often ignores existing consumer protection. Therefore, writing this article aims to discuss the relevance of the value of justice in consumer protection in buying and selling land. As for this writing using sociological juridical method. Based on the research conducted, it was found that the data is in the form of protection for buyers who have paid off in the sale and purchase of troubled land is not fair, this is due to the legal culture of sellers who are often dishonest regarding land status, and there are third parties related to the seller who also claim rights to a land that is also to the detriment of the buyer. The existence of efforts through the judiciary in its development is quite long and expensive. The lack of assurance of legal certainty and legal protection for troubled land buyers will ultimately undermine the principle of legal objectives according to Islam and at the same time the mandate of the Pancasila and the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia, this will of course violate social justice for all Indonesian people

    Manajemen pembelajaran out door dalam meningkatkan mutu pendidikan sekolah di SMP Alam Ar-Ridho Semarang

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan: Mengetahui bagaimana manajemen pembelajaran out door dalam meningkatkan mutu pendidikan sekolah di SMP Alam Ar-Ridho Semarang. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan metode penelitian kualitatif deskriptif. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif analisis, karena penelitian ini dapat dipandang sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Adapun untuk mengumpulkan datanya menggunakan beberapa metode, yaitu metode observasi, dokumentasi, dan wawancara/interview. Metode observasi digunakan untuk memperoleh data tentang manajemen pembelajaran out door SMP Alam Ar Ridho Semarang. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang keadaan sekolah alam, profil, visi misi, sarana dan prasarana. Sedangkan metode wawancara/interview digunakan untuk memperoleh data tentang tanggapan/pendapat mengenai keadaan sekolah alam terkait dengan pembelajaran out door, pengembangannya serta sejauh mana manajemennya sehingga memberikan konstribusi berharga dalam peningkatan mutu pendidikan. Hasil penelitian menunjukan bahwa; setiap lembaga pendidikan, khususnya sekolah alternatif atau sekolah formal pada umumnya harus melaksanakan pembelajaran out door. Hal ini mengingat pentingnya pembelajaran out door sampai diibaratkan sebagai “pendidikan sadar lingkungan” dan mempunyai peranan yang penting dalam proses belajar mengajar. Secara keseluruhan keadaan SMP Alam Ar Ridho Semarang sudah memenuhi standar pendidikan yang baik. Akan tetapi ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan, diantaranya adalah penambahan sarana dan prasarana, penambahan buku bacaan perpustakaan, peningkatan sumber daya manusia. Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis dapat diketahui bahwa manajemen pembelajaran out door di SMP Alam Ar Ridho Semarang sudah baik. Hal ini salah satunya disebabkan oleh pengelolaan sekolah alam yang menggunakan fungsi-fungsi manajemen, yang meliputi: (planning), (organizing), (actuating), dan (controlling). Berdasarkan penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengembangan pembelajaran out door di sekolah maupun di madrasah khususnya pada lembaga pendidikan Islam baik negeri maupun swasta. Pengelolaan pembelajaran out door dengan sistem manajemen yang professional akan menjadikan sekolah alam sebagai tempat yang nyaman bagi siswa dan guru. Sehingga sekolah dikatakan bermutu apabila telah menerapkan manajemen pembelajaran dengan baik dan dan menyenangkan bagi peserta didiknya

    PENGARUH KOMBINASI LUMPUR LAUT DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG PADA TANAH PASIR PANTAI

    Get PDF
    Lahan pasir pantai tidak dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kegiatan pertanian karena minim bahan organik, unsur hara, sukar mengikat air dan perubahan suhu drastis. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemanfaatan lahan pasir pantai, untuk kegiatan pertanian dengan menganalisis dosis kombinasi lumpur laut dan pupuk kandang sapi yang sesuai terhadap pertumbuhan dan hasil budidaya pertanian. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sebagai metode perlakuan tanaman dengan parameter pengamatan yaitu 1) Tinggi, 2) Diameter batang, 3) Jumlah daun, 4) Panjang Tongkol, 5) Diameter tongkol, 6) Jumlah biji pertongkol, 7) Berat pipil pertongkol dan 8) Berat serratus biji pertongkol. Data hasil pengamatan diuji menggunakan Uji F guna mengukur tingkat pengaruh perlakuan terhadap tanaman. Hasil penelitian menunjukkan pemberian kombinasi lumpur laut dosis 1000 g/polybag dan pupuk kandang sapi dosis 1.500 g/polybag masing-masing untuk hasil jagung pada tanah pasir pantai secara signifikan dapat meningkatkan diameter tongkol, panjang tongkol, jumlah biji, berat pipilan dan berat per 100 biji pertongkol. Namun tidak dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman, diameter batang tanaman dan jumlah daun tanaman secara signifikan

    Struktur Penyajian Iringan Adegan Gara-Gara Dalam Wayang Kulit Purwa Gaya Yogyakarta Versi Habirandha

    Get PDF
    Wayang kulit purwa gaya Yogyakarta terbentuk pada tahun 1822-1855, hal itu terbukti dengan adanya kitab purwakanda yang di susun oleh K.G.P.A.A Mangk:u Bumi. Kitab yang berisi lakon (cerita wayang) tersebut dijadikan pakem lakon wayang kulit gaya Yogyakarta. Untuk menjaga keutuhan pakem tersebut, pada tanggal 27 Juli 1925 Sri Sultan Hamengku Buwono VII mendirikan kursus dalang yang diberi nama Habirandha. Tujuan didirikan Habirandha tersebut adalah untuk menjaga pakem pedalangan gaya Yogyakarta agar nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tidak pudar ditelan jaman. Habirandha sebagai yayasan kursus dalang milik kraton yang sampai saat ini masih tetap konsisten menjaga nilai-nilai pedalangan dan pakem wayang kulit gaya Yogyakarta agar tetap terjaga keberadaannya. Tulisan ini mengkaji struktur dalam penyajian adegan gara-gara. Gara-gara versi Habirandha disajikan dalam jejer ketiga yang dirangkai penyajiannya dalam patet sanga. Dimulai dengan suluk lagon laras slendro patet sanga, kandha oleh dalang, keluarnya para punakawan yang diiringi dengan gending-gending yang telah dibakukan dan diakhiri dengan para punakawan menghadap pada satria yang diasuhnya yang lazim disebut dengan seba. Semuanya tersaji secara struktural menurut aturan yang baku bagi pedalangan versi Habirandha dan menjadi cirikhas pedalangan gaya Yogyakarta versi Habirandha

    ANALISIS BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK SELANG AIR DI PT. MASPION IV SURABAYA

    Get PDF
    Analisis biaya produksi adalah suatu kegiatan yang menguraikan semua biaya yang berhubungan dengan fungsi poduksi yaitu semua biaya dalam rangka pengolahan vahan baku menjadi produk selesai yang siap untuk dijual. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa biaya produksi yang mengalami in-efisiensi. Penelitian dilakukanterhadap PT Maspion IV Surabaya yang memproduksi selang air. Objek penelitianya adalah análisis biaya produksi pada pabrik selang PT Maspion IV Surabaya tahun 2013. Hasil pengujian menunjukkan bahwa biaya bahan baku mengalami in-efisiensi biaya karena dalam proses produksinya untuk pengaturan kecepatan mesin produksinya dipercepat,hal ini dikarenakan untuk mencapainya sebuah target yang diinginkan. Dalam biaya tenaga kerja mengalami efisiensi biaya, karena adanya karyawan yang tidak masuk kerja dan itu akan mengurangi jumlah jam dari standar yang ditetapkan. Sedangkan untuk staff pada PT Maspion IV mengalami pengurangan satu staff dikarenakan adanya pemutasian staff ke divisi lain.dan itu juga akan mengurangi jumlah biaya pada standar yang telah ditetapkan. Untuk biaya overhead pabrik juga mengalami in-efisiensi biaya dikarenakan semakin banyaknya bahan baku yang dikeluarkan serta semakin banyaknya jumlah produksi selang yang dihasilkan maka akan semakin banyak pula jumlah biaya overhead pabrik yang dikeluarkan.Keywords : Analisis Biaya Produks

    Analisis komparasi pemikiran pendidikan Islam KH. Hasyim Asy'ari dan KH. Ahmad Dahlan: Studi komparasi pendidikan islam di Indonesia saat ini

    Get PDF
    ABSTRAK Mempelajari pemikiran tokoh merupakan hal yang harus di lakukan lebih-lebih tokoh tersebut memang mempunyai pemikiran yang jernih. Seperti KH Hasym Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan yang berjasa terhadap dunia pendidikan di Indonesia khusunya pendidikan Islam. Beliau adalah tokoh pembaharu dalam dunia pendidikan Islam seperti kita ketahui pada waktu itu bangsa Indonesia masih dijajah oleh bangsa belanda, sehingga semua kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah belanda merugikan harkat dan martabat sebagai bangsa. Melalui pemikiran pendidikan beliaulah rakyat Indonesia sadar akan kejahatan yang dilakukan oleh bangsa belanda. Sehingga dimulailah konsep pendidikan Islam masing-masing dari beliau dengan melihat kondisi sosial yang ada. Penelitian ini berbentuk analisis komparatif, bersifat deskriptif kualitatif. Data penelitian ini menggunakan sumber data primer, yaitu karya langsung K.H Hasyim Asy’ari adalah Adab al-‘Alim wa al-Muta'allim. Sedangkan untuk KH Ahmad Dahlan memang tidak pernah mengarang sebuah tulisan ya ng berbentuk buku, tetapi banyak orang yang mengutarakan pemikiran KH Ahmad Dahlan salah satunya Hery Sucipto sebagai data primer dalam penelitian ini dengan judul KH Ahmad Dahlan Sang Pendidik dan Pendiri Muhammadiyah. Adapun data sekunder adalah buku-buku lain yang berkaitan dengan analisis komparasi pendidikan Islam pemikiran KH Hasym Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan. Penelitian ini menganalisis komparasi tentang pemikiran pendidikan Islam yang mencakup landasan, tujuan serta pendidik dan peserta didik dengan melakukan studi kritis pada pendidikan Islam yang terjadi Indonesia saat ini. Dari penelitian tersebut, terungkap bahwa kedua tokoh mempunyai konsep pemikiran pendidikan Islam tersendiri tentang landasan, tujuan, serta pendidik dan peserta didik. Dengan hasil. Pertama, Dalam landasan berfikir KH Hasym Asy’ari mengguanakan landasan historis, cultur, ilmiah rasional, sosiologis dalam semua tindakan khususnya pendidikan Islam, misalnya landasan historis serinng menggunakan kaidah yang berbunyi: Mempertahankan tradisi lama yang baik, dan mengambil hal-hal baru yang baik pula sedangkan KH Ahmad Dahlan mempunyai pandangan sendiri tentang landasan pendidikan Islam, bahwa KH Ahmad Dahlan menggunakan landasan filosofis, menurut beliau paling tidak ada dua sisi tugas penciptaan manusia, yaitu sebagai `abd Allah dan khalifah fi al-ardh. Dalam proses kejadiannya, manusia diberikan Allah al-ruh dan al-`aql. Untuk itu, media yang dapat mengembangkan potensi al-ruh untuk menalar penunjuk pelaksanaan ketundukan dan kepatuhan manusia kepada Khaliqnya. Kedua, Tujuan inti pemikiran pendidikan dalam pandangan Kyai Hasym Asy’ari adalah beribadah kepada Allah. Hal itu karena dalam kitab Adab al -Alim wa al- Muta’alim menyebutkan bagaimana nilai seorang pencari ilmu mengejawantahkan ilmunya dalam kehidupan kesehariannya dengan perilaku hidup tawakkal, wara’, beramal dengan mengharapkan ridha Allah semata, bersykur, dan sebagainya. Sedangkan Menurut KH. Ahmad Dahlan, pendidikan Islam hendaknya diarahkan pada usaha membentuk manusia muslim yang berbudi pekerti luhur, alim dalam agama, luas pandangan dan paham masalah ilmu keduniaan, serta bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakatnya sehingga tujuan pendidikan yang sempurna adalah melahirkan individu yang utuh, menguasai ilmu agama dan ilmu umum, material dan spritual serta untuk menjalani kehidupan dunia dan akhirat. Ketiga, Pendidik dan Peserta didik KH Hasym Asy’ari mempunyai pandangan tentang etika pendidik dalam semua hal, pendidik senantiasa mendekatkan diri pada Allah dengan melakukan semua kewajiban yang diperintah oleh Allah dan selalu senantiasa menjalankan hal-hal yang disenangi oleh Nabi Muhammad SAW. Serta Tidak menggunakan ilmunya untuk meraih dunia, inilah yang harus kita refres lagi terhadap pendidik sekarang bahwa dalam mendidik tidak boleh mengutamakan untuk mengaharap imbalan dunia, seperti yang sering terjadi pada akhir-akhir ini; Menurut Kyai Ahmad Dahlan, Hubungan guru-murid biasanya terkesan otoriter karena para Kyai memiliki otoritas ilmu yang dianggap sakral, sehingga murid tidak bisa mengembangkan daya kritisnya. Seharusnya pendidik mengembangkan sikap kritis, dialogis, menghargai potensi akal dan hati yang suci. Karena semuanya merupakan cara strategis bagi peserta didik mencapai pengetahuan yang tertinggi. Kyai Ahmad Dahlan menekankan pada peserta didik untuk mempunyai sikap kritis terhadap apa yang terjadi pada kondisi social yang ada, dengan sikap kritis itulah bisa menganalisis dengan tajam dalam melakukan pemetaan dinamika kehidupannya pada masa depan. Sebagai kunci meningkatnya kemajuan umat Islam dengan kembali pada Qur’an dan Hadist. ABSTRACT Learning about the fruit of thoughts from national figures is important because it is a creation of bright reasoning. K.H. Hasyim Asy’ari and K.H. Ahmad Dahlan are such figures who have great merit for the education world of Indonesia, especially Islam education. Both are the reformist figures of Islam education world. Long ago, Indonesia is the colony of Holland and therefore, all policies are made by the government of Holland. It truly humiliates the dignity and prestige of nation. The idea of education expressed by K.H. Hasyim Asy’ari and K.H. Ahmad Dahlan allows Indonesian to realize the crime committed by Holland. It is then the beginning of Islam education by seeing the existing social condition. Research is comparative analysis which is in the nature of qualitative descriptive. Data type is primary data and secondary data. One of primary data is the direct work by K.H. Hasyim Asy’ari entitled with Adabul Al-Alim wa Al- Muta’allim. Meanwhile, K.H. Ahmad Dahlan never creates a writing work in the form of book. However, some people express the thought of K.H. Ahmad Dahlan, among other is Hery Sucipto whose book entitled with K.H. Ahmad Dahlan Sang Pendidik dan Pendiri Muhammadiyah is also used as the primary data in this research. Secondary data are other books which are also useful for the comparison analysis of Islam education idea of K.H. Hasyim Asy’ari and K.H. Ahmad Dahlan. Research analyses the comparison about the thoughts of Islam education which covers the base, the objective, the educator and the educated participant by implementing a critical study of Islam education in Indonesia. It is then revealed that K.H. Hasyim Asy’ari and K.H. Ahmad Dahlan have the distinctive concept of Islam education thoughts in term of the base, the objective, the educator and the educated participant. The difference of both figures is explained as follows. First, for the base of his thought, K.H. Hasyim Asy’ari uses history, culture, national science, and sociology to become the perspectives of Islam education. For example, historical base expresses the norm “maintaining the good old tradition and taking the good new tradition”. K.H. Ahmad Dahlan has his own base for Islam education because he uses philosophical base. For him, there is nothing but two duties of human creation, which are being abd Allah and khalifah fi al-ardh. Human is given by God with al-ruh and al-aql as media that will be useful to develop the al-ruh potential to understand the guide of human submission and obedience to their Khaliq. Second, the essence of education thought in the perspective of K.H. Hasyim Asy’ari is praying to God. Based on the book of Adabul Al-Alim wa Al- Muta’allim, it is mentioned that the value of knowledge-seeker is measured from how to interpret their knowledge into the daily life into life behaviors of tawakkal, wara, good deed to expect God ridha, syukur and others. According to K.H. Ahmad Dahlan, Islam education is designated to produce human Moslem with noble character, pious in religion, wide and great understanding of worldview, and willingness to struggle for the community progress in order to achieve the goal of perfect education, which is to deliver the intact individuals who are mastering religion, general knowledge, and material and spiritual teachings, and who are submitted to undergo the journey of world and beyond. Third, the educator and the educated participant of K.H. Hasyim Asy’ari have underscored the importance of the educator ethic. The educator is always attempting to close with God by carrying out all mandates required by God and always to respect anything committed by Prophet Muhammad SAW. The knowledge is not supposed to be used to get the world only. Therefore, it shall be refreshed for the educator that the education cannot be prioritized only for the world benefit. According to K.H. Ahmad Dahlan, the relationship of teachers and students nowadays is seen more authoritarian because Kyai is considered as sacred authority of science such that students cannot develop their critical sense. Therefore, the educator shall develop a critical attitude, a dialog, and a respect for the potential of sacred mind and intelligence. All of these represent strategic ways for the educated participant to obtain the highest level of knowledge. K.H. Ahmad Dahlan emphasizes that the educated participant shall have critical attitude against any social conditions because only this critical attitude can analyze the mapping of life dynamic in the future. A key for the progress of Moslem is by referring back to Qur’an and Hadist

    Fostering Religious Moderation Values of The Sixth Graders in Sampang, Madura

    Get PDF
    The role of teachers in managing education is crucial for creating a conducive environment that fosters the development of religious moderation values. It goes beyond mere theoretical concepts within specific subjects or programs, aiming to achieve recognition that moderate education is being implemented. The objective of this research is twofold: 1) to analyze the cultivation of religious moderation values in sixth-grade learning at MI Miftahul Ulum Sampang, and 2) to describe the religious moderation values instilled in the sixth-grade students at MI Miftahul Ulum Sampang. This research adopts a qualitative descriptive methodology with a case study design. Data collection involves interviews, observations, and documentation. Data analysis proceeds through three stages: 1) condensing the data, 2) presenting the data, and 3) drawing conclusions and verifying findings. To ensure data validity, triangulation is employed, encompassing source triangulation, technique triangulation, and time triangulation. The findings of this research indicate that the cultivation of religious moderation values in sixth-grade learning at MI Miftahul Ulum Disanah Sampang encompasses various subjects, including thematic learning, Aqeedah (Belief) and Akhlaq (Morality), Quran and Hadith, Fiqh (Islamic Jurisprudence), Islamic Education, Science, Social Studies, and Arabic language. Furthermore, the religious moderation values identified in the sixth-grade students at MI Miftahul Ulum Disanah Sampang comprise tolerance, equality, moderation, peace, and nationalism

    FACTS MODEL UNTUK PEMBINAAN MOTIVASI BAGI PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Motivasi pada Badan Usaha Jasa Penerbangan Internasional di Surabaya)

    Get PDF
    A conceptual argumentations on basic motivation for workers in repetitive tasks usually known and picture as a constan curve. All efforts to increase employee's motivation find the successful whenever management enable to create a specific program such as employee recognition or employee involvement programs. In otherwise, personal characteritics, such as marital status, age, tenure, education background has conftibution to reach the diversification pattern on creating employee's motivation. According to this research, we found that motivation patterns of International Airline company employees for Reservation & Ticketing, Traffic and cargo depends on their satisfaction of fisiological needs affiliation needs, and work condition but its not enough enable to incrcase their achievement motivations'. Our argument, by using FACTS ModeL, an opportunity to increase employees motivation in International Airline Company will be needed especially for one's that responsible in repetitive tasks for achieving higher performance in the futur

    HUMAN CAPITAL STRATEGIST TO OPTIMIZE ORGANIZATION EFFECTIVENESS IN ALLIANCE AND NETWORKING

    Get PDF
    Today, many firms were struggling with the combined impact of high interest rates, growing international competition and shrinking productivity, which led to the demand for greater accountability in all functions of the company. The new human resource function was not exempt from this trend, and while methods for assessing the costs and benefits of HR programs were available, they were not widely utilized. Strategic alliances between firms are now a ubiquitous phenomenon. Their proliferation has led to a growing stream of research by strategy and organizational scholars who have examined some of the causes and consequences of such partnerships, mostly at the dyadic level. It will develop a social network perspective on some of the key questions associated with strategic alliances, going beyond the dyadic level to the larger network in which alliances are embedded. Over the years, there has been tremendous emphasis placed on HR practitioners becoming strategic business partners and being a value-added source within organizations. Furthermore, the HR function is often viewed as an expense-generator and an administrative function and not as a value-added partner. Businesses have long understood the importance of networking and how it helps them grow their business through referrals. In recent years, there has been a shift from traditional local networking events arranged by chambers or associations to online networking, which is global in nature. According to all reality conditions above and the fundamental basic concept that HR always become an specific asset and have several roles in organization to reach goals, So, the specific question is how we prepare our HR to have strong capabilities as Human Capital (HC) to enable the organization network activities implementation will be more effective and efficient. This condition will impact organization value and its capability to have higher competitive advantage chance

    Islamic Moderation in Salaf based Education at the ad-Dimyati Lalang Islamic Boarding School, Wonojati, Jenggawah, Jember Regency

    Get PDF
    Islamic moderation is more popular or known as moderate Islam. The emergence of the word ‘moderate’ Islam by its pioneers is due to the existence of extremist Islam, so Islamic moderation can be a solution that is seen as not excessive or extreme. The objectives of this research are, firstly, planting Islamic moderation in education at Salaf Islamic Boarding Schools. Second, planting Islamic moderation in culture at Salaf Islamic Boarding Schools outside the classroom. The results of the research include, firstly, cultivating Islamic moderation in education at Salaf Islamic Boarding Schools. In learning, students are provided with special and general knowledge. A santri at least understands and understands science, especially during his stay at the boarding school and also general sciences while taking part in pesantren-based moderation in learning in later life. Special knowledge such as interpretation, nahwu, balaghah and other yellow books as the basic knowledge of Islamic boarding schools. While general science. For example, about tolerance as an understanding when entering the community so that it is easy to socialize and protect the general public. Second, cultivation of Islamic Moderation in culture at Salaf Islamic Boarding Schools outside the classroom through the kiai figure as the leader of the pesantren, the character and success of the pesantren is very dependent on knowledge, charisma and authority, as well as the skills of its Kya
    corecore