428 research outputs found
GAMBARAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA LANSIA DI GAMPONG PEUNITI KECAMATAN BAITURRAHMAN BANDA ACEH TAHUN 2012
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS SYIAH KUALAFAKULTAS KEDOKTERANPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANSKRIPSI08 Oktober 2012xiv Halaman + VI Bab + 69 Halaman + 12 Tabel + 1 Skema + 12 LampiranAYU PERMATA BUNDANIM. 0807101020013GAMBARAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA LANSIA DI GAMPONG PEUNITI KECAMATAN BAITURRAHMAN BANDA ACEH TAHUN 2012ABSTRAKKondisi kesehatan pada lansia sangat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas asupan nutrisi. Nutrisi penting dalam proses penuaan. Nutrisi merupakan substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan. Nutrisi yang baik akan berperan dalam upaya penurunan prosentase timbulnya penyakit dan angka kematian di usia lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran pemenuhan kebutuhan nutrisi pada lansia di Gampong Peuniti Kecamatan Baiturrahman Banda Aceh dengan desain penelitian deskriptif eksploratif. Populasi dalam penelitian adalah 32 responden dengan teknik pengambilan sampel secara total sampling dengan besar sampel 32 responden. Teknik pengumpulan data dalam penelititan ini adalah pengukuran dan wawancara terpimpin. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah timbangan, meteran dan formulir food recall. Data hasil penelitian dianalisa secara univariate dengan menentukan persentase terpenuhi dan tidak terpenuhi. Dari hasil penelitian diperoleh pemenuhan kebutuhan karbohidrat berada pada kategori terpenuhi dengan frekuensi 32 orang (100%), dari pemenuhan kebutuhan protein berada pada kategori terpenuhi dengan frekuensi 32 orang (100%) dan dari pemenuhan kebutuhan lemak berada pada kategori terpenuhi dengan frekuensi 27 (84,375%). Secara umum dapat disimpulkan bahwa gambaran pemenuhan kebutuhan nutrisi pada lansia berada pada kategori terpenuhi dengan frekuensi 31 orang (96,9%). Berdasarkan hasil penelitian diharapkan kepada lansia agar tetap mempertahankan pola makan yang teratur untuk dapat mempertahankan pemenuhan kebutuhan karbohidrat, protein dan lemak yang baik.Kata kunci : Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi, Lansia dan NutrisiDaftar Bacaan : 33 Buku, 2 Bahan Internet, 3 Jurnal, 10 Skripsi (1984-2012
SELF REGULATED LEARNING MAHASISWA STKIP MUHAMMADIYAH SUNGAI PENUH
Penelitian ini dilatar belakangi dari kegelisahan peneliti yang melihat masih rendahnya hasil belajar mahasiswa dan kurangnya kemandirian mahasiswa dalam belajar di STKIP Muhammadiyah sungai penuh. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang keadaan self regulated learning (SRL) mahasiswa STKIP Muhammadiyah sungai penuh dan menguji apakah terdapat perbedaan SRL pada mahasiswa laki-laki dan perempuan. Penelitian ini di menggunakan metode deskriptif dan deskriptif komparatif dengan populasi seluruh mahasiswa STKIP muhammadiyah sungai penuh TA 2017/2018 yang berjumlah 991 dengan sampel 276 melalui teknik sratified random sampling. Analisis data dengan menggunakan rumus presentasi dan T-test. Hasil penelitian menunjukan SRL mahasiswa tergolong menjadi 2 yaitu 32,5% tergolong kurang baik dan 27,5% tergolong baik. Uji hipotesis menunjukan adanya perbedaan signifikan antara SRL perempuan dan laki-laki dimana perempuan memiliki SRL lebih baik. Implikasi dari hasil penelitian ini dapat digunakan oleh orang tua dan pihak pengelola kampus dalam membuat progra peningkatan SRL mahasiswa agar mendapatkan hasil belajar yang lebih memuaskan
Business strategy: a study on cost stickiness behavior
This paper examined the effect of firm-level business strategies on the stickiness of Selling and Administrative cost in manufacturing firms. It applied business strategies scoring model developed by Bent-ley et al. (2013). This model transforms the firm’s financial data into business strategy classification based on Miles and Snow typology. This paper focused on prospectors and defender business strategy and its behavior regarding expense stickiness. Prospectors are characterized as innovation-oriented firms and tend to modify their product market-mix rapidly, while defenders are characterized as a more stable company that compete on the basis of price, and focusing on a narrow product base. This paper found that defender (less innovative) business strategy reduces the expense stickiness on Selling and Administrative expense. Such findings add the explanation in respect of asymmetric cost behavior such as the expense stickiness phenomenon.
Keywords: Business strategy, defender, expense stickiness, prospector
IMPLEMENTASI HEVC CODEC PADA PLATFORM BERBASIS FPGA
High Efficiency Video Coding (HEVC) telah di desain sebagai standar
baru untuk beberapa aplikasi video dan memiliki peningkatan performa dibanding
dengan standar sebelumnya. Meskipun HEVC mencapai efisiensi coding yang
tinggi, namun HEVC memiliki kekurangan pada beban pemrosesan tinggi dan
loading yang berat ketika melakukan proses encoding video. Untuk meningkatkan
performa encoder, kami bertujuan untuk mengimplementasikan HEVC codec
pada Zynq 7000 AP SoC.
Kami mencoba mengimplementasikan HEVC menggunakan tiga desain
sistem. Pertama, HEVC codec di implementasikan pada Zynq PS. Kedua, encoder
HEVC di implementasikan dengan hardware/software co-design. Ketiga,
mengimplementasikan sebagian dari encoder HEVC pada Zynq PL. Pada
implementasi kami menggunakan Xilinx Vivado HLS untuk mengembangkan
codec.
Hasil menunjukkan bahwa HEVC codec dapat di implementasikan pada
Zynq PS. Codec dapat mengurangi ukuran video dibanding ukuran asli video pada
format H.264. Kualitas video hampir sama dengan format H.264. Sayangnya,
kami tidak dapat menyelesaikan desain dengan hardware/software co-design
karena kompleksitas coding untuk validasi kode C pada Vivado HLS. Hasil lain,
sebagian dari encoder HEVC dapat di implementasikan pada Zynq PL, yaitu
HEVC 2D IDCT. Dari implementasi kami dapat mengoptimalkan fungsi loop
pada HEVC 2D dan 1D IDCT menggunakan pipelining. Perbandingan hasil
antara pipelining inner-loop dan outer-loop menunjukkan bahwa pipelining di
outer-loop dapat meningkatkan performa dilihat dari nilai latency
PENGARUH LIGHT MODIFIER PADA BEAUTY PHOTOGRAPHY UNTUK TATA RIAS KOREKTIF WAJAH BULAT
Abstrak: Light modifier merupakan komposisi penting untuk menciptakan beauty photography yang maksimal. Beauty dish adalah light modifier yang dibuat khusus untuk beauty photography. Namun sayangnya, sampel purposif pada fotografer dan studio foto menunjukkan kepemilikan alat tersebut sangat minim. Light modifier lain yang banyak dimiliki fotografer dan studio foto di Surabaya adalah standard diffuser dan softbox. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dari ketiga light modifier tersebut, manakah yang memberi hasil paling optimal dan memenuhi prinsip-prinsip beauty photography. Jenis penelitian ini adalah eksperimen murni. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi melalui lembar observasi dengan bentuan panelis sebanyak 30 orang yang terdiri dari 3 dosen, 12 orang fotografer dan 15 orang mahasiswa tata rias yang telah menempuh mata kuliah tata rias wajah dengan nilai minimal B. Teknik analisis data yang digunakan adalah anova tunggal menggunakan aplikasi SPSS 16 dengan taraf signifikan 5% (P<0,05). Hasil penelitian diperoleh data pengaruh tiga jenis light modifier berbeda pada satu objek beauty photography meliputi beberapa aspek. Pertama pada aspek hasil kejelasan dan gradasi shading tata rias korektif terbaik adalah pada hasil beauty photography menggunakan standard diffuser dengan nilai tertinggi 3,50. Kedua pada aspek pencahayaan lembut mencapai nilai rata-rata 3,60 yaitu yang menggunakan light modifier berupa softbox. Ketiga pada aspek dominan terang terbaik adalah pada hasil beauty photography menggunakan standard diffuser dengan nilai tertinggi 3,70. Keempatada aspek bayangan halus mencapai nilai rata-rata tertinggi sebesar 3,63 yaitu yang menggunakan light modifier berupa softbox. Selanjutnya pada aspek warna dan detail alami terbaik adalah pada hasil beauty photography menggunakan standard diffuser dengan nilai tertinggi 3,67. Terakhir pada aspek kesukaan panelis, nilai nilai rata-rata tertinggi sebesar 3,57 yaitu yang menggunakan light modifier berupa standard diffuser. Dari keenam aspek tersebut, yang paling sering muncul sebagai nilai tertinggi adalah beauty photography yang menggunakan light modifier berupa standard diffuser sebanyak empat kali.
Kata kunci : light modifier, beauty photography, tata rias korektif, tata rias korektif wajah bulat
Abstract: Light modifier is an important composition to make a great beauty photography. Beauty dish is light modifier that specially made for beauty photography. But fortunately, purposive sample for photographer and photo studio show ownership of such tools is minimal. Other light modifier that many owned by photographer and photo studio at Surabaya are standard diffuser and softbox. The purpose of this research is to know which is the best result of beauty photography that use those three light modifiers, and which is gives the most optimal results and conform the principles of beauty photography. This research is belong to pure experiment research. Data accumulation method that used is observation through observation sheet with assist from 30 people consist of 3 lecturer, 12 photographer and 15 college students who passed subjects fundamental makeup art and computer application with the lowest grade B. Analysis data techniques that used is one way anova from SPSS application version 16 with level of significance 5% (P<0,05). The results obtained data the effect from three kinds of different light modifier for one beauty photography object that consist of some aspects. First, for aspect the best result of shade’s clarity and gradation corrective makeup is the beauty photography that use standard diffuser with highest score 3,50. Second, for aspect the best soft lighting reach highest score 3,60 that is use softbox light modifier. Third, for aspect the best brightness dominant is beauty photography that use standard diffuser with highest score 3,70. Fourth for aspect the most soft shadow reach highest score 3,63 which is beauty photography that use softbox light modifier. Furthermore, for aspect the best natural colour and detail is beauty photography that use standard diffuser with highest score 3,67. The last one for aspect observer’s favourite, reach highest score 3,57 which is beauty photography that use standard diffuser. From that six aspects assesment, the most often appear result as the highest score is beauty photography that use standard diffuser as light modifier four times.
Keywords : light modifier, beauty photography, corrective makeup, corrective makeup for round fac
SAMBER YANG LAYANG
Karya Tari “Samber Yang Layang” adalah karya tari yang terinspirasi dari motif gerak Samber Melayang yang terdapat di dalam tari Sigeh Punguten. Arti dari judul Samber Yang Layang adalah Samber diambil dari nama motif gerak Samber Melayang yaitu gerak yang menjadi landasan dalam menciptakan karya tari ini, sedangkan Layang diambil dari kata Melayang, yang artinya sesuatu yang sudah terbang jauh pada titik awal ia berada, jadi Samber Yang Layang adalah karya tari yang terinspirasi dari motif gerak Lampung Samber Melayang, motif gerak tersebut di kembangkan esensinya sehingga terlihat jauh pada gerak aslinya.Penata tari mengamati motif gerak Samber Melayang, terdapat esensi gerak seperti membuka, menutup, sempit, menyilang, lurus dan melengkung. Esensi gerak Samber Melayang merangsang idesional penata dalam menciptakan sebuah karya tari yang berdasarkan esensi gerak tersebut. Karya tari ini bersifat non literal, dan menggunakan tiga penari wanita. Jumlah tiga penari merupakan tiga titik dalam motif gerak samber melayang yang seperti membentuk segitiga (seperti sesuatu yang saling berhubungan atau bersifat penghubung).Karya tari ini merupakan karya tari koreografi kelompok, ditarikan oleh tiga penari wanita. karya tari ini bersifat non literal
Uji Efektivitas Diuretik Berbagai Dosis Ekstrak Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Pada Tikus Putih Jantan ( Rattus Norvegicus)
Latar Belakang : Biji pepaya (Carica papaya L.) mengandung flavonoid yang dapat berefek diuresis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek diuresis ekstrak biji Pepaya pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus). Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan the post test control group design, dilakukan di Lembaga Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada Oktober 2015. Subjek penelitian berupa 30 ekor tikus putih jantan, galur Wistar berumur 2-3 bulan dengan berat ± 200 gram. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Subjek dibagi dalam 5 kelompok secara random, masing- masing kelompok terdiri dari 6 ekor tikus putih. Sebelum perlakuan tikus putih diadaptasikan selama 7 hari dan dipuasakan selama 48 jam. Kelompok I sebagai kontrol negatif diberi aquadest 3 ml dan kelompok II sebagai kontrol positif diberi larutan hidroklorotiazid 0,3 mg/ 3ml. Kelompok III diberi ekstrak biji Pepaya dosis I (244 mg/3 ml), kelompok IV diberi ekstrak biji Pepaya dosis II (366 mg/3 ml), dan kelompok V diberi ekstrak biji Pepaya dosis III (488 mg/3 ml). Pengukuran volume urin dilakukan setiap 4 jam selama 16 jam setelah perlakuan. Hasil Penelitian: Hasil uji one way-Anova volume urin tikus pada 4 jam pertama menunjukkan nilai p 0,05. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan volume urin yang bermakna pada 4 jam kedua, ketiga dan keempat. Hasil uji Mann Whitney yang dilakukan pada dua kelompok data dikatakan memiliki perbedaan bermakna apabila nilai p < 0,05, hasil uji menunjukkan perbedaan volume urin yang bermakna antara Kelompok Kontrol negatif dengan Kelompok Kontrol positif pada satu jam pertama. Serta kelompok negatif dengan uji dosis III. Simpulan Penelitian: Terdapat perbedaan efek diuresis berbagai dosis ekstrak biji Pepaya (Carica papaya L.) pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus)
PENGARUH PEMBERIAN MONOSODIUM GLUTAMATE (MSG) PERORAL TERHADAP PENINGKATAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS PUTIH Rattus novergicus strain Wistar JANTAN
Permata Sari, Ade Ayu. 2013. Pengaruh Pemberian Monosodium Glutamate (MSG) Terhadap Peningkatan Kadar Glukosa Darah pada tikus putih (Rattus novergicus strain Wistar). Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) dr. Fathiyah Safithri, M.Kes , (2) dr. Nur Kaputrin D.
Latar Belakang: Hiperglikemia adalah peningkatan kadar glukosa darah diatas normal. Salah satu penyebab hiperglikemia adalah MSG. Saat ini, penggunaan MSG di negara kita meningkat 24,1% per tahun. Penelitian sebelumnya oleh Ahluwalia yang meneliti MSG terhadap glukosa, mengukur kadar glukosa dengan metode orthotolidin dan tidak menyertakan dosis minimal yang menimbulkan peningkatan kadar glukosa. Pada penelitian ini, pengukuran kadar glukosa darah menggunakan metode GOD PAP.
Tujuan: Untuk membuktikan adanya pengaruh pemberian MSG terhadap peningkatan kadar glukosa darah pada tikus putih.
Metode: Menggunakan rancangan Post Test Controlled Group Design dengan sampel penelitian dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok I tidak diberi MSG, kelompok II,III,dan IV diberi MSG peroral (54 mg/kgBB/hari, 108 mg/kgBB/hari, 270 mg/kgBB/hari) selama 30 hari. Selanjutnya, dilakukan pengukuran kadar glukosa darah pada tikus dengan menggunakan metode GOD PAP.
Hasil Penelitian: Hasil uji oneway ANOVA sig=0,000 (p<0,05) menunjukkan perbedaan yang signifikan antara tikus kontrol dan tikus yang diberi perlakuan. Semakin tinggi dosis MSG yang diberikan, semakin meningkat kadar glukosa darah (pearson correlation = 0,778).
Kesimpulan: Pemberian MSG peroral terbukti dapat meningkatkan kadar glukosa darah pada tikus
Studi kasus intervensi fisioterapi pada lansia dengan demensia dengan senam otak dan terapi musik untuk meningkatkan kualitas tidur
Dementia is a disorder that occurs in the brain so that patients experience memory disorientation. In the elderly who experience dementia, it is also possible to experience difficulty sleeping due to damage to the sleep wake cycle in the brain. This study was conducted to determine the effect of providing Brain Gym therapy and music therapy to improve sleep quality in the elderly with dementia. The measuring instrument used to determine the quality of elderly sleep is the Pittsburgh Sleep Qualty Index (PSQL). The research subject consisted of 1 patient with dementia who experienced sleep disturbances. The study was conducted for 9 times therapy (T1-T9) at the patient's home. After being given 9 times of therapy with the provision of Brain Gym and music therapy, the initial therapy results obtained a total score of 14 and the final therapy 4 with a total interpretation, if the value ≤5 = good sleep quality and if the value >5 = poor sleep quality. The results of this study indicate that the administration of Brain Gym and Music Therapy can improve sleep quality in the elderly who experience dementia.Demensia ini merupakan gangguan yang terjadi pada otak sehingga pasien mengalami disorientasi ingatan atau memori. Pada lansia yang mengalami Demensia juga tidak tertutup kemungkinan untuk mengalami kesulitan tidur akibat kerusakan siklus bangun tidur yang ada pada otak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek dari pemberian terapi Brain Gym dan terapi musik untuk meningkatkan kualitas tidur pada lansia dengan kondisi Demensia. Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui kualitas tidur lansia yaitu Pittsburgh Sleep Qualty Index (PSQI. Subjek penelitian terdiri dari 1 pasien dengan kondisi Demensia yang mengalami gangguan tidur. Penelitian dilakukan sebanyak 9 kali terapi (T1-T9) di rumah pasien. Setelah diberikan 9 kali terapi dengan pemberian Brain Gym dan terapi musik didapatkan hasil terapi awal jumlah skor 14 dan terapi akhir 4 dengan interpretasi total, jika nilai ≤ 5= kualitas tidur baik dan jika nilai >5 = kualitas tidur buruk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian Brain Gym dan Terapi Musik dapat meningkatkan kualitas tidur pada lansia yang mengalami demensia
- …