422 research outputs found

    KEBAHAGIAAN: STUDI PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL PADA WANITA PEKERJA YANG MENGALAMI BEKERJA DARI RUMAH (WORK FROM HOME) DAMPAK WABAH COVID-19

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dukungan sosial terhadap kebahagiaan pada wanita bekerja yang mengalami work from home dampak wabah covid-19. Alat pengumpul data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, berupa skala kebahagiaan dan skala dukungan sosial. Partisipan dalam penelitian ini adalah 100 responden wanita bekerja yang telah menikah, yang kemudian peneliti bagi ke dalam dua kategori yakni karyawati, Dosen, guru dan Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan karakeristik sudah menikah dan sedang mengalami bekerja dari rumah (Work From Home). Kemudian, teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonprobability sampling yaitu dengan menggunakan metode purposive sampling. Kebahagiaan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Subjective Happiness Scale yang disusun oleh Lyubomirsky dan Lepper (1999) yang terdiri dari 4 aitem skala dengan rentang jawaban 1 yang mengindikasikan tidak bahagia sampai 6 yang mengindikasikan sangat bahagia. Adapun Reliabilitasdari skala ini adalah sebesar 0,94. Sedangkan, dukungan sosial dalam penelitain ini dikuru dengan menggunakan Interpersonal Support Evaluation List Shortened terdiri dari 12 aitem dengan 4 pilihan jawaban yang disusun berdasarkan dimensi dukungan sosial dari Cohen S., Mermelstein R., Kamarck T., & Hoberman, H.M. (1985), dengan reliabilitas 0,827. Hasil analisis regresi sederhana yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh dari variabel dukungan sosial terhadap kebahagiaan. Hasil analisis regresis sederhana me-nunjukan bahwa diperoleh nilai F = 4,088, dengan signifikansi 0,047 (p< 0,050) dan nilai R square sebesar 0.058. Hal ini berarti 5,8 % variabel kebahagiaan dapat ditentukan oleh variabel dukungan sosial, sedangkan 94,2% lainnya ditentukan oleh variabel lain

    Pengaruh Minat Belajar, Dukungan Sosial Orang Tua dan Lingkungan Sekolah terhadap Hasil Belajar IPS Siswa MTs NU Salam Magelang.

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan besarnya pengaruh: (1) minat belajar terhadap hasil belajar IPS; (2) dukungan sosial orang tua terhadap hasil belajar IPS; (3) lingkungan sekolah terhadap hasil belajar IPS; (4) minat belajar, dukungan sosial orang tua dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar IPS Siswa MTs NU Salam Magelang Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian ex-post facto. Penelitian ini berlokasi di MTs NU Salam Magelang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Uji Validitas dilakukan dengan penentuan validitas isi menggunakan teknik expert judgment dilanjutkan dengan validasi konstruk menggunakan analisis faktor. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, dilakukan uji prasyarat analisis yang terdiri dari uji normalitas, uji linieritas, uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas. Teknik analisis data menggunakan uji hipotesis. Uji hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : (1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara minat belajar terhadap hasil belajar IPS, dibuktikan dengan nilai signifikansinya kecil dan nilai beta adalah positif. Sumbangan relatif yang diperoleh besar. Sehingga siswa yang memperhatikan dalam proses pembelajaran, mempunyai rasa suka terhadap pelajaran, memiliki antusias dalam belajar, berpartisipasi dalam pembelajaran dan memiliki keaktifan belajar yang tinggi maka semakin tinggi hasil belajar yang diperolehnya, (2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara dukungan sosial orang tua terhadap hasil belajar IPS, dibuktikan dengan nilai signifikansinya kecil dan nilai beta adalah positif. Sumbangan relatif yang diperoleh kecil namun jika dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan informatif, dan dukungan jaringan tetap diberikan orangtua kepada anaknya maka akan tetap mempengaruhi hasil belajar yang diperolehnya, (3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan sekolah terhadap hasil belajar IPS, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansinya kecil dan nilai beta positif. Sumbangan relatif yang diperoleh kecil namun metode mengajar guru, kurikulum, suasana sekolah, sarana prasarana dan pelaksanaan tata tertib dilakukan dengan baik maka tetap berpengaruh terhadap hasil belajar yang dapat diperoleh. (4) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara minat belajar, dukungan sosial orang tua dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar IPS, dibuktikan dengan nilai signifikansi kecil dan nilai beta dari ketiga variabel independen positif. Sumbangan efektif dari ketiga variabel besar sehingga jika ketiga variabel dilakukan secara bersama-sama maka akan memperpleh hasil belajar yang optimal

    PENGARUH RESILIENSI DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP WORK ENGAGEMENT PADA PERAWAT DI RSUD SAYANG KABUPATEN CIANJUR

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh resiliensi dan dukungan sosial secara simultan terhadap work engagement pada perawat RSUD Sayang Kabupaten Cianjur. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif menggunakan teknik analisis regresi linier berganda dengan partisipan penelitian berjumlah 200 perawat RSUD Sayang Kabupaten Cianjur. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu adaptasi dari Resilience Scale (2009) untuk menjaring data resiliensi, kemudian Interpersonal Support Evaluation List (1983) untuk menjaring data dukungan sosial, dan The Utrecht Work Engagement Scale (2002) untuk menjaring data work engagement. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa secara simultan resiliensi dan dukungan sosial memiliki pengaruh terhadap work engagement. Saran untuk Peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih mengeksplorasi untuk temuan-temuan baru yang berkaitan dengan variabel resiliensi, dukungan sosial, dan work engagement. Kata kunci; resiliensi, dukungan sosial, work engagement, perawat RSUD Sayang Kabupaten Cianjur.   ABSTRACT Agung Rizki Nugraha (1501371). The Contribution of Resilience and Social Support on Work Engagement in Nurses at RSUD Sayang, Cianjur Regency. Unpublished research paper. Department of Psychology, Faculty of Education, Indonesian University of Education. Bandung (2019). This study aims to determine the contribution of resilience and social support in a slim way to work engagement in the nurses of RSUD Sayang, Cianjur Regency. The research method used is quantitative method using multiple linear regression analysis techniques with sample amounts 200 nurses at RSUD Sayang Cianjur Regency. The instruments used in this study are adaptation of Resilience Scale (2009) to capture resilience data, then Interpersonal Support Evaluation List (1983) to capture social support data, and The Utrecht Work Engagement Scale (2002) to capture work engagement data. The results of this research show that simultaneously resilience and social support have an influence on work engagement. Suggestions for further researchers are expected to further explore for new findings related to the variables of resilience, social support, and work engagement. Keywords; resilience, social support, work engagement, nurses at RSUD Sayang Cianjur Regenc

    Pain in systemic sclerosis

    Get PDF
    Chronic pain is a healthcare problem that significantly affects the mental health, and the professional and private life of patients. It can complicate many disorders and represents a common symptom of rheumatologic diseases, but the data on its prevalence is still limited. Pain is a ubiquitous problem in systemic sclerosis (SSc). SSc-related pain has been studied on the basis of biomedical models and is considered a symptom caused by the disease activity or previous tissue damage. Effective pain management is a primary goal of the treatment strategy, although this symptom in SSc has not yet been investigated in detail. However, these patients do not all respond adequately to pharmacological pain therapies, therefore in these cases a multimodal approach needs to be adopted

    Hubungan antara Dukungan Sosial dan Kualitas Hidup pada Lesbian di Surabaya

    Get PDF
    Lesbian merupakan istilah atau sebutan pada kaum perempuan yang memiliki orientasi seksual kepada sesama jenisnya. Eksistensi kaum lesbian di masyarakat Indonesia tidak begitu menonjol dibandingkan dengan kaum gay. Kualitas hidup (being, belonging, becoming) merupakan hal krusial pada lesbian dikarenakan posisi lesbian sebagai kaum minoritas. Masyarakat masih sulit untuk menerima lesbian, bahkan cenderung menolak keberadaannya. Hal ini membuat para kaum lesbian semakin sulit untuk memperoleh social support. Kurangnya social support bagi seseorang dapat mempengaruhi kualitas hidup yang dimilikinya. Penelitian ini bermaksud meneliti hubungan antara dukungan sosial dengan kualitas hidup. Penelitian ini merupakan penelitian survey pada 30 lesbian yang diambil menggunakan teknik snowball sampling yaitu menunjuk beberapa subjek untuk memberikan angket kepada beberapa subjek lesbian yang lain yang dikenal. Pengumpulan data dilakukan menggunakan angket pernyataan terbuka dan pernyataan tertutup dengan 4 pilihan jawaban. Pengujian data dilakukan dengan menggunakan korelasi product moment untuk sebaran data yang normal dan linier, serta menggunakan uji statistik non-parametrik Spearman\u27s untuk sebaran data yang tidak normal dan tidak linier. Hasil dalam penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan dukungan sosial dan kualitas hidup (r = 0.095; p = 0.236). Hasil hipotesis minor memperlihatkan bahwa dukungan keluarga tidak berhubungan juga dengan kualitas hidup pada lesbian (r = -0.138; p = 0.149), sedangkan dukungan teman (r = 0.437; p = 0.008) dan dukungan pasangan (r = -0.426; p = 0.009) memiliki hubungan yang signifikan dengan kualitas hidup pada lesbian. Hasil uji hipotesis diatas menunjukkan dukungan dari teman dan pasangan memiliki korelasi signifikan dengan kualitas hidup. Sedangkan pada dukungan sosial secara keseluhan dan dukungan keluarga, tidak memiliki korelasi. Hal ini terkait dengan penerimaan lesbian dalam keluarga yang belum dapat menerima orientasi seksual mereka sehingga kurang memahami dukungan sosial lesbian

    A Comparison of Quality of Life Measures in Husbands of Women with Breast Cancer

    Get PDF
    The Quality of Well-Being Scale (QWB-SA) and Medical Outcome Study SF-36 short form (SF-36) are popular health-related quality of life (HRQOL) assessment tools; however, it is unclear whether these measures overlap enough to be interchangeable, and if not, which might be a better choice. This study examined conceptual overlap, validity, and relation with psychosocial functioning of the QWB-SA and SF-36 in a sample of partners of women undergoing adjuvant treatment for breast cancer. Partners (n = 79) of breast cancer patients, recruited in a chemotherapy infusion clinic, completed the QWB-SA and SF-36 and additional psychosocial measures. Descriptive content review shows that both instruments provide a breadth of HRQOL coverage including physical health, mental health, social functioning, role functioning and general health perceptions; however, more QWB-SA scales suffered floor effects. Subscales correlated, with the strongest correlations between the QWB-SA total score and the mental health scales of the SF-36. The QWB-SA and the SF-36 Mental Health Component Summary score, but not the SF-36 Physical Component Summary score were strongly correlated to measures of mood, satisfaction with life, burden, and social support. The QWB-SA and SF-36 measure distinct aspects of HRQOL. Each instrument presents distinct advantages and disadvantages in coverage of particular domains. Labels assigned to SF-36 scales more accurately reflect what they measure. The SF-36 appeared more sensitive to the impact that psychological health played on overall assessment of HRQOL in these partners

    Anger and Interpersonal Relationships: Social Life in Adolescence

    Get PDF
    Around 1.6 million people across the world die due to violent and anger related acts according to World Health Organization (WHO). One out of five people have problems in their interpersonal relationships due to their anger feelings and expressions. Thus it can be stated that anger control and management is required for the improvisation of relations and life in general. The present study investigates the relationship of anger and interpersonal relationships. Moreover it looks into the gender differences on anger and interpersonal relations. Samples of 200 adolescents (100 male and 100 female students of preparatory year program) were selected from King Abdulaziz University, Jeddah. The age range of the participants was 16 to 19 years. Aggression Questionnaire (ASQ) (Arnold Buss and Mark Perry, 1992) and Interpersonal Support Evaluation List (Cohen, Mermestein, &amp; Kmarck, 1985) were used to measure anger and interpersonal relationship respectively.  Correlation analysis revealed that there is a negative relationship between anger and interpersonal relationship. T-test results indicate that males exhibit more anger and anger related behaviors than females. No significant gender differences were found on interpersonal relationships. Implications for the improvement of educational and counseling programs for the management and control of anger among the adolescents are also discussed

    Validation of the Malay Version of the Sources of Social Support Scale among Malaysian Cancer Patients

    Get PDF
    Objective: It is important to investigate the association between spousal support and psychology of cancer patients, thus a validated instrument to measure the degree of perceived spousal support is required. We translated and evaluated the psychometric properties of the Sources of Social Support Scale-Malay version (SSSS-Malay) among Malaysian cancer patients. Methods: In this study, the SSSS-Malay and Hope Scale-Malay [used to compare with the SSSS-Malay to assess discriminant validity] were administered to 195 Malaysian cancer patients during baseline assessment. The SSSS-Malay was re-administered 2 months after the baseline assessment during follow-up. Results: The SSSS-Malay total score (Cronbach’s α = 0.70, intraclass correlation coefficient (ICC) = 0.72) and its domains (Cronbach’s α ranging from 0.70 to 0.83, intraclass correlation coefficient ranging from 0.6 to 0.76) exhibited good internal consistencies and good test-retest reliability. The SSSS-Malay also demonstrated good convergent and discriminant validities. However, confirmatory factor analysis of the SSSSMalay showed that it was best fit into a 3-factor model instead of the 4-factor model of the original English version. Conclusion: The SSSS-Malay demonstrated good psychometric properties for use in Malaysian cancer patients

    ALTERNATIF MENANGANI INDIVIDU GELANDANGAN DAN BERISIKO BERSUMBERKAN AL-QURAN DAN HADIS

    Get PDF
    Persekitaran, ekonomi, hubungan sosial dan kekurangan penghayatan agama boleh mendedahkan individu kepada risiko bermasalah. Aspek penghayatan nilai agama perlu diterapkan berasaskan pendekatan al-Quran dan Hadis. Penulisan ini bertujuan meneliti kelompok gelandangan dan kelompok yang berisiko seterusnya mengenalpasti manhaj al-Quran dan Hadis sebagai alternatif bimbingan sosial kepada mereka. Penulisan ini berbentuk kualitatif yang menggunakan teknik analisis kandungan. Justeru, manhaj ‘al hikmah’ dan ‘al din al nasihah’ dilihat sebagai salah satu bimbingan yang praktikal untuk diketengahkan. Oleh itu, penulisan ini akan membincangkan tentang pendekatan al-Quran dan Hadith bagi menangani permasalahan gelandangan dan  berisiko dengan memfokuskan kepada kaedah ‘al hikmah’ dan ‘al din al nasihah’. Penerapan yang berasaskan al-Quran dan Hadis dilihat sangat signifikan dalam menangani permasalahan individu serta kelompok tersebut. Hasil perbincangan menunjukkan bahawa alternatif yang dianjurkan oleh Islam ternyata diiktiraf dan signifikan dengan individu yang bermasalah terutamanya gelandangan dan individu berisiko
    corecore