87 research outputs found
MANAJEMEN PEMBINAAN KEDISIPLINAN SANTRI DALAM MENGIKUTI KEGIATAN KEAGAMAAN DI PONDOK PESANTREN NURUS SHIBYAN AMBAT TLANAKAN PAMEKASAN
Discipline is defined as an important exercise and character with the intention that all actions always obey the order, obedience, and rules of the order. This research uses a qualitative approach and the type is descriptive. The results of the study show that: (1) Management of disciplining students in participating in religious activities in the Islamic Boarding School of Nurus Shibyan Ambat Tlanakan Pamekasan is effective in accordance with applicable rules and regulations while fostering religious discipline activities for all students must participate in religious ritual activities, prayer in congregation, book deliberations, and from every student has a companion cleric, and regulated by the pesantren curriculum, (2) Supporting and inhibiting factors in fostering student discipline in participating in religious activities at Nurus Shibyan Islamic Boarding School Ambat Tlanakan Pamekasan, are supporting factors related to the potential of students, teacher / religious teacher readiness to keep fighting, and religious enthusiasm to fight by Allah while the inhibiting factors are some naughty students, laziness of children to participate in activities in the cottage, facilities which are partially inadequate, and lack of funds
Communication Strategies Used by English Teacher in Teaching and Learning Process
The aim of this study was to describe communication strategies employed by English teacher at a senior high school in central Java. Types of communication strategies and the function of communication strategies were included in this study. The subject of this study is an English teacher who taught eleventh grade at a senior high school in a central Java. This study belongs to qualitative study which involved observation and interview to collect the required data. Observation was conducted during English teaching and learning process to gain the detailed information about communication strategies used by English teacher. Then, interview was employed to clarify and enrich the data. The data were analyzed by using Dornyei & Scott’s (1997) taxonomy of communication strategies. The result of this study showed that there are six types of communication strategies used by English teacher during teaching and learning process. Code switching strategy was the most frequently used by English teacher during teaching and learning process. Those communication strategies were used to improve students’ speaking ability and encourage them to communicate in English. In addition, teacher employed various communication strategies to stimulate students to be more active and confident in speaking during English teaching and learning process.
Nyeri punggung bawah pada pembatik home based worker: durasi kerja dan tinggi kursi
Latar belakang: Rendahnya upah pada pembatik menyebabkan mereka bekerja lebih dari 6 jam per hari dan menerima pesanan batik dari juragan manapun. Penggunaan kursi kerja yang tidak sesuai ukuran standar serta durasi kerja yang panjang dengan  posisi duduk yang statis dan gerakan repetitif berriisiko terhadap kejadian musculoskeletal disoder’s, salah satunya yaitu nyeri punggung bawah. Adanya keluhan yang dirasakan para pembatik pada bagian punggung ke bawah jika duduk membatik lebih dari 2 jam. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap durasi kerja dan tinggi kursi dengan kejadian nyeri punggung bawah pada pembatik home based worker. Metode: penelitian cross sectional, dengan jumlah sampel 85 orang (total sampel) pembatik home based worker di sentra batik Giriloyo Imogiri Bantul. Kriteria inklusi dan ekslusi.  Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan, mulai Juli 2018 – Oktober 2018. Nyeri punggung bawah ditentukan berdasarkan kuesioner dan pemeriksaan oleh fisioterapis untuk mengkonfirmasinya. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan panduan pemeriksaan gerak dasar dan pemeriksaan spesifik. Analisis statistic bivariat dengan uji chi square, analisis multivariat dengan uji regresi logistic. Hasil: berdasarkan uji statistic diketahui bahwa terdapat hubungan antara durasi kerja > 6 jam dengan kejadian nyeri punggung bawah pada pembatik home based worker (p: 0.032). Rata rata tinggi kursi yang digunakan oleh para pembatik adalah 19.3 cm, masih dibawah rentang standar (32.5- 49 cm). Tidak terdapat hubungan antara  tinggi kursi dengan kejadian nyeri punggung bawah (p: 0.173).
Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Menggunting Kertas Berpola Pada Anak Kelompok B Tk Pertiwi 1 Banyusri Tahun Ajaran 2012/2013
Peneliti tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan motorik anak di Kelompok B TK Pertiwi I Banyusri Semester II
Tahun Pelajaran 2012/2013, mengetahui peningkatan kemampuan motorik
halus anak melalui kegiatan menggunting kertas berpola pada anak di
Kelompok B TK Pertiwi Banyusri Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013
PTK ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus mulai juni – juli 2012
pada Kelompok B TK pertiwi I Banyusri, dengan jumlah murid 22. Siswa laki –
laki 8 siswa dan 14 siswa perempuan. Prosedur PTK ini meliputi refleksi awal,
perencanaan tindakan, dan analisis data. Sementara itu desain PTK ini terdiri
dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.
Hasil PTK ini menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan
melalui pembelajaran kegiatan menggunting kertas berpola mampu
meningkatkan kemampuan motorik halus anak di Kelompok B TK Pertiwi I
Banyusri Semester II tahun pelajaran 2012/2013. Peningkatan itu terjadi pada
siklus I, II dan rata – rata keberhasilan kemampuan motorik anak kelompok B
TK Pertiwi I Banyusri meningkat dari hanya 37,1% dikondisi pada pra siklus I
menjadi 62,9 % dikondisi pra siklus II dan 84,5% di akhir siklus
LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK LAPANGAN TERBIMBING (PLT)
Praktik Lapangan Terbimbing (PLT) merupakan sarana bagi mahasiswa
jenjang S1 program studi kependidikan untuk mengabdikan ilmu yang telah
dipelajari di bangku kuliah. Dengan adanya program PLT, mahasiswa mempunyai
kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang dipelajari di sekolah.
Dengan dilaksanakannya program PLT diharapkan bermanfaat bagi semua pihak
yang terkait, serta dapat menciptakan calon guru yang terampil, berpengalaman dan
profesional sehingga mampu menjadikan peserta didik yang berkaitan dengan
kemajuan pendidikan.
Program PLT dilaksanakan mulai tanggal 15 September sampai tanggal 18
November 2017 yang berlokasi di SMP N 1 Pakem. Penerjunan oleh DPL
dilaksanakan hari Jumat, 15 September 2017. Kegiatan PLT yang dilaksanakan
meliputi : observasi, mengajar terbimbing, pendampingan keagamaan dan literasi,
kegiatan-kegiatan sekolah, konsultasi dengan DPL jurusan, konsultasi dengan guru
pembimbing lapangan, jaga piket atau perpustakaan dan pembuatan laporan PLT.
Pada kegiatan mengajar terbimbing mengampu semua kelas dan adapun
pembagian kelas yang diampu sesuai dengan kesepakatan patner PLT.
Terlaksananya program PLT adalah hasil dari persiapan dan perencanaan dari
praktik. Selain itu, keikutsertaan guru pembimbing, DPL jurusan dan siswa-siswi
yang ikut menyukseskan pelaksanaan PLT.
Dengan kegiatan PLT ini, mahasiswa memiliki pengalaman mengajar
langsung di sekolah baik terbimbing maupun mandiri, serta memiliki gambaran
mengenai dunia pendidikan di lingkungan sekolah maupun kelas mengenai layanan
Bimbingan dan Konseling. Secara umum, pelaksanaan program PLT di SMP Negeri
1 Pakem berjalan dengan baik selama kurang lebih dua bulan. Selain itu, di dukung
pula dengan adanya kerja sama dari pihak sekolah seperti kepala sekolah, guru,
karyawan, dan siswa dengan pihak kampus seperi DPL pamong dan DPL jurusan
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ( PPL ) SMA NEGERI 1 PLERET
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah yang
wajib ditempuh oleh mahasiswa program studi kependidikan yang bertujuan untuk
memberikan pengalaman kepada mahasiswa tentang dunia pendidikan secara nyata
sehingga nantinya diharapkan dapat menjadi tenaga pendidik yang profesional di
bidangnya. Praktik Pengalaman Lapangan di SMA Negeri 1 Pleret dimulai pada 10
Agustus 2015 sampai dengan 12 September 2015. Sebelum diterjunkan ke lokasi
sekolah, UNY membuat berbagai program persiapan sebagai bekal mahasiswa dalam
melaksanakan kegiatan PPL yang berupa pembelajaran mikro, pembekalan PPL,
observasi pembelajaran di kelas, dan membuat rencana pembelajaran. Sementara
dalam pelaksanaannya meliputi pembuatan program tahunan, program semester,
pembuatan RPP, pembuatan modul, praktik mengajar, pembuatan kisi-kisi soal,
pembuatan soal, analisis butir soal, evaluasi serta kegiatan lainnya yang
diselenggarakan di sekolah.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam PPL meliputi antara lain
kegiatan persiapan, kegiatan praktik mengajar dan kegiatan praktik persekolahan.
Kegiatan persiapan meliputi observasi pembelajaran di kelas yang dilakukan pada
saat proses pembelajaran di kelas berlangsung dan pembuatan persiapan mengajar
yaitu membuat satuan program materi pembelajaran yang berfungsi sebagai acuan
dalam melaksanakan Proses Belajar Mengajar di kelas, agar berjalan lebih efektif
dan efisien. Kegiatan praktik mengajar dilakukan setiap hari Jumat (jam ke-1 dan 2)
dan hari Sabtu (jam ke-6 dan 7) di kelas XI IPS 2. Dengan mengajar mata pelajaran
Akuntansi dengan menyampaikan materi Penggolongan Akun, Kode Akun dan
Persamaan Dasar Akuntansi.
Berdasarkan program PPL yang dirumuskan, selama kegiatan PPL praktikan
dapat merealisasikan program-program tersebut. Hasil dari kegiatan PPL yaitu
praktik mengajar sebanyak 10 jam di kelas XI IPS 2. Sedangkan untuk kegiatan
praktik persekolahan di SMA Negeri 1 Pleret, praktikan bertugas di tim kultur, jaga
perpustakaan, sidak pintu gerbang dan jaga UKS. Praktik Pengalaman Lapangan
telah memberikan pengetahuan, pengalaman, disiplin dan tanggungjawab sebagai
seorang pendidik terhadap pengelolaan proses pendidikan. Praktik Pengalaman
Lapangan sangat efektif untuk membekali mahasiswa kependidikan untuk menjadi
tenaga pendidik yang profesional
Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pemberdayaan terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus
Dengan tingkat pendidikan yang tinggi akan membantu dan mempermudah serta meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah pekerjaan. Dengan Upaya memberdayakan seluruh pegawai melalui pemberdayaan ketrampilan, tanggungjawab serta pengambilan keputusan, hal ini akan berdampak pada peningkatan kinerja pegawai Kantor Kecamatan di Kabupaten Kudus.
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh antara tingkat pendidikan dan pemberdayaan terhadap kinerja pegawai baik secara parsial maupun berganda dan variabel manakah yang paling dominant terhadap kinerja pegawai Kantor Kecamatan di Kabupaten Kudus.
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel independen yaitu : tingkat pendidikan dan pemberdayaan, variabel dependen yaitu : kinerja pegawai. Jenis dan sumber datanya meliputi data primer dan sekunder, sampelnya sebanyak 35 responden, pengumpulan datanya menggunakan kuesioner dan wawancara, pengolahan datanya meliputi : coding, scoring, editing, dan tabulating, serta proses input dengan program komputer SPSS. Analisis datanya dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik, dan analisis validitas dan reliabilitas untuk angket, serta analisis regresi.
Dengan menggunakan statistik tersebut di atas diperoleh hasil temuan sebagai berikut ini.
1. Tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel tingkat pendidikan terhadap kinerja pegawai Kantor Kecamatan di Kabupaten Kudus secara parsial yang didasarkan pada hasil pengujian diperoleh variabel tingkat pendidikan dengan ttabel = 1,694 dan thitung = 1,631, yang berarti bahwa thitung ttabel, dan memiliki nilai signifikansi di bawah 0,05.
2. Ada pengaruh yang signifikan dari variabel tingkat pendidikan dan pemberdayaan terhadap kinerja pegawai Kantor Kecamatan di Kabupaten Kudus secara berganda yang didasarkan pada hasil pengujian diperoleh Ftabel = 3,295 dan Fhitung = 11,799, yang berarti bahwa thitung > ttabel, dan memiliki nilai signifikansi di bawah 0,05.
3. Dari hasil analisis berganda ternyata variabel pemberdayaan memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,471 dan probabilitas signifikan sebesar 0,010 yang berarti bahwa variabel pemberdayaan mempunyai pengaruh paling besar dibandingkan dengan tingkat pendidikan dengan koefisien regresinya sebesar 0,316 dan probabilitas signifikan sebesar 0,113. Sedangkan pengaruh kontribusi atau peranan kedua variabel tersebut adalah 0,388 atau 38,8
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN METODE PENGAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IS 4 SMA NEGERI I KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2009/2010
Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi
dengan metode Numbered Heads Together (NHT) siswa kelas XI IS 4 SMA
Negeri 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2009/2010.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas. Obyek
penelitian ini adalah siswa kelas XI IS 4 SMA Negeri 1 Karanganyar yang
berjumlah 41 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dengan kolaborasi antara peneliti
dengan guru kelas dan melibatkan partisipasi siswa. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan observasi, dokumentasi, wawancara dan tes. Prosedur penelitian
meliputi tahap: (1) identifikasi masalah, (2) persiapan, (3) penyusunan rencana
tindakan, (4) implementasi tindakan, (5) pengamatan, dan (6) penyusunan laporan.
Proses penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-masing siklus terdiri
dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan,
(3)observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Setiap siklus
dilaksanakan dalam empat kali pertemuan, masing-masing siklus selama 6 x 45
menit.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
terdapat peningkatan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IS 4 SMA Negeri 1
Karanganyar Tahun Ajaran 2009/2010 dengan metode Numbered Heads Together
(NHT). Hal tersebut terefleksi dari beberapa indikator sebagai berikut: (1) Siswa
terlihat makin antusias dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran akuntansi.
Hal ini dapat ditunjukkan dengan banyaknya siswa yang bertanya atau
menanggapi penjelasan dari guru. Presentase kenaikannya dari 16 siswa sebesar
39% pada siklus II menjadi 31 siswa sebesar 75,6% pada siklus III, (2) Siswa
terlihat makin antusias dan bersemangat dalam kegiatan diskusi. Hal ini
ditunjukkan pada banyaknya siswa yang menanggapi jawaban teman lain.
vi
Presentasenya dari 15 siswa sebesar 36,6% pada siklus II naik menjadi 30 siswa
sebesar 73,2%
pada siklus III, (3) siswa dapat menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru meningkat jumlahnya. Presentasenya dari 30 siswa sebesar
73,2% pada siklus II naik menjadi 35 siswa sebesar 85,4% pada siklus III,
(4)selama mengerjakan soal evaluasi, siswa terlihat mandiri. Hal tersebut
ditunjukkan dengan kenaikan presentase dari 35 siswa sebesar 85,4% menjadi 37
siswa sebesar 90,2% pada siklus III, (5) Adanya peningkatan prestasi belajar
akuntansi siswa dari 30 siswa sebesar 73,2% menjadi 41 siswa sebesar 100%.
Peningkatan tersebut terjadi setelah guru melakukan beberapa upaya, antara lain:
(1) penerapan metode Numbered Heads Together, (2) guru membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran terlebih dahulu sebelum mengajar sehingga kegiatan
belajar mengajar dapat berlangsung secara terprogram. (3) siswa dikondisikan
dalam suatu kelompok diskusi yang akan saling bertukar pikiran antar siswa
dalam kelompok, saling mengajari sehingga mampu memahami materi dengan
baik. (4) guru melakukan evaluasi setelah pelaksanaan pembelajaran akhir siklus
selesai untuk meningkatkan prestasi belajar berikutnya. (5) guru lebih
memberikan peran dalam menciptakan suasana belajar dan membantu siswa
mencapai pemahaman sehingga meningkatkan prestasi belajar mereka
STUDI DESKRIPTIF MAJELIS TAKLIM (MT) BINA MUALAF DI DESA KARANGGONDANG KECAMATAN MLONGGO KABUPATEN JEPARA TAHUN 2017
Pelaksanaan kegiatan dakwah Majelis Taklim Bina Mualaf di Desa Karanggondang tidak terlepas dari dukungan moril serta materi dari bebarapa pihak, antara lain: koordinator MT Bina Mualaf, koordinator public speaking, Fakultas Dakwah UNISNU Jepara, BAZNAZ Jepara, PLTU Tanjung B, tokoh masyarakat, dan tokoh agama di Desa Karanggondang. sehingga selama ini kegiatan pembinaan terhadap mualaf yang bersifat rutinan maupun yang bersifat insidental dapat berjalan lancar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan dakwah MT Bina Mualaf di Desa Karanggondang kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara, serta untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan dakwah untuk para mualaf. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian kualitatif studii deskriptif. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman lebih mendalam tentang bagaimana pelaksanaan kegiatan dakwah MT Bina Mulalaf di Desa Karanggondang kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara. Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yanitu: wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah POKJALUH dan Fakultas Dakwah UNISNU Jepara bersinergi memdirikan Majlis Taklim Bina Mualaf di Desa Karanggondang Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara. Kegiatan tersebut bertempat di Majid Nurul Yaqin Balong Arto dengan waktu pelaksanaan setiap bulan sekali pada Jum’at pon. Pelaksanaan kegiatan dakwah dilaksanakan dengan tehnik ceramah dan praktek, sehingga mualaf dapat belajar agama Islam secara tekstual dan kontekstual. Adapun kesimpulan hasil dari penelitian ini, bahwa peneliti dalam melakukan penelitian menggunakan analisis model interactive milik Mlies dan Huberman dengan menggunakan empat tahapan, yaitu: proses pengumpulan data, reduksi data, display data, dan verifikasi/kesimpulan
- …