PENGGUNAAN MEDIA GIM DALAM MATERI TEKS PROSEDUR PADA PENYUSUNAN BUKU PENGAYAAN KELAS VII SMP SESUAI STANDAR PENERBITAN PT INTAN PARIWARA

Previous Indonesian language enrichment materials were largely textual and lacked innovation in content development. Therefore, freshness in the form of multimedia usage in the learning process, which is the main focus in education today, is needed. This study aims to describe the process of compiling and solving problems during the compilation of enrichment books. The type of research used is Research & Development (R&D) with a qualitative approach. This research was conducted through several stages, namely needs analysis, design, and development. The stages carried out by the researcher only reached the development stage because testing and evaluation became the company's domain. Data were collected using literature study techniques. The results of the study obtained are enrichment books that contain the profile of Pancasila learners and multimedia-based content relevant to the independent curriculum. The compiled enrichment book is titled "Creative Art of Writing Procedural Texts" totaling 80 pages. The process of compiling enrichment books is adjusted or guided by the steps of book making at PT Intan Pariwara. There are three stages to support the compilation of enrichment books, namely planning, manuscript preparation, and book compilation

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PROGRAM TELEVISI SOFT NEWS TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Masalah pokok dalam penelitian ini adalah, apakah penggunaan program televisi soft news lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media power point terhadap peningkatan hasil belajar ranah kognitif dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII SMPN 26 Bandung? Adapun secara rinci permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan, sebagai berikut: (1) Apakah penggunaan program televisi soft news lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media power point terhadap peningkatan hasil belajar ranah kognitif aspek mengetahui dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII SMPN 26 Bandung? (2) Apakah penggunaan program televisi soft news lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media power point terhadap peningkatan hasil belajar ranah kognitif aspek memahami dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII SMPN 26 Bandung? (3) Apakah penggunaan program televisi soft news lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media power point terhadap peningkatan hasil belajar ranah kognitif aspek menerapkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII SMPN 26 Bandung? Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain Non-equivalent control group design dalam bentuk pretest posttest. Instrumen yang digunakan adalah jenis tes objektif. Berdasarkan hasil pengolahan data secara umum dapat disimpulkan bahwa penggunaan program televisi soft news lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media power point terhadap peningkatan hasil belajar ranah kognitif dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII SMPN 26 Bandung. Secara khusus, kesimpulan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: (1) Penggunaan program televisi soft news lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media power point terhadap peningkatan hasil belajar ranah kognitif aspek mengetahui dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII SMPN 26 Bandung; (2) Penggunaan program televisi soft news lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media power point terhadap peningkatan hasil belajar ranah kognitif aspek memahami dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII SMPN 26 Bandung; (3) Penggunaan program televisi soft news lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media power point terhadap peningkatan hasil belajar ranah kognitif aspek menerapkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII SMPN 26 Bandung. Kata kunci: Media Pembelajaran, Program Televisi Soft News, Hasil Belajar. The research of this study is whether use of television program soft news more effective than power point media toward an increase cognitive result of study on Bahasa’s Subject to seventh grade students in SMPN 26 Bandung. In detail, the problems of research study are: (1) Does the use of television program soft news more effective than power point media toward an increase result of study in knowing aspect of cognitive on Bahasa’s subject to seventh grade students in SMPN 26 Bandung? (2) Does the use of television program soft news more effective than power point media toward an increase result of study in understanding aspect of cognitive on Bahasa’s subject to seventh grade students in SMPN 26 Bandung? (3) Does the use of television program soft news more effective than power point media toward an increase result of study in applying aspect of cognitive on Bahasa’s subject to seventh grade students in SMPN 26 Bandung? Quasi-Experimental method is used to conduct the research with Non-equivalent control group design in pretest posttest. Objective test is used as an instrument. Based on result of processing data, it showed that the use of television program soft news more effective than power point media toward an increase cognitive result of study on Bahasa’s Subject to seventh grade students in SMPN 26 Bandung. In particular, the conclusion in this study can be described as follow: (1) The use of television program soft news more effective than power point media toward an increase result of study in understanding aspect of cognitive on Bahasa’s subject to seventh grade students in SMPN 26 Bandung. (2) The use of television program soft news more effective than power point media toward an increase result of study in understanding aspect of cognitive on Bahasa’s subject to seventh grade students in SMPN 26 Bandung. (3) The use of television program soft news more effective than power point media toward an increase result of study in applying aspect of cognitive on Bahasa’s subject to seventh grade students in SMPN 26 Bandung. Keywords: Learning Media, Television Program Soft News, Results of Study

HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI AKUNTANSI DI SMKN 44 JAKARTA

DESTY SURYANINGTYAS. The Correlation Between School Climate with Learning Achievement. Pre Thesis. Jakarta. Study Program of Economic Education, Concentration in Accounting Education, Department of Economic and Administration, Faculty of Economic, Universitas Negeri Jakarta, Juny 2013. This research conducted to describe the correlation between school climate with learning achievement at SMK Negeri 44 Jakarta. This research uses the quantitative research with an ex post facto data and a correlation approach. The data of learning achievement derived from average score mid semester, while proportional random sampling is research techniques. The attainable populations are the students of SMKN 44 Jakarta, class XI Competence Program of Accounting, school year of 2012-2013, consist of two classes with 66 ctudents in total. Based on Isaac and Michael table, sample used in this research are 55 students, with 27 students of XI Accounting 1 and 28 students of XI Accounting 2. Regression equations result is Ŷ = 59,77 + 0,06X. By virtue of that equation, normality test by using liliefors test results, Lo < Lt (0,0960 < 0,1195). It shows that the data had been normally distributed. For linearity regression test, the result is Fh < Ft (0,82 < 2,04), so, it indicated that the data had been linear. While for the regression significant test, the result is Fh > Ft (21,27 > 4,02). It indicated that the data had been significant. The result of correlation coefficient test of product moment by Pearson is r = 0,530, which it means there is a positive correlation between school climate with learning achievement. The calculation of t-test showed that t account iv xy > t table , 4,84 < 1,671. It shows there is a significance correlation between school climate with learning achievement at SMKN 44 Jakarta. The calculation of determination coefficient test results 28,10%, so that the learning achievement effected by the school climate at the rate of 28,10%. Can be concluded this study shows that there is a positive and significant relationship between school climate and learning achievement at SMK Negeri 44 Jakarta. School climate is one of the factors affecting learning achievement deserves to be developed both in terms of ecology, milleu, social diemension, and culture so hopefully students can earn a maximum of learning achievement. For researchers are expected to develop this research further by using more samples or by adding another variable that becomes one of the factors that influence learning achievement such as attitude, interest and motivation. Expected to perform a variety of research, in high school or middle school or elementary school

STATUS EKONOMI KELUARGA YANG MELAKUKAN PERNIKAHAN DINI

Pernikahan adalah suatu hal yang sakral dan penting karena menyangkut keberlangsungan hidup. Akan tetapi dalam melangsungkan pernikahan tentunya harus memiliki persiapan yang matang baik dari segi fisik, psikologi, mental dan tentunya finansial. Karena apabila tidak demikian pernikahan akan berakhir pada perceraian. Namun hal ini nampaknya tidak berlaku di masyarakat Desa Jambar, sebagai buktinya setiap tahun angka pernikahan dini di Desa Jambar meningkat. Sebab itulah, peneliti mengadakan penelitian di Desa Jambar. Tujuanya untuk menggali informasi mengenai latar belakang terjadinya pernikahan dini, status ekonomi keluarga yang melakukan pernikahan dini, dampak adanya pernikahan dini hingga upaya yang dilakukan dalam meminimalisir pernikahan dini oleh tokoh masyarakat. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Untuk teknik pengumpulan data penulis menggunakan observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi literatur. Dalam penelitian, didapatkan bahwa latar belakang terjadinya pernikahan dini dilatarbelakangi oleh beberapa faktor yaitu pendidikan dan pengetahuan yang rendah, himpitan ekonomi, hamil diluar nikah, dan keinginan sendiri. Status ekonomi keluarga yang melakukan pernikahan dini berada dalam kelas bawah karena ditinijau dari pendidikan sebagian besar tamatan SD, bermata pencaharian buruh tani, pendapatan Rp. 300.000 sampai dengan Rp.750.000 dan tidak memiliki barang berharga, hanya memiliki barang bersifat ekonomis seperti televisi, hewan ternak yang sewaktu-waktu dapat dijual jika dibutuhkan ketika keuangan mendesak.;--- Marriage is a sacred and important because it concerns the survival. However in the customs, the wedding of course must have a mature preparations both in terms of physical, psychological, mental and financial. Because if no such marriages will end in divorce. However this did not seem to apply in the community of the village of Jambar, as evidence of early marriage figures every year in the village of Jambar increases. Hence, a researcher with the research in the village of Jambar. The goals to unearth information about the background of the occurrence of early marriage, economic status of families who do the marriage early, the impact of the presence of early marriage to efforts made to minimize premature marriage in by community leaders. In this study, the researchers used a qualitative research method with approach case studies. Data collection techniques for authors to use observation, interviews, literature studies and documentation study. In my research, obtained that background the occurrence of early marriage effected by several factors, level of education and knowledge is low, the insistence of the economy, pregnant outside of marriage, and the desire of his own. The economic status of families who do the early marriage are in the lower class because of the review of education graduates are mostly primary, edged peasant livelihood, income of Rp. 300,000 until Rp 750,000 and have no valuables, only to have the goods are economical as television, farm animals which at any time can be sold if needed when urgent financia

The Use Of Drawing Method For Diagnosing Students’ Misconception About Plant Structure In Relation To Photosynthesis

The study of diagnosing students’ misconception about plant structure in relation to photosynthesis among middle school using drawing method was conducted to identify students’ misconception using drawing method concerning on this important concept. A descriptive research was applied in this study and a number of eight grade students (N=32) is participated in this research. Purposive sampling was implemented as the sampling technique of this study. Data was gathered from thirty two students’ drawings, modified Certainty of Response Index (CRI), interview, and questionnaire. These drawings were analyzed and categorized based on five level of drawings criteria by Köse. The result showed that the students intensify on Level 4 in which students’ drawings mostly demonstrate partial understanding and no misconception found in the concept of plant structure in relation to photosynthesis. From the drawings, there were 25% students identified which held misconception on plant structure and it is followed by 40,63% drawings with misconception for photosynthesis concept. This findings was supported by modified CRI analysis which shows there was 37,63% students that held misconceptions. Based on modified CRI analysis and interview result also found that students mostly held misconception on determining time when photosynthesis happen, location of photosynthesis occurred, and structure and function of plant that related with photosynthesis concept. Besides that, other interesting facts showed that the students cannot grasp the idea of root system, shoot system, and photosynthesis as interrelated concept in science. The main causes of students’ misconception come from students’ itself, textbook, and their interaction with environment Penelitian mengenai diagnosa miskonsepsi siswa pada konsep struktur tumbuhan dalam kaitannya dengan konsep fotosintesis telah dilaksanakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa pada konsep tersebut dengan menggunakan metode menggambar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan melibatkan sejumlah siswa (N=32) kelas VIII dan pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Data penelitian ini diperoleh melaui gambar siswa, tes pilihan ganda disertai modifikasi Certainty of Response Index (CRI), wawancara, dan angket siswa. Data gambar siswa dianalisis dan dikategorikan berdasarkan lima level gambar yang dikembangkan oleh Köse. Hasil penelitian menunjukkan bahwa presentasi tertinggi dari gambar siswa berada pada Level 4. Berdasarkan data gambar, terdapat 25% siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep struktur tumbuhan dan 40,63% siswa pada konsep fotosintesis. Penemuan ini ditunjang dengan analisa tes pilihan ganda beralasan terbuka yang disertai dengan modifikasi CRI. Berdasarkan analisis CRI dan wawancara juga menunjukkan bahwa terdapat 37,63% siswa mengalami miskonsepsi dalam menentukan waktu dan tempat terjadinya fotosintesis, struktur dan fungsi tumbuhan yang berkaitan dengan konsep fotosintesis. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa siswa belum berhasil memahami konsep sistem akar, sistem pucuk, dan fotosintesis sebagai konsep yang saling berhubungan. Penyebab utama miskonsepsi siswa berasal dari siswa itu sendiri, buku, dan interaksinya dengan lingkungan

ANALISIS STRUKTUR BANGUNAN RANGKA BAJA MENGGUNAKAN ECCENTRICALLY BRACED FRAME (EBF) AKIBAT BEBAN GEMPA

Peningkatan kekakuan struktur dapat dilakukan dengan cara menambahkan sistem pengaku pada bangunan. Salah satu cara untuk meningkatkan kekakuan pada bangunan rangka baja adalah dengan memasang Eccentrically Braced Frame(EBF)yang dapat memberikan mekanisme yang stabil dalam mendisipasi energi gempa. Ada tiga konfigurasi dalam sistem EBF diantaranya D-EBF, Split K-EBF dan V-EBF. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat perubahan simpangan struktur, periode getar struktur dan perubahan tahanan momen penampang balok di luar link, sebelum dan sesudah dipasang pengaku EBF. Objek penelitian ini adalah gedung yang terletak di daerah Jakarta Pusat dan memiliki sistem struktur rangka baja dengan tinggi 32,55m menggunakan pengaku Eccentrically Braced Frame(EBF). Penelitian ini menggunakan konfigurasi EBF tipe Split-K dan tipe D dengan link sepanjang 0,5m dan dianalisis dengan analisis gempa respon spektrum dan time history. Hasil analisis menunjukan penggunaan EBF Split-K dengan analisis respon spektrum dan time history dapat mereduksi simpangan arah-x hingga 64,60% sedangkan untuk tipe-D hingga 63,39% sementara arah-y pada tipe Split-K dapat mereduksi hingga 61,19% sedangkan pada tipe-D dapat mereduksi hingga 64,68%. Periode getar struktur pada model EBF tipe Split-K dan tipe-D juga mengalami penurunan masing-masing sebesar 39,89% dan 34,96%. Sedangkan untuk tahanan momen penampang balok di luar link setelah pemasangan pengaku EBF tipe-D dan Split-K dapat mereduksi tahanan momen masing - masing sebesar 35% dan 60%. Kata kunci : EBF, Split-K EBF, D-EBF;--- Increased stiffness of the structure can be done by adding a stiffening system to the building. One way to increase rigidity in steel frame buildings is to install Eccentrically Braced Frame (EBF) which can provide a stable mechanism for earthquake energy. There are three configurations of EBF system including D-EBF, Split K-EBF and V-EBF. The purpose of this research is to observe changes in deviation of structures, vibrations period of structure and the efficiency of resistance of cross-sectional beam moments outside the link, before and after the EBF admission is installed. The object of this research is a building in Center Jakarta which have steel frame structure system with 32.55m height using Eccentrically Braced Frame (EBF) stiffener. This research uses D-type EBF and Split-K configuration with 0.5m length of link and analyzed with spectrum response and time historyearthquake analysis. The analysis results show that the use of Split-K EBF can reduce x-direction drift up to 64,60%, while the y-direction can reduce up to 64.68% . The structural vibration periods of the D-EBF and K-EBF models also decreased by 39,89% and 34,96%, respectively. While for the detection of cross-sectional beam moments outside the link after the installation of the D-EBF and K-EBF stakes can reduce the moment resistance by 35% and 60% respectively. Key words : EBF, Split-K EBF, D-EB

PENINGKATAN PENGETAHUN IBU MENGENAI GIZI PADA ANAK SEKOLAH MELALUI MEDIA WHATTSAPP GROUP

Anak sekolah merupakan golongan usia yang mengalami pertumbuhan fisik, kecerdasan, mental, serta emosional yang sangat cepat, sehingga membutuhkan dukungan gizi yang optimal. Peran orang tua terutama ibu menentukan status gizi dan kecukupan zat gizi pada makanan anak, sehingga perlu ada kegiatan untuk meningkatan pengetahuan ibu terkait gizi pada anak sekolah. Kegiatan pengabdian kepada masayarakat ini dilakukan di komunitas Muslimah Sehat Indonesia, dimana anggotanya adalah para ibu dari berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan&nbsp; pengetahuan ibu terkait gizi pada anak sekolah dengan cara edukasi gizi melalui media WhatsApp Group. Hasil dari kegiatan ini didapatkan terjadi peningkatan pengetahuan peserta sebanyak 46, 33% yang didapatkan dari pre dan post test. Diharapkan setelah kegiatan edukasi ini, dapat diaplikasikan kepada keluarga, terutama pada anak. &nbsp; Kata kunci: pengetahuan, gizi anak sekolah, WhatsApp Grou

Efektivitas Penerapan Metode Diskusi dengan Pendekatan Matematika Realistik (PMR) Ditinjau dari Tipe Kepribadian Siswa Kelas VIII SMP Negeri di Kabupaten Lampung Timur

The aims of this research are to know: (1) Which one more effective, learning using discussion with realistic mathematics  approach or a conventional learning. (2) Which one gives better mathematics learning achievement, student with personality types Sanguine or Phlegmatis. (3) Which one more effective for each personality typeof students, learning using discussion withPMR or a conventional learning.This research used quasi experimental method with its population included all of students of state junior high school in East Lampung Regency. Sampling was done by stratified cluster random sampling. The size of the samples was 202 students. The data collection technique were the document that was the last of examination theseven grade for initial capability data before the experiment, achievement tests for mathematics student achievement data, and questioner of personality types. The data was analyzed using analysis of variance. The conclusions of the research were as follows: (1) learning mathematics using discussion with PMR is more effective than learning mathematics usingdiscussion with conventional approach. (2) Students with personalitytypesof Sanguinenor Phlegmatis have the same mathematics achievement. (3) For each personality type of students, learning using discussion with PMR approach is more effective than learning mathematics the method of discussion withconventional approach

EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA APABILA PEMBERI FIDUSIA CIDERA JANJI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah eksekusi jaminan fidusia apabila pemberi fidusia cidera janji menurut Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia dan bagaimanakah kewajiban pemberi dan penerima fidusia dalam hal eksekusi jaminan fidusia di mana dengan metode penelitian hukum normatif disimpulkan: 1. Eksekusi jaminan fidusia apabila pemberi fidusia cidera janji maka dapat dilakukan dengan cara pelaksanaan titel eksekutorial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2) Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia oleh penerima fidusia dan penjualan benda yang menjadi objek jaminan fidusia atas kekuasaan penerima fidusia sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan serta penjualan di bawah tangan yang dilakukan berdasarkan kesepakatan pemberi dan penerima fidusia jika dengan cara demikian dapat diperoleh harga tertinggi yang menguntungkan para pihak. Pelaksanaan penjualan dilakukan setelah lewat waktu 1 (satu) bulan sejak diberitahukan secara tertulis oleh pemberi dan penerima fidusia kepada pihak-pibak yang berkepentingan dan diumumkan sedikitnya dalam 2 (dua) surat kabar yang beredar di daerah yang bersangkutan. 2. Kewajiban pemberi dan penerima fidusia dalam hal eksekusi jaminan fidusia, yakni pemberi fidusia wajib menyerahkan benda yang menjadi objek jaminan fidusia dalam rangka pelaksanaan eksekusi jaminan fidusia. dalam hal hasil eksekusi melebihi nilai penjaminan, penerima fidusia wajib mengembalikan kelebihan tersebut kepada pemberi fidusia dan apabila hasil eksekusi tidak mencukupi untuk pelunasan utang debitor tetap bertanggung jawab atas utang yang belum terbayar.Kata kunci: fidusia; cidera janji

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI PENCEMARAN AIR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Penelitian ini dilakukan berdasarkan latar belakang rendahnya pemahaman siswa terhadap subkonsep pencemaran air dimana sebagian besar hasil belajar siswa kurang memuaskan atau nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Problem Based Learning pada materi pencemaran air. Penelitian dilaksanakan di SMA Pasundan 7 Bandung pada kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Pretest-Postest Design. Instrumen penelitian yang digunakan adalah test kognitif sebanyak 20 soal pilihan ganda. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata postest kelas kontrol 67,50 dan postest kelas eksperimen 74,50. Analisis data menggunakan uji-t menunjukkan hasil thitung > t tabel dengan perolehan nilai t hitung 3,487 dan t tabel 2,05 dengan taraf signifikansi 5% atau nilai signifikansi <0,05 yakni 0,001. Dari kriteria tersebut, Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil analisis N-gain kelas eksperimen sebesar 0,61 rmenunjukkan peningkatan hasil belajar dengan kriteria sedang. Penilaian sikap dan keterampilan yang dimiliki siswa pada kelas eksperimen, menunjukkan kriteria sangat baik dengan perolehan nilai rata-rata yaitu 100 – 90 termasuk kategori A. Jadi, model Problem Based Learning lebih meningkatkan hasil belajar siswa.\ud Kata Kunci : Model Problem Based Learning, Hasil Belajar, materi Pencemaran Air