AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika
Not a member yet
    443 research outputs found

    ANALISIS KREATIVITAS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPEN ENDED DITINJAU DARI KEMAMPUAN METAKOGNITIF

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan kemampuan kreativitas siswa dalam menyelesaikan soal open ended ditinjau dari kemampuan metakognitif siswa . Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Adapun subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VII dengan kemampuan metakognisi sangat kurang, kurang, cukup, baik, baik sekali. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket kesadaran metakognisi siswa, tes kemampuan kreativitas siswa berupa soal open-ended, dan rubrik penskoran kreativitas siswa. Teknik analisis data dilakukan dengan 3 tahapan yaitu : reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Siswa dengan tingkat metakognisi kurang sekali memenuhi aspek orisinalitas, keluwesan dan kerincian, namun berlaku pada satu soal saja. Siswa dengan tingkat metakognisi kurang hanya memenuhi aspek orisinalitas dan kerincian namun bisa menyelesaikan semua soal. Siswa dengan tingkat metakognisi cukup memenuhi aspek semua aspek namun pada soal yang berbeda. Siswa dengan metakognisi baik memenuhi aspek kelancaran dan keluwesan, kurang memenuhi aspek orisinalitas, dan tidak memnuhi aspek kerincian. Siswa dengan tingkat metakognisi baik sekali memenuhi semua aspek kreativitas

    DEVELOPING VIDEO OF SET MATERIALS USING BANDICAM AS LEARNING MEDIA AMID PANDEMIC

    No full text
    Students have difficulty in understanding Mathematical concepts because the instructional media are difficult to understand. It is necessary to have instructional media that is attractive, comprehensive and supports online learning. Bandicam software offers a chance for teachers to create an interesting instructional video that supports online learning.  Based on the aim, Research and Development (R&D) with a 4-D development is used. The sample was the seventh grade of SMP Muhammadiyah Ambarawa that learned about Set Material.  The results showed that instructional video using Bandicam software was identified as feasible as an online instructional media. The results of the expert's assessment found that the average score from the set material expert was 82.33%, and from the media, the expert was 85.09%. The results of the trial stated that the students’ average using the instructional video was 82.61%. Based on the expert and student's assessment, it can be concluded that instructional video using Bandicam software is suitable as an online instructional media. 

    PENGEMBANGAN BUKU AJAR MATA KULIAH MATEMATIKA KONTEKSTUAL DILENGKAPI KONTEN DIGITAL

    Get PDF
    Calon guru matematika masa depan perlu memiliki kemampuan dalam mendisain pembelajaran matematika yang mendukung siswa dalam mengembangkan kemampuan literasi matematis. Dari berbagai pendekatan pembelajaran yang ada, Realistic Mathematics Education (RME) merupakan salah satu pendekatan yang bisa mendukung kemampuan literasi matematis siswa. Artikel ini bertujuan membahas pengembangan buku yang menjadi rujukan guru/calon guru dalam melaksanakan pembelajaran RME yang inovatif. Model pengembangan pada penelitian ini menggunakan Plomp dengan langkah-langkah pengembangan buku ajar oleh Muslich. Buku Ajar yang dihasilkan menambahkan contoh-contoh praktik implementasi Matematika Realistik yang lebih variatif dan memberikan ilustrasi untuk tingkat SD, SMP dan SMA. Proses pengembangan buku ajar ini sudah melalui proses pengembangan buku ajar mata kuliah mulai dari analisis kebutuhan buku ajar yang berasal dari kesalahan-kesalahan mahasiswa dalam mengembangkan pembelajaran RME dan analisis buku referensi RME yang ada di Indonesia. Dari tahapan analisis kebutuhan, disusun peta bahan ajar dan rencana konten digital, Pada tahapan selanjutnya, buku ajar disusun dengan dilengkapi konten digital. Untuk kelayakan buku ajar dilakukan uji kevalidan dan uji keterbacaan, Validitas buku ajar mata kuliah Matematika Kontekstual bermuatan konten digital untuk mahasiswa pada mata kuliah Matematika Kontekstual ini pada aspek isi, format, Bahasa dan ilustrasi memenuhi kriteria baik. Sedangkan untuk hasil keterbacaan mencapai level baik kecuali pada beberapa pilihan kata masih belum baku.Future mathematics teacher candidates need to have the ability to design mathematics lessons that supports the students’ mathematical literacy skills. Realistic Mathematics Education (RME) as one of an approach in mathematics teaching has already proven to be able to help the development of mathematical literacy skills. This article aims to discuss the development of books that become a reference for teachers/prospective teachers in developing innovative RME learning. The development model in this study uses Plomp with the steps of developing a textbook by Muslich. The resulting textbook adds more varied examples of realistic mathematics implementation practices and provides illustrations for elementary, middle and high school levels. The process of developing this textbook has gone through the process of developing course textbooks starting from analyzing the needs of textbooks originating from student mistakes in developing RME learning and analyzing RME reference books in Indonesia. From the needs analysis stage, a map of teaching materials and plans for digital content are drawn up. At the next stage, textbooks are prepared with digital content. For the feasibility of the textbook, a validity test and readability test were carried out. The validity of the Contextual Mathematics course textbook containing digital content for students in this Contextual Mathematics course in the aspects of content, format, language and illustrations met the good criteria. Meanwhile, the readability results reached a good level, except for some word choices that were not standardized

    IMPLEMENTATION OF PBL-HOTS MODEL TO STUDENTS MATHEMATICAL LITERACY SKILL

    Get PDF
    The purpose of this study was to determine the mathematical literacy ability of students in solving HOTS questions before and after applying the PBL-HOTS model on gradient of perpendicular line. In addition, the purpose of this article is to find out student responses to the PBL-HOTS model learning implemented. This research is descriptive research with a qualitative approach. Data collection techniques were used tests, questionnaires, and documentation. The subjects of this study were 25 students of class VIII SMP Lab school UPI who had high, medium, and low mathematical abilities. This study uses 15 test questions and 19 statements in the questionnaire consisting of 7 negative statements and 12 positive statements. The analysis technique in this study consists of three stages, namely 1) data reduction; 2) data display; 3) drawing conclusions and verification. The results showed that students' mathematical literacy skills in solving HOTS questions before the implementation of PBL-HOTS were 18 students identified as failing, 1 student identified as lacking, 4 students identified as adequate, and 2 students identified as very good. Meanwhile, the students' mathematical literacy skills after implementing the PBL-HOTS model were 9 students identified as failing, 1 less, 8 enough, 3 good, and 4 very good. In addition, from the results of the percentage of students' attitude questionnaires towards the learning carried out, it shows that on average 25 students of class VIII SMP Lab school UPI have a good attitude towards the teaching carried out or on intermediate students like or match learning using the PBL-HOTS model in improving their mathematical literacy ability. The results of this study are expected to be used as information about the mathematical literacy skills of junior high school students. They can be helpful in education, especially mathematics teaching, which can use the PBL-HOTS model in improving the mathematical literacy skills of junior high school students

    PENGARUH PROBLEM-BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MATEMATIS SISWA

    Get PDF
    AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengevaluasi pengaruh dari penerapan PBL pada kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) matematis siswa, meliputi kemampuan berpikir kritis, kreatif, pemecahan masalah, dan penalaran. Systematic literature review (SLR) digunakan sebagai metode dalam penelitian ini, melalui pencarian pada database google scholar, semantic scholar, ERIC, DOAJ, science direct, atlantis press, dan IOP science dari tahun 2013 hingga 2021, sehingga menghasilkan 78 studi primer yang memenuhi kriteria inklusi yang ditetapkan. Setiap artikel didata lalu diklasifikasikan berdasarkan judul, tahun studi, jenjang pendidikan, ukuran sampel, dan jenis HOTS untuk dilakukan analisis satu per satu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PBL memberikan efek positif terhadap HOTS matematis siswa apabila dalam proses pembelajaran diterapkan kegiatan belajar berbasis masalah yang berpusat pada siswa dengan guru berperan sebagai fasilitator, serta melibatkan siswa dalam kegiatan penemuan mandiri melalui kolaborasi antar siswa dalam kelompok kecil untuk memecahkan masalah secara representatif. Sehingga PBL cocok diterapkan untuk mencapai tujuan dan urgensi dari pembelajaran khususnya dalam meningkatkan HOTS matematis siswa. Temuan penelitian ini juga berkontribusi memberikan informasi yang berkaitan dengan tren dan heterogenitas penelitian terkait implementasi PBL terhadap HOTS matematis di Indonesia sehingga diharapkan dapat menjadi rekomendasi maupun ide untuk penelitian selanjutnya. Kata kunci: Kemampuan berpikir tingkat tinggi; problem-based learning; systematic literature review. AbstractThis study aims to describe and evaluate the effect of the application of PBL on students' mathematical higher-order thinking skills (HOTS), including critical, creative, problem solving, and reasoning abilities. Systematic literature review (SLR) was used as a method in this study, through searching the database on Google Scholar, Semantic Scholar, ERIC, DOAJ, Science Direct, Atlantis Press, and IOP Science from 2013 to 2021, resulting in 78 primary studies that met the specified inclusion criteria. Each article was recorded and then classified by title, year of study, education level, sample size, and type of HOTS to be analyzed one by one. The results showed that PBL had a positive effect on students' mathematical HOTS if in the learning process student-centered problem-based learning activities were applied with the teacher acting as a facilitator, and involving students in independent discovery activities through collaboration between students in small groups to solve problems representatively. So that PBL is suitable to be applied to achieve the goals and urgency of learning, especially in increasing students' mathematical HOTS. The findings of this study also contribute to providing information related to trends and heterogeneity of research related to the implementation of PBL on mathematical HOTS in Indonesia so it’s expected to be a recommendation and idea for further research. Keywords: Higher-order thinking skill; problem-based learning; systematic literature review.

    ANALISIS PELAKSANAAN SIMULASI R DALAM KETERBATASAN PANDEMI

    No full text
    AbstrakPenelitian bertujuan untuk menganalisis bagaimana penerapan pembelajaran distribusi peluang melalui simulasi R dalam keterbatasan pandemi covid-19. Metode yang digunakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui angket dan wawancara terbuka terhadap subyek penelitian terpilih sebagai triangulasi metode. Wawancara dilakukan dengan 3 mahasiswa yang mewakili kategori kemampuan pemahaman tinggi, sedang dan rendah. Hasil penelitian menunjukkan respon baik dari mahasiswa untuk seluruh aspek dan indikator capaian dengan persentase 72,684%. Respon kurang baik datang dari aspek bakat mahasiswa dengan persentase 61,765%. Respon baik pada aspek minat, sarana prasarana, dan kecakapan dosen masing-masing dengan persentase 75,919%, 69,669%, dan 75,441%. Pada aspek motivasi, mahasiswa memberi respon sangat baik dengan persentase 82,353%. Dari analisis wawancara disimpulkan bahwa keterbatasan pengetahuan mahasiswa mengenai bahasa pemrograman dan belum terbiasanya mahasiswa melakukan multitasking dalam suatu pembelajaran menyebabkan simulasi R dalam pembelajaran daring mendapat respon yang kurang baik dari aspek bakat. Selain itu, ketersediaan sarana dan prasarana seperti sinyal stabil, laptop dan HP yang compatible juga membuat pembelajaran daring berbasis R ini menjadi terbatas. Sebagai upaya perbaikan kualitas pembelajaran berikutnya, dosen akan mengenalkan mahasiswa bahasa pemrograman R dengan membuat scaffolding dalam bentuk buku panduan simulasi R, menyajikan perkuliahan dengan metode SAS (sinkron-asinkron-sinkron) untuk membantu mahasiswa yang memiliki keterbatasan sarana dan prasarana daring.AbstractStudy aims to analyze how to apply learning probability distribution through R simulation within the limitations of the covid-19 pandemic. The method used is descriptive with a qualitative approach through questionnaires and open interviews with selected research subjects as a triangulation method. Interviews were conducted with 3 students representing the categories of high, medium and low comprehension abilities. The results showed good responses from students for all aspects and indicators of achievement with a percentage of 72.684%. The unfavorable response came from the aspect of student talent with a percentage of 61.765%. The responses were good on the aspects of interest, infrastructure, and lecturers' skills with a percentage of 75.919%, 69.669%, and 75.441%. In the aspect of motivation, students gave a very good response with a percentage of 82.353%. From the interview analysis, it was concluded that the limited knowledge of students about programming languages and students' unfamiliarity with multitasking in learning caused the R simulation in online learning to get a poor response from the talent aspect. In addition, the availability of facilities and infrastructure such as stable signals, compatible laptops and cellphones also makes this R-based online learning limited. In addition, the availability of facilities and infrastructure such as stable signals, compatible laptops and cellphones also makes this R-based online learning limited. As an effort to improve the quality of subsequent learning, the lecturer will introduce students to the R programming language by making scaffolding in the form of an R simulation guidebook, presenting lectures using the SAS (synchronous-asynchronous-synchronous) method to help students who have limited online facilities and infrastructure

    PROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT (AQ)

    No full text
    Adversity Quotient (AQ) merupakan kecerdasan dalam mengatasi  kesulitan dengan  menentukan berbagai strategi dan menjadi penentu dalam kepampuan menyelesaian masalah. Rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematika bagi siswa merupakan suatu persoalan pokok yang perlu ditinjau lebih lanjut berdasarkan Adversity Quotient (AQ). Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa ditinjau dari adversity quotient dengan kategori climbers, campers, dan quitters. Penelitian merupakan deskriptif kualitatif yang dilaksanakan pada siswa kelas VIII SMPN 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa dengan subjek sebanyak 3 orang yang mewakili masing-masing kategori adversity quotient. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, tes, dan wawancara. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara tiga kategori adversity quotient dalam kemampuan pemecahan masalah matematika, dimana; siswa kategori climbers memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menyelesaikan masalah dengan memenuhi keempat indikator yaitu memahami, merencanakan, melaksanakan pemecahan masalah, dan melakukan evaluasi kembali. Selanjutnya, siswa kategori campers ditemukan memiliki kemampuan pemecahan masalah yang cukup dengan mampu memenuhi tiga indikator yaitu memahami, merencanakan, dan melaksanakan pemecahan masalah. Sedangkan siswa kategori quitters ditemukan memiliki kemampuan pemecahan masalah yang rendah, dimana hanya mampu memenuhi satu indikator penyelesaian masalah yaitu memahami masalah. Adversity Quotient (AQ) is intelligence in overcoming difficulties by determining various strategies and becoming the determinant in solving the problems. The poor mathematical problem-solving ability of students is a major problem that needs to be reviewed further based on the Adversity Quotient (AQ). The main purpose of this research is to analyze and describe students' mathematical problem solving abilities in terms of the adversity quotient in the categories of climbers, campers, and quitters. This research is a qualitative descriptive that was conducted on eighth grade students of SMPN 3 Sungguminasa, Gowa Regency with 3 subjects representing each adversity quotient category. Data collection techniques using questionnaires, tests, and interviews. The data collected was then analyzed using the Miles and Huberman model with the stages of data reduction, data presentation, and drawing conclusions/verification. The results of this research indicate that there are differences between three adversity quotient categories in mathematical problem solving abilities, where; Climbers category students have very good ability in solving problems by fulfilling the four indicators, namely understanding, planning, implementing problem solving, and re-evaluating. Furthermore, the campers category students were found to have sufficient problem-solving ability by being able to meet three indicators, namely understanding, planning, and implementing problem solving. Meanwhile, students in the quitters category were found to have low problem-solving abilities, which were only able to fulfill one problem-solving indicator, namely understanding the proble

    EKSPLORASI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL AND CONTENT KNOWLEDGE (TPACK) PADA KELAS KALKULUS INTEGRAL DI MASA PANDEMI COVID-19

    No full text
    Covid-19 telah mengubah tatanan dunia dan bidang-bidang kehidupan, mulai dari bisang sosial, kesehatan, ekonomi, dan tidak terkecuali bidang pendidikan. Adapun untuk bidang pendidikan pemerintah telah membuat kebijakan dengan menghentikan kegiatan tatap muka (pembelajaran luring) dan diganti dengan pembelajaran daring. Pada titik inilah seorang guru dituntut untuk memiliki Technological Pedagogical And Content Knowledge (TPACK). TPACK merupakan sebuah kerangka konseptual yang memperlihatkan hubungan antara tiga pengetahuan yang harus dikuasai oleh guru, yaitu teknologi, pedagogi, dan konten. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan TPACK pada kelas Kalkulus Integral dengan menggunakan metode kualitatif studi kasus. Instrumen kunci dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, karena peneliti yang mengumpulkan sendiri data melalui observasi, atau wawancara dengan subjek. Untuk menunjang data penelitian, diperlukan instrumen pendukung, yaitu: (1) Angket untuk memotret TPACK Dosen pada kelas Kalkulus Integral, dan (2) Lembar Observasi, untuk mencatat hal-hal penting selama proses pelaksanaan observasi pada kelas virtual.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 7 komponen TPACK sebagian besar persepsi mahasiswa menunjukkan bahwa TPACK pada kelas Kalkulus menunjukan hasil baik dan sangat baik dan sebagian kecil menunjukkan hasil kurang baik dan cukup

    PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTU PROGRAM VISUAL BASIC PADA MATERI BARISAN ARITMATIKA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan manghasilkan suatu media pembelajaran berbantuan pemrograman Microsoft Visual Basic pada materi barisan aritmatika yang valid, praktis dan efektif. Model pengembangan yang digunakan yaitu model ADDIE dengan teknik pengumpulan data berupa angket, tes dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini ialah peserta didik kelas VIII SMPN 34 Palembang. Dari penelitian ini diperoleh hasil analisis uji validasi sebesar 83,8% dengan kategori valid. Selanjutnya hasil analisis uji kepraktisan diperoleh presentase sebesar 93,3% dengan kategori baik yang artinya media yang dikembangkan dikatakan praktis. Hasil analisis uji keefektifan diperoleh presentase sebesar 86,6%, sehingga media yang dikembangkan dikatakan efektif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbantuan pemrograman Microsoft Visual Basic yang telah dikembangkan valid, praktis dan efektif.This study aims to develop and produce a learning media aided by Microsoft Visual Basic programming on arithmetic sequence material that is valid, practical and effective. The development model used is the ADDIE model with data collection techniques in the form of questionnaires, tests and documentation. The subjects in this study were students of class VIII SMPN 34 Palembang. From this study, the results of the analysis of the validation test were 83.8% with a valid category. Furthermore, the results of the analysis of the practicality test obtained a percentage of 93.3% with a good category, which means that the developed media is said to be practical. The results of the analysis of the effectiveness test obtained a percentage of 86.6%, so the media developed was said to be effective. Thus it can be concluded that the learning media assisted by Microsoft Visual Basic programming that has been developed is valid, practical and effective

    ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN ALJABAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MASALAH (PBL) DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA

    No full text
    AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses penalaran aljabar siswa sebagai hasil dari pelaksanaan pembelajaran problem based learning (PBL) dalam pembelajaran matematika.  Jenis penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif dengan subjek penelitian 3 orang siswa yang diambil dari 27 siswa kelas VII B SMP N  2 Ambarawa. Data hasil penelitian dianalisis dengan mendeskripsikan kemampuan penalaran aljabar siswa sesuai dengan indikator dan tingkat level penalaran siswa pada pembelajaran matematika. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi, tes dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan model (PBL) tingkat kemampuan penalaran aljabar siswa pada kemampuan tinggi mampu mengenal pola, mencari pola, dan menggeneralisasikan pola. Siswa kemampuan sedang tidak dapat menggeneralisasikan pola tetapi mampu mengenal dan mencari pola. Siswa kemampuan rendah hanya mampu mengenal pola.AbstractThis research aims to describe the process of students’ algebraic reasoning as result the implementation of problem based learning (PBL) in mathematics learning. This type of research is using qualitative methods with 3 students' research subjects drawn from 27 students of class VII B junior high school N 2 Ambarawa. The data was analyzed by describing students' algebraic reasoning skills according to indicators and the level of reasoning of students in math learning. Data collection techniques are carried out with observation, test and documentation. The results of this study showed that mathematical learning using models (PBL) levels of algebraic reasoning ability students at high ability are able to recognize patterns, look for patterns, and generalize patterns. Students of moderate ability are unable to generalize patterns but are able to recognize and search for patterns. Low-ability students are only able to recognize patterns.

    375

    full texts

    443

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇