4,247 research outputs found

    LATAR BELAKANG KETERTARIKAN TOKOH WATASHI TERHADAP KEHIDUPAN TOKOH ROKUZOO DALAM CERPEN HARU NO TORI PENDEKATAN STRUKTURALISME GREIMAS [春の鳥]という短編にいる「六蔵」の生活に興味がある「私」の理由の背景

    Get PDF
    ABSTRAKSI LATAR BELAKANG KETERTARIKAN TOKOH WATASHITERHADAP KEHIDUPAN TOKOH ROKUZOO DALAM CERPEN HARU NO TORI Berlinda Hera Eka Putri Studi ini meneliti cerpen Haru no Tori karya Kunikida Doppo yang diterbitkan pada tahun 1904. Haru no Tori memiliki arti burung musim semi.Haru no Tori menceritakan tentang kehidupan seorang anak laki-laki berusia 11 tahun bernama Rokuzoo yang menderita keterbelakangan mental, sehingga membuat tokoh Watashi yang juga seorang guru merasa tertarik atas kehidupan Rokuzoo yang dianggapnya menyedihkan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menjawab dua permasalahan utama, yaitu: 1) mengetahui struktur cerita cerpen Haru no Tori; 2) mengetahui latar belakang ketertarikan tokoh Watashiterhadap kehidupan tokoh Rokuzoo. Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan penulis untuk menganalisis cerpen Haru no Tori adalah pendekatan struktural model Greimas. Metode Greimas menggunakan dua cara, yaitu skema aktansial dan struktur fungsional. Pendekatan tersebut digunakan untuk mempermudah penulis menentukan alur cerita dan sudut pandang yang berbeda、sehingga dapat diketahui latar belakang ketertarikan tokoh Watashi terhadap kehidupan tokoh Rokuzoo dalam cerpen Haru no Tori. Hasil penelitian berdasarkan skema aktansial dan struktur fungsional Greimas,ditemukannya empat belas (14) skema aktansial, lima (5) struktur fungsional, dan aktan utama yang merupakan inti cerita cerpen Haru no Tori, yaitu usaha tokoh Watashi mencari tahu tentang kehidupan tokoh Rokuzoo. Jadi, dari penelitian tersebut dapat tiga kesimpulan bahwa latar belakang tokoh Watashi tertarik terhadap kehidupan tokoh Rokuzoo yaitu: 1) karena tokoh Watashi yang berprofesi sebagai guru merasa memiliki kewajiban untuk menolong kehidupan tokoh Rokuzoo yang menyedihkan dengan cara memberikan pendidikan untuk Rokuzoo. 2) Rasa balas budi tokoh Watashi terhadap Taguchi yang telah berbaik hati menyewakan kamar untuk ia tinggali.3) Selain itu, tokoh Watashi merasa tertarik dengan karakteristik Rokuzoo yang aneh, yaitu kesukaannya pada burung. Kata kunci: latar belakang, Haru no Tori, strukturalisme Greimas

    OPTIMALISASI PENYITAAN ASET PADA TAHAP PENYIDIKAN OLEH JAKSA SEBAGAI UPAYA PERTAMA DALAM PENGEMBALIAN KERUGIAN NEGARA

    Get PDF
    The Indonesian nation in dealing with corruption is often unable to eradicate it from its roots. So in many cases of criminal acts of corruption committed by perpetrators to enrich themselves, the confiscation process carried out by prosecutors is often less than optimal so that the recovery of losses to the state cannot be paid. Optimizing investigations carried out by prosecutors will minimize returns to state losses. This paper has a problem formulation regarding the mechanism for confiscating assets by prosecutors in cases of criminal acts of corruption in the investigation and management stages of confiscated assets in cases of criminal acts of corruption. The aim of this research was to find out how prosecutors optimize asset confiscation at the investigation stage, so that assets resulting from criminal acts of corruption can be used as compensation for state losses. This research uses an empirical juridical approach. By using two types of data sources, namely: primary data and secondary data, as well as using interview techniques and literature study. Data will be analyzed using qualitative analysis techniques. The suggestions that the author can give regarding this research are suggestions related to more efforts to optimize the confiscation of assets at the investigation stage, management efforts carried out by the prosecutor's office, and efforts to recover state losses

    PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED DENGAN TEMA PEMANASAN GLOBAL UNTUK KELAS VIII SMP NEGERI 28 SURABAYA

    Get PDF
    Abstrak Penelitian pengembangan perangkat pembelajaran IPA terpadu tipe webbed dengan tema pemanasan global ditujukan untuk mengetahui: (1) kelayakan perangkat yang dikembangkan, (2) keterlaksanaan kegiatan pembelajaran, (3) aktivitas siswa, (4) hasil belajar siswa, dan (5) respon siswa. Untuk mencapai tujuan tersebut telah dilakukan penelitian  yang diawali dengan penyusunan silabus, RPP, materi ajar, lembar kerja siswa, dan tes hasil belajar yang selanjutnya dilakukan uji coba perangkat tersebut dalam pembelajaran IPA terpadu. Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 28 Surabaya sebanyak 16 siswa pada tahun pelajaran 2012-2013. Model pengembangan perangkat yang digunakan adalah model 4D. Namun demikian dalam penelitian ini hanya dibatasi sampai pada tahap pengembangan. Data penelitian ini menunjukkan bahwa perangkat yang dikembangkan layak untuk digunakan sesuai dengan validasi perangkat oleh pakar dan validasi keterbacaan buku siswa. Hasil yang diperoleh dari validasi silabus sebesar 3,87 dengan kriteria sangat baik, rencana pelaksanaan pembelajaran sebesar 3,74 dengan kriteria sangat baik, buku siswa sebesar 3,38 dengan kriteria sangat baik, LKS sebesar 3,43 dengan kriteria sangat baik, dan tes hasil belajar sebesar 3,15 dengan kriteria baik. Sementara itu keterbacaan buku siswa mendapatkan persentase sebesar 91.25% dengan kriteria sangat kuat. Data hasil uji coba yang diperoleh yaitu keterlaksanaan kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama sebesar 3,77 dan pertemuan kedua 3,44 dengan kriteria sangat baik, hasil belajar siswa yang diperoleh sebanyak 15 siswa tuntas dan 1 siswa tidak tuntas sehingga persentase ketuntasan klasikal yang diperoleh 93,75% dan gain score yang diperoleh 19,04. Hasil analisis angket respon siswa menunjukkan bahwa dalam pembelajaran IPA terpadu tema pemanasan global adalah siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran tersebut. Kata kunci: IPA terpadu tipe webbed, kelayakan perangkat, hasil belajar, respon siswa   Abstract Research of the teaching material development of integrated science using webbed type with global worming theme was proposed to determine: (1) the feasibility of teaching material developed, (2) carrying out learning activities, (3) students activities, (4) students learning outcomes, and (5) students responses. To attain these objectives, it had been research that started by preparation of syllabus, lesson plans, student books, student worksheets, and achievement test, followed by try out of the teaching material in the integrated science learning. The research was conducted on a class VIII student SMP Negeri 28 Surabaya many as 16 students in the school year 2012-2013. The teaching material development model used was 4D. However, in this study was limited until to the development stage. The data of research showed that the teaching material developed was feasible to use suitable with expert validation and validation of the student book readability. The result obtained from validation of syllabus, lesson plans, student books, student worksheets, and achievement test were 3.87 (very good), 3.74 (very good), 3.35 (very good), 3.43 (very good), and 3.15 (good) . Meanwhile, the readability of the student’s book gets a percentage of  91,25% with a very strong criterion. The result of try out data obtained carrying out learning activities at the first meeting at 3.77 and 3.44 with the second meeting with very well criteria, student learning outcomes gained as much as 15 students complete and 1 student does not complete so the percentage which obtained by classical completeness is 93.75% and gain score is 19,04. The results of  questionnaire analysis responses showed that students in integrated science teaching with the theme pemanasan global were students responded positively to that learning. Keywords: Integrated science type webbed, the feasibility of the teaching material, learning outcomes, students responses&nbsp

    GAMBARAN STIMULUS ORANG TUA PADA PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 0-2 TAHUN DI RT 07 RW 03 DESA GUMENO KECAMATAN MANYAR KABUPATEN GRESIK

    Get PDF
    Perkembangan anak khususnya motorik kasar sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, terutama dari orang tua. Fenomena saat ini masih banyak orang tua beranggapan motorik kasar akan tumbuh dengan sendirinya walau tanpa stimulasi apapun, yang menyebabkan stimulus tidak sesuai dengan perkembangannya. Tujuan penelitian ini gambaran stimulus orang tua dalam perkembangan motorik kasar pada anak usia 0 – 2 tahun di RT 07 RW 03 Desa Gumeno Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik Desain penelitian deskriptif, populasi responden penelitian adalah seluruh orang tua yang mempunyai anak usia 0 – 2 tahun di sebesar 30 orang tua. Teknik total sampling besar sampel sebanyak 30 responden. Variabel ini adalah stimulus orang tua dalam perkembangan motorik kasar. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, pengolahan dianalisis secara diskriptif dengan distribusi frekuensi. Hasil penelitian didapatkan stimulus orang tua dalam perkembangan motorik kasar pada anak menunjukkan sebagian besar (63,3%) baik, dan hampir setengahnya (36,7%) buruk Simpulan penelitian sebagian besar responden melakukan stimulasi dengan baik. Disarankan bagi orang tua mencari informasi tentang stimulasi yang baik tentang perkembangan anak sehingga dapat memantau perkembangan anak normal atau ada penyimpangan. Untuk itu diharapkan bidan sebagai pemberi pelayanan kesehatan dapat menfaisiltasi dan memberikan penyuluha

    INTERAKSI ANTARA PENGURANGAN WAKTU TUNGGU DAN BIAYA PEMESANAN PADA MODEL PERSEDIAAN DENGAN BACKORDER PRICE DISCOUNT DAN PENGENDALIAN FAKTOR PENGAMAN

    Get PDF
    Permasalahan umum dari manajemen persediaan adalah menentukan berapa banyak barang yang harus dipesan (Q) dan kapan pemesanan kembali dilakukan (r). Penelitian ini menunjukkan model persediaan continuous review yang mempertimbangkan variabel waktu tunggu dengan kondisi partial backorder. Waktu tunggu dapat dibagi menjadi beberapa komponen, setiap komponen mempunyai crashing cost untuk mengurangi waktu tunggu. Permintaan selama waktu tunggu diasumsikan berdistribusi normal. Jika barang habis dalam sistem persediaan yang memperbolehkan kekurangan persediaan, perusahaan dapat menawarkan potongan harga untuk meningkatkan loyalitas, toleransi, dan pelayanan pelanggan untuk mengganti ketidaknyamanan karena permintaan tertunda. Penelitian ini membahas adanya interaksi pengurangan waktu tunggu dan biaya pemesanan. Kedua parameter dihubungkan dengan pendekatan fungsi linier dan fungsi logaritmik. Faktor pengaman dijadikan variabel keputusan yang digunakan untuk menentukan tingkat layanan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meminimalkan total biaya persediaan dengan mengoptimalkan jumlah barang yang dipesan, potongan harga permintaan tertunda, waktu tunggu, dan faktor pengaman. Untuk memperoleh kebijakan optimal, diberikan algoritma. Contoh numerik, analisis perubahan parameter, dan perbandingan faktor pengaman diberikan untuk menerapkan model, mengetahui pengaruh perubahan parameter, dan total biaya optimum pada perbandingan faktor pengaman. Berdasarkan analisis dari contoh numerik, diperoleh bahwa faktor pengaman dapat dijadikan variabel keputusan dan biaya penyimpanan merupakan parameter yang paling berpengaruh dalam model. Selain itu, semakin kecil hubungan linier dan logaritmik antara pengurangan waktu tunggu dan biaya pemesanan maka akan meminimumkan total biaya persediaan. Kata Kunci : persediaan, faktor pengaman, waktu tunggu, crashing cost The problems in inventory management are to determine exactly how many the goods ordered and when they are ordered. This paper describes the continuous review inventory model involving variable lead time with partial backorder. It investigated lead time can be decomposed into several components, each having a crashing cost for reduced lead time. The lead time demand is assumed to the normally distributed. If an item is out of stock in an inventory system in which shortage is allowed, the supplier may offer backorder a negotiable price discount to increase to the loyal, tolerant and obliged customers to pay off the inconvenience of backordering. This paper explore the problem that the lead time and ordering cost reductions are interdependent. We consider the case where the lead time and ordering cost reductions with linear function or logarithmic function relationship. Safety factor can be used to determine the level of service. The objective of this paper is to minimize the total related cost by simultaneously optimizing the order quantity, backorder price discount, lead time, and safety factor. To get the optimal policies, we provide an algorithm. A numerical example, analysis of a change in parameter and comparison of safety factor given to applying the model, know the effect changed of parameter and expected annual cost in comparison safety factor. Based on the analysis of numerical examples, obtained that safety factor can be used as decision variable and holding cost is the most effect parameter in the model. Besides, the smaller linear and logarithmic relationship between lead time and ordering cost reduction, it will be minimize total expected annual cost. Keywords: inventory, safety factor, lead time, crashing cos

    PENGARUH KOMUNIKASI HIPERPERSONAL TERHADAP PEMELIHARAAN HUBUNGAN JARAK JAUH (LONG DISTANCE RELATIONSHIP) MAHASISWA DI KOTA BANDUNG

    Get PDF
    Skripsi ini berjudul “Pengaruh Komunikasi Hiperpersonal Terhadap Pemeliharaan Hubungan Jarak Jauh pada Mahasiswa Di Kota Bandung”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai bentuk komunikasi hiperpersonal yang digunakan oleh para pasangan hubungan jarak jauh dalam menjalani hubungannya serta melihat pengaruh dari komunikasi hiperpersonal terhadap pemeliharaan sebuah hubungan jarak jauh. Penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk melihat pengaruh dari komunikasi hiperpersonal terhadap pemeliharaan hubungan jarak jauh. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu menggunakan angket dan wawancara terstruktur. Teknik pengambilan data pada penelitian ini dengan cara online dan menggunakan metode random sampling, jumlah sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 100 responden dengan syarat wajib sedang menjalankan hubungan jarak jauh. Pada pembahasaannya dilakukan analisis data yang telah di peroleh dengan bantuan software SPSS 2.0 serta memasukan beberapa hasil wawancara dari para responden yang dipilih secara acak dan juga memasukan pendapat atau definisi dari para ahli yang mendukung hasil penelitian tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk komunikasi yang digunakan responden dalam melakukan pemeliharaan hubungan jarak jauh adalah instan messaging dan sosial media. Sedangkan untuk hasil penelitian terhadap pengaruh komunikasi hiperpersonal terhadap beberapa sub variabel pemeliharaan hubungan yaitu daya tarik (attraction), pertukaran sosial (social exchange), dan kesetaraan nilai (equity) menunjukan adanya beberapa hasil yang sedikit berbeda satu sama lain, diantaranya pengaruh komunikasi hiperpersonal dengan daya tarik memiliki pengaruh yang sangat signifikan dan positif, begitu juga terhadap kesetaraan nilai meskipun tidak se signifikan daya tarik, sedangkan untuk pengaruh nya terhadap social exchange menunjukan tidak ada pengaruh serta bersifat negatif. Keseluruhan pengaruh antar komunikasi hiperpersonal terhadap pemeliharaan hubungan memiliki pengaruh secara signifikan dan positif. Kesimpulannya bahwa bentuk komunikasi hiperpersonal yang dilakukan oleh para pasangan jarak jauh bersifat umum seperti masyarakat kebanyakan, dan untuk komunikasi hiperpersonal terhadap pemeliharaan hubungan jarak jauh memang menunjukan adanya pengaruh serta bersifat positif.---; This research paper entitled “The Influences of Hyper-personal Communication Toward the Long Distance Relationship Maintenance of University Students in Bandung”. The purposes of this study were to determine the various forms of hyper-personal communications used by couples of long-distance relationship in doing the relationships and seeing the impact of hyper-personal communications to the maintenance of their long-distance relationship. This study used the correlation method with quantitative approach that aimed to see the effects of hyper-personal communication toward the maintenance of long-distance relationship. The data collection techniques in this research were using questionnaires and structured interviews. The data collection techniques in this study were done by online questionnaires and using the random sampling method, the number of samples in this study was 100 respondents that were surely running a long distance relationship. In the discussion done, the data analysis which was obtained by SPSS 2.0 and included some interviews of the respondents that were selected randomly and also included the opinion or definition of the experts who supported the research. The results showed that the form of communications used by the respondents to maintain their long distance relationships were through an instant messaging and social media. Meanwhile the results of a study of the effect of hyper-personal communication on several sub-variables maintenance of relationships which were appeal (attraction), social exchange, and the equity value showed some different results, one of them was the effect of communication hyper-personal with attraction has the very significant and positive influence, as well as to equity value although it was not as significant as attraction, while its influence on the social exchange showed no effect and seemed negative. Overall influences of hyper-personal communication toward the maintenance of relationships have significant and positive influences. In conclusion, there are the influences of hyper-personal communication toward the maintenance of the relationships which are showed by the data gaine

    Pengembangan Media Pembelajaran Sejarah Novel Grafis Digital Kerajaan Pontianak untuk Meningkatkan Kesadaran Budaya Siswa di SMK Negeri Pontianak

    Get PDF
    Pengembangan Media Pembelajaran Sejarah Novel Grafis Digital Kerajaan Pontianak Untuk Meningkatkan Kesadaran Budaya Siswa di SMK Negeri Pontianak. Tesis. Pembimbing I : Prof. Sariyatun,M.Pd, M.Hum, II: Dr. Nunuk Suryani, M.Pd Produk yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebuah produk berupa media pembelajaran sejarah novel grafis digital Kerajaan Pontianak yang dikemas dalam media visual pembelajaran untuk meningkatkan kesadaran budaya siswa dan prestasi belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui media yang biasa dipakai dalam pembelajaran sejarah di SMK Negeri Pontianak sekarang ini;(2) Untuk mengetahui pengembangan media pembelajaran sejarah novel grafis digital Kerajaan Pontianak yang efektif di SMK Negeri Pontianak;(3) untuk mengetahui efektifitas media pembelajaran sejarah novel grafis digital Kerajaan Pontianak untuk meningkatkan kesadaran budaya di SMK Negeri Pontianak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pengembangan versi Gall dan Borg. Desain penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri Pontianak. Objek penelitian ini kesadaran budaya dan prestasi belajar siswa. Data hasil analisis deskriptif diperoleh bahwa proses pembelajaran di SMK Negeri Pontianak berupa media buku teks dan media miicrosoft office berupa powerpoint. Kebutuhan guru dan siswa di SMK Negeri Pontianak akan media pembelajaran tinggi. Sikap kesadaran budaya dan prestasi belajar siswa masih rendah dilihat dari pretest yang diberikan kepada siswa,. Pengembangan media novel grafis digital Kerajaan Pontianak melalui uji validasi ahli materi , ahli media, uji satu-satu, uji coba kelompok kecil dan uji lapangan dengan perolehan rata-rata setiap uji lebih dari 3,5 sehigga dapat disimpulkan bahwa media tersebut dalam kategori baik dan layak digunakan sebagai alat penelitian. Untuk uji efektifitas menunjukkan kesadaran budaya dan prestasi belajar siswa yang menggunakan media novel grafis digital Kerajaan Pontianak lebih baik dibandingkan dengan siswa yang hanya menggunakan media powerpoint. Kata Kunci : Media Pembelajaran Novel Grafis Digital,Kesadaran Budaya, Prestasi Belaja

    ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS SERTA KEMUNCULAN PENALARAN PADA LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan kemampuan penalaran siswa Sekolah Menengah Atas serta mendeskripsikan proses penalaran yang muncul pada laporan praktikum biologi yang disusun oleh siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Subyek penelitian yaitu 75 orang siswa X IPA dan 66 orang siswa XI IPA SMA Negeri 1 Pemalang. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa soal untuk menjaring kemampuan penalaran yang dimiliki siswa yang dikembangkan berdasarkan indikator proses penalaran dan penjabarannya, serta lembar check list untuk menganalisis proses penalaran yang muncul pada laporan praktikum biologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas X IPA dan XI IPA telah memiliki kemampuan penalaran seperti membandingkan, mengklasifikasi, membuat induksi, membuat deduksi, menganalisis kesalahan, membangun dukungan, abstraksi dan menganalisis perspektif. Kemampuan penalaran yang masih lemah pada siswa kelas X IPA dan XI IPA adalah membandingkan, mengklasifikasi, membuat induksi, menganalisis kesalahan, abstraksi dan menganalisis perspektif. Laporan praktikum yang disusun oleh siswa telah mengikuti langkah-langkah pada LKS panduan praktikum yang digunakan dalam kegiatan praktikum. Tetapi bentuk LKS tidak mengarahkan untuk memahami maksud dan tujuan dari LKS, serta tidak mengarahkan untuk berpikir makna dari kegiatan praktikum yang dilakukan, sehingga kemampuan-kemampuan penalaran tersebut masih lemah. This study aims to analyze and describe reasoning ability of Senior High School students and describes the process of reasoning which appear on the biology laboratory reports that compiled by students. The study was conducted by descriptive research. Participants in this study were tenth and eleventh graders science program. The total number of participants was 141 Senior High School Students, 75 were tenth graders and 66 were eleventh graders. High School students’ reasoning abilities are measured by questions that are developed based on indicator of reasoning process and its elaboration. Meanwhile, the reasoning processes which appear on the biology laboratory reports that compiled by students were analyzed using check list based on indicator of reasoning process and its elaboration. Based on the analysis, it can be conclude that tenth and eleventh graders science program have had reasoning abilities such as comparition, classification, induction, deduction, error analysis, constructing support, abstracting and analyzing perspectives. Tenth and eleventh graders still have weak reasoning abilities in comparition, classification, induction, error analysis, abstracting and analyzing perspectives. Laboratory reports that are prepared by the students have followed steps in laboratory practice guidelines that is used in laboratory activities. But the form of laboratory practice guidelines do not allow student to understand the intent and purpose of the laboratory practice guidelines, and to think the meaning of practical activities that are undertake

    MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peningkatan kemampuan representasi dan pemahaman matematis antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol, serta jika ditinjau berdasarkan KAM (tinggi, sedang, rendah). Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen non-equivalent group. Pengambilan sampel dilakukan dengan tenik purposive sampling, sehingga diperoleh dua kelas dengan kelas kontrol terdiri dari 31 siswa dan kelas eksperimen terdiri dari 34 siswa pada kelas X di SMAN Bandung. Kelas eksperimen mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif dengan strategi konflik kognitif, sedangkan kelas kontrol mendapatkan model pembelajaran kooperatif. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa peningkatan kemampuan representasi dan pemahaman matematis siswa SMA pada kelas eksperimen lebih baik dari pada peningkatan kemampuan representasi dan pemahaman matematis siswa SMA pada kelas kontrol, selain itu berdasarkan KAM, peningkatan kemampuan representasi matematis siswa di kelompok tinggi dan sedang pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol, namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara peningkatan kemampuan representasi matematis siswa di kelompok rendah pada kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Selain itu peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa di kelompok sedang dan rendah pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol, namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa di kelompok tinggi pada kelas eksperimen dengan kelas kontrol. The aim of this research is to study the improvement of students’ mathematical representations and understanding between experiment class and control class, and also if it is based on KAM (high, medium, low). This research is a quasi-experimental research with non-equivalent group design. Sampling is done by purposive sampling technique, in order to obtain two classes which is control class consists of 31 students and another is experiment class consists of 34 students in class X at SMAN Bandung. Experiment class is taught using cooperative learning model with cognitive conflict strategy, and control class is taught using cooperative learning model only. Based on the statistical analysis, the improvement of the students’mathematical representations and understanding in experiment class are better than the improvement of the students’mathematical representations and understanding in control class. Furthermore, based on KAM, the improvement of students’ mathematical representations at the high and average group in experiment class are better than in control class, however, there is no significant difference between the improvement of students’ mathematical representations at the lower group between experiment class and control class. The improvement of students’ mathematical understanding at the average and lower group in experiment class are better than in control class, however, there is no significant difference between the improvement of students’ mathematical understanding at the high group between experiment class and control class

    PEMENUHAN HAK ANAK DALAM HAL DIJATUHKAN PUTUSAN PIDANA PENJARA (SUATU KAJIAN DI CABANG RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB LHOKNGA)

    Get PDF
    ABSTRAKEka Putri Maulina,2014PEMENUHAN HAK ANAK DALAM HAL DIJATUHKAN PUTUSAN PIDANA PENJARA(Suatu Kajian di Cabang Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Lhoknga)Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala(vii, 69) pp., tabl., bibl., app.Nursiti, S.H., M.HumAnak memiliki berbagai hak yang dilindungi oleh hukum, termasuk perlindungan hukum bagi anak yang melakukan perbuatan melanggar hukum. Anak sebagai pelaku sering kali akhirnya harus menjalani pemidanaan di lembaga pemasyarakatan. Pasal 3 dan Pasal 4 UU Sistem Peradilan Pidana Anak telah memastikan anak-anak yang sedang menjalani pemidanaan di lembaga pemasyarakatan tetap memiliki hak-hak yang harus dipenuhi. Tetapi faktanya masih juga ada anak yang tidak terpenuhi haknya seperti mengalami kekerasan, tidak mendapatkan pendidikan dan keterampilan serta hak-hak anak lainnya.Berdasarkan latarbelakang yang dikemukakan diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perlindungan hak-hak anak yang telah dilaksanakan di Cabang Rutan Kelas IIB Lhoknga, untuk mengetahui hambatan yang dihadapi, dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian lapangan (field research) untuk memperoleh data primer dengan cara mewawancarai informan dan responden, melakukan observasi dan menyebarkan kuisioner. Juga dilakukan penelitian kepustakaan (library research) untuk memperoleh data sekunder dari bahan berupa buku-buku dan peraturan perundang-undangan yang ada hubungannya dengan penelitian ini.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemenuhan hak-hak anak dalam Cabang Rutan Kelas IIB Lhoknga belum terpenuhi seperti hak pemisahan ruang, hak bebas dari kekerasan, hak mendapatkan pendidikan baik formal/non-formal, hak pelayanan kesehatan, hak pelatihan kerja, dan pemenuhan hak-hak khusus untuk narapidana anak perempuan. Hambatan yang dihadapi terdiri dari hambatan internal yaitu adanya perbedaan antara status institusi sebagai Cabang Rutan dengan fungsi sebagai Lapas Perempuan dan Anak, tidak adanya tenaga khusus yang menangani anak pidana dan kurangnya fasilitas. Sedangkan hambatan eksternal adalah kurang disiplinnya anak dan rentannya anak melakukan kekerasan. Upaya yang telah ditempuh untuk mengatasi hambatan adalah melalui peningkatan kapasitas, kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait, serta meningkatkan kedisiplinan dan penghukuman.Disarankan agar segera ditetapkan kejelasan status pada Cabang Rutan Kelas IIB Lhoknga sebagai Lapas Perempuan dan Anak agar terpenuhinya hak anak. Petugas disarankan lebih proaktif dalam pemenuhan hak anak dan melakukan pendekatan emosional yang baik terhadap seluruh narapidana anak dengan memberikan tauladan. Orang tua narapidana anak diharapkan terus memberikan motivasi agar anak bersemangat untuk melanjutkan pendidikan
    corecore