787 research outputs found

    PERAN KEPEMIMPINAN DALAM BIROKRASI PEMERINTAHAN DI INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI KAMPUS SULAWESI SELATAN

    Get PDF
    This study aims to determine the role of leadership in the government bureaucracy at the Institute ofDomestic Administration, South Sulawesi Campus. The type of research used is qualitative, which is a formof research that aims to provide an overview as the kind of data collected objectively from the field withthe phenomenological type. Data collection techniques used were observation, interviews with a number ofinformants. Data analysis using an interactive analysis model. The results showed that the role of leadershipin the government bureaucracy at the Institute of Internal Administration, South Sulawesi Campus has notbeen fully implemented optimally. Organization, Evaluation, and Initation have not been implemented well.Inhibiting Factors The role of leadership, namely the Position Factor, which indicates the incumbent and thesituation and condition factors, the Director must be able to have high flexibility in the situation and conditionsfor employees

    Evaluasi keberhasilan program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) di kabupaten padang pariaman

    Get PDF
    Air minum merupakan salah satu kebutuhan dasar yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup manusia. Permasalahan yang berhubungan dengan air minum saat ini adalah masih adanya sebagian dari masyarakat yang belum memiki akses terhadap air minum yang layak dan berkelanjutan. Terkait dengan hal tersebut isu mengenai air minum sudah menjadi isu global yang terdapat dalam dokumen SDGs (Sustainable Development Goals) yaitu mencapai akses universal dan merata terhadap air minum yang aman dan terjangkau bagi semua pada Tahun 2030. Di Indonesia konsep pembangunan berkelanjutan tersebut juga dimasukan di dalam penyusunan dokumen RPJMN 2015-2019, yang salah satu juga memuat permasalahan pemenuhan air minum yaitu tercapainya 100% pelayanan air minum bagi seluruh penduduk Indonesia pada tahun 2019. Salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah dengan meluncurkan program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) pada tahun 2008. Padang Pariaman merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Barat yang telah melaksanakan program Pamsimas sejak tahun 2008 sampai saat ini. Sampai tahun 2014 program Pamsimas di Kabupaten Padang Pariaman telah di bangun sarana air minum di 86 (delapan puluh enam) lokasi desa/korong yang tersebar di 13 Kecamatan di Kabuaten Padang Pariaman. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi keberhasilan program Pamsimas yang telah dilaksanakan di Kabuaten Padang Pariaman. Hasil evaluasi dengan menggunakan indikator kinerja adalah : 1. Cakupan pelayanan 29%, 2. Kualitas air 100%, 3. Kuantitas 72 ltr/orang/hari, 4. Kontinuitas 24 jam/hari. Dari hasil tersebut diperoleh capaian program sebesar 30,52%. Kemudian berdasarkan analisis tentang keberlanjutan program Pamsimas diperoleh bahwa variabel bebas jenis teknologi pengaliran, keberadaan iuran/tarif, dan kondisi lembaga BPSPAM berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat keberfungsian sarana air minum program Pamsimas. Kata kunci : evaluasi, Air minum, sanitasi, pamsimas, keberlanjutan, indikator kinerja, regresi logisti

    太陽熱で駆動する一重二重効用吸収冷凍機の最適運用に関する研究

    Get PDF
    早大学位記番号:新8133早稲田大

    UPAYA MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN DI MAJA HOUSE RESTAURANT MELALUI DINESCAPE

    Get PDF
    Pariwisata sebagai suatu kegiatan manusia ditinjau dari segi perekonomian negara atau daerah merupakan suatu kegiatan yang mendatangkan keuntungan baik bagi pemerintah maupun masyarakat di daerah atau negara tersebut. Perkembangan wisata nasional berdampak positif terhadap perkembangan wisatawan pada setiap daerah di Indonesia, yaitu dengan peningkatan jumlah kunjungan yang berdampak langsung dengan pertumbuhan industri makanan dan minuman karena industri makanan minuman merupakan salah satu jenis usaha pariwisata sesuai dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan, seperti restoran, rumah makan, dan café, salah satunya adalah restoran Maja House. Beberapa masalah yang dihadapi Maja House yaitu penurunan jumlah kunjungan pada tahun 2013 dari tahun sebelumnya, serta terdapat masalah dominan ketidakpuasan yaitu mengenai fasilitas berdasarkan guest comment. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran mengenai dinescape dan kepuasan konsumen di Maja House. Dalam penelitian ini, variabel bebas (X) yang diteliti yaitu dinescape (harapan dan persepsi) yang terdiri dari facility aesthetic, lighting, ambience, layout, service product, dan social factor. Variabel tidak terikat (Y) yaitu kepuasan konsumen. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif, dan metode yang digunakan adalah survei dengan teknik penarikan sampel yaitu simple random sampling. Objek dalam penelitian ini adalah wisatawan yang melakukan dine-in di Maja House Restaurant, dengan jumlah sampel 100 responden. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui wawancara, kuesioner, observasi, serta studi kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik regresi linear berganda dengan menggunakan software computer SPSS 20 for windows. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa bahwa dari 21 tanggapan mengenai dinescape 20 diantaranya belum memenuhi harapan konsumen. Untuk mengukur kepuasan digunakan metode importanece performance analysis dengan output berupa diagram kartesius. Hasil penghitungan pengaruh dinescape terhadap kepuasan konsumen secara simultan dan parsial, maka diperoleh dari enam sub variabel yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen yaitu facility aesthetic, lighting, ambience, service product dan social factor. Penelitian ini juga menyediakan cara bagi pihak manajemen restoran untuk meningkatkan kepuasan konsumen dengan meningkatkan pemahaman mereka akan peran lingkungan fisik khususnya dinescape dalam restoran. Tourism as a human activity in terms of economy of the country or region is an activity that generates revenue for the government and society in the region or the country. The development of national tourist travelers have a positive impact on the development of every region in Indonesia, namely the increase in the number of visits that directly impact the growth of food and beverage industries as food and beverage industry is one type of tourism business in accordance with Law No. 10 Year 2009 on Tourism, such as restaurants, and cafes, one of which is a restaurant Maja House. Some of the problems faced by Maja House is a decrease in the number of visits in 2013 from the previous year, and there is dissatisfaction with the dominant problem is the facility based on guest comments. The purpose of this study is to find representation of dinescape and customer satisfaction at Maja House. In this study, the independent variable (X) under study is dinescape (expected and perveiced) which composed of a facility aesthetic, lighting, ambience, layout, services product, and social factor. Dependent Variables (Y) is customer satisfaction. This type of research is descriptive and verification, and the method used a survey with simple random sampling sampling technique. Objects in this study are travelers who dine-in at Maja House Restaurant, with a sample of 100 respondents. Data collection techniques in this study through interviews, questionnaires, observation, and literature study. The data analysis technique used is multiple linear regression techniques using computer software SPSS 20 for windows. The results of this study found that of the 21 responses that dinescape about 20 of them have not met the expectations of consumers. Method used to measure satisfaction importanece performance analysis with the output of a Cartesian diagram. Counting results of dinescape influencing on consumer satisfaction simultaneously and partially, the obtained from six sub-variables that have a significant influence on consumer satisfaction is an facility aesthetic, lighting, ambience, service product and social factors. This study also provides a way for the restaurant management to increase customer satisfaction by improving their understanding of the role of the physical environment, especially dinescape in the restaurant

    Lesser omental hernia without intestinal gangrene - Case report

    Get PDF
    INTRODUCTION: There are several types of internal hernia. Herniation through the defect in the lesser omentum is extremely rare. Symptoms of this type of hernias may vary a lot and diagnosis is difficult. In this case report a young adult with nonspecific symptoms is diagnosed with an intestinal herniation through the defect in the lesser omentum. CASE PRESENTATION: A 35-year-old man with the history of laparoscopic colectomy presented with abdominal pain but no symptoms of peritonitis or acute bowel obstruction. Abdominal computed tomography (CT) revealed displacement of mesenteric vessels, small intestine and stomach. Intestinal herniation through the lesser omentum was suspected. Laparoscopic reposition of small intestine was performed. The greater curvature of the stomach was sutured to the transverse mesocolon to prevent recurrence of hernia. DISCUSSION: Previous surgery, low body mass index (BMI), absence of adhesions may predispose the lesser omental hernia. Herniating of intestines through the large openings may occur without presence of acute obstruction or gangrene. CT is helpful in making a correct diagnosis. CONCLUSION: When evaluating the patient with abdominal pain, internal hernia should be considered. CT modalities may aid in the detection of these rare hernias and ensure timely treatment. Perioperative inspection and repair of the hepatogastric ligament may help to prevent lesser omental hernias

    Non-dimensional Star-Identification

    Full text link
    This study introduces a new "Non-Dimensional" star identification algorithm to reliably identify the stars observed by a wide field-of-view star tracker when the focal length and optical axis offset values are known with poor accuracy. This algorithm is particularly suited to complement nominal lost-in-space algorithms, which may identify stars incorrectly when the focal length and/or optical axis offset deviate from their nominal operational ranges. These deviations may be caused, for example, by launch vibrations or thermal variations in orbit. The algorithm performance is compared in terms of accuracy, speed, and robustness to the Pyramid algorithm. These comparisons highlight the clear advantages that a combined approach of these methodologies provides.Comment: 17 pages, 10 figures, 4 table

    ENGLISH ADAPTATION IN INDONESIAN BANNER: PHONOLOGICAL PERSPECTIVE

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini fokus terhadap adaptasi bahasa Inggris dalam spanduk berbahasa Indonesia: perspektif fonologi. Penelitian ini menggunakan teori oleh Jensen (2004), Katamba (1995), dan Yule (2010) untuk menemukan tipe proses fonologi adaptasi bahasa Inggris dalam spanduk berbahasa Indonesia. Oleh karena, data dari penelitian ini diperoleh dari spanduk-spanduk berbahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan diskriptif kualitatif. Alasan menggunakan pendekatan tersebut karena data berupa kata-kata dari pada ke bilangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada lima tipe proses fonologi adaptasi bahasa Inggris dalam spanduk-spanduk berbahasa Indonesia, yaitu pemendekan, penghapusan, asimilasi, penambahan, dan disimilasi. Proses lain tidak dianalisis karena proses-proses yang lain tidak ditemukan. Tipe-tipe ini ditemukan dalam spanduk-spanduk berbahasa Indonesia yang digunakan untuk beradaptasi dengan bahasa penerima dan juga untuk membuat penyesuaian pada sistem. Kata Kunci: adaptasi bahasa Inggris, spanduk berbahasa Indonesia, proses fonologi                   Abstract This research focuses on English adaptation in Indonesian banner: phonological perspective. This research uses theory from Jensen (2004), Katamba (1995), and Yule (2010) to find out the types of phonological process of English adaptation in Indonesian banners. Since the data of this research were taken from Indonesian banners. This research used descriptive qualitative approach. The reason using this approach because the data were words rather than number. The results of this research show that there are five types of phonological process of English adaptation in Indonesian banners, they are shortening, deletion, assimilation, insertion, and dissimilation. Other processes are not analyzed because those processes are not found. These types found in Indonesian banners are used to adapt with recipient language and also to make a fit to the system. Key words: English adaptation, Indonesian banner, phonological proces

    PEMBELAJARAN BERBASIS KELAS ICT DI SMA NEGERI GONDANGREJO KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 (Studi Kasus Mengenai Pembelajaran Berbasis Kelas ICT di SMA Negeri Gondangrejo Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013)

    Get PDF
    Kemajuan jaman saat ini telah menyentuh sampai pada dunia pendidikan, dengan begitu mau tidak mau setiap lembaga pendidikan saat ini berusaha dan berlomba-lomba untuk menjadi yang terdepan dalam kemajuan. Sebagai bentuk kemajuan di dunia pendidikan adalah adanya kemunculan kelas ICT. Kelas ICT yaitu sebuah kelas dengan pembelajaran berbasis IT/teknologi informasi, dengan menggunakan kurikulum ICT dalam pembelajaran berusaha untuk mencetak generasi muda yang peka akan kemajuan teknologi. Namun kadang tidak disadari bahwa bentuk kemajuan ini juga membawa berbagai permasalahan baru bagi sekolah jika tidak dijalankan secara serius. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus tunggal terpancang untuk mendiskripsikan proses bepbelajaran ICT di SMA Negeri Gondangrejo berikut berbagai permasalahan yang timbul. data yang ditemukan kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis interaktif. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan berupa realitas pembelajaran yang terjadi di SMA Negeri Gondangrejo masih belum menunjukkan esensi kelas ICT yang sesuai. Dikarenakan masih banyak guru yang melakukan proses pembelajarannya dengan metode kontekstual. Selain itu keberadaan kelas ICT di sekolah tampak hanya menjadi sebuah simbol/label kemajuan, karena kurang serius dalam pelaksanaanya. Keberadaan kelas ICT di sekolah juga menimbulkan kesenjjangan yang berdampak pada interaksi guru, siswa kelas ICT, dan siswa non ICT

    OPTIMALISASI PEMBERDAYAAN LAHAN KRITIS UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PETANI DI DESA TANCUNG KABUPATEN WAJO

    Get PDF
    Penelitian ini berorrientasi pada Pemberdayaan potensi desa dengan obyek penelitian di Desa Tancung pada sumber daya alam adalah danau tempe yang selama ini menjadi lahan tidak produktif saat terjadi musim kemarau. Luas lahan kering danau tempe pada musim kemarau ± 119,45 ha yang hanya ditanami sayur kangkung dan semangka untuk pasar lokal dengan harga rendah sehingga pendapatan petani juga rendah. Metode palakasanaan riset adalah secara survei dan pendataan pada obyek penelitian khususnya potensi desa pada sektor rill dengan fokus pada kendala dan hambatan dalam pengembangan. Untuk mencapai target pelaksanaan riset ini, terlebih dahulu dilakukan beberapa pendekatan kepada masyarakat agar tujuan program dapat tercapai antara lain; (i) participatory rapid appraisal, (ii) entrepreneurship capacity buiding dan (iii) technology transfer. Ketiga pendekatan tersebut merrupakan langkah-langkah strategis untuk memotivasi petani dalam mengoptimalkan lahan danau tempe bila terjadi musim kemarau untuk bercocok tanam jagung kuning. nTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui factor-faktor apa yang mempengaruhi usaha kecil di desa tersebut tidak dapat berkembang termasul pemilihan demplot usaha kecil di idang bercocok tanam sayur-mayur. Penelitian sebagai program utama adalah disamping pendampingan riset dan juga melakukan kerjasama dengan pemerintah setempat tentang  program pompanisasi untuk mengantisipasi kebutuhan air daripada tanaman. Maksud program pompanisasi ini adalah untuk meningkatkan frekuensi panen setiap tahun, yang biasanya hanya satu kali dan setelah itu dapat dilakukan 2 sampai 3 kali setahun sehingga pendapatan dapat meningkat menjadi duakali lipat menjadi Rp. 4,5 juta (Times New Roman 11, reguler, spasi 1, spacing before 6 pt, after 6 pt
    corecore