26 research outputs found

    PENGARUH TERAPI KANGAROO MOTHER CARE PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH DENGAN HIPOTERMIA : LITERATURE REVIEW

    Get PDF
    Hipotermia merupakan keadaan dimana seorang individu mengalami atau berisiko mengalami penurunan suhu tubuh terus menerus di bawah 35,5°C per rectal karena peningkatan kerentanan terhadap faktorfaktor eksternal. Menurut WHO sebesar 42% kematian bayi baru lahir disebabkan oleh hipotermia. Salah satu metode perawatan alternatif yang lebih mudah, murah dan efektif dalam menstabilkan suhu tubuh bayi berat badan lahir rendah (BBLR), yaitu dengan cara metode Kangaroo Mother Care (KMC). Telaah literatur bertujuan untuk melakukan review artikel tentang pengaruh Kangaroo Mother Care (KMC) pada bayi BBLR dengan hipotermia. Literature review dengan cara mengumpulkan, membaca dan menganalisis artikel-artikel penelitian yang diterbitkan antara tahun 2011-2021 dan bisa diakses seluruh bagian artikel. Artikel dikumpulkan dari jurnal nasional dan internasional dengan menggunakan kata kunci BBLR, Hipotermia, KMC Artikel penelitian diperoleh melalui google scholar, science direct, BMJ journal, cochrane library dan PubMed. Penelitian dalam telaah literatur ini dianalisis menggunakan analisis PICO (Population, Intervention, Compare, Outcome). Didapatkan 10 artikel penelitian yang menganalisis terkait dengan judul yaitu pengaruh Kangaroo Mother Care (KMC) pada bayi berat badan lahir rendah (BBLR). Penelitian-penelitian tersebut dilakukan di Indonesia, Bangladesh dan Nepal. Penelitian-penelitian yang ditelaah paling sedikit memiliki jumlah sampel sebanyak 15 responden dan paling banyak 126 responden. Implikasi keperawatan berupa pelayanan keperawatan melalui metode kangguru diperlukan untuk meningkatkan angka kelangsungan hidup bayi bblr dengan hipotermia. Penatalaksanaan terapi Kangaroo Mother Care (KMC) dapat meningkatkan angka kelangsungan hidup bayi. Kanggaro Mother Care juga dapat meningkatkan suhu dan mengurangi risiko hipotermia pada bayi berat badan lahir rendah.Kata Kunci: BBLR, hipotermia, kangaroo mother car

    Pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kepuasan pengguna end user computing dengan ketidakpastian tugas sebagai variabel moderating (studi empiris pada karyawan yang menggunakan teknologi informasi Perguruan Tinggi di Kota Madiun)

    Get PDF
    Banyak organisasi bisnis dan organisasi sektor publik yang memanfaatkan teknologi informasi. Salah satu instansi sektor publik yang memanfaatkan teknologi sistem informasi adalah lembaga Perguruan Tinggi. Bagi lembaga perguruan tinggi, teknologi sistem informasi telah menjadi kebutuhan untuk menunjang proses pendidikan. Teknologi informasi ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas bagi manajemen pendidikan di Perguruan Tinggi. Teknologi informasi digunakan untuk memecahkan masalah dan memudahkan penyelesaian tugas. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh diversitas pemanfaatan teknologi informasi dan luas pemanfaatan teknologi informasi terhadap kepuasaan pengguna akhir komputer dan pengaruh hubungan ketidakpastian tugas dengan diversitas pemanfaatan teknologi informasi dan luas pemanfaatan teknologi informasi terhadap kepuasaan pengguna akhir komputer. Objek penelitian ini adalah karyawan Perguruan Tinggi di Kota Madiun. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regeresi linear berganda dan uji residual. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa diversitas pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap kepuasaan pengguna, luas pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap kepuasaan pengguna, ketidakpastian tugas tidak memoderasi hubungan antara diversitas pemanfaatan teknologi informasi dengan kepuasaan pengguna, dan ketidakpastian tugas tidak memoderasi hubungan antara luas pemanfaatan teknologi informasi dengan kepuasaan pengguna

    INCREASING STUDENTS’ LISTENING ABILITY THROUGH PICTURE DICTATION

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan dari kemamupan mendengar siswa setelah diajar menggunakan tekhnik pendikitian gambar. Penelitian ini adalah quantitave desain dengan satu kelompok pre-test dan post-test. Populasi dari penelitan ini adalah siswa kelas VII SMP N 1 Bukit Kemuning yang terdiri dari VII-I sampai VII-6, Dengan 34 siswa dari setiap kelas. Data dalam penelitian ini di analisis dengan menggunakan rumus t-test. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ada perbedaan yang siknifikan dari kemampuan mendengarkan siswa dari belum mendapatkan perlakuan sampai setelah mendapat perlakuan dari pendektean gambar. Jumlah keseluruhan dari pre-test siswa adalah 1970 dan post-test siswa 2380. Rata-rata dari nilai pre-test adalah 57.92 dan post-test 72.12 atau meningkat sekitar 14.18%. Itu membuktikan bahwa nilai siswa meningkat secara siknifikan  karna P0.05 (p=0.000). The objective of the research is to find out whether there is the improvement of students’ listening ability after being taught by picture dictations technique. This research was quantitative research which has one group pretest-posttest design. The population of this research was the second year students of SMP Negeri 1 Bukit kemuning that consists of six classes, VII-1 until VII-6, and each of class consists of 32-36 students. The sample of this research was VII-3 which is selected by simply lottery drawing. The data were analyzed by using t-test formula.The result of the research showed that there is a significant difference of students’ listening achievement before and after being taught through picture dictations technique. The total score of pre-test was 1970 and post-test was 2380. The increase was 410. The mean score of pre-test was 57.92 and post-test was 72.12 or increased about 14.18%. It proved that the students’ scores increase significantly because p0.05 (p=0.000). Keywords: increasing, listening ability, picture dictation

    Critical Thinking among Indonesian Students Studying Public Health in Australia: Autoethnography of Challenges and Strategies to Adapt

    Get PDF
    Critical thinking, as the ability to evaluate, has been a constant challenge for many Indonesians pursuing tertiary education in Australian Universities. As an essential component to the students’ competency set necessary to accomplish their degree, many Indonesian students struggle to sharpen their critical-thinking skills in appraising essays or discussing questions correctly. The struggle might be due to the difficulty in distinguishing critical thinking from other intellectual skills such as understanding, memorising and applying. This article is a reflective writing that explores the challenges faced and strategies applied by Indonesian public health students during their course to improve their critical-thinking skills. Several factors including the collective style-culture, where the students come from a home-education background, and the absence of relevant practices are responsible for their lack of critical-thinking skills. Strategies applied are frequent discussion with native students which helps in breaking the crossculture barrier, thus increasing their confidence in critical thinking; extensive academic articles reading to familiarise the critical-thinking style; practicing self-questioning various topics and validity of evidence; and being more open to other perspectives. Keywords: critical thinking, students, public health, autoethnography, reflexivit

    SCAFFOLDING PADA SISWA SMP DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA BERSTANDAR PISA (PROGRAMME FOR INTERNATIONAL STUDENT ASESSMENT) PADA KONTEN BILANGAN DI MTS AL HUDA BANDUNG TULUNGAGUNG

    Get PDF
    ABSTRAK Skripsi dengan judul “Scaffolding pada Siswa SMP dalam Memecahkan Masalah Matematika Berstandar PISA pada Konten Bilangan di MTs Al Huda Bandung Tulungagung” ditulis oleh Desi Nur Pertiwi, NIM. 12204173047, Jurusan Tadris Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung, Pembimbing Musrikah, S.Pd.I., M.Pd. Kata Kunci: Scaffolding, Memecahkan Masalah Matematika, PISA Konten Bilangan Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kualitas pendidikan Indonesia berdasarkan hasil studi PISA. Selama pelaksanaan PISA, Indonesia selalu berada pada ranking 10 terbawah dunia. Hal ini disebabkan oleh kesalahan siswa Indonesia dalam memecahkan masalah matematika berstandar PISA. Dalam studi PISA terdapat konten bilangan yang merupakan materi matematika dasar dan penting dipahami siswa. Sehingga peneliti akan menerapkan scaffolding untuk mengatasi kesalahan pemecahan masalah matematika berstandar PISA pada konten bilangan. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan scaffolding pada siswa SMP level kemampuan sedang dalam memecahkan masalah matematika berstandar PISA pada konten bilangan di MTs Al Huda Bandung Tulungagung. (2) Mendeskripsikan scaffolding pada siswa SMP level kemampuan rendah dalam memecahkan masalah matematika berstandar PISA pada konten bilangan di MTs Al Huda Bandung Tulungagung. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif, dengan jenis penelitian studi kasus. Metode yang digunakan meliputi observasi, tes tulis, wawancara disertai scaffolding dan dokumentasi. Pengambilan data dimulai dari 17 siswa yang memecahakan masalah berstandar PISA konten bilangan dan diambil 4 subjek yang terdiri dari 2 siswa level kemampuan sedang dan 2 siswa level kemampuan rendah. Setelah selesai pemilihan subjek dilakukan analisis kesalahan dan wawancara disertai pemberian scaffolding yang didasarkan pada tahapan Anghilleri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Siswa dengan level kemampuan sedang mampu memecahkan masalah matematika berstandar PISA pada konten bilangan sampai pada level 3 dan 4, mengalami kesalahan pada level 5 dan 6. Scaffolding yang diberikan peneliti pada level 5 meliputi explaining, reviewing, dan restructuring, pada level 6 meliputi explaining, restructuring, reviewing dan developing conceptual thinking. (2) Siswa dengan level kemampuan rendah mampu memecahkan masalah matematika berstandar PISA pada konten bilangan level 1 dan 2, mengalami kesalahan pada level 3 sampai level 6. Scaffolding yang diberikan peneliti level 3 meliputi explaining, restructuring, dan reviewing, pada level 4 meliputi explaining, reviewing dan restructuring, pada level 5 meliputi explaining, reviewing, restructuring dan developing conceptual thinking, pada level 6 meliputi explaining, restructuring, reviewing dan developing conceptual thinking

    PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA MATA KULIAH PRAKTIK TARI DASAR BETAWI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

    Get PDF
    Desi Heriyani Ayu Pertiwi. 2021. Persepsi Mahasiswa Terhadap Karakteristik Pembelajaran Jarak Jauh Pada Mata Kuliah Praktik Tari Betawi Universitas Negeri Jakarta. Skripsi. Pendidikan Tari. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya persepsi mahasiswa terhadap karakteristik pembelajaran jarak jauh pada mata kuliah praktik tari Betawi Universitas Negeri Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian survey deskriptif. Teknik sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling, dengan jumlah penelitian sebanyak 50 mahasiswa Program Studi Pendidikan Tari angkatan 2020 yang diambil secara acak. Teknik pengambilan data instrumen penelitian menggunakan google formulir unjuk mengetahui adanya persepsi mahasiswa terhadap karakteristik pembelajaran jarak jauh menggunakan indikator-indikator dari karakteristik pembelajaran jarak jauh sebagai aspek yang dinilai. Analisa data yang digunakan untuk menguji keterkaitan antar indikator adalah analisis korelasi Pearson. Hasil yang diperoleh terhadap penelitian menunjukan diketahui adanya persepsi atau pemahaman tentang karakteristik pembelajaran jarak jauh pada mahasiswa mata kuliah praktik tari Betawi Universitas Negeri Jakarta. Pada uji normalitas berdasarkan analisis uji Kolmogorov-Smirnov hasilnya menunjukkan bahwa Asymp Sig (2-tailed) dari nilai residual 50 mahasiswa signifikansi data sebesar 0.562 yang berarti lebih besar dari α = 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan hasil analisis uji Kolmogorov-Smirnov menunjukan bahwa nilai signifikan, variabel penelitian berdistribusi normal. Berdasarkan uji koefisien determinasi antara indikator-indikator karakteristik pembelajaran jarak jauh diketahui bahwa nilai koefisien determinasi terdapat pada nilai R sebesar 99,6%. Dalam hal ini indikator Kemandirian, Interaktivitas,Aksesibilitas dan Pengayaan memiliki nilai sebesar 96% yang berarti memiliki tingkat korelasi yang sangat kuat. 4% sisanya merupakan faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mahasiswa mata kuliah tari Betawi Prodi Pendidikan Tari Universitas Negeri Jakarta memiliki persepsi tinggi terhadap karakteristik pembelajaran jarak jauh. Adanya penelitian tentang persepsi terhadap karakteristik pembelajaran jarak jauh ini dapat membantu para mahasiswa untuk lebih mengetahui dan memahami karakteristik pembelajaran jarak jauh sebelum memulai pembelajaran tersebut, agar dapat memaksimalkan kemampuan dan sikap diri pada proses pembelajaran yang akan berlangsung. Kata Kunci: Persepsi mahasiswa, Karakteristik Pembelajaran Jarak Jauh. Desi Heriyani Ayu Pertiwi. 2021. Students' Perceptions of Distance Learning Characteristics in the Betawi Dance Practice Course, State University of Jakarta. Essay. Dance Education. Faculty of Languages and Arts. The State University of Jakarta. This study aims to determine the students' perceptions of the characteristics of distance learning in the Betawi dance practice subject, Jakarta State University. This research is descriptive survey research. The sampling technique was used a Simple Random Sampling, with a total number of studies of 50 students of the 2020 Dance Education Study Program who were taken randomly. The research instrument data collection technique uses google show form to find out the student's perception of the characteristics of distance learning using indicators of the characteristics of distance learning as an assessed aspect. Analysis of the data used to test the relationship between indicators is the Pearson correlation analysis. The results obtained from the research showed that there was a known perception or understanding of the characteristics of distance learning in students of the Betawi dance practice subject at the State University of Jakarta. In the normality test based on the Kolmogorov-Smirnov test analysis, the results show that the Asymp Sig (2-tailed) of the 50 students' residual value has a data significance of 0.562 which means it is greater than α = 0.05, so it can be concluded that the results of the Kolmogorov-Smirnow test analysis show that significant value, research variables are normally distributed. Based on the test of the coefficient of determination between the indicators of the characteristics of distance learning, it is known that the coefficient of determination is an R-value of 99.6%. In this case, the indicators of Independence, Interactivity, Accessibility, and Enrichment have a value of 96% which means they have a very strong level of correlation. The remaining 4% is another factor not discussed in this study. Thus, it can be concluded that students of the Betawi dance subject in the Dance Education Study Program of the State University of Jakarta have a high perception of the characteristics of distance learning. The existence of research on perceptions of the characteristics of distance learning can help students to better know and understand the characteristics of distance learning before starting the learning, to maximize their abilities and attitudes in the learning process that will take place. Keywords: Perception of students, Characteristics of Distance Learning

    PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI BERFOKUS PADA POLA PENGEMBANGAN PROSES DENGAN MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA PESERTA DIDIK KELAS XI DI SMAN 12 BANDUNG

    Get PDF
    Penilitian ini berawal dari masalah yang muncul mengenai pembelajaran menulis teks eksplanasi pada peserta didik sekolah menengah. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan kemampuan penulis menerapkan pembelajaran menulis teks eksplanasi berfokus pada pola pengembangan proses dengan menggunakan metode Picture and Picture, kemampuan peserta didik kelas XI di SMAN 12 Bandung dalam menulis teks eksplanasi berfokus pada pola pengembangan proses, pengaruh metode Picture and Picture terhadap peningkatan hasil pembelajaran menulis teks eksplanasi berfokus pada pola pengembangan proses peserta didik kelas XI di SMAN 12 Bandung. Berdasarkan dengan hal tersebut penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi Berfokus pada Pola Pengembangan Proses dengan Menggunakan Metode Picture and Picture pada Peserta Didik Kelas XI di SMAN 12 Bandung.” Penelitian ini dapat menjadi solusi bagi pendidik dalam memilih metode pembelajaran yang berkaitan dengan menulis teks eksplanasi di SMA. Adapun hasilnya: (1) Penulis mampu merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran menulis teks eksplanasi berfokus pada pola pengembangan proses dengan menggunakan metode Picture and Picture pada peserta didik kelas XI SMAN 12 Bandung dengan tepat. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil penilaian perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran menulis teks eksplanasi berfokus pada pola pengembangan proses dengan menggunakan metode Picture and Picture oleh pendidik mata pelajaran Bahasa Indonesia. Nilai yang diperoleh oleh penulis sebesar 3,43 dengan mendapatkan kategori baik; (2) Peserta didik kelas XI SMAN 12 sudah mampu menulis teks eksplanasi berfokus pada pola pengembangan proses. Hal tersebut dapat dibuktikan melalui nilai rata-rata prates sebesar 62,70 nilai tersebut masuk kedalam kategori kurang kompeten, sedangkan nilai rata-rata pascates sebesar 82,02 nilai tersebut termasuk ke dalam kategori kompeten. Jadi, selisih pada nilai rata-rata prates dan pascates yaitu 19,32. Hal tersebut membuktikan, bahwa kemampuan peserta didik kelas XI SMA Negeri 12 Bandung mengalami peningkatan; (3) Metode Picture and Picture berpengaruh dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi berfokus pada pola pengembangan proses pada peserta didik kelas XI SMAN 12 Bandung. Hal tersebut dapat dibuktikan pada hasil perhitungan statistik dengan hasil thitung > ttabel, yaitu 5,67 ≥ 2,82, pada tingkat kepercayaan 95% dan taraf signifikan 5%. Kata Kunci: Picture and Picture, Pola Pengembangan Proses, Teks Eksplanasi

    Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pemeriksaan IVA/Pap Smear pada Ibu-Ibu PKK di Dusun Tajem Depok Sleman

    Get PDF
    Research Background: Cervix cancer is a cancer with high cases on woman in Indonesia and places the second place after Vietnam with 2,429 (25.91%). Based on the data of health department of Sleman District, the cervix cancer cases in 2013 in Sleman District was high. There were 91 new cases and 120 old cases of all ages. Research Objective: The purpose of this study was to investigate the factors relating to the IVA/Papsmear visit on PKK mothers at Tajem Depok Sleman. Research Method: The study employed the survey analytical correlation research. The data analysis used chi square. The research population was 706 PKK mothers. The research samples were 191 PKK mothers taken through cluster random sampling technique. Research Finding: The result showed that there were 153 people (80.1%) aged > 35 years old, 90 people (47.1%) in senior high school, 94% (49.2%) house assistances, 125 people (65.4%) age of marriage 21-35 years, 97 people (50.8%) low economic status, 160 (83.8%) partum 1-3 times. Meanwhile, 153 people (80.1%) have health insurance and 80 people (41.9%) had medium distance to access the health services. Finally, 150 people (78.5%) had supports from husbands. Conclusion: The factors influencing the IVA/Pap smear visits are age, occupation, partum, health insurance, and knowledge. Suggestion: The health practitioners, both state and private, are expected to repair the systems related to the prevention and handling the cervix cancer

    FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN

    Get PDF
    Latar belakang: Peserta program KB di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 38 juta akseptor dengan 30 juta akseptor aktif dan 8 juta akseptor baru. Pada presentase KB aktif diketahui 27,5% menggunakan MKJP, sedangkan pada presentase KB baru diketahui 34% menggunakan MKJP Tujuan: Diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan metode kontrasepi jangka panjang di Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta tahun 2016. Metode Penelitian: Rancangan penelitian yang digunakan adalah survey kasus kontrol (Case Control) dengan pendekatan waktu retrospektif. Populasi penelitian ini sebanyak 1574 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling didapatkan sampel 157 orang. Uji analisis data menggunakan chi square. Hasil: Pencapaian peserta KB baru di Yogyakarta sebanyak 424,976 dari total Pasangan Usia Subur (PUS), peserta KB aktif suntik terdapat 189,616 peserta, IUD 93,891, Pil 55,836, condom 30,905, MOW 21,30, Implant 29, 672, dan MOP 3,926. Faktor yang mempengaruhi penggunaan MKJP yaitu usia karena semakin tua usia akan semakin beresiko saat hamil selain itu pekerjaan juga berhubungan dengan penggunaan MKJP, karena seseornag yang bekerja akan lebih memelih menggunakan alat kontrasepsi yang lebih praktis agar untuk mengatur kehamilannya agar tidak mengganggu aktifitasnya dalam bekerja. Simpulan dan Saran: Faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi adalah umur (p < 0,05) dan pekerjaan (p < 0,05). Petugas pelayanan KB diharapkan dapat mempertahankan kinerja dalam memberikan informasi kepada masyarakat dengan mengajak kader-kader yang ada untuk bersama-sama mengajak masyarakat untuk menggunakan MKJP sebagai salah satu pilihan untuk mengatur kehamilan yang lebih aman

    Hambatan Siswa dalam Mematuhi Peraturan Sekolah

    Get PDF
    Conducive conditions of school make support students to develop their potential. In order to create conducive environment, it is required rules and regulations to organize student’s behavior. Base of phenomena, there are plenty of students whose break the rules. This research objective is to describe barriers that students in order to abide school’s rules in study, dress, and time. This research use descriptive method with purposive random sampling technique amount of 50 students. Instrument use questioner student’s barrier in complying school’s rules and regulations with r 0.966. Results of this research reveal that student’s barriers in complying school’s rules and regulations for study, dress, and time are 63.4%, 59.3%, and 56.9% respectively. It is suggested for counselors to guide their students to complying school’s rules and regulations and develop student’s awareness in the importance of school’s rules and regulations
    corecore