225 research outputs found

    SEBARAN NILAI LAHAN TAHUN 2009-2014 DI KECAMATAN KATAPANG KABUPATEN BANDUNG

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenaikan harga lahan yang cukup signifikan di daerah Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung, banyaknya permintaan akan kebutuhan tempat tinggal berdampak kepada harga lahan yang terus mengalami kenaikan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan yang menyebabkan kenaikan harga lahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode survei dimana pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh yaitu semua kelurahan dijadikan sampel dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, studi literatur. Dalam pengambilan sampel menggunakan teknik non-probabilitas dengan quota random sampling. Variabel penelitian meliputi variabel bebas diantaranya yaitu faktor fisik, faktor ekonomi, faktor sosial, faktor pemerintah, aksesibilitas, ketersediaan fasilitas dan variabel terikat yaitu Sebaran nilai lahan tahun 2009-2014 dan faktor dominan yang mempengaruhi nilai lahan. Teknik analisa data digunakan analisis data persentase kemudian untuk mengetahui faktor dominan apa saja yang menyebabkan kenaikan harga lahan dibuat 5 klasifikasi dari interval selisih harga lahan minimum dan maksimum.Hasil penelitian menunjukan bahwa daerah yang mengalami kenaikan persentase harga lahan yang paling tinggi yaitu Kelurahan Katapang hal ini disebabkan karena kelurahan Katapang memiliki jumlah kepadatan penduduk yang masih sedikit, aksesibilitas yang mudah dan terjangkau, serta ketersediaan fasilitas yang lebih memadai. Sedangkan untuk daerah yang mengalami kenaikan harga lahan yang rendah yaitu daerah Kelurahan Pangauban, hal ini dikarenakan daerah tersebut memiliki jumlah penduduk yang cukup padat, lebar jalan yang sempit dan ketersediaan fasilitas yang kurang memadai berdampak kepada kenaikan harga lahan yang tidak terlalu signifikan. ;---This research aims was to understand the dominant factor of the increasing land value in Katapang District of Kabupaten Bandung. This research was carried out by survey method and data collection technique used observation technique, interview technique and literature study. Non probability technique with quota random sampling was used to collect data from respondent. This research applied physical factor, economical factor,social factor, governmental factor, accecibility factor and availability facilities factor as independent variables, and distribution of 2009-2014 landvalue as dependent variables. Percentage data analysis was used to analysis the data. Determination of the dominant factor of increasing land value used 5 clasification of maximum and minimum land value different interval. The result showed that the highest percentage increasing land value occure in Katapang Village,it caused by lowest population density, easy, and affordable accessibility, and adequate avaibility of facilities. Meanwhile the lowset percentage increasing landvalue occure in Pangauban Village. Its caused by highest population density,narrow road (limited accessibility) and inadequate avaibility of facilities which made the increasing land value not significant

    ANALISIS BUTIR SOAL PENILAIAN AKHIR TAHUN (PAT) MATA PELAJARAN BASA JAWI SEMESTER GENAP KELAS VIII TAUN AJARAN 2016/2017 WONTEN SMP NEGERI 14 YOGYAKARTA

    Get PDF
    Panaliten analisis butir soal Penilaian Akhir Tahun (PAT) mata pelajaran basa Jawi semester genap kelas VIII Taun Ajaran 2016/2017 wonten SMP Negeri 14 Yogyakarta menika wonten gangsal ancas, inggih menika kangge ngandharaken: (1) validitas soal, (2) reliabilitas soal, (3) indeks kesulitan soal, (4) indeks daya beda soal, saha (5) efektivitas pengecoh.Objek panaliten inggih menika lembar soal pilihan ganda ingkang cacahipun 50 soal, kunci jawaban, kisi-kisi, saha lembar jawaban peserta tes ingkang cacahipun 132 siswa. Panaliten deskriptif kuantitatif. Validitas soal dipunukur ngginakaken validitas isi kanthi expert judgment. Reliabilitas, indeks kesulitan soal, indeks daya beda soal, saha efektivitas pengecoh kanthi ngginakaken program komputer iteman. Asiling inggih menika: (1) validitas soal 99,14%, (sae sanget) 2) reliabilitas kanthi koefisiensi alpha 0, 777 (inggil), (3) indeks kesulitan soal saking 50 butir soal pilihan ganda, 35 soal kategori gampil (70%), soal kategori cekap wonten 14 butir soal (28%), saha soal kategori sisah wonten 1 butir soal (2%), (4) indeks daya beda butir soal cacahipun kategori daya beda ingkang sae (layak) wonten 37 butir soal (74%) saha kategori daya beda ingkang boten sae ( boten layak) wonten 13 butir soal (26%) , (4) efektivitas pengecoh boten efektif wonten 30 butir soal (60%) saha pengecoh efektif wonten 20 butir soal (40%). Asiling analisis kasebut, saged dipunpendhet dudutan bilih kualitas soal Penilaian Akhir Tahun (PAT) mata pelajaran basa Jawi saged dipunginakaken kangge ukuran asiling pasinaon para siswa kanthi revisi

    DISTRIBUSI SEL MAST PADA PROVENTRIKULUS DAN VENTRIKULUS PADA AYAM KAMPUNG (GALLUS DOMESTICUS) YANG TERINFEKSI CACING ASCARIDIA GALLI SECARA ALAMI

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan melihat distribusi sel mast pada proventrikulus dan ventrikulus ayam kampung (Gallus domesticus) yang terinfeksi cacing Ascaridia galli secara alami. Sampel penelitian yang digunakan yaitu 10 proventrikulus dan ventrikulus ayam kampung yang terinfeksi cacing A. galli dan 3 proventrikulus dan ventrikulus yang tidak terinfeksi sebagai kontrol. Sampel proventrikulus dan ventrikulus dibuat preparat histopatologi (difiksasi, dehidrasi, clearing, infiltrasi, diblok dan dipotong 5 ?m). Proses selanjutnya dilakukan pewarnaan khusus dengan menggunakan alcian blue ph 0,3 dan safranin O ph 0,1. Parameter dalam penelitian ini adalah jumlah sel mast pada mukosa, submukosa muskularis, mukosa dan serosa berdasarkan pengamatan mikroskopis pada delapan lapang pandang. Hasil penelitian menunjukkan jumlah sel mast proventrikulus lapisan mukosa sebanyak 152, submukosa 529, muskularis mukosa sebanyak 208 sedangkan pada lapisan serosa sel mast tidak ditemukan. Kesimpulan, distribusi sel mast paling banyak ditemukan pada submukosa proventrikulus mempunyai korelasi yang cukup dengan jumlah cacing A. galli pada usus halus ayam kampung dan sebaliknya tidak ditemukan distribusi sel mast pada ventrikulus

    Analisis Efektifitas Retribusi Pelayanan Pasar Tanjung dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Mojokerto (Studi pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Mojokerto)

    Full text link
    The Objective of research is to understand the effectiveness, the contribution, and the growth rate of Service Retribution of Tanjung Market on Local Genuine Income of Mojokerto City. The role of local retribution has the greatest role compared to other sources of Local Genuine Income in Mojokerto City. Service Retribution of Tanjung Market has never achieved the target in budget year of 2009-2012. Indeed, Service Retribution of Tanjung Market does not give contribution to the target, or it is still less than what has been targeted. Therefore, Local Genuine Income of Mojokerto City may be less than the excepted income. Intensification and extensification are recommended. It is also suggested that structures and infrastructures shall be improved, the counseling program must be given on the collector officer to develop transparency, and the retribution payers are encouraged to be more regular and discipline in meeting the obligation

    PERKUMPULAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PPLP DASMEN PGRI) JAWA TIMUR TAHUN 2002-2005

    Get PDF
    Abstrak Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Dasar dan Menengah Persatuan Guru Republik Indonesia (PPLP Dasmen PGRI) merupakan lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan PGRI. PPLP Dasmen PGRI dibagi dalam berbagai cabang, salah satunya cabang provinsi. PPLP cabang provinsi Jawa Timur berada di Surabaya. PPLP merupakan lembaga pendidikan yang bertanggung jawab terhadap keadaan sekolah-sekolah PGRI. PPLP ini dibentuk untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan memeratakan pendidiakn di Jawa Timur. PPLP di Jawa Timur merupakan lembaga pendidikan yang didirikan pada tahun 1981 di Surabaya dengan nama Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (YPLP PGRI). Namun pada tahun 2002 terjadi perubahan nama dari YPLP PGRI menjadi PPLP Dasmen PGRI. Berdasarkan latar belakang tersebut, diambil dua rumusan masalah (1) Bagaimanakah latar belakang pendirian PPLP PGRI Jawa Timur tahun 2002; (2) Bagaimanakah upaya PPLP PGRI Jawa Timur dalam melaksanakan perannya di sekolah PGRI Jawa Timur tahun 2002-2005. Metode yang digunakan adalah metode sejarah meliputi heuristik, yaitu mengumpulkan sumber primer dan skunder. Selanjutnya melakukan uji validitas sumber dengan kritik intern yang berguna untuk menyeleksi sumber menjadi fakta. Fakta-fakta tersebut kemudian diinterpretasikan dengan cara mencari hubungan antar fakta. Terakhir yaitu historiografi atau penulisan sejarah. Tujuan penelitian ini yaitu Untuk mengetahui latar belakang pendirian PPLP Dasmen PGRI Jawa Timur, menganalisis upaya PPLP Dasmen PGRI dalam melaksanakan perannya dalam dunia pendikan tahun 2002-2005. Latar belakang terjadinya perubahan nama YPLP menjadi PPLP Dasmen karena adanya peraturan UU No. 16 tentang yayasan dan UU Sikdisnas pasal 53 ayat 1 mendorong yayasan untuk mengubah namanya. Perubahan nama YPLP PGRI menjadi PPLP Dasmen PGRI. Pendidikan merupakan proses yang harus terus menerus dan saling ber-kesinambungan dari masa ke masa yang bertujuan untuk mencerdaskan masyarakat untuk peningkatan taraf dan kualitas kehidupan. PPLP ini khusus menangani sekolah yang berada dalam naungan PGRI. Untuk meningkatkan mutu pendidikan di lingkungan PPLP. PPLP melakukan upaya dalam (1) fasilitas sapras; (2) kesejahteraan Guru; (3) mutu kualitas PBM; dan (4) mutu pendidikan. Hasil adanya upaya PPLP dalam sekolah PGRI dengan diakuinya sekolah PGRI dengan akreditasi A 36 dan akreditasi B dengan jumlah 487, dan jumlah akreditasi C sebanyak 47. Sedangkan yang tidak ter-akreditasi hanya 11 sekolah. Upaya ini berdampak untuk memberikan kepercayaan masyarakat agar percaya terhadap sekolah PGRI. kepercayaan masyarakat kepada sekolah PGRI akan membuat sekolah PGRI tetap bertahan dan berkembang.  Kata kunci: PPLP Dasmen PGRI, Jawa Timur, 2002-200

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SEMESTER KHUSUS TAHUN AKADEMIK 2015/2016 Lokasi: SMA NEGERI 1 SEWON Jalan Parangtritis km 5 Bangunharjo, Sewon Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, 55187

    Get PDF
    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) semester khusus tahun 2015 telah dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sewon, Jl. Parangtritis km 5 Bangunharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55187 selama 2 bulan sejak tanggal 15 Juli 2016 sampai dengan 15 September 2016. PPL sebagai usaha untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran serta mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai calon guru atau tenaga kependidikan. PPL diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa, terutama dalam hal pengalaman mengajar, memperluas wawasan, melatih dan mengembangkan kompetensi yang diperlukan dalam bidangnya, meningkatkan keterampilan, kemandirian, tanggung jawab, dan kemampuan memecahkan masalah. Dalam Praktik Pengtalaman Lapangan (PPL) ini mahasiswa terjun langsung ke sekolah dan berbaur dengan warga sekolah. Setelah menjalani proses adaptasi, mahasiswa diharapkan dapat menjalankan tugas pokok, peran, dan fungsinya selama PPL dengan baik. Program utama penulis adalah Kegiatan pembelajaran materi fisika di kelas. Sedangkan program lain yang dilakukan antara lain mempelajari administrasi guru, kegiatan-kegiatan sekolah, serta piket. Secara keseluruhan semua program terlaksana sesuai dengan perencanaann meskipun adanya hambatan-hambatan baik internal maupun eksternal. Keberhasilan program-program PPL dapat memberikan manfaat yang saling menguntungkan antara sekolah dan mahasiswa. Dampak positif bagi mahasiswa adalah mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai calon guru sedangkan untuk sekolah adalah memperoleh memperoleh kesempatan untuk dapat andil dalam menyiapkan calon guru atau tenaga kependidikan yang profesional

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK LAPANGAN TERBIMBING (PLT)

    Get PDF
    Praktik Lapangan terbimbing (PLT) merupakan salah satu bentuk pendidikan dengan memberikan pelatihan, bimbingan dari dosen lapangan maupun guru pembimbing dan pengalaman belajar disekolah. Mata kuliah praktik yang bersifat aplikatif dan terpadu dari seluruh pengalaman belajar mahasiswa Prodi Kependidikan UNY yang sebelumnya termasuk mata kuliah pengajaran mikro. Kegiatan yang dilakukan dalam PLT meliputi mengajar terbimbing, mengajar mandiri, membantu di perpustakaan, ekstrakurikuler sekolah, dan ikut serta dalam kegiatan sekolah. PLT dilaksanakan di SMP Negeri 14 Yogyakarta dari tanggal 15 September sampai 15 November 2017. Mahasiswa PLT UNY melakukan praktik kegiatan belajar mengajar Bahasa Jawa di kelas VII A, VII B, VII C, dan VII D. Kegiatan praktik mengajar meliputi praktik mengajar terbimbing dan praktik mengajar mandiri. Minimal 4 kali tampil pada praktik mengajar terbimbing dan minimal 4 kali tampil pada praktik mengajar mandiri. Selama PLT mahasiswa minimal melaksanakan praktik mengajar 8 kali tampil. Mahasiswa PLT sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar harus wajib membuat perangkat pembelajaran meliputi RPP, materi pembelajaran, dan media pembelajaran. Perangkat pembelajaran sebelumnya telah dikonsultasikan dengan guru pembimbing sehingga sudah direvisi sebelum diaplikasikan di kelas untuk kegiatan belajar mengajar. Setelah kegiatan mengajar mahasiswa PLT selalu mendapat evaluasi dan masukan dari guru pembimbing untuk perbaikan praktik mengajar mendatang. Kegiatan PLT memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa serta salah satu cara mengimplementasikan ilmu dan pengetahuan yang didapat selama belajar di kampus sesuai dengan program studi masing-masing

    PENGEMBANGAN MEDIA PONDASI UNTUK KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING ANAK KELOMPOK B DI TKM NU 12 AZ- ZAHRA PANDANSARILOR JABUNG KABUPATEN MALANG

    Get PDF
    This research is motivated by the problem solving abilities of group B children at TKM NU 12 Az-Zahra Pandansarilor Jabung Malang Regency, whose teaching and learning activities are still dominated by the use of learning media in magazines, notebooks and blackboards. So we need media that can stimulate this ability, therefore a learning media is developed which is named pondok cerdas inspirasi (PONDASI). The purpose of this development research is develop an appropriate PONDASI  media for the problem solving abilities of group B children at TKM NU 12 Az-Zahra Pandansarilor Jabung, Malang Regency. The development model used in this study is R&D. Data collection techniques using observation, interviews, questionnaires and documentation. Based on the results of the research that has been done, this research produce a PONDASI media with the results of the validation of media experts get a percentage of 95% and material experts 97%. The results of the trial of PONDASI ​​media activities on children obtained 82% results for 8 students and the operational field trials obtained 90% results for 15 students, all of which were categorized as "very feasible". These results can be concluded that the development of PONDASI media is very feasible and very well used for children's problem solving abilities. PONDASI  media is very good for children when they are already doing these activities where they can practice independence, able to solve simple problems and think logically. This research can be used as input and consideration for teachers in stimulating children's problem solving abilities and for other researchers, it can be used as further research on PONDASI media for other aspects of development

    Penalaran Siswa dalam Menyelesaikan Soal Level Proses Kognitif Evaluasi pada Submateri Menggambar Grafik Fungsi

    Get PDF
    Penalaran merupakan keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills). Proses kognitif yang termasuk dalam keterampilan berpikir tingkat tinggi salah satunya adalah evaluasi.  Dalam menggambar grafik fungsi diperlukan adanya penalaran agar siswa tidak hanya menghafalkan prosedur menggambar grafik yang diajarkan oleh guru di sekolah. Proses kognitif evaluasi pada penelitian ini fokus pada proses memeriksa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan penalaran siswa dalam menyelesaikan soal level proses kognitif evaluasi pada submateri menggambar grafik fungsi. Pengumpulan data menggunakan dua metode yaitu tes dan wawancara. Subjek penelitian ini adalah 2 siswa yang benar menggambar grafik fungsi dan 2 siswa yang salah menggambar grafik fungsi. Data dianalisis berdasarkan hasil tes soal level evaluasi pada submateri menggambar grafik fungsi dan wawancara.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Siswa yang benar menggambar grafik fungsi, dalam mengumpulkan fakta, siswa menyebutkan informasi yang tertulis dan tidak tertulis pada soal. Dalam membuat dugaan, siswa mengidentifikasi jenis fungsi untuk menduga bentuk grafik fungsi. Selain membuat dugaan, siswa juga memberikan alasan logis mengenai dugaan yang dibuat. Setelah memberikan alasan logis, siswa membuktikan dugaannya dengan menggambar grafik fungsi menggunakan langkah-langkah menggambar grafik dengan mengganti variabel pada fungsi dengan sebarang bilangan Real. Pada saat membuat kesimpulan, siswa memeriksa ketepatan perhitungan dalam menggambar grafik untuk memastikan jika kesimpulan yang akan dihasilkan benar, kemudian membuat kesimpulan dengan mengaitkan antara dugaan dengan bukti yang diperoleh, memvalidasi kesimpulan dengan cara menguji kesimpulan tersebut dengan soal lain yang sejenis. (2) Siswa yang salah menggambar grafik fungsi, dalam mengumpulkan fakta, siswa menyebutkan informasi tertulis, namun tidak menyebutkan informasi tidak tertulis. Dalam membuat dugaan, siswa mengidentifikasi jenis fungsi untuk menduga bentuk grafik fungsi. Selain membuat dugaan, ia juga memberikan alasan logis dari dugaan yang dibuat. Setelah memberikan alasan logis, siswa membuktikan dugaannya dengan menggambar grafik fungsi menggunakan langkah-langkah menggambar grafik dengan mengganti variabel pada fungsi dengan sebarang bilangan Real. Pada saat membuat kesimpulan, siswa memeriksa ketepatan perhitungan dalam menggambar grafik fungsi untuk memastikan kesimpulan yang dihasilkan benar. Pada saat memeriksa, siswa menemukan kesalahan dalam perhitungan dan letak titik pada bidang kartesius. Menurut siswa, kesalahan tersebut tidak berpengaruh pada hasil grafik fungsi. Membuat kesimpulan dengan mengaitkan antara dugaan dengan bukti yang diperoleh, pada saat membuat kesimpulan siswa menganggap benar bukti yang ia peroleh sehingga kesimpulan yang dibuat kurang tepat. Memvalidasi kesimpulan dengan cara menguji kesimpulan dengan soal lain yang sejenis. Kata Kunci: Penalaran,  Kognitif, Evaluasi,  Grafik, Fungs

    The Effect of Leaflet on Reproductive Health Media Accessing Behavior Among Students in Medan North Sumatera

    Get PDF
    Background: Psychological changes in adolescents can be influenced due to hormonal changes in the body and the desire to express sexual appetite so that it can result in increased sexual problems such as increased premarital sexual behavior or free sex. Therefore, it is necessary to do an intervention step to be able to increase information and knowledge for adolescents about reproductive health. This study aimed to determine the effect of information through leaflets on the habit of accessing media related to reproductive health and premarital sexual attitudes on students at Vocational School (VS) Parulian I Medan. Subjects and Method: This was quasi experimental with One Group Pretest-Posttest Design without a control group. The study was conducted from May to July 2019. A total of 133 students of class X and XI of Medan Parulian I Vocational School was selected for this study. The data were collected using a questionnaire. The data was analyzed by Wilcoxon. Results: The habit of accessing media after being given information through leaflets (Mean=1.59; SD= 0.49) was higher compared to before getting information through leaflets (Mean= 1.26; SD= 0.44), and statistically significant (p<0.001). Pre-sexual behavior marriage after got the information through leaflets (Mean= 42.38; SD= 11.11) was higher than before got the information through leaflets (Mean= 38.92; SD= 11.97), and statistically significant (p<0.001). Conclusion: Information in the leaflet improved the habit of accessing media related to reproductive health and positive premarital sexual attitudes
    corecore