PENGARUH KOMPENSASI FINANCIAL DAN NON FINANCIAL TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT JAPFA COMFEED CABANG SIDOARJO

Sumber Daya Manusia mempunyai berbagai macam kebutuhan yang ingin dipenuhinya. Keinginan para karyawan untuk memenuhi kebutuhan inilah yang dapat memotivasi seseorang untuk melakukan sesuatu termasuk untuk melakukan pekerjaan atau bekerja. Pemberian kompensasi sangat penting bagi karyawan, karena besar kecilnya kompensasi merupakan ukuran terhadap prestasi kerja karyawan, maka apabila sistem kompensasi yang diberikan perusahaan cukup adil untuk karyawan, akan mendorong karyawan untuk lebih baik dalam melakukan pekerjaannya dan lebih bertanggung jawab atas masing-masing tugas yang diberikan perusahaan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompensasi finansial dan non finansial terhadap komitmen organisasi dan pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kompensasi Finansial (X1), Kompensasi Non Finansial (X2), Komitmen Organisasi (Z) dan Kinerja Karyawan (Y). Skala dalam penelitian ini menggunakan skala ukur interval. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan bagian marketing PT Japfa Comfeed. Jumlah karyawan marketing PT Japfa Comfeed yang berjumlah 150 orang. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equatioan Modelling (SEM). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah kompensasi finansial dan non finansial berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi dan komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan bagian marketing PT Japfa Comfeed Keyword : Kompensasi finansial, kompensasi non finansial, komitmen organisasi, kinerja karyawa

TINGKAT KONSUMSI ENERGI, AKTIVITAS FISIK DAN KESEGARAN JASMANI PADA POSISI (TOSSER DAN SMASHER) ATLET BOLA VOLI

Kesegaran jasmani merupakan kemampuan tubuh untuk melakukan aktivitas fisik tanpa mengalami kelelahan. Pemain bola voli membutuhkan daya tahan dan energi yang cukup agar tidak mengalami kelelahan. Posisi tosser dan smasher memiliki peran penting dalam permainan bola voli, karena tosser bertugas sebagai pengatur jalannya permainan, penerima bola kedua kemudian diumpankan kepada smasher untuk dilakukan penyerangan kepada lawan agar memperoleh nilai untuk mencapai kemenangan. Tosser memiliki aktivitas gerak di lapangan lebih banyak dibandingkan pemain yang lain, selain itu memiliki daya tahan yang lebih bagus. Aktivitas gerak yang lebih banyak membutuhkan asupan energi yang lebih agar tercipta kesegaran jasmani yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat konsumsi energi, aktivitas fisik dan kesegaran jasmani pada posisi (tosser dan smasher) atlet bola voli. Jenis penelitian ini adalah penelitian Comparative Study dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh tosser dan smasher di Klub Bola Voli Kudus. Jumlah sampel 17 orang untuk masing-masing kelompok tosser dan smasher dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu sampel dipilih sesuai kriteria penelitian sehingga dapat mewakili karakteristik populasi. Analisis data tingkat konsumsi energi menggunakan uji Independent T test, sedangkan perbedaan aktivitas fisik dan kesegaran jasmani menggunakan uji Mann-Whitney U test. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan tingkat konsumsi energi antara tosser dan smasher (p=0,943), terdapat perbedaan aktivitas fisik antara tosser dan smasher (p=0,001), dan terdapat perbedaan kesegaran jasmani antara tosser dan smasher (p=0,001). Saran dalam penelitian ini adalah perlu meningkatan konsumsi energi sesuai dengan kebutuhan sebagai seorang olahragawan. Perlu adanya konsultasi gizi olahraga untuk orang tua dan pelatih. Kata Kunci: Energi, Aktivitas Fisik, Kesegaran Jasmani, Tosser, Smashe

REPRESENTASI BERJUANG PADA NOVEL ”2” ( Studi Semiologi Representasi Berjuang Pada Novel 2)

The purpose of this study was to determine how the representation of the struggle in the novel 2. The theories are used, among other books as print media, karaya literature as a process of communication, literary novels as komuniksai mass media, novels, representation, struggle, Roland Barthes semiology. In this study the authors used qualitative research methods, with Roland barhess semiology analysis approach. With the subject of research is novel 2, the object of research is the text that represents struggle in the novel 2. The corpus ia all the text that the struggle in the novel 2. The conclusion of this study is that there are 20 leksia represents Struggle in the novel 2. This novel tells of a woman who struggles to survive the disease of obesityand realize the ideals of athletics badminton with limitations. The novel is intended for the public to always fight for life and story of this novel can be used as experience

The Development of “Batik Sendang” and Integrated Marketing Communication Strategy using a Mathematical Model Approach

The aim of this research are to ascertain, investigate, and evaluate the degree to which the creation of innovative economic products for Sendang Paciran batik clothing and the use of an integrated marketing communication strategy have an impact on the tourism appeal of Sendang Agung and Sendang Duwur Villages Paciran District. The explanatory survey method is employed in this research. The results of the research show that even though the villages of Sendang Agung and Sendang Duwur Paciran have built an integrated marketing communication plan for creative economic products, more work has to be done on it. This is evident from the responses of the vast majority of respondents who concurred with the posed questions. However, of the four forming parts of integrated marketing communications, public relations, publicity, and advertising are the forming factors with the strongest role and are the ones that have been executed the best

AN ANALYSIS STUDENTS' WRITING OF USING GENERIC STRUCTURE OF HORTATORY EXPOSITION TEXT BY THE SECOND GRADE STUDENTS OF MAN 2 KEDIRI ACADEMIC YEAR 2019/2020

This research aimed 1) to know the generic structure written in the hortatory exposition text. 2) to know the quality of generic structure written in the hortatory exposition text, and 3) to know the problems are faced in using the generic structure of written hortatory exposition text. This research used the descriptive qualitative method and used students’ writing of Hortatory Exposition text to be analyzed. This research sample was 25 from 32 students of second-grade at MAN 2 Kediri, from XI-MIPA 3. Data collection was carried out by conducting writing test and interview. The data was analyzed by using contextual data which includes three procedures such as: reduction, data presentation, and drawing conclusions and verification. Furthermore, the researcher only used an external auditor to review the entire project's data validity. This result showed that there were five problems that are faced by students 1) developing the ideas into a paragraph, 2) translating the text into English, 3) determining the topic or title in accordance with the theme, 4) making recommendations, 5) making thesis and argumentation. The researcher suggested that the teacher should explain the materials step by step and intensively

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja Pada Sentra Industri Mete di Wonogiri

The aims of this research to determine characteristics labor in cashew industry in Wonogiri, and determine the factors that affect labor productivity in cashew industry in Wonogiri. The basic method used in this research is descriptive method. Determining the location of the research conducted on purpose, which in District Jatisrono, Wonogiri. Respondents were taken in this study were 40 cashew industrial units in the district Jatisrono. Retrieval number of samples using proportional random sampling method. The analysis used in this study was the OLS (Ordinary Least Square) method in the form of multiple linear regression, the variables used were age, number of family dependents, work experience, working time allocation and employment status. Based on the analysis of data obtained by the equation : Y = - 5,731 - 0,157 X1 + 0,600 X2 + 0,481 X3 + 1,546 X4 - 0,821 X5 The model has a R2 value of 80,1%, which means that their contributions of the variables studied labor productivity in cashew industry center in Wonogiri at 80,1%. While the remaining 19,9% is explained by other variables outside the model. In the F test at the 95% confidence level values obtained Fhitung > Ftabel (39,244 > 27,329) which means jointly independent variables significantly affect labor productivity in the cashew industrial centers in Wonogiri. While the t-test results showed that the age variable, number of dependents variable, work experience variable, individual working time allocation variable affect on labor productivity in the industrial centers of cashew in Wonogiri at the 95% confidence level. Based on the regression coefficients standard values, the working time allocation variable has the biggest value to the direction of the positive relationship. This indicates that the increasing of the working time allocation then their productivity was also increase. And from the results of the study suggest that workers who have long working experience and who have high productivity in order to be maintained and for cashew employers should be selecting a laboron the cashew industry that has high productivity

Pengaruh brand image dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian kartu perdana telkomsel pada mahasiswa/i fakultas ekonomi dan bisnis islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Keputusan konsumen sangat dipengaruhi oleh merek tertentu, Telkomsel sudah mempunyai nama Brand image yang terkenal dipasaran sehingga banyak yang menggunakan produk telkomsel karna brand image dan kualitas produk yang baik, walaupun harga dan tarif telkomsel jauh lebih mahal dibandingkan dengan kartu perdana lainnya, namun konsumen tetap memakai kartu perdana telkomsel dikarenakan jaringan/signal yang kuat yang bisa diakses diwilayah manapun, salah satu alasan mahasiswa/i memilih kartu perdana telkomsel untuk berkomunikasi dengan orang tua dikampung yang juga memakai kartu perdana telkomsel. Maka dari itu penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh brand image dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian kartu perdana telkomsel. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif, Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara tahun ajaran 2015-2017 sebanyak 1.398 mahasiswa/i yang menggunakan kartu telkomsel, teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik Convinience Sampling. Sehingga sampel yang digunakan ada sebanyak 93 responden. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data dengan penyebaran kuisioner, Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kualitas data, uji asumsi klasik, uji statistik dan analisis regresi linear berganda. Dari hasil penelitian ini yang dilakukan menunjukkan bahwa variabel Brand Image (X1) berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian dengan tingkat signifikan dari variabel sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan nilai thitung> ttabel4,176 > 1,661. Variabel kualitas produk (X2) juga berpengaruh terhadap keputusan pembelian kartu perdana telkomsel dengan tingkat signifikan dari variabel kualitas produk sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan nilai thitung> t tabel 4,998 > 1,661. Kemudian dari uji simultan(F) diperoleh nilai Ftabel sebesar3,10 dan diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar 50,369. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Fhitung >Ftabel (50,369 > 3,10), artinya bahwa variabel brand image dan kualitas produk secara bersama atau simultan berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian kartu perdana Telkomsel. Kata Kunci: Brand Image, Kualitas Produk dan Keputusan Pembelian

IDENTIFIKASI DAN POTENSI BAKTERI ENDOFIT SEBAGAI PENGENDALI HAYATI ACIDOVORAX CITRULLI PENYEBAB PENYAKIT BACTERIAL FRUIT BLOTCH (BFB) PADA TANAMAN MELON (CUCUMIS MELO L.)

Penyakit bacterial fruit blotch (BFB) yang disebabkan oleh Acidovorax citrulli merupakan penyakit yang menginfeksi tanaman melon (Cucumis melo L.). Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan menggunakan pengendali hayati yang diperoleh dari bakteri endofit. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bakteri endofit asal tanaman melon dan mengetahui potensinya sebagai agen pengendali hayati penyakit BFB. Metode yang digunakan adalah deskriptif, dan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap. Hasil isolasi bakteri endofit dari akar tanaman melon diperoleh sebanyak 11 bakteri endofit. Hasil skrining antagonistic diperoleh 8 isolat mampu menghambat A. citrulli teridentifikasi sebagai Pseudomonas berdasarkan uji fisiologi dan biokimia. Berdasarkan uji DMRT, isolat EB6 memiliki besaran zona hambat tertinggi (4,41 ± 0,28 mm). Hasil uji hipersensitif pada daun tembakau menunjukkan 5 isolat dari total 8 isolat tidak bersifat patogen, dan tiga isolat dengan zona hambat terbesar (EA1, EB4, dan EB6) dipilih untuk diidentifikasi secara molekuler dan uji efektifitas secara in vivo. Analisis secara molekular sekuen pada 16S rRNA menunjukkan bahwa ketiga isolat teridentifikasi sebagai Pseudomonas lactis. Perendaman biji melon yang telah diinfeksi oleh A. citruli kedalam suspensi bakteri endofit P. lactis menunjukkan bahwa P. lactis EB6 memiliki efektivitas tertinggi (70,38%) dalam mengontrol penyakit BFB dan menurunkan keterjadian penyakit sebesar 59,1%. Bakteri P. lactis juga mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman melon yang terinfeksi BFB. Berdasarkan uji DMRT, pemberian P. lactis EB4 menunjukkan peningkatan rata-rata pertumbuhan tertinggi pada parameter tinggi tanaman (41,14 ± 1,35 cm), jumlah daun (6,21 ± 0,35) daun, panjang daun (7,01 ± 0,19 cm), dan lebar daun (7,84 ± 0,17 cm) pada 4 MST dibandingkan dengan isolat lain. Spesies bakteri yang diperoleh pada penelitian ini berpotensi digunakan sebagai agen pengendali hayati penyakit BFB pada tanaman melon. Bacterial fruit blotch (BFB) disease caused by Acidovorax citrulli is a disease that infects melon plants (Cucumis melo L.). This disease can be controlled by using biological controllers obtained from endophytic bacteria. This study aimed to obtain endophytic bacteria from melon plants and determine their potential as biological control agents for BFB disease. The method used is a descriptive and experimental method with a completely randomized design. Isolation of endophytic bacteria from the roots of melon found 11 endophytic bacteria. The results of antagonistic screening showed that eight isolates capable of inhibiting A. citrulli were identified as Pseudomonas based on physiological and biochemical tests. Based on the DMRT test, the EB6 isolate had the highest inhibition zone (4.41 ± 0.28 mm). The results of the hypersensitivity test on tobacco leaves showed that five isolates out of a total of 8 isolates were not pathogenic, and three isolates with the most significant inhibition zones (EA1, EB4, and EB6) were selected for molecular identification and in vivo effectiveness test. Molecular analysis using 16S rRNA sequence showed that the three isolates were identified as Pseudomonas lactis. Soaking melon seeds infected by A. citruli into a suspension of endophytic P. lactis bacteria showed that P. lactis EB6 had the highest effectiveness (70.38%) in controlling BFB disease and reduced the incidence of disease by 59.1%. P. lactis bacteria were also able to increase the growth of melon plants infected with BFB. Based on the DMRT test, the administration of P. lactis EB4 showed the highest average growth increase in plant height (41.14 ± 1.35 cm), the number of leaves (6.21 ± 0.35) leaves, leaf length (7.01 ± 0.19 cm), and leaf width (7.84 ± 0.17 cm) at 4 WAP compared with other isolates. The bacterial species obtained in this study have the potential to be used as biological control agents for BFB disease in melon plants

Minat Belajar Manajemen Keuangan Ditinjau dari Persepsi Mahasiswa Mengenai Keterampilan Mengajar Dosen dan Fasilitas Belajar pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fkip UMS Angkatan 2013

The purpose of this study to determine: 1 ) Effects of student perceptions about the teaching skills of faculty of the interest in learning subjects financial management to the students of Accounting Education FKIP UMS force in 2013 , 2 ) the effect of the teaching facilities of the interest in learning subjects financial management to the students of Accounting Education FKIP UMS force 2013 , and 3 ) the influence of student perceptions regarding teaching skills of faculty and teaching facilities on the interest to learn financial management courses in Accounting Education students of UMS FKIP force in 2013 . This study uses quantitative methods associative. The population in this study were students of Accounting Education who took a course in Financial Management class of 2013 is 165 students. The sampling technique using Random Sampling Proportional as many as 110 respondents. The necessary data and documentation obtained through a questionnaire that has previously been tested by validity and reliability testing. Data analysis technique used is multiple linear regression, F test, t-test, R2, and the relative contribution and effective. Results of regression analysis regression equation: Y = 6.996+ 0,151X1 + 0,265X2. The conclusion of this study were: 1) Perception of students on faculty teaching skills significantly influence the interest on student learning financial management Accounting Education FKIP force UMS 2013. Based on t test obtained t> t table is 3,165> 1,982 and the significance value t table is 4.598> 1.982 and the significance value Ftable is 34.714> 3.081 at a significance level of 5%. 4) Variable X1 gives the relative contribution of 38.3% and the effective contribution of 15.1%, X2 gives the relative contribution of 61.7% and the effective contribution of 24.3%. 5) The calculation result R2 obtained 0.394, meaning 39.4% interest in learning financial management is influenced by perceptions of students about the faculty teaching skills and learning facilities, while the remaining 60.6% influenced by variables outside the research