17 research outputs found

    Efektivitas Inovasi Alat Peraga Gigi dari Kayu dalam Pembelajaran Biologi pada Pokok Bahasan Sistem Pencernaan Manusia

    Get PDF
    Penelitian inovasi alat peraga gigi dari kayu dilaksanakan dan diteliti dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas inovasi alat peraga gigi dari kayu dalam pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem pencernaa manusia.  Penelitian ini merupakan suatu penelitian kuantitatif dengan inovasi alat peraga gigi dari kayu. Populasi dalam penelitian ini adalah sekolah MTs Muhammadiyah 2 Aimas, SMP Negeri 8 Sorong, dan SMP IT Nurul Yaqin. Sampelnya adalah siswa kelas VIIIa 21 siswa dan VIIIb 19 siswa pada sekolah MTs Muhammadiyah 2 Aimas, siswa kelas VIIIc 16 siswa dan VIIIa 16 siswa pada sekolah SMP Negeri 8 Sorong, dan siswa kelas VIIIa 19 siswa dan VIIIb 32 siswa pada sekolah SMP IT Nurul Yaqin. Data yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah tes tertulis, angket dan observasi. Hasil  penelitian menyatakan sekolah MTs Muhammadiyah 2 Aimas diperoleh nilai thitung = -3,657 sedangkan nilai ttabel = 2,0244. SMP Negeri 8 Sorong diperoleh nilai thitung = -1,494 sedangkan nilai ttabel = 2,0423. SMP IT Nurul Yaqin diperoleh nilai thitung = -2,493 sedangkan nilai ttabel = 2,0141. Dari ketiga sekolah dua diantaranya nilai thitung lebih besar dari pada ttabel. Ini, berarti Ha diterima Ho ditolak atau hipotesis dinyatakan diterima

    Efektivitas Inovasi Alat Peraga Gigi dari Kayu dalam Pembelajaran Biologi pada Pokok Bahasan Sistem Pencernaan Manusia

    Get PDF
    Penelitian inovasi alat peraga gigi dari kayu dilaksanakan dan diteliti dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas inovasi alat peraga gigi dari kayu dalam pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem pencernaa manusia.  Penelitian ini merupakan suatu penelitian kuantitatif dengan inovasi alat peraga gigi dari kayu. Populasi dalam penelitian ini adalah sekolah MTs Muhammadiyah 2 Aimas, SMP Negeri 8 Sorong, dan SMP IT Nurul Yaqin. Sampelnya adalah siswa kelas VIIIa 21 siswa dan VIIIb 19 siswa pada sekolah MTs Muhammadiyah 2 Aimas, siswa kelas VIIIc 16 siswa dan VIIIa 16 siswa pada sekolah SMP Negeri 8 Sorong, dan siswa kelas VIIIa 19 siswa dan VIIIb 32 siswa pada sekolah SMP IT Nurul Yaqin. Data yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah tes tertulis, angket dan observasi. Hasil  penelitian menyatakan sekolah MTs Muhammadiyah 2 Aimas diperoleh nilai thitung = -3,657 sedangkan nilai ttabel = 2,0244. SMP Negeri 8 Sorong diperoleh nilai thitung = -1,494 sedangkan nilai ttabel = 2,0423. SMP IT Nurul Yaqin diperoleh nilai thitung = -2,493 sedangkan nilai ttabel = 2,0141. Dari ketiga sekolah dua diantaranya nilai thitung lebih besar dari pada ttabel. Ini, berarti Ha diterima Ho ditolak atau hipotesis dinyatakan diterima

    Analisa Komposit Multi Reinforcement sebagai Material Alternatif Rompi Anti Peluru dalam Menahan Energi Impact Proyektil

    Get PDF
    Rompi anti peluru mempunyai fungsi untuk meredam resiko cedera akibat penetrasi proyektil. Proyektil diredam bahkan dihentikan dengan cara menyebarkan energi kinetik sepanjang luasan plat pelindung sehingga energi akibat beban balistik peluru yang diteruskan kepada pengguna semakin kecil. Pada kenyataannya, energi yang diterima oleh pengguna rompi anti peluru masih dapat menyebabkan trauma fisik seperti memar, bengkak atau luka dalam yang cukup serius. Disamping itu, rompi anti peluru konvensional masih terasa berat sehingga mengurangi mobilitas pengguna sehingga perlu dilakukan penelitian tentang material alternatif pengganti rompi anti peluru konvensional yang mempunyai kinerja yang relatif sama dalam menahan energi impact proyektil. Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan, mulai dari studi literatur, simulasi, pembuatan spesimen uji, serta pengujian balistik. Geometri model peluru menggunakan tipe 9 mm Full Metal Jacket (FMJ) yang mengacu pada standar National Institute of Justice (NIJ) 0101.06. level IIIA. Geometri model rompi menggunakan tipe hard body armor sesuai yang beredar di pasaran. Pengujian balistik yang meliputi kriteria Back Face Signature dan energi kinetik mengikuti kriteria yang ditetapkan oleh NIJ 0101.06 baik dalam metode simulasi maupun eksperimental. Simulasi bertujuan untuk mendapatkan konfigurasi ketebalan Hollow Glass Microspheres-Serat sisal dan jumlah lapisan carbon fiber yang memenuhi kriteria standar NIJ 0101.06. Spesimen uji dibuat dengan konfigurasi terbaik hasil simulasi. Selanjutnya, dilakukan pengujian balistik mengacu pada standar NIJ 0101.06. Hasil pengujian spesimen uji dianalisa dan dibandingkan dengan hasil simulasi. Pada penelitian ini didapatkan hasil simulasi model rompi anti peluru dengan konfigurasi ketebalan 6 mm dengan 10 lapisan carbon fiber. Konfigurasi ini menjadi acuan pembuatan spesimen uji dan diuji dengan pengujian balistik sesuai dengan standar NIJ 0101.06. Hasil pengujian balistik spesimen uji I berupa penetrasi proyektil berturut turut sebesar 5,40 mm, 5.26 mm, Back Face Signature berturut turut sebesar ± 10 mm, ± 7 mm dengan menggunakan unit Glock 17 USA peluru kaliber 9 mm FMJ. Hasil pengujian balistik spesimen uji berupa penetrasi proyektil berturut turut sebesar 7.88 mm dan 2.71 mm, Back Face Signature berturut turut sebesar, ± 20 mm dan ± 8 mm menggunakan unit Revolver R1V1 peluru kaliber .38.======================================================================Armor vest has the function to reduce the risk of injury due to projectile penetration. The projectile is muffled and even terminated by distributing kinetic energy along the extent of the protective plate so that the energy from ballistic load that is passed on to the user is getting smaller. In fact, the energy received by armor vest users can cause physical trauma such as bruises, swelling or serious internal injuries. Conventional armor vest still feels heavy because it can reduce user mobility, so research needs to be done on alternative material of conventional armor vests that have relatively similar performance in absorbing projectile impact energy. This research consists of several stages, ranging from literature study, simulation, specimen manufacture, and ballistic test. Geometry bullet model using the type 9 mm Full Metal Jacket (FMJ) which refers to the National Institute of Justice (NIJ) 0101.06 standard Level IIIA. Geometry vest model use the original type of armor vest on the market. Ballistic test criteria such as Back Face Signature and kinetic energy refers to the criteria following the standard that established by NIJ 0101.06 in both simulation and experimental methods. The simulation aims to obtain the configuration of Hollow Glass Microspheres-Sisal fiber thickness and number of carbon fiber layers that meet the NIJ 0101.06 standard criteria. The specimens were made with the best configuration of the simulation results. Ballistic test is based on the NIJ 0101.06 standard. The specimen test results were analyzed and compared with the simulation results. The best result of simulation of armor vest model in this research is 6 mm thickness configuration with 10 layers of carbon fiber. This configuration becomes the reference for the manufacture of specimens and tested by ballistic test according to NIJ 0101.06 standard. Ballistic test results of specimen I in the form of projectile penetration are 5.40 mm, 5.26 mm respectively, Back Face Signature respectively ± 10 mm, ± 7 mm using Glock unit 17 USA 9 mm caliber FMJ bullet. The result of ballistic test of specimen II in the form of projectile penetration of 7.88 mm and 2.71 mm respectively, Back Face Signature respectively, ± 20 mm and ± 8 mm using Revolver R1V1 bullet .38

    PEMANFAATAN LIMBAH JEROAN IKAN, BELUT DAN SISA SAYURAN SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR

    Get PDF
    Manusia dalam memenuhi kebutuhannya harus melakukan kegiatan yang mendukung tercapainya kebutuhan tersebut. Kegiatan manusia yang dilakukan berpotensi menghasilkan sampah Salah satu jenis timbulan sampah yang dihasilkan masyarakat yaitu jenis sampah organik contohnya jeroan, sisa sayuran, sisa buah, dedaunan, sisa makanan dan lain sebagainya, salah satu cara memanfaatkan sampah organik yaitu diolah sebagai pupuk organik cair.Pupuk organik cair adalah larutan dari pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sampah manusia, sisa tanaman, jeroan hewan, yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Tujuan dari penelitian ini adalah Diketahuinya perbedaan kualitas pupuk organik cair N, P, K (Nitrogen, Fosfor, Kalium) dari limbah jeroan ikan, belut dan sisa sayuran pada perbandingan 2:2:1, 1:2:2, dan 2:1:2.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan Post Test Only Design. Obyek dari penelitian ini adalah limbah jeroan ikan, belut dan sisa sayuran yang difermentasi untuk dijadikan pupuk organik cair. Hasil penelitian kandungan rata – rata Nitrogen, Fosfor dan Kalium pada perlakuan 1 adalah N yaitu 0,3622 %, P yaitu 0, 2638 %, dan K yaitu 0,247 %, perlakuan 2 adalah N yaitu 0,4739 %, P yaitu 0, 3826 %, dan K yaitu 0,3521 %, dan pada perlakuan 3 adalah N yaitu 0,2205 %, P yaitu 0,2188 %, dan K yaitu 0,1796 %. untuk perlakuan yang memiliki hasil Nitrogen, Fosfor dan Kalium tertinggi yaitu pada perlakuan 2 dengan N yaitu 0,4739 %, P yaitu 0, 3826 %, dan K yaitu 0,3521 %. Hasil uji statistik diketahui nilai p-value (sig <0,05), sehingga ada perbedaan yang signifikan antara kandungan Nitrogen, Fosfor, Kalium pupuk organik cair pada perlakuan 1, 2 dan 3. Hasil penelitian untuk nilai Nitrogen diketahui nilai p-value sebesar 0.000 (sig <0,05), Ada perbedaan yang signifikan kandungan Nitrogen pada perbandingan 2:2:1, 1:2:2, dan 2:1:2.untuk nilai Fosfor diketahui nilai p-value sebesar 0.000 (sig <0,05) ada perbedaan yang signifikan kandungan Fosfor pada perbandingan 2:2:1, 1:2:2, dan 2:1:2, untuk nilai Fosfor diketahui nilai p-value sebesar 0.001 (sig <0,05) ada perbedaan yang signifikan kandungan Kalium pada perbandingan 2:2:1, 1:2:2, dan 2:1:2. Kesimpulan pada penlitian ini adalah ada perbedaan yang signifikan antara kandungan Nitrogen Fosfor dan Kalium pupuk organik cair pada perlakuan 1, 2 dan 3. Hasil pemeriksaan Laboratorium kandungan N, P, dan K Pupuk organik cair berbahan jeroan ikan, belut dan sisa sayuran perlakuan dengan perbandingan 2:2:1, 1:2:2, dan 2:1:2 masih belum memenuhi syarat

    HUBUNGAN SELF-ESTEEM DENGAN PENYESUAIAN DIRI PENSIUNAN PT.PLN TANJUNG PINANG

    Get PDF
    HUBUNGAN SELF-ESTEEM DENGAN PENYESUAIAN DIRI PENSIUNAN PT.PLN TANJUNG PINANG xiii Oleh Rasyid Ridho Azhari Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Abstrak Penyesuaian diri merupakan proses individu untuk mencapai pola hidup yang baik dalam memenuhi kebutuhan, penyesuaian diri lebih bersifat bagaimana cara individu mengatasi keadaan-keadaan yang menyulitkan misalnya, menjaga emosional agar tidak berlebihan, tidak frustasi, terhindar dari konflik, menyelesaikan secara rasional dan bersikap lebih objektif dalam mengatasi suatu permasalahan. Para pensiun diharapkan mampu untuk menyesuaikan diri dalam kehidupannya selama masa pensiun, berkurangnya penghasilan, kekuatan fisik dan kesehatan yang menurun, menjaga silaturahim dengan orang-orang sekitar, serta menyesuaikan diri dengan peran sosial secara baik. Penyesuaian diri seseorang dipengaruhi oleh kondisi psikologis termasuk kepribadiannya yang berkaitan dengan keadaan self-esteem (Lazarus & Folkman dalam Desiningrum, 2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara self-esteem dengan penyesuaian diri pensiunan PT. PLN Tanjungpinang. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif korelasional, dengan subjek sebanyak 70 orang. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan skala Self-Esteem dari Coopersmith yang telah dimodifikasi dengan nilai r (0,886), dan skala Penyesuaian Diri dari Schneiders yang telah dimodifikasi dengan nilai r (0,824), yang disebarkan kepada subjek penelitian sebanyak satu kali. Berdasarkan uji analisis regresi sederhana diperolah hasil sig. 0,000 (p≤0,01) dan nilai sumbangan efektif sebesar 0.210 (21%). Artinya terdapat hubungan antara self-esteem dengan penyesuaian diri pensiunan PT.PLN Tanjungpinang. Kata kunci: self-esteem, penyesuaian diri, pensiunan

    Pengaruh Thermal Cycle terhadap Ketahanan Adhesi dan Abrasif pada Pelapisan SS 304 dengan NiCrSiB Metode Flame Spray and Fused

    Get PDF
    Proses pelapisan logam dengan metode flame spray & fused adalah salah satu solusi untuk perlindungan material terhadap pengaruh lingkungan khususnya pada boiler. Erosi pada superheater tube yang merupakan komponen dari coal fired-boiler disebabkan oleh partikel debu (fly ash) yang berasal dari pembakaran batu bara. Penelitian ini mensimulasikan kondisi atmosfer boiler yang bekerja pada temperature tinggi dengan suatu metode thermal cycle dan bertujuan untuk menganalisis pengaruh thermal cycle pada pelapisan NiCrSiB dengan metode flame spray & fused terhadap struktur mikro dan sifat mekanik. Thermal cycle menyebabkan ketahanan abrasi meningkat yang ditunjukkan dengan nilai berat yang hilang menurun hingga 0.0251 g/cm2 pada cycle ke-10. Pada hasil SEM pengaruh thermal cycle menurunkan presentase porositas yang ada hingga mencapai 1,529% pada cycle ke-10. Uji XRD dan EDS menampilkan adanya perubahan fasa selama thermal cycle. Thermal cycle menyebabkan peningkatan kekuatan adhesi hingga 10.29 MPa pada cycle ke-10. Thermal cycle juga menyebabkan kekerasan mikro meningkat hingga 780.5 HV pada cycle ke-5 dan adanya sedikit penurunan pada cycle ke-10 menjadi 774.47 HV serta menurunkan nilai kekasaran hingga 14.72 µm pada cycle ke-10. ======================================================================================================================== Metallic coating with flame spray & fused method is a solution to protect materials from the environment, especially in boiler. Erosion occurred on superheater tube that was a component from coal-fired boiler caused by flying ash from coal combustion. The condition under boiler atmosphere that operate at high temperature is simulated by thermal cycle method on this study. The purpose of this study to analyze the effect of thermal cycle on NiCrSiB coating with flame spray & fused method on its microstructure and mechanical properties. Thermal cycle causes the abrasive resistant increase up to 0.0251 g/cm2 at 10th cycle. SEM result showed that thermal cycling decrease the porosity until 1,529% at 10th cycle. XRD and EDS test showed that there was a phase transformation during thermal cycle. During the thermal cycle the adhesive strength of the coating increase up to 10.29 Mpa at 10th of cycle. Thermal cycle causes the micro hardness increase up to 780.5 HV at 5th cycle and decrease at 10th cycle with the value of 774.47 HV. Thermal cycle also causes the surface roughness of coating decrease up to 14.72 µm at 10th cycle

    Pengaruh Penambahan Sari Buah Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Karakteristik Sirup Buah Tomat (Lycopersicum esculentum)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan sari buah sirsak terhadap karakteristik sirup buah tomat berdasarkan fisik, kimia dan mikrobiologi serta mengetahui tingkat penerimaan panelis terbaik pada uji organoleptik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan yaitu penambahan sari buah sirsak dengan konsentrasi 0%, 10%, 20%, 30%, dan 40%. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Anova yang diikuti dengan uji DNMRT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan sari buah sirsak berpengaruh nyata terhadap warna, viskositas, total padatan terlarut, gula total, pH, vitamin C, antioksidan, likopen dan organoleptik (warna, aroma, rasa dan kekentalan). Berdasarkan uji organoleptik perlakuan terbaik terdapat pada sirup dengan penambahan buah sirsak 40% dengan nilai rata-rata warna 3,20; aroma 3,44; rasa 4,00 dan kekentalan 3,76. Sirup buah tomat tersebut memiliki nilai total padatan terlarut 54,17°Brix, total gula 77,00%, pH 4,90, vitamin C 26,40 mg/100g, aktivitas antioksidan 32,69%, kadar likopen 38,92 mg/kg, angka lempeng total 3,2 × 102 CFU/g, analisis warna 31,69°Hue (merah) dan viskositas 4.520 cP

    The Pattern of Utilizing Local Community Wisdom to Support Tourism in Berastagi

    Get PDF
    Although Berastagi has the allure of night tourism, the city is also known as a culinary center, thanks to the presence of the Pasar Kaget. However, previous research has not extensively addressed the aspects of night tourism and the utilization of local wisdom. This research aims to identify night activities in Berastagi based on the pattern of utilizing local wisdom. The two main theories underlying this research are night tourism and local wisdom. The intended pattern of utilization is a roadmap for how night tourism can be better developed. The theory of night tourism identifies 4 main component patterns: economic, social, environmental, and the night atmosphere. Meanwhile, local wisdom emphasizes the first pattern, which is the value of trust, and the second, which is the cultural life that grows within the community. The research method used is qualitative descriptive, with data obtained through interviews and field observations. The research results show that the Berastagi community has felt the economic impact of night tourism, and integrating Karo culture into night tourism can enhance business opportunities and economic growth. Although there is negative public perception of night tourism, the Karo customary institution in Berastagi plays a role as a local force in safeguarding social aspects during these activities. To enhance night tourism in Berastagi, improvements are needed, such as the concentration of night tourism areas and the incorporation of traditional Karo tribal ornaments. By making Karo culinary and culture the distinctive identity, the city of Berastagi can build a unique night atmosphere, providing a different experience between night and day tourism

    Peradaban Islam Masa Khalifah Rasyidin

    Get PDF
    This study aims to determine the Islamic civilization during the time of the Rashidun caliphs, the Rasyidin Khulafaur were the leaders who replaced the Prophet Muhammad in managing human life who were just, wise, clever, always carried out their duties properly and always received guidance from Allah. The task of the Rashidun Khulafaur was to replace the leadership of the Prophet Muhammad in managing the lives of the Muslims. In the leadership of Abu Bakr, he carried out his power as during the time of the Prophet, was central; Legislative, executive and judicial powers are concentrated in the hands of the caliph. Nevertheless, the caliph also carried out the law. Nevertheless, like the Prophet Muhammad, Abu Bakr always invited his great friends to consult. Umar is known as someone who is good at creating regulations, because he does not only improve and even review existing policies. Caliph Umar has also implemented democratic principles in power, namely by guaranteeing equal rights for every citizen. Caliph Umar was known as a simple man, he even allowed land from colonies to be managed by their owners and even forbade the Muslims to own it, while the soldiers received allowances from the Baitul Mal, which was generated from taxes. The method in this study used the method (library research) by collecting a number of literature relating to the problem and research objectives. Data collection with the results of previous research which supports data on research on Islamic civilization during the time of the Rashidun caliphs

    UTILIZATION OF FISH, EEL, AND VEGETABLE WASTE AS LIQUID ORGANIC FERTILIZER

    Get PDF
    Manusia dalam memenuhi kebutuhannya harus melakukan kegiatan yang mendukung tercapainya kebutuhan tersebut. Kegiatan manusia yang dilakukan berpotensi menghasilkan sampah Salah satu jenis timbulan sampah yang dihasilkan masyarakat yaitu jenis sampah organik contohnya jeroan, sisa sayuran, sisa buah, dedaunan, sisa makanan dan lain sebagainya, salah satu cara memanfaatkan sampah organik yaitu diolah sebagai pupuk organik cair.Pupuk organik cair adalah larutan dari pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sampah manusia, sisa tanaman, jeroan hewan, yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Tujuan dari penelitian ini adalah Diketahuinya perbedaan kualitas pupuk organik cair N, P, K (Nitrogen, Fosfor, Kalium) dari limbah jeroan ikan, belut dan sisa sayuran pada perbandingan 2:2:1, 1:2:2, dan 2:1:2.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan Post Test Only Design. Obyek dari penelitian ini adalah limbah jeroan ikan, belut dan sisa sayuran yang difermentasi untuk dijadikan pupuk organik cair. Hasil penelitian kandungan rata – rata Nitrogen, Fosfor dan Kalium pada perlakuan 1 adalah N yaitu 0,3622 %, P yaitu 0, 2638 %, dan K yaitu 0,247 %, perlakuan 2 adalah N yaitu 0,4739 %, P yaitu 0, 3826 %, dan K yaitu 0,3521 %, dan pada perlakuan 3 adalah N yaitu 0,2205 %, P yaitu 0,2188 %, dan K yaitu 0,1796 %. untuk perlakuan yang memiliki hasil Nitrogen, Fosfor dan Kalium tertinggi yaitu pada perlakuan 2 dengan N yaitu 0,4739 %, P yaitu 0, 3826 %, dan K yaitu 0,3521 %. Hasil uji statistik diketahui nilai p-value (sig <0,05), sehingga ada perbedaan yang signifikan antara kandungan Nitrogen, Fosfor, Kalium pupuk organik cair pada perlakuan 1, 2 dan 3. Hasil penelitian untuk nilai Nitrogen diketahui nilai p-value sebesar 0.000 (sig <0,05), Ada perbedaan yang signifikan kandungan Nitrogen pada perbandingan 2:2:1, 1:2:2, dan 2:1:2.untuk nilai Fosfor diketahui nilai p-value sebesar 0.000 (sig <0,05) ada perbedaan yang signifikan kandungan Fosfor pada perbandingan 2:2:1, 1:2:2, dan 2:1:2, untuk nilai Fosfor diketahui nilai p-value sebesar 0.001 (sig <0,05) ada perbedaan yang signifikan kandungan Kalium pada perbandingan 2:2:1, 1:2:2, dan 2:1:2. Kesimpulan pada penlitian ini adalah ada perbedaan yang signifikan antara kandungan Nitrogen Fosfor dan Kalium pupuk organik cair pada perlakuan 1, 2 dan 3. Hasil pemeriksaan Laboratorium kandungan N, P, dan K Pupuk organik cair berbahan jeroan ikan, belut dan sisa sayuran perlakuan dengan perbandingan 2:2:1, 1:2:2, dan 2:1:2 masih belum memenuhi syarat
    corecore